Disusun Kelompok 3:
1. Agas Mulus Rahadi
2. Egi Rizal
3. Ezza Rachmadiva Nurdyanti
4. Muhammad Fathan Anas
5. Patrick Jose Adi Narendra
6. Selvinus
7. Wildan Kusuma Ramadhan
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat
dan karunianya sehingga penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dapat
diselesaikan. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat pelaksanaan
Pembinaan dan Sertifikasi Calon Ahli K3 Umum Online Tahun 2023.
Laporan ini disusun berdasarkan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT Mandiri
Jogja International Yogyakarta. Selama penyusunan laporan ini, kami tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak yaitu :
1. Seluruh staff PT Mandiri Jogja International yang telah memberikan izin untuk
melakukan PKL dan wawancara langsung
2. Seluruh staff PT Narada Katiga Indonesia selaku PJK3 yang telah memberikan
bimbingan dan saran dalam menyelesaikan pembinaan, kegiatan Praktik Kerja
Lapangan, dan penyusunan laporan
3. Seluruh pemateri dan Disnakertrans Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah
memberikan materi dan ilmu serta pengalamanya kepada kami sebagai peserta
4. Rekan-rekan peserta pembinaan dan sertifikasi Ahli K3 Umum Angkatan 62 yang
telah menjaga kekompakan dan dapat mewujudkan kerjasama dengan baik
Akhir kata, dalam penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan ini penulis
menyadari banyak kekurangan baik dari isi maupun penyampaiannya. Kami
mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun agar tercapainya kesempurnaan
isi maupun penulisan laporan ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
LAPORAN KELOMPOK...................................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan...............................................................................................1
1.3 Ruang Lingkup......................................................................................................2
1.4 Dasar Hukum.........................................................................................................2
1.4.1 Dasar Hukum Pengawasan K3 Kesehatan Kerja.................2
1.4.2 Dasar Hukum Pengawasan K3 Lingkungan Kerja................3
1.4.3 Dasar Hukum Pengawasan K3 Bahan Berbahaya...............3
BAB II..................................................................................................................................4
KONDISI PERUSAHAAN.................................................................................................4
2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja...........................................................................4
2.2 Potensi Bahaya di Tempat Kerja...........................................................................6
2.3 Faktor Bahaya........................................................................................................7
2.4 Temuan Hasil Observasi........................................................................................7
2.4.1 Temuan Positif......................................................................7
2.4.2 Temuan Negatif.....................................................................7
BAB III................................................................................................................................8
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH....................................................................8
3.1 Temuan Positif K3 Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tangki
Timbun di PT. Abadi Satria Abadi......................................................................................8
3.2 Temuan Negatif K3 Mekanik, Bejana Tekan dan Tangki Timbun di
PT. Abadi Satria Abadi......................................................................................................12
BAB IV..............................................................................................................................15
PENUTUP..........................................................................................................................15
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................15
4.2 Saran....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
4
Adapun Visi dan Misi PT. Mandiri Jogja Internasional, sebagai berikut:
1. VISI
PT. Mandiri Jogja Internasional memiliki semangat untuk memproduksi produk
kulit terbaik dari Indonesia sehingga mengusung visi “To be the best leather
manufactur in Indonesia” dan “To be the best leather product brand in Indonesia
and world wide recognized”.
2. MISI
Visi yang dibuat MJOINT didukung dengan misi “Developing creative
economy with art and local potention to produce high quality leather product and
participate in developing economy society”. Hingga kini, BUCINI menggandeng
pengrajin lokal serta menggunakan bahan baku kulit dari dalam negeri dengan
harapan dapat mengembangkan ekonomi kreatif dengan seni dan potensi lokal
untuk menghasilkan produk kulit berkualitas yang dapat menunjang penampilan
kita.
5
digunakan untuk membuat produk BUCINI. Bahan baku yang akan digunakan
diletakkan di ruang dan rak-rak khusus.
2. Proses Pemotongan (Cutting)
Proses pemotongan dilakukan dengan dua cara, yaitu manual dan menggunakan
mesin cutting board. Proses ini adalah proses mengubah lebaran kulit menjadi
potongan-potongan lebih kecil sesuai dengan produk apa yang akan dibuat.
3. Proses Quality Control (QC)
Proses ini dilakukan dengan mengecek kondisi bahan baku kulit yang digunakan.
Hal yang diperhatikan yaitu ada tidaknya kulit yang tidak halus, kulit yang
berlubang, dan kerapihan pemotongan.
4. Proses Seset
Proses ini bertujuan memisahkan kulit dari sisa-sisa lemak yang menempel dan
sisi kulit yang tidak rata. Sehingga saat proses produksi, kulit menjadi lebih
mudah dibentuk.
5. Proses Labelling
Bahan kulit yang sudah dipotong kecil, diberi label menggunakan mesin emboss.
6. Proses Produksi
Proses produksi dengan menggunakan mesin jahit untuk membentuk bahan baku
kulit yang sudah siap dibentuk
7. Proses Finishing
Produk yang sudah jadi dicek kembali dalam finishing, hal yang perlu dicek
ulang yaitu ketebalan bahan, kekuatan lem pada produk, kualias jahitan, dan jika
produk memiliki tali juga diperiksa kekuatannya.
8. Proses packing
Produk yang sudah melewati seluruh proses dan dalam kondisi baik, dipacking
dalam plastik dan dimasukkan ke dalam kardus untuk kemudian dikirim ke
tujuan masing-masing.
6
2. Terjatuh
3. Terpotong
4. Terpeleset
5. Tersengat aliran listrik
6. Terpapar bahan Kimia
7. Kebakaran
8
BAB III
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH
PASAL 18 ayat 1
(1) Pencahayaan buatan
sebagaimana dimaksud
dalam pasal 16 ayat (2) huruf
b dapat digunakan apabila
pencahayaan alami tidak
memenuhi standar intensitas
cahaya sebagaimana
dimaksud dalam pasal 16
ayat 4
10
Sara Dasar
A
Lokasi n Huku
No Foto Temuan
temuan / m
Manfaat
Rekomendasi (termasuk pasal dan ayat)
Ruang Rambu-rambu Pekerja selalu Tidak menghalangi
pemotongan menjaga aware untuk rambu dengan barang
kebersihan telah menjaga lain, jika sudah usang
terpasang kebersihan bisa diganti
Seluruh area Memiliki toilet Kebutuhan Menjaga kebersihan Peraturan Menteri Tenaga Kerja
kerja yang bersih pekerja akan toilet secara teratur RI Nomor 5 Tahun 2018 tentang
dengan jumlah toilet dan Keselamatan dan Kesehatan
sesuai (8 unit) dan kebersihannya Kerja Lingkungan Kerja
dibedakan jenis tercukupi.
kelamin Jumlah 150 PASAL 34
pekerja dengan Toilet sebagaimana dimaksud
8 jamban. pasal 33 ayat 2 huruf a harus :
1. Bersih dan tidak
menimbulkan bau
2. Tidak ada lalat, larva,
nyamuk, atau serangga
lainnva
3. Tersedia saluran
pembuangan air yang
mengalir dengan baik
4. Tersedia air bersih
5. Dilengkapi dengan pintu
6. Memiliki penerangan yang
cukup
7. Memiliki sirkulasi udara
yang baik
8. Dibersihkan setiap hari
11
Sara Dasar
A
Lokasi n Huku
No Foto Temuan
temuan / m
Manfaat
Rekomendasi (termasuk pasal dan ayat)
secara periodik
9. Dapat digunakan selama jam
kerja
1. Temuan Negatif
A S
N Lokasi Dasar Hukum
Foto Temuan
o temuan (termasuk pasal dan ayat)
Dampak Rekomendasi
KESEHATAN KERJA
12
A S
N Lokasi Dasar Hukum
Foto Temuan
o temuan (termasuk pasal dan ayat)
Dampak Rekomendasi
Ruang Terdapat Fungsi kotak P3K Melengkapi isi Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
persiapan kotak P3K tidak berjalan kotak P3K sesuai Transmigrasi Republik Indonesia
yang kosong peraturan Nomor Per.15/Men/VIII/2008
LAMPIRAN II
Seluruh Kotak P3K Tidak sesuai Mengganti kotak Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
area kerja tidak dengan peraturan P3K dengan yang Transmigrasi Republik Indonesia
berdasar perundang- sesuai standart Nomor Per.15/Men/VIII/2008
putih dan undangan
berlambang PASAL 10 poin a
warna hijau Terbuat dari bahan yang kuat dan
mudah dibawa, berwarna dasar putih
dengan lambang P3K berwarna hijau;
POIN II Nomor 3a
2. Memastikan pemakaian alat
pelindung diri
a. Gunakan masker untuk pekerja
Klinik Fasilitas Tidak sesuai Melengkapi Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
perusahaan klinik tidak standar dan tidak fasilitas yang ada Transmigrasi Republik Indonesia
memadai bisa memberikan di klinik sesuai Nomor Per.15/Men/VIII/2008
fasilitas kesehatan standart
kerja yang baik PASAL 9 ayat 2 poin e
bagi pekerja Sekurang-kurangnya dilengkapi
dengan:
1. Wastafel dengan air mengalir
2. Kertas tissue/lap
3. Usungan/tandu
4. Bidai/spalk
5. Kotak P3K dan isi
6. Tempat tidur dengan bantal dan
selimut
14
A S
N Lokasi Dasar Hukum
Foto Temuan
o temuan (termasuk pasal dan ayat)
Dampak Rekomendasi
7. Tempat untuk menyimpan alat-alat,
seperti : tandu dan/atau kursi roda
8. Sabun dan sikat
9. Pakaian bersih untuk penolong
10. Tempat sampah
11. Kursi tunggu bila diperlukan.
Pernyataan narasumber Klinik Tidak ada Pekerja yang sakit Menyediakan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
perusahaan pelayanan dan/atau terluka pelayanan Transmigrasi No: Per.03/Men/1982
kesehatan tidak bisa kesehatan kerja Tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga
kerja di ditangani dengan sesuai peraturan, Kerja.
perusahaan cepat dan harus jika tidak mampu
menuju ke fasilitas bisa memilih PASAL 3 ayat 2
kesehatan terdekat diantara pilihan Pengurus wajib memberikan Pelayanan
yang ada dalam Kesehatan Kerja sesuai dengan
PASAL 4 ayat 1 kemajuan
di samping ilmu pengetahuan dan teknologi.
PASAL 4 ayat 1
(1) Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Kerja dapat:
a. Diselenggarakan sendiri oleh
pengurus.
15
A S
N Lokasi Dasar Hukum
Foto Temuan
o temuan (termasuk pasal dan ayat)
Dampak Rekomendasi
b. Diselenggarakan oleh pengurus
dengan mengadakan ikatan dengan
dokter atau
Pelayanan Kesehatan lain.
c. Pengurus dari beberapa perusahaan
secara bersama-sama
menyelenggarakan
suatu Pelayanan Kesehatan Kerja.
16
A S
N Lokasi Dasar Hukum
Foto Temuan
o temuan (termasuk pasal dan ayat)
Dampak Rekomendasi
Pernyataan narasumber Klinik Tidak ada Tidak memenuhi Menyediakan Undang-undang No. 1 Tahun 1970
perusahaan kegiatan standar dan pelayanan tentang Keselamatan Kerja
pemeriksaan kondisi kesehatan kesehatan kerja
kesehatan pekerja tidak sesuai peraturan, Pasal 8 ayat 2
berkala termonitor dengan jika tidak mampu (2) Pengurus diwajibkan memeriksa
baik bisa memilih semua tenaga kerja yang berada
diantara pilihan dibawah pimpinannya, secara berkala
yang ada Pasal 4 pada Dokter jang ditunjuk oleh
ayat 1 di Peraturan Pengusaha dan dibenarkan oleh
Menteri Tenaga Direktur.
Kerja Dan
Transmigrasi No: Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
Per.03/Men/1982 Transmigrasi No. Per.02/Men/1980
Tentang Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja.
PASAL 3 ayat 2
(2) Semua perusahaan sebagaimana
dimaksud pasal 2 ayat (2) tersebut di
atas harus melakukan pemeriksaan
kesehatan berkala bagi tenaga kerja
sekurang-kurangnya 1 tahun sekali
kecuali ditentukan lain oleh Direktur
Jenderal Pembinaan Hubungan
Perburuhan dan Perlindungan Tenaga
Kerja
17
A S
N Lokasi Dasar Hukum
Foto Temuan
o temuan (termasuk pasal dan ayat)
Dampak Rekomendasi
LINGKUNGAN KERJA
Ruang Terdapat Menimbulkan Melakukan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI
pemotongan suara bising ketidaknyamanan pengukuran Nomor 5 Tahun 2018 tentang
dan dari mesin dan berisiko kebisingan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
produksi pemotongan mengganggu mengendalikannya Lingkungan Kerja
dan palu pendengaran dengan cara
pekerja jika meredam mesin Pasal 10 ayat 2
berlangsung terus- yang (2) Tempat kerja yang memiliki sumber
menerus menimbulkan bahaya kebisingan sebagaimana
bising serta dimaksud pada ayat (1) merupakan
meredam meja tempat kerja yang terdapat sumber
tempat palu kebisingan terus menerus, terputus-
digunakan dengan putus, impulsif, dan impulsif
kain berulang
19
A S
N Lokasi Dasar Hukum
Foto Temuan
o temuan (termasuk pasal dan ayat)
Dampak Rekomendasi
Seluruh Tempat Cepat kotor dan Menyediakan
area sampah tidak tidak efisien tempat sampah
workshop layak karena sama saja permanen di tiap
menambah meja kerja yang
sampah kardus
Ruang Kondisi
produksi langit-langit
bangunan
kusam, usang
Kantin Sirkulasi Pekerja tidak
udara di nyaman ketika
kantin kurang makan
Pernyataan narasumber Toilet Tidak ada Pekerjaan menjadi Menugaskan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI
petugas lebih banyak dan petugas Nomor 5 Tahun 2018 tentang
kebersihan menambah tugas kebersihan khusus Keselamatan dan Kesehatan Kerja
khusus, pekerja Lingkungan Kerja
pekerja
melakukan PASAL 24 ayat 2 huruf d
tugas (2) Potensi bahaya faktor psikologis
kebersihan sebagaimana dimaksud ayat 1
toilet meliputi
bergantian d. beban kerja berlebih secara kuntitatif
BAHAN BERBAHAYA
Ruang Spray glue Berisiko Menyediakan Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI
Spray Glue merupakan menyebabkan MSDS dan label NO.KEP.187/Men/1999
aerosol yang kebakaran dan kemasan Tentang Pengendalian Bahan Kimia
mudah mengiritasi kulit disesuaikan Berbahaya di Tempat Kerja
terbakar dan kemasan asli
iritan PASAL 11 ayat 1
20
A S
N Lokasi Dasar Hukum
Foto Temuan
o temuan (termasuk pasal dan ayat)
Dampak Rekomendasi
Bahan kimia termasuk kriteria cairan
sangat mudah terbakar, cairan sangat
mudah terbakar dan gas mudah
terbakar, sebagaimana dimaksud dalam
pasal 9 huruf c, d, dan e ditetapkan
dengan memperhatikan sifat kimia dan
fisika.
PASAL 11 ayat 2b
Cairan sangat mudah terbakar dalam
hal titik nyala < 21OC dan titik didih >
20OC pada tekanan 1 (satu) atmosfir.
Pekerja tidak Mengenai mata 1. Pekerja Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
menggunakan dan kulit dan diberikan Transmigrasi Republik Indonesia
APD menyebabkan instruksi/SOP Nomor Per.08/Men/Vii/2010 Tentang
(kacamata iritasi bekerja dengan Alat Pelindung Diri
dan sarung spray glue
tangan) saat 2. Disediakan PASAL 6 ayat 1
menyemprot APD seperti Pekerja/buruh dan orang lain yang
spray glue kacamata/face memasuki tempat kerja wajib memakai
mask dan atau menggunakan APD sesuai dengan
sarung tangan potensi bahaya dan risiko.
3. Pekerja
menggunakan
baju lengan
panjang
21
22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan observasi yang dilakukan di PT. Mandiri Jogja
Internasional (ASA), ada bagian kelembagaan K3 sudah menjalankan
kegiatanya dengan cukup baik, akan tetapi masih ada beberapa hal yang belum
menerapkan K3 baik di bagian konstruksi bangunan, kelistrikan dan kebakaran.
1. K3 Mekanik
2. Bejana Tekan
3. Tangki Timbun
4.2 Saran
1.
2.
3.
4.
5.
23
DAFTAR PUSTAKA
1. UU
2. PP/Peraturan Presiden
3. PERMEN
4. KEPMEN
5. Surat Dirjen
6. Standar2
24
LAMPIRAN
25