Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)

DI PT. PERUSAHAAN LISTRI NEGARA (PLN) PEMBANGKIT SEKTOR TELLO


BIDANG K3 KELEMBAGAAN DAN KEAHLIAN K3, PENERAPAN SMK3
BIDANG K3 KEBAKARAN, LISTRIK, DAN KONSTRUKSI
BIDANG K3 MEKANIK, PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN
BIDANG K3 KESEHATAN KERJA, K3 LINGKUNGAN KERJA,
K3 BAHAN KIMIA BERBAHAYA DAN BERACUN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


BATCH 64

DISUSUN OLEH:
MOHAMMAD ALFAN ASNUN

PENYELENGGARA
PT. INDOTAMA JASA SERTIFIKASI
Juli 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkah dah rahmat-Nya
sehingga laporan Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2022 ini dapat
diselesaikan. Laporan PKL ini disusun guna memenuhi salah satu persyaratan akademis dari
pelatihan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum yang diadakan oleh PT. Indotama Jasa
Sertifikasi.
Laporan ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak khususnya bapak dan ibu pemateri yang telah memberikan bekal materi serta panitia yang
bertugas sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan ini.
Akhir kata saya berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat yang dapat
diterima oleh para pembaca.

Morowali, 30 Juli 2022

Mohammad Alfan Asnun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan...................................................................................................................1
C. Ruang Lingkup..........................................................................................................................1
D. Dasar Hukum.............................................................................................................................2

BAB II KONDISI PERUSAHAAN...................................................................................................6


A. Gambaran Umum Tempat Kerja..................................................................................................6
1. Profil Perusahaan.......................................................................................................................6
2. Lokasi Perusahaan.....................................................................................................................6
3. Struktur Organisasi Perusahaan.................................................................................................8
4. Cakupan Jasa.............................................................................................................................9
5. Jumlah Tenaga kerja................................................................................................................11

BAB III ANALISA TEMUAN.........................................................................................................12


A. Analisa Temuan Positif............................................................................................................12
B. Analisa Temuan Negatif..........................................................................................................23

BAB IV PENUTUP...........................................................................................................................28
A. Kesimpulan..............................................................................................................................28
B. S a r a n....................................................................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................29

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu pemikiran yang meliputi
segala daya dan upaya menciptakan tempat kerja yang aman, produktif, accident, penyakit
akibat kerja (PAK) dan tidak terjadi pencemaran lingkungan selama proses produksi
barang dan jasa berlangsung. Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Indonesia diatur dalam
Undang-Undang No. 1 Tshun 1970, namun dalam penerapannya kondisi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada perusahaan di Indonesia secara umum masih tergolong rendah,
padahal tenaga kerja merupakan salah satu faktor penting bagi keberlangsungan kegiatan
sebuah perusahaan.
Pada tanggal 29 Juli 2022, penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan secara online
di PT. PLN (Perusahaan Listrik Negara) Pembangkit Sektor Tello. Laporan praktik kerja
lapangan (PKL) ini merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan sertifikat AK3
umum yang diadakan oleh PT. Indotama Jasa Sertifikasi bekerja sama dengan Dinas
Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Salah satu kewajiban bagi calon ahli K3 Umum adalah untuk melakukan praktek
kerja lapangan di salah satu perusahaan yang ditentukan oleh Dinas Tenaga Kerja Provinsi
Sulawesi Selatan. Calon Ahli K3 Umum bertanggung jawab mencoba menemukan
temuan-temuan positif dan negatif di perusahaan yang dikunjungi. Semoga laporan ini bisa
menjadi rekomendasi bagi PT. PLN (Perusahaan Listrik Negara) Pembangkit Sektor Tello
dalam menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja diperusahaan.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan ini adalah sebagai berikut.
1. Memberikan pengalaman serta pengamatan dalam upaya membekali para calon Ahli
K3 umum dalam praktek nyata.

2. Memahami kewajiban dan wewenang Ahli K3 umum di tempat kerja, sehingga para
calon Ahli K3 umum dapat bertindak secara professional ketika bekerja dan dapat
memberikan kontribusi yang bernilai dalam menciptakan, menjaga dan meningkatkan
kinerja K3.

1
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan di PT. PLN
(Perusahaan Listrik Negara) Pembangkit Sektor Tello ini meliputi:

1. Kelembagaan dan Keahlian K3


a. P2K3, PJK3
b. Organisasi
c. Pengesahan P2K3
d. Program Kerja
e. Ahli K3
f. Lainnya : Safety Induction, Alat Pelindung Diri (APD)
2. Penerapan SMK3
a. Kebijakan dan Komitmen K3
b. Tingkat penerapan SMK3
c. Audit SMK3
d. Penghargaan K3 zero accident award, sertifikat SMK3
e. Lainnya : Rambu/ Marka, Safety Sign ; Prosedur Kerja (SOP), JSA
3. K3 Penaggulangan Kebakaran
4. K3 Instalasi Listrik
5. K3 Konstruksi Bagunan
6. Penerapan K3 Mekanik;
a. Pesawat Angkat Angkut
b. Pesawat Tenaga dan Produksi
7. Penerapan K3 Bejana Tekan dan Tangki Timbun;
8. Penerapan K3 Pesawat Uap.
9. Pelaksanaan K3 di bidang Kesehatan Kerja, Lingkungan Kerja dan Bahan Kimia
Berbahaya dan Beracun

D. Dasar Hukum

1. Kelembagaan dan Keahlian K3


a. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
b. Peraturan Pemerintah RI No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 4/MEN/1987 tentang Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan
Kerja
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 4/MEN/1995 tentang Perusahaan Jasa
2
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per02/Men/1992 tentang
Tata Cara Penunjukan Kewajiban Dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan
Kerja,
2. Penerapan SMK3
a. Peraturan Pemerintah RI No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per01/Men/I/2007 tentang
Pedoman Pemberian Penghargaan Keselematan Dan Kesehatan Kerja (K3).
c. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 26 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Penilaian Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No Per.08/Men/VII/2010


tentang Alat Pelindung Diri.
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2008 Tentang Penyelenggara Audit Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
3. K3 Penaggulangan Kebakaran
a. Keputusan Menteri Tenaga Kerja no. 186 tahun 1999 pasal 2 tentang Unit
Penaggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
b. Permenaker No. 04 Tahun 1980 pasal 11 dan 18 tentang Syarat-syarat Pemasangan
dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
c. PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
4. K3 Instalasi Listrik
a. Permenaker No. 12 Tahun 2015 pasal 1, 7, dan 11 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja
b. Kepmenaker No. 75 Tahun 2002 tentang Pemberlakuan Standart Indonesia
c. Permenaker No. 02 Tahun 1998 tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
5. K3 Konstruksi Bagunan
a. Undang-undang No. 1/1970 tentang Keselamatan Kerja.
b. Permenaker No. 1 tahun 1980 tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada
Konstruksi Bangunan
c. SK Dirjenbinwasnaker No.20/DJPKK/2004 tentang Sertifikasi Kompetensi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang Konstruksi Bangunan
6. Penerapan K3 Mekanik; Penerapan K3 Bejana Tekan dan Tangki Timbun; Penerapan
K3 Pesawat Uap.
3
a. Undang-Undang Dasar 1945
b. UU No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
c. UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
d. Undang-Undang Uap Tahun 1930;
e. Permenaker No. PER.01/MEN/1988 tentang Kwalifikasi dan Syarat-syarat Operator
Pesawat Uap
f. Permenaker No 37 Tahun 2016 Tentang Bejana Tekan dan Tangki Timbun
g. Peraturan Menakertrans No.01 Tahun 1982 tentang Bejana Tekan
h. Peraturan Menakertrans No.02 Tahun 1982 tentang Kwalifikasi Juru Las
i. Peraturan Menakertrans No.03 Tahun 1982 tentang Kwalifikasi dan Syarat-syarat
Operator Pesawat Uap
7. Pelaksanaan K3 di bidang Kesehatan Kerja
a. UU. No. 1 Tahun 1970 Tentang Kesehatan Kerja
b. UU. No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
c. UU. No. 36 Tahun 2009 Pasal 164 tentang Kesehatan Kerja
d. PP No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan SMK3
8. Dasar Hukum K3 Kesehatan Kerja
a. Pepres No. 7 Tahun 2010 Tentang Penyakit Akibat Kerja
b. Permenakertrans No. Per.01/Men/1976 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes
Bagi Dokter Perusahaan
c. Permenakertrans No. Per.01/Men/1979 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes
Bagi Paramedis Perusahaan
d. Permenakertrans No.Per.02/Men/1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga
Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
e. Permenakertrans No. Per.01/Men/1981 Tentang Kewajiban Melapor Penyakit
Akibat Kerja
f. Permenakertrans No.Per.03/Men/1982 Tentang Pelayanan Kesehatan Kerja
g. Kepmenaker No. Kepts.333 tahun 1989 Tentang diagnosis dan Pelaporan
Penyakit Akibat kerja
h. Kepmenakertrans No.Kep.68/Men/IV/2004 tentang pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja
i. Permenakertrans No.Per.15/Men/VIII/2008 Tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di tempat kerja.
j. SE.Menakertrans No.SE.01/Men/1979 tentang Pengadaan Kantin dan Ruang
Makan
k. SE.Dirjen Binawas No.SE.86/BW/1989 Tentang Perusahaan Catering yang
mengelola makanan bagi tenaga kerja
l. Kepdirjen Binwasnaker No.Kep.20/DJPPK/VI/2005 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Program HIV/AIDS di Tempat Kerja
m. Kepdirjen Binwasnaker No.Kep.111/DJPPK/IX/2006 tentang petunjuk teknis
Pelaksanaan P4GN di tempat kerja
4
n. Kepdirjen Binwasnaker No.Kep. 22/DJPPK/V/2008 tentang Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja
o. Kepdirjen Binwasnaker No.Kep.53/DJPPK/VIII/2009 Tentang Pedoman
Pelatihan dan Pemberian Lisensi Petugas P3K di Tempat Kerja
9. Dasar Hukum K3 Lingkungan Kerja
a. Permenaker No.03/MEN/1985 Tentang K3 Pemakaian Asbes
b. Permenaker No.03/MEN/1986 Tentang Syarat-syarat K3 Di tempat kerja yang
mengelola Pestisida
c. Permenaker No.05 tahun 2018 Tentang keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan Kerja
d. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No.
Kep.113/DJPPK/IX/2006 Tentang Pedoman dan Pembinaan Teknis Petugas
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Ruang Terbatas (Confined Spaces);
e. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No.SE.01/MEN/PPK/IV/2012 Tentang Pemenuhan Kewajiban Syarat-Syarat K3
di Ruang Terbatas (Confined Spaces);
10. Dasar Hukum K3 Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun
a. Peraturan Pemerintah No 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya
dan Beracun;
b. Kepmenaker No. Kep.187/Men/1999 Tentang pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya di Tempat Kerja
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.
PER.08/MEN/VII/2010 Tentang Alat Pelindung Diri;
d. Kepdirjen No. Kep.001/PPK-PNK3/V/2014 Tentang Petunjuk teknis penetapan
potensi bahaya Instalasi

5
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Tempat Kerja


1. Profil Perusahaan

Tahun 1914 untuk pertama kalinya Kota Makassar mengenal dan memanfaatkan
energi yang bertenaga uap (mesin uap) yang berlokasi di pelabuhan Makassar. Pada tahun
1925 dengan mengikuti perkembangan dan kebutuhan akan listrik dibangunlah PLTU yang
berlokasi di Sungai Jeneberang Pandang-Pandang Sungguminasa dengan kapasitas 2 x 1000
kw yang dikelola NV. NIGEM.
Pada tahun 1948 mulai dibangun PLTD dengan daya terpasang 8.110 kw yang
berlokasi di Bontoala Makassar. Dengan meningkatnya kebutuhan akan listrik maka dalam
hal ini PLN merencanakan membangun PLTU sebanyak 2 unit dengan daya terpasang 12,5
MW.
Pada tahun 1962-1963 pemerintah mengadakan studi kelayakan oleh Departemen
PUTL dan Energainvest Yugo. Pada tahun 1966 dimulai pembangunan PLTU yang berlokasi
di Tello.
PLTU Tello mulai beroperasi dan diresmikan oleh Bapak Presiden RI, Soeharto pada
tahun 1973, dipasang 2 buah mesin diesel dengan daya terpasang masing-masing sebesar 2,84
MW yang berlokasi di dekat PLTU Tello. Pada tahun 1976, tepatnya bulan Juni dibentuk
unit-unit sektor Tello. Dengan nama PLN Wilayah VIII dengan unit asuhan PLTD Bontoala
dan Gardu Induk Transmisi. Pada tahun yang sama PT. PLN Wilayah VIII Sektor
Tello mendapat tambahan 1 unit PLTG dengan daya terpasang 14,66 MW. Dengan
berkembangnya pembangunan di Kota Makassar, serta sejalan dengan pertumbuhan ekonomi
yang meningkat, PLN mendapat tambahan beberapa pembangkit yaitu:
- Tahun 1982 dibangun 2 unit PLTG Alston dengan daya terpasang 21,35 MW.

- Tahun 1984 dibangun 2 unit PLTD Mitsubishi dengan daya terpasang 2 x 12,6 MW.
- Tahun 1989 dibangun 2 unit PLTD SWD dengan daya terpasang 2 x 12,4 MW.
- Tahun 1997 di bangun 2 unit PLTG GE dengan daya 2 x 33,4 MW.

Untuk menyalurkan saluran energi dan pembangkit-pembangkit yang berada di


lingkungan kerja PT. PLN Makassar kepada pelanggan, serta untuk menunjang dan
mengantisipasi peningkatan beban pada daerah-daerah baru, maka tahap pertama sejak tahun
6
1969 dibangun saluran transmisi sistem tegangan 30 KV dan Gardu Induk (Tello, Bontoala,
Kalukuang, Sungguminasa, Parangloe, Mandai, dan Tonasa I). Selanjutnya di bangun saluran
transmisi sistem tegangan 70 KV dan sistem tegangan 150 KV dan Gardu Induk (Pangkep,
Tonasa II, Daya, Tello, dan Tello Lama) serta perluasan Gardu Induk Existing.

Pusat-pusat pembangkit PT PLN Makassar beroperasi dalam sistem kelistrikan


Sulawesi-Selatan yang terinter koneksi dengan PLTA Bakaru, PLTG Sengkang, PLTD Suppa
serta Unit Sektor Tello. Sedangkan peraturan beban sistem kelistrikan Sulawesi-Selatan
dikelola oleh Unit Pengaturan Beban (UP2B)

2. Lokasi Perusahaan

PT Prasadha Pamunah Limbah Industri dikenal sebagai perusahaan pengolah limbah


B3. Home base atau fasilitas utama pengelolaan dan pengolahan limbahnya berada di
samping pabrik Semen Holcim di Jl. Raya Narogong, Desa Nambo, Cileungsi, Bogor
(16820) Indonesia. Fasilitas PPLi di Bogor dirancang dan dibangun sebagai tanggapan atas
meningkatnya kepedulian terhadap kerusakan lingkungan di Indonesia yang disebabkan oleh
industrialisasi yang pesat tanpa adanya infrastruktur dan penegakan hukum untuk
melindungi lingkungan. PPLI terus berinvestasi dan memperluas fasilitasnya dengan
Transfer Station yang ditambahkan di lokasi geografis yang strategis di seluruh Indonesia,
dan layanan baru dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

7
Gambar 2.1 Peta Lokasi PT PPLI

a) Lokasi Fasilitas

Jl. Raya Narogong, Desa Nambo, Cileungsi, Bogor (16820) Indonesia


b) Jakarta Office
Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46, Jakarta (12930) Indonesia

c) CTS Cibitung Transfer Station

Jl. Kalimantan Kawasan Industri MM2100 Blok A no.1 Cibitung, Bekasi, Jawa Barat,
Indonesia

d) EJTS East Java Transfer Station

Jl. Berbek Industri Raya IV No.9 Kawasan Industri Berbek, Sidoarjo, Jawa Timur,
Indonesia

e) LTS Lamongan Transfer Station

Lamongan Shorebase, Jl. Raya Daendels Km. 64-65, Desa Kemantren, Kab. Lamongan,
Jawa Timur, Indonesia

f) BTS Batam Transfer Station

Kawasan Pengelolaan Limbah Industri, Jl. Raya Pelabuhan Kabil, DesaAir Cargo,
Gudang No. 7 Batam, Indonesia

g) KLO Kalimantan Operation Office

Jl. Mulawarman/ Batakan RT 53 No. 15 Balikpapan Timur, Kel. Manggar, Indonesia

3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi di PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI)

8
Gambar 2.2 Struktur Organisasi di PT Prasadha Pamunah Limbah Industri

9
Berikut struktur organisasi Department SHEQ (Safety Health Environtment & Quality) di
PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI)

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Department SHEQ di PT Prasadha Pamunah Limbah


Industri

4. Cakupan Jasa

PPLi memiliki jasa pengolahan limbah terpadu yang meliputi: pengambilan,


pendauran ulang, pengolahan dan pembuangan akhir, baik limbah berbahaya dan
beracun (Limbah B3) maupun limbah bukan berbahaya dan beracun (Limbah Non B3).
Secara garis besar, alur proses pengelolaan limbah di PPLi dapat dirangkum dalam
Gambar 2.4 berikut.

10
Gambar 2.4 Alur proses kerjasama pengelolaan limbah di PPLi

Penghasil limbah dapat menghubungi PPLi melalui kontak customer service


yang disediakan di website PPLI (http://www.ppli.co.id/contact-us/) atau melalui
Kantor Operasi atau Transfer Station yang terdekat dengan lokasi penghasil. PPLi
memiliki 7 lokasi Kantor Operasi dan Transfer Station yang tersebar di Sumatera, Jawa
dan Kalimantan dan ditunjukkan pada dibawah ini.

Gambar 2.5 Peta Sebaran Kantor Operasi dan Transfer Station PPLI di Indonesia

11
5. Jumlah Tenaga kerja

Berdasarkan laporan kegiatan P2K3 PT. PPLI tahun 2021 bulan April, Mei, dan
Juni, jumlah tenaga kerja memiliki total 849. Adapun jumlah tersebut memiliki rincian
sebagai berikut:
a. WNA Laki-laki: 9
b. WNA Wanita : 1
c. WNI Laki-laki: 763
d. WNI Wanita : 76

Adapun jumlah ahli K3 yang dimiliki oleh perusahaan ini berjumlah 12 orang
Ahli K3 Umum, 3 orang Ahli K3 Kimia, 3 orang Ahli K3 Kebakaran, dan 1 orang
Ahli Lingkungan Kerja.

12
BAB III
ANALISA TEMUAN

A. Analisa Temuan Positif


No Lokasi Temuan Dampak/manfaat Peraturan Perundang-
undangan
(termasuk pasal dan ayat)
KELEMBAGAAN KEAHLIAN K3
a.Keanggotaan P2K3, PJK3 ● Dapat mengumpulkan a. Keanggotaan P2K3
1. P2K3 dan mengolah data tentang ● UU No 1 Tahun 1970
P2K3: K3 di tempat kerja Pasal 10 Ayat (1) dan (2)
Sudah dibentuk ● Dapat membantu ● Permenaker PER-
anggota P2K3 dengan perusahaan dalam 04/MEN/1987 Pasal 2
susunan Ketua, Wakil Menyusun kebijakan Ayat (1) dan (2), Pasal 3
Ketua, Sekretaris manajemen dan pedoman Ayat (1) dan (3)
Anggota: 31 anggota kerja dalam rangka
meningkatkan K3 di area b. Laporan P2K3
Sudah membuat kerja Permenaker PER- 04/
laporan P2K3 rutin ● Membantu pemerintah MEN/1987 Pasal 12
setiap bulan dalam memonitoring
penerapan peraturan c. Meeting P2K3
b. Laporan P2K3; Melakukan Meeting perundang-undangan K3 di Kepmenaker No. 155
tanda terima P2k3 sekurang - area kerja Tahun 1984 tentang
Laporan P2K3 kurangnya 1 kali dalam penyempurnaan
1 bulan Kepmenakertrans No.
125 tahun 1982.
Pasal 6 ayat (3)

c. MoM P2K3

13
d. Surat keterangan PJK3: ● PJK3 membantu d. Penggunaan PJK3
riksa uji crane Menggunakan PJK3 pelaksanaan pemenuhan Permenaker No. 4/MEN/
untuk pemeriksaan dan syarat-syarat K3 di 1995 Pasal 1 Ayat (2)
pengujian Teknik peraturan yang berlaku
(crane dan genset) dikarenakan terbatasnya
tenaga ahli dan
peralatan yang
dibutuhkan di PT.PPLI

2. Program Kerja Sudah terdapat ● Memajukan kualitas ● Peraturan Pemerintah NO


program kerja seperti: pelayanan dan kinerja 50/2012 Pasal 9 Ayat (5)
 10 HSE golden perusahaan dalam
Rules menjalankan usaha dan
 Pemeriksaan Tools mempertahankan nilai
dan Equipment secara budaya kerja K3
berkala

3. Ahli K3 Sudah terdapat Ahli ● Membantu pemerintah ● UU No. 1 Tahun 1970


K3 umum dan Ahli K3 dalam melaksanakan dan Pasal 10 Ayat (1) dan Ayat
spesialis di PT.PPLI. memonitor di (2)
AK3 Umum 12 Orang jalankanya peraturan ● Keputusan Menteri Tenaga
AK3 Fire 3 Orang undang-undang tentang Kerja R.I. No.Kep.
AK3 Kimia 3 Orang keselamatan dan 187/MEN/1999 Tentang
AK3 Lingker 1 Orang kesehatan kerja di Pengendalian Bahan Kimia
perusahaan. Berbahaya Di Tempat
● Membantu perusahaan Kerja Pasal 2 Dan Pasal 3.
dalam melaksanakan dan ● Keputusan Menteri Tenaga
memonitor di jalankan nya Kerja R.I
peraturan undang-undang No.Kep.186/MEN/1999
terkait bidang keahlian nya Tentang Unit
masing-masing Penanggulangan Kebakaran
● Membantu memastikan Ditempat Kerja Pasal 5.
budaya safety dijalankan ● Permenaker 02/MEN/1992
dan di implementasikan Pasal 2 Ayat (1) dan (2)
dalam setiap proses kerja.

14
PENERAPAN SMK3

4. Kebijakan dan Sudah terdapat Memberikan sebuah Peraturan Pemerintah NO 50


Komitmen K3 Statement Letter pernyataan yang akan Tahun 2012 Pasal (6), (7), (8),
komitmen untuk berdampak positif terhadap dan (10)
melaksanakan SMK3 citra perusahaan dan
di PT. PPLI pekerja.
5. Tingkat Penerapan Sudah melakukan Membantu pelaksanaan Peraturan Pemerintah NO
SMK3 pembentukan kesehatan dan keselamatan 50/2012 Pasal 6 Ayat (1)
kebijakan k3, struktur kerja berjalan lebih mudah.
organisasi,
perencanaan k3,
operasional dan
pengendalian

6. Audit SMK3 Sudah melakukan Memberikan evaluasi yang Peraturan Menteri Tenaga
Audit Internal dan menyeluruh bagi setiap Kerja Dan Transmigrasi
Eksternal secara rutin pelaksana pekerjaan. Republik Indonesia Nomor 18
Tahun 2008
Tentang Penyelenggara Audit
Sistem Manajemen
Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Pasal 2 Ayat (2)

Peraturan Pemerintah Republik


Indonesia Nomor 50 Tahun
2012 Tentang Penerapan
Sistem Manajemen
Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Pasal 16 Ayat (3)

7. Penghargaan K3 Sudah mendapatkan Meningkatkan kualitas dan PER-01/MEN/I/2007


bendera emas sertifikat kredibilitas perusahaan di
Tentang Pedoman Pemberian
(87,95% dari 166 bidang penerapan K3
Penghargaan Keselamatan Dan
kriteria SMK3)
Kesehatan Kerja (K3)
Mendapatkan sertifikat
Permenakertrans Nomor Kep-
zero accident pada
39/MEN/II/2009 Pasal (1)
periode Januari 2017-
Desember 2019

15
PENGAWASAN NORMA K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN

8. Sarana Proteksi 1. Terdapat 255 Memungkinkan • UU No.1 Tahun 1970


Kebakaran : aktif tabung APAR pertolongan pertama dan Pasal 3 ayat 1, huruf (b)
dan diinspeksi 1 kesiapsiagaan apabila ada tentang Keselamatan
(APAR, detektor,
bulan sekali pekerja di Lab yang Kerja.
alarm, hidran, 2. Terdapat 24 titik terkena tumpahan bahan • Kepmen No.186 tahun
springkler, dll) hydrant kimia 1999 pasal 2, ayat 2 huruf
3. Terdapat 3 Foam (b), tentang Unit
Cannon Penanggulangan
4. Terdapat smoke Kebakaran.
detector dan • Permenaker No.04 tahun
diinspeksi 3 1980, tentang Alat
bulan 1 kali Perlindungan Api Ringan
5. Terdapat 193 • Permenaker No.02 tahun
titik heat 1983 tentang Instalasi
detector dan Alarm Kebakaran
diinspeksi 3 Otomatik 
bulan sekali • Permen PU
6. Terdapat 98 titik No.26/PRT/M/2008
smoke detector tentang Persyaratan Teknis
dan diinspeksi 3 Sistem Proteksi Kebakaran
bulan sekali pada Bangunan Gedung
7. Terdapat dan Lingkungan
sprinkler dan •
diinspeksi 3
bulan 1 kali
8. Terdapat 3 titik
fire alarm
9. Terdapat 1 unit
mobil Damkar
dan di inspeksi
setiap 1 bulan
sekali
10. Sudah memiliki
fire house yang
didalamnya
terdapat damkar
sesuai dengan
peraturan
perundang-
undangan
11. Terdapat 30 titik
flame detector
dan diinspeksi 3
bulan sekali

9. Sarana proteksi 1. Terdapat titik Memudahkan para • Peraturan Pemerintah


kebakaran pasif: kumpul Emergency response Team RI No. 36 Tahun 2005
2. Sudah memiliki Ketika pada saat proses tentang Peraturan
jalur evakuasi kondisi kesiapsiagaan Pelaksanaan Undang-
1) Assembly beserta penunjuk darurat Undang Nomor 28 tahun
Point
16
jalan ketika 2002 tentang Bangunan
adanya keadaan Gedung pasal 59 ayat 1
darurat
3. Sudah memiliki • Permenaker No.04 tahun
2) Layout
exhaust untuk 1980, tentang Alat
evakuasi
jalur sirkulasi Perlindungan Api Ringan.
udara yang baik

3)

10. Team Pemadam Memudahkan para • Kepmen No.186 tahun


Memiliki personil
Kebakaran/organ Emergency response Team 1999 pasal 2, ayat 2 huruf
tim
isasi karena pemadam (b), tentang Unit
penanggulangan
kebakaran standby di Penanggulangan
kebakaran yang
lokasi PT. PPLI Kebakaran.
sudah disertifikasi
oleh Kemnaker

11. Fire drill Memudahkan evakuasi • Keputusan Menteri


Dilakukan Latihan
karena pekerja terlatih dan Tenaga Kerja R.I No.
penanggulangan
tidak panik seumpama 186/MEN/1999 Tentang
kebakaran secara
terjadi keadaan darurat Unit Penanggulangan
berkala (4 kali Kebakaran Di Tempat
dalam 1 tahun) Kerja Pasal 5 huruf d

17
12. Prosedur Tanggap Sudah terdapat SOP Membantu pekerja • Kepmen No.186 tahun
Darurat kebakaran dan memahami apa yang harus 1999 pasal 2, ayat 2 huruf
disosialisasikan ke dilakukn jika terjadi (b), tentang Unit
setiap pekerja pada kebakaran di area PT. Penanggulangan
saat induction PPLI Kebakaran.
• Permenaker no. 4/1986,
Prosedur Tentang Penanggulangan
penanggulangan Kebakaran Di Tempat
tertempel pada Kerja.
tempat-tempat yang
dapat terlihat dan
sering dilewati
pekerja

PENGAWASAN NORMA K3 LISRTIK

13. K3 instalasi listrik Sudah menggunakan Terdapat sistem jika listrik Permen No. 12 tahun 2015
(PUIL 2000) dan listrik dari PLN dan dari PLN mati maka dapat tentang keselamatan dan
perijinan Genset pribadi langsung digantikan dengan kesehatan kerja listrik di
listrik dari Genset tempat kerja
Melakukan
pemeriksaan dan Kondisi Genset dan instalasi
pengujian berkala listrik di PT. PPLI selalu
oleh PJK3 termonitoring dan terjaga

14. K3 penyalur petir Mempunyai surat Kondisi Genset dan instalasi Permenaker No 31 Tahun
(Permenaker 02/89) keterangan hasil listrik di PT. PPLI selalu 2015 Tentang Pengawasan
dan perijinan pengujian dan termonitoring dan terjaga Instalasi Penyalur listrik
pemeriksaan berkala
yang di lakukan oleh
Ahli K3 Listrik, pada
jasa Keselamatan dan
Kesehatan Kerja PT.
UPAYA RIKSA
DAYA

Instalasi listrik
elektrostatik sudah
tersertifikasi.

18
15. Personil K3 Listrik: Personil teknisi listrik
Permen No. 12 tahun 2015
Teknisi Listrik, telah tersertifikasi
tentang keselamatan dan
Teknisi Lift, Ahli
kesehatan kerja listrik di
K3 Listrik
tempat kerja

17. SOP kerja listrik, dll Telah memiliki Membantu pekerja PUIL 2000
SOP berkaitan memahami dan
dengan kerja mengurangi resiko
listrik dan terjadinya kecelakaan kerja
pengoperasian yang berhubungan dengan
sudah mengikuti listrik
SOP kerja listrik

K3 KONSTRUKSI BANGUNAN

18. K3 konstruksi 1. K3 konstruksi  UU No. 18/1999 tentang


bangunan: tahap Bangunan tahap Jasa Konstruksi Pasal 16
perencanaan, perencanaan, (3)
pembangunan,
pembangunan,
pemakaian,  PP No.50/2012 Penerapan
pemakaian, pemeliharaan Sistem Manajemen K3
pemeliharaan hingga Pasal 6 (1)
hingga pembongkaran
Pembongkaran yang bekerja pada  Permenakertrans No.
proses konstruksi 1/1980 tentang K3 pada
di PT. PPLI konstruksi bangunan
dilakukan oleh
pihak lain (vendor
konstruksi) dan
telah dilakukan
seleksi dengan
mengutamakan
aspek K3 yang
harus terpenuhi
oleh manajemen
kontaktor
(Contractor
Safety
Management
System).
19
2. Pemeliharaan
bangunan pada
PT. PPLI.Tbk
dilakukan setiap 1
tahun sekali,
seperti
pengecekan
keretakan dan
pondasi.
3. Area Konstruksi
dapat dilewati
secara aman oleh
pekerja maupun
kendaraan pada
saat tidak
melakukan
pekerjaan

19. Alat-alat berat dan 1. Alat berat yaitu ● Permenaker No. 8 Tahun
perijinan crane yang 2020 tentang Keselamatan dan
dimiliki oleh Kesehatan Kerja Pesawat
vendor telah Angkat dan Pesawat Angkut
berizin dan ● Permenakertrans No. 1
operator telah Tahun 1980 tentang K3 pada
memiliki SIO. konstruksi bangunan. Bab V
2. Telah
melakukan
heavy
equipment
inspection
3. Telah terdapat
pengesahan dan
pemeriksaan
dan pengujian
berkala

20. Manajemen K3 1. Telah terdapat ● PERMEN PU No.


Konstruksi SOP Contractor 05/PRT/M/2014 tentang
Safety Pedoman Sistem Manajemen
Management Keselamatan Dan Kesehatan
System Kerja (K3) Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum. Pasal 2
tentang maksud, tujuan, dan
ruang lingkup.
● Permenakertrans No.
1/1980 tentang K3 pada
konstruksi bangunan

20
PENGAWASAN NORMA K3 MEKANIK

21. Pesawat Angkat PT PPLI telah Fungsi dari pesawat angkut  Permenaker No. 8 Tahun
Angkut melakukan dapat dipastikan layak 2020 tentang
pemeriksaan dan untuk digunakan Keselamatan & Kesehatan
pengujian oleh Kerja Pesawat Angkat dan
Dinas tenaga Angkut
kerja dan  Permen 05 Tahun 1985
transmigrasi tentang Pesawat Angkat
Angkut

22 Forklift, Crane, PT PPLI telah Fungsi dari pesawat angkut  Permenaker No. 8 Tahun
Hoist memiliki Forklift, dapat dipastikan layak 2020 tentang
Crane, Hoist dan untuk digunakan karena Keselamatan & Kesehatan
dilakukan dilakukan inspeksi secara Kerja Pesawat Angkat dan
inspeksi secara rutin Angkut
rutin

23. Operator K3 PT PPLI sudah Kompetensi karyawan  Permenaker No.38 tahun


Pesawat Tenaga dan memiliki dapat 2016 tentang K3 Pesawat
Produksi Operator K3 dipertanggungjawabkan tenaga dan Produksi
Pesawat Tenaga karena mempunyai lisensi
dan Produksi dari kemenaker
yang
bersertifikasi

PENGAWASAN NORMA K3
KESEHATAN KERJA
K3 Poliklinik Terdapat klinik di PT. Memungkinkan Permentakertrans No. 03
PPLI pertolongan pertama dan Tahun 1982 Tentang
24. kesiapsiagaan Pelayanan Kesehatan Tenaga
Kerja Pasal 4 ayat (1) b

25. Dokter dan Terdapat dokter jaga Memungkinkan Permenakertrans No. 03


paramedis dan paramedis pada pertolongan pertama dan Tahun 1982 Tentang
bersertifikasi klinik perusahaan kesiapsiagaan Pelayanan Kesehatan Tenaga
Kerja Pasal 6 ayat (2)
Terdapat petugas Memudahkan dalam
P3K yang sudah pelayanan Kesehatan PerMen Tenaga Kerja Dan
memiliki lisensi pekerja Transmigrasi No.
PER-15/Men/VIII/2008
tentang Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan di Tempat
21
Kerja Pasal 3 ayat (1)

26. Kotak P3K Terdapat Kotak P3K Memungkinkan PerMen Tenaga Kerja Dan
Tipe A berjumlah 20 pertolongan pertama dan Transmigrasi No. PER-
Kotak, diinspeksi 1 kali kesiapsiagaan 15/Men/VIII/2008 tentang
setiap bulan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan di Tempat Kerja
Terdapat satu kotak Pasal 10 huruf
P3K pada setiap truck

PENGAWASAN NORMA K3 LINGKUNGAN KERJA DAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

Permenaker 05 Tahun
Toilet Toilet sudah sesuai 2018 Tentang Keselamatan
dengan ketentuan yang dan Kesehatan Kerja,
berlaku Lingkungan Kerja Pasal 33
27.
dan 34

28. K3 Kimia : Terdapat MSDS Membantu memonitoring Kepmen No. 187 Tahun
penanganan bahan beberapa bahan bahan-bahan kimia yang 1999 Tentang Pengendalian
B3/meledak/ (propanol, Hydrocloric ada di perusahaan Bahan Kimia Berbahaya di
terbakar/beracun acid) Tempat Kerja Pasal 3
(ada prosedur, Membantu proses
MSDS, dll), label Terdapat SOP Haz penyimpanan dan Kepmen No. 187 Tahun 1999
Waste Handling treatment bahan-bahan Tentang Pengendalian Bahan
kimia yang ada Kimia Berbahaya di Tempat
Terdapat laporan hasil Kerja Lampiran I. Nilai
pengujian NAB Kimia Ambang Batas Faktor Fisika
dalam perusahaan dari
pihak eksternal Peraturan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi
22
Nomor Per.13/MEN/X/2011
Tentang Nilai Ambang Batas
Faktor Fisika dan Faktor
Kimia di Tempat Kerja

29. NAB fisika : Terdapat laporan hasil Membantu menentukan Kepmen No. 187 Tahun 1999
kebisingan, getaran, pengujian NAB Fisika Langkah-langkah, jarak Tentang Pengendalian Bahan
temperatur, dalam perusahaan dari aman dan APD yang harus Kimia Berbahaya di Tempat
pencahayaan pihak eksternal digunakan di area yang Kerja Lampiran I. Nilai
terpapar Ambang Batas Faktor Fisika
Terdapat safety sign
penggunaan earplug Peraturan Menteri Tenaga
pada proses pencacahan Kerja dan Transmigrasi
drum plastik Nomor Per.13/MEN/X/2011
Tentang Nilai Ambang Batas
Faktor Fisika dan Faktor Kimia
di Tempat Kerja

30. K3 confined space SOP kerja ruang Membantu dan Kepdirjen Binawasker No.
(prosedur kerja, terbatas mengingatkan pekerja Kep. 113/DJPPK/IX/2006
petugas, dll) mengenai langkah-langkah Tentang Pedoman dan
Petugas sudah yang harus dikerjakan Pembinaan Teknis Petugas
menggunakan APD Keselamatan dan Kesehatan
yang sesuai dengan Kerja Ruang Terbatas
kondisi pekerjaan ruang
terbatas

31. K3 deteksi gas, dll Sudah melakukan Meminimalisir resiko Undang-Undang No 1 Tahun
(prosedur kerja, pengukuran deteksi gas adanya gas beracun di area 1970 Tentang Keselamatan
petugas, dll) pada area terbatas terbatas Kerja Pasal 3 huruf g
sebelum melakukan
pekerjaan Kepdirjen Binawasker No.
Kep. 113/DJPPK/IX/2006
Tentang Pedoman dan
Pembinaan Teknis Petugas
Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Ruang Terbatas pada
Lampiran B terkait Prosedur
Pemeriksaan dan Pengujian
Gas Atmosfer.

B. Analisa Temuan Negatif


23
No Lokasi Potensi Probabilit Pemapa Konsekue Ratin Saran / Peraturan
Bahaya y/Peluang ran/Pe nsi/Akibat g Rekomenda Perundang-
majana Risiko si undangan
n (termasuk
pasal dan
ayat)
1. Rumah Genset meleda 1 2 40 80 Penempatan Permenaker
k letak tangki No. 37 tahun
timbun di 2016 tentang
area yang keselamatan
luas dan kesehatan
sehingga Kerja bejana
kebakar 1 2 40 80 dapat tekanan dan
an memenuhi tangki timbun
kriteria pasal 28 ayat 1
pagar dan 2
pengaman
jarak paling
sedikit 25m
dari tangki
dan tinggi
pagar
pengaman
paling
rendah 2m.

24
Wadah
2 Housekeeping limbah yang Akibat UU No. 1
kosong adanya Tahun 1970
ditempa tkan overload Tentang
diluar ruang penyimpanan Keselamatan
penyim maka Kerja Pasal 3
panan wadah dilakukan Ayat 1 Huruf l
limbah dan 3 2 1 6 penataan
dibuat wadah agar
bertingkat terlihat
bersih dan
rapi

25
Rating Risiko (RR) = Peluang (P) x Pemaparan (E) x Konsekuensi (C)

PELUANG (kemungkinan atau peluang kejadian tersebut terjadi) / P


KATEGORI PENJELASAN NILAI
Sangat mungkin terjadi / Sangat mungkin atau hampir pasti akan terjadi (peluang terjadinya 1 10
hampir pasti kali dalam 10 kali kesempatan
Mungkin terjadi Dapat terjadi atau suatu hal yang tidak mungkin untuk terjadi 6
(peluang terjadinya 1 kali dalam 100 kali kesempatan)
Tidak biasa namun bisa Dapat merupakan kejadian yang tidak biasanya akan terjadi namun 3
terjadi kemungkinannya tetap ada (peluang terjadinya 1 kali dalam 1000
kali kesempatan)
Kecil kemungkinannya Kemungkinan terjadinya kecil atau merupakan suatu kebetulan 1
(peluang terjadinya 1 kali dalam 10.000 kali kesempatan)
Sangat kecil Sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi / terjadi setelah 0.5
kemungkinannya bertahun- tahun terpapar (peluang terjadinya 1 kali dalam 100.000
kali kesempatan)
Tidak mungkin terjadi Secara praktek tidak mungkin terjadi / hampir tidak muungkin 0.2
terjadi (peluang terjadinya 1 kali dalam 1.000.000 kali kesempatan)
PEMAPARAN (frekwensi dan lamanya pemaparan bahaya tersebut) / E
KATEGORI PENJELASAN NILAI
Kontinyu Sangat sering atau pekerjaan yang rutin dilakukan 10
Seringkali Terjadinya sekali sampai beberapa kali sehari 6
Kadang-Kadang Sekali seminggu sampai beberapa kali sebulan 3

26
Tidak Biasanya Sekali dalam sebulan sampai sekali setahun 2
Jarang Sekali dalam beberapa tahun 1
Sangat Jarang Belum pernah terjadi pemaparan 0.5
AKIBAT (keparahan dari hasil yang yang dikeluarkan oleh suatu kejadian seperti: cidera, sakit, dll) / C
KATEGORI PENJELASAN NILAI
Katastropi Menimbulkan banyak korban jiwa 100
Bencana Menimbulkan beberapa korban jiwa 40
Sangat Serius Menimbulkan satu kematian 15
Serius Menimbulkan cidera serius (menyebabkan cacat anggota tubuh) 7
Perawatan Medis Menimbulkan cidera yang memerlukan perawatan medis 3
Perawatan P3K Cidera yang bersifat minor atau hanya memerlukan pengobatan P3K 1
Penilaian Resiko
• diatas 400 : Risiko sangat tinggi, lakukan penghentian kegiatan segera
• 200 – 400 : Risiko tinggi, perbaikan dengan segera (keterlibatan managemen)
• 50 – 200 : Risiko substansial, perlu tindakan perbaikan
• 10 – 50 : Risiko sedang, perlu tindakan perbaikan namun dapat dijadwalkan
• dibawah 10 : Risiko rendah

27
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

a. Berdasarkan hasil Observasi melalui media video secara online dan dokumen
perusahaan dapat kami simpulkan bahwa secara umum Kelembagaan dan Keahlian K3
di PT. PPLi sudah terpenuhi dengan sangat baik.
b. Penerapan SMK3 di PT. PPLi sudah memenuhi predikat Memuaskan dengan hasil
87,95% untuk kategori tingkat Lanjutan/Advance 166 kriteria penilaian SMK3.
c. Penerapan norma K3 Mekanik, Pesawat Uap dan Bejana Tekan di PT PPLi sudah
dilakukan dengan baik sesuai dengan standar yang telah ditentukan namun perlu
dilakukan peningkatan terhadap beberapa temuan negatif yang telah dijabarkan
d. Berdasarkan hasil temuan, perusahaan memiliki poliklinik sesuai dengan
Permenakertrans No. 3 Tahun 1982 Tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja Pasal 4
Ayat 1a dan 1b.
e. Berdasarkan hasil temuan, perusahaan telah memiliki perizinan klinik sesuai dengan
Permenakertrans No. 3 Tahun 1982 Tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja Pasal
5, Permenkes RI No. 028/MENKES/PER/I/2011 Tentang Klinik Pasal 21 Ayat 1, SK
Kepala UPTD Pengawasan Ketenagakerjaan Wilayah 1 Bogor
No.Kep.566/194/PK.WIL.1/K.3/2020 Tentang Pengesahan Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Kerja di Perusahaan.

B. S a r a n
Secara keseluruhan sistem K3 yang diberlakukan oleh PT. Prasadha Pamunah
Limbah Industri (PPLi) telah diterapkan dengan baik sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Integrasi sistem dapat diterapkan untuk menerapkan sistem K3 yang lebih baik meskipun
dalam mempertahankan hasil yang terbaik membutuhkan konsistensi yang kuat dari semua
pihak dalam menerapkan norma-norma K3 di lingkungan kerja. Mempertahankan dan
melakukan continuous improvement terhadap program maupun implementasi K3 di
perusahaan. Memastikan penataan material yang tidak terpakai disimpan dengan rapi
sesuai prinsip 5S, dan penentuan lokasi bejana tangki timbun yang baru sehingga sesuai
dengan Permenaker NO. 37 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Bejana Tekanan dan Tangki Timbun.

28
DAFTAR PUSTAKA

Himpunan Peraturan Perundang - undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.


Undang Undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja

Himpunan Peraturan Perundang - undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.


Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan


Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina


Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli
Keselamatan Kerja

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per-02/MEN/1992 tentang


Tata Cara Penunjukan Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja

Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-04/MEN/1995 tentang Perusahaan Jasa


Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per-01/MEN/I/2007 tentang


Pedoman Pemberian Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per-08/MEN/VII/2010


tentang Alat Pelindung Diri

Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 Pengendalian Pencemaran Udara.


Permenaker 08 tahun 2010 Tentang Alat Pelindung Diri.
Permenaker no 5 tahun 2008 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Lingkungan
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 Izin Lingkungan.
Kepdir 113 tahun 2006 Tentang Pedoman dan Pembinaan teknis petugas
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Ruang Terbatas (confined Spaces).
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun.
Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2002 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun.
Keputusan Menteri Tenaga kerja No. 187 MEN 1999 Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya di tempat kerja.

29
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun.
Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2002 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun.
Keputusan Menteri Tenaga kerja No. 187 MEN 1999 Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya di tempat kerja.

30

Anda mungkin juga menyukai