KELOMPOK 1
1. SUPRATMAN
2. ASYIPA MARTHIA DWILESTARI
3. DERIS TRISNA NUGRAHA
4. FERRY WIDHIYATNO
5. MAWINDAN TAMBA
6. SEPTIAN DWI CAHYA
7. KOSMAS LADORA GASE
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rakhmat dan
karunia-Nya sehingga laporan praktik kerja lapangan ini dapat
terselesaikan. Laporan ini disusun berdasarkan hasil kunjungan lapangan
pada PT. Adi Satria Abadi, yang sebagai salah satu syarat kelulusan
dalam pelatihan calon Ahli K3 Umum. Selama pelatihan, pelaksanaan
PKL dan penyusunan laporan, penyusun telah mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak, terkaithal tersebut, kami menyampaikan ucapan
terimakasih yang mendalam kepada:
1. Seluruh Staff PT. Adi Satria Abadi yang telah memberikan izin
untuk melakukan kegiatan kunjungan lapangan.
2. Seluruh staff di PT. NARADA KATIGA INDONESIA selaku
penyelenggara pelatihan Ahli K3 Umum, yang telah memberikan
bimbingan dan saran untuk menyelesaikan kegiatan praktik kerja
lapangan (PKL) dan penyusunan laporan.
3. Rekan-rekan peserta pelatihan Ahli K3 Umum angkatan 14 tahun
2021 yang telah mampu menjaga suasana pelatihan yang
kondusif dan dapat mewujudkan kerjasama yang baik.
Penyusunan laporan ini dikerjakan dalam kurun waktu yang relatif singkat,
sehingga sangat wajar apabila masih banyak kekurangannya. Akhir kata,
penyusun berharap semoga laporan ini dapat memenuhi syarat yang telah
ditetapkan oleh penyelenggara pelatihan dan dapat bermanfaat bagi yang
membutuhkan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
(unsafe action), kondisi tidak aman (unsafe conditions), dan
interaksi manusia dan sarana pendukung kerja.
Penggunaan atau pengoperasian mekanik, pesawat uap,
bejana tekanan dan tangki timbun dapat mengakibatkan terjadinya
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja apabila tidak memenuhi
ketentuan peraturan perundang-undangan dan syarat–syarat
dibidang keselamatan & kesehatan kerja (K3) atau standar
international yang berlaku. Sebubungan dengan hal tersebut maka
diperlukan pengawasan secara preventif dan menyeluruh baik dari
peralatan maupun personel yang telah mendapat lisensi sesuai
dengan bidangnya, makan diperlukan obyek pengawasan mulai
dari perencanaan, pembuatan atau pemasangan dan pemakaian.
PT. Adi Satria Abadi divisi penyamakan terletak di Sitimulyo,
Piyungan, Bantul, Yogyakarta merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang Manufaktur mengolah kulit menjadi bahan
setengah jadi untuk pembuatan sarung tangan. Bahan dasar yang
digunakan adalah kulit domba dan kambing. PT. Adi Satria Abadi
dalam proses produksi menggunakan peralatan mekanik, pesawat
uap, bejana tekanan dan tangki timbun yang telah menjalani
pengawasan secara preventif dan menyeluruh baik dari peralatan
maupun personil yang telah mendapat lisensi sesuai dengan
bidangnya.
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) diharapkan dapat
membantu proses pembelajaran terkait mekanik, pesawat uap,
bejana tekan dan tangki timbun sehingga sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
1.2. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan ini adalah :
1) Untuk mempraktikan teori yang telah diterima selama kegiatan
pembinaan.
2
2) Untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai
aplikasi K3 di lapangan khususnya di bidang K3 Mekanik, K3
Pesawat Uap, K3 Bejana Tekan dan K3 Tangki Timbun
3) Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta Calon
Ahli K3 Umum.
4) Calon peserta Ahli K3 umum dapat mengidentifikasi, menganalisa
dan memberikan saran atau rekomendasi.
1.3. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Kerja Praktek Lapangan ini adalah :
1. Pelaksanaan K3 di Bidang Mekanik
2. Pelaksanaan K3 di Bidang Pesawat Uap
3. Pelaksanaan K3 di Bidang Bejana Tekan
4. Pelaksanaan K3 di Bidang Tangki Timbun
1.4. Dasar Hukum
1. Dasar Hukum K3 di Bidang Mekanik
a. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
c. Permenaker No. 38 tahun 2016 tentang K3 Pesawat Tenaga
dan Produksi
d. Permenaker No. 8 tahun 2020 tentang K3 Pesawat Angkat
dan Pesawat Angkut
2. Dasar Hukum K3 di Bidang Pesawat Uap
a. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
c. Undang-Undang Uap tahun 1930
d. Peraturan Uap tahun 1930
e. Permenaker No. 2 tahun 1982 tentang Kwalifikasi Juru Las di
Tempat Kerja
f. Permenaker No. 1 tahun 1988 tentang Kwalifikasi dan Syarat-
Syarat Operator Pesawat Uap
3
3. Dasar Hukum K3 di Bidang Bejana Tekan
a. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
c. Permenaker No. 37 tahun 2016 tentang K3 Bejana dan Tangki
Timbun
4. Dasar Hukum K3 di Bidang Tangki Timbun
a. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
c. Permenaker No. 37 tahun 2016 tentang K3 Bejana dan Tangki
Timbun
4
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
5
b. Menjaga kualitas dengan menggunakan motto
“Kepuasan Konsumen Adalah Budaya Kami”
c. Menerapkan prinsip karyawan partner kerja, bukan
asset
Shaving
Tanning Dyeing
2. Produksi kering
7
3. Sudah terdapat pelindung (safety guard)
disekitar mesin kompresor bertekanan sedang
2.2.2.4. K3 Tangki Timbun
1. Pada tangki timbun sudah memiliki pipa
pembuangan
2.2.2. Temuan Negatif
2.2.2.1. K3 Mekanik
1. Seluruh area mesin yang berputar tidak terdapat
pagar pelindung
2. Pada jarak antara mesin dan karyawan tidak ada
batas jarak aman
3. Beberapa mesin masih belum terlihat nampe
plate di body-body mesin
4. Tombol emergency sangat jauh dari jangkauan
pengguna mesin
5. Pada mesin yang berputar tidak dapat pelindung
untuk mengurangi terjadinya terjepit atau
tergiling benda berputar
6. Belum memiliki operator generator set
2.2.2.2. K3 Pesawat Uap
1. Pada benda-benda pesawat uap tidak dibatasi
dengan pagar pelindung
2. Papan petunjuk keamanan yang tidak lengkap
3. Tombol emergency sangat jauh dari jangkauan
pengguna mesin
2.2.2.3. K3 Bejana Tekan
1. Belum ada riksa uji pada bejana tekan
2. Petunjuk benda-benda berbahaya tinggi belum
ada petunjuk yang sesuai SOP
3. Papan berbahaya yang tidak ada pada tangki
bejana tekan
8
2.2.2.4. K3 Tangki Timbun
1. Tangki timbun tidak memiliki pagar pelindung
untuk keamanan
2. Struktur tangki timbun tidak sesuai dengan
anjuran
3. Tangki timbun terpapar sinar matahari
9
BAB III
ANALISA & PEMECAHAN MASALAH
10
2. Terdapat pelindung Mengurangi Dipertahankan Permenaker Pasal 8 ayat 1: Pesawat
benda berputar pada angka No. 38 tahun Tenaga dan Produksi
mesin kompresor dan kecelakaan 2016 harus dilengkapi Alat
sudah memiliki kerja pada Pengaman.
keterangan nama alat mesin berputar
dan Pasal 8 ayat 2: Semua
mengurangi bagian yang bergerak dan
bahaya terjepit berbahaya dari Pesawat
Tenaga dan Produksi
harus dilengkapi Alat
perlindungan
3. Terdapat nama alat Agar Dipertahankan Permenaker Pasal 15: Setiap pesawat
dan spesifikasi alat mempermuda No. 38 tahun tenaga dan produksi harus
tersebut h dan 2016 diberi pelat nama yang
mengetahui memuat data pesawat
peralatan tenaga dan produksi
untuk
maintenance
dan
sebagainya
11
3.1.2. K3 Pesawat Uap
12
3.1.3. K3 Bejana Tekan
13
2. Pada badan tangki Mempermuda Dipertahankan Permenaker Pasal 9 Ayat 1 Setiap
bejana tekan h saat tim No. 37 tahun Bejana Tekanan diberikan
sudah ada audit untuk 2016 tanda pengenal meliputi :
keterangan nama mengetahui a. nama pemilik;
dan spesifikasi kapasitas b. nama dan nomor urut
berat isi tangki tangki tersebut pabrik pembuat;
c. nama gas atau bahan
yang diisikan beserta
simbol kimia;
d. berat kosong tanpa
keran dan tutup;
e. tekanan pengisian
(Po) 15 yang diijinkan
kg/cm2;
f. berat maksimum dari
isinya untuk bejana berisi
yang dikempa menjadi
cair ;
g. volumen air untuk
untuk bejana berisi gas
yang dikempa;
h. nama bahan pengisi
porous mass khusus
untuk bejana penyimpan
gas yang berisi larutan
asetilen;
i. bulan dan tahun
pengujian hidrostatik
pertama dan berikutnya
14
3.1.4. K3 Tangki Timbun
15
3.2. Analisa Temuan Negatif
3.2.1. K3 Mekanik
Nilai Pengendalian
Potensi Rekomendasi Dasar
No Lokasi Temuan P E C Risiko Resiko yang Bunyi Pasal
Bahaya pengendalian Hukum
sudah ada
1. Ruang
Produksi Tidak ada Terbentur 3 2 7 42 Safety Sign -Pagar Permenaker Pasal 8 ayat 1:
pelindung atau tergiling Pembatas No. 38 Tahun Pesawat Tenaga dan
pada -APD : Safety 2016 Pasal 8 Produksi harus
mesin di Helmet dilengkapi Alat
proses Pengaman. Pasal 8
basah ayat 2: Semua
bagian yang bergerak
dan berbahaya dari
Pesawat Tenaga dan
Produksi harus
dilengkapi Alat
Perlindungan
2.
PT. ASA Kebakaran, 3 6 7 126 Belum Ada Merekrut Permenaker Pasal 110 ayat 2 :
belum ledakan pekerja yang No. 38 Tahun Pengoperasian
memiliki telah mengikuti 2016 Pasal pesawat tenaga dan
operator sertifikasi untuk 110 produksi dilakukan
untuk operator genset oleh operator K3
menjalank bidang pesawat
an tenaga dan produksi
generator
set
16
3.2.2. K3 Pesawat Uap
Nilai Pengendalian
Potensi Rekomendasi Dasar
No Lokasi Temuan P E C Risiko Resiko yang Bunyi Pasal
Bahaya pengendalian Hukum
sudah ada
1. Area Kantor Tidak Apabila 6 2 7 84 Belum ada Dilakukan Permenaker Pasal 8 ayat 2:
Produksi terdapat terpegang pemberi batas No 38 Tahun Semua bagian
pembatas 2016
aman bagi tidak sengaja aman dan yang bergerak
orang akan penulisan pada dan berbahaya
berjalan menyebabk badan peralatan dari Pesawat
didekat an luka menggunakan Tenaga dan
mesin uap bakar. tulisan yang Produksi harus
panas
tersebut, dan berwarna dilengkapi Alat
nama tanda terang. Perlindungan
bahaya Ayat 4 : Alat
kurang jelas Perlindungan
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (2) harus
dapat:
a. melindungi dari
tindakan
pengoperasian
yang salah;
b. mencegah
pendekatan
terhadap bagian
atau daerah yang
berbahaya selama
beroperasi;
c. memperlancar
17
proses produksi;
dan
d. berfungsi secara
otomatis dan
sesuai dengan
pengoperasian
Pesawat Tenaga dan
Produksi.
3.2.3. K3 Bejana Tekan
Nilai Pengendalia
Potensi Rekomendasi Dasar
No Lokasi Temuan P E C Risiko n Resiko Bunyi Pasal
Bahaya pengendalian Hukum
yang
sudah ada
1. Ruang Pada bagian Tidak aman 1 3 7 21 Belum ada Segera dibikinan Permenaker Pasal 8 ayat 1:
Produksi tangga jika tindak lanjut tangga yang lebih No 38 Tahun Pesawat Tenaga
dibadan mengguna- aman lagi.
tangki, dapat kan tangga 2016 dan Produksi harus
bagian tersebut dan dilengkapi Alat
setengah menyebab- Pengaman. Ayat 3
lingkaran kan terjatuh :Alat Pengaman
penutup dari sebagaimana
tangga. ketinggian.
dimaksud pada ayat
(1) harus sesuai
dengan jenis,
tipe/model, dan
kapasitas Pesawat
Tenaga dan
Produksi.
18
3.2.4. K3 Tangki Timbun
Nilai Pengendalian
Potensi Rekomendasi Dasar
No Lokasi Temuan P E C Risiko Resiko yang Bunyi
Bahaya pengendalian Hukum
sudah ada Pasal
1 Hasil Dibagian ini, Apabila tangki 6 1 40 240 Belum Agar tidak Permenaker Pasal 45 ayat 2
Wawancara tangki tidak terpapar dipindahk an terjadi bencana No 37 Tahun Bejana
panas yang ataupun belum alangkah lebih
didalam berlebih dapat ada tindak baik dapat 2016 penyimpanan gas
penimbunan memyebab perbaikan diberikan dan bejana
sebagai akan sumber tempat yang Transport yang telah
mana bahaya bagi sesuai berisi ditempatkan di
seluruh standardari tempat terbuka
namanya harus dilindungi dari
Tangki lingkungan peraturan
sekitar. perundang- panas matahari dan
Timbun dan undangan. hujan.
tangki
dibiarkan
terkenan
cahaya yang
berlebihan
yang dapat
menyebabk
an ledakan
suata saat.
19
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pengamatan lapangan yang telah
dilakukan mengenai pengawasan norma K3 mekanik, Bejana tekan
dan tangki timbun di PT Adi Satria Abadi, maka dapat diambil
kesimpulan :
1. PT. Adi Satria Abadi telah melakukan penerapan pengawasan K3
di bidang mekanik, serta sudah berjalan dengan baik dimana
terbukti adanya Surat Ijin Operator (SIO) kelas II, alat pelindung
atau pengaman pada forklift, dan beberapa dokumentasi terkait
dengan prosedur intruksi kerja, inspeksi atau maintenance mesin
produksi secara berkala yang dilakukan oleh perusahaan
tersebut, adanya emergency shutdown pada mesin produksi,
forklift, dan genset. Namun PT. Adi Satria Abadi belum
melakukan proses uji riksa pada mesin produksi, forklift, dan
genset. Serta peralatan pengaman/ emergency shutdown/ sensor
tidak berfungsi dengan baik sehingga pada mesin produksi hanya
terdapat 1 (satu) peralatan pengaman/ emergency shutdown/
sensor. PT. Adi Satria Abadi juga belum mempunyai operator
untuk pengoperasian generator set.
2. PT. Adi Satria Abadi sudah telah dilengkapi nameplate dan
pressure gauge agar tekanan gas yang berada didalam dapat
terbaca. Namun PT. Adi Satria Abadi belum melakukan uji riksa
pada bejana tekan.
3. PT. Adi Satria Abadi belum melakukan riksa uji pada pesawat
uap. Selain itu beberapa operator belum memiliki lisensi yang
sah guna untuk pengoperasian.
20
pada PT. Adi Satria Abadi masih kurangnya pengaman
kebakaran pada area tanki timbun bahan bakar, belum adanya
perlengkapan yang dapat membaca leveling pada isi tanki timbun
serta struktur tangki timbun yang tidak sesuai.
4.2. Saran
1. PT. ASA diharapkan menghimbau kepada tenaga kerja
pentingnya pemakaian APD di beberapa area perusahaannya.
2. PT. ASA harus memberi pagar pembatas dan penulisan tanda
bahaya pada badan peralatan mengunakan tulisan yang
berwarna terang.
3. PT. ASA harus melakukan secepatnya riksa uji pada semua
peralatan yang beroperasi.
4. PT. ASA harus memperhatikan penempatan APAR agar akses
pengambilannya tidak terhalangi oleh bahan baku yang ada
disekitarnya.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
LAMPIRAN
Sangat mungkin Sangat mungkin atau hampir pasti akan terjadi (peluang 10
terjadi / hampir pasti terjadinya 1 kali dalam 10 kali kesempatan
Mungkin terjadi Dapat terjadi atau suatu hal yang tidak mungkin untuk terjadi 6
(peluang terjadinya 1 kali dalam 100 kali kesempatan)
Tidak biasa namun Dapat merupakan kejadian yang tidak biasanya akan terjadi 3
bisa terjadi namun kemungkinannya tetap ada (peluang terjadinya 1 kali
dalam 1000 kali kesempatan)
Kecil kemungkinannya Kemungkinan terjadinya kecil atau merupakan suatu 1
kebetulan (peluang terjadinya 1 kali dalam 10.000 kali
kesempatan)
Sangat kecil Sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi / terjadi setelah 0.5
kemungkinannya bertahun-tahun terpapar (peluang terjadinya 1 kali dalam
100.000 kali kesempatan)
Tidak mungkin terjadi Secara praktek tidak mungkin terjadi / hampir tidak muungkin 0.2
terjadi (peluang terjadinya 1 kali dalam 1.000.000 kali
kesempatan)
PEMAPARAN (frekwensi dan lamanya pemaparan bahaya tersebut) / E
KATEGORI PENJELASAN NILAI
Kontinyu Sangat sering atau pekerjaan yang rutin dilakukan 10
Seringkali Terjadinya sekali sampai beberapa kali sehari 6
Kadang-Kadang Sekali seminggu sampai beberapa kali sebulan 3
Tidak Biasanya Sekali dalam sebulan sampai sekali setahun 2
Jarang Sekali dalam beberapa tahun 1
Sangat Jarang Belum pernah terjadi pemaparan 0.5
AKIBAT (keparahan dari hasil yang yang dikeluarkan oleh suatu kejadian seperti: cidera,
sakit, dll) / C
KATEGORI PENJELASAN NILAI
Katastropi Menimbulkan banyak korban jiwa 100
Bencana Menimbulkan beberapa korban jiwa 40
23
Sangat Serius Menimbulkan satu kematian 15
Serius Menimbulkan cidera serius (menyebabkan cacat anggota 7
tubuh)
Perawatan Medis Menimbulkan cidera yang memerlukan perawatan medis 3
Perawatan P3K Cidera yang bersifat minor atau hanya memerlukan 1
pengobatan P3K
Penilaian Resiko
• diatas 400 : Risiko sangat tinggi, lakukan penghentian kegiatan segera
• 200 – 400 : Risiko tinggi, perbaikan dengan segera (keterlibatan managemen)
• 50 – 200 : Risiko substansial, perlu tindakan perbaikan
• 10 – 50 : Risiko sedang, perlu tindakan perbaikan namun dapat dijadwalkan
• dibawah 10 : Risiko rendah
24
HASIL NOTULENSI SEMINAR KELOMPOK 1
Jawaban (Peraturan
No. Nama yang Bertanya Pertanyaan
Perundang-undangan)
25