Disusun Kelompok 3:
1. Agas Mulus Rahardi
2. Egi Rizal
3. Ezza Rachmadiva Nurdyanti
4. Muhammad Fathan Anas
5. Patrick Jose Adi Narendra
6. Selvinus
7. Wildan Kusuma Ramadhan
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmat
dan karunianya sehingga penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dapat
diselesaikan. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat pelaksanaan
Pembinaan dan Sertifikasi Calon Ahli K3 Umum Online Tahun 2023.
Laporan ini disusun berdasarkan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT Mandiri
Jogja International Yogyakarta. Selama penyusunan laporan ini, kami tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak yaitu :
1. Seluruh staff PT Mandiri Jogja International yang telah memberikan izin untuk
melakukan PKL dan wawancara langsung
2. Seluruh staff PT Narada Katiga Indonesia selaku PJK3 yang telah memberikan
bimbingan dan saran dalam menyelesaikan pembinaan, kegiatan Praktik Kerja
Lapangan, dan penyusunan laporan
3. Seluruh pemateri dan Disnakertrans Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah
memberikan materi dan ilmu serta pengalamanya kepada kami sebagai peserta
4. Rekan-rekan peserta pembinaan dan sertifikasi Ahli K3 Umum Angkatan 62 yang
telah menjaga kekompakan dan dapat mewujudkan kerjasama dengan baik
Akhir kata, dalam penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan ini penulis
menyadari banyak kekurangan baik dari isi maupun penyampaiannya. Kami
mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun agar tercapainya kesempurnaan
isi maupun penulisan laporan ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan....................................................................................................1
1.3 Ruang Lingkup...........................................................................................................2
1.4 Dasar Hukum..............................................................................................................2
1.4.1 Dasar Hukum Pengawasan K3 Kesehatan Kerja............................................2
1.4.2 Dasar Hukum Pengawasan K3 Lingkungan Kerja.........................................3
1.4.3 Dasar Hukum Pengawasan K3 Bahan Berbahaya..........................................3
BAB II KONDISI PERUSAHAAN....................................................................................4
2.1 Gambaran Umum Tempat Kerja................................................................................4
2.2 Potensi Bahaya di Tempat Kerja................................................................................6
2.3 Faktor Bahaya.............................................................................................................7
2.4 Temuan Hasil Observasi.............................................................................................7
2.4.1 Temuan Positif................................................................................................7
2.4.2 Temuan Negatif..............................................................................................7
BAB III ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH.....................................................8
3.1 Temuan Positif K3 Mekanik, Pesawat Uap, Bejana Tekan dan Tangki Timbun di
PT. Abadi Satria Abadi........................................................................................................8
3.2 Temuan Negatif K3 Mekanik, Bejana Tekan dan Tangki Timbun di PT. Abadi
Satria Abadi.......................................................................................................................12
BAB IV PENUTUP...........................................................................................................15
4.1 Kesimpulan..........................................................................................................15
4.2 Saran....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
3
Pengendalian Bahan Berbahaya di Tempat Kerja
4
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN
5
Adapun Visi dan Misi PT. Mandiri Jogja Internasional, sebagai berikut:
1. VISI
PT. Mandiri Jogja Internasional memiliki semangat untuk memproduksi produk
kulit terbaik dari Indonesia sehingga mengusung visi “To be the best leather
manufactur in Indonesia” dan “To be the best leather product brand in Indonesia
and world wide recognized”.
2. MISI
Visi yang dibuat MJOINT didukung dengan misi “Developing creative
economy with art and local potention to produce high quality leather product and
participate in developing economy society”. Hingga kini, BUCINI menggandeng
pengrajin lokal serta menggunakan bahan baku kulit dari dalam negeri dengan
harapan dapat mengembangkan ekonomi kreatif dengan seni dan potensi lokal
untuk menghasilkan produk kulit berkualitas yang dapat menunjang penampilan
kita.
KOMITMEN KEBIJAKAN K3
6
1. Proses Persiapan Bahan Baku Kulit
Proses ini bertujuan untuk mempersiapkan bahan baku kulit yang akan
digunakan untuk membuat produk BUCINI. Bahan baku yang akan digunakan
diletakkan di ruang dan rak-rak khusus.
2. Proses Pemotongan (Cutting)
Proses pemotongan dilakukan dengan dua cara, yaitu manual dan menggunakan
mesin cutting board. Proses ini adalah proses mengubah lebaran kulit menjadi
potongan-potongan lebih kecil sesuai dengan produk apa yang akan dibuat.
3. Proses Quality Control (QC)
Proses ini dilakukan dengan mengecek kondisi bahan baku kulit yang digunakan.
Hal yang diperhatikan yaitu ada tidaknya kulit yang tidak halus, kulit yang
berlubang, dan kerapihan pemotongan.
4. Proses Seset
Proses ini bertujuan memisahkan kulit dari sisa-sisa lemak yang menempel dan
sisi kulit yang tidak rata. Sehingga saat proses produksi, kulit menjadi lebih
mudah dibentuk.
5. Proses Labelling
Bahan kulit yang sudah dipotong kecil, diberi label menggunakan mesin emboss.
6. Proses Produksi
Proses produksi dengan menggunakan mesin jahit untuk membentuk bahan baku
kulit yang sudah siap dibentuk
7. Proses Finishing
Produk yang sudah jadi dicek kembali dalam finishing, hal yang perlu dicek
ulang yaitu ketebalan bahan, kekuatan lem pada produk, kualias jahitan, dan jika
produk memiliki tali juga diperiksa kekuatannya.
8. Proses packing
Produk yang sudah melewati seluruh proses dan dalam kondisi baik, dipacking
dalam plastik dan dimasukkan ke dalam kardus untuk kemudian dikirim ke
tujuan masing-masing.
7
ditimbulkan dari potensi bahaya tersebut. Potensi bahaya dan risiko di PT. Mandiri Jogja
Internasional yaitu :
Tabel 2.1 Potensi Bahaya dan Risiko di PT Mandiri Jogja Internasional
Potensi Bahaya Risiko
Kebisingan Gangguan pendengaran
Virus COVID-19 Terpapar virus COVID-19
Penggunaan palu, mesin mesin Tertusuk, terjepit, tergores oleh mesin
cutting, mesin seset, dan mesin jahit tersebut
Pekerjaan berulang (repetitive) Kelelahan punggung, tangan, dan tubuh
Penggunaan bahan kimia spray glue Iritasi kulit dan mata, kebakaran
Penggunaan mesin emboss dan Kebocoran isi bejana tekan
bejana tekan
8
b. Kotak P3K tidak berdasar putih dan berlambang warna hijau
c. Terdapat pekerja yang tidak menggunakan masker
d. Terdapat pekerja yang tidak menggunakan alas kaki
e. Fasilitas klinik tidak memadai
f. Tidak ada pelayanan kesehatan kerja di perusahaan
g. Tidak ada kegiatan pemeriksaaan kesehatan secara berkala
h. Tidak memiliki tim hygene, dan kebersihan di kelola oleh indvidu masing-
masing
2. K3 Lingkungan Kerja
a. Terdapat suara bising dari mesin pemotongan dan palu
b. Pekerja melakukan pekerjaan dengan membungkuk (postur kerja buruk)
c. Penggunaan kursi tidak ergonomis
d. Gerakan repetitif pekerja yang menggunakan palu
e. Pekerja tidak menggunakan APD (penggunaan mesin, palu dan, pemanasan
mesin seset)
f. Tempat sampah tidak layak
g. Kondisi langit-langit bangunan kusam, usang
h. Sirkulasi udara di kantin kurang
i. Tidak ada petugas kebersihan khusus, pekerja melakukan tugas kebersihan
toilet bergantian
3. K3 Bahan Berbahaya
a Spray glue merupakan aerosol yang mudah terbakar dan mengiritasi kulit
b Pekerja tidak menggunakan APD (kacamata dan sarung tangan) saat
menyemprot spray glue
9
BAB III
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH
LAMPIRAN I
Jumlah petugas P3K
10
Sara
A Dasar
Lokasi n
No Foto Temuan Hukum
temuan /
Manfaat (termasuk pasal dan ayat)
Rekomendasi
2. Seluruh area Penerapan Mengurangi Menerapkan protokol SE Menteri Ketenagakerjaan RI
kerja perilaku hidup risiko terpapar COVID-19 secara Nomor M/7/AS.02.02/V/2020
bersih dan sehat COVID-19 konsisten tentang Rencana
ketika pandemi dan Keberlangsungan Usaha dalam
COVID-19 menghindari Menghadapi Pandemi Corona
cluster Virus Disease
COVID-19 di
tempat kerja POIN II nomor 1
Melakukan kampanye perilaku
hidup bersih dan sehat
3. Pernyataan narasumber Seluruh area Pekerja telah Pekerja Konsisten kepada Undang-undang No. 24 Tahun
kerja diikutsertakan memiliki seluruh pekerja dan 2011 tentang Badan
BPJS jaminan jika jika ada pekerja baru Penyelenggara Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan terjadi yang belum terdaftar
kecelakaan juga harus didaftarkan Pasal 15 ayat 1
kerja dan/atau Pemberi kerja secara bertahap
penyakit akibat wajib mendaftarkan dirinya dan
kerja pekerjanya sebagai peserta kepada
BPJS sesuai dengan program
Jaminan Sosial yang diikuti
LINGKUNGAN KERJA
4. Seluruh area Pencahayaan Pekerja tidak Melakukan Peraturan Menteri Tenaga Kerja
kerja secara general dan mengalami pengecekan terus RI Nomor 5 Tahun 2018 tentang
lokal (bagi kelelahan mata menerus mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pekerjaan yang saat bekerja kebutuhan Lingkungan Kerja
membutuhkan dan hasil kerja pencahayaan bagi
ketelitian) sudah juga bagus pekerja PASAL 2
baik Pcngusaha dan/atau Pcngurus
wajib melaksanakan syarat-syarat
K3 Lingkungan Kcrja
11
Sara
A Dasar
Lokasi n
No Foto Temuan Hukum
temuan /
Manfaat (termasuk pasal dan ayat)
Rekomendasi
PASAL 18 ayat 1
Pencahayaan buatan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 16 ayat (2)
huruf b dapat digunakan apabila
pencahayaan alami tidak
memenuhi standar intensitas
cahaya sebagaimana dimaksud
dalam pasal 16 ayat 4
5. Seluruh area Gambar yang Pekerja selalu Tidak menghalangi Undang-undang Nomor 1 Tahun
kerja terkait dengan aware untuk rambu dengan barang 1970 tentang Keselamatan Kerja
awareness K3 dan menjaga lain, jika sudah usang
kesehatan kerja kebersihan bisa diganti PASAL 14 huruf b
telah terpasang Memasang dalam tempat kerja
yang dipimpinnya, semua gambar
keselamatan kerja yang
diwajibkan dan semua bahan
pembinaan lainnya pada tempat-
tempat yang mudah dilihat dan
terbaca menurut petunjuk pegawai
pengawas atau ahli keselamatan
kerja
12
Sara
A Dasar
Lokasi n
No Foto Temuan Hukum
temuan /
Manfaat (termasuk pasal dan ayat)
Rekomendasi
6. Seluruh area Memiliki toilet Kebutuhan Menjaga kebersihan Peraturan Menteri Tenaga Kerja
kerja yang bersih pekerja akan toilet secara teratur RI Nomor 5 Tahun 2018 tentang
dengan jumlah toilet dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
sesuai (8 unit) dan kebersihannya Lingkungan Kerja
dibedakan jenis tercukupi.
kelamin Jumlah 150 PASAL 34
pekerja dengan Toilet sebagaimana dimaksud
8 jamban. pasal 33 ayat 2 huruf a harus :
1. Bersih dan tidak menimbulkan
bau
2. Tidak ada lalat, larva, nyamuk,
atau serangga lainnva
3. Tersedia saluran pembuangan
air yang mengalir dengan baik
4. Tersedia air bersih
5. Dilengkapi dengan pintu
6. Memiliki penerangan yang
cukup
7. Memiliki sirkulasi udara yang
baik
8. Dibersihkan setiap hari secara
periodik
9. Dapat digunakan selama jam
kerja
14
3.2 Temuan Negatif PT Mandiri Jogja Internasional
A S
Lokasi Dasar Hukum
No Foto Temuan
temuan (termasuk pasal dan ayat)
Dampak Rekomendasi
KESEHATAN KERJA
1. Ruang Terdapat Fungsi kotak P3K Melengkapi isi Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
persiapan kotak P3K tidak berjalan kotak P3K sesuai Transmigrasi Republik Indonesia
yang kosong peraturan Nomor Per.15/Men/VIII/2008 tentang
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
di Tempat Kerja
PASAL 10 huruf b
b. Isi kotak P3K sebagaimana
tercantum dalam lampiran II
Peraturan Menteri ini dan tidak
boleh diisi bahan atau alat selain
yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
P3K di tempat kerja
LAMPIRAN II
2. Seluruh area Kotak P3K Tidak sesuai Mengganti kotak Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
kerja tidak dengan peraturan P3K dengan yang Transmigrasi Republik Indonesia
15
A S
Lokasi Dasar Hukum
No Foto Temuan
temuan (termasuk pasal dan ayat)
Dampak Rekomendasi
berdasar perundang- sesuai standart Nomor Per.15/Men/VIII/2008 tentang
putih dan undangan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
berlambang di Tempat Kerja
warna hijau
PASAL 10 poin a
Terbuat dari bahan yang kuat dan
mudah dibawa, berwarna dasar putih
dengan lambang P3K berwarna hijau;
3. Seluruh area Terdapat Berisiko terpapar Menerapkan SE Menteri Ketenagakerjaan RI
kerja pekerja yang atau menularkan penggunaan Nomor M/7/AS.02.02/V/2020 tentang
tidak penyakit atau masker kepada Rencana Keberlangsungan Usaha
menggunaka virus COVID-19 pekerja dalam Menghadapi Pandemi Corona
n masker serta debu Virus Disease
POIN II Nomor 3a
3. Memastikan pemakaian alat
pelindung diri
a. Gunakan masker untuk pekerja
5. Klinik Fasilitas Tidak sesuai Melengkapi Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
16
A S
Lokasi Dasar Hukum
No Foto Temuan
temuan (termasuk pasal dan ayat)
Dampak Rekomendasi
perusahaan klinik tidak standar dan tidak fasilitas yang ada Transmigrasi Republik Indonesia
memadai bisa memberikan di klinik sesuai Nomor Per.15/Men/VIII/2008 tentang
fasilitas kesehatan standart Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
kerja yang baik di Tempat Kerja
bagi pekerja
PASAL 9 ayat 2 poin e
Sekurang-kurangnya dilengkapi
dengan:
1. Wastafel dengan air mengalir
2. Kertas tissue/lap
3. Usungan/tandu
4. Bidai/spalk
5. Kotak P3K dan isi
6. Tempat tidur dengan bantal dan
selimut
7. Tempat untuk menyimpan alat-alat,
seperti : tandu dan/atau kursi roda
8. Sabun dan sikat
9. Pakaian bersih untuk penolong
10. Tempat sampah
11. Kursi tunggu bila diperlukan.
6. Pernyataan narasumber Klinik Tidak ada Pekerja yang sakit Menyediakan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
perusahaan pelayanan dan/atau terluka pelayanan Transmigrasi No: Per.03/Men/1982
kesehatan tidak bisa kesehatan kerja Tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga
kerja di ditangani dengan sesuai peraturan, Kerja
perusahaan cepat dan harus jika tidak mampu
menuju ke fasilitas bisa memilih PASAL 3 ayat 2
kesehatan terdekat diantara pilihan Pengurus wajib memberikan Pelayanan
yang ada dalam Kesehatan Kerja sesuai dengan
PASAL 4 ayat 1 kemajuan
17
A S
Lokasi Dasar Hukum
No Foto Temuan
temuan (termasuk pasal dan ayat)
Dampak Rekomendasi
di samping ilmu pengetahuan dan teknologi.
PASAL 4 ayat 1
(1) Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Kerja dapat:
a. Diselenggarakan sendiri oleh
pengurus.
b. Diselenggarakan oleh pengurus
dengan mengadakan ikatan dengan
dokter atau
Pelayanan Kesehatan lain.
c. Pengurus dari beberapa perusahaan
secara bersama-sama
menyelenggarakan
suatu Pelayanan Kesehatan Kerja.
7. Pernyataan narasumber Klinik Tidak ada Tidak memenuhi Menyediakan Undang-undang No. 1 Tahun 1970
perusahaan kegiatan standar dan pelayanan tentang Keselamatan Kerja
pemeriksaan kondisi kesehatan kesehatan kerja
kesehatan pekerja tidak sesuai peraturan, Pasal 8 ayat 2
berkala termonitor dengan jika tidak mampu (2) Pengurus diwajibkan memeriksa
baik bisa memilih semua tenaga kerja yang berada
diantara pilihan dibawah pimpinannya, secara berkala
yang ada Pasal 4 pada Dokter jang ditunjuk oleh
ayat 1 di Pengusaha dan dibenarkan oleh
Peraturan Menteri Direktur.
Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi No: Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
Per.03/Men/1982 Transmigrasi No. Per.02/Men/1980
Tentang Pemeriksaan Kesehatan
Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan
18
A S
Lokasi Dasar Hukum
No Foto Temuan
temuan (termasuk pasal dan ayat)
Dampak Rekomendasi
Keselamatan Kerja.
PASAL 3 ayat 2
(2) Semua perusahaan sebagaimana
dimaksud pasal 2 ayat (2) tersebut di
atas harus melakukan pemeriksaan
kesehatan berkala bagi tenaga kerja
sekurang-kurangnya 1 tahun sekali
kecuali ditentukan lain oleh Direktur
Jenderal Pembinaan Hubungan
Perburuhan dan Perlindungan Tenaga
Kerja
LINGKUNGAN KERJA
8. Ruang Terdapat Menimbulkan Melakukan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI
pemotongan suara bising ketidaknyamanan pengukuran Nomor 5 Tahun 2018 tentang
dan produksi dari mesin dan berisiko kebisingan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pemotongan mengganggu mengendalikanny Lingkungan Kerja
dan palu pendengaran a dengan cara
pekerja jika meredam mesin Pasal 10 ayat 2
berlangsung terus- yang (2) Tempat kerja yang memiliki
menerus menimbulkan sumber bahaya kebisingan
bising serta sebagaimana dimaksud pada ayat
meredam meja (1) merupakan tempat kerja yang
tempat palu terdapat sumber kebisingan terus
digunakan dengan menerus, terputus-putus, impulsif,
kain dan impulsif berulang
13 Seluruh area Tempat Cepat kotor dan Menyediakan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI
. workshop sampah tidak tidak efisien tempat sampah Nomor 5 Tahun 2018 tentang
layak karena sama saja permanen di tiap Keselamatan dan Kesehatan Kerja
menambah meja kerja yang Lingkungan Kerja
sampah kardus
PASAL 37 ayat 2 huruf b
(2) Tempat sampah sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 paling sedikit
harus :
b. dilengkapi dengan penutup dan
terbuat dari bahan kedap air
14 Ruang Kondisi Menyebabkan Membersihkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI
. produksi langit-langit ruangan menjadi langit-langit dan Nomor 5 Tahun 2018 tentang
21
A S
Lokasi Dasar Hukum
No Foto Temuan
temuan (termasuk pasal dan ayat)
Dampak Rekomendasi
bangunan lembab, mengecat ulang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
kusam, usang pencahayaan Lingkungan Kerja
berkurang
PASAL 29
Dinding dan langit-langit sebagaimana
dimaksud dalam pasal 28 ayat 1 huruf
a harus :
a.Kering atau tidak lembab
b.Dicat dan/atau mudah dibersihkan
c.Dilakukan pengecatan ulang paling
sedikit 5 tahun sekali, dan
d.Dibersihkan paling sedikit 1 kali
setahun
15 Kantin/ Sirkulasi Pekerja tidak Menyediakan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI
. ruang makan udara di nyaman ketika ventilasi atau Nomor 5 Tahun 2018 tentang
kantin kurang makan jendela yang lebih Keselamatan dan Kesehatan Kerja
luas dan kipas Lingkungan Kerja
angin untuk
melancarkan Pasal 41 ayat 1
sirkulasi udara Pengurus dan/atau pengusaha wajib
menyediakan sistem ventilasi udara
untuk menjamin kebutuhan udara
pekerja dan/atau mengurangi kadar
kontaminan di tempat kerja
16 Pernyataan narasumber Toilet Tidak ada Pekerjaan menjadi Menugaskan Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI
. petugas lebih banyak dan petugas Nomor 5 Tahun 2018 tentang
kebersihan menambah tugas kebersihan khusus Keselamatan dan Kesehatan Kerja
khusus, pekerja Lingkungan Kerja
pekerja
melakukan PASAL 24 ayat 2 huruf d
tugas (2) Potensi bahaya faktor psikologis
22
A S
Lokasi Dasar Hukum
No Foto Temuan
temuan (termasuk pasal dan ayat)
Dampak Rekomendasi
kebersihan sebagaimana dimaksud ayat 1
toilet meliputi
bergantian d. beban kerja berlebih secara kuntitatif
BAHAN BERBAHAYA
Ruang Spray Spray glue Berisiko Menyediakan Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI
Glue merupakan menyebabkan MSDS dan label NO.KEP.187/Men/1999
aerosol yang kebakaran dan kemasan Tentang Pengendalian Bahan Kimia
mudah mengiritasi kulit disesuaikan Berbahaya di Tempat Kerja
terbakar dan kemasan asli
iritan PASAL 11 ayat 1
Bahan kimia termasuk kriteria cairan
sangat mudah terbakar, cairan sangat
mudah terbakar dan gas mudah
terbakar, sebagaimana dimaksud dalam
pasal 9 huruf c, d, dan e ditetapkan
dengan memperhatikan sifat kimia dan
fisika.
PASAL 11 ayat 2b
Cairan sangat mudah terbakar dalam
hal titik nyala < 21OC dan titik didih >
20OC pada tekanan 1 (satu) atmosfir.
Pekerja tidak Mengenai mata 1. Pekerja Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
menggunaka dan kulit dan diberikan Transmigrasi Republik Indonesia
n APD menyebabkan instruksi/SOP Nomor Per.08/Men/Vii/2010 Tentang
(kacamata iritasi bekerja dengan Alat Pelindung Diri
dan sarung spray glue
tangan) saat 2. Disediakan PASAL 6 ayat 1
menyemprot APD seperti Pekerja/buruh dan orang lain yang
spray glue kacamata/face memasuki tempat kerja wajib memakai
23
A S
Lokasi Dasar Hukum
No Foto Temuan
temuan (termasuk pasal dan ayat)
Dampak Rekomendasi
mask dan atau menggunakan APD sesuai dengan
sarung tangan potensi bahaya dan risiko.
3. Pekerja
menggunakan
baju lengan
panjang
24
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan observasi yang dilakukan di PT. Mandiri Jogja
Internasional (MJOINT), ditemukan temuan negatif yang lebih banyak
daripada temuan positif. Berikut merupakan kesimpulan dari hasil observasi :
1. K3 Kesehatan Kerja
Secara umum pelaksanaan kesehatan kerja di PT Mandiri Jogja Internasional belum
berjalan optimal. Dibuktikan dengan adanya fasilitas seperti klinik dan kotak
P3K lalu adanya petugas P3K, namun fasilitas tersebut belum memenuhi
standart. Begitu juga dengan pelayanan kesehatan kerja seperti pemeriksaan
kesehatan tenaga kerja, kekurangannya adalah PT MJOINT belum memiliki
dokter dan paramedis sendiri dan tidak ada kerja sama dengan tenaga kesehatan
lainnya. Sehingga, ketika terdapat tenaga kerja yang sakit atau terluka, harus
menuju ke fasilitas kesehatan terdekat.
2. K3 Lingkungan Kerja
Pelaksanaan syarat K3 lingkungan kerja PT MJOINT memiliki beberapa faktor
yang sudah baik, namun tetap memerlukan perbaikan di faktor lainnya. Faktor
fisika berupa pencahayaan di PT MJOINT sudah memenuhi kebutuhan tenaga
kerja sedangkan faktor fisika berupa kebisingan masih ditemui di area kerja.
Sedangkan untuk faktor ergonomi, terdapat inkonsistensi seperti penggunaan
kursi yang berbeda-beda dan masih terdapat pekerja dengan postur kerja yang
buruk. Faktor lain seperti sirkulasi udara dan psikologi secara umum masih ada
temuan yang perlu diperbaiki,
3. K3 Bahan Berbahaya
PT Mandiri Jogja Internasional memiliki bahan kimia yang digunakan yaitu
spray glue pada proses pengeleman. Temuan yang terkait bidang ini yaitu tidak
terlaksananya penggunaan alat pelindung diri (APD) yang cukup bagi pekerja
karena jika melihat sifat bahan spray glue memiliki sifat sangat mudah terbakar
dan mengiritasi kulit.
25
4.2 Saran
1.
2.
3.
4.
5.
26
DAFTAR PUSTAKA
1. UU
2. PP/Peraturan Presiden
3. PERMEN
4. KEPMEN
5. Surat Dirjen
6. Standar2
27
LAMPIRAN
28