SAFETY FIRST
PENYELENGGARA
PT. DELTA REKA KREASI
PEKANBARU
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat tuhan atas segala rahmat dan karunia- Nya kami
dapat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Bimbingan Calon Ahli K3 Umum di
PT. Indomarco Prismatama cabang Pekanbaru pada hari Rabu, 31 Januari 2024 sebagai
salah satu persyaratan yang harus dipenuhi bagi peserta Calon Ahli K3 Umum. Laporan ini
merupakan bentuk aplikasi dari pelatihan bimbingan calon ahli K3 umum yang dilaksanakan
oleh PT. Delta Reka Kreasi. Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini berisi tentang
pengawasan K3 Kesehatan Kerja, kelembagaan dan keahlian K3 penerapan SMK3 K3
konstruksi bangunan penanggulangan kebakaran K3 listrik K3 pesawat uap dan bejana tekan
K3 mekanik (pesawat tenaga produksi, pesawat angkat-angkut K3 kesehatan kerja,
ergonomi K3 lingkungan kerja dan bahan berbahaya beracun yang diterapkan pada
perusahaan yang kami kunjungi.
Saya berharap laporan ini dapat menjadi sarana bagi saya untuk mendokumentasikan
temuan, analisis, dan rekomendasi saya. Selain itu, laporan ini juga memiliki tujuan lebih
luas, yaitu menjadi sumbangan saya dalam meningkatkan kesadaran dan praktik
keselamatan kerja di lingkungan industri. Akhir kata, tak lupa penulis ucapkan terimakasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu baik dalam penyelenggaraan PKL maupun
penyelesaian penulisan laporan. Semoga, laporan saya dapat memberikan kontribusi positif
dalam upaya menjadikan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat bagi semua pihak
terkait
Hormat kami,
ii
DAFTARISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Tujuan PKL.......................................................................................................... 1
1.3 Ruang Lingkup .................................................................................................... 2
1.4 Dasar Hukum ...................................................................................................... 3
1.5 Landasan Teori Parameter Observasi .................................................................. 6
BAB II KONDISI PERUSAHAAN ................................................................................... 12
2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja ........................................................................ 12
2.2 Lokasi Perusahaan .............................................................................................. 12
2.3 visi dan Misi ....................................................................................................... 13
2.4 Hasil Temuan Observasi ..................................................................................... 13
BAB III ANALISA HASIL TEMUAN ............................................................................. 16
3.1 Hasil temuan positif ........................................................................................... 16
3.2 Hasil temuan negatif........................................................................................... 21
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................... 24
4.1 Kesimpulan........................................................................................................ 24
4.2 Saran.................................................................................................................. 24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap perusahaan dan tenaga kerja dimanapun tidak menghendaki terjadinya
kecelakaan, penyakit akibat kerja, maupun pencemaran lingkungan. Suatu potensi resiko
berupakecelakaan, kebakaran, pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja dapat
muncul karena kesalahan dalam penggunaan peralatan, kurangnya informasi terhadap area
kerja dan kemampuan serta keterampilan dari tenaga kerja yang kurang kompeten.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menjadi salah satu bagian penting dalam dunia
pekerjaan. Hal ini juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja. Dengan penerapan teknologi pengendalian keselamatan dan kesehatan
kerja diharapkan tenaga kerja akan mencapai ketahanan fisik, daya kerja, tingkat kesehatan
yang tinggi sehingga dapat meningkatkan produktifitas yang tinggi.
Salah satu rangkaian pada pemeriksaan aspek K3 adalah mengenai kelembagaan dan
keahlian K3 serta penerapan SMK3. Pemerintah yang diwakili oleh Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi telah menetapkan sebuah peraturan perundangan mengenai Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang tertuang dalam Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Pemeriksaan ke lapangan yang berfokus
pada kelembagaan dan keahlian K3 serta penerapan SMK3 perlu dilakukan karena
berkaitan erat dengan tingkat kepedulian sebuah perusahaan terhadap K3 area kerjad dan
mengetahui bentuk Kelembagaan dan keahlian K3 umum serta Sistem Manajemen K3 di
tempat kerja yang melibatkan segala pihak sehingga dapat mencegah dan melibatkan segala
pihak sehingga dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.
PT. Indomarco Prismatama cabang Pekanbaru terletak dijalan Raya Teratak Buluh
No.88 Taluk Kuantan Kabupaten Kampar-Riau, memiliki 700 pekerja dengan waktu kerja
selama 16 jam. PT. Indomarco Prismatama adalah perusahaan swasta Nasional yang
bergerak dalam bidang usaha perdagangan barang/retail (minimarket). Dimana didalam PT
tersebut.
1
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, tujuan penulisan laporan dari kegiatan
Praktek Kerja Lapangan ini adalah:
1. Untuk mempraktikkan teori yang telah diterima selama kegiatan pembinaan dan
pembelajaran.
2. Memperoleh pemahaman dan wawasan yang lebih mendalam mengenai penerapan K3
dalam situasi dunia nyata.
3. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta Calon Ahli K3 Umum.
4. Memberikan kemampuan kepada calon Ahli K3 Umum untuk mengidentifikasi,
menganalisis, serta memberikan saran atau rekomendasi sesuai dengan temuan
mereka.
2
b. Permenaker No. Per-04/MEN/1995, tentang Perusahaan Jasa Keselamatandan
Kesehatan Kerja.
c. Permenaker No. Per-03/MEN/1998, tentang Tata Cara Pelaporan dan
Pemeriksaan Kecelakaan.
d. Permenaker No. Per.02/Men/1992, tentang Persyaratan,Wewenang, Kewajiban
AK3U.
e. Kepmenaker No. Kep-125/MEN/1982, tentang Pembentukan Susunan dan Tata
Kerja Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional, Dewan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Wilayah dan Panitia Pembina.
f. Kepmenaker No. Kep-1135/MEN/1987 tentang Bendera Keselamatan Kerja.No.
Per.26/Men/2007, tentang Pedoman Penghargaan K3 bagi perusahaan.
g. Permenaker No. Per. 01/Men/1976, tentang Kewajiban Hiperkes Dokter
perusahaan.
3. Dasar hukum penerapan SMK3
3
b. Permenaker No. 2/1983 Tentang instalasi Alarm Pemadam Kebakaran Otomatis
4
a. Permenaker No.5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Kerja
1.5.2 SMK3
Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) secara normatif
terdapat pada Per.50/men/2012 pasal 1, adalah bagian dari sistem manajemen keseluruhan
yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, proses dan
sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian, dan
pemeliharaan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dalam rangka pengendalian
resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman,
efisien dan produktif. Penerapan SMK3 dijelaskan dalam PP no 50/12 pada pasal, yaitu;
a. Penetapan kebijakan K3
b. Perencanaan K3
c. Pelaksanaan rencana K3
d. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3
e. Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3
Energi listrik adalah bentuk energi yang berasal dari muatan listrik, yang dapat
menciptakan medan listrik statis atau menggerakkan elektron dalam konduktor atau ion
(baik positif maupun negatif) dalam zat cair atau gas. Energi listrik yang bersifat dinamis
dapat diubah menjadi bentuk energi lain melalui tiga komponen dasar yang sesuai dengan
sifat arus listriknya. Terdapat dua jenis arus listrik, yaitu arus searah (DC) dan arus bolak-
balik (AC). Berlandaskan pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 12 Tahun 2015,
pada Pasal 7 disebutkan bahwa setiap perusahaan yang memiliki pembangkit listrik dengan
kapasitas 200 kVA atau lebih wajib memiliki ahli K3 listrik. Mengingat PT. Indomarco
Prismatama 3 genset dengan nilai masing-masing kapasitas 200 kVa, perusahaan ini jelas
belum memenuhi syarat untuk memiliki ahli K3 spesialis listrik guna memastikan
keselamatan dalam pengelolaan energi listrik yang signifikan seperti itu.
1.5.9 K3 Ergonomi
Dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 5 tahun 2018 tentang keselamatan
dan kesehatan kerja lingkungan kerja pasal 23 yang menjelaskan faktor ergonomi pada
lingkungan kerja. Selain itu, ada Undang-Undang Kecelakaan yang diumumkan pada tahun
1947 dan mulai berlaku pada tahun 1951, juga dikenal sebagai Undang-Undang Kompensasi
Pekerja (Workmen Compensation Law). Undang-undang ini mengatur tentang penggantian
kerugian kepada buruh yang mengalami kecelakaan atau penyakit akibat pekerjaan.
Beberapa pasal yang perlu diperhatikan dalam konteks ini termasuk ketentuan-
10
ketentuan yang menetapkan bahwa di perusahaan yang diwajibkan memberikan tunjangan,
majikan berkewajiban membayar ganti rugi kepada buruh yang mengalami kecelakaan yang
terkait dengan hubungan kerja di Perusahaan tersebut. Penyakit yang timbul karena
hubungan kerja juga dianggap sebagai kecelakaan. Jika buruh meninggal dunia akibat
kecelakaan tersebut, kewajiban membayar kerugian berlaku terhadap keluarga yang
ditinggalkannya. Ini merupakan langkah-langkah untuk memberikan perlindungan dan
kompensasi yang pantas kepada pekerja yang mengalami kecelakaan atau penyakit terkait
pekerjaan mereka.
11
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
12
2.3 Visi dan Misi
Adapun visi dan misi PT. Indomarco Prismatama Cabang Pekanbaru, yaitu:
a. Visi perusahaan
Menjadi asset Nasional dalam bentuk jaringan Ritel Waralaba yang unggul dalam
Persaingan Global.
b. Misi perusahaan
Meningkatkan pelayanan terbaik sehingga kepuasan pelanggan utama yang harus
dapat dipenuhi.
2.4 Hasil Temuan Observasi
Hasil temuan observasi merupakan kumpulan peristiwa atau keadaan sebenarnya
selama proses pengamatan langsung yang dilakukan di lapangan. Berikut ini merupakan
hasil temuan positif dan negatif dari observasi yang telah dilakukan.
2.4.1 Hasil Temuan Positif.
1. Kelembagaan dan Keahlian K3
Pada saat observasi di lapangan, sudah dibentuk P2K3 perusahaan
2. Kelembagaaan dan Keahlian K3
Pada saat observasi lapangan di tempat kerja terdapat dua orang ahli K3, dan
beberapa orang operator forklift yang sudah memiliki sertifikat, hal ini sudah sesuai
Permen 2 tahun 1992.
3. Dasar Hukum Penerapan SMK3
Terdapat SOP promosi kebersihan peralatan kerja dan area kerja khusus
4. K3 Konstruksi Bangunan
Terdapat Blower diatas bangunan
5. Penanggulangan Kebakaran
Terdapat tempat penyimpanan dan peletakan Apar yang mudah terlihat oleh pekerja
13
6. K3 Instalasi Listrik
Terdapat instalasi penyalur petir berjumlah 3 buah jenis franklin
7. K3 Instalasi Listrik
Peletakan genset terisolasi
8. K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan
Terdapat lemari penyimpanan untuk tabung gas
9. K3 mekanik (Pesawat Tenaga Produksi dan Pesawat Angkat-Angkut)
Terdapat handlift di ruangan Anteroom untuk membantu mengangkat barang
10. Kesehatan Kerja
Terdapat kotak P3K Lengkap
11. Kesehatan Kerja
Tersedianya air minum
2.4.2 Hasil Temuan Negatif
1. Dasar Hukum Kelembagaan dan Keahlian K3
Pada saat observasi di PT. Indomarco Prismatama tidak ada ahli k3 listrik atau
Teknisi listrik yang berlisensi, dimana perusahaan tersebut memiliki 3 buah genset
dengan masing-masing kapasitas genset 200 kVa.
2. Dasar Hukum Penerapan SMK3
Pada saat observasi dilapangan, tidak ada ditemukan safety sign
3. K3 kesehatan Kerja
Pada saat observasi lapangan, tidak tersedia kantin untuk pekerja
dimana jumlah pekerja di PT. Indomarco Prismatama berjumlah 700 orang
4. Ergonomi K3 lingkungan kerja
Pada saat observasi di lapangan, pengangkutan barang masih dilakukan secara
manual dengan pengangkatan barang menggunakan tenaga manusia
5. Ergonomi K3 lingkungan kerja
Pada saat observasi di lapangan, pekerja bagian packing dan wraping bekerja berdiri
selama 8 jam
6. K3 Lingkungan Kerja
Pada saat observasi di lapangan, penggunaan APD masih sangat sedikit. Tidak
semua pekerja menggunakan APD
7. K3 Bahan Kimia Berbahaya
Pada saat obervasi di lapangan, pekerja tidak memakai masker pada saat
pemindahan dan pengangkatan kardus-kardus yang beerpotensi menghasilkan
14
partikulat debu yang dapat menyebabkan PAK.
8. K3 Konstruksi Bangungan
Saat observasi dilapangan pintu masuk dan pintu keluar/Evakuasi hanya tersedia
satu atau satu pintu utama
15
BAB III
Setelah didapatkan hasil temuan positif, maka hasil tersebut dapat dianalisa dalam bentuk tabel dibawah ini
16
No Parameter Dokumentasi Temuan Saran Dasar hukum
K3 Terdapat Blower diatas bangunan Tetap dipertahan dan dilakukan Permenaker No. 1
4 Konstruksi
perawatan secara rutin Tahun 1980
Bangunan
17
No Parameter Dokumentasi Temuan Saran Dasar hukum
18
No Parameter Dokumentasi Temuan Saran Dasar hukum
K3 Mekanik
Handlift di ruangan anteroom
(Pesawat
Terdapat handlift di ruangan berjumlah 1, sebaiknya ada
Tenaga Permenaker No 8 Tahun
9 penambahan alat mengingat
Produksi dan Anteroom 2020
diruangan tersebut terdapat
Pesawat
proses pengangkatan barang
Angkat-Angkut
Permenakertrans No 15
Tetap dipertahankan dan terus
Terdapat kotak P3K Lengkap Tahun 2008 tentang
10 Kesehatan Kerja dilakukan perawatan dan
Pertolongan Pertama di
pengecekan tempat Kerja
19
No Parameter Dokumentasi Temuan Saran Dasar hukum
20
3.2 Hasil temuan negatif
Setelah di dapatkan hasil temuan negatif, maka hasil tersebut dapat dianalisa dalam bentuk tabel dibawah ini:
Dasar Hukum
Kelembagaan Sebaiknya pekerja diikut Kepdirjen Pembinaan
Tidak ditemukan ahli K3 Listrik
dan Keahlian PT. Indomarco sertakan dalam pelatihan Pengawasan Ketenagakerjaan
1 atau Teknisi Listrik Yang
Prismatama K3 listrik atau pelatihan dan (K3)
K3 berlisensi
Teknisi listrik berlisensi No:KEP.47/PPK&K3/VII2015
Dasar Hukum
Pada saat pengawasan K3 di
Penerapan PT. Indomarco Prismatama Sebaiknya perlu dipasang
Undang-undang No 1 Tahun
2 cabang Pekanbaru tidak safety safety sign di sekitar
SMK3 1970 pasal 14 b
sign/poster yang berisi tentang gerbang perusahaan
K3 umum dalam peerjaan
21
No Parameter Dokumentasi Temuan Saran Dasar hukum
Kesehatan Jumlah tenaga kerja di PT. Sebaiknya disediakan Surat Edaran Menteri Tenaga
3 Lingkungan kantin indomarco berjumlah 700 kantin untuk menunjang Kerja dan Transmigrasi
tenaga kerja gizi pekerja No.SE.01/MEN/1979
22
No Parameter Dokumentasi Temuan Saran Dasar hukum
23
BAB IV
4.2 Saran
Adapun saran dari pelaksanaan praktek kunjungan lapangan di PT. Indomarco
Prismatama Pekanbaru yaitu lebih mempertahankan dan meningkatkan penerapan SMK3 di
lingkungan perusahaan dengan mempercepatanya kegiatan audit eksternal untuk SMK3
sehingga perusahaan sehingga nantinya dapat meningkatkan produktivitas perusahaan
kedepannya.
24