Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)

DI PT. DUGAPAT MAS


BIDANG K3 KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN BAHAN BERBAHAYA

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE 25

KELOMPOK 2

1. Adri Anilhan Manrang


2. Edo Wenno
3. Raiyan
4. Rizal Fatchur Romadhon
5. Roni Wanto Manik

PENYELENGGARA
PT. Centra Artha Prima Indonesia
Yogayakarta, 12 Agustus 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunianya, kami dari kelompok 2 dapat menyelesaikan penyusunan laporan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) di PT Dugapat Mas. Kegiatan PKL tersebut dilaksanakan pada tanggal 12
Agustus 2022. Kami mengambil judul laporan PKL dengan ruang lingkup “K3 Kesehatan
kerja, Lingkungan kerja dan Bahan berbahaya. Laporan PKL ini merupakan salah satu
persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi Ahli K3 Umum dari Kementrian Tenaga Kerja
dengan materi pelatihan yang diselenggarakan oleh PT. Centra Artha Prima Indonesia
sebagai Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3). Kami sebagai penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia, sebagai Lembaga yang mengeluarkan


sertifikasi Ahli K3 Umum;

2. Tim PT. Centra Artha Prima Indonesia yang telah memberikan pelayanan dengan baik dan
ramah selama pelatihan;

3. Semua pemateri dari Dinas Tenaga Kerja Yogyakarta dan praktisi-praktisi industri yang
telah memberikan ilmunya;

4. Tim yang telah sukarela berbagi ilmu dan tetap kompak dalam mengerjakan tugas yang
diberikan.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini, untuk itu
kami sangat menghargai masukan ataupun kritik dan saran.

Yogyakarta, 12 Agustus 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................

I.1 Latar Belakang...........................................................................................................

I.2 Maksud dan Tujuan ..................................................................................................

I.3 Ruang Lingkup .........................................................................................................

I.4 Dasar Hukum ............................................................................................................

BAB II KONDISI PERUSAHAAN ..............................................................................

II.1 Gambaran Umum Tempat Kerja ............................................................................

II.1.1 Struktur Organisasi Perusahaan..............................................................................

II.1.2 Struktur Organisasi P2K3 Perusahaan....................................................................

II.1.3 Alur Produksi Perusahaan......................................................................................

II.2 Hasil Temuan Lapangan ........................................................................................

II.2.1 Temuan Positif& Negatif .......................................................................................

BAB III ANALISA .......................................................................................................

III.1 Tabel Penghitungan Rating Risiko………………………………………………..

III.2 Analisa Temuan Positif ...........................................................................................

III.3 Analisa Temuan Negatif...........................................................................................

BAB IV PENUTUP........................................................................................................

IV.1 Kesimpulan.............................................................................................................

IV.2 S a r a n...................................................................................................................

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan salah satu upaya untuk menciptakan
tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi
atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi
pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh,
merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas. Keselamatan
dan Kesehatan Kerja merupakan satu upaya pelindungan yang diajukan kepada semua potensi
yang dapat menimbulkan bahaya. Hal tersebut bertujuan agar tenaga kerja dan orang lain yang
ada di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat serta semua sumber produksi dapat
digunakan secara aman dan efisien.

Lingkungan kerja adalah kesatuan dari berbagai lingkungan di tempat kerja, yang
didalamnya mencakup faktor fisik, kimia, biologi, fisiologi dan psikologi yang
keberadaannya ditempat kerja dapat mempengaruhi keselamatan dan Kesehatan kerja.

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik(rumah tangga), yang lebih dikenal sebagai sampah, yang kehadirannya
pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai
ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa
organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran
limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia,
sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.

Oleh karena itu, kami membuat laporan ini dalam rangka untuk mengetahui potensi
resiko bahaya yang terdapat di PT Dugapat Mas khususnya terkait K3 Kesehatan kerja,
Lingkungan kerja dan Bahan berbahaya yang selanjutnya dilakukan analisa kesesuaian dan
ketidaksesuaian terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku dengan fakta yang ada di
lapangan.

I.2 TUJUAN

Tujuan praktik kerja lapangan seperti yang disebutkan pada latar belakang di atas adalah
sebagai berikut :

1. Mengetahui struktur organisasi P2K3 dan dokumentasi K3 di PT Dugapat Mas.

2. Mengetahui program K3 Kesehatan kerja, Lingkungan kerja dan Bahan berbahaya.

3. Mengetahui penerapan undang-undang K3 di PT Dugapat Mas.

4. Pembuatan laporan diharapkan dapat membantu peserta pelatihan ahli K3 tentang teori
dan prakteknya, serta dapat diaplikasikan di tempat kerja.

5. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi sebagai calon ahli K3.

I.3 RUANG LINGKUP

Adapun ruang lingkup dari pelaporan pratik lapangan ini adalah untuk mengetahui dan
mempelajari sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja khususnya dibidang K3 Kesehatan kerja,
Lingkungan kerja dan Bahan berbahaya di PT. Dugapat Mas.

I.4 DASAR HUKUM

1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

3. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

4. UU No. 3 Tahun 1969 tentang Persetujuan Konvensi Organisasi Perburuhan


Internasional Nomor 120 Mengenai Hygiene Dalam Perniagaan Dan Kantor–Kantor.
5. Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012 Tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan
Kecelakaan Kerja.

6. Permenaker No. 33 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pengawasan Ketenagakerjaan.

7. Permenaker No.5 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan Kerja.
8. Kepmenaker No.187/MEN/1999 tentang pengendalian bahan kimia berbahaya di
tempat Kerja.

9. Peraturan pemerintah no 74 2001 tentang pengelolaan bahan bahaya dan beracun.

10. Kepmenaker no 187 1999 tentang pngndalian bahan kimia bebhaya di tempat kerja

11. Kepdir NK3 no KEP001 2014 tentang petunjuk teknis penetapan potensi bahaya
instalasi atau fasilitas di perusahaan.

12. SE. Mennakertrans No. SE. 140/Men/PPK-KK/II/2004 tentang Pemenuhan


Kewajiban Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan kerja di Industri Kimia Dengan
Potensi Bahaya Besar (Major Hazard Instalation).

13. SE. Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor : M/3/HK.04/III/2020


Tentang Perlindungan Pekerja/Buruh dan Kelangsungan Usaha Dalam Rangka
Pencegahan Penanggulangan Covid19.

BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

II.1 GambaranUmumTempatKerja

Gambar 2.1 Logo Perusahaan

PT Dugapat Mas berdiri pada tanggal 11 juni 2007 dengan luas area perusahaan 11.000
m2 perusahaan ini berada dilokasi Jl. Penggung Karanganom Jatinom Klaten. Perusahaan ini
bekerja sama dengan PT HM Sampoerna tbk memproduksi rokok dari bahan baku sampai
dengan dipasarkan. PT Dugapat Mas mempunyai jumlah karyawan kurang lebih 1300 orang
mayoritas adalah perempuan dengan usia produktif. Karyawan tersebut dibagi menjadi
handrolled wanita resmi 865 orang, handrolled wanita magang 181 orang, handrolled laki-laki
resmi 24 orang, handrolled laki-laki magang 56 orang, operation support 51 orang, dan
management staff 120 orang. PT Dugapat Mas mempunyai fasilitas 2 gedung produksi yaitu
gedung produksi unit 1 dan gedung produksi unit 2.

Dengan kondisi perusahaan yang mempunyai karyawan yang lebih dari 100 orang, maka
diwajibkan untuk perusahaan membentuk program struktur organisasi K3 dan menjalankan
sistem manajemen K3 dengan baik. Program tersebut telah dijalankan oleh PT Dugapat Mas
dengan membentuk sistem manajemen K3 (SMK3) sejak tahun 2009 yang di dalamnya terdapat
program kerja seperti pelaksanaan inspeksi K3, internal audit, dan menjalankan program-
program K3 yang bertujuan untuk melindungi karyawan. PT Dugapat Mas juga melakukan
edukasi terhadap karyawan dengan melakukan training APD, training P3K, training safety riding
dan tanggap darurat dalam jangka waktu 1 tahun sekali.

Setiap perusahaan dapat dipastikan mempunyai resiko kecelakaan kerja, penyakit akibat
kerja maupun pencemaran lingkungan. Program-program diatas dilakukan PT Dugapat Mas
dengan tujuan untuk mengurangi ataupun menghilangkan resiko-resiko kecelakaan yang dialami
oleh karyawan khususnya di bidang K3 kesehatan kerja, lingkungan kerja dan bahan berbahaya
yang akan dibahas pada bab selanjutnya.

II. 1.1 Struktur Organisasi PT. Dugapat Mas


Berikut adalah struktur organisasi PT. Dugapat Mas :

Gambar 2.2 Struktur organisasi

II.1.2 STRUKTUR ORGANISASI P2K3 PERUSAHAAN


Berikut ini merupakan susunan organisasi Panitia Pembina Keselamatan dan kesehatan
kerja (P2K3) perusahaan PT. Dugapat Mas :

Gambar 2.2 Struktur Organisasi P2K3 Perusahaan


II.1.3 ALUR PRODUKSI PERUSAHAAN
Berikut ini adalah proses alur produksi PT. Dugapat Mas yaitu dari proses pengambilan bahan
baku, giling gunting, kemas, packing, tax samping, pengebalan (bale box) samapai dengan finish good.

Gambar 2.3 Alur Proses Produksi

II.2 HASIL TEMUAN LAPANGAN


Berdasarkan hasil observasi diperoleh temuan sebagai berikut :

II.2.1 TEMUAN DI LINGKUNGAN KERJA


A. Temuan Positif
1. Perusahaan melakukan pengontrolan Kesehatan awal, berkala, dan khusus.
2. Perusahaan menyiapkan Klinik dan Dokter.
3. Terdapat Kotak P3K, dan Ruang Laktasi.
4. Memiliki pencahayaan tempat kerja yang baik.
5. Memiliki ventilasi yang baik di tempat kerja.
6. Pembentukan P2k3 dalam perusahaan.
7. Memiliki Indikator Kinerja K3 dalam tiap periode.
8. Sudah tersedia APAR disetiap area dan ruangan kerja.
9. Tersedia pencuci tangan untuk mencegah Covid-19 dan kebersihan tanpa menyentuh.
10. Sudah Tersedia Gambar/poster K3 dan terpasang dengan baik.
11. Sudah memiliki sertifikat & penghargaan Perusahaan aktif melaporkan Kegiatan P2K3.
12. Pengurus sudah melakukan pelatihan, dibuktikan dengan foto pelatihan Defensive Safety
Riding ditempat kerja.
13. Perusahaan mempunyai program pemeriksaan lingkungan kerja.
14. Sudah menerapkan rambu peringatan.
15. Tempat sampah sudah ada pemisah 2 jenis, organik dan anorganik.
16. Perusahaan telah melakukan pengangkutan Limbah B3 sesuai dengan rekomendasi
pengangkutan Limbah B3 oleh Peraturan Menteri.
17. Perusahaan memakai bahan B3 dan disimpan di TPS untuk selanjutnya limbahnya diolah
oleh Pihak Ketiga.
18. Perusahaan telah menerapkan penggunaan wadah atau kantong limbah B3 medis sesuai
dengan Peraturan Menteri LHK NO. 56 Tahun 2015
19. Perusahaan telah melakukan pemeriksaan dan pelaporan limbah B3 di tempat kerja
kepada Dinas Lingkungan Hidup Kab. Klaten.
20. Perusahaan secara rutin melakukan pengujian limbah cair domestik yang dihasilkan
perusahaan secara fisika, kimia dan biologi.
21. Perusahaan telah memiliki izin tempat penyimpanan dan pengolahan limbah B3 oleh
Dinas Lingkungan Hidup.
22. Pada saat bekerja di ketinggian personel menggunakan perancah dan full body
harness,serta menggunakan ijin kerja dan briefing di ketinggian sebelum pekerjaan
dimulai
23. Toilet bersih dan higienis bagi pekerja

B. Temuan Negatif
1. Fasilitas yang ada untuk pekerja pelinting rokok kurang baik karna tidak ada sandaran di
bagian belakang dan busa alas yang empuk, hal ini dapat menurunkan tingkat kualitas
pekerja saat bekerja.
2. Kurangnya APD keselamatan dalam proses produksi ngelinting (rolling & cutting) Rokok
yang ada didalam area kerja pada PT. Dugapat Mas.
3. Fasilitas toilet pada pekerja yang kurang karna hanya memiliki 32 toilet sedangkan jumlah
karyawannya 1300 pekerja.
4. Perusahaan tidak mempunyai Ahli K3 Kimia.
BAB III
ANALISA

Analisa Temuan Positif

DAMPAK/
NO LOKASI TEMUAN TEMUAN MANFAAT PERATURAN PERUNDANGAN K3
(BESERTA FOTO)

1.

2 Pada saat bekerja di  UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja


ketinggian personel Pekerjaan menjadi aman Pasal 3 Tentang Syarat-syarat keselamatan kerja.
menggunakan perancah saat dilakukan, dan
 Peraturan menteri ketenagakerjaan republik
dan full body harness,serta meminimalisir keparahan
menggunakan ijin kerja jika terjadi jatuh dari indonesia nomor 9 tahun
dan briefing di ketinggian ketinggian. 2016 tentang keselamatan dan kesehatan kerja
sebelum pekerjaan dimulai. dalam pekerjaan pada ketinggian
23 PERMEN.56/MENLHK-SETJEN/2015 Bab V Pasal 13 ayat
Perusahaan telah Limbah tidak
melakukan pengangkutan terkontaminsi secara (2) huruf c ” Wadah permanen Limbah B3 sebagaimana
Limbah B3 sesuai rutin bila ada di
dengan rekomendasi lingkungan dan dimaksud pada huruf b dilekati simbol sesuai
pengangkutan Limbah B3 menghilangkan
oleh Peraturan Menteri. penularan virus dari karakteristik Limbah B3”
limbah tersebut.
24 TPS bermanfaat untuk
menghilangkan atau
smengurangi sifat bahaya Peraturan Menteri LHK NO. 12 Tahun 2020 Pasal 2 ayat
Perusahaan memakai dan beracun limbah B3 agar (1) “ Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3,
bahan B3 dan disimpan
tidak membahayakan Pengumpul Limbah B3, Pemanfaat Limbah B3,
di TPS untuk selanjutnya
limbahnya dioah oleh kesehatan manusia dan Pengolah Limbah B3, dan Penimbun Limbah B3 wajib
Pihak Ketiga untuk mencegah terjadinya melakukan Penyimpanan Limbah B3.”
. pencemaran dan kerusakan
lingkungan.

25 Peraturan Menteri LHK NO. 56 Tahun 2015 Pasal 7 Ayat 2


. Perusahaan telah dan 3b “penggunaan warna pada setiap kemasan
menerapkan penggunaan Penggunaan wadah
dan/atau wadah Limbah sesuai karakteristik
wadah atau kantong
sesuai dengan peraturan
limbah B3 medis sesuai pemerintah memudahkan
Limbah B3”; “ kuning, untuk Limbah infeksius dan
dengan Peraturan
petugas dalam Limbah
Menteri LHK NO. 56 pengangkutan limbah B3
Tahun 2015
Patologis”

Anda mungkin juga menyukai