Anda di halaman 1dari 15

CONTOH STUDI KASUS

PT XYZ merupakan pabrik pengolahan yang berada di Bandung, beroperasi 2 longshift dan
memiliki karyawan sebanyak 316 orang. Perusahaan ini telah memiliki P2K3 namun belum
didaftarkan ke Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Barat dan yang menjadi sekretaris P2K3
adalah manager HRD yang belum pernah diikutsertakan dalam pembinaan Ahli K3 Umum.
Perusahaan ini menyimpan Acetylene dengan kuantitas 60 ton dan memiliki petugas K3 Kimia
sebanyak 1 orang yang telah mendapatkan sertifikat dari Kementerian Ketenagakerjaan. Selain
itu terdapat juga penggunaan chlorine di ruang produksi di mana wadahnya tidak memiliki label
serta MSDS diletakkan di ruang arsip. Perusahaan ini memiliki ketel uap pipa air sebanyak 3
buah dengan kapasitas masing-masing 20 ton/jam dan 5 buah sterilizer rebusan kapasitas 60
TBS/jam. Selain itu terdapat forklift dengan kapasitas 10 ton dan overhead crane dengan
kapasitas 25 ton. Baik pesaat uap maupun pesawat angkat angkut terakhir dilakukan riksa uji
berkala pada tahun 2017. Petugas yang mengoperasikan ketel uap me miliki lisensi operator
pesawat uap kelas 2, yang mengoperasikan forklift memiliki lisensi operator forklift kelas 2dan
operator overhead crane memiliki lisensi operator overhead crane kelas 3. Seluruh lisensi
tersebut diterbitkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI. Perusahaan ini di ruang produksi
memiliki hasil pengukuran kebisingan 90 DbA, dan perusahaan sudah memberikan earplug 1x
setiap tahunnya, seringkali karyawan membeli earplug secara mandiridari luar perusahaan dan
pada ruangan terdapat getaran sebesar 5 m/det2.
Sebagai calon ahli K3 Umum, bagaimana upya anda dalam pemenuhan syarat-syarat K3 di
Perusahaan?
1. Kelembagaan/organisasi K3 dan keahlian K3
 Syarat pembentukan P2K3 di suatu perusahaan harus memiliki seorang Ahli K3
Umum. ahli k3 ingin membuat P2K3 jika belum mengerti harusnya berkonsultasi
kepada pengawas K3 di disnaker setempat. Dan ketika akan membuat P2K3 langsung
melapor kepada pengawas K3 idak lebih dari 2x24 jam. Yang menjadi ketua dalam
P2K3 haruslah pimpinan tertinggi di perusahaan tsb. Dan yang menjadi sekretaris
adalah ahli K3 yang sudah berlisensi. Untuk anggota adalah perwakilan beberapa
divisi di perusahaan tsb.
2. Pengendalian lingkungan kerja, bahan berbahaya dan beracun
 PT. XYZ harus menambah 3 petugas kimia lainnya. Faktor bahaya fisik yaitu
kebisingan di perusahaan ini telah melebihi ambang batas kebisingan. Kebisingan
yang dihasilkan ruang produksi perusahaan adalah 90 Db dan melebihi NAB
kebisingan yaitu 85 Db umtuk pemajanan 8 jam/hari. Pengendalian sudah dilakukan
oleh perusahaan dengan memberikan lat pelindung yaitu earplug. Erplug bias
mengurangi tingkat kebisingan yang dirasakan oleh tenaga kerja sebesar 7,5 sampai
15 dB
Untuk getaran di perusahaan tersebut sudah melebihi NAB yaitu 5 m/detik.
Pengendalian yg. Pada bahan kimia berbahaya harus memiliki label yang bisa
ditempel dan memiliki SDS dan disana ada penjelasan lebh rinci terkait bagaimana
penolongan pertama pada bahan kimia tsb dan pengendaliannya jika terjadi
kecelakaan berat.
3. Pemakaian pesawat uap dan pesawat angkat dan pesawat angkut
Setiap pesawat uap harus ada operator. Jika 3 pesawat maka 3 operator kelas 1.
 Forklift kapasitas 10 ton di operasikan oleh 1 orang operator kelas 2
 Overhead crane 25 ton di operasikan oleh 1 orang operator kelas 3
 Pesawat uap dan bejana tekan dilakukan pemeriksaan berkala 2 thn setelah
pemeriksaan pertama. Untuk PAPA dilakukan pemeriksaan berulang 1 thn setelah
pemeriksaan pertama baru setelahnya 2 tahun. Untuk PAPA dilakukan pengujian
berkala sekali 5 tahun

KUIS PENGAWASAN K3 LISTRIK


1. Penanggulangan K3 listrik dan kebakaran dilaksanakan dengan pola preventif, apakah yang
dimaksud dengan pola tersebut
Jawab : Dimulai dari saat perencanaan

2. Syarat-syarat keselamatan kerja ditetapkan melalui peraturan perundangan, salah satunya


persyaratan untuk mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya. Hal tersebut tertuang dalam
Jawab : UU No.1 tahun 1970 pasal 3 ayat (1) huruf q

3. Alat untuk mengukur tahanan isolasi kabel listrik adalah


Jawab : Insulation Resistan Tester

4. Potensi bahaya pada instalasi listrik, kecuali


Jawab : Terpeleset
Pembahasan : potensi bahaya padainstalasi listrik yaitu :
a. Panas (thermal)
b. Kebakaran
c. Beban lebih (overload)

5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik ditempat kerja diatur dalam


Jawab : Permenaker No.12 tahun 2015

6.  Dalam persyaratan untuk Badan Pengusahaan Listrik, antara lain dipersyaratkan


Jawab : Harus mempunyai teknisi yang memiliki kompetensi K3 dibidang listrik yang disahkan
oleh Kemenaker RI

7. Instalasi proteksi petir internal misalnya dengan memasang arrester pada instalasi listrik untuk
memotong arus petir dan menyamakan tegangan diatur dalam peraturan
Jawab : Permenaker No.Per.02/Men/1989

8. Kegiatan yang dilaksanakan berupa pemasangan dan pemeliharaan pada pembangkitan terhadap
distribusi dan pemanfaatan listrik, dapat dilakukan oleh
Jawab : Teknisi K3 Listrik pada perusahaan atau teknisi K3 Listrik pada PJK3
9. Potensi bahaya listrik seperti dibawah ini, kecuali
Jawab : bahaya ledakan debu, uap dan gas

10.  Instalasi penyalur petir secara umum harus memenuhi persyaratan


Jawab :
- Kemampuan perlindungan secara teknis
- Ketahanan mekanis
- Ketahanan terhadap korosi

KUIS PEAYANAN KESEHATAN KEJA

1. Dokter yang bertanggung jawab terhadap Pelayanan Kesehatan Kerja di perusahaan


(dokter perusahaan) wajib mendapatkan pelatihan Hyperkes. Hal tersebut diatur dalam :
Permenaker No. Per-01/Men/1976
2. Untuk menjamin kemampuan fisik dan kesehatan kerja yang sebaik-baiknya perlu
diadakan pemeriksaan tenaga kerja yang terarah. pemeriksaan tersebut meliputi 
Pemeriksan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan kesehatan berkala dan
pemeriksaan khusus
3. Permenaker No. Per-03/1982 mengatur tentang pelayanan kesehatan kerja. Tujuan dari
layanan kesehatan kerja adalah 
- Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuain diri baik fisik, mental
terutama dalam penyesuaian pekerjaan dengan tenaga kerja
- Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang
menderita sakit
4. Faktor-faktor lingkungan kerja yang dapat menyebabkan kecelakaan atau penyakit
akibat kerja adalah
Kimia, fisiologi, psikologi, dll
5. Penyakit akibat kerja merupakan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan
lingkungan kerja. Untuk menghindari kejadian tersebut perlu dilakukan usaha-usaha
preventif yang berupa jaminan pelayanan kesehatan yang merupakan salah satu dari 4
(empat) program Jamsostek. Peraturan yang mengatur hal tersebut adalah
Permenaker No. Per-03/Men/1982
6.  Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja secara awal, berkala dan khusus merupakan
kewajiban dari pada pengusaha terhadap tenaga kerjanya.  Peraturan yang
mengaturnya adalah
Permenaker No. Per-02/Men/1980
7. Kesehatan tenaga kerja merupakan dasar dari tenaga kerja untuk meningktakan
produktivitas dan lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Upaya tersebut meliputi
tindakan preventif dengan jalan pelaksaan pelayanan kesehatan kerja di perusahaan.
Hal tersebut diatas diatur dalam
Permenaker No. Per-03/Men/1982

KUIS K3 KONSTRUKSI DAN BANGUNAN

1. Ruang lingkup K3 konstruksi adalah


pra konstruksi, konstruksi,pasca konstruksi
2. Siklus kegiatan konstruksi untuk konsultan pengawas dilakukan pada waktu?
Masa konstruksi
3. Dasar hukum pengawasan K3 konstruksi bangunan
SKB Menaker dan Menteri PU No. Kep. 174/Men/1986
Permenaker No.Per-01/Men/1980
Jawaban a, b dan c benar
UU No. 1 tahun 1970
4. Yang termasuk Objek Pengawasan K3 adalah
- Peralatan, instalasi, pesawat, mesin atau proses yang berpotensi bahaya;
- Sistem, instalasi, sarana atau perlengkapan untuk proteksi keselamatan;
- Kelembagaan, Organisasi, Manajemen, Kompetensi SDM, Mekanisme, Prosedur
5. Pengguna jasa dan penyedia jasa dalam kegiatan  pekerjaan konstruksi wajib
memenuhi ketentuan  K3 yang berlaku termasuk SKB Menaker dan Menteri PU No.
KEP.174/MEN/86 dan 104/KPTS/1986 tentang K3 Pada Tempat Kegiatan Konstruksi
berkewajiban
- Menghentikan pekerjaan apabila pekerjaan tersebut dilaksanakan menyimpang dari
ket. tersebut pada huruf a.
- Melaporkan segera apabila terjadi kecelakaan kerja kepada atasan langsungnya.
- Melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan K3 yang dilakukan oleh
penyedia jasa.

KUIS PENGAWASAN K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN

1. Pengurus atau pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran


serta melakukan latihan penanggulangan kebakaran di tempat kerja. Hal ini diatur
berdasarkan
Kepmenaker No. Kep-186/Men/1999
2. Yang termasuk sistem proteksi kebakaran pasif antara lain
Sarana evakuasi
3.  Pengujian kualitas alat pemadam api ringan (APAR) antara lain berupa 
Kondisi tabung APAR dan kualitas bahan pemadamnya
4. KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA No.
KEP.186/MEN/1999 mengatur tentang
Unit Penanggulangan Kebakaran Di Tempat Kerja
5. Unit penanggulangan kebakaran terdiri dari, kecuali
Regu Pertolongan Pertama
Pembahasan :
- Petugas peran kebakaran
- Koordinator unit penanggulangan kabakaran
- Ahli K3 spesialis penaggulangan kebakaran sebagai penaggungjawab teknis
6. Yang termasuk sistem proteksi kebakaran aktif, kecuali
Assembly point
Pembahsan :
- Sprinkler
- Hydrant
- APAR
7.  PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI No:
PER.04/MEN/1980 tentang
Syarat pemasangan dan pemeliharaan APAR
8. Terjadinya peristiwa kebakaran disebabkan oleh
adanya unsur bahan bakar, oksigen dan panas pada suatu kondisi tertentu yang disertai
dengan rantai reaksi yang berlangsung secara terus menerus
9. Media pemadam kebakaran jenis halon dilarang karena
halon menyebabkan penipisan ozon
10. Pemadaman api dengan APAR efektif dilakukan pada periode
awal penyalaan hingga sebelum masa flashover
SIMULASI OBJEKTIF (TO)

1. Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan seseorang yang memiliki kemampuan /
keahlian khusus yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja dalam mengawasi peraturan perundang-
undangan K3. Ahli K3 tersebut berasal dari :
Jawab : Instansi diluar Depnaker

2. Pasal 13 Undang Undang No 1 Tahun 1970 menyatakan "Barang siapa akan memasuki suatu
tempat kerja, diwajibkan menaati semua petunjuk keselamatan kerja dan memakai alat pelindung
diri yang diwajibkan". Ketentuan ini mengikat kepada
Jawab : setiap orang, bak yang bersangkutan maupun tidak bersangkutandengan pekerjaan di
tempat kerja

3. Keputusan penunjukan Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja akan dicabut kecuali
Jawab : memenuhi peraturan perundangan
Pembahasan : akan dicabut jika Ahli K3 :
a. Tidak memenuhi peraturan perundangan
b. Melakukan kesalahan dan kecerobohan sehingga menimbulkan keadaan
berbahaya
c. Dengan sengaja atau karena kekhilafannya meyebabkan terbukanya rahasia
perusahaa/instansi yang karena jabatannya wajib untuk dirahasiakan

4. Badan atau lembaga di tingkat perusahaan yang bertugas memberi pertimbangan dan dapat
membantu pelaksanaan usaha pencegahan kecelakaan serta dapat memberikan penerangan yang
efektif kepada para pekerja adalah
Jawab : P2K3

5. Pengertian keselamatan kerja secara filosofis adalah


Jawab : Secara filosofis adalah suatu pemikiran dan upaya penerapannya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan khususnya tenaga kerja baik jasmani,
maupun rohani, baik karya maupun budaya menuju masyarakat adil, makmur dan
sejahera
Pembahasan : Secara etimologis pengertian keselamatan kerja adalah : upaya untuk menjamin
agar sumber produksi dapat digunakan secara efisien.
Secara keilmuan pengerian keselamatan kerja adalah suatu ilmu pengetahuan
danpenerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja

6. Berikut ini adalah beberapa syarat pemasangan sebuah gondola, kecuali :


Jawab : wajib menggunakan motor diesel sebaga penggerak
Pembahasan : menurut permen 05 1985 tentang pesawat angkat dan angkut, syarat
pemasangan sebuah gondola :
a. Tidak mempunyai rintangan pada tali baja penggantungnya
b. Kemampuan daya ikat tuas pengaman sebagai penggerak
c. Kedudukan tali baja pada alurnya

7. P2K3 yang dibentuk di suatu perusahaan terdiri dari unsur :


Jawab : Bipartite
Pembahasan : Keanggotaan P2K3 bersifat Bipartite terdiri dari unsur pengusaha dan pekerja
yang susunannya terdiri dari ketua, sekretaris dan anggota.

8. Kecelakaan kerja yang disebabkan oleh perbuatan yang tidak aman dan kondisi tidak aman menjadi
tanggung jawab
Jawab : Pengusaha dan pekerja

9. Pengertian keselamatan kerja secara etimologi adalah :


Jawab : secara etimologi adalah suatu paya agar tenaga kerja sehat serta selamat agar setiap
sumber produksi dipakai secara aman dan efisien.

10. Yang menjadi batasan pengertian kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang mengakibatkan
Jawab : tergntungnya proses pekerjaan/produksi walaupun tidak terjadi korban yang cidera maupun
kerusakan peralatan

11. Tempat kerja yang diawasi berdasarkan Undang Undang No 1 Tahun 1970 tentang keselamatan
kerja adalah sebagaimana disebutkan dibawah ini, kecuali
Jawab : adanya hanya tenaga kerja tetap saja
Pembahasan : Tempat kerja yang diawasi :
a. Adanya tempat kerja
b. Adanya sumber bahaya
c. Adanya tenaga kerja

12. Kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh perbuatan yang tidak aman dari pekerja merupakan
Jawab : unsafe action
Pembahasan
 Unsafe Acts didefenisikan sebagai segala tindakan/perbuatan manusia yang dapat
memungkinkan terjadinya kecelakaan pada diri sendiri maupun orang lain. Contoh : tidak
memakai helm/APD
 Unsafe condition didefenisikan sebagai salah satu kondisi dalam lingkungan kerja yang
berpotensi untuk meningkatkan resiko kecelakaan pada pekerja proyek. Contoh perlakuan
yang tidak menyenangkan dari atasan.

13. Pada pasal 86, UU 13 Tahun 2003 ayat (1) menyatakan ; setiap pekerja/buruh mempunyai hak
untuk memperoleh perlindungan, berikut yang bukan bagian dari ayat tersebut adalah perlindungan
atas
Jawab : Penghidupan yang layak
Pembahasan : Pasal 86 menyatakan :
a. Keselamaan dankesehatan kerja
b. Moral dan kesusilaan
c. Perlakuan yang sesuai dengan harat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama
14. Ketentuan dari pasal 13 Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja berlaku
untuk
Jawab : siapapun yang akan memasuki tempat kerja

15. Yang bukan merupakan kewajiban Ahli K3 menurut peraturan perundang-undangan adalah
Jawab : memperbaiki sendiri segala kerusakan alat yang ada di tempat kerja

16. Keputusan penunjukkan Ahli K3 oleh Menteri Ketenagakerjaan dinyatakan tidak berlaku apabila
yang bersangkutan
Jawab : Pindah tugas ke perusahaan lain atau instansi lain

17. Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan kerja yang terjadi ditempat kerja yang
dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja. Ketentuan tersebut terdapat
didalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja pada pasal
Jawab : Pasal 11

18. Setiap instalasi dan pesawat yang digunakan ditempat kerja harus memiliki izin pemakaian, yang
bukan tujuan dari hal tersebut adalah
Jawab : agar instalasi pesawat tersebut selalu baru
Pembahasan : Tujuan dari izin pemakaian yaitu :
a. Agar efektif, efisien dana man dalam pemakaiannya
b. Untuk memenuhi peraturan perundang-undangan
c. Untuk memperpanjang umur pesawat

19. Ahli K3 yang bekerja di perusahaan jasa K3 wajib menyampaikan laporan kepada Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi atau pejabat yang ditunjuk
Jawab : Setiap 3 bulan sekali

20. Berikut yang bukan merupakan usaha mencegah terjadinya kecelakaan kerja adalah
Jawab : Asuransi
Pembahsan : Usaha mencegah terjadinya kecelakaan yaitu :
a. Inspeksi
b. Riset
c. Pengujian

21. Yang masuk di dalam ruang lingkup obyek pengawasan K3 berdasarkan Undang - Undang No. 01
Tahun 1970 tentang keselamatan kerja adalah
Jawab : Tempat kerja

22. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan Ahli K3 berwenang untuk, antara lain 
Jawab : memasuki tempat kerja sesuai dengan keputusan penunjukkan

23. Ketentuan tentang P2K3 diatur dalam Undang - Undang No 1 Tahun 1970 pada pasal
Jawab : Pasal 10
24. Berdasarkan pasal 14 Undang- Undang No 1 Tahun 1970 yang bukan kewajiban pengurus
perusahaan adalah
Jawab : memberikan kebebasan berserikat
Pembahasan : kewajiban pengurus perusahaan yaiu ;
a. Menyediakan alat pelindung diri
b. Memasang gambar poster K3 ditempat kerja
c. Menempatkan semua syara-syarat K3 dan lembaran Undang-Undang
No. 1 tahun 1970 di tempat kerja

25. Bentuk pengendalian bahan kimia berbahaya dalam Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor :
187/Men/1999 tentang pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja adalah
Jawab : Penyediaan LDKB dan label

26. Setelah melakukan pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan oleh Ahli Muda K3 Lingkungan
Kerja  dituangkan kedalam format hasil pemeriksaan dan pengujian Awal/Berkala/Khusus sesuai
dengan
Jawab : Permenaker no 5 tahun 2018

27. Alat pelindung diri selain diberikan secara cuma cuma juga harus memilik standar yang di
persyaratkan, yaitu
Jawab : Standar Nasional Indonesia dan Standar Internasional lainnya yang berlaku (EN, ANSI,
dan lain sebagainya)

28. Perusahaan dengan kategori potensi bahaya besar jika


Jawab ; Maksimum kuantias bahan kimia di perusahaan > dari NAK

29. Peraturan pelaksana yang mengatur tentang penunjukan Petugas Utama dan Media Ruang
Terbatas / Confined Space adalah
Jawab : Surat keputusan Dirjen PPK No. 113/DJPPK/2006

30. Alat untuk melakukan pengujian ventilasi disebut


Jawab : Anemometer

31. Indonesia telah menyetujui ratifikasi konvensi ILO no. 120 tentang Hygene dalam perniagaan dan
kantor kantor melalui
Jawab : UU no 3 tahun 1969

32. Kewajiban pengusaha  dan pengurus sesuai Kepmenakertrans Nomor :187/MEN/1999 adalah
sebagai berikut
Jawab : kewajiban pengusaha dan pengurus yaitu
a. Mempekerjakan ahliK3 Kimia
b. Mempekerjakan petugas K3 Kimia
c. Menyediakan LDKB dan label

33. Standar NAB faktor fisika dan faktor kimia di tempat kerja di atur dalam
Jawab : Permenaker no. 5 tahu 2018
34. Pemeriksaan kesehatan kerja meliputi
Jawab : Pemeriksaan awal, bekala, dan khusus

35. Potensi bahaya bekerja di ketinggian adalah


Jawab : Jatuh dari tempat yang tinggi

36. Tenaga kerja yang kompeten dan berwenang yang bekerja di ketinggian meliputi tingkatan sebagai
berikut
Jawab : Tenaga kerja bangunan tinggi tangka 1 dan 2. Serta tenaga kerja pada ketinggian tingkat 1,
2 dan 3

37. Nilai ambang batas faktor fisika untuk getaran pada lengan dan tangan adalah
Jawab : 5 m/det2

38. Yang dimaksud sebagai petugas madya dalam ruang terbatas adalah
Jawab : Petugas yang berjaga di luar ruang terbatas

39. Petugas dan/atau pengujian lingkungan kerja yang dilakukan oleh lembaga eksternal dari luar
tempat kerja hanya dapat dilaksanakan oleh 
Jawab : Unit pelaksana teknis pengawasan ketenagakerjaan, derektorat bina keselamatan dan
kesehatan kerja bersama unit pelaksana teknis bidang K3, unit pelaksana teknis daerah (UPTD)
yang membidangi pelayanan pengujian K3 dan lembaga lain yang terakreditasi dan ditunjuk oleh
menteri.

40. Usaha kesehatan preventif yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha kesehatan individu
maupun usaha pribadi hidup manusia adalah pengertian dari
Jawab : Higiene

41. Alat Pelindung diri (APD) sebagai sarana perlindungan harus memenuhi syarat - syarat antara lain
Jawab : Mampu memberikan perlindungan yang efektif

42. Yang termasuk dalam faktor bahaya fisika lingkungan kerja adalah
Jawab : Iklim kerja, kebisingan, getaran, radiasi gelombang mikro, radiasi ultra ungu (ultra violet),
radiasi medan magnet statis, tekanan udara dan pencahayaan.

43. Penerangan / Pencahayaan yang cukup dalam suatu ruangan tempat kerja, dapat memberikan
Jawab : Kenyamanan bekerja

44. Bekerja pada ketinggian adalah kegiatan atau aktivitas pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja
pada tempat kerja di permukaan tanah atau perairan yang terdapat 
Jawab : Perbedaan ketinggian, memiliki potensi jatuh dan yang menyebabkan tenaga kerja atau
orang lain yang berada di tempat kerja cedera atau meninggal dunia atau menyebabkan kerusakan
harta benda.

45. Penerapan Higiene dan Sanitasi dalam gedung paling sedikit memberikan ruang gerak kepada
tenaga kerja sebesar
Jawab : 2 (dua) meter persegi per orang

46. Nilai Ambang Batas (NAB) kebisingan untuk pemajanan 8 jam per hari, sesuai Permenakertrans
Per. 13/MEN/2011 adalah
Jawab : 85 dBA

47. Berikut adalah upaya dalam ketatarumahtanggaan, kecuali


Jawab : Menetapkan dan melaksanakan prosedur kebersihan, penempatan dan penataan
untuk alat, perkakas dan bahan.
Pembahasan : Upaya kerumahtanggaan ;
a. Memisahkan alat, perkakas, dan bahan yang diperlukan aau digunakan
b. Menata alat, perkakasdan bahan sesuai dengan posisi yang dietapkan
c. Menyimpan alat, perkakas, dan bahan sesuai dengan labelnya

48. Standar faktor-faktor lingkungan kerja yang dianjurkan di tempat kerja agar tenaga kerja masih
dapat menerimanya tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan, dalam pekerjaan
sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu, sering disebut sebagai
Jawab ; Nilai ambang batas

49. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 187/MEN/1999 mengatur tentang
Jawab : Pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja

50. Pengujian K3 Listrik secara berkala dilakukan paling sedikit


Jawab : 5 (lima) tahun sekali

51. Apa yang dimaksud dengan bahaya sentuh langsung


Jawab : Sentuh pada bagian konduktif yang dalam keadaan kerja normal umumnya beregangan
dana tau dialiri arus

52. Yang wajib melaporkan pekerjaan / proyek konstruksi bangunan sesuai Permenaker No.
Per.01/Men/1980 adalah
Jawab : Kontraktor

53. Adanya gas beracun akibat peristiwa kebakaran di sebabkan oleh


Jawab : Adanya bahan beracun yang berasal dari bahan maupun dari bahan yang ikut terbakar

54. Masa pemeriksaan berkala untuk penggunaan lift adalah


Jawab : 1(satu) tahun sekali

55. Tingkat Kehandalan instalasi listrik ditentukan oleh


Jawab : besarnya nilai tahanan isolasi, perencanaan sesuai dengan PUIL, pemasangan sesuai
gambar rencana.

56. Potensi bahaya pada instalasi listrik, kecuali


Jawab : terpeleset
Pembahasan : potensi bahayanya : kebakaran, beban lebih (overload), panas (thermal)
57. Job Safety Analysis (JSA) bertujuan untuk
Jawab : menganalisa potensi bahaya proses pekerjaan

58. Dalam pelaksanaan inspeksi K3 kegiatan konstruksi, petugas yang boleh melaksanakannya adalah
Jawab : site manager yang mempunyai kompetensi dalam pekerjaan inspeksi

59. Terjadinya peristiwa kebakaran disebabkan oleh


Jawab : Adanya unsur bahan bakar, oksigen dan panas pada suatu kondisi tertentuyang diserti
dengan reaksi ranai yang berlangsung secara terus menerus

60. Setiap pekerjaan konstruksi bangunan yang akan dilakukan wajib dilaporkan kepada Direktur atau
Pejabat yang di tunjuk sesuai dengan
Jawab : Pasal 2 Permenaker No. 01/Men/1980

61. Pengawasan Instalasi Penyalur Petir diatur berdasarkan


Jawab : Permenaker No.Per.02/Men/1989

62. Pemadaman api dengan APAR efektif dilakukan pada periode


Jawab : awal penyalaan hingga sebelum masa flash over

63. Job Safety Observation bertujuan untuk


Jawab : Menganalisis potensi bahaya cara kerja karyawan

64. Sertifikasi dan kompetensi Ahli Muda K3 Konstruksi diatur dalam


Jawab : Kepdirjen 20/DJPPK/VI/2004

65. Definisi pesawat angkat dan angkut menurut Permenaker Per.05/Men/1985 adalah
Jawab : Suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk memindahkan, mengangkat muatan baik
bahan tau barang atau orang secara vertical dana tau horizontal dalam jarak yang ditentukan.

66. Dibawah ini termasuk sarana proteksi kebakaran aktif kecuali


Jawab : Kompartemen
Pembahasan : sarana proteksi kebakaran aktif :
a. Hydrant
b. Detector
c. Sprinkler

67. Dokumen yang tertera di Safety plan proyek konstruksi meliputi


Jawab : a. kondisi proyek, program K3 proyek
b. Organisasi K3 proyek, site plan
c. Pelaporan kegiatan proyek, metode HIRARC

68. Berdasarkan UU no 23 Tahun 2014, Permenaker No Per. 05/Men/1985 dan Permenaker No. 33
Tahun 2016, setiap hasil pemeriksaan dan pengujian pesawat angkat dan angkut wajib dituangkan
ke dalam surat keterangan memenuhi syarat K3 yang dikeluarkan oleh
Jawab : Perusahaan jasa K3 bidang pemeriksaan dan pengujian yang telah ditunjuk oleh Menaker
RI

69. Sertifikasi dan kompetensi Supervisi Perancah diatur dalam


Jawab ; Kepdirjen 74/DJPPK/VI/2013

70. Terdapat 3 (tiga) jenis pompa hydrant / sprinkler yaitu


Jawab : Pompa listrik, pompa diesel, pompa jockey

71. Pengamanan instalasi listrik untuk mencegah terjadinya kebakaran seperti dibawah ini kecuali
Jawab : Pemasangan isolasi lantai kerja di tempat terdapat gas yang mudah terbakar dan memasang
head detector

72. Alat untuk mengukur tahanan isolasi kabel listrik adalah


Jawab : Mega ohm meter

73. Apabila suatu perusahaan menggunakan/memakai forklift dengan kapasitas maksimal 20 ton, maka
operator yang mengoperasikan wajib memiliki
Jawab : Lisensi K3 operator forklift kelas 1 dari Kemnaker RI

74. Yang termasuk sistem proteksi kebakaran pasif antara lain


Jawab : Sarana evakuasi

75. Pengujian kualitas Alat Pemadam Api Ringan (APAR) antara lain berupa
Jawab : kondisi tabung APAR dan kualitas bahan pemadamnya

76. Yang termasuk jenis bahaya pada kegiatan konstruksi adalah


Jawab : Bahaya fisik, bahaya kimia, bahaya biologi, bahaya listrik, bahaya mekanik, bahaya
psikologis.

77. Pengawasan K3 Pesawat Tenaga dan Produksi dilakukan dengan tahapan


Jawab : Perencanaan, pembuatan, pemasangan, peredaran, pemeliharaan, pemakaian dan/atau
perbaikan teknis

78. Sesuai Permenaker No. 38 Tahun 2016, Unit mesin produksi dan perkakas wajib dilakukan
pengujian ulang setelah pengujian pertama. Pengujian tersebut selambat lambatnya
Jawab : 5 (lima) tahun setelah pengujian pertama

79. Menurut Permenaker No. 38 Tahun 2016, untuk mendapatkan lisensi dan buku kerja Operator PTP,
surat permohonan melampirkan
Jawab : sertifikat kompetensi sesuai jenis kualifikasinya dan sertifikat pembinaan K3.

80. Kewenangan operator mesin produksi dan perkakas dibagi menjadi


Jawab : 2 kelas, yaitu kelas 1 dan kelas 2
81. Jenis jenis operator pesawat tenaga dan produksi yang dimaksud pada peraturan menteri
ketenagakerjaan no. 38 tahun 2016, antara lain
Jawab : operator penggerak mula jenis motor diesel

82. Operator berkewajiban untuk


Jawab : melakukan pengecekkan terhadap kondisi atau kemampuan bekerja mesin produksi dan
perkakas, alat-alat pengaman, dan alat perlengkapan lainnya sebelum pengoperasian lainnya

83. Alat perlindungan adalah alat untuk melindungi


Jawab : Tenaga kerja dari ancaman bahaya yang mungkin terjadi

84. Operator mesin produksi dan perkakas kelas 1 berwenang mengoperasikan


Jawab : mesin perkakas CNC

85. Lisensi K3 operator pesawat tenaga dan produksi berlaku selama 


Jawab : 5 tahun dan dapat diperpanjang

86. Dalam mengoperasikan pesawat mesin produksi dan perkakas harus dilakukan oleh
Jawab :operator yang memiliki lisensi K3 / SIO (Surat Ijin Operasi)

87. Mesin produksi adalah mesin untuk


Jawab :
- Membuat aau memproduki barang, bahan dan produk teknis
- Menyiapkan, membentuk, memotong dan /atau memproduksi barang, bahan dan produk teknis
- Mengepres, menarik, menempa, menghancur, menggiling, menumbuk dan/atau memproduksi
barang, bahan dan produk teknis.

88. Sebelum dapat dioperasikan pesawat tenaga produksi harus


Jawab : Memiliki surat keterangan layak

89. Mesin bubut termasuk kedalam kelompok ruang lingkup?


Jawab : Mesin produksi dan perkakas

90. Dalam melayani pesawat tenaga dan produksi yang sedang beroperasi, seorang operator
Jawab : Dilarang meninggalkan tempat kerja

91. Yang termasuk pesawat angkut diatas landasan dan diatas permukaan adalah
Jawab : truk, traktor, loader, truk derek, dan forklift

92. Dasar hukum K3 Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut adalah


Jawab : Permenaker no 8 tahun 2020

93. Pernyataan yang benar sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku mengenai setiap
pesawat angkat dan angkut yang akan dibuat dan dipasang
Jawab : Pembuat dan pemasang harus mendapat pengesahan
94. Berikut ini adalah personil K3 dibidang pesawat angkat dan pesawat angkut yang ditunjuk sesuai
dengan Permenakertrans No. 8 Tahun 2020, kecuali
Jawab : Operator gondola

95. Dibawah ini adalah contoh peralatan angkat kecuali


Jawab : excavator
Pembahasan : Yang termasuk peralatan angkat yaitu gondola dank ran menara (tower crane)

96. Beberapa dasar hukum yang terkait dengan K3 pesawat angkat dan angkut seperti tertera dibawah
ini kecuali
Jawab : Permenaker no.38 tahun 2016
Pembahasan : Dasar Hukum PAPA :
a. Permenaker no. 05/Men/1985
b. Kepmenaker KEP 452/M/BW/96
c. Permenakertrans No. Per 09/Men/VII/2010

97. Berikut ini adalah kecelakaan kerja pada pesawat angkat dan angkut
Jawab : Tertimpa beban angkat dan forklift yang terguling

98. Berikut ini adalah wewenang operator overhead crane kelas I sesuai dengan permenakertans No.
Per.09/Men/VII/2010
Jawab : Mengoperasikan overhead crane di atas 100 ton

99. Dibawah ini adalah jenis angkutan diatas landasan dan diatas permukaan kecuali
Jawab ; tower crane
Pembahasan : jenis angkutan diatas landasan dan diatas permukaan : vibro roller, back hoe
loader

100. Berikut ini beberapa kewajiban pemakai pesawat angkat dan angkut kecuali 
Jawab :
- memastikan pesawat angkat dan pesawat angkut yang telah dipakai melalui pemeriksaan dan
pengujian oleh pengawas ketenagakerjaan spesalis pesawat angkat dan angkut / Ahli K3 bidang
pesawat angkat dan angkut yang telah ditunjuk oleh Menaker RI
- Menugaskan operator pesawat angkat dan angkut yang memiiki lisensi K3 yang dikeluarkan oleh
perusahaan jasa K3 bidang pembinaan dan pelaihan yang ditunjuk Kemnaker RI.

Anda mungkin juga menyukai