DISUSUN OLEH:
MOHAMMAD ALFAN ASNUN
PENYELENGGARA
PT. INDOTAMA JASA SERTIFIKASI
Juli 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkah dah rahmat-Nya
sehingga laporan Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2022 ini dapat
diselesaikan. Laporan PKL ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan akademis dari
pelatihan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum yang diadakan oleh PT. Indotama Jasa
Sertifikasi.
Laporan ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak khususnya bapak dan ibu pemateri yang telah memberikan bekal materi serta panitia yang
bertugas sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan ini.
Akhir kata saya berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat yang dapat
diterima oleh para pembaca.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan...................................................................................................................1
C. Ruang Lingkup..........................................................................................................................1
D. Dasar Hukum.............................................................................................................................2
BAB IV PENUTUP...........................................................................................................................28
A. Kesimpulan..............................................................................................................................28
B. S a r a n....................................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................29
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu pemikiran yang meliputi
segala daya dan upaya menciptakan tempat kerja yang aman, produktif, accident, penyakit
akibat kerja (PAK) dan tidak terjadi pencemaran lingkungan selama proses produksi
barang dan jasa berlangsung. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia diatur dalam
Undang-Undang No. 1 Tshun 1970, namun dalam penerapannya kondisi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada perusahaan di Indonesia secara umum masih tergolong rendah,
padahal tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting bagi keberlangsungan kegiatan
sebuah perusahaan.
Pada tanggal 29 Juli 2022, penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan secara online
di PT. PLN (Perusahaan Listrik Negara) Pembangkit Sektor Tello. Laporan praktik kerja
lapangan (PKL) ini merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan sertifikat AK3
umum yang diadakan oleh PT. Indotama Jasa Sertifikasi bekerja sama dengan Dinas
Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Salah satu kewajiban bagi calon ahli K3 Umum adalah untuk melakukan praktek
kerja lapangan di salah satu perusahaan yang ditentukan oleh Dinas Tenaga Kerja Provinsi
Sulawesi Selatan. Calon Ahli K3 Umum bertanggung jawab mencoba menemukan
temuan-temuan positif dan negatif di perusahaan yang dikunjungi. Semoga laporan ini bisa
menjadi rekomendasi bagi PT. PLN (Perusahaan Listrik Negara) Pembangkit Sektor Tello
dalam menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja diperusahaan.
Maksud dan tujuan dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan ini adalah sebagai berikut.
1. Memberikan pengalaman serta pengamatan dalam upaya membekali para calon Ahli
K3 umum dalam praktek nyata.
2. Memahami kewajiban dan wewenang Ahli K3 umum di tempat kerja, sehingga para
calon Ahli K3 umum dapat bertindak secara professional ketika bekerja dan dapat
memberikan kontribusi yang bernilai dalam menciptakan, menjaga dan meningkatkan
kinerja K3.
1
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan di PT. PLN
(Perusahaan Listrik Negara) Pembangkit Sektor Tello ini meliputi:
D. Dasar Hukum
5
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
Tahun 1914 untuk pertama kalinya Kota Makassar mengenal dan memanfaatkan
energi yang bertenaga uap (mesin uap) yang berlokasi di pelabuhan Makassar. Pada tahun
1925 dengan mengikuti perkembangan dan kebutuhan akan listrik dibangunlah PLTU yang
berlokasi di Sungai Jeneberang Pandang-Pandang Sungguminasa dengan kapasitas 2 x 1000
kw yang dikelola NV. NIGEM.
Pada tahun 1948 mulai dibangun PLTD dengan daya terpasang 8.110 kw yang
berlokasi di Bontoala Makassar. Dengan meningkatnya kebutuhan akan listrik maka dalam
hal ini PLN merencanakan membangun PLTU sebanyak 2 unit dengan daya terpasang 12,5
MW.
Pada tahun 1962-1963 pemerintah mengadakan studi kelayakan oleh Departemen
PUTL dan Energainvest Yugo. Pada tahun 1966 dimulai pembangunan PLTU yang berlokasi
di Tello.
PLTU Tello mulai beroperasi dan diresmikan oleh Bapak Presiden RI, Soeharto pada
tahun 1973, dipasang 2 buah mesin diesel dengan daya terpasang masing-masing sebesar 2,84
MW yang berlokasi di dekat PLTU Tello. Pada tahun 1976, tepatnya bulan Juni dibentuk
unit-unit sektor Tello. Dengan nama PLN Wilayah VIII dengan unit asuhan PLTD Bontoala
dan Gardu Induk Transmisi. Pada tahun yang sama PT. PLN Wilayah VIII Sektor
Tello mendapat tambahan 1 unit PLTG dengan daya terpasang 14,66 MW. Dengan
berkembangnya pembangunan di Kota Makassar, serta sejalan dengan pertumbuhan ekonomi
yang meningkat, PLN mendapat tambahan beberapa pembangkit yaitu:
- Tahun 1982 dibangun 2 unit PLTG Alston dengan daya terpasang 21,35 MW.
- Tahun 1984 dibangun 2 unit PLTD Mitsubishi dengan daya terpasang 2 x 12,6 MW.
- Tahun 1989 dibangun 2 unit PLTD SWD dengan daya terpasang 2 x 12,4 MW.
- Tahun 1997 di bangun 2 unit PLTG GE dengan daya 2 x 33,4 MW.
2. Lokasi Perusahaan
7
Gambar 2.1 Peta Lokasi PT PPLI
a) Lokasi Fasilitas
Jl. Kalimantan Kawasan Industri MM2100 Blok A no.1 Cibitung, Bekasi, Jawa Barat,
Indonesia
Jl. Berbek Industri Raya IV No.9 Kawasan Industri Berbek, Sidoarjo, Jawa Timur,
Indonesia
Lamongan Shorebase, Jl. Raya Daendels Km. 64-65, Desa Kemantren, Kab. Lamongan,
Jawa Timur, Indonesia
Kawasan Pengelolaan Limbah Industri, Jl. Raya Pelabuhan Kabil, DesaAir Cargo,
Gudang No. 7 Batam, Indonesia
8
Gambar 2.2 Struktur Organisasi di PT Prasadha Pamunah Limbah Industri
9
Berikut struktur organisasi Department SHEQ (Safety Health Environtment & Quality) di
PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI)
4. Cakupan Jasa
10
Gambar 2.4 Alur proses kerjasama pengelolaan limbah di PPLi
Gambar 2.5 Peta Sebaran Kantor Operasi dan Transfer Station PPLI di Indonesia
11
5. Jumlah Tenaga kerja
Berdasarkan laporan kegiatan P2K3 PT. PPLI tahun 2021 bulan April, Mei, dan
Juni, jumlah tenaga kerja memiliki total 849. Adapun jumlah tersebut memiliki rincian
sebagai berikut:
a. WNA Laki-laki: 9
b. WNA Wanita : 1
c. WNI Laki-laki: 763
d. WNI Wanita : 76
Adapun jumlah ahli K3 yang dimiliki oleh perusahaan ini berjumlah 12 orang
Ahli K3 Umum, 3 orang Ahli K3 Kimia, 3 orang Ahli K3 Kebakaran, dan 1 orang
Ahli Lingkungan Kerja.
12
BAB III
ANALISA TEMUAN
c. MoM P2K3
13
d. Surat keterangan PJK3: ● PJK3 membantu d. Penggunaan PJK3
riksa uji crane Menggunakan PJK3 pelaksanaan pemenuhan Permenaker No. 4/MEN/
untuk pemeriksaan dan syarat-syarat K3 di 1995 Pasal 1 Ayat (2)
pengujian Teknik peraturan yang berlaku
(crane dan genset) dikarenakan terbatasnya
tenaga ahli dan
peralatan yang
dibutuhkan di PT.PPLI
14
PENERAPAN SMK3
6. Audit SMK3 Sudah melakukan Memberikan evaluasi yang Peraturan Menteri Tenaga
Audit Internal dan menyeluruh bagi setiap Kerja Dan Transmigrasi
Eksternal secara rutin pelaksana pekerjaan. Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2008
Tentang Penyelenggara Audit
Sistem Manajemen
Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Pasal 2 Ayat (2)
15
PENGAWASAN NORMA K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN
3)
17
12. Prosedur Tanggap Sudah terdapat SOP Membantu pekerja • Kepmen No.186 tahun
Darurat kebakaran dan memahami apa yang harus 1999 pasal 2, ayat 2 huruf
disosialisasikan ke dilakukn jika terjadi (b), tentang Unit
setiap pekerja pada kebakaran di area PT. Penanggulangan
saat induction PPLI Kebakaran.
• Permenaker no. 4/1986,
Prosedur Tentang Penanggulangan
penanggulangan Kebakaran Di Tempat
tertempel pada Kerja.
tempat-tempat yang
dapat terlihat dan
sering dilewati
pekerja
13. K3 instalasi listrik Sudah menggunakan Terdapat sistem jika listrik Permen No. 12 tahun 2015
(PUIL 2000) dan listrik dari PLN dan dari PLN mati maka dapat tentang keselamatan dan
perijinan Genset pribadi langsung digantikan dengan kesehatan kerja listrik di
listrik dari Genset tempat kerja
Melakukan
pemeriksaan dan Kondisi Genset dan instalasi
pengujian berkala listrik di PT. PPLI selalu
oleh PJK3 termonitoring dan terjaga
14. K3 penyalur petir Mempunyai surat Kondisi Genset dan instalasi Permenaker No 31 Tahun
(Permenaker 02/89) keterangan hasil listrik di PT. PPLI selalu 2015 Tentang Pengawasan
dan perijinan pengujian dan termonitoring dan terjaga Instalasi Penyalur listrik
pemeriksaan berkala
yang di lakukan oleh
Ahli K3 Listrik, pada
jasa Keselamatan dan
Kesehatan Kerja PT.
UPAYA RIKSA
DAYA
Instalasi listrik
elektrostatik sudah
tersertifikasi.
18
15. Personil K3 Listrik: Personil teknisi listrik
Permen No. 12 tahun 2015
Teknisi Listrik, telah tersertifikasi
tentang keselamatan dan
Teknisi Lift, Ahli
kesehatan kerja listrik di
K3 Listrik
tempat kerja
17. SOP kerja listrik, dll Telah memiliki Membantu pekerja PUIL 2000
SOP berkaitan memahami dan
dengan kerja mengurangi resiko
listrik dan terjadinya kecelakaan kerja
pengoperasian yang berhubungan dengan
sudah mengikuti listrik
SOP kerja listrik
K3 KONSTRUKSI BANGUNAN
19. Alat-alat berat dan 1. Alat berat yaitu ● Permenaker No. 8 Tahun
perijinan crane yang 2020 tentang Keselamatan dan
dimiliki oleh Kesehatan Kerja Pesawat
vendor telah Angkat dan Pesawat Angkut
berizin dan ● Permenakertrans No. 1
operator telah Tahun 1980 tentang K3 pada
memiliki SIO. konstruksi bangunan. Bab V
2. Telah
melakukan
heavy
equipment
inspection
3. Telah terdapat
pengesahan dan
pemeriksaan
dan pengujian
berkala
20
PENGAWASAN NORMA K3 MEKANIK
21. Pesawat Angkat PT PPLI telah Fungsi dari pesawat angkut Permenaker No. 8 Tahun
Angkut melakukan dapat dipastikan layak 2020 tentang
pemeriksaan dan untuk digunakan Keselamatan & Kesehatan
pengujian oleh Kerja Pesawat Angkat dan
Dinas tenaga Angkut
kerja dan Permen 05 Tahun 1985
transmigrasi tentang Pesawat Angkat
Angkut
22 Forklift, Crane, PT PPLI telah Fungsi dari pesawat angkut Permenaker No. 8 Tahun
Hoist memiliki Forklift, dapat dipastikan layak 2020 tentang
Crane, Hoist dan untuk digunakan karena Keselamatan & Kesehatan
dilakukan dilakukan inspeksi secara Kerja Pesawat Angkat dan
inspeksi secara rutin Angkut
rutin
PENGAWASAN NORMA K3
KESEHATAN KERJA
K3 Poliklinik Terdapat klinik di PT. Memungkinkan Permentakertrans No. 03
PPLI pertolongan pertama dan Tahun 1982 Tentang
24. kesiapsiagaan Pelayanan Kesehatan Tenaga
Kerja Pasal 4 ayat (1) b
26. Kotak P3K Terdapat Kotak P3K Memungkinkan PerMen Tenaga Kerja Dan
Tipe A berjumlah 20 pertolongan pertama dan Transmigrasi No. PER-
Kotak, diinspeksi 1 kali kesiapsiagaan 15/Men/VIII/2008 tentang
setiap bulan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja
Terdapat satu kotak Pasal 10 huruf
P3K pada setiap truck
Permenaker 05 Tahun
Toilet Toilet sudah sesuai 2018 Tentang Keselamatan
dengan ketentuan yang dan Kesehatan Kerja,
berlaku Lingkungan Kerja Pasal 33
27.
dan 34
28. K3 Kimia : Terdapat MSDS Membantu memonitoring Kepmen No. 187 Tahun
penanganan bahan beberapa bahan bahan-bahan kimia yang 1999 Tentang Pengendalian
B3/meledak/ (propanol, Hydrocloric ada di perusahaan Bahan Kimia Berbahaya di
terbakar/beracun acid) Tempat Kerja Pasal 3
(ada prosedur, Membantu proses
MSDS, dll), label Terdapat SOP Haz penyimpanan dan Kepmen No. 187 Tahun 1999
Waste Handling treatment bahan-bahan Tentang Pengendalian Bahan
kimia yang ada Kimia Berbahaya di Tempat
Terdapat laporan hasil Kerja Lampiran I. Nilai
pengujian NAB Kimia Ambang Batas Faktor Fisika
dalam perusahaan dari
pihak eksternal Peraturan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi
22
Nomor Per.13/MEN/X/2011
Tentang Nilai Ambang Batas
Faktor Fisika dan Faktor
Kimia di Tempat Kerja
29. NAB fisika : Terdapat laporan hasil Membantu menentukan Kepmen No. 187 Tahun 1999
kebisingan, getaran, pengujian NAB Fisika Langkah-langkah, jarak Tentang Pengendalian Bahan
temperatur, dalam perusahaan dari aman dan APD yang harus Kimia Berbahaya di Tempat
pencahayaan pihak eksternal digunakan di area yang Kerja Lampiran I. Nilai
terpapar Ambang Batas Faktor Fisika
Terdapat safety sign
penggunaan earplug Peraturan Menteri Tenaga
pada proses pencacahan Kerja dan Transmigrasi
drum plastik Nomor Per.13/MEN/X/2011
Tentang Nilai Ambang Batas
Faktor Fisika dan Faktor Kimia
di Tempat Kerja
30. K3 confined space SOP kerja ruang Membantu dan Kepdirjen Binawasker No.
(prosedur kerja, terbatas mengingatkan pekerja Kep. 113/DJPPK/IX/2006
petugas, dll) mengenai langkah-langkah Tentang Pedoman dan
Petugas sudah yang harus dikerjakan Pembinaan Teknis Petugas
menggunakan APD Keselamatan dan Kesehatan
yang sesuai dengan Kerja Ruang Terbatas
kondisi pekerjaan ruang
terbatas
31. K3 deteksi gas, dll Sudah melakukan Meminimalisir resiko Undang-Undang No 1 Tahun
(prosedur kerja, pengukuran deteksi gas adanya gas beracun di area 1970 Tentang Keselamatan
petugas, dll) pada area terbatas terbatas Kerja Pasal 3 huruf g
sebelum melakukan
pekerjaan Kepdirjen Binawasker No.
Kep. 113/DJPPK/IX/2006
Tentang Pedoman dan
Pembinaan Teknis Petugas
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Ruang Terbatas pada
Lampiran B terkait Prosedur
Pemeriksaan dan Pengujian
Gas Atmosfer.
24
Wadah
2 Housekeeping limbah yang Akibat UU No. 1
kosong adanya Tahun 1970
ditempa tkan overload Tentang
diluar ruang penyimpanan Keselamatan
penyim maka Kerja Pasal 3
panan wadah dilakukan Ayat 1 Huruf l
limbah dan 3 2 1 6 penataan
dibuat wadah agar
bertingkat terlihat
bersih dan
rapi
25
Rating Risiko (RR) = Peluang (P) x Pemaparan (E) x Konsekuensi (C)
26
Tidak Biasanya Sekali dalam sebulan sampai sekali setahun 2
Jarang Sekali dalam beberapa tahun 1
Sangat Jarang Belum pernah terjadi pemaparan 0.5
AKIBAT (keparahan dari hasil yang yang dikeluarkan oleh suatu kejadian seperti: cidera, sakit, dll) / C
KATEGORI PENJELASAN NILAI
Katastropi Menimbulkan banyak korban jiwa 100
Bencana Menimbulkan beberapa korban jiwa 40
Sangat Serius Menimbulkan satu kematian 15
Serius Menimbulkan cidera serius (menyebabkan cacat anggota tubuh) 7
Perawatan Medis Menimbulkan cidera yang memerlukan perawatan medis 3
Perawatan P3K Cidera yang bersifat minor atau hanya memerlukan pengobatan P3K 1
Penilaian Resiko
• diatas 400 : Risiko sangat tinggi, lakukan penghentian kegiatan segera
• 200 – 400 : Risiko tinggi, perbaikan dengan segera (keterlibatan managemen)
• 50 – 200 : Risiko substansial, perlu tindakan perbaikan
• 10 – 50 : Risiko sedang, perlu tindakan perbaikan namun dapat dijadwalkan
• dibawah 10 : Risiko rendah
27
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Berdasarkan hasil Observasi melalui media video secara online dan dokumen
perusahaan dapat kami simpulkan bahwa secara umum Kelembagaan dan Keahlian K3
di PT. PPLi sudah terpenuhi dengan sangat baik.
b. Penerapan SMK3 di PT. PPLi sudah memenuhi predikat Memuaskan dengan hasil
87,95% untuk kategori tingkat Lanjutan/Advance 166 kriteria penilaian SMK3.
c. Penerapan norma K3 Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekan di PT PPLi sudah
dilakukan dengan baik sesuai dengan standar yang telah ditentukan namun perlu
dilakukan peningkatan terhadap beberapa temuan negatif yang telah dijabarkan
d. Berdasarkan hasil temuan, perusahaan memiliki poliklinik sesuai dengan
Permenakertrans No. 3 Tahun 1982 Tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja Pasal 4
Ayat 1a dan 1b.
e. Berdasarkan hasil temuan, perusahaan telah memiliki perizinan klinik sesuai dengan
Permenakertrans No. 3 Tahun 1982 Tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja Pasal
5, Permenkes RI No. 028/MENKES/PER/I/2011 Tentang Klinik Pasal 21 Ayat 1, SK
Kepala UPTD Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah 1 Bogor
No.Kep.566/194/PK.WIL.1/K.3/2020 Tentang Pengesahan Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Kerja di Perusahaan.
B. S a r a n
Secara keseluruhan sistem K3 yang diberlakukan oleh PT. Prasadha Pamunah
Limbah Industri (PPLi) telah diterapkan dengan baik sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Integrasi sistem dapat diterapkan untuk menerapkan sistem K3 yang lebih baik meskipun
dalam mempertahankan hasil yang terbaik membutuhkan konsistensi yang kuat dari semua
pihak dalam menerapkan norma-norma K3 di lingkungan kerja. Mempertahankan dan
melakukan continuous improvement terhadap program maupun implementasi K3 di
perusahaan. Memastikan penataan material yang tidak terpakai disimpan dengan rapi
sesuai prinsip 5S, dan penentuan lokasi bejana tangki timbun yang baru sehingga sesuai
dengan Permenaker NO. 37 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Bejana Tekanan dan Tangki Timbun.
28
DAFTAR PUSTAKA
29
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun.
Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2002 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun.
Keputusan Menteri Tenaga kerja No. 187 MEN 1999 Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya di tempat kerja.
30