Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)


DI PT MITRA ADI JAYA (MAJ)
BIDANG K3 LINGKUNGAN KERJA DAN
BAHAN BERBAHAYA

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE 2

KELOMPOK 4;

1. FADLURAHMAN AQIB
2. WINDI ROSWIDIYASTUTI
3. DEDE SURYA AJI
4. M FATUROHMAN
5. ROY SANNY K

PENYELENGGARA
PT. CENTRA ARTHA PRIMA INDONESIA
Yogyakarta, 21Agustus 2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-

Nya, kami dari dapat menyelesaikan penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan

(PKL) di PT. MITRA ADI JAYA (MAJ). Kegiatan PKL via zoom telah

dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2021 dengan judul laporan PKL dengan

ruang lingkup “Bidang K3 Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya”.

Laporan PKL ini merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan sertifikasi

Ahli K3 Umum dari Kementerian Tenaga Kerja dengan materi pelatihan

diselenggarakan oleh PT.Centra Artha Prima Indonesia, Yogyakarta sebagai

Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3). Kami sebagai penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia, sebagai lembaga yang

mengeluarkan sertifikasi Ahli K3 Umum.

2. Semua pemateri dari Dinas Tenaga Kerja Yogyakarta dan industri terkait

yang telah memberikan ilmunya.

3. Pimpinan PT. Centra Artha Prima Indonesia yang telah menyelenggarakan

sertifikasi Ahli K3 Umum Batch ke-24

4. Ibu Jihan dan Ibu Ita sebagai Host Batch 24 yang selalu mengurusi

jalannya Training Ahli K3 Umum

2
5. Tim PT. Centra Artha Prima Indonesia yang telah memberikan

kesempatan untuk belajar tentang K3

6. Tim batch ke-24 2021 yang selalu mendukung dan memberikan masukan

dalam penyusunan laporan ini. Kami menyadari bahwa masih banyak

kekurangan untuk itu kami sangat menghargai masukan ataupun kritik dan

saran. Terima kasih.

Yogyakarta, 21 Agustus 2021

Penyusun

Kelompok 4

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... 3

DAFTAR ISI.....................................................................................................4

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................6

1.1 Latar Belakang..........................................................................6


2.1 Maksud dan Tujuan...................................................................7
3.1 Ruang Lingkup.........................................................................8
4.1 Dasar Hukum............................................................................8

BAB II KONDISI PERUSAHAAN...............................................................10

2.1 Gambaran umum perusahaan..................................................10


2.1.1 Latar belakang PT. Mitra Adi Jaya.................10
2.1.2 Visi Misi perusahaan.......................................11
2.1.3 Struktur organisasi perusahaan.......................11
2.1.4 Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja...12
2.1.5 Struktur organisasi P2K3................................12
2.1.6 Sarana dan prasarana.......................................14
2.1.7 Alur produksi..................................................14

BAB III ANALISIS TEMUAN......................................................................16

3.1 Analis temuan positif..............................................................16


3.2 Analis temuan negatif.............................................................31
3.3 Penilaian resiko.......................................................................36

BAB IV PENUTUP........................................................................................38

4.1 Kesimpulan.............................................................................39
4.2 Saran........................................................................................40

4
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 PT. Mitra Adi Jaya..................................................................... 10

Gambar 2.2 Struktur Organisasi perusahaan...................................................11

Gambar 2.3 Struktur Organisasi P2K3 perusahaan.........................................13

Gambar 2.4 Sarana dan prasarana di PT. Mitra Adi Jaya...............................14

Gambar 2.5 Proses alur produksi....................................................................15

Gambar 2.6 Penghargaan kecelakaan nihil PT. Mitra Adi Jaya.....................30

5
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini banyak perusahaan di Indonesia yang menggunakan

pesawat uap, pesawat tenaga dan produksi, pesawat angkat dan angkut,

atau menggunakan bahan kimia berbahaya, atau disana terdapat proses

produksi yang berdampak terhadap kondisi lingkungan kerja dimana

apabila lingkungan kerja tersebut tidak dikelola dengan baik maka tempat

kerja tersebut akan menjadi tidak sehat, tidak bersih atau tidak nyaman.

Sesuai dengan peraturan perundangan K3 yang berlaku,

pemantauan dan pengendalian lingkungan kerja harus dilakukan di setiap

tempat kerja dalam rangka terwujudnya tempat kerja yang sehat, bersih

dan nyaman serta tercegahnya kemungkinan timbulnya penyakit akibat

kerja (PAK).

Peran Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3) dalam

pencegahan PAK kaitannya dengan pemantauan dan pengendalian

lingkungan kerja amat menentukan berhasil atau tidaknya pengusaha

dan/atau pengurus dan tenaga kerja secara bersama-sama untuk

mewujudkan tempat kerja yang bersih, sehat dan nyaman.

6
Oleh karena itu Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. MITRA ADI

JAYA (MAJ) sangatlah penting bagi peserta pelatihan yang secara

langsung dapat menerapkan seluruh pengetahuan materi selama di kelas.

Terlebih bagi Calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum

(AK3U) yang akan terjun dan bertugas di masing-masing perusahaan

sebagai kepanjang tanganan pengawas K3 Kementerian Tenaga Kerja

Republik Indonesia.

2.1 Maksud dan Tujuan

Maksut dilaksanakannya PKL ini adalah untuk memberikan saran

dan pertimbangan mengenai penerapan K3 Lingkungan Kerja dan Bahan

Berbahaya. Selain itu, sebagai pembelajaran bagi Calon Ahli K3.

Tujuan dilaksanakannya PKL ini adalah untuk:

Membekali para calon Ahli K3 Umum dalam praktek nyata

dalam penerapan persyaratan dan pembinaan keselamatan dan

kesehatan kerja di tempat kerja yang meliputi: keadaan dan fasilitas

tenaga kerja, keadaan mesin-mesin, alat-alat kerja, instalasi serta

peralatan lainnya, penanganan bahan kimia berbahaya, proses

produksi, sifat pekerjaan dan lingkungan kerja.

Memahami kewajiban dan wewenang Ahli K3 Umum di tempat

kerja, sehingga para calon Ahli K3 Umum dapat bertindak secara

7
profesional dalam bekerja dan dapat memberikan kontribusi yang

bernilai dalam menciptakan, menjaga dan meningkatkan kinerja

K3 di tempat kerja yang menjadilingkuptanggungjawabnya.

3.1 Ruang Lingkup

Ruang lingkup praktek kerja lapangan ini adalah:

a. Penerapan K3 LingkunganKerja

b. Penerapan K3 BahanBerbahaya

4.1 Dasar Hukum

Dasar Hukum K3 Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya:

1. UU No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per.13/MEN/X/2011

tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di

Tempat Kerja

3. Undang-undang No.3 tahun 1969 tentang persetujuan Konvensi

Organisasi Perburuhan Internasional No. 120 mengenai Hygiene

Dalam Perniagaan dan Kantor-kantor

4. Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahun 1964 tentang Syarat

Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan di Tempat Kerja

5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI. No.Kep.187/MEN/1999

tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja

6. Keputusan Dirjen PPK No.Kep.84/PPK/X/2012 tentang Tata

Cara Penyusunan Dokumen Pengendalian Potensi Bahaya Besar

dan Menengah
8
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 08 Tahun

2010 tentang Alat Pelindung Diri (APD)

8. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per.03/Men/1986 tentang

tentang Syarat-syarat K3 di Tempat Kerja Yang Mengelola

Pestisida

9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per.03/Men/1985 tentang

10. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pemakaian Asbes

11. Surat Keputusan Dirjen Binwasnaker No.

Kep.113/DJPPK/IX/2006 tentang Pedoman dan Pembinaan Teknis

Petugas K3 Ruang Terbatas

12. Keputusan Dirjen Binwasnaker No. Kep.45/DJPPK/IX/2008

tentang Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bekerja Pada

Ketinggian Dengan Menggunakan Akses Tali

13. Keputusan Dirjen PPK No.Kep.64/PPK/XI/2013 tentang Pedoman

Pembinaan K3 Pekerjaan Penyelaman Di Dalam Air (Underwater

Diving Work).

9
BAB II

KONDISI PERUSAHAAN

2.1 Gambaran umum perusahaan

2.1.1 Latar belakang PT. Mitra Adi Jaya

Nama : PT. Mitra Adi Jaya (MPS Berbah)


No. Akta : C-2445 HT.01.01-Th 2005 (5 September
2005)
Alamat : Jl. Raya Berbah, Kalitirto, Berbah, Sleman,
DIY.
Jenis : Industri Sigaret Kretek Tangan (SKT).
Industri padat karya, proses manual.
Luas : 9800 m²
Mulai Produksi : 27 Nopember 2005
Diresmikan : 09 Januari 2006 oleh Gubernur DIY
Jumlah Karyawan : ± 800 orang (52 Laki-laki, 748 Perempuan)
Jenis Investasi : PMDN Murni 100%
Produk : Sigaret Kretek Tangan (SKT)

Gambar 2.1 PT. Mitra Adi Jaya

10
2.1.2 Visi misi perusahaan

Visi:

Menjadi Mitra Produksi Sigaret yang mengutamakan

keamanan, keselamatan, kualitas dan produktifitas dalam

menjamin kepuasan Mitra, Pemilik dan Karyawan

Misi:

Meningkatkan taraf hidup masyarakat prasejahtera dan

menciptakan lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran serta

memacu kegiatan ekonomi masyarakat sekitar

2.1.3 Struktur organisasi perusahaan

Gambar 2.2 Struktur Organisasi perusahaan

11
2.1.4 Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja

PT. Mitra Adi Jaya adalah perusahaan yang menyediakan


tempat kerja yang sehat, aman dan nyaman bagi seluruh karyawan
guna mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Keberhasilan kebijakan ini merupakan tangguang jawab bersama
dengan cara menjaga dan menjalankan kebiasaan kerja yang baik
dalam bidang K3.

Untuk itu Manajemen berkomitmen :

1. Mentaati perundang-undangan dan persyaratan lainnya


yang berkaitan dengan K3 serta mengintegrasikan ke dalam
semua aspek operasi.
2. Memotivasi dan memfasilitasi seluruh karyawan untuk
meningkatkan perbaikan yang berkelanjutan dalam bidang
K3
3. Mengembangkan serta mempromosikan system manajemen
K3 yang berstruktur, terpadu dan secara teratur akan
dievaluasi kembali guna menjamin kesesuaian terhadap
praktek kerja.
4. Mewajibkan para pemasok dan kontraktor untuk memenuhi
standart yang berlaku di PT. Mitra Adi Jaya.

2.1.5 Struktur organisasi P2K3

SK No. 560/035/Kep.Din/2013:

Ketua           : Ir. Ari Nugroho

Sekretaris    : HeruMulyono (AK3 Umum)                

Koor. Kesehatan      :dr.AtikHerwiyati (dokterpersh.)

                                         Khasanudin (Spv. Produksi)

Koor. Keselamatan : Abdul Malik (Spv. Produksi)

Koor. Lingkungan    : David Wahyu (Spv. Produksi)

12
Gambar 2.3 Struktur Organisasi P2K3 perusahaan

13
2.1.6 Sarana dan Prasarana

Gambar 2.4 Sarana dan prasarana di PT. Mitra Adi Jaya

2.1.7 Alur roduksi

Alur proses produksi PT Mitra Adi Jaya (MAJ) terdiri dari 9


tahapan utama yaitu:

1. Urai, proses menguraikan tembakau dengan tujuan

memisahkan gagang

2. Giling, proses menggiling tembakau.

3. Push Cutter, proses pemotongan tembakau di ujung hisap

maupun ujung bakar

4. Inspeksi, proses pemeriksaanhasilrokoksesuai standard.

5. Wrapping, proses pembungkusan rokok dengan selubung /

kertas khusus untuk menjaga cita rasa rokok.

14
6. Packing, proses pembungkusan pack

7. Bandroll, proses pemasangan pita cukai

8. Press Bale, proses pengebalankedalamkardus (box)

9. Finished goods, proses penyimpanan rokok yang sudah siap

diambil oleh PT Sampoerna pusat.

Gambar 2.5 Proses alur produksi

15
BAB III

ANALISIS TEMUAN

3.1 Analisis temuan positif

No URAIAN DAMPAK/ MANFAAT PERATURAN PERUDANG-

UNDANGAN

1 Limbah ada dua macam: Tanpa menimbulkan gangguan terhadap Kesehatan Undang–undang No.1 tahun

1. Limbah Produksi lingkungan kerja maupun lingkungan 1970 tentang Keselamatan Kerja

 Tembakau

 Non tembakau seperti plastic, box

Limbah tembakau setiap hari di timbah

sampai batas volume tertentu di buatkan

berita acara ke sampoerna dan dinas bea

16
cukai laporan ke cukai.

Sedangkan untuk non tembakau di pilah

pilah dulu di timbang dan diangkat ke

sampoerna.

2. Limbah Non Produksi

 B3

- B3 Medis

- B3 Umum

 Padat :Bekas kaleng cat,

lampu, alat-alat elektronik

 Cair : Oli

 Non B3 :sisa pangkas rumput dan

buangan dari konstruksi

bangunan

Limbah Non Produksi tersebut di buang

17
dengan jasa transporter dan pengolahan

limbah Kerjasama dengan Pengolahan

Limbah PT ARA

2 Ventilasi dan penerangan ada 3 lapis Penerangan dan ventilasi yang baik dan memenuhi Peraturan Menteri Perburuhan

penerangan : syarat di tempat dapat mengurangi kelelahan pada No. 7 Tahun 1964 tentang Syarat

1. Penerangan pakai lampu neon mata pekerja, meminimalisir kecelakaan kerja Kesehatan, Kebersihan serta

18
lampubalas, di atasya ada lampu LED, sehingga performansi dan produktivitas kerja selalu Penerangan di Tempat Kerja

minimal 200 Lux untuk kerja dari baik

sampurna dan atapnya memakai sky light

memakai yang agak transparan.

19
Ventilasiter diri dari 3 lapisan:

1. Melalui jendela ada dua plong jendela

setiap satu kolom dengan kolom yg lain

satu plong jarak antara plongada 6 m,

kecuali di pojok 3 m.

2. Jarak antara tembok dan atap adak awat

jejari dan di buat terbuka untuk udara

masuk

3. Atap tidak tersambung dan di atas ada

kanopi

Penyebaran udara di ruang ada kipas angin

yang diameter kipasnya bervariasi

20
3 Sosialisasi K3 antara lain: Dengan mensosialisasikan secara fisik informasi K3 Undang– undang No.1tahun

1.Spanduk dapat selalu mengingatkan akan keselamatan 1970 tentang Keselamatan Kerja

Bersama guna Kesehatan dan kebaikan Bersama

dalam mencegah adanya bahaya kecelakaan baik di

lingkungan kerja dan lingkungan bersama

21
2.Papan poster

22
3.Rambu-rambu petunjuk

4.Fasilitas teknologi seperti penggunaan

group whatsapp lebih cepat dan mudah

mendapatkan informasi

23
5.Mengunakan sarana quiz untuk

menghidupkan dan mendinginkan pekerja

Ketika waktu tertentu

4 Pengendalian debu : Konsentrasi debu yang melebihi batas diudara Permenaker trans No.

Pengendalian debu di dalam ruangan lingkungan kerja juga dapat mengakibatkan penyakit Per.13/MEN/X/20111

produksi, dikendalikan dengan menjaga akibat kerja apabila tidak dilakukan pengendaliannya

sirkulasi pertukaran udara dalam ruangan secara tepat.

dengan 3 tingkat ventilasi:

1.Melalui ventilasi jendela.

24
2.Melalui ventilasi di atas tembok, di bawah

atap.

3.Melalui ventilasi di atas atap di bawah

kanopi.

Dalam uji lingkungan kerja untuk parameter

debu dalam ruangan juga masih jauh di

bawah nilai ambang.

Jika cukup banyak tembakau yang lembut

(agar tidak menjadi dust), maka tembakau

tersebut akan dicampur dengan tembakau

panjang dan dibuatkan selama semalam

25
5 Mencegah Penyakit Akibat Kerja dilakukan Perusahaan yang kondisi lingkungan kerjanya 1. Undang-Undang No. 3

dengan cara : demikian bersih, sehat dan nyaman tidak saja tahun 1969 tentang

meningkatkan performa perusahaan itu sendiri di Persetujuan Konvensi

1. Menyapu lorong kelompok setiap 1 jam depan publik, tetapi pada umumnya juga merupakan Organisasi Perburuhan

sekali, dilakukan oleh karyawan di kebanggaan tersendiri serta dapat meningkatkan Internasional No. 120

kelompok tersebut secara bergiliran (ada gairah bekerja bagi para pekerjanya mengenai Hygiene Dalam

jadwalnya). Perniagaan dan Kantor-kantor.

2. Membersihkan area kerja setelah 1

kelompok menyelesaikan pekerjaan


26
(sebelum pulang), ada jadwal piket 2. Peraturan Menteri Perburuhan

tersendiri. No. 7 Tahun 1964 tentang

3. Melakukan pemvakuman sela-sela meja Syarat Kesehatan, Kebersihan

kerja setelah selesai produksi dilakukan serta Penerangan di Tempat

oleh petugas sesuai jadwal piketnya. Kerja

4. Melakukan deep cleaning jika di satu

area ada tangakapan kutu tembakau

6. Proses pengolahan Tembakau mulai dari Cara penyimpanan harus memenuhi persyaratan Surat keputusan Dirjen

27
petik sampai siap di linting dilakukan di yang berlaku terhadap kemungkinan bahaya Binwasnaker No.

Primary Processing sementara di MAJ kebakaran. Kep.113/DJPPK/IX/2006

hanya melakukan secondary processing tentang Pedoman dan

Pembinaan Teknis PetugasK3

Ruang Terbatas

7 Kecelakaan Nihil Peran Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3) dalam pencegahan PAK 1. Undang– undang No.1

28
. kaitannya dengan pemantauan dan pengendalian lingkungan kerja amat tahun 1970 tentang

menentukan berhasil atau tidaknya pengusaha, pengurus dan tenaga kerja secara Keselamatan Kerja

bersama-sama untuk mewujudkan tempat kerja yang yang bersih, sehat dan 2. Peraturan Menteri

nyaman. Tenaga Kerja RI.

No.Per.13/MEN/X/2011

tentang Nilai Ambang

Batas Faktor Fisika dan

Faktor Kimia di

TempatKerja

29
Gambar 2.6 Penghargaan kecelakaan nihil PT. Mitra Adi Jaya

3.2 Analisi temuan negatif

No Analisis Potensi Proba Pemap Konsek Rating Saran / Peraturan Perundang-

Temuan Bahaya bility aran uensi / Risiko Rekomendasi undangan

30
/Pelu /Pemaj (termasuk pasal dan
Akibat
ang anan ayat)

1. Tidak memakai sarung 6 2 7 84 1. Menggunakan Undang-Undang

tangan sehingga tidak sarung tangan No.3 tahun 1969

hygienis mulai dari tentang Persetujuan

pemilahan tembakau, 2. Meskipun Konvensi Organisasi

proses giling memakai Hijab Perburuhan

pelintingan, inspeksi atau kerudung Internasional No. 120

sampai packing memakai hair cup mengenai Hygiene

sebagai pelindung Dalam Perniagaan

diri dan Kantor-kantor.

3. Memakai
UU No. 1 Tahun
safety shoes
1970, menjadi
sesuai bidang
kewajiban pengurus
masing-masing
untuk menyediakan

31
untuk mengurangi APD dan menjadi

kecelakaan kerja kewajiban pekerja

untuk memakai APD

yang diharuskan

Peraturan Menteri

Perburuhan No. 7

Tahun 1964 tentang

Syarat Kesehatan,

Kebersihan serta

Penerangan di

Tempat Kerja

32
Kurang APD:

1. Tidak memakai sarung tangan

2. Tidak seragamnya memakai hair

cup

3. Tidak memakai seragam sepatu

2. Tubuh mudah Lelah, 6 3 7 126 Evaluasi Kembali

konsentrasi kerja Bersama owner

menurun dimana untuk Kesehatan

pekerjaan yang

33
dilakukan monoton pekerja

UU No.1 Tahun

1970, menjadi

kewajiban pengurus

untuk menyediakan

APD dan menjadi

kewajiban pekerja

untuk memakai APD

yang diharuskan

Pemakaian kursi plastik Peraturan Menteri

Perburuhan No. 7

Tahun 1964 tentang


34
Syarat Kesehatan,
Memakai kursi plastik dan tidak
Kebersihan serta
ada sandaran punggung bias
Penerangan di Tempat
menyebabkan kurang kenyamanan
Kerja
dari pekerja

35
3.3 Penilaian resiko

PELUANG (kemungkinan atau peluang kejadian tersebut terjadi) / P

KATEGORI PENJELASAN NILA

Sangat mungkin terjadi / Sangat mungkin atau hampir pasti akan terjadi (peluang terjadinya 10

hampir pasti 1 kali dalam 10 kali kesempatan

Mungkin terjadi Dapat terjadi atau suatu hal yang tidak mungkin untuk terjadi 6

(peluang terjadinya 1 kali dalam 100 kali kesempatan)

Tidak biasa namun bisa Dapat merupakan kejadian yang tidak biasanya akan terjadi namun 3

terjadi kemungkinannya tetap ada (peluang terjadinya 1 kali dalam 1000

kali kesempatan)

Kecil kemungkinannya Kemungkinan terjadinya kecil atau merupakan suatu kebetulan 1

(peluang terjadinya 1 kali dalam 10.000 kali kesempatan)

Sangat kecil Sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi / terjadi setelah 0.5

kemungkinannya bertahun-tahun terpapar (peluang terjadinya 1 kali dalam 100.000

kali kesempatan)

Tidak mungkin terjadi Secarapraktektidakmungkinterjadi / hampirtidakmuungkinterjadi 0.2

(peluangterjadinya 1 kali dalam 1.000.000 kali kesempatan)

PEMAPARAN (frekwensi dan lamanyapemaparan bahaya tersebut) / E

KATEGORI PENJELASAN NILA

36
Kontinyu Sangat sering atau pekerjaan yang rutin dilakukan 10

Seringkali Terjadinya sekali sampai beberapa kali sehari 6

Kadang-Kadang Sekali seminggu sampai beberapa kali sebulan 3

Tidak Biasanya Sekali dalam sebulan sampai sekali setahun 2

Jarang Sekali dalam beberapa tahun 1

Sangat Jarang Belum pernah terjadi pemaparan 0.5

AKIBAT (keparahandarihasil yang yangdikeluarkan oleh suatukejadianseperti: cidera, sakit, dll) / C

KATEGORI PENJELASAN NILA

Katastropi Menimbulkan banyak korban jiwa 100

Bencana Menimbulkan beberapa korban jiwa 40

Sangat Serius Menimbulkan satu kematian 15

Serius Menimbulkan cedera serius (menyebabkan cacat anggota tubuh) 7

Perawatan Medis Menimbulkancidera yang memerlukanperawatanmedis 3

Perawatan P3K Cidera yang bersifat minor atau hanya memerlukan pengobatan 1

P3K

PenilaianResiko

• diatas 400 : Risiko sangat tinggi, lakukan penghentian kegiatan segera

• 200 – 400 :Risikotinggi, perbaikandengansegera (keterlibatanmanagemen)

37
• 50 – 200 : Risiko substansial, perlu tindakan perbaikan

• 10 – 50 : Risiko sedang, perlu tindakan perbaikan namun dapat dijadwalkan

• dibawah 10 : Risiko rendah

Rating Risiko (RR) = Peluang (P) x Pemaparan (E) x Konsekuensi (C)

38
BAB IV

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis temuan positif dan negatif pada keselamatan dan kesehatan

kerja dalam bidang K3 Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya di PT. Mitra Adi Jaya

(MAJ) adalah sebagai berikut:

1. PT. Mitra Adi Jaya (MAJ) dalam melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja

dalam bidang K3 Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya sudah baik dengan

adanya Penghargaan Kecelakaan Nihil yang diberikan oleh Pemerintah Daerah

Istimewa Yogyakarta pada tahun 2020

2. Analisa temuan K3 Lingkungan Kerja dan Bahan Berbahaya di PT. Mitra Adi Jaya

(MAJ) terdiri dari :

 7 Analisis temuan positif, yaitu:

 Pembuangan dan pengolahan limbah

 Ventilasi dan penerangan

 Sosialisasi K3

 Pengendalian debu

 Penyakit akibat kerja

 Proses pengolahan tembakau

 Kecelakaan nihil

39
 2 Analisi temuan negatif:

 Kurangnya Alat Pelindung Diri (APD)

 Pemakaiankursiplastic

Hasil dari Penilaian Risiko dari kurangnya Alat Pelindung Diri (APD) sebesar

84 dan Pemakaian kursi plastic sebesar 126. Sehingga Nilai 50 – 200 adalah :

Risiko substansial, perlu tindakan perbaikan

5.2 Saran

1. Perusahaan melengkapi Alat PelindungDirikepadatenagakerja

2. Peninjauanatauevaluasimengenaikursiplastiksebagaipenunjangpekerjadenganbaik

Anda mungkin juga menyukai