Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)

PT. PLN (Persero) UPDK Tello Makassar

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM


ANGKATAN KE 63

MUHAMMAD AMRIN KAHAR


KELAS C

PENYELENGGARA

PT. INDOTAMA JASA SERTIFIKASI

13 - 25 Juni 2022

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG ..............................................................................................1

B. MAKSUD DAN TUJUAN .......................................................................................2

C. RUANG LINGKUP..................................................................................................3

D. DASAR HUKUM.....................................................................................................4
BAB II KONDISI PERUSAHAAN ...................................................................................10

A. GAMBARAN UMUM DI TEMPAT KERJA...........................................................10

B. TEMUAN .............................................................................................................13
BAB III ANALISA ............................................................................................................17

A. ANALISA DAN TEMUAN POSITIF .....................................................................17

B. ANALISA DAN TEMUAN NEGATI F....................................................................16


BAB IV PENUTUP..........................................................................................................26

A. KESIMPULAN .....................................................................................................30

B. SARAN ................................................................................................................30

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap tenaga kerja maupun perusahaan tidak ada yang menghendaki
terjadinya kecelakaan, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan
yang dapat membahayakan serta dapat menyebabkan celaka kepada para
tenaga kerja serta tentu dapat menimbulkan kerugian yang dapat dialami oleh
perusahaan. Suatu kemungkinan bahaya besar, berupa kecelakaan, kebakaran,
peledakan, pencemaran lingkungan dan penyakit akibat kerja dapat diakibatkan
oleh kesalahan dalam penggunaan peralatan, pemahaman dan kemampuan
serta keterampilan tenaga
kerja yang kurang memadai.
Menurut Wibowo (2015), K3 harus diterapkan di setiap tempat kerja. Hal
ini sesuai dengan Undang-Undang No. 13 tahun 2003 pasal 87 ayat 1 bahwa
setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan
Kerja (SMK3)
Pelaksanaan K3 merupakan aspek yang penting dalam usaha
meningkatkan kesejahteraan serta produktivitas karyawan. Keselamatan kerja tinggi
akan menekan tingkat kecelakaan yang menyebabkan sakit, cacat dan kematian.
Keselamatan kerja rendah akan berpengaruh buruk terhadap kesehatan
sehingga berakibat pada produktivitas yang menurun. Kecelakaan kerja bukan
hanya menimbulkan korban jiwa maupun kerugian material bagi pekerja dan
pengusaha, tetapi juga mengganggu proses produksi secara menyeluruh dan
merusak lingkungan yang akhirnya berdampak kepada masyarakat luas. Karena
itu, perlu dilakukan upaya yang nyata untuk mencegah dan mengurangi resiko
terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja secara maksimal.
Kecelakaan, peledakan, kebakaran dan penyakit akibat kerja pada umumnya
disebabkan oleh tidak dijalankannya syarat-syarat K3
secara baik dan benar
1
B. Maksud dan Tujuan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) sebagai suatu rangkaian kegiatan dalam pelatihan
dan Pembinaan Calon Ahli K3 Umum, dimaksudkan untuk menambah wawasan
dan pengetahuan peserta pelatihan sehingga peserta tidak hanya memiliki
pengetahuan teoritis, tapi juga memiliki pengetahuan lapangan yang merupakan
implementasi teori tersebut secara langsung. Selain itu, PKL ini juga
dimaksudkan untuk membekali pengetahuan bagi para calon Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Umum (AK3U) mengenai K3, dengan praktik nyata dalam
penerapan persyaratan dan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di
tempat kerja yang meliputi: konstruksi
bangunan, sarana penanggulangan kebarakan, dan listrik.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan salah satu bagian
dari kegiatan pelatihan dan pembinaan calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Umum (AK3U) dalam mengidentifikasi bahaya dan risiko di tempat kerja. Melalui
PKL, calon Ahli K3 Umum dapat mengetahui tugas dan tanggungjawabnya sesuai
dengan bidang yang ditentukan dalam surat keputusan penunjukannya (SKP), seperti
yang dijelaskan di dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per-02/MEN/1992
tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pasal 9
dan pasal 10.
Tujuan dari calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U)
ini mengikuti PKL di PT. PLN (Persero) UPDK Tello, adalah agar wawasan yang
diperoleh selama PKL dapat menambah khasanah keilmuan terkait penerapan
peraturan dan norma K3 di tempat kerja nantinya. Serta melakukan pengawasan serta
perbaikan yang berkesinambungan, dalam rangka mengurangi risiko kecelakaan
kerja di perusahaan
yang disebabkan oleh faktor kelalaian manusia maupun kegagalan fungsi mesin.
Adapun tujuan penulisan laporan PKL ini, adalah untuk mengetahui
penerapan peraturan dan normal K3 di perusahaan yang dikunjungi. Dan laporan
ini juga bisa digunakan untuk sebagai masukan bagi pihak perusahaan untuk
menghindari risiko
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
2
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengamatan Kelompok III sebagai berikut :
1. Pengamatan dan Penerapan K3 Konstruksi Bangunan
- Ruang lingkup K3 Bangunan meliputi fungsi, persyaratan,
penyelenggaraan, peran masyarakat, dan pembinaan terkait konstruksi
bangunan
2. Pengamatan dan Penerapan Keahlian dan Kelembagaan K3
- Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3)
- Pengesahan P2K3
- Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3)
- Organisasi dan Program Kerja
- Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
3. Pengamatan dan Penerapan K3 Lingkungan Kerja
- Norma K3 Lingkungan Kerja di Tempat Kerja
4. Pengamatan dan Penerapan K3 Mekanik
- Norma K3 Mekanik PesawatAngkat dan PesawatAngkut
- Norma K3 Mekanik Pesawat Tenaga Produksi
5. Pengamatan dan Penerapan K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan
- Norma K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan
6. Pengamatan dan Penerapan SMK3
- Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja
- Kebijakan dan Komitmen K3
- Audit SMK3
- Penghargaan K3 (Zero Accident Award Sertifikat SMK3)
7. Pengamatan dan Penerapan K3 Kesehatan Kerja
- K3 Pemeriksaan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja
8. Pengamatan dan Penerapan Ergonomi K3
- Pelaksanaan Ergonomi K3 di Tempat Kerja
9. Pengamatan dan Penerapan K3 Penanggulangan Kebakaran
- Personil K3 Penanggulangan Kebakaran
- Sistem Proteksi Kebakaran
10. Pengamatan dan Penerapan K3 Instalasi Listrik

;
- K3 Instalasi Penyalur Petir
- K3 Elevator dan Eskalator
- Personil K3 Listrik
11. Pengamatan dan Penerapan K3 Bahan Berbahaya
- Pengelolaan Bahan Berbahaya Beracun (B3)

D. Dasar Hukum
Dasar Hukum sebagai berikut :
1. Dasar Hukum (Umum)
- Undang - Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
- Undang - Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
2. Dasar Hukum K3 Konstruksi Bangunan
- Undang Undang No. 2 Tahun 2003 tentang Jasa Konstruksi
- Undang - Undang No. 28 Tahun 2002 tenntang Bangunan Gedung
- Permenakertrans No. PER.01/MEN/1980 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan

- Kep. Dirjen Panwasnaker No. KEP.20/DJPPK/VI/2004 tentang


Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Bidang Konstruksi
Bangunan
3. Dasar Hukum Keahlian dan Kelembagaan K3
- Peraturan Menteri tenaga kerja No. 04/MEN/1987 tentang Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tata Cara
Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja

- Peraturan Menteri tenaga kerja No. 02/MEN/1992 Tentang Tata


Cara Petunjukan, Kewajiban, Dan Wewenang Ahli Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja

- Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 04/MEN/1995 Tentang.


Perusahaan Jasa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.

- Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor KEP.155/MEN/1984


Tentang Penyempurnaan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi Nomor KEP.125/MEN/82, Tentang Pembentukan, Susunan
Dan Tata Kerja Dewan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Nasional,

4
Dewan Keselamatan Dan

4
Kesehatan Kerja Wilayah Dan Panitia Pembina Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja
- Peraturan Menteri tenaga kerja dan transmigrasi RI No.
Per-01/MEN/1/2007 Tentang Pedoman Pemberian Penghargaan K3

- Peraturan Menteri tenaga kerja RI No. Per-26/MEN/2014


Tentang Penyelenggaraan Penilaian Penerapan Sistem Manajement
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

- Peraturan Menteri tenaga kerja RI No. Per-18/MEN/2016 Tentang


Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

- Peraturan Menteri tenaga kerja RI Kep-1135/MEN/1987 Tentang


Bendahara Kesehatan dan Keselamatan Kerja

- Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-245/MEN/1990 Tentang


Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional

- Peraturan Menteri tenaga kerja dan transmigrasi RI No.


Per-239/MEN/2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Sertifikasi
Kompetensi Calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum

- Peraturan Menteri tenaga kerja dan transmigrasi RI No.


Per- 372/MEN/XI/2009 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Bulan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Nasional Tahun 2010-2014

- Surat Edaran Menteri tenaga kerja dan transmigrasi RI


No. SE.02/MEN/DJPPK/I/2011 Tentang Pelaksanaan Penunjukan
Ahli Keselamatan Kerja Seabagaimana Dimaksud Dalam Undang Undang
No. 1 Tahun 1970 Yg Selanjutnya Disebut Ahli K3

- Keputusan Dirjen Penmbinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No.


Kep- 37/DJPPK/XI/2004 Tentang Kelengkapan dan Identitas Ahli
Keselamatan dan Kesehatan Kerja

- Keputusan Dirjen Penmbinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3


No. Kep-69/PPK dan K3/XII/2015 Tentang Pedoman Pembinaan Calon
Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja

4. Dasar Hukum K3 Lingkungan Kerja


- Permanakertrans No. 8 tahun 2010 tentang alat pelindung diri.

5
- Permenaker No. 5 tahun 2018 tentang keselamatan dan kesehatan
kerja lingkungan kerja

- Permenaker No. 9 Tahun 2016 tentang Keselamatan


dan kesehatan kerja dalam pekerjaan pada ketinggian

- SK Dirjen pembinaan pengawasan ketenagakerjaan


No. 113/DJPPK/IX/2006 tentang Pedoman Teknis Petugas
K3 Ruang terbatas (confined space)

- SK Dirjen pembinaan pengawasan ketenagakerjaan RI


No. 045/DJPPK/IX2008 (DICABUT)

- Keputusan Dirjen Pembinaan Pengawasan


Ketenagakerjaan No. 84 Tahun 2012 tentang tata cara
penyusunan dokumen pengendalian potensi bahaya besar dan
menengah.

5. Dasar Hukum K3 Mekanik


- Permenaker No. 38 Tahun 2016, Tentang Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Pesawat Tenaga dan Produksi

- Permenaker No.8 Tahun 2020, Tentang Keselamatan Dan Kesehatan


Kerja PesawatAngkat dan PesawatAngkut
6. Dasar Hukum K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan
- Undang-undang Uap 1930
- Pesawat Uap Tahun 1930
- Permenakertrans No.02/Men/1982 Tentang Kwalifikasi Juru Las di
Tempat Kerja
- Undang-undang no.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja
- Permenaker No.01/Men/1988 Tentang Kulasifikasi Syarat-
syarat Operator Pesawat Uap.

- Permenakertrans No.37 Tahun 2016, Tentang Keselamatan Dan


Kesehatan Kerja Bejana Tekan Dan Tangki Timbun
7. Dasar Hukum SMK3
- Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 Tentang Penerapan
Sistem Manajemen K3
8. Dasar Hukum K3 Kesehatan Kerja
6
- PP 88 tahun 2019 tentang Kesehatan kerja
- Peraturan Presiden No. 7 tahun 2019 tentang penyakit akibat kerja
- PMP No. 7 tahun 1964 tentang syarat kesehatan, kebersihan,
serta penerangan dalam tempat kerja (Tidak Berlaku)

- Permenaker No. I/Men/1976 tentang kewajiban latihan hyperkes bagi


dokter perusahaan

- Permenaker No. I/Men/1979 tentang kewajiban latihan Hygiene


Perusahaan kesehatan dan keselamatan Kerja bagi Paramedis Perusahaan

- Kepmenaker No. 333/Men/1989 tentang diagnosa dan pelaporan


penyakit akibat kerja

- Permenakertrans No. Per. 02/MEN/1980 tentang pemeriksaan kesehatan


dan keselamatan tenaga kerja dalam penyelenggaraan keselamatan kerja
- Permenaker No. I/Men/1981 tentang kewajiban melapor penyakit akibat kerja
- Permenakertrans No. Per. 03/Men/1982 tentang pelayanan kesehatan kerja
- Kepmenaker No. 312 tahun 2020 tentang pedoman
penyusunan perencanaan keberlangsungan usaha dalam menghadapi
pandemi penyakit.
- Kepmenaker No. 317 tahun 2020 tentang senam pekerja sehat
- Kepmennakertrans No. KEP. 68/MEN/IV/2004 tentang pencegahan
dan penanggulangan hiv/aids di tempat kerja

- Permenaker No. 11/Men/VI/2005 tentang pencegahan dan


penanggulangan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika,
psikotropika dan zat adiktif lainnya di tempat kerja

- Permenaker No. 15/Men/VIII/2008 tentang pertolongan pertama


pada kecelakaan di tempat kerja

- Instruksi Mennaker No. Ins.03/M/Bw/1999 tentang pengawasan


terhadap pengelolaan makanan di tempat kerja

- Mennakertrans No. Se. 01/Men/1979 tentang pengadaan kantin dan


ruangan makan

- Kepdirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. 20 tahun


2005 tentang petunjuk teknis pelaksanaan pencegahan dan
penanggulangan hiv/aids di tempat kerja

7
- Kepdirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. 22 tahun
2008 tentang petunjuk teknis penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja.

- Kepdirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. 53 tahun


2009 tentang pedoman pelatihan dan pemberian lisensi petugas
pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja

- SE. Dirjen Binawas No. Se. 86/Bw/1989 tentang perusahaan catering


yang mengelola makanan Bagi tenaga kerja

- SE Menaker No. M/9/HK.04/VII/2021 Tentang Optimalisasi


Penerapan Protokol Kesehatan Di Tempat Kerja Dan Penyediaan
Perlengkapan Sarana Kesehatan Bagi Pekerja/Buruh Oleh Perusahaan
selama Pandemi Covid-19

- SE Menaker No. M/8/HK.04/V/2020 tentang perlindungan


pekerja/buruh dalam program jaminan kecelakaan kerja pada kasus
penyakit akibat kerja karena corona virus disease 2019 (covid-19)

- SE Menaker No. M/7/AS.02.02/V/2020 tentang Rencana


Keberlangsungan Usaha Dalam Menghadapi Pandemi Corona Virus Disease
2019

- SE Menaker No. M/3/HK.04/III/2020 tentang pelindungan pekerja/buruh


dan kelangsungan usaha dalam rangka pencegahan dan penanggulangan
covid- 19

- Kepdirjen Binwasnaker dan K3 No. 5/36/HM.01/IV/2020 tentang


Pedoman Penyusunan Perencanaan Keberlangsungan Usaha Dalam
Menghadapi Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

- Kepdirjen Binwasnaker dan K3 No. 5/76/HM.01/VII/2020 tentang Protokol


K3 Kembali Bekerja Dalam Pencegahan Penularan Covid-19.

- Kepdirjen Binwasnaker dan K3 No. 5/77/HM.01/VII/2020 tentang


Pedoman Penyusunan Perencanaan Keberlangsungan Usaha Dalam
Menghadapi Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Bagi
Usaha Kecil dan Menengah.

- Kepdirjen Binwasnaker dan K3 No. 5/151/AS.02/XI/2020 tentang


pedoman Keselamatan dan kesehatan kerja (k3)Pelaksanaan pemeriksaan
kesehatan tenaga kerja Pada masa pandemi Covid-19.

8
9. Dasar Hukum K3 Penanggulangan Kebakaran

8
- Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. 186 Tahun
1999 tentang Unit Penanggulangan Kebaran di Tempat Kerja

- Permenakertrans RI No. PER.04/MEN/1980 tentang Syarat -


Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan

- Instruksi Menaker RI No. INS 11/M/BW/1997 tentang pengawasan khusus


K3 penanggulangan kebakaran

- Peraturan Mentri Pekerjaan Umum No. 26/PRT/M/2008 tentang


persyaratan teknis sistem proteksi kebakaran pada bangunan gedung dan
lingkungan

- Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 2 tahun 1983 tentang instalasi


alarm kebakaran automatik
10. Dasar Hukum K3 Instalasi Listrik
- Permenaker No. 12 tahun 2015 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Listrik di Tempat Kerja
- Undang - Undang No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
- Permenaker RI No. 31 tahun 2015 dan Permenaker RI
No. PER.02/MEN/1989 tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir

- Permenaker RI No. 6 tahun 2017 tentang Keselamatan dan Kesehatan


Kerja Elevator dan Eskalator

- Kep. Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan


Pengawasan Ketenagakerjaan No. KEP.407/BW/1999 tentang Persyaratan,
Penunjukan, Hak dan Kewajiban Teknisi Lift

- Kep. Dirjen Panwasnaker dan K3 No. KEP.48/PPK&K3/VIII/2015


tentang Pembinaan Teknisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Listrik

- Kep. Dirjen Panwasnaker dan K3 No. KEP.47/PPK&K3/VIII/2015


tentang Pembinaan Calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Bidang Listrik

- Kep. Dirjen Panwasnaker No. KEP.89/PPK/XII/2012 tentang


Pembinaan Calon Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Spesialis
Listrik
11. Dasar Hukum K3 Bahan Berbahaya
- Permenaker No. 187/Men/1999 tentang pengendalian
bahan kimia berbahaya di tempat kerja
9
BAB II
KONDISI PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Tempat Kerja


1. Sejarah Singkat
Awalnya kota Makassar mulai mengenal dan memanfaatkan energi
listrik tenaga uap pada tahun 1914 untuk pertama kalinya dikelola oleh
Electriciteit Weizen dan berlokasi di Pelabuhan Makassar. Kemudian
tahun 1925 dibangun PLTU kapasitas 2 MW di tepi Sungai Jeneberang
daerah Pandang-
Pandang, Sungguminasa dan hanya beroperasi hingga 1957.
Tahun 1946, dibangun PLTD yang berlokasi di bekas lapangan
sepak bola Bontoala dikelola N.V. NEGEM. Tahun 1949 seluruh
pengelolaan kelistrikan dialihkan ke N.V. OGEM. Kemudian tahun 1957
perusahaan ketenagalistrikan di Kota Makassar dinasionalisasi oleh
Pemerintah RI dan
dikelola oleh PLN Makassar.
Tahun 1966 pemerintah melalui PLN membangun dua unit PLTU
yakni berlokasi di sektor Tello yang digunakan untuk mendukung pasokan
energi
PLTD Bontoala. Pembangunan selesai tahun 1971 dan mulai dioperasikan.
Tahun 1973 dibangun lagi dua unit pembangkit diesel yang berlokasi
di site PLTU Tello. Kemudian berdasarkan Permen, PLN Exploitasi VI
berubah menjadi PLN Exploitasi VIII. Dan pada 1976, PLN Wilayah VIII
mendapat tambahan satu unit PLTG Westcan. Pada tahun yang sama, di
bulan Juli dibentuk unit Sektor Tello diberi nama PLN Wilayah VIII Sektor
Tello dengan
unit asuhan PLTU Bontoala dan Gardu Induk/Transmisi.
Tahun 1982 dibangun dua unit PLTG Alsthom. Tahun 1984
dibangun dua unit PLTD Mitsubishi. Dan tahun 1997 dibangun dua unit
PLTG GE.pada tahun 1997 bulan Agustus, unit PLTD Bontoala dikeluarkan
dari perushaan. Dan pada Februari 1999 PLN Sektor Tello mendapat
10
tambahan tanggung
jawab untuk mengelola unit asuhan PLTD Bulukumba.
Pada bulan Juni 2000 nama Sektor Tello berubah menjadi Unit
Pembangkit I dengan unit asuhan PLTD Bau-Bau dan PLTD Kendari. Untuk

10
unit asuhan PLTD Bulukumba diserahkan kepada PLN UP, sedangkan unit
GI dan transmisi diserahkan pada PLN UP2B.
Pada tanggal 31 Mei 2000 PLN Sektor Tello diubah menjadi PT.
PLN (Persero) Wilayah Sulselbartra Sektor Tello. Perubahan dilakukan
kembali pada bulan November 2010, Unit PLTD Selayar yang semula
merupakan Unit dari PLN Sektor Bakaru bergabung menjadi Unit dari PLN
Sektor Tello. Pada bulan Mei 2012, Unit PLTU Barru yang merupakan
Unit dari PLN
Sektor Bakaru bergabung menjadi Unit dari PLN Sektor Tello.
Pembangkit-pembangkit yang berada di PLN Sektor Tello saat
ini umumnya hanya dioperasikan saat-saat beban puncak, guna
mengantisipasi kenaikan beban dan memperbaiki mutu tegangan di
samping cadangan
putar jika sewaktu-waktu terjadi gangguan system.
PT. PLN (Persero) UPDK Tello terletak pada bagian Timur
Kota Makassar, tepatnya di Jl. Urip Sumoharjo Km. 7. Letak PT. PLN
(Persero) UPDK Tello tidak berada pada pusat kota, letaknya
strategis dalam melakukan produksi untuk menghasilkan daya, sehingga
aktivitas tersebut tidaklah mengganggu aktivitas masyarakat. Meskipun
tidak berada pada pusat kota, tapi tetap dapat dijangkau dengan mudah
melalui transportasi
umum maupun pribadi.

2. Sarana Pokok dan Fasilitas Penunjang


Berikut Sarana Pokok dan Fasilitas Penunjang PT. PLN (Persero) UPDK

Tello Makassar:
- Pos Pengamanan (Pos Security)
- Area Parkir Kendaraan
- Aula Sikarannuang
- Klinik Perusahaan (1 Dokter Pemeriksa dan 2 Tenaga Paramedis)
- Kantin
- Musholla
11
- Toilet
- Jalur Pejalan Kaki & Assembly Point

11
- Rumah Pompa (Pump House)
- Fire Fighting Station & Fire Hydrant Station
- Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 Cair
- APAR, Hydrant (Barel & Box), Selang Hydrant
- Gantry Crane & Overhead Crane
- Alat Perlindungan Diri
- Kotak P3K
- Tempat Sampah
- Electric Forklift

3. Struktur Organisasi
Berikut Struktur Organisasi Susunan Pengurus P2K3 PT. PLN (Persero)
UPDK Tello Makassar

4. Jumlah Tenaga Kerja


Jumlah Tenaga Kerja di PT. PLN (Persero) UPDK Tello Makassar
sebanyak 239 Orang telah membentuk P2K3.

12
5. Visi dan Misi
Visi Perusahaan:
“Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Bertumbuh Kembang,
Unggul, dan Terpercaya dengan Bertumpu pada Potensi Insan” .
Misi Perusahaan:
- Menghimpun dan menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain
yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota
perusahaan, dan pemegang saham.

- Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan


kualitas kehidupan masyarakat

- Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong


kegiatan ekonomi
- Menjadikan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

B. Temuan
1. Temuan Positif
i. K3 Konstruksi Bangunan
- Tersedianya Pintu Darurat dan Jalur Evakuasi serta
Titik Kumpul
- Area Parkir Motor dalam tahapan Renovasi (Pemeliharaan)
ii. Keahlian dan Kelembagaan K3
- Adanya Struktur P2K3
- Adanya Sertifikat dan Lisensi Ahli petugas kebakaran
iii. K3 Lingkungan Kerja
- Memiliki fasilitas Kantin untuk karyawan/pekerja
- Adanya rambu peringatan area berbahaya
iv. K3 Mekanik
- Memiliki Electric Forklift
- Memiliki Crane jenis Overhead dan Gantry
- Operator telah menggunakan APD sesuai prosedur
- Operator telah memiliki SIO

13
v. K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan
- Memiliki Bejana Tekan
- Penggunaan Pesawat Tenaga Produksi yang terencana
dan aman
vi. SMK3
- Adanya Sertifikat Penghargaan Penerapan SMK3
- Adanya Sertifikat Penghargaan Zero Accident
Award (Kecelakaan Nihil)
vii. K3 Kesehatan Kerja
- Memiliki Klinik Perusahaan ( 1 Dokter Pemeriksa dan 2 Tenaga
Paramedis )
viii. K3 Penanggulangan Kebakaran
- Tersedianya APAR (Alat Pemadam Api Ringan) jenis
Karbon Dioksida (CO2) sebanyak 123 unit.
- Memiliki 1 unit Fire Fighting Station
- Memiliki 1 unit Fire Hydrant Station
- Memiliki 1 unit Rumah Pompa Hydrant
- Tersedianya Hydrant (Barel & Box) dan Selang
Hydrant, ditempatkan pada setiap area/Gedung dengan total
10 Pilar Hydrant

- Adanya Fire Hazard Labels


- Adanya Alarm Kebakaran
- Adanya SOP APAR
- Telah dilakukan Induksi Tanggap Darurat
- Telah dilakukan Pelatihan dan Simulasi
Pemadaman Kebakaran
- Adanya Regu Tim Pemadam Kebakaran
- Adanya personil Ahli K3 Kebakaran kelas D
ix. K3 Instalasi Listrik
- Adanya Petugas Ahli K3 Listrik
- Adanya APD Khusus untuk Pekerjaan Bertegangan Tinggi

14
- Adanya Penyalur Petir
- Telah dilakukan RIKSAUJI Berkala pada Penyalur Petir
x. K3 Bahan Berbahaya
- Terdapat Tempat Penyimpanan Sementara untuk Bahan B3
Cair

2. Temuan Negatif
i. K3 Konstruksi Bangunan
- Untuk Area Pejalan Kaki, ada Sebagian yang tidak terpasang
Railing.
ii. Keahlian dan Kelembagaan K3
- Salah satu petugas K3 Listrik tidak dapat menunjukkan SKP
- Salah satu petugas K3 Kimia tidak dapat menunjukkan
Sertifikat / Lisensinya
- Tidak adanya lisensi / surat izin operasi (SIO) Forklift
iii. K3 Lingkungan Kerja
- Terdapat beberapa rambu evakuasi yang tidak terlihat
dengan jelas
- Beberapa pekerja tidak menggunakan APD dengan lengkap
- Kebersihan lingkungan kurang terjaga
iv. K3 Mekanik
- Posisi penempatan Forklift tidak sesuai
v. K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan
- Pada Pesawat Tenaga Produksi tidak ditemukan pelat papan

nama
vi. K3 Kesehatan Kerja
- Kotak P3K tidak sesuai prosedur
vii. K3 Penanggulangan Kebakaran
- Tidak ditemukan alat deteksi dini kebakaran (smoke detector)
pada ruangan Penyimpanan Sementara Limbah B3
viii. K3 Instalasi Listrik

15
- Tidak ditemukannya pemberian label tanda bahaya pada Panel
- Tidak ditemukannya pemberian label nama pada
Sebagian Panel
- Tidak adanya pemasangan garis K3 di sekitar Panel

16
BAB III
ANALISA

A. Analisa dan Temuan Positif

No Foto Lokasi Temuan Analisa Saran Dasar Hukum

Tersedianya Pintu
PT. PLN Melakukan
Darurat dan Jalur Adanya jalur Permenaker No. 1
(Persero) pengecekan
1 Evakuasi serta evakuasi pada saat Tahun 1980 Bab II
UPDK dan perawata
Titik Kumpul keadaan darurat Pasal 5.1
Tello secara
(Assembly
berkala
Point)

PT. PLN Area Parkir Motor Lebih


Pengalihan parkir Permenaker no. 1
Sesuai dengan pihak PT. (Persero) dalam tahapan memperhatikan
2 untuk mencegah Tahun 1980 bab II
PLN (Persero) UPDK Tello UPDK Renovasi tempat
terjadinya kecelakaan Pasal 3.1
Tello (Pemeliharaan) peralihan
dan tata tertibnya

PT. PLN Pembentukan P2K3

(Persero) dan Pengesahan Permenaker No. 4


3 Adanya Struktur P2K3 Dipertahankan
UPDK P2K3 oleh Tahun 1987 Pasal 2
Tello Disnakertrans

17
SE. Mennakertrans
PT. PLN
Memiliki fasilitas No. Se.
(Persero) Memenuhi standar
4 Kantin untuk Dipertahankan 01/Men/1979 tentang
UPDK kebersihan.
karyawan/pekerja pengadaan
Tello
kantin dan ruang
makan
Dengan adanya Rambu yang ada
Permenaker No. 5
PT. PLN rambu peringatan perlu
Adanya rambu tahun 2018
(Persero) area berbahaya ditambahkan
5 peringatan area tentang
UPDK dapat diarea rawan
berbahaya keselamatan dan
Tello mengurangi berbahaya dan
kesehatan kerja
resiko kecelakaan dapat terlihat
lingkungan kerja
kerja dan PAK denganjelas

PT. PLN Dengan adanya Permenaker No. 08


(Persero) Memiliki Electric forklift dapat Tahun 2020 pasal
6 Dipertahankan
UPDK Forklift mempermudah 1
Tello mengangkut barang. poin 3 dan poin 11.

18
Dengan
PT. PLN tercantumnya
Permenaker No
(Persero) Memiliki Crane jenis kapasitas maksimum
7 Dipertahankan 09 Tahun 2010
UPDK Overhead dan Gantry sehinggah
Bab V
Tello mempermudah
pasal 34 bagian a
mengontrolnya
Dengan adanya
Bejana Tekan bisa
PT. PLN menampung gas
Permenakertrans No
(Persero) atau campuran udara
8 Memiliki Bejana Tekan Dipertahankan 37 tahun 2016 pasal
UPDK baik
16 ayat 1,2,3,4,5,6,7.
Tello terkempa menjadi
cair atau dalam
keadaan larut atau
beku
Terdapat pelindung
atau penutup
PT. PLN mesin gerak dari
Penggunaan Pesawat Permenaker No. 4
(Persero) pesawat
9 Tenaga Produksi Dipertahankan tahun 1985. Pasal 35
UPDK tenaga produksi
yang dan pasal 36
Tello menjadikan alat atau
terencana dan aman
mesin kerja yang
aman saat
19
beroperasi.

19
PT. PLN (Persero)
PT. PLN Peraturan Pemerintah
Adanya Sertifikat telah melaksanakan
(Persero) No 50 Tahun 2012
10 Penghargaan SMK3 dengan baik Dipertahankan
UPDK Tentang penerapan
Penerapan SMK3 sesuai peraturan
Tello SMK3 Pasal 8 ayat 3
perundang-undangan

Peraturan
PT. PLN Adanya Sertifikat PT. PLN (Persero) 01/MEN/I/2007
(Persero) Penghargaan Zero membuktikan Tentang pedoman
11 Dipertahankan
UPDK Accident Award bahwa menerapkan penghargaan
Tello (Kecelakaan Nihil) SMK3 keselamatan dan
dengan baik kesehatan kerja

Terdapat fasilitas
Disediakannya Permenakertrans No.
PT. PLN Memiliki Klinik kesehatan sebagai
Sarana/Fasilitas di Per.03/MEN/1982
(Persero) Perusahaan ( 1 Dokter dengan 1 personil
12 sekitaran Klinik tentang pelayanan
UPDK Pemeriksa dan 2 dokter pemeriksa
seperti tempat kesehatan tenaga
Tello Tenaga Paramedis ) dan 2 tenaga
sampah, APAR, dll kerja
paramedis
(asisten dokter)
PT. PLN
Sesuai diskusi dengan
(Persero) Adanya Petugas Ahli Sebagai pengawas Permenaker No. 12
13 pihak PT. PLN (Persero)
UPDK K3 Listrik K3 listrik Tahun 2015
UPDK Tello
Tello

20
20
PT. PLN Untuk melindungi
Sesuai diskusi dengan Adanya APD Khusus
(Persero) tenaga kerja dari UU No. 1 Tahun 1970
14 pihak PT. PLN (Persero) untuk Pekerjaan
UPDK bahaya tegangan Pasal 3.1 ( f )
UPDK Tello Bertegangan Tinggi
Tello tinggi

PT. PLN
Sesuai diskusi dengan Untuk mencegah
(Persero) Permenaker No. 2
15 pihak PT. PLN (Persero) Adanya Penyalur Petir terjadinya kecelakaan
UPDK Tahun 1989 Pasal 9
UPDK Tello akibat sambaran Petir
Tello

Penilaian dan Permenaker No. 2


PT. PLN
Sesuai diskusi dengan Telah dilakukan pengukuran terhadap Tahun 1989 BAB IX
(Persero)
16 pihak PT. PLN (Persero) RIKSAUJI Berkala Instalasi, Pasal 50 - 54
UPDK
UPDK Tello pada Penyalur Petir Perlengkapan dan Permenaker No. 12
Tello
Peralatan Listrik Tahun 2015 Pasal 11
Tersedianya APAR Tersedianya APAR di melakukan Permenaker No. 4
PT. PLN
(Alat Pemadam Api lokasi tempat kerja pengecekan secara Tahun 1980 tentang
(Persero)
17 Ringan) jenis yang siap digunakan berkala apabila syarat - syarat
UPDK
Karbon apabila terjadi APAR sudah pemasangan dan
Tello
Dioksida (CO2) kebakaran berkarat pemeliharaan APAR
sebanyak 123 unit

21
Keputusan Menteri
Memperhatikan Tenaga Kerja RI
PT. PLN Adanya Fire Fighting
perawatan dan No.186/MEN/1999
(Persero) Memiliki 1 unit Fire Station yang siap
18 pemeliharaan Fire tentang Unit
UPDK Fighting Station digunakan apabila
Fighting Station Penanggulangan
Tello terjadi kebakaran
secara berkala Kebakaran di Tempat
Kerja.

- Adanya Fire Memperhatikan


Keputusan Menteri
Hydrant Station di perawatan dan
PT. PLN Tenaga Kerja RI No.
lokasi pabrik yang pemeliharaan
(Persero) Memiliki 1 unit Fire 186/MEN/1999 tentang
19 siap menyuplai air instrument -
UPDK Hydrant Station unit penanggulangan
jika terjadi kebakaran instrument di
Tello kebakaran di tempat
-Tersedianya Fire Hydrant
kerja. Pasal 2
cadangan APAR Station
secara berkala.
Memperhatikan Keputusan Menteri
perawatan dan Tenaga Kerja RI
PT. PLN Ruang Pompa
pemeliharaan No.186/MEN/1999
(Persero) Memiliki 1 unit Rumah yang dilengkapi
20 pompa secara tentang Unit
UPDK Pompa Hydrant dengan panel
berkala. Baik valve, Penanggulangan
Tello control untuk
pipe, maupun Kebakaran di Tempat
penyaluran air.
control panelnya. Kerja.Pasal 2

22
Tersedianya Hydrant Keputusan Menteri
(Barel & Box) dan Tenaga Kerja RI
PT. PLN
Selang Hydrant, Memperhatikan No.186/MEN/1999
(Persero) Tersedianya Hydrant
21 ditempatkan pada pemeliharaan tentang Unit
UPDK (Barel & Box)
setiap area/Gedung secara berkala. Penanggulangan
Tello
dengan total 10 Kebakaran di Tempat

Pilar Kerja.Pasal 2
Hydrant
Memperhatikan Undang - Undang
PT. PLN Sebagai penanda
penanda Fire No. 1 Tahun 1970
(Persero) Adanya Fire Hazard bahaya mudah
22 Hazard Labels tentang
UPDK Labels terbakar
agar terlihat/tidak Keselamatan Kerja
Tello
terhalang. Pasal 12 ( b,c ) Pasal
14 ( b )
Peraturan Menteri
PT. PLN Tersedianya alarm
Tenaga Kerja No.
(Persero) Adanya Alarm kebakaran yang
23 Dipertahankan 2 tahun 1983
UPDK Kebakaran digunakan apabila
tentang
Tello terjadi kebakaran
instalasi alarm
kebakaran automatik

23
PT. PLN Memperhatikan

(Persero) Petunjuk cara adanya SOP Permenaker nomor 4


24 Adanya SOP APAR
UPDK penggunaan apar APAR di setiap tahun 1980
Tello ruangan terkait

23
PT. PLN
Sesuai diskusi dengan Telah dilakukan
(Persero) Pengarahan tentang Permenkes nomor 48
25 pihak PT. PLN (Persero) Induksi Tanggap Dipertahankan
UPDK K3 tanggap darurat tahun 2016
UPDK Tello Darurat
Tello
Kepmenakertrans

PT. PLN Telah dilakukan Untuk No.186 tahun 1999


Sesuai diskusi dengan
(Persero) Pelatihan dan Simulasi menciptakan tentang Unit
26 pihak PT. PLN (Persero) Dipertahankan
UPDK Pemadaman tenaga kerja yang Penanggulangan
UPDK Tello
Tello Kebakaran siap menghadapi Kebaran di Tempat

kebakaran Kerja pasal 2 (e)


Kepmenakertrans

PT. PLN No.186 tahun 1999


Sesuai diskusi dengan Untuk
(Persero) Adanya Regu Tim tentang Unit
27 pihak PT. PLN (Persero) mempercepat Dipertahankan
UPDK Pemadam Kebakaran Penanggulangan
UPDK Tello proses pemadaman
Tello Kebaran di Tempat
dan proses evakuasi
Kerja pasal 2 (d)
Kepmenakertrans

PT. PLN No.186 tahun 1999


(Persero) Adanya Petugas Ahli Sebagai pengawas tentang Unit
28 Dipertahankan
UPDK K3 Kebakaran K3 kebakaran Penanggulangan
Tello Kebaran di Tempat
Kerja pasal 5 (d)

24
PT. PLN
Agar mudah terlihat, UU No. 1 Tahun
(Persero) Terdapat rambu K3 di
29 di taati dan di Dipertahankan 1970 Pasal 12 ( b,c )
UPDK depan Gardu Induk
laksanakan Pasal
Tello
14 ( b )
PP No.101 Tahun
2014 Pasal 3 ayat 1
PT. PLN Terdapat Tempat PT. PLN (Persero)
dan Permenaker No.
(Persero) Penyimpanan Sudah memiliki
30 Dipertahankan 187/Men/1999
UPDK Sementara untuk TPS
tentang
Tello Bahan B3 Cair Limbah Sesuai
pengendalian bahan
Prosedur berlaku.
kimia berbahaya di
tempat kerja

25
B. Temuan & Analisa negatif

No Foto Lokasi Temuan Analisa Saran Dasar Hukum

PT. PLN
Dapat menyebabkan Permenaker No. 1
(Persero) Jalur pejalan kaki ada Segera lakukan
1 tenaga kerja Tahun 1980 Bab II
UPDK yang tidak memiliki railing pemasangan railing
tergelincir / terjatuh Pasal 8
Tello
Melakukan
PT. PLN pengecekan
Salah satu petugas K3 Harusnya petugas K3
(Persero) terhadap petugas UU No. 1 Tahun 1970
2 Listrik tidak dapat Listrik memiliki
UPDK khusunya K3 Listrik Pasal 1 (6)
menunjukkan SKP sertifikat/SKP/lisensi
Tello yg tidak memiliki
SKP
Melakukan
PT. PLN Salah satu petugas K3 pengecekan
Harusnya petugas K3
(Persero) Kimia tidak dapat terhadap petugas UU No. 1 Tahun 1970
3 Kimia memiliki
UPDK menunjukkan Sertifikat / khusunya K3 Listrik Pasal 1 (6)
sertifikat/SKP/lisensi
Tello Lisensinya yg tidak memiliki
SKP

26
Melakukan Permenaker No.5 tahun
PT. PLN Terdapat beberapa
Terdapat beberapa pemangkasan atau 2018 tentang
(Persero) rambu evakuasi
4 rambu evakuasi yang di pindahkan keselamatan dan
UPDK terhalang oleh ranting
tidak terlihat denganjelas ketempat yang kesehatan kerja
Tello pohon
mudah terlihat lingkungan kerja
Terdapat beberapa
titik penumpukan Permenaker No. 5 tahun
PT. PLN
sampah/barang 2018 tentang
(Persero) Kebersihan lingkungan Menjaga kebersihan
5 rongsokan, instalasi keselamatan dan
UPDK kurang terjaga lingkungan
kabel yang tidak kesehatan kerja di
Tello
sesuai prosedur lingkungan kerja

Menempatkan
Permenaker No. 08
PT. PLN Forklift disembarang
Memberikan tempat tahun 2020 tentang
(Persero) Posisi penempatan tempat
6 khusus atau keselamatan kerja dan
UPDK Forklift tidak sesuai dapat
ruangan tersendiri pesawat angkat dan
Tello membahayakan dan
angkut pasal 89 ayat 2
menjadi penyebab
kecelakaan kerja

27
Tidak adanya papan Merekomendasikan UU no. 38 Tahun 2016
PT. PLN
Pada Pesawat Tenaga nama bisa dapat agar adanya tentang Kesehatan
(Persero)
7 Produksi tidak ditemukan mengakibatkan pemasangan keselamatan kerja
UPDK
pelat papan nama terjadinya kecelakaan pemberitahuan pesawat produksi pada
Tello
kerja. pelat papan nama pasal 15

27
Tidak ada
Menambahjumlah Permenaker No.
pemeliharaan
PT. PLN kotak P3K dan 15/Men/VIII/2008
terhadap kotak P3K
(Persero) Kotak P3K tidak sesuai menyediakaan tentang pertolongan
8 yang telah di
UPDK prosedur kotak P3K di pertama pada
sediakan sesuai
Tello tempat tempat yang kecelakan di tempat
dengan standaryang
mudah kerja
telah di tentukan
dijangkau
PT. PLN
Tidak ditemukannya Segera di lakukan UU No. 1 Tahun 1970
(Persero) Dapat terjadi
9 pemberian label tanda pemasangan Pasal 12 ( b,c ) Pasal 14
UPDK kecelakaan kerja
bahaya pada Panel label (b)
Tello
tanda bahaya
PT. PLN Segera di
Tidak ditemukannya UU No. 1 Tahun 1970
(Persero) Dapat terjadi salah lengkapi label
10 pemberian label nama Pasal 12 ( b,c ) Pasal 14
UPDK pengoperasian alat nama pada
pada sebagian Panel (b)
Tello panel yang tidak
memiliki label
PT. PLN Bisa menyebabkan
Tidak adanya Melakukan UU No. 1 Tahun 1970
(Persero) gangguan pada saat
11 pemasangan garis K3 di pemasangan garis Pasal 12 ( b,c ) Pasal 14
UPDK pengoperasian/pemel
sekitar Panel K3 (b)
Tello iharaan
Sesuai diskusi dengan PT. PLN Tidak terdapat Smoke Dapat menyebabkan Sebaiknya segera
Permenaker No. 02
12 pihak PT. PLN (Persero) (Persero) detector di ruang lambatnya di lakukan
Tahun 1983
UPDK Tello UPDK penyimpanan limbah penangan pemasangan
28
kebakaran karena

28
Tello sementara peringatan yang smoke detector
lambat untuk peringatan
kebakaran
sedini
mungkin.

29
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Penerapan SMK3 di PT. PLN (Persero) UPDK Tello Makassar dapat
dikategorikan sangat baik dibuktikan dengan penghargaan SMK3 dan Zero Accident.
Keahlian dan Kelembagaan K3 yang baik pula dibuktikan dengan pembentukan P2K3,
Ahli ahli K3 di
masing-masing bidangnya.
Dalam pelaksanaan dan penerapan norma K3 bidang Konstruksi, K3
bidang Mekanik (Pesawat Angkat Angkut, Pesawat Tenaga Produksi), K3 bidang
Pesawat Uap dan Bejana Tekan K3 bidang Penanggulangan Kebakaran, K3 bidang
Instalasi Listrik,
K3 bidang Bahan Berbahaya telah dilakukan dengan baik.
K3 bidang Lingkungan Kerja, K3 bidang Kesehatan Kerja, Ergonomi K3
telah dilakukan dengan baik pula, dengan tersedianya sarana/fasilitas penunjang
K3 di
tempat kerja.
Sehingga, dapat disimpulkan PT. PLN (Persero) UPDK Tello telah
melaksanakan K3 sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam ketentuan-
ketentuan perundang-
undangan dan peraturan pemerintah mengenai K3.

B. Saran
Adapun saran yang diberikan berdasarkan kesimpulan yaitu:
- Agar temuan-temuan yang berkaitan dengan belum terpenuhinya
Peraturan Pemerintah yang menjadi dasar hukum K3 dapat
dipenuhi/diperbaiki dengan segera oleh Perusahaan

- Agar manajemen perusahaan dapat mengetahui dan senantiasa


mengikuti dasar hukum / peraturan yang berlaku.

30
- Agar Melakukan maintenance secara rutin untuk peralatan penunjang.

30
REFERENSI

1. Buku Peraturan Perundangan K3


2. Company Profile Perusahaan PT PLN (Persero) UPDK Tello Makassar

31

Anda mungkin juga menyukai