Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI PT. ADI SATRIA ABADI

BIDANG K3 MEKANIK, K3 PESAWAT UAP, K3 BEJANA TEKAN DAN


K3 TANGKI TIMBUN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE – 14 TAHUN 2021

KELOMPOK 1
1. SUPRATMAN
2. ASYIPA MARTHIA DWILESTARI
3. DERIS TRISNA NUGRAHA
4. FERRY WIDHIYATNO
5. MAWINDAN TAMBA
6. SEPTIAN DWI CAHYA
7. KOSMAS LADORA GASE

PT. NARADA KATIGA INDONESIA


Yogyakarta, 26 Januari 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rakhmat dan
karunia-Nya sehingga laporan praktik kerja lapangan ini dapat
terselesaikan. Laporan ini disusun berdasarkan hasil kunjungan lapangan
pada PT. Adi Satria Abadi, yang sebagai salah satu syarat kelulusan
dalam pelatihan calon Ahli K3 Umum. Selama pelatihan, pelaksanaan
PKL dan penyusunan laporan, penyusun telah mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak, terkaithal tersebut, kami menyampaikan ucapan
terimakasih yang mendalam kepada:
1. Seluruh Staff PT. Adi Satria Abadi yang telah memberikan izin
untuk melakukan kegiatan kunjungan lapangan.
2. Seluruh staff di PT. NARADA KATIGA INDONESIA selaku
penyelenggara pelatihan Ahli K3 Umum, yang telah memberikan
bimbingan dan saran untuk menyelesaikan kegiatan praktik kerja
lapangan (PKL) dan penyusunan laporan.
3. Rekan-rekan peserta pelatihan Ahli K3 Umum angkatan 14 tahun
2021 yang telah mampu menjaga suasana pelatihan yang
kondusif dan dapat mewujudkan kerjasama yang baik.
Penyusunan laporan ini dikerjakan dalam kurun waktu yang relatif singkat,
sehingga sangat wajar apabila masih banyak kekurangannya. Akhir kata,
penyusun berharap semoga laporan ini dapat memenuhi syarat yang telah
ditetapkan oleh penyelenggara pelatihan dan dapat bermanfaat bagi yang
membutuhkan.

Yogyakarta, 26 Januari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1. Latar Belakang .............................................................................1
1.2. Maksud dan Tujuan ......................................................................2
1.3. Ruang Lingkup .............................................................................3
1.4. Dasar Hukum ................................................................................3
BAB II KONDISI PERUSAHAAN ...............................................................5
2.1. Gambaran Umum Perusahaan .....................................................5
2.2. Temuan ........................................................................................7
2.2.1. Temuan Positif .......................................................................7
2.2.2. Temuan Negatif ......................................................................8
BAB III ANALISA & PEMECAHAN MASALAH .........................................10
3.1. Analisa Temuan Positif ...............................................................10
3.1.1. K3 Mekanik ..........................................................................10
3.1.2. K3 Pesawat Uap ..................................................................12
3.1.3. K3 Bejana Tekan ..................................................................13
3.1.4. K3 Tangki Timbun ................................................................15
3.2. Analisa Temuan Negatif ..............................................................16
3.2.1. K3 Mekanik ..........................................................................16
3.2.2. K3 Pesawat Uap ..................................................................17
3.2.3. K3 Bejana Tekan ..................................................................18
3.2.4. K3 Tangki Timbun ................................................................19
BAB IV PENUTUP ...................................................................................20
4.1. Kesimpulan .................................................................................20
4.2. Saran ..........................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................22
LAMPIRAN ..............................................................................................23

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) termasuk salah satu
program pemeliharaan yang ada di perusahaan. Pelaksanaan
program keselamatan dan kesehatan kerja bagi karyawan
sangatlah penting karena bertujuan untuk menciptakan sistem
keselamatan dan kesatuan kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, tenaga kerja, kondisi serta lingkungan kerja yang
terintegrasi dalam rangka meningkatkan produktivitas dan
mengurangi kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja menurut Tarwaka
(2012) adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak
terduga yang dapat menimbulkan kerugian baik waktu, harta
benda, maupun korban jiwa karena peristiwa tersebut terjadi
didalam suatu proses kerja industri atau yang berkaitan dengannya.
BPJS Ketenagakerjaan mengantongi data kasus kecelakaan
kerja pada tahun 2019 sebanyak 114 ribu kasus. Pada tahun 2020
terjadi peningkatan, di mana pada rentang bulan Januari hingga
Oktober 2020 terdapat 177 ribu kasus kecelakaan kerja.
Stakeholder berperan penting untuk terus meningkatkan kesadaran
pengusaha, serikat pekerja, pekerja, dan masyarakat terhadap
pentingnya K3 serta pengawasannya (Local Initiative for OSH
Network, 2019).
Irzal (2016) menyebutkan bahwa faktor yang menyebabkan
kecelakaan kerja yaitu sebab dasar dan sebab utama. Sebab dasar
yang dimaksud berupa partisipasi perusahaan dalam upaya
penerapan K3, manusia atau pekerjanya sendiri, kondisi tempat
kerja atau sarana kerja, dan lingkungan kerja. Sebab utama yang
dimaksud adalah karena adanya faktor dan persyaratan K3 yang
belum dilaksanakan secara benar, meliputi tindakan tidak aman

1
(unsafe action), kondisi tidak aman (unsafe conditions), dan
interaksi manusia dan sarana pendukung kerja.
Penggunaan atau pengoperasian mekanik, pesawat uap,
bejana tekanan dan tangki timbun dapat mengakibatkan terjadinya
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja apabila tidak memenuhi
ketentuan peraturan perundang-undangan dan syarat–syarat
dibidang keselamatan & kesehatan kerja (K3) atau standar
international yang berlaku. Sebubungan dengan hal tersebut maka
diperlukan pengawasan secara preventif dan menyeluruh baik dari
peralatan maupun personel yang telah mendapat lisensi sesuai
dengan bidangnya, makan diperlukan obyek pengawasan mulai
dari perencanaan, pembuatan atau pemasangan dan pemakaian.
PT. Adi Satria Abadi divisi penyamakan terletak di Sitimulyo,
Piyungan, Bantul, Yogyakarta merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang Manufaktur mengolah kulit menjadi bahan
setengah jadi untuk pembuatan sarung tangan. Bahan dasar yang
digunakan adalah kulit domba dan kambing. PT. Adi Satria Abadi
dalam proses produksi menggunakan peralatan mekanik, pesawat
uap, bejana tekanan dan tangki timbun yang telah menjalani
pengawasan secara preventif dan menyeluruh baik dari peralatan
maupun personil yang telah mendapat lisensi sesuai dengan
bidangnya.
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) diharapkan dapat
membantu proses pembelajaran terkait mekanik, pesawat uap,
bejana tekan dan tangki timbun sehingga sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
1.2. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan ini adalah :
1) Untuk mempraktikan teori yang telah diterima selama kegiatan
pembinaan.

2
2) Untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai
aplikasi K3 di lapangan khususnya di bidang K3 Mekanik, K3
Pesawat Uap, K3 Bejana Tekan dan K3 Tangki Timbun
3) Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta Calon
Ahli K3 Umum.
4) Calon peserta Ahli K3 umum dapat mengidentifikasi, menganalisa
dan memberikan saran atau rekomendasi.
1.3. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Kerja Praktek Lapangan ini adalah :
1. Pelaksanaan K3 di Bidang Mekanik
2. Pelaksanaan K3 di Bidang Pesawat Uap
3. Pelaksanaan K3 di Bidang Bejana Tekan
4. Pelaksanaan K3 di Bidang Tangki Timbun
1.4. Dasar Hukum
1. Dasar Hukum K3 di Bidang Mekanik
a. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
c. Permenaker No. 38 tahun 2016 tentang K3 Pesawat Tenaga
dan Produksi
d. Permenaker No. 8 tahun 2020 tentang K3 Pesawat Angkat
dan Pesawat Angkut
2. Dasar Hukum K3 di Bidang Pesawat Uap
a. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
c. Undang-Undang Uap tahun 1930
d. Peraturan Uap tahun 1930
e. Permenaker No. 2 tahun 1982 tentang Kwalifikasi Juru Las di
Tempat Kerja
f. Permenaker No. 1 tahun 1988 tentang Kwalifikasi dan Syarat-
Syarat Operator Pesawat Uap

3
3. Dasar Hukum K3 di Bidang Bejana Tekan
a. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
c. Permenaker No. 37 tahun 2016 tentang K3 Bejana dan Tangki
Timbun
4. Dasar Hukum K3 di Bidang Tangki Timbun
a. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
c. Permenaker No. 37 tahun 2016 tentang K3 Bejana dan Tangki
Timbun

4
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

2.1. Gambaran Umum Perusahaan


PT. Adi Satria Abadi merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang manufaktur, memproduksi bahan baku untuk
sarung tangan golf secara hampir 80% dan yang lainnya yaitu
sarung tangan kerja dan kanebo. PT. Adi Satria Abadi yang
didirikan oleh bapak Hj. Subiyono pada tahun 1994 mempunyai
luas tanah 1 setengah hektar dan luas bangunan sebesar 700
meter. PT. Adi Satria Abadi mempunyai 2 divisi yaitu divisi
sarung tangan yang membuat produk jadi sarung tangan golf
berlokasi di di Jalan Adisucipto Km. 8,5, Dusun Sidokerto RT. 03
/ RW. 01 Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta dan divisi
Penyamakan Kulit yang berada di Kawasan industri Desa
Bayakan, Kelurahan Siti Mulyo, Kecamatan Piyungan,
Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
PT. Adi Satria Abadi mempunyai karyawan yang berjumlah
214 karyawan, dengan jumlah karyawan perempuan sebanyak 36
karyawan dan laki-laki sebanyak 178 karyawan, 6 karyawan
berstatus kontrak. Dalam masa pandemi ini, aktivitas di PT. Adi
Satria Abadi masih normal, tetapi terdapat 2 shift yaitu shift A dan
shift B dengan rincian 1 hari masuk 1 hari libur. Seluruh karyawan
PT. Adi Satria Abadi telah diikutsertakan dalam BPJS
Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.
Dalam menjalankan fungsinya, PT. Adi Satria Abadi
berpedoman pada visi dan misi yang ingin dicapai perusahaan. Visi
dan misi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Visi
Mendirikan perusahaan kecil tapi sehat
2. Misi
a. Mengembangkan kemampuan teknologi perkulitan

5
b. Menjaga kualitas dengan menggunakan motto
“Kepuasan Konsumen Adalah Budaya Kami”
c. Menerapkan prinsip karyawan partner kerja, bukan
asset

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Adi Satria Abadi


Proses produksi yang ada di PT. Adi Satria Abadi dibagi
menjadi dua proses yaitu produksi basah dan produksi kering.
Kedua proses tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Produksi basah

Pengawetan Bleaching Kesrik

Shaving
Tanning Dyeing

Gambar 2.2 Alur Proses Prosuksi Basah

2. Produksi kering

Setter Hanging Milling Stacking

Polish Toggling Penyortiran

Gambar 2.3 Alur Proses Prosuksi Kering


6
2.2. Temuan
2.2.1. Temuan Positif
Adapun beberapa temuan positif dari PT Adi Satria Abadi:
2.2.2.1. K3 Mekanik
1. Surat Izin Operasional (SIO) tersedia pada
operator forklift atas nama Ali Sadikin
2. Forklift telah dilengkapi dengan sistem
emergency shutdown, lampu sign klakson dan
rumah pelindung operator.
3. Pada lift barang sudah dilengkapi tombol
emergency
4. Pada lift barang sudah terjamin keamanannya
dan sudah di uji oleh pemerintah
5. Name plate pada 2 generator set sudah
lengkap dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku
2.2.2.2. K3 Pesawat Uap
1. Pada sirkulasi asap di generator set sudah
sesuai standar
2. Kartu petunjuk perawatan sudah ada pada body
peralatan
3. Pada boiler pemanas air, sudah terdapat toolbox
pengoperasian yang sudah lengkap dengan
petunjuk pengoperasian
4. Pada permukaan luar tangki pemanasan air
sudah terdapat pemberitahuan sumber bahaya
panas
2.2.2.3. K3 Bejana Tekan
1. Kartu pemerliharaan dan petunjuk
pengoperasian sudah ada
2. Pada hot water boiler, kapasitas pengoperasian
hanya memanaskan air. Jadi kemungkinan untuk
terjadi peledakannya sangat minim

7
3. Sudah terdapat pelindung (safety guard)
disekitar mesin kompresor bertekanan sedang
2.2.2.4. K3 Tangki Timbun
1. Pada tangki timbun sudah memiliki pipa
pembuangan
2.2.2. Temuan Negatif
2.2.2.1. K3 Mekanik
1. Seluruh area mesin yang berputar tidak terdapat
pagar pelindung
2. Pada jarak antara mesin dan karyawan tidak ada
batas jarak aman
3. Beberapa mesin masih belum terlihat nampe
plate di body-body mesin
4. Tombol emergency sangat jauh dari jangkauan
pengguna mesin
5. Pada mesin yang berputar tidak dapat pelindung
untuk mengurangi terjadinya terjepit atau
tergiling benda berputar
6. Belum memiliki operator generator set
2.2.2.2. K3 Pesawat Uap
1. Pada benda-benda pesawat uap tidak dibatasi
dengan pagar pelindung
2. Papan petunjuk keamanan yang tidak lengkap
3. Tombol emergency sangat jauh dari jangkauan
pengguna mesin
2.2.2.3. K3 Bejana Tekan
1. Belum ada riksa uji pada bejana tekan
2. Petunjuk benda-benda berbahaya tinggi belum
ada petunjuk yang sesuai SOP
3. Papan berbahaya yang tidak ada pada tangki
bejana tekan

8
2.2.2.4. K3 Tangki Timbun
1. Tangki timbun tidak memiliki pagar pelindung
untuk keamanan
2. Struktur tangki timbun tidak sesuai dengan
anjuran
3. Tangki timbun terpapar sinar matahari

9
BAB III
ANALISA & PEMECAHAN MASALAH

3.1. Analisa Temuan Positif


3.1.1. K3 Mekanik

No Lokasi Temuan Manfaat Saran Dasar Bunyi Pasal


Temuan Hukum
1. Surat Izin Operasional Dengan Dipertahankan Permenaker Pasal 140: Pemasangan
(SIO) tersedia pada memiliki Surat No. 8 tahun dan/atau perakitan,
operator forklift atas Izin 2020 pemakaian atau
nama Ali Sadikin Operasional pengoperasian,
(SIO), operator pemeliharaan dan
sudah perawatan, perbaikan,
memenuhi perubahan atau
SOP yang modifikasi, serta
diatur sesuai pemeriksaan dan
KEMNAKER pengujian harus dilakukan
RI oleh personel yang
mempunyai kompetensi
dan kewenangan di
bidang K3 Pesawat
Angkat dan Pesawat
Angkut

10
2. Terdapat pelindung Mengurangi Dipertahankan Permenaker Pasal 8 ayat 1: Pesawat
benda berputar pada angka No. 38 tahun Tenaga dan Produksi
mesin kompresor dan kecelakaan 2016 harus dilengkapi Alat
sudah memiliki kerja pada Pengaman.
keterangan nama alat mesin berputar
dan Pasal 8 ayat 2: Semua
mengurangi bagian yang bergerak dan
bahaya terjepit berbahaya dari Pesawat
Tenaga dan Produksi
harus dilengkapi Alat
perlindungan
3. Terdapat nama alat Agar Dipertahankan Permenaker Pasal 15: Setiap pesawat
dan spesifikasi alat mempermuda No. 38 tahun tenaga dan produksi harus
tersebut h dan 2016 diberi pelat nama yang
mengetahui memuat data pesawat
peralatan tenaga dan produksi
untuk
maintenance
dan
sebagainya

11
3.1.2. K3 Pesawat Uap

No Lokasi Temuan Manfaat Saran Dasar Bunyi Pasal


Temuan Hukum
1. Pada boiler Memberikan Dipertahankan Permenaker Pasal 7 ayat 1: Pesawat
pemanas air sudah tanda atau No.38 tahun tenaga dan produksi harus
dilengkapi tombol informasi 2016 dilengkapi dengan tombol
dengan fungsinya kepada penggerak dan penghenti
masing-masing seluruh
pekerja agar
proses
evakuasi
segera
dilakukan
2. Sudah terdapat Memberikan Dipertahankan PP No. 50 Pasal 13 ayat 1: Prosedur
keterangan yang keterangan tahun 2012 informasi sebagaimana
sesuai dengan pada seluruh tentang dimaksud dalam pasal 12
petunjuk aturan karyawan Penerapan ayar (1) huruf d harus
bahwasanya Sistem memberikan jaminan
ada tanda Keselamatan bahwa informasi K3
bahaya di dan kesehatan dikomunikasikan kepada
badan tabung Kerja semua pihan dalam
pemanas perusahaan dan pihak
terkait diluar perusahaan

12
3.1.3. K3 Bejana Tekan

No Lokasi Temuan Manfaat Saran Dasar Bunyi Pasal


Temuan Hukum
1. Sudah memiliki Memudahkan Dipertahankan Permenaker Pasal 8 ayat 1: Pesawat
pelindung dan pada saat No. 38 tahun Tenaga dan Produksi
keterangan nama jadwal rutin 2016 harus dilengkapi Alat
mesin serta name maintenance Pengaman.
plat
Pasal 8 ayat 2: Semua
bagian yang bergerak dan
berbahaya dari Pesawat
Tenaga dan Produksi
harus dilengkapi Alat
perlindungan

13
2. Pada badan tangki Mempermuda Dipertahankan Permenaker Pasal 9 Ayat 1 Setiap
bejana tekan h saat tim No. 37 tahun Bejana Tekanan diberikan
sudah ada audit untuk 2016 tanda pengenal meliputi :
keterangan nama mengetahui a. nama pemilik;
dan spesifikasi kapasitas b. nama dan nomor urut
berat isi tangki tangki tersebut pabrik pembuat;
c. nama gas atau bahan
yang diisikan beserta
simbol kimia;
d. berat kosong tanpa
keran dan tutup;
e. tekanan pengisian
(Po) 15 yang diijinkan
kg/cm2;
f. berat maksimum dari
isinya untuk bejana berisi
yang dikempa menjadi
cair ;
g. volumen air untuk
untuk bejana berisi gas
yang dikempa;
h. nama bahan pengisi
porous mass khusus
untuk bejana penyimpan
gas yang berisi larutan
asetilen;
i. bulan dan tahun
pengujian hidrostatik
pertama dan berikutnya

14
3.1.4. K3 Tangki Timbun

No Lokasi Temuan Manfaat Saran Dasar Hukum Bunyi Pasal


Temuan
1. Wawancara Pada tangki sudah Meminimalisir Sudah baik, Permenaker No Pasal 24
memiliki plat nama kerugian namun perlu 37 Tahun 2016 Tangki Timbun yang
karena ditambahkan berisi cairan yang mudah
kekeliruan perlengkapan terbakar harus dilengkapi
penggunaan pendukung :
suatu bahan untuk a. plat nama;
untuk kegiatan pemeriksaan b. pipa pengamanan;
produksi dan c. indikator volume
pemeliharaan atau berat;
d. pengukur

15
3.2. Analisa Temuan Negatif
3.2.1. K3 Mekanik
Nilai Pengendalian
Potensi Rekomendasi Dasar
No Lokasi Temuan P E C Risiko Resiko yang Bunyi Pasal
Bahaya pengendalian Hukum
sudah ada
1. Ruang
Produksi Tidak ada Terbentur 3 2 7 42 Safety Sign -Pagar Permenaker Pasal 8 ayat 1:
pelindung atau tergiling Pembatas No. 38 Tahun Pesawat Tenaga dan
pada -APD : Safety 2016 Pasal 8 Produksi harus
mesin di Helmet dilengkapi Alat
proses Pengaman. Pasal 8
basah ayat 2: Semua
bagian yang bergerak
dan berbahaya dari
Pesawat Tenaga dan
Produksi harus
dilengkapi Alat
Perlindungan
2.
PT. ASA Kebakaran, 3 6 7 126 Belum Ada Merekrut Permenaker Pasal 110 ayat 2 :
belum ledakan pekerja yang No. 38 Tahun Pengoperasian
memiliki telah mengikuti 2016 Pasal pesawat tenaga dan
operator sertifikasi untuk 110 produksi dilakukan
untuk operator genset oleh operator K3
menjalank bidang pesawat
an tenaga dan produksi
generator
set

16
3.2.2. K3 Pesawat Uap
Nilai Pengendalian
Potensi Rekomendasi Dasar
No Lokasi Temuan P E C Risiko Resiko yang Bunyi Pasal
Bahaya pengendalian Hukum
sudah ada
1. Area Kantor Tidak Apabila 6 2 7 84 Belum ada Dilakukan Permenaker Pasal 8 ayat 2:
Produksi terdapat terpegang pemberi batas No 38 Tahun Semua bagian
pembatas 2016
aman bagi tidak sengaja aman dan yang bergerak
orang akan penulisan pada dan berbahaya
berjalan menyebabk badan peralatan dari Pesawat
didekat an luka menggunakan Tenaga dan
mesin uap bakar. tulisan yang Produksi harus
panas
tersebut, dan berwarna dilengkapi Alat
nama tanda terang. Perlindungan
bahaya Ayat 4 : Alat
kurang jelas Perlindungan
sebagaimana
dimaksud pada
ayat (2) harus
dapat:
a. melindungi dari
tindakan
pengoperasian
yang salah;
b. mencegah
pendekatan
terhadap bagian
atau daerah yang
berbahaya selama
beroperasi;
c. memperlancar
17
proses produksi;
dan
d. berfungsi secara
otomatis dan
sesuai dengan
pengoperasian
Pesawat Tenaga dan
Produksi.
3.2.3. K3 Bejana Tekan
Nilai Pengendalia
Potensi Rekomendasi Dasar
No Lokasi Temuan P E C Risiko n Resiko Bunyi Pasal
Bahaya pengendalian Hukum
yang
sudah ada
1. Ruang Pada bagian Tidak aman 1 3 7 21 Belum ada Segera dibikinan Permenaker Pasal 8 ayat 1:
Produksi tangga jika tindak lanjut tangga yang lebih No 38 Tahun Pesawat Tenaga
dibadan mengguna- aman lagi.
tangki, dapat kan tangga 2016 dan Produksi harus
bagian tersebut dan dilengkapi Alat
setengah menyebab- Pengaman. Ayat 3
lingkaran kan terjatuh :Alat Pengaman
penutup dari sebagaimana
tangga. ketinggian.
dimaksud pada ayat
(1) harus sesuai
dengan jenis,
tipe/model, dan
kapasitas Pesawat
Tenaga dan
Produksi.

18
3.2.4. K3 Tangki Timbun
Nilai Pengendalian
Potensi Rekomendasi Dasar
No Lokasi Temuan P E C Risiko Resiko yang Bunyi
Bahaya pengendalian Hukum
sudah ada Pasal
1 Hasil Dibagian ini, Apabila tangki 6 1 40 240 Belum Agar tidak Permenaker Pasal 45 ayat 2
Wawancara tangki tidak terpapar dipindahk an terjadi bencana No 37 Tahun Bejana
panas yang ataupun belum alangkah lebih
didalam berlebih dapat ada tindak baik dapat 2016 penyimpanan gas
penimbunan memyebab perbaikan diberikan dan bejana
sebagai akan sumber tempat yang Transport yang telah
mana bahaya bagi sesuai berisi ditempatkan di
seluruh standardari tempat terbuka
namanya harus dilindungi dari
Tangki lingkungan peraturan
sekitar. perundang- panas matahari dan
Timbun dan undangan. hujan.
tangki
dibiarkan
terkenan
cahaya yang
berlebihan
yang dapat
menyebabk
an ledakan
suata saat.

19
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pengamatan lapangan yang telah
dilakukan mengenai pengawasan norma K3 mekanik, Bejana tekan
dan tangki timbun di PT Adi Satria Abadi, maka dapat diambil
kesimpulan :
1. PT. Adi Satria Abadi telah melakukan penerapan pengawasan K3
di bidang mekanik, serta sudah berjalan dengan baik dimana
terbukti adanya Surat Ijin Operator (SIO) kelas II, alat pelindung
atau pengaman pada forklift, dan beberapa dokumentasi terkait
dengan prosedur intruksi kerja, inspeksi atau maintenance mesin
produksi secara berkala yang dilakukan oleh perusahaan
tersebut, adanya emergency shutdown pada mesin produksi,
forklift, dan genset. Namun PT. Adi Satria Abadi belum
melakukan proses uji riksa pada mesin produksi, forklift, dan
genset. Serta peralatan pengaman/ emergency shutdown/ sensor
tidak berfungsi dengan baik sehingga pada mesin produksi hanya
terdapat 1 (satu) peralatan pengaman/ emergency shutdown/
sensor. PT. Adi Satria Abadi juga belum mempunyai operator
untuk pengoperasian generator set.
2. PT. Adi Satria Abadi sudah telah dilengkapi nameplate dan
pressure gauge agar tekanan gas yang berada didalam dapat
terbaca. Namun PT. Adi Satria Abadi belum melakukan uji riksa
pada bejana tekan.
3. PT. Adi Satria Abadi belum melakukan riksa uji pada pesawat
uap. Selain itu beberapa operator belum memiliki lisensi yang
sah guna untuk pengoperasian.

4. PT. Adi Satria Abadi mempunyai tanki timbun dimana tanki


timbun tersebut telah adanya nameplate, safety sign, dan alat
pemadam api ringan (APAR). Namun tangki timbun yang berada

20
pada PT. Adi Satria Abadi masih kurangnya pengaman
kebakaran pada area tanki timbun bahan bakar, belum adanya
perlengkapan yang dapat membaca leveling pada isi tanki timbun
serta struktur tangki timbun yang tidak sesuai.
4.2. Saran
1. PT. ASA diharapkan menghimbau kepada tenaga kerja
pentingnya pemakaian APD di beberapa area perusahaannya.
2. PT. ASA harus memberi pagar pembatas dan penulisan tanda
bahaya pada badan peralatan mengunakan tulisan yang
berwarna terang.
3. PT. ASA harus melakukan secepatnya riksa uji pada semua
peralatan yang beroperasi.
4. PT. ASA harus memperhatikan penempatan APAR agar akses
pengambilannya tidak terhalangi oleh bahan baku yang ada
disekitarnya.

21
DAFTAR PUSTAKA

Tarwaka. 2012. Dasar-dasar Keselamatan Kerja dan Pencegahan


Kecelakaan di Tempa Kerja. Surakarta: Harapan Press.
Irzal. 2016. Dasar-dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Edisi 1.
Jakarta: Kencana.
Biro Humas Kemnaker 2021. Menaker Ida Canangkan Bulan K3 Nasional
di Kilometer Nol Sabang https://kemnaker.go.id/news/detail/menaker-ida-
canangkan-bulan-k3-nasional-di-kilometer-nol-sabang.

22
LAMPIRAN

PELUANG (kemungkinan atau peluang kejadian tersebut terjadi) / P


KATEGORI PENJELASAN NILAI

Sangat mungkin Sangat mungkin atau hampir pasti akan terjadi (peluang 10
terjadi / hampir pasti terjadinya 1 kali dalam 10 kali kesempatan
Mungkin terjadi Dapat terjadi atau suatu hal yang tidak mungkin untuk terjadi 6
(peluang terjadinya 1 kali dalam 100 kali kesempatan)
Tidak biasa namun Dapat merupakan kejadian yang tidak biasanya akan terjadi 3
bisa terjadi namun kemungkinannya tetap ada (peluang terjadinya 1 kali
dalam 1000 kali kesempatan)
Kecil kemungkinannya Kemungkinan terjadinya kecil atau merupakan suatu 1
kebetulan (peluang terjadinya 1 kali dalam 10.000 kali
kesempatan)
Sangat kecil Sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi / terjadi setelah 0.5
kemungkinannya bertahun-tahun terpapar (peluang terjadinya 1 kali dalam
100.000 kali kesempatan)
Tidak mungkin terjadi Secara praktek tidak mungkin terjadi / hampir tidak muungkin 0.2
terjadi (peluang terjadinya 1 kali dalam 1.000.000 kali
kesempatan)
PEMAPARAN (frekwensi dan lamanya pemaparan bahaya tersebut) / E
KATEGORI PENJELASAN NILAI
Kontinyu Sangat sering atau pekerjaan yang rutin dilakukan 10
Seringkali Terjadinya sekali sampai beberapa kali sehari 6
Kadang-Kadang Sekali seminggu sampai beberapa kali sebulan 3
Tidak Biasanya Sekali dalam sebulan sampai sekali setahun 2
Jarang Sekali dalam beberapa tahun 1
Sangat Jarang Belum pernah terjadi pemaparan 0.5
AKIBAT (keparahan dari hasil yang yang dikeluarkan oleh suatu kejadian seperti: cidera,
sakit, dll) / C
KATEGORI PENJELASAN NILAI
Katastropi Menimbulkan banyak korban jiwa 100
Bencana Menimbulkan beberapa korban jiwa 40

23
Sangat Serius Menimbulkan satu kematian 15
Serius Menimbulkan cidera serius (menyebabkan cacat anggota 7
tubuh)
Perawatan Medis Menimbulkan cidera yang memerlukan perawatan medis 3
Perawatan P3K Cidera yang bersifat minor atau hanya memerlukan 1
pengobatan P3K
Penilaian Resiko
• diatas 400 : Risiko sangat tinggi, lakukan penghentian kegiatan segera
• 200 – 400 : Risiko tinggi, perbaikan dengan segera (keterlibatan managemen)
• 50 – 200 : Risiko substansial, perlu tindakan perbaikan
• 10 – 50 : Risiko sedang, perlu tindakan perbaikan namun dapat dijadwalkan
• dibawah 10 : Risiko rendah

24
HASIL NOTULENSI SEMINAR KELOMPOK 1

Jawaban (Peraturan
No. Nama yang Bertanya Pertanyaan
Perundang-undangan)

Permenaker No. 37 tahun


Mohammad Abdi Robbani Apa saja kewajiban dari seorang teknisi bejana 2016 tentang K3 Bejana
1.
(Kelompok 2) tekan dan tangki timbun? Tekan dan Tangki Timbun
Pasal 66

Permenaker No. 9 tahun


Wellysa Setiyawati Forklift di PT. Adi Satria Abadi masuk ke kelas II. 2010 tentang Operator dan
2. Apa saja syarat dan kewenangan untuk seorang Petugas Pesawat Angkat dan
(Kelompok 3) operator forklift kelas II? Angkut Pasal 7 ayat 2 dan
Pasal 28 ayat 2

Permenaker No. 37 tahun


Riski Aditya Pratama Syarat-syarat yang harus dilengkapi untuk tangki
2016 tentang K3 Bejana
3. timbun yang berisi cairan mudah terbakar apa
(Kelompok 4) Tekan dan Tangki Timbun
saja?
Pasal 24

25

Anda mungkin juga menyukai