Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PROYEK TOL BECAKAYU SEKSI 2A UJUNG JAKARTA


(PT. WASKITA KARYA (PERSERO) Tbk)
BIDANG KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA
BERBAHAYA DAN BERACUN

PELATIHAN CALON
AHLI K3 UMUM

KELOMPOK I

1. WIWIK SUYADI
2. MUHAMMAD SAID
3. LA ODE JURA RAJA ALI
4. KIKI NUGRAHA
5. EVA VERONICA
6. ERIKSON PARDEDE
7. ENNY TRIASTUTI
8. SUPARSONO

PENYELENGGARA
PT. Serftifikasi Kompetensi Mandiri
Jakarta, 05 Februari 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga karena
izin-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan PKL “Bidang K3 Kesehatan
Kerja dan Lingkungan Kerja Berbahaya dan Beracun” ini.
Laporan ini berisi tentang Hasil Observasi di PT. WASKITA KARYA Tbk
mengenai Kesehatan Kerja dan Lingkungan Kerja Berbahaya dan Beracun di
tempat tersebut serta dampak positif dan negatif yang dihasilkan. Dalam
penyusunan Laporan ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih
pada semua pihak yang telah membantu sehinggga kami dapat
menyelesaikan penyusunan Laporan ini. Kami menyadari bahwa Laporan ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran
dan kritik yang bersifat membangun dari teman-teman dan penguji. Semoga
Laporan ini dapat bermanfaat dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya.

Hormat Kami, Kelompok I

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan..................................................................................................................2
1.3 Ruang Lingkup...........................................................................................................................3
1.4 Metode Penelitian......................................................................................................................3
1.5 Dasar Hukum.............................................................................................................................4
BAB II KONDISI/FAKTA PERUSAHAAN...........................................................................................7
2.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Waskita Karya.............................................................7
2.2 Temuan Hasil Observasi........................................................................................................10
2.2.1 Analisis Temuan Positif :.............................................................................................10
2.2.2 Analisis Temuan Negatif............................................................................................11
BAB III ANALISIS TEMUAN POSITIF DAN NEGATIF...................................................................12
3.1 Analisis Temuan Positif...........................................................................................................12
3.2 Analisis Temuan Negatif........................................................................................................19
3.2.1 Bidang Kesehatan Kerja.............................................................................................19
3.2.2 Bidang Lingkungan Kerja Berbahaya dan Beracun...............................................22
BAB IV PENUTUP................................................................................................................................24
4.1 Kesimpulan...............................................................................................................................24
4.2 Saran.........................................................................................................................................25
REFERENSI..........................................................................................................................................26

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja adalah salah satu
bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman,
sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat menekan
tingkat kecelakaan kerja baik disebabkan kondisi lingkungan kerja yang
berbahaya maupun perbuatan tenaga kerja yang berbahaya serta dapat
mengurangi penyakit akibat kerja yang pada akhirnya meningkatkan
produksi dan produktivitas. Pemerintah juga mendukung pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja dengan mewajibkan bagi perusahaan-
perusahaan di Indonesia untuk menerapkan Undang- undang No. 1
tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai tindakan
pengendalian terhadap potensi-potensi serta faktor bahaya yang
kemungkinan akan terjadi.
Berdasarkan hasil observasi pada tayangan video pada kegiatan.
Proyek Pembangunan Jalan Tol Becakayu Sesi 2A Ujung, Jakarta,
bahwa PT. Waskita Karya Tbk berkomitmen dalam mendukung
pelaksanaan UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja beserta peraturan dan perundangan lainnya, maka PT. Waskita
Karya Tbk telah membuat/menyusun tata kelola managemen K3 sebagai
implementasi pelaksanaan UU No.1 tahun 1970 dan PP No. 50 Tahun
2012 harus dilaksanakan bersama antar semua karyawan dari seluruh
jabatan agar suatu kondisi aman dan nyaman selalu tercipta. Dengan
lebih memperhatikan tentang pengawasan K3 di Lingkungan Kerja
Berbahaya dan Beracun untuk mecapai target terciptanya suatu kondisi
kerja yang nyaman sehingga kelancaran produksi akan tercipta.

1
1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1. Maksud
Maksud dilaksanakannya PKL ini adalah untuk :

a. Dalam kegiatan PKL ini diharapkan semua peserta


dapat mengaplikasikan semua pelajaran yang didapat
dalam kelas, apakah antara teori dan prakteknya sudah
sesuai dengan aturan yang sama, selepas itu
diharapkan para peserta dipersiapkan dapat
menjalankan kelembagaan K3 dan SMK3.

b. Dapat menjadi bahan bagi para peserta dalam


mengimplementasikan di perusahaannya masing -
masing, sebagai pengawas dalam hal K3.

c. Atas hasil temuan observasi positif maupun negatif


menjadi masukan dan pertimbangan bagi PT. Waskita
Karya Tbk dalam melaksanakan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan.

1.2.2 Tujuan

Tujuan PKL dilakukan sebagai berikut.


a. Menjadi bekal pengalaman bagi peserta, sehingga menjadi
referensi untuk dapat diterapkan di tempat kerja masing-
msaing dalam menerapkan norma – norma K3.
b. Melakukan dokumentasi atas temuan hal positif dan negatif
sesuai dengan bidang K3 Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Kerja Berbahaya dan Beracun.
c. Melakukan identifikasi dan menganalisa potensi bahaya
yang mungkin terjadi ditempat kerja.

2
d. Memberikan rekomendasi terhadap penanggulangan
potensi bahaya yang timbul di PT. Waskita Karya Tbk untuk
perbaikan.

1.3 Ruang Lingkup

Observasi Penerapan K3 Bidang Kesehatan Kerja dan Lingkungan


Kerja Berbahaya dan Beracun di Lingkungan Kerja Proyek Tol Becakayu
Seksi 2A Ujung Jakarta (PT. Waskita Karya Tbk) mencakup :

1. Pengawasan Kesehatan Kerja, meliputi :


a. Lingkungan Kerja
b. Perilaku Kerja
c. Pelayanan Kesehatan

2. Pengawasan Lingkungan Kerja Berbahaya dan Beracun,


meliputi:
a. Lingkungan Kerja
b. Penanganan Bahan Kimia Berbahaya
c. Tempat Penyimpanan
d. Limbah Industri di Tempat Kerja
e. Alat Pelindung Diri (APD)

1.4 Metode Penelitian

1.4.1 Observasi
Observasi dilakukan dengan pengamatan secara langsung
melalui Video yang diberikan oleh panitia penyelenggara secara
Virtual terhadap Kondisi Penerapan K3 bidang Kesehatan Kerja dan
Lingkungan Kerja Berbahaya dan Beracun.

3
1.4.2 Dokumentasi

Pengumpulan data dilakukan dengan mengamati tayangan video,


mengumpulkan data-data dan mempelajari dokumen serta catatan
perusahaan yang berhubungan dengan objek penelitian.

1.5 Dasar Hukum

1. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
b. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
c. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
d. UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.
e. PerPres Tahun 2010 Tentang Pengawasan Ketenagakerjaan
f. PP No. 50 Tahun 2012 Tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
g. PP No.3 Tahun 1978 Tentang Persyaratan Penunjukan dan
Wewenang Serta Kewajiban Pegawai Pengawas Keselamatan
Kerja dan Ahli Keselamatan Kerja.
h. Permenaker No. Per-03/MEN/1982 Tentang Pelayanan
Kesehatan Tenaga Kerja.
i. Permenaker dan Transmigrasi No. Per. 15/Men/VIII/2008
Tentang, “Pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat
kerja”.
j. Permenaker No. 05 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan di Lingkungan Kerja.
k. Permenaker dan transmigrasi republik Indonesia nomor
PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.

4
l. Permenaker No.09/MEN/III/2016 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Dalam Pekerjaan Pada Ketinggian.
m. Permenaker No.26 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan
Penilaian Penerapan SMK3.
n. Permenakertrans No. PERS.15/MEN/VIII/2008 Tentang P3K di
Tempat Kerja.
o. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi
Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka
Pencegahan Pengedalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-
19).

2. Lingkungan Kerja Berbahaya dan Beracun


a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja.
b. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
c. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
d. UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
e. PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
f. Permenaker dan transmigrasi republik Indonesia nomor
PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri.
g. Kepmenaker No. KEP.187/MEN/1999 Tentang Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja.
h. Permenaker No. Per-33/MEN/1986 Tentang Syarat–Syarat
Keselamatan Kesehatan di Tempat Kerja yang Mengelola
Pestisida.
i. PP RI No. 74 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun.

5
j. SK Menteri Tenaga Kerja R.I No.KEP.187/MEN/1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja.
k. SE Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI 140/MEN/PPK-
KK/II/2004 Tentang “Pemenuhan kewajiban syarat-syarat
keselamatan dan kesehatan kerja di industry kimia dengan
potensi bahaya besar (Major Hazard Installation)”.
l. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang Protokol Kesehatan Bagi
Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka
Pencegahan Pengedalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-
19).
m. PP Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang
Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi
Kesehatan;
n. Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam
Negeri Nomor 188/MENKES/PB/I/2011; 7 Tahun 2011 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok.
o. Peraturan Menteri LHK No.
P.12/MENLHK/SETJEN/PLB.3/5/2020 tentang Penyimpanan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
p. Permenakertrans RI No 4/MEN/1980 tentang Syarat-syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan APAR

6
BAB II
KONDISI/FAKTA PERUSAHAAN

2.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Waskita Karya

PT Waskita Karyaadalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia


yang bergerak di bidang konstruksi. BUMN ini didirikan pada tanggal 1
Januari 1961, bercikal bakal dari sebuah perusahaan Belanda
bernama "Volker Aannemings Maatschappij NV", yang diambil alih
berdasarkan Keputusan No.62 Pemerintah Tahun 1961.
PT. Waskita Karyabaru berstatus hukum Persero di tahun 1973.
Sejak itu, Waskita yang awalnya fokus pada pembangunan sarana
perairan mulai melakukan ekspansi ke sektor konstruksi jalan raya,
bandara, pabrik semen, hingga fasilitas industri lainnya.
Setelah melakukan beberapa proyek bersama perusahaan asing,
Waskita mulai menggunakan banyak teknologi canggih dalam proyek-
proyek mereka, tepatnya mulai tahun 1980. Beberapa proyek berhasil
Waskita yang terkenal saat itu adalah Bandara Soekarno-Hatta,
Reaktor Serba Guna Siwabessy, dan PLTU Muara Karang di Jakarta.
Upaya dalam selalu mengutamakan kualitas telah memungkinkan
Waskita memperoleh sertifikasi ISO 9002:1994 pada bulan November
1995. Keberhasilan itu juga menjadi pengakuan internasional
meyakinkan terhadap Sistem Manajemen Mutu ISO diterapkan oleh
perusahaan dan titik awal menuju era persaingan global.
Pada bulan Juni 2003, Waskita telah berhasil diperbarui Sistem
Manajemen Mutu dan mampu memperoleh sertifikasi ISO 9001: 2000.
Hal ini menjadi indikasi kuat tentang bagaimana perusahaan

7
memahami dan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan spesifik
pelanggan

Visi PT Waskita Karya Tbk (Persero) :

“Menjadi Perusahaan Indonesia Terpercaya Dan Berkelanjutan Di Bidang


Konstruksi Terintegrasi Dan Investasi”

Misi PT. WASKITA Karya Tbk (Persero) :

1. Meningkatkan Nilai Perusahaan Yang Berkelanjutan Dengan:


2. Mengembangkan sistem dan teknologi yang terintegrasi,
3. Membangun fundamental keuangan yang kuat,
4. Menerapkan Enterprise Risk Management yang prima,
5. Membentuk SDM yang kompeten dan berkinerja unggul,
6. Mencapai portofolio yang seimbang melalui investasi di bidang usaha
baru.

8
STO dari Proyek Pembangunan Jalan Tol Bekasi – Kampung Melayu 2
Ujung, Jakarta adalah sbb :

9
2.2 Temuan Hasil Observasi

2.2.1 Analisis Temuan Positif :

1. Adanya safety induction kepada peserta PKL dan tamu


sebelum melakukan observasi pengawasan bidang K3
Kesehatan Kerja dan Lingkungan Kerja Berbahaya dan
Beracun;
2. Sudah tersedia safety sign di semua area proyek;
3. Adanya peta jalur evakuasi dan muster point di area proyek;
4. Terdapat kotak P3K beserta penanggung jawab P3K di ruang
workshop;
5. Terdapat papan informasi bila terjadi keadaan darurat seperti;
kebakaran, huru hara dan gempa bumi dan keadaan dapat
dibedakan dengan helm petugas, misal : merah untuk peran
darurat kebakaran, putih untuk peran keadaan huru hara dan
biru untuk peran darurat pada saat terjadi gempa bumi;
6. Terdapat ruang khusus untuk merokok dan dilengkapi dengan
APAR;
7. Adanya beberapa Police Line pada area kontruksi;
8. Contoh penggunaan APD yang baik;
9. Terdapat ruangan Pelayanan Kesehatan;
10. Penyediaan Sarana Cuci Tangan Pakai Sabun yang mudah
diakses dan memenuhi standar atau Penyediaan
Handsanitizer;
11. Penyediaan Eyes Wash untuk mengurangi dan meredam
bahan-bahan kimia yang masuk ke mata;
12. Pengelolaan Bahan Kimia yang memadai;
13. Penyediaan Tempat Sampah ;

10
14. Penyediaan Tempat Ibadah;
15. Penyediaan APAR di lingkungan kerja;
16. Memiliki Teknisi K3 Kesehatan dan K3 Listrik;
17. Pemasangan net safety;
18. Adanya koordinat Rumah Limbah;
19. Wadah Bahan Kimia Berbahaya berbentuk drum dan sudah
dipilih serta diberi label;
20. Adanya Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB).

2.2.2 Analisis Temuan Negatif

1. Bidang Kesehatan Kerja

a. Pemasangan panel Kabel listrik berserakan tidak rapih


b. Penempatan Kotak P3K yang berdampingan dengan panel
listrik dan tempat penyimpanan barang
c. Banyak ditemukan tenaga kerja yang tidak menggunakan
APD secara lengkap
d. Penyimpanan barang diseputaran Genset
e. Penempatan galon air minum dan tabung gas tidak sesuai
f. Penyimpanan bahan bahan material yang kurang efektif
dan efisien
g. Pembatas pagar pelindung di tepi gedung

2. Bidang Lingkungan Kerja Berbahaya dan Beracun

a. APAR tidak ada di tempatnya


b. Penempatan zat berbaya berdekatan dengan sumber
listrik

11
c. Akses jalan untuk lalu lintas alat berat yang berlumpur

12
BAB III
ANALISIS TEMUAN POSTIF DAN NEGATIF

3.1 Analisis Temuan Positif


PERATURAN
No LOKASI TEMUAN SARAN KETERANGAN
PERUNDANGAN

PT. Waskita Karya Ditingkatkan dan


UU No. 1 Tahun 1970
(Persero) Tbk Melakukan safety dipertahankan
1 bab 5 Pasal 9 ayat 1
proyek becakayu Induction rutinintas kegiatan
dan 2
seksi 2A ini.

Selain ditingkatkan
dan dipertahankan
perlu adanya
Rambu – rambu K3
pemeliharaan
yang berupa gambar
supaya dapat UU No.1 Tahun 1970
PT. Waskita Karya dan teks yang berguna
digunakan dalam tentang Keselamatan
(Persero) Tbk untuk menyampaikan
jangka Panjang. Kerja, Pasal 14 huruf (b)
2 proyek becakayu informasi bahaya atau
Contohnya
seksi 2A pesan-pesan K3 kepada
penggunaan PP. No.50 Tahun 2012
pekerja, kontraktor, dan
penutup atap agar Pasal 6.4.4
tamu yang berada di
rambu-rambu ini
area perusahaan
terawat dan
terpelihara untuk
jangka panjang

UU No. 1 Tahun 1970


Rambu-rambunya Pasal 3 Ayat 1 d
bisa di buat lebih
Tersedianya rambu
besar sehingga
evakuasi atau titik Permen PUPR No.14
PT. Waskita Karya lebih mudah untuk
kumpul dengan tujuan Tahun 2017 Tentang
(Persero) Tbk terlihat karena pada
menormalisasi keadaan Persyaratan
3 proyek becakayu saat terjadi
dan mencegah atau Kemudahan Bangunan
seksi 2A kecelakaan semua
meminimalkan cedera, Gedung, Paragraf 3,
orang mudah panik
kerusakan, serta Pasal 24 ayat (1)
dan sulit untuk
kerugian material
berpikir jernih dan
Pasal 28 ayat (1) huruf
logis
e

13
Kotak P3K di area
workshop digunakan
Memperbanyak
PT. Waskita Karya sebagai tempat
kotak P3K di Permenakertrans No.
(Persero) Tbk menyimpan berbagai
beberapa area PERS.15/MEN/VIII/200
4 proyek becakayu peralatan dan obat
pekerja yang lebih 8 tentang P3K di
seksi 2A pertolongan pertama
mudah di lihat dan Tempat Kerja.
pada kecelakaan serta
jangkau
petuas P3K yang
memiliki sertifikasi
Memasang papan
informasi di
beberapa titik area
pekerja yang lebih UU No.1 Tahun 1970
PT. Waskita Karya
Terdapat papan mudah di lihat dan tentang Keselamatan
(Persero) Tbk
informasi bila terjadi jangkau tidak hanya Kerja, Pasal 14 huruf (b)
5 proyek becakayu
keadaan darurat seperti dikantor sehingga
seksi 2A
pada ruang kantor dalam keadaan PP. No.50 Tahun 2012
darurat pekerja Pasal 6.4.4
dapat langsung
mengingat hal yang
harus dilakukan
6 PT. Waskita Karya Adanya ruang khusus Pengunaan dari UU No, 36 Tahun 2009
(Persero) Tbk untuk merokok dan Smoking Area lebih tentang Kesehatan
proyek becakayu dilengkapi dengan ditingkatkan lagi pasal 115 Ayat 1
seksi 2A APAR untuk mengurangi agar tidak Khusus bagi tempat
resiko berbahaya pada mengganggu dan kerja, tempat umum,
perokok pasif membahayakan dan tempat
kesehatan lainnya dapat
perseorangan, menyediakan tempat
keluarga, khusus untuk merokok
masyarakat, dan
lingkungan PP No. 109 Tahun 2012
tentang Pengamanan
Bahan yang
Mengandung Zst Adiktif
Berupa Produk
Tembakau Bagi
Kesehatan

Peraturan Bersama
Menteri Kesehatan dan
Meneteri Dalam Negeri

14
No.
188/MENKES/PB/I/2011
; 7 Tahun 20111 tentang
Pedoman Pelaksanaan
Kawasan tanpa Rokok

Ditingkatkan dan UU No.1 Tahun 1970


PT. Waskita Karya Penggunaan Police Line
dipertahankan tentang Keselamatan
(Persero) Tbk untuk memberitahu
penggunaannya di Kerja, Pasal 14 huruf (b)
7 proyek becakayu orang-orang tentang
titik area yang tidak
seksi 2A pembangunan yang
bisa dimasuki oleh PP. No.50 Tahun 2012
berkelanjutan
warga sekitar Pasal 6.4.4

8. PT. Waskita Karya Contoh APD yang Untuk meminimalisir UU No.1 Tahun 1970
(Persero) Tbk lengkap yang wajib bahaya yang tentang Keselamatan
proyek becakayu dipakai dalam bekerja ditimbulkan akibat Kerja
seksi 2A kerja maka
penggunaan APD Permen No.
secara lengkap 08/MEN/VII/2010
sangat diperlukan Tentang Alat Pelindung
untuk melindungi Diri
kesehatan pekerja
tersebut dari risiko
bahaya di tempat
kerja. Apabila APD
digunakan secara
benar dan sesuai
dengan spesifikasi
yang di tetapkan,
maka tingkat
kecelakaan dan
sakit akibat kerja
akan dapat
dikurangi.
Penurunan tingkat
kecelakaan dan
sakit akibat kerja
akan meningkatkan
produktivitas kerja
sehingga
perusahaan akan

15
menjadi lebih sehat.

Lebih ditingkatkan Permenakertrans No.


lagi kebersihannya, PERS.15/MEN/VIII/200
kerapihannya 8 Tentang P3K di
karena ruangan tempat kerja.
yang disediakan
dan dirancang
khusus oleh
perusahaan untuk
PT. Waskita Karya penanganan
(Persero) Tbk pertama tenaga
Ruang Pelayanan
9 proyek becakayu kerja yang
Kesehatan bagi pekerja
seksi 2A mengalami
kecelakaan maupun
tempat merawat
pekerja yang
sedang sakit saat
bekerja agar
memudahkan
petuas Kesehatan
dalam mengambil
tindakan
Penempatannya
lebih diperhatikan
untuk di tempatkan
di beberapa titik Keputusan Menteri
area pekerja dan Kesehatan RI No.

Sarana Cuci Tangan mengusahakan HK.01.07/MENKES/382

Pakai Sabun yang airnya jatuh dan /2020 tentang Protokol


PT. Waskita Karya
Mudah Diakses dan mengalir agar tidak Kesehatan Bagi
(Persero) Tbk
Memenuhi Standar atau meniimbulakn Masyarakat di Tempat
10 proyek becakayu
Penyediaan penyakit malaria dan Fasilitas Umum
seksi 2A
Handsanitizer kepada pekerja dan dalam Rangka
dapat memudahkan Pencegahan
mencuci tangan dan Pengedalian Corona
menjaga kebersihan Virus Disease 2019
tubuh agar tidak (Covid-19)
terkena sakit
apalagi pada masa
Covid-19 ini

16
UU No.1 Tahun 1970
Ditingkatkan dan
tentang Keselamatan
dipertahankan
Kerja
penyediaannya dan
PT. Waskita Karya
lebih di perhatikan
(Persero) Tbk Peraturan menteri
Eyes Wash untuk lagi
11 proyek becakayu tenaga kerja dan
pekerja kebersihakannya
seksi 2A transmigrasi republik
karena ini
Indonesia nomor
menyangkut dengan
PER.08/MEN/VII/2010
kesehatan mata
tentang Alat Pelindung
yang sangat vital
Diri

UU No.1 Tahun 1970


Ditingkatkan dan tentang Keselamatan
dipertahankan Kerja Pasal 14 huruf (b)
PT. Waskita Karya
dalam mengelola
(Persero) Tbk
Peyimpanan B3 yang serta menyimpan Peraturan Menteri LHK
12 proyek becakayu
memadai bahan B3 karena No.
seksi 2A
bisa berdampak P.12/MENLHK/SETJEN
buruk bagi /PLB.3/5/2020 tentang
Kesehatan pekerja Penyimpanan Limbah
Bahan Berbahaya dan
Beracun
Ditingkatkan dan
dipertahankan serta
di tempatkan di
beberapa titik
tempat pekerja
PT. Waskita Karya
sehingga
(Persero) Tbk UU No. 18 Tahun 2008
Penyediaan Tempat lingkungan kerja
13 proyek becakayu tentang pengelolaan
Sampah menjadi bersih dan
seksi 2A sampah
ini menjadi
kewajiban setiap
perusahaan untuk
memfasilitasi
kesediaan tempat
sampah
14 PT. Waskita Karya Tersedianya tempat Lebih ditingkatkan UU No. 13 Tahun 2003
(Persero) Tbk ibadah lagi mengenai hak Tentang
proyek becakayu pekerja dalam Ketenagakerjaan
seksi 2A melaksanakan
ibadahnya. Karena Pasal 80 Pengusaha

17
wajib memberikan
dengan memberikan
kesempatan yang
hak kepada pekerja
secukupnya kepada
dapat meningkatkan
pekerja/buruh untuk
Kesehatan pekerja
melaksanakan ibadah
dalam segi psikologi
yang diwajibkan oleh
ataupun mental
agamanya.
UU No.1 Tahun 1970

Ditingkatkan dan tentang Keselamatan

dipertahankan Kerja

PT. Waskita Karya tentang penyediaan


Penyediaan APAR di
(Persero) Tbk alat APAR ini yang Permenakertrans RI No
15 beberapa titik yang
proyek becakayu mudah dijangkau 4/MEN/1980 tentang
dapat dijangkau
seksi 2A dan dilihat oleh Syarat-syarat
pekerja disaat Pemasangan dan
terjadi kecelakaan Pemeliharaan APAR

Melakukan
PT. Waskita Karya
sertifikasi oleh para UU No. 1 Tahun 1970
(Persero) Tbk Petugas K3 Kesehatan
16 pekerja yang tentang Keselamatan
proyek becakayu dan K3 Listrik
tergabung pada Kerja
seksi 2A
bidang K3

Ditingkatkan dan
dipertahankan serta
dipasang pada
PT. Waskita Karya
beberapa titik pada UU No. 1 Tahun 1970
(Persero) Tbk
17 Pemasangan Net Safety pengerjaan tentang Keselamatan
proyek becakayu
ketinggian untuk Kerja
seksi 2A
mengurangi resiko
kecelakaan pada
ketinggian
Koordinat Rumah
Limbah harus
Adanya Kepmenaker No.
PT. Waskita Karya diperjelas agar
koordinat Kep.187/Men/1999
(Persero) Tbk setiap pekerja yang
18 Rumah tentang Pengendalian
proyek becakayu memasuki area
Limbah B3 Bahan Kimia Berbahaya
seksi 2A tersebut mengetahui
di Tempat Kerja
bahaya yang akan
terjadi

18
Keputusan
Melakukan Menteri Tenaga
Pengelolaan Kerja RI No.
Bentuk Wadah Bahan Limbah Kep.
PT. Waskita Karya
Kimia Berbahaya Secara 187/Men/1999
(Persero) Tbk
19 berbentuk drum dan Mandiri untuk Tentang
proyek becakayu
sudah dipilih serta diberi Meningkatkan Pengendalian
seksi 2A
label Kualitas Bahan Kimia
Perusahaan Berbahaya di
Tempat Kerja

Adanya lembar
Data
Dilakukan
Keselamatan
peremajaan
Bahan Keputusan
terkait rambu
(LDKB) Menteri Tenaga
- rambu, agar
untuk Kerja RI No.
lebih terlihat
Bahan Kep.
PT. Waskita Karya jelas terutama
Beracun dan 187/Men/1999
(Persero) Tbk penempelan
20 Berbahaya untuk Tentang
proyek becakayu keterangan LDKB
memberi Pengendalian
seksi 2A di dinding luar
pengetahuan Bahan Kimia
Rumah Limbah B3
kepada Berbahaya di
serta label labelnya
pekerja Tempat Kerja
pada setiap bahan
tentang risiko
kimia
bahaya bahan
bakar

19
3.2 Analisis Temuan Negatif

3.2.1 Bidang Kesehatan Kerja


PERATURAN
No LOKASI TEMUAN SARAN KETERANGAN
PERUNDANGAN
1 PT. Waskita Karya Kabel listrik Agar segera Permenaker No 12
(Persero) Tbk berserakan tidak diadakan Tahun 2015 dan
proyek becakayu rapih pembenahan 33 th 2015
seksi 2A segera agar tidak Tentang k3 Listrik
terjadi insiden ditempat kerja
yang bersifat Pasal 5 ayat 1,2,3
kritikal, bisa saja
kabel terkelupas
lalu ada pekerja
yg tersengat
listrik
2 PT. Waskita Karya Kotak P3K yang Agar segera Permenakertrans
(Persero) Tbk berdampingan diadakan No.
proyek becakayu dengan panel listrik pembenahan PERS.15/MEN/VIII
seksi 2A dan tempat agar ketika terjadi /2008 Tentang
penyimpanan insiden atau P3K di tempat
barang kecelekaan, kerja.
petugas akan
lebih mudah
menangani
karena area
kotak P3K
terjangkau dan
tidak terhalang
oleh pekerja
3 PT. Waskita Karya Tidak Agar segera UU No.1 Tahun
(Persero) Tbk menggunakan APD ditindak lanjuti 1970 tentang
proyek becakayu oleh Petugas K3 Keselamatan Kerja
seksi 2A untuk
memberikan Permen No.
himbauan dan 08/MEN/VII/2010
perintah tentang Tentang Alat
pentingnya Pelindung Diri
penggunaan APD
di lingkungan
kerja untuk

20
mengurangi
resiko kecelakaan
4 PT. WASKITA Penempatan galon Dicarikan tempat Peraturan Menteri
KARYATbk air minum dan yang hygiene Ketenagakerja RI
(Persero) Tbk tabung gas tidak No. 5 Tahun 2018
proyek becakayu sesuai tentang
seksi 2A Keselamtan dan
Kesehatan Kerja
Lingkungan Kerja
Pasal 4 Ayat 3
5 PT. WASKITA Penyimpanan Agar segera UU No.1 Tahun
KARYATbk bahan bahan diadakan 1970 tentang
(Persero) Tbk material yang pembenahan Keselamatan Kerja
proyek becakayu kurang efektif dan karena Tempat
seksi 2A efisien sehingga kerja yang tidak Penerapan 5 R di
material mudah rapi, berantakan, Lingkungan Kerja
rusak dan berkarat. dan sebagainya
dapat
memperlihatkan
proses pekerjaan
yang cenderung
negative.
Menerapkan 5R,
yaitu Ringkas,
Rapi, Resik,
Rawat, dan Rajin
di tempat kerja.
Menerapkan 5R
di tempat kerja
bertujuan untuk
meningkatkan
budaya disiplin
dalam diri pekerja
dan memberikan
kemudahan
bekerja. Dari sisi
keselamatan,
perilaku dan
kondisi tidak
aman dapat
teridentifikasi dan
dikendalikan

21
sehingga
menurunkan atau
bahkan
menghilangkan
potensi
terjadinya nearmi
ss atau
kecelakaan kerja.

6. PT. Waskita Karya Pembatas pagar Agar segera di UU No. 1 Tahun


(Persero) Tbk pelindung di tepi tindaklanjuti untuk 1970 Pasal 3 Ayat
proyek becakayu Gedung dan membuat pagar 1
seksi 2A pekerja tidak pelindung karena
memakai APD dapat Permenaker No.
yang benar (Full menimbulkan 09/MEN/III/2016
Body Harness / resiko kecelakaan tentang
dipakai tapi tidak terjatuh dari Keselamatan Kerja
sesuai tata cara ketinggian dalam Pekerjaan
penggunaannya) ataupun pada Ketinggian
terpeleset dari APD Pasal 25 (Full
ketinggian serta Body Harness)
perlu adanya
pelatihan tata
cara penggunaan
APD yang benar
kepada
pekerja/buruh
7 PT. Waskita Karya Pekerja melakukan Menyediakan UU No. 1 Tahun
(Persero) Tbk pekerjaan APD Pelindung 1970 tentang
proyek becakayu pengeboran Muka karena Keselamatan Kerja
seksi 2A dengan mesin bor mata pekerja Pasal 3 ayat 1
tanpa dapat terkena huruf f, pasal 12
menggunakan APD serpihan logam huruf b, pasal 131
Pelindung Muka yang dapat dan 14 huruf c
membuat mata
sakit/buta Permenaker No. 9
Tahun 2016 Pasal
2 (21) d

22
3.2.2 Bidang Lingkungan Kerja Berbahaya dan Beracun
PERATURAN
No LOKASI TEMUAN SARAN KETERANGAN
PERUNDANGAN
1 PT. Waskita Karya APAR tidak ada di Agar segera diisi Permenaker
(Persero) Tbk tempatnya dengan APAR No.04/MEN/1980
proyek becakayu berdampingan berikut dengan Pasal 11 ayat 1
seksi 2A dengan tumpukan tanda lokasi Pasal 12 ayat 1
plastik dan sampah APAR dan
sertifikat uji
dengan cara
guna yg tepat
2 PT. Waskita Karya Penempatan zat Agar segera UU No.1 Tahun
(Persero) Tbk berbaya ditindaklanjuti dan 1970 tentang
proyek becakayu berdekatan dengan dipindahkan Keselamatan
seksi 2A sumber listrik karena dapat Kerja Pasal 14
menimbulkan huruf (b)
kebakaran dan
menghasilkan Peraturan Menteri
kerugian pada LHK No.
perusahaan P.12/MENLHK/SE
TJEN/PLB.3/5/202
0 tentang
Penyimpanan
Limbah Bahan
Berbahaya dan
Beracun

Permenaker No 12
Tahun 2015 dan
33 th 2015
Tentang k3 Listrik
ditempat kerja

4 PT. Waskita Karya Akses jalan masuk Pengerasan jalan Peraturan Menteri
(Persero) Tbk ke lokasi proyek atau Ketenagakerja RI
proyek becakayu berlumpur pemasangan No. 5 Tahun 2018
seksi 2A sehingga dapat base plat tentang
menyebabkan Keselamtan dan
kecelakaan atau Kesehatan Kerja

23
menyulitkan Lingkungan Kerja
kendaraan untuk Pasal 4 mengenai
diakses persyaratan K3 di
Lingkungan Kerja
bertujuan untuk
mewujudkan
lingkungan kerja
yang aman, sehat
dan nyaman
dalam rangka
mencegah
kecelakaan kerja
dan penyakit
akibat kerja

Pasal 5 Ayat 3,
Pasal 26, Pasal 27
(1)

24
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan melalui


tayangan video Proyek Tol Becakayu Seksi 2A, Jakarta dan hasil analisa
temuan- temuan selama di lapangan mengenai Penerapan K3 di bidang
Kesehatan Kerja dan Lingkungan Kerja Berbahaya dan Beracun dapat
diambil kesimpulan diantaranya :
a. Pelaksanaan penerapan K3 di bidang Keselamatan Kerja di PT.
Waskita Karya (Persero) Tbk, Proyek Tol Becakayu Seksi 2A,
Jakarta, sudah mengarah pada pemenuhan komitmen dan kebijakan
dari manajemen PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, pada Proyek Tol
Becakayu Seksi 2A, Jakarta.
b. Untuk pengolahan BKB pada PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, pada
Proyek Tol Becakayu Seksi 2A, Jakarta sudah memenuhi standar
pengolahan untuk bahan kimia berbahaya dan beracun.
c. Untuk sistem manajemen penyimpanan alat dan bahan masih
terdapat temuan yang bersifat kritikal sehingga perlu diadakan
perbaikan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
d. Lingkungan Kerja pada proyek ini masih kurang tertata, contohnya
penumpukan material, pembuangan sampah, penempatan APAR
yang tidak pada tempatnya.

25
4.2 Saran

Sesuai dengan temuan yang diperoleh serta analisa yang dilakukan


selama melihat video di PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, Proyek Tol
Becakayu Seksi 2A, Jakarta sebagaimana yang telah tersebut diuraian
sebelumnya, untuk lebih meningkatkan keselamatan kerja dilingkungan
perusahaan pada umumnya, maka kami memberikan rekomendasi hal –
hal berikut ini:
a. Melakukan sosialisasi K3 lebih intensif kepada semua karyawan di
semua level.
b. Melakukan pemeliharaan dan penataan semua rambu-rambu K3
yang ada di dalam lokasi proyek mengikuti perundangan yang
berlaku.
c. Mengeliminasi kondisi bahaya di setiap lokasi yang berpotensi
terjadi kecelakaan kerja yaitu dengan menempatkan alat, material
dan bahan kimia berbahaya dan beracun mengikuti perundangan
yang berlaku.
d. Melakukan penataan material agar terlihat rapih, pengaturan P3K
agar mudah dijangkau, pembuangan sampah pada tempat yang
telah ditentukan dan penempatan APAR sesuai dengan ketentuan
yang berlaku membuat para pekerja selamat dalam bekerja dan
meminimalisir resiko kecelakaan.

26
REFERENSI

1.Video
https://drive.google.com/file/d/1EPdJSg1Jx77VLMPYiWvWdsDlLfdruRz1/view
2. Undang - Undang
a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
b. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
c. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
d. UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah
e. UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
f. PerPres Tahun 2010 Tentang Pengawasan Ketenagakerjaan
g. PP No. 50 Tahun 2012 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
h. PP No.3 Tahun 1978 Tentang Persyaratan Penunjukan dan
Wewenang Serta Kewajiban Pegawai Pengawas Keselamatan
Kerja dan Ahli Keselamatan Kerja
i. Permenaker No. Per-03/MEN/1982 Tentang Pelayanan Kesehatan
Tenaga Kerja
j. Permenaker dan Transmigrasi No. Per. 15/Men/VIII/2008 Tentang,
“Pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja”.
k. Permenaker No. 05 Tahun 2018 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan di Lingkungan Kerja
l. Permenaker dan transmigrasi republik Indonesia nomor
PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri
m. Perpenaker No.09/MEN/III/2016 Tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Dalam Pekerjaan Pada Ketinggian
n. Permenaker No.26 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan
Penilaian Penerapan SMK3

27
o. Permenakertrans No. PERS.15/MEN/VIII/2008 Tentang P3K di
Tempat Kerja.
p. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07/MENKES/382/2020
tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan
Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan Pengedalian Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19)
q. Kepmenaker No. KEP.187/MEN/1999 Tentang Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
r. Permenaker No. Per-33/MEN/1986 Tentang Syarat – Syarat
Keselamatan Kesehatan di Tempat Kerja yang Mengelola Pestisida
s. PP RI No. 74 Tahun 2021 Tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya
dan Beracun
t. SK Menteri Tenaga Kerja R.I No.KEP.187/MEN/1999 tentang
Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
u. SE Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI
140/MEN/PPK-KK/II/2004 Tentang “Pemenuhan kewajiban syarat-
syarat keselamatan dan kesehatan kerja di industry kimia dengan
potensi bahaya besar (Major Hazard Installation)”
v. PP Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang
Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi
Kesehatan;
w. Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri
Nomor 188/MENKES/PB/I/2011; 7 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok
x. Peraturan Menteri LHK No. P.12/MENLHK/SETJEN/PLB.3/5/2020
tentang Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
y. Permenakertrans RI No 4/MEN/1980 tentang Syarat-syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan APAR

28

Anda mungkin juga menyukai