Disusun oleh:
Kelompok 4
1. Okta Budi Setiawan, Amd.Kes.
2. Ramadhan Rafiq Ibrahim, S.T.
3. Rezharahman Mukti Vanto, Amd.T.
4. Septiani Gracia Fabyola, S.K.M.
5. Sheila Intan Mahendra, S.K.M.
6. Syahrevi Ulfa Marpaung, S.K.M.
7. Thio Galih Kuncoro, S.Pd.
8. Yoise sari, S.K.M.
PENYELENGGARA
PT MUTIARA MUTU SERTIFIKASI
Yogyakarta, 19 Agustus – 3 September
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat, dan
karunia-Nya kami dapat melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan (PKL) dan
menyusun laporan praktik kerja lapangan ini. Dalam penyusunan laporan ini,
penulis mengucapkan terima kasih kepada PT Homeware Indonesia, para pembina
dari Kementerian Ketenagakerjaan, Praktisi, Panitia, dan teman-teman pelatihan
calon Ahli K3 Umum batch 176 yang telah memberikan dukungan dalam
penyelesaian laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari bahwa masih terdapat
ketidaksempurnaan di dalamnya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun demi perbaikan selanjutnya. Besar harapan kami
bahwa laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca sebagai bahan referensi
dalam mengembangkan pengetahuan.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
DAFTAR TABEL....................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................3
1 BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
2.1.3 Visi.....................................................................................................7
2.1.4 Misi....................................................................................................7
2.1.5 Sejarah................................................................................................8
2.1.7 Produk................................................................................................9
2
4 BAB IV PENUTUP.......................................................................................24
4.1 Kesimpulan..............................................................................................24
4.2 Saran........................................................................................................24
5 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................25
3
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
4
1 BAB I
PENDAHULUAN
1
adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja melalui pengendalian lingkungan kerja dan
penerapan higiene sanitasi di tempat kerja.
Bahwa kegiatan industri yang mengolah, menyimpan, mengedarkan,
mengangkut dan mempergunakan bahan-bahan kimia berbahaya akan terus
meningkat sejalan dengan perkembangan pembangunan sehingga berpotensi
untuk menimbulkan bahaya besar bagi industri, tenaga kerja, lingkungan
maupun sumber daya lainnya. Pengendalian bahan kimia berbahaya adalah
upaya yang dilakukan untuk mencegah dan atau mengurangi resiko akibat
penggunaan bahan kimia berbahaya di tempat kerja terhadap tenaga kerja,
alat-alat kerja dan lingkungan.
2
2. Struktur Organisasi Perusahaan,
3. Aspek-aspek umum yang berkaitan dengan K3,
4. Temuan hasil observasi yang berkaitan dengan bidang Kelembagaan,
Keahlian dan SMK3,
5. Penerapan Norma K3 di Lingkungan Kerja,
6. Penerapan Norma K3 bidang Kesehatan Kerja di,
7. Penerapan Norma K3 Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
3
14. Permenaker No 04 Tahun 1987 Tentang Panitia Pembina K3 serta
Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
15. Permenaker No 02. Tahun 1992 Tentang Tata Cara Penunjukan
Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
16. Kepmenakertrans No. 609 Tahun 2012 Tentang Pedoman
Penyelesaian Kasus Kecelakaan & Penyakit Akibat Kerja,
17. Keputusan Menteri Kep.187/Men/1999 Tentang Pengendalian bahan
Kimia Berbahaya di Tempat Kerja pasal 3,4
18. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No.01/MEN/1979 tentang Pengadaan Kantin dan Ruang Makan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor. PER-
02/MEN/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam
Penyelenggaraan Kesehatan Kerja
19. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor PER-
01/MEN/1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja
20. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor PER-
03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja
21. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor. KEP-
68/MEN/IV/2008 tentang Pencegahan dan Penanggulangan
HIV/AIDS di Tempat Kerja
22. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor PER-
11/MEN/2005 tentang Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya di Tempat Kerja
23. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan
Ketenagakerjaan No. KEP. 53/DJPPK/VIII/2009 tentang Pedoman
Pelatihan dan Pemberian Lisensi Petugas Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan di Tempat Kerja
24. Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang
Timbul Akibat Hubungan Kerja
25. Permenakertrans Nomor Per.01/MEN/1976 tentang Wajib Latihan
Hyperkes Bagi Dokter Perusahaan
4
26. Permenakertrans Nomor Per.01/MEN/1979 tentang Kewajiban
Latihan Hygiene Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi
Tenaga Paramedis Perusahaan
27. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.Per.04/MEN/1998 tentang
Pengangkatan, Pemberhentian dan Tata Kerja Dokter Penasehat
1.4.2 Kesehatan Lingkungan Kerja & Bahan Berbahaya dan Beracun
1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
2. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (Ps. 35
ayat (2) & (3), 86 & 87)
3. PP No. 74 Tahun 2001 Tentang Bengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun
4. Permen No. 08/Men/2010 tentang Alat Pelindung Diri,
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.Per.03/MEN/1985 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pemakaian Asbes
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.Per.03/MEN/1986 tentang
Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan di tempat yang mengelola
pestisida
7. Permenaker No. 09/Men/2016 Tentang K3 Bekerja di Ketinggian,
8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. 5 tahun 2018 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja,
9. Keputusan Menteri Kep.187/Men/1999 Tentang Pengendalian Bahan
Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
10. SE.Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.
SE.01/MEN/PPK/2012 Tentang Pemenuhan Kewajiban Syarat-Syarat
K3 di Ruang Terbatas,
11. SK Dirjen Binwasnaker No. Kep. 113/DJPPK/IX/2006 Tentang
Pedoman dan Pembinaan Teknis Petugas K3 Ruang Terbatas;
12. SK Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep. 84/
PPK/X/2012 Tentang Tata Cara Penyusunan Dokumen Pengendalian
Potensi Bahaya Besar dan Menengah
5
13. 1SK Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep. 64/
PPK/X/2013 Tentang Pedoman Pembinaan K3 Pekerja Penyelam di
Dalam Air ( Underwater Diving Work )
14. SE. Dirjen Binwasnaker No. SE.01/DJPPK/I/2011 Tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Pembinaan Terhadap Ahli, Teknisi dan Petugas
Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya.
15. SE. Menaker No. SE. 140/Men/PPK-KK/II/2004 Tentang Pemenuhan
Kewajiban Syarat K3 di Industri Kimia Dengan Potensi Bahaya Besar
16. SK Direktur PNK3 No. 001/PPK-PNK3/V/2014 Tentang Petunjuk
Teknis Penetapan Potensi Bahaya Instalasi/Fasilitas Perusahaan.
17. 10. SNI -0229 – 1987 E Tentang Keselamatan Kerja di dalam Ruang
Tertutup
18. Permenaker Nomor Per 13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang Batas
Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja Peraturan Pemerintah
Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan atas Peredaran,
Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida
19. Surat Edaran Menakertrans No. SE.140/Men/PPK-KK/II/2004
Pemenuhan Kewajiban Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di Industri Kimia dengan Potensi Bahaya Besar (Major Hazard
Installation)
20. Surat Keputusan Dirjen Binwasnaker No.Kep.113/DJPPK/IX/2006
tentang Pedoman dan Pembinaan Teknis Petugas K3 Ruang Terbatas.
21. Surat Keputusan Dirjen Binwasnaker No.Kep.104/DJPPK/IX/2006
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan K3 Pemakaian Bahan Yang
Mengandung Asbes di Tempat Kerja
22. Surat Edaran Dirjen Binwasnaker No.Kep.01/DJPPK/I/2011 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pembinaan Terhadap Ahli, Tehnisi dan
Petugas Lingkungan Kerja dana Bahan Berbahaya
23. Surat Keputusan Dirjen Binwasnaker No.SK.84/PPK/X/2012 tentang
Pedoman Penyusunan Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Besar
dan Menengah
6
2 BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
2.1.3 Visi
Menjadi salah satu perusahaan terbaik dengan mengutamakan
desain, pengembangan sumber daya manusia, kepuasan pelanggan dan efisiensi.
2.1.4 Misi
1) Menghasilkan produk berkualitas yang memenuhi harapan pelanggan
2) Mengembangkan sistem manajemen yang relevan untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas
7
3) Menghasilkan keuntungan yang cukup memuaskan bagi stakeholder
dan kesejahteraan yang baik bagi seluruh karyawan
4) Komitmen terhadap Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan
5) Memperkuat kolaborasi dengan supplier melalui komunikasi dan
kerjasama yang lebih baik
6) Menjadi perusahaan yang kuat dan bertumbuh serta siap untuk
menghadapi persaingan regional maupun global.
2.1.5 Sejarah
Didirikan pada tahun 1998 di Tangerang, kemudian terdaftar sebagai PT.
Homeware International Indonesia pada tahun 2004 sebagai supplier yang
berada di benua amerika, eropa untuk menawarkan desain, sumber dan
pembuatan aksesoris rumah dan furniture berkualitas premium. Kemudian pada
tahun 2009 merger dengan PT. Nine Square Indonesia di Yogyakarta,
mengekspansi produk termasuk aksesoris rumah. Sampai dengan tahun 2017
mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2015, serta membuka fasilitas baru di Cirebon
untuk bahan rottan, pelepah pisang, dan eceng gondok. Pada tahun 2020
mendapatkan BSCI Certification for Social Compliance yaitu audit berbasis
industry untuk memantau dan menilai standar tempat kerja di seluruh rantai
pasokan global.
8
2.1.6 Struktur Organisasi
9
Gambar 2.3 Struktur P2K3
2.1.7 Produk
Aksesoris rumah, keranjang, tempat penyimpanan dan furniture berbahan
serat alam, rotan, kayu, terakota, bateu alam, dan material sintetis lainnya.
10
perusahaan (Permenaker No. 4 tahun 1987 Psl. 2 (1)) dengan sekretarisnya
seorang Ahli K3 Umum yang memiliki SKP untuk PT Homeware International
Indonesia (Permenaker No. 4 tahun 1987 Psl. 3 (2)). Di perusahaan ini memiliki
dua orang yang tersertifikasi ahli K3 umum, satu orang ahli K3 Listrik, serta
mengupayakan penerapan SMK3, dengan salahsatu contohnya adalah
memberikan akomodasi pendapat dari pekerja atau serikat pekerjanya (PP No. 50
th 2012 ttg penerapan SMK3 pasal 2 (b)) dan adanya perencanaan dan pelaksana
rencana K3 (PP No. 50 th 2012 ttg penerapan SMK3 pasal 2 (b)) dan(PP No. 50 th
2012 ttg penerapan SMK3 pasal 6 (1)) dan.
11
(preventif)
Ketertiban memasuki wilayah kerja
dibatasi oleh security agar menjaga
12.
dan menerapkan protokol kesehatan
(preventif)
Adanya kebijakan, sasaran dan
13. program K3 yang diperbaiki secara
berkelanjutan
Tabel 2.2 Temuan Hasil Observasi Lingkungan Kerja & Bahan Berbahaya dan Beracun
12
Sudah tersedianya tempat sampah
11.
dan selokan di area perusahaan
13
3 BAB III
ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH
Tabel 3.3 Temuan Positif Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja, dan Limbah B3
No MANFAAT LANDASAN
TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
. YANG TIMBUL HUKUM
Ahli k3 umum
Pada ruangan lobby Untuk membuat
Perusahaan perusahaan setiap menginformasikan presentase safety
menerapkan safety tamu diberikan yang terdapat induction/ safety PP 50 tahun 2012
1. induction dan safety penjelasan terkait dalam suatu talk kepada tamu tentang penerapan SMK3 Pasal 8
talk bagi tamu yang bahaya yang dapat pekerjaan dan cara yang berkunjung
berkunjung terjadi di tempat mengantisipasinya agar terhindar
kerja dari bahaya di
lokasi perusahaan
Untuk
mengevakuasi
para pekerja
ketempat aman UU No. 1 tahun 1970 pasal 3
Memiliki petunjuk
Jalur evakuasi sudah apabila didalam Menambahkan rambu rambu ayat 1 huruf d (objective) Permen
2. jalur evakuasi dan
terarah dengan baik sebuah jalur evakuasi di tangga PUPR No.14 tahun 2017 pasal 24
assembly point
perusahaan terjadi ayat 1,2,3 dan 4
hal-hal yang tidak
diinginkan
Tersedia rambu- Ditemukan rambu- Untuk Agar selalu menjaga dan PP 50 Tahun 2012 Tentang
3.
rambu K3 dan rambu di area area mengingatkan merawat rambu- rambu K3 Penerapan SMK3 Pasal 8
14
pekerja atau orang
lain yang berada
di area perusahaan
Motto telah tersedia tentang potensi
tertentu bahaya dan yang telah tersedia
diarea kerja
bagaimana
menghindari
bahaya tersebut
Mencegah
Ruangan P3K keparahan cidera,
terdapat di antara mengurangi Dipelihara, dipertahankan,
Tersedianya penderitaan dan dan sebaiknya ruangan dekat Permenakertrans No. 15 tahun
4. gedung depan dan
ruangan P3K bahkan 2008. Pasal 9 Ayat 2.
gedung belakang dengan toilet
perusahaan menyelamatkan
nyawa korban
Untuk mencegah
terjadinya infeksi,
meredakan rasa Sebaiknya kotak P3K tertata
Ditemukan kotak
Ditemukannya sakit serta lebih rapih dan Permenakertrans No. 15 tahun
5. P3K yang berada di
kotak P3K mencegah tingkat menggunakan lambang K3 2008. Pasal 10.
ruangan terbatas
kecacatan lebih berwarna hijau
parah
6. Melakukan Sumber: di dapatkan Untuk mengetahui Dipelihara dan Permenakertrans No. 01 tahun
pemeriksaan dari hasil pertanyaan kondisi kesehatan dipertahankan 1980. Pasal 5 Ayat 3
kesehatan tenaga kepada narasumber baik dari awal
kerja secara awal, perwakilan PT. masuk bekerja dan
berkala dan khusus Homeware saat sudah
melakukan proses
15
pekerjaan
Untuk melindungi
Sumber: di dapatkan para pekerja dari Disediakan Cuma-Cuma
dari hasil pertanyaan adanya resiko Permenaker Nomor Per.
Alat Pelindung Diri oleh pengurus sebaiknya
7. kepada narasumber kecelakaan kerja 08/MEN/VII/2010 tentang
(APD) tetap digunakan saat sedang
perwakilan PT. di sekitar Alat Pelindung Diri
bekerja
Homeware perusahaan
Sumber: di dapatkan Mencegah angka
Memiliki Ahli K3 dari hasil pertanyaan kecelakaan dan
penyakit yang Permenaker No. 02 tahun
8. umum, dan Ahli K3 kepada narasumber Dipertahankan
terjadi penyakit 1992 pasal 2.
listrik perwakilan PT.
Homeware akibat kerja
Ditemukan APAR di Untuk
Tersedianya APAR setiap ruangan, memadamkan api
(Alat Pemadam Api APAR yang atau Permenaker No. 04 tahun
9. Dipertahankan
Ringan) di setiap digunakan ada 2 mengendalikan 1980 pasal 4 ayat 1.
ruangan macam yaitu APAR api kecil
serbuk dan APAR
Untuk mencegah
Terdapat ruangan dan
Terdapat ruang khusus Bahan menanggulangi
khusus Bahan Berbahaya dan pencemaran atau Ditingkatkan kualitas SDM- Peraturan Presiden No. 74
10. kerusakan
Berbahaya dan Beracun di gedung nya dengan lebih baik tahun 2001.
Beracun depan perusahaan lingkungan hidup
yang terkunci yang diakibatkan
oleh limbah B3
Melakukan Sumber: di dapatkan Untuk mengetahui Sebaiknya memeriksa dan Permenaker No. 02 tahun
11.
pelaporan Penyakit dari hasil pertanyaan bagaimana melaporkan jika mengalami 1980 pasal 6 ayat 1.
16
kondisi
lingkungan kerja
dan juga
kepada narasumber mengidentifikasi
penyebab suatu penyakit akibat kerja
Akibat Kerja (PAK) perwakilan PT.
kecelakaan dan pada karyawan
Homeware
tindakan
perbaikan supaya
tidak terjadi lagi
Untuk membantu
dan mengurangi
dampak
Sudah tersedianya pencemaran
Tersedianya tempat Agar dapat dipertahankan Permenaker No.
tempat sampah dan lingkungan dan
12. sampah di sekitar pengelolahan sanitasi PER.01/MEN/1980 pasal 8
selokan di area mampu menjaga
perusahaan
perusahaan lingkungan tetap
sehat asri dan
bersih
Sumber: di dapatkan Agar pekerja
Adanya Jaminan dari hasil pertanyaan mendaptkan Dipelihara dan
Undang-undang No.40
13. Kesehatan Nasional kepada narasumber pelayanan dipertahankan agar dapat
tahun 2004.
di perusahaan perwakilan PT. kesehatan menjamin kesehatan pekerja
Homeware
17
18
Tabel 3.4 Temuan Negatif Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja, dan Limbah B3
19
No MANFAAT LANDASAN
TEMUAN ANALISA REKOMENDASI
. YANG TIMBUL HUKUM
20
21
4 BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan observasi lapang yang telah dilaksanakan. Kesimpulan
dari dari observasi lapang di PT Homeware International Indonesia adalah
sebagai berikut:
1. Penerapan norma K3 di Bidang Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja,
dan Pengelolaan Bahan Beracun dan Berbahaya telah dilaksanakan
dan beberapa masih dalam proses penyempurnaan.
2. Penyempurnaan ini adalah temuan minor yang masih dapat ditoleransi
untuk di komunikasikan dan diimplementasikan untuk
keberlangsungan perusahaan.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil temuan positif dan negatif dalam hal penerapan
norma K3 di PT Homeware International Indonesia. Saran yang dapat
diberikan, yaitu:
1. Ruang P3K harus memiliki WC.
2. Aliran udara untuk mengurangi kelembaban dan suhu di ruang produksi
22
5 DAFTAR PUSTAKA
23