Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

DI PT. INDUSTRI KAPAL INDONESIA MAKASSAR

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM

ANGKATAN KE - 84

BESSE MULIANA,S.T

PENYELENGGARA

PT. Indotama Jasa Sertifikasi

Makassar, 17 – 29 Oktober 2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Ta’ala karena karunianya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini sebagai
pertanggungjawaban dari praktek kerja lapangan yang di lakukan survei secara
langsung di PT. Industri Kapal Indonesia (IKI) Makassar. Laporan yang berjudul
“Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Di PT. Industri Kapal Indonesia (IKI)” ini
diajukan sebagai bukti telah menjalankan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang
merupakan bagian dari penilaian kelulusan dalam Pelatihan Calon Ahli K3 Umum.
Dengan adanya laporan PKL ini diharapkan kita dapat mengetahui
bagaimana penerapan K3 di lingkungan kerja PT. Industri Kapal Indonesia (IKI). Hal
ini berguna untuk pencegahan terjadinya kecelakaan di tempat kerja. Laporan ini
dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak terlepas dari bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak, Untuk itu penulis ucapkan terima kasih atas kontribusi bantuan
dalam berbagai bentuk.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan
laporan ini, baik dari segi kosakata, tata bahasa, etika maupun isi. Maka dari itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca yang
kemudian akan penulis jadikan sebagai evaluasi. Demikian semoga laporan PKL ini
bisa diterima sebagai ide atau gagasan yang menambah kekayaan intelektual dalam
bidang K3. Semoga laporan PKL saya ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan juga
untuk penulis sendiri.

Makassar, 28 Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

A. Latar Belakang.........................................................................................4

B. Maksud dan Tujuan.................................................................................5

C. Ruang Lingkup........................................................................................5

D. Dasar Hukum Yang berkaitan dengan kelompoknya)........................6

BAB II KONDISI PERUSAHAAN.........................................................................11

A. Gambaran Umum Tempat Kerja............................................................11

B. Temuan.....................................................................................................15

1. Temuan Positif.........................................................................................15

2. Temuan Negatif........................................................................................17

BAB III ANALISA...................................................................................................18

A. Analisa Temuan Positif...........................................................................18

B. Analisa Temuan Negatif..........................................................................22

BAB IV PENUTUP.................................................................................................28

A. Kesimpulan..............................................................................................28

B. S a r a n.....................................................................................................28

3
BAB I
PENDAHULUA
N

A. Latar Belakang

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan Hak Asasi Manusia (HAM).


Untuk itu, kesadaran mengenai pentingnya K3 harus selalu di gugah,
diingatkan, serta di budidayakan di kalangan para pekerja. Pemahaman dan
pelaksanaan K3 di perusahaan sangat diperlukan, terutam dalam syarat -
sayarat kerja. Hal ini berkaitan dengan masalah perlindugan tenaga kerja
terhadap kecelakan kerja, guna meminimalisir kemungkinan terjadinya
kecelakaan kerja, perlu disosialisasikan pemahaman dan pelaksanaan K3
secara baik dan benar.
Kesehatan dan keselamatan kerja secara umum adalah program sebagai
upaya mencegah timbulnya kecelakaan atau penyakit akibat kerja dengan cara
mengenali hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat
kerja serta tindakan antisipatif apabila terjadi kecelakaan dan penyakit akibat
kerja.
Kecelakaan kerja pada sektor apapun merupakan aspek yang tidak dapat
di hindari, tetapi dapat kita cegah atau diminimalisir. Berbagai faktor yang
dapat menyebabkan kecelakaan ditempat kerja diantaranya akibat kurangnya
perawatan terhadap perlengkapan kerja, peralatan kerja, dan perlengkapan
kerja yang tidak tersedia atau yang tidak layak pakai.
Bagi Perusahaan, tenaga kerja merupakan asset krusial. Sebab Tenaga
kerja melakukan pekerjaan guna yang telah ditargetkan oleh pengusaha dalam
mememenuhi permintaan pasar. Tenaga kerja menjadi aset yang tidak dapat
digandakan, oleh karena itu tenaga kerja harus dijaga keselamatannya,
kesehatannya, dibimbing dan dikembangkan potensi mengenai kesadaran
akan pentingnya keselamatan kerja dan kesehatan kerja, sehingga
memberikan output yang optimal bagi perusahaan.
Kemungkinan bahaya besar dapat dihadapi setiap tenaga kerja baik itu
Kecelakaan ringan, Kecelakaan besar, Kebakaran, Ledakan, Pencemaran
Lingkungan, dan penyakit akibat kerja yang mengakibatkan tenaga kerja

4
mengalami kecacatan dan bahkan potensi meninggal dunia. Potensi bahaya
besar itu diakibatkan karena ke tidak mampuan, ke tidak cakapan, kurangnya

5
kompetensi, kurangnya pemahaman terhadap alat-alat produksi dan kurangnya
pengawasan dari ahli.
Sebagai calon ahli k3 diperlukan Latihan dan observasi langsung untuk
memahami tentang bidang ahli k3 yang dimiliki. Oleh karena itu, praktek kerja
lapangan bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan terkait dunia kerja
khususnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan untuk menjadikan
prasyarat bagi para calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum.
Kegiatan Training ini dilaksanakan selama tanggal 17 – 29 Oktober 2022
termasuk didalamnya observasi dan wawancara perusahaan. Studi kasus
perusahaan dalam pratek kerja lapangan kali ini dilakukan secara offline di PT.
Industri Kapal Indonesia (Persero) Makassar. Dalam laporan PKL ini
membahas tentang analisis K3 Keahlian dan Kelembagaan, K3 Mekanik, K3
Pesawat Uap & Bejana Tekan, K3 Konstruksi Bangunan, K3 Penanggulangan
Kebakaran Instalasi Listrik, K3 Elevator dan Eskalator, K3 Lingkungan Kerja,
K3 Kesehatan Kerja dan B3, K3 Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut dan K3
Pesawat Tenaga Produksi.

B. Maksud dan Tujuan

Laporan ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui pelaksanaan K3 pada lingkungan kerja di PT. Industri Kapal


Indonesia.
2. Mengidentifikasi temuan positif dan negarif terhadap penerapan K3 di PT.
Industri Kapal Indonesia.
3. Menganalisa temuan positif dan negatif terhadap penerapan perundang-
undangan K3 di PT. Industri Kapal Indonesia.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam laporan praktek


lapangan kerja di PT. Industri Kapal Indonesia, yaitu sebagai berikut :

1. Pengamatan K3 mekanik pada Pesawat Angkat dan Angkut dan Produksi


di PT. Industri Kapal Indonesia
2. Pengamatan K3 pada Pesawat Uap dan Bejana Tekan PT. Industri Kapal
Indonesia
6
3. Bidang Pengawasan K3 konstruksi Bangunan meliputi pemakaian,
perawatan dan pemeliharaan bangunan di PT. Industri Kapal Indonesia

4. Bidang Pengawasan K3 penanggulangan kebakaran yang meliputi sarana


proteksi kebakaran, perawatan dan pemeliharaan sarana proteksi
kebakaran, sarana evakuasi kebakaran, ada prosedur tanggap darurat,
personil pemadam kebakaran terlatih, di PT. Industri Kapal Indonesia
5. Bidang Pengawasan K3 listrik yang meliputi instalasi listrik dan
perijinannya, instalasi penyalur petir dan perijinannya, perawatan dan
pemeliharaan instalasi listrik dan penyalur petir, personil K3 listrik di
PT.Industri Kapal Indonesia.
6. Bidang Pengawasan elevator dan escalator yang meliputi pemakaian,
perawatan, pemeliharaan lift dan perijinannya di PT.Industri Kapal
Indonesia

D. Dasar Hukum (Yang berkaitan dengan kelompoknya) (Fajrina Ningsih)


Beberapa landasan hukum yang digunakan dalam penerapan K3 bidang
Konstruksi Bangunan, Penanggulangan kebakaran listrik dan K3 Elevator
dan Eskalator di PT. Industri Kapal Indonesia adalah sebagai berikut :

1. K3 Kelembagaan dan Keahlian K3, SMK3

a) Undang – Undang No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

b) Undang – Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

c) Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem


Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
d) Permenaker No. 04 Tahun 1987 tentang P2K3

e) Permenaker No. 02 Tahunn 1992 tentang Tatacara Penunjukan


dan Wewenang K3
f) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 226 Tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Penilaian Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
g) Peraturan Menteri PUPR No 14 tahun 2017 tentang
Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung
h) Permenaker No 12 Tahun 2015 tetntang K3 listrik di tempat kerja

7
i) Permenaker No 15/Men/VIII/2008 tentang P3K di tempat kerja

j) Permenaker No. 31 Tahun 2015 tentang Pengawasan


instalasi Penyalur Petir
k) Permenaker N0. 08/Men/VII/2010 tentang Alat Pelindung Dir

2. K3 Mekanik, K3 Pesawat Uap & Bejana Tekan

l) Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

m) Pemenaker RI No:PER.08/MEN/2020 tentang K3 Pesawat Angkat dan


Angkut
n) Permenaker RI No:PER.38/MEN/2016 Tata Cara Pengawasan
Ketenagakerjaan
o) Undang-undang uap tahun 1930

p) Peraturan uap tahun 1930

q) Pemenaker RI No.Per.37/MEN/2016 tentang Bejana Tekanan dan


Tangki Timbun
r) Permenaker RI No.PER.02/MEN/1982 tentang Kualifikasi Juru Las

s) Permenaker RI No.PER.01/MEN/1988 tentang Operator Pesawat Uap

t) Peraturan Menteri Nomor 37 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan


Kesehatan Kerja Bejana Tekanan dan Tangki Timbun..

3. K3 Konstruksi dan Bangunan, K3 Penanggulangan Kebakaran Instalasi


Listrik, K3 Elevator & Eskalator
u) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

v) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

w) Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor Per.01/Men/1980 tentang K3


Konstruksi
x) Surat Keputusan Bersama Menaker dan MenPU ke 174/1986 dan
Nomor 104/KPTS/1986 tentang K3 pada tempat kegiatan kontruksi
beserta pedoman pelaksanaan K3 pada tempat kegiatan konstruksi
y) Surat edaran Dirjen Binawas Nomor 13/BW/1998 tentang akte
pengawasan proyek kontruksi bangunan
8
z) Surat Dirjen Binaas Nomor 147/B/KK/IV/1997 tentang wajib lapor
pekerjaan konstruksi
aa) Intruksi Menaker Nomor Inst.01/1992 tentang pemeriksaan keberadaan
unit organisasi
bb) Permenaker No.28/MEN/2000 tentang bangunan gedung

i) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang ketenagalistrikan

j) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No.Per-02/MEN/1989 tentang


Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
k) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. Per-12/MEN/2015 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik di tempat kerja
l) Peraturan Menteri ketenagakerjaan RI NO. 31 Tahun 2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor
Per.01/MEN/1989 tentang pengawasan instalasi Penyalur Petir
m) Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011 SNI 0255:2011

n) 186/MEN/1999 Pasal 1: Mengenai ketentuan umum K3 Kebakaran

o) 186/MEN/1999 Pasal 2: Mengenai kewajiban untuk mencegah,


mengurangi, dan menanggulangi kebakaran serta memahami prosuder
penanggulangan kebakaran melalui sebuah buku pedoman
p) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 4/MEN/1980 tentang syarat-
syarat Pemasangan Pemilihan APAR
q) Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 2/1983 tentang instalasi
Alarm Pemadam Kebakaran Otomatis
r) Keputusan menteri Tenaga Kerja RI No Kep 186/MEN/1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
s) Instruksi Menteri Tenaga Kerja RI No. Ins. 11/m/B/1997 tentang
Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
t) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26/PRT//M/2008 Tentang
Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada bangunan Gedung
dan Lingkungan
u) Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI NO: PER.08/MEN/2020

v) Permenaker No. Per. 03/Men/1999 tentang Syarat-Syarat K3 Lift untuk


Pengangkutan Orang dan Barang
w) Peraturan Menaker Nomor 6 Tahun 2017 tentang Keselamatan dan
9
Kesehatan Kerja Elevator dan Eskalator

4. K3 Lingkungan Kerja , K3 Kesehatan Kerja dan B3

a) UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

b) Undang-undang No.3 tahun 1969 tentang persetujuan Konvensi ILO No.120


mengenai Hygiene dalam perniagaan dan kantor-kantor pasal 7.

c) Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 1973 tentang pengawasan atas peredaran,


penyimpanan dan penggunaan pestisida.
d) Peraturan Pemerintah No.11 tahun 1975 tentang Keselamatan Kerja terhadap Radiasi.

e) Peraturan Menteri Perburuhan No.7 tahun 1964 tentang syarat kesehatan kebersihan
serta penerangan dalam tempat kerja.
f) Permenaker No.3/Men/1985 tentang keselamatan dan kesehatan kerja pemakaian
asbes.
g) Permenaker No.3/men/1985 tentang syarat keselamatan dan kesehatan di tempat
kerja yang mengelola pestisida.
h) Kepnaker No.51/Men/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di tempat kerja.

i) Kepmenaker No.187/Men/1999 tentang Pengendalian bahan kimia berbahaya di


tempat kerja.
j) Instruksi Menteri Tenaga Kerja No.2/M/BW/BK/1984, tentang pengesahan alat
pelindung diri.
k) Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No.01/Men/1997 tentang nilai Ambang Batas
Faktor Kimia dll. udara lingkungan kerja.
l) PP No.5 Tahun 2018 tentang Lingkungan Kerja

m) UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

n) UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.

o) UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

p) PerPres No. 21 Tahun 2010 Tentang Pengawasan Ketenagakerjaan.

q) PPNo.3Tahun1978TentangPersyaratanPenunjukandanWewenangSertaKewajiban
Pegawai Pengawas Keselamatan Kerja dan Ahli Keselamatan Kerja.
r) PP No. 50 Tahun 2012 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.

10
s) Permenaker No. Per-03/MEN/1982 Tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja.

t) Permenaker No.26 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Penilaian Penerapan


SMK3.

u) Permenaker No. 05 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan di


Lingkungan Kerja.
v) Permenaker No.09/MEN/III/2016 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam
Pekerjaan Pada Ketinggian.
w) Permenakertrans No. PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.

x) Permenakertrans No. PERS.15/MEN/VIII/2008 Tentang P3K di Tempat Kerja

y) Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang Protokol


Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka
Pencegahan Pengedalian Corona Virus Disease 2019 (Covid19).
z) Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun.
aa) PP Nomor 109 Tahun 2012 tentang pengamanan bahan yang mengandung zat
adiktif berupa produk tembakau bagi kesehatan.
bb) Kepmenaker No. KEP.187/MEN/1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya di Tempat Kerja.
cc) Peraturan Menteri LHK No.P.12/MENLHK/SETJEN/PLB.3/5/2020 tentang
Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
dd) PP No. 101 Tahun 2014 tentang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan
beracun. ee) SE. Mennakertrans No. SE. 140/Men/PPK-KK/II/2004 tentang Pemenuhan
Kewajiban
Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan kerja di Industri Kimia Dengan Potensi
Bahaya Besar (Major Hazard Instalation).
ff) Permenaker No.Per.03/Men/1985tentangkeselamatandankesehatan kerjapemakaian
Asbes.
gg) Permenaker No. Per.03/Men/1986 tentang keselamatan dan kesehatan kerja di
tempat kerja yang mengelola pestisida.
hh) Kepdirjen PP No. 84/PPK/X/2012 tentang Tata Cara Penyusunan Dokumen
Pengendalian Potensi Bahaya Besar dan Menengah.
ii) Keputusan Direktur PNK3 No. Kep.001/PPK-PNK3/V/2014 tentang Petunjuk Teknis
Potensi Bahaya Instalasi/Fasilitas di Perusahaan.

11
jj) Konvensi ILO No. 170/1990 tentang Safety in the Use of Chemicals at Work.

kk) Konvensi ILO No. 174/1993 tentang Ppencegahan Kecelakaan Besar (Major Accident
Prevention).

12
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Tempat Kerja

1. Sejarah Singkat PT. Industri Kapal Indonesia (Persero)

PT. Industri Kapal Indonesia (Persero) biasa disingkat sebagai PT. IKI
memiliki sejarah yang cukup panjang yang dimulai pada tahun 1963 sebagai
proyek galangan kapal. PT. IKI ini merupakan perusahaan milik pemerintah
yang menjadi galangan kapal terbesar di Indonesia wilayah Timur yang
memiliki dua sector galangan diantaranya berpusat di Makassar, Sulawesi
Selatan dan di Bitung, Sulawesi Utara. Perusahaan ini dikukuhkan dengan Akta
Notaris Siske Limowa Nomor: 122 sebagai realisasi dari PP 17/1977 termasuk
Bitung Dan Wayame Ambon pada tanggal 29 Oktober 1977.
PT. Industri Kapal Indonesia ( persero ) pada mulanya mencakup 4
golongan yaitu Galangan kapal Gresik ( Jawa Timur ), Galangan Kapal Padang
( Sumatera Barat ), Galangan Kapal Makassar ( Sulawesi Selatan ), dan
Galangan Kapal Bitung (Sulawesi Utara) yang kemudian menjadi satu unit dan
berubah nama perusahaannya menjadi PT. IKI pada tahun 1984. Pada tahun
1996, terjadi Penugasan pembangunan kapal penangkap ikan Minajaya 31
unit. Tahun 1999, Wayame galangan kapal Ambon diserahkan kepada PT. Dok
Dan Perkapalan Surabaya (Persero). Namun, pada Tahun 2002, proyek
penangkapan ikan Minajaya 31 unit tersebut resmi dihentikan yang
menyebabkan perusahaan mulai tidak sehat. PT. IKI kemudian mengalami
keterpurukan hingga tahun 2011. Namun komitmen dan kerja keras PT. IKI
(Persero) membuktikan perusahaan galangan kapal terbesar di kawasan Timur
Indonesia ini mampu bersaing dan kembali menghasilkan laba guna
meningkatkan mutu perusahaannya. Sehingga pada Tahun 2012,
Restrukturisasi dan Revitalisasi dimulai dari kerja sama dengan
beberapasektor BUMN dan swasta yang memfokuskan pada peningkatan
fasilitas jangka panjang. Berdasarkan data terkahir pada bulan Agustus 2021,
PT. IKI telah memiliki Jumlah karyawan sebanyak 208 orang, dimana untuk
karyawan IKI kantor pusat sebanyak 167 orang dan Karyawan Unit Bitung
sebanyak 41 orang.

13
2. Fasilitas Penunjang

a. Makassar Yard

1) Skip Lifting (Transverse Slipway) 45 M, 3,500 DWT

2) Building Berth 4 Units up to 6,500 DWT and 10 units for ships up to 500 GRT
3) Outfitting Quay / Jetty Quay Length 800 m and Tower Crane 60 Ton and Water
Front 895 m2
4) Electrical Power PLN 2 x 600 KVA and Generator 2 x 450 KVA

5) Graving Dock 10.000 DWT, Ukuran : L 120 m x B 28 m x H 8 m

6) Slipway Kapasitas 1.500 TLC

7) Site Track 8 Lines; 2 Lines 300 m/line, 4 Line 80 m/line and 2 lines 70 m/line
b. Bitung Yard

1) Close Building Berth 2 Unit 200 TLC 24 x 30

2) Building Berth 1 Units 1000 DWT

3) Floating Jetty 1 Unit

4) Slipway / Helling 1 Slipway 300 TLC Length 120 m, 1 Slipway 1500 TLC Length
190 m, 1 Slipway 300 TLC Length 92 m dan 1 Slipway 3000 TLC Length 200 m.
5) Electrical Power; PLN 1 x 600 KVA and Generator 1 x 450 KVA

c. Machine and Equipment Makassar dan Bitung

1) Forklift 5 Ton x 5 M Height 1 Unit

2) Forklift 3 Ton x 5 M Height 3 Unit

3) Hydraulic Jack 100 Ton 1 Unit

4) Profile Bending Machine 500 Ton 1 Unit

5) Hydraulic Press Machine 500 Ton 1 Unit

6) Tower Crane 60 Ton 2 Units

7) Crawler Crane 400 Ton 1 Units

14
8) Mobile Crane 35 Ton 4 Units

9) Gantry Crane 5-15 Ton 1 Units

10)Workshop 72 x 24 m and 24 x 124 M

11)Platershop 40 x 120 m Lathe Machine up to dia. 330 mm x 12 m

12)Sandblasting Equipment

13)CAD/CAM "Maxsurf" Engineer Software & Hardware

14)Welding Machine Multi Operator

15)Welding Machine Automatic

16)Rectifier LHE 400

17)Diesel Compressor 900 CI / mm x 8 bar 4 unit

18)Diesel Generator 3 x 450 KVA

19)Pipe Bending Machine Caps. 8 Inch 1 Unit

20)Plate Bender Machine Caps 200-500 Ton 1 Unit

21)Plate Roller Machine 1 Unit

22)Stern Tube Boring Dia. 600 m/m x 12 m

3. Jumlah karyawan PT.IKI Makassar

Jumlah karyawan PT.IKI (persero) adalah sebagai berikut.


a. Karyawan IKI Kantor Pusat : 162 Orang
b. Karyawan Unit Barang : 40 Orang
Jadi sebanyak 202 orang

4. Sarana Pokok Perusahaan

Adapun Sarana pokok yang dimiliki PT Industri Kapal Indonesia pada saat ini yaitu:
a. Tempat membangun dan merepasari kapal yang terdiri dari 2 unit mesin side
track untuk menarik (parker) kapal ketimur atau ke barat.
b. Alat peluncuran (slipway) yang horizontal dan miring.
15
c. Panjang perairan 796 m dan panjang dermaga 196 m.

d. Sarana bengkel, gudang plat, bengkel mesin, pipa, kayu, ruang kompresor,
mouldloft, crane, dan alat angkut lainnya.
e. Graving Dock.

f. Airbag.

5. Prasana Dan Fasilitas

a. Prasarana

- Luas galangan : 317.000 m2

- Kedalaman perairan : 7-8 m


- Kantor
- Air, bengkel ( workshop), listrik
b. Fasiltas
- Slipway : 1 buah
- Side track : 4 buah
- Garfing dock : 4 buah
- Moile crane : 6 buah

c. Benkel mekanik ( workshop )


- Mesin bubut

- Mesn gerinda
- Mesin bor
- Mesin gergaji
- Mesin frals
- Mesin las
- Benkel konstruksi
d. Peralatan yang ada pada bengkel konstruksi antara lain :
- Perlengkapan pengelasan
16
- Peralatan las listrik
- Water test pump
- Benkel pertukangan kayu

6. Struktur Organisasi Perusahaan


Dalam suatu perusahaan struktur organisasi mempunyai peranan penting karena
dalam struktur tersebut nampak batas wewenang dan tanggung jawab setiap kepala
bagian dan kepala seksi. Dengan struktur organisasi yang rapi dalam suatu
perusahaan sangat mempengaruhi kemajuan dan perkembangan perusahaan yang di
kelola. Berdasarkan hal itulah perusahaan PT. IKI memiliki struktur yang agak
kompleks sebagai berikut : PT IKI di pimpin oleh seorang di rektur utama dan dan di
direktur produksi dan teknologi.
Selanjutnya dalam operasional perusahaan maka di rektur keunagan dan
administrasi , direktur pengembangan usaha di bantu oleh beberapa biro/unit sesuai
dengan fungsi masing-masing. Berikut struktur organisasi PT. IKI :

Gambar 2.1 Struktur organisasi PT. Industri Kapal Indonesia (Persero)


17
7. Visi dan Misi

a. Visi
Menjadi perusahaan galangan kapal dan teknik yang kuat dan berdaya saing
tinggi
b. Misi
Selalu meningkatkan kualitas yang terbaik dan tepat biaya serta mengutamakan
kepuasan pelanggan untuk peningkatan nilai perusahaan.

B. Temuan

1. Temuan Positif

a. K3 Konstruksi Bangunan
1) Fasilitas Toilet di setiap titik yang memadai
2) Ventilasi gedung yang memadai

b. K3 Mekanik
1) Memiliki Forklift
2) Memiliki Crane
3) Operator telah menggunakan APD sesuai prosedur
4) Operator telah memiliki SIO

c. K3 Penanggulangan Kebakaran

1) Terdapat APAR di beberapa area proses produksi


d. K3 Instalasi Listrik
1) Bengkel listrik kapal yang tertata rapi

2. Temuan Negatif

a. K3 Konstruksi Bangunan
1) Terdapat satu bangunan bengkel yang sirkulasi tata udara kurang

18
memadai karena tidak terdapat turbin ventilasi
2) Belum ada personil Ahli K3 Konstruksi
b. K3 Lingkungan Kerja

1) Terdapat beberapa rambu evakuasi yang tidak terlihat


2) Beberapa pekerja tidak menggunakan APD dengan lengkap
3) Kebersihan lingkungan kurang terjaga
4) Terdapat tumpahan oli di lantai yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja
5) Ada beberapa alat kerja yang berserakan di lantai

c. K3 Kesehatan Kerja
1) Kotak P3K tidak sesuai prosedur
2) Sebagian besar pekerja tidak memakai masker saat bekerja
d. K3 Penanggulangan Kebakaran
1) Jalur evakuasi terdapat kabel yang melintang
2) Ditemukan dudukan APAR tanpa tabung APAR
3) Belum ada personil Ahli K3 Penanggulangan Kebakaran
e. K3 Instalasi Listrik
1) Belum ada personil Ahli K3 Listrik
2) Tidak ada tanda safety line pada pintu gedung utama panel listrik
3) Ada beberapa panel listrik yang tidak memiliki pengamanan

19
BAB III

ANALISA

A. ANALISA TEMUAN POSITIF

No Foto Lokasi Temuan Analisa Saran Dasar Hukum


1. PT.Industri Adanya PT. IKI telah Dipertahankan Permenaker No 26
Kapal Indonesia penghargaan melaksanakan
tahun 2014, Pasal 2
(IKI) Makassar penerapan SMK3 Sistem managemen
ayat 1 ( Setiap
K3 dengan baik
Perusahan wajib
sesuai peraturan
menerapkan yang
perundang-
terintegrasi dengan
undangan
sistem di
perusahaan)

2. PT.Industri Terdapat adanya Pembentukan P2K3 Dipertahankan Permenaker No. 4


Kapal Indonesia struktur P2K3 dan pengesahan Tahun 1987 Pasal
(IKI) Makassar P2K3 oleh
2 (Karena setiap
Disnakertrans untuk
tempat kerja
melakukan
dengan kriteria
pengawasan K3 di
tertentu wajib memiliki
lingkungan
P2K3)
perusahaan
3. PT.Industri Adanya Sertifikat PT. IKI telah Dipertahankan Peraturan
Kapal Penghargaan membuktikan 01/MEN/I/2007
Indonesia Zero Accident bahwa telah (Pengertian)Tentan
(IKI) Award melakukan prinsip g pedoman
Makassar (Kecelakaan penerapan SMK3 penghargaan
Nihil) dengan baik keselamatan dan
kesehatan kerja
(Pengahargaan
Kecelakan Nihil
yang diberikan oleh
Pemerintah)
4. PT.Industri Adanya Ahli K3 Membuktikan Dipertahankan Permenaker No. 2
Kapal Umum Bahwa PT IKI
tahun 1992 Pasal 4
Indonesia telah
ayat 1
(IKI) Menerapkan
(Tentang
Makassar Tata cara
penunjukan
Penunjukan ahli
ahli K3)
K3 sebagai
upaya
pencegahan
Kecelakaan
Kerja dan PAK

PT.Industri Terdapat Apar Untuk Dipertahakan Peraturan


5. Kapal mengantisipasi 04/MEN/1980
Indonesia terjadinya (Pengertian)Tentan g
(IKI) kebarakan Syarat-syarat
Makassar perusahaan Pemasangan dan
menyediakan Pemeliharaan Alat
APAR Pemadam Api Ringan

PT.Industri Penggunaan Dengan adanya Dipertahakan Permenaker


6. Kapal Perancah atau Perancah atau No. 01 Tahun
Indonesia Scaffholding 1980, pasal (1)
(IKI) Scaffholding dapat huruf (e).
Makassar mempermudah
tenaga kerja
dalam
melakukan
pekerjaan di
ketinggian
tertentu.

B. ANALISA TEMUAN NEGATIF

No FOTO TEMUAN ANALISA SARAN DASAR HUKUM


1 2 orang tenaga Perilaku -Pengurus - UU 01 tahun 1970
kerja sedang tersebut dapat menyediakan pasal 14 bahwa
memotong besi membahayaka kacamata pengurus wajib
menggunakan n mata pekerja pelindung menyediakan APD
gerinda tidak jika terkena -Pekerja secara cuma-cuma
menggunakan serbuk besi memelihara APD - UU 01 tahun 1970
kacamata yang telah pasal 5 (1) para
pelindung diberikan pegawai pengawas
(unsafe act) -Memperketat kerja ditugaskan
pengawasan dari menjalankan
foreman atau pengawasan
safety langsung
2 Instalasi kabel berpotensi - Pengurus dapat UU No 01 Tahun 1970
listrik yang menyetrum menghubungi tentang keselamatan
tidak rapi dan tenaga kerja pihak PLN untuk kerja pasal 3 ayat 1 q
beberapa dan juga menangani hal
bagian sudah berpotensi tersebut
mulai terjadinya
terkelupas konsleting listrik
(unsafe cond)
3 Potongan- Mengganggu - Tim di bagian UU No 01 Tahun 1970
potongan besi mobilitas pembersihan tentang keselamatan
yang pekerja dan dapat kerja pasal 2 ayat (2c)
berserakan di berpotensi merapikan besi- dan pasal 3 ayat (1o)
jalur yang terbentur atau besi tersebut
sering dilewati tergoresnya jika sudah tidak
tenaga kerja kaki pekerja digunakan

4 Pekerja tidak Pekerja Pengurus wajib UU No. 01 thn 1970


menggunakan berpotensi menyediakan ttg Keselamatan
APD saat tertimpa APD bagi tenaga Kerja pasal 14 ttg
membersihkan barang, kerja Kewajiban Pengurus
kerak pada menghirup Setiap tenaga Permenakertrans No.
body bagian bahan kimia kerja wajib 08/ Men/ VII/ 2010 ttg
bawah kapal pembersih, menggunakan alat Pelindung Diri
tergores APD lengkap Pasal 4 dan Pasal 5.
5 Selang Langkah Sarana Permenaker No 04
pemadam antisispasi penganggulangan Tahun 1980 pasal 1
kebakaran kebakaran kecil kebakaran dalam (1)
tidak tersedia tidak ada hal ini selang
berisiko pemadam
menimbulkan kebakaran harus
kebakaran di lengkapi
yang lebih sebagai Langkah
besar antisipasi
penanggulangan
kebakaran
6 Alat pemadam Langkah Sarana Permenaker No 04
APAR jenis antisispasi penganggulangan Tahun 1980 pasal 1
powder tidak kebakaran kecil kebakaran dalam (1)
tersedia tidak ada hal ini alat
berisiko pemadam APAR
menimbulkan harus di lengkapi
kebakaran sebagai Langkah
yang lebih antisipasi
besar penanggulangan
kebakaran

7 2 orang pekerja Pekerja -Pengurus - UU 01 tahun 1970


sedang berada berpotensi menyediakan pasal 14 bahwa
di ketinggian terjatuh kacamata pengurus wajib
tidak pelindung menyediakan APD
menggunakan -Pekerja secara cuma-Cuma
full body memelihara APD - UU 01 tahun 1970
harness yang telah pasal 5 (1) para
(unsafe act) diberikan pegawai pengawas
Memperketat kerja ditugaskan
pengawasan dari menjalankan
foreman atau pengawasan
safety langsung
8 Mobile crane Tenaga kerja - Dalam - Permenaker 08
melintas tanpa atau tamu pengoperasian tahun 2020 pasal 49
memberikan perusahaan mobile crane (1) pengoperasian
isyarat dan berpotensi memberikan keran angkat harus
melintas di luar tertabrak isyarat ke menggunakan sandi
jarak aman tenaga kerja isyarat yang
(unsafe act) atau tamu seragam dan mudah
- Pada body dimengerti atau
mobile crane menggunakan alat
diberikan komunikasi lainnya
peringatan - Permenaker 08
tertulis jarak tahun 2020 pasal 54
aman paling bahwa lintasan
sedikit 90 cm di operasi keran
kiri dan kanan angkat yang
bermuatan harus
diberi ruang bebas
dengan lebar paling
sedikit 90 cm di kiri
dan kanan
sepanjang
lintasannya
Instalasi listrik Berpotensi - Pengurus dapat Undang-undang No
yang tidak rapi, konsleting listrik menghubungi 1 Tahun 1970
overload pahak yang tentang
berwenang keselamatan kerja
(PLN) untuk pasal 2 ayat (1)
merapikan huruf q, Pasal 3
instalasi kabel ayat (1) huruf q
tersebut
Permenaker No. 12
Tahun 2015 tentang
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Listrik
di Tempat Kerja.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil observasi yang telah dilakukan megenai Bidang


K3 di PT. Industri Kapal Indonesia (persero) dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut.
1. Secara umum pelaksanaan K3 PT. Industri Kapal Indonesia (persero)
Makassar masih banyak yang perlu di tingkatkan terutama dalam hal
pengawasan K3 di tempat kerja, instalasi listrik masih banyak yang
perlu di dirapikan dan diperbaiki dan sarana pencegahan kebakaran
kecil seperti hydran dan APAR perlu di perbanyak lagi.
2. Meskipun masih banyak temuan negative yang ditemukan di PT.IKI
Makassar, tetapi penerapan K3 patut di apresiasi
3. Secara umum penerapan K3 di PT.IKI Makassar sudah mematuhi UU
K3 dan terdapat beberapa hal-hal detail yang belum terealisasi dengan
baik.

B. S a r a n

Saran yang bisa diberikan dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini adalah:

1. Perlu meningkatkan sosialisasi dan pengawasan mengenai


keselamatan dan kesehatan kerja bagi setiap pekerja.
2. Menambah personil ahli K3 terutama dibidang kontruksi bangunan,
kebakaran dan listrik.
3. Meningkatkan training kepada pekerja khususnya operator tentang
instalasi yang dikerjakannya, agar tersertifikasi.

30
REFERENSI

1. Buku Peraturan Perundangan K3


2. Company Profile Perusahaan PT Industri Kapal Indonesia

31

Anda mungkin juga menyukai