Anda di halaman 1dari 14

SCOPE

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

DOSEN PENGAMPUH :
RIMA SEPTIANI,SKM.,M.Kes,HIMu

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3

1. ERIANDA SAPUTRI (19.01.006)


2. FILDZAH FAKHRANA (19.01.008)
3. TRI INTAN LESTARI (19.01.027)
4. TUTI TRISNAWATI (19.01.028)
5. HERU ARDIANTO (19.01.032)
6. PIPIN YUDISTIRA (19.01.033)
7. JULIANA (19.01.040)

PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


STIKESMAS ABDI NUSA PALEMBANG
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “SCOPE
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA”.
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk pemenuhan tugas Mata
Kuliah Dasar K3 yang diampu oleh ibu Rima Septiani,SKM.,M.Kes ,HIMu yang
merupakan dosen pengampuh kami. Tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu proses penyusunan
makalah ini sehingga bisa selesai tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca demi perbaikan makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Terima kasih.

Palembang, 05 Maret 2021

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................. 2
1.3 Tujuan penulisan................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian K3........................................................................ 3
2.2 Ruang Lingkup K3 Berdasarkan Lingkungan Kerja ............ 3
2.2.1 Lingkungan Kerja........................................................ 3
2.2.2 Alat dan Bahan Kerja.................................................. 4
2.2.3 Metode Kerja............................................................... 4
2.3 Ruang Lingkup K3 Berdasarkan TOP................................... 5
2.4 Ruang Lingkup K3 Berdasarkan Regulator.......................... 5
2.5 Ruang Lingkup K3 Berdasarkan Aktivitas............................ 7
2.6 Lingkup K3 Berdasarkan Subyek Yang Melaksanakan........ 8

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan............................................................................ 10
3.2 Saran...................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11

II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada proses pelaksanaan proyek
konstruksi sangat di utamakan oleh perusahaan-perusahaan konstruksi. Jika terjadi
hal-hal yang merugikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terutama bagi
pekerja. Otomatis merugikan perusahaan konstruksi dalam segi biaya dan waktu.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sekarang ini telah menduduki tempat yang
penting dalam perusahaan konstruksi. Karena jika keselamatan dan kesehatan kerja
tidak diutamakan, pekerja pun akan merasa tidak aman untuk melakukan pekerjaan
mereka dan perusahaan bisa rugi dalam segi biaya dan waktu. Oleh karena itu rasa
aman dan nyaman dalam bekerja merupakan tuntutan bagi perusahaan. Rasa aman
dan nyaman dalam bekerja tersebut diwujudkan dengan program Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) berupa jaminan kerja bagi pekerja konstruksi di setiap
perusahaan kontruksi.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah tenaga
kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk
menuju masyarakat adil dan makmur, serta menciptakan perlindungan dan keamanan
dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap
pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan (Sucipto, 2014).

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang akan diangkat pada


makalah ini adalah :

1. Apa yang dimaksud dengan K3?


2. Apa sajakah yang termasuk dalam Ruang Lingkup K3 Berdasarkan
lingkungan kerja?
3. Apa sajakah yang termasuk dalam Ruang Lingkup K3 Berdasarkan TOP?
4. Apa sajakah yang termasuk dalam Ruang Lingkup K3 Berdasarkan
Regulator?
5. Apa sajakah yang termasuk dalam Ruang Lingkup K3 Berdasarkan Aktivitas?
6. Apa sajakah yang termasuk dalam Ruang Lingkup K3 Berdasarkan Subyek
Yang Melaksanakan?

1.3 TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan diatas, tujuan penulisan


makalah ini adalah:

1. Mengetahui tentang Pengertian K3.


2. Mengetahui tentang Ruang Lingkup K3 Berdasarkan Lingkungan Kerja.
3. Mengetahui tentang Ruang Lingkup K3 Berdasarkan TOP
4. Mengetahui tentang Ruang Lingkup K3 Berdasarkan Regulator.
5. Mengetahui tentang Ruang Lingkup K3 Berdasarkan Aktivitas.
6. Mengetahui tentang Ruang Lingkup K3 Berdasarkan Subyek yang
Melaksanakan .

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN K3
Menurut Mondy (2008) keselamatan kerja adalah perlindungan karyawan dari
luka-luka yang disebabkan oleh kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan. Resiko
keselamatan merupakan aspek-aspek dari lingkungan kerja yang dapat menyebabkan
kebakaran, ketakutan aliran listrik, terpotong, luka memar, keseleo, patah tulang,
kerugian alat tubuh, penglihatan dan pendengaran.
Sedangkan kesehatan kerja menurut Mondy (2008) adalah kebebasan dari
kekerasan fisik. Resiko kesehatan merupakan faktor-faktor dalam lingkungan kerja
yang bekerja melebihi periode waktu yang ditentukan, lingkungan yang dapat
membuat stres emosi atau gangguan fisik.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah tenaga
kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk
menuju masyarakat adil dan makmur, serta menciptakan perlindungan dan keamanan
dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap
pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan (Sucipto, 2014).

2.2 RUANG LINGKUP KESELAMATAN DAN KESEHATAN


KERJA BERDASARKAN LINGKUNGAN KERJA

2.2.1 LINGKUNGAN KERJA

Lingkungan kerja adalah lokasi tempat para pekerja melakukan aktivitas


kerjanya. Kondisi lingkungan kerja seperti penerangan, ventilasi serta situasi harus
memadai. Tujuannya adalah untuk meminimalisir potensi terjadinya kecelakaan kerja
yang membahayakan semua orang dan aset di dalamnya.

3
Ketika kondisi lingkungan kerja tak memadai, semisal penerangan yang
kurang, tentunya ini akan berdampak buruk pada kesehatan mata pekerja ataupun
memicu munculnya penyakit. Biasanya dampak buruk ini akan muncul dalam jangka
waktu tertentu dan tidak spontan.

2.2.2 ALAT DAN BAHAN KERJA

Alat kerja dan bahan pun sangat mempengaruhi kesehatan dan keselamatan
kerja. Semua bahan serta alat yang digunakan pada suatu perusahaan atau pabrik
untuk proses produksi barang ialah faktor penentu efektifitas produksi perusahaan.
Oleh sebab itu, kelengkapan dan kondisi alat kerja maupun bahan harus dicek secara
berkala. Tak hanya itu, bahan yang digunakan pada aktivitas kerja pun perlu
diperhatikan dengan baik. Semisal penggunaan bahan kimia untuk proses tertentu,
dimana pekerja harus menggunakan alat keselamatan sehingga potensi bahaya akibat
bahan kimia tersebut terminimalisir dengan baik.

2.2.3 METODE KERJA

Prosedur kerja atau metode kerja ialah standar cara kerja yang harus dilakukan
seorang pekerja. Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada sebuah
perusahaan dibuat dengan tujuan agar pekerjaan yang dilaksanakan dan dikerjakan
bisa tercapai secara efisien dan efektif.
Contoh prosedur penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) dan prosedur
pengoperasian mesin harus sesuai standar. Pada sistem manajemen K3 diatur
beberapa batas maksimum jam kerja dalam sehari. Penerapan ini guna meminimalisir
potensi risiko pada kesehatan pekerja.

4
2.3 RUANG LINGKUP K3 BERDASARKAN TOP

T-O-P merupakan singkatan dari teknis – organisasi – personel:

- Teknis : merupakan lingkup K3 yang meliputi semua hal terkait dengan


mesin, bangunan, alat transportasi dan hal lain yang ada kaitannya dengan
tekhnologi.
- Organisasi : merupakan lingkup K3 yang meliputi semua hal terkait dengan
sistem manajemen yaitu termasuk dengan prosedur, perbaruan regulasi,
identifikasi bahaya, dan lain-lain.
- Personel : merupakan lingkup K3 yang terkait dengan individu pekerja, yang
dapat meliputi: pelatihan pekerja, behavior based safety, evaluasi individu dan
lain-lain.

T-O-P ini sangat mudah untuk kita ingat untuk membatasi ruang lingkup K3.
ruang lingkup k3 aspek teknis Alat berat merupakan lingkup K3 dalam aspek teknis.

2.4 RUANG LINGKUP K3 BERDASARKAN REGULATOR

Regulator keselamatan dan kesehatan kerja di Indonesia terdiri dari berbagai


macam badan atau kementerian. Ruang lingkup berbagai regulator ini perlu kita
pahami mengingat masing-masing regulator memiliki tugas pokok dan fungsi yang
berbeda sehingga terbitlah berbagai macam regulasi K3 yang ada di berbagai bidang.
Regulasi-regulasi tersebut berfungsi sebagai rangka penerapan K3 kita di tempat
kerja.
Berikut adalah berbagai macam regulator di bidang K3:
1. Kementerian Tenaga Kerja :

Kemenaker merupakan kementerian utama yang mengatur urusan terkait


dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Regulasi yang diatur oleh Kementerian
Tenaga Kerja adalah pelaksanaan dari amanat Undang-undang nomor 1 tahun 1970

5
karena dalam Pasal 1 diamanahkan bahwa direktur” ialah pejabat yang ditunjuk oleh
Menteri Tenaga Kerja untuk melaksanakan Undang-undang ini (Undang-undang
nomor 1 tahun 1970).
Regulasi yang diatur oleh Kementerian Tenaga Kerja berlaku luas di berbagai
macam bidang.

2. Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral

Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 1973 tentang Pengaturan dan


Pengawasan Keselamatan Kerja di bidang Pertambangan menyebutkan otorisasi
Menteri Pertambangan dalam Pasal 2:
“Menteri Pertambangan melakukan pengawasan atas keselamatan kerja dalam
bidang Pertambangan dengan berpedoman kepada Undang-undang Nomor 1 Tahun
1970 serta peraturan-peraturan pelaksanaannya.”
Kementerian Energi dan Sumber Daya mineral menerbitkan regulasi-regulasi
untuk pertambangan baik tambang mineral maupun minyak dan gas. Selain itu,
Kementerian Energi dan Sumber Daya juga mengatur pengawasan dalam penggunaan
alat-alat listrik di berbagai bidang.

3. Kementerian Kesehatan

Kementerian Kesehatan menjadi regulator dalam berbagai instansi kesehatan


seperti rumah sakit dan puskesmas. Kemeterian Kesehatan juga telah menerbitkan
Sistem Manajamen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit.

4. Kementerian Perkerjaan Umum dan Pekerjaan Rakyat (PUPR)


Dengan tingginya pembangunan konstruksi, perlindungan terhadap pekerja
konstruksi mutlak diperlukan. Pekerja-pekerja konstruksi sehari-harinya menghadapi
risiko-risiko yang tinggi seperti pekerja di ketinggian, pengangkatan berbagai macam
fondasi dan landasan, penggalian dan lain-lain. Oleh karenanya, Kementerian PUPR

6
bertindak sebagai regulator K3 khususnya di bidang konstruksi seperti dengan
terbitnya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi.

5. Kementerian Perhubungan
Kementerian Perhubungan bertindak sebagai regulator dalam bidang
transportasi di Indonesia. Berbagai macam bidang transportasi telah memiliki regulasi
spesifik di mulai dari regulasi keselamatan penerbangan, pemeriksaan kendaraan
angkut dengan penerbitan KIR atau penyediaan jaket keselamatan untuk transportasi
air.

2.5 RUANG LINGKUP K3 BERDASARKAN AKTIVITAS

Undang-undang nomor 1 tahun 1970 menyebutkan aktivitas-aktivitas yang


terkait dengan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja dalam Pasal 3 yang
berisi tentang Syarat-syarat Keselamatan Kerja:

1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan;


2. Perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan,
pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan bahan,
barang, produk teknis dan aparat produksi yang mengandung dan dapat
menimbulkan bahaya kecelakaan
3. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
5. Memberi pertolongan pada kecelakaan;
6. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar
radiasi, suara dan getaran peruntukan k3 di tempat kerja.

7
8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik
maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan.
9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
10. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
11. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
12. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
13. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya peruntukan k3 di tempat kerja
14. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan
proses kerjanya;
15. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman
atau barang;
16. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
17. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan
penyimpanan barang;
18. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
19. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang
bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
2.6 RUANG LINGKUP K3 BERDASARKAN SUBYEK YANG
MELAKSANAKAN

Lingkup K3 juga dapat tergantung oleh subyek yang melaksanakan karena


masing-masing subyek memiliki tanggung jawab, hak dan kemampuan yang berbeda
dalam melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja. Contoh ruang lingkup
berdasarkan subyek antara lain:

1. Pemerintah : memiliki lingkup pelaksanaan K3 sebagai pembuat regulasi dan


pengawasannya

8
2. Pengusaha : memiliki lingkup K3 untuk melaksanakan berbagai macam
peraturan K3 yang ada dengan berbagai macam sumber daya yang mereka
miliki
3. Pekerja: memiliki lingkup pelaksanaan K3 khususnya dalam menaati
peraturan-peraturan yang telah dibuat oleh pengusaha dan berpartisipasi aktif
dalam pelaksanaan K3 di perusahaan
4. Akademisi : memiliki ruang lingkup pelaksanaan K3 khususnya dalam
penelitian dan pengembangan keselamatan dan kesehatan kerja

9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohaniah tenaga
kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk
menuju masyarakat adil dan makmur, serta menciptakan perlindungan dan keamanan
dari resiko kecelakaan dan bahaya baik fisik, mental maupun emosional terhadap
pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan (Sucipto, 2014).
Lingkup K3 berdasarkan lingkungan tempat kerja telah diatur dalam Undang-
undang 1 nomor 1970 tentang Keselamatan Kerja. Pasal 2 ayat 2 Undang-undang 1
nomor 1970. Lingkup K3 berdasarkan TOP, T-O-P merupakan singkatan dari teknis –
organisasi – personel. Ruang lingkup K3 berdasarkan regulator, macam-macam regulator
dibidang K3 kementrian tenaga kerja, kementerian energy dan sumber daya mineral,
kementrian kesehatan, kementrian pekerjaan umum dan pekerjaan rakyat, kementrian
perhubungan. Ruang Lingkup K3 berdasarkan aktivitas, Undang-undang nomor 1 tahun 1970
menyebutkan aktivitas-aktivitas yang terkait dengan pelaksanaan keselamatan dan
kesehatan kerja dalam Pasal 3 yang berisi tentang Syarat-syarat Keselamatan Kerja. Lingkup
K3 juga dapat tergantung oleh subyek yang melaksanakan karena masing-masing subyek
memiliki tanggung jawab, hak dan kemampuan yang berbeda dalam melaksanakan
keselamatan dan kesehatan kerja.

3.2 SARAN
Untuk mahasiswa/mahasiswi khususnya, S1 Kesehatan Masyarakat agar
belajar lebih mendalami lagi tentang Scope K3. Karena, lebih banyak mendalami,
kita lebih banyak tau lagi tentang macam-macam ukuran frekuensi efidemiologi itu
seperti apa . Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/750/3/Chapter%201.doc.pdf

https://katigaku.top/2019/08/20/ruang-lingkup-k3/#:~:text=1.Ruang%20lingkup
%20K3%20berdasarkan%20T%2DO%2DP,-T%2DO%2DP%20merupakan
%20singkatan&text=Teknis%20%3A%20merupakan%20lingkup
%20K3%20yang,yang%20ada%20kaitannya%20dengan%20tekhnologi

https://docplayer.info/37419116-Ruang-lingkup-keselamatan-kesehatan-kerja-k3-
keselamatan-kesehatan-kerja.html

11

Anda mungkin juga menyukai