Anda di halaman 1dari 2

Soal Essai

1. Berapa Kebutuhan Ahli K3 konstruksi Berdasarkan Jumlah Pekerja dan Lama Pekerja
Proyeknya ? Sebutkan Landasan Hukumnya
jawaban :
Per 01/MEN/1980 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan dan
Kep.20/DJPPK/2004 tentang sertifikasi K3 Konstruksi
jumlah Ahli K3 Konstruksi sendiri ditetapkan sebagai berikut
1. Untuk Tenaga kerja lebih dari 100 orang atau penyelenggaraan proyek selama 6 bulan
harus memiliki sekurang kurangnya 1 (Satu) orang Ahli K3 Utama Konstruksi, 1 (Satu) orang
Ahli K3 Madya Konstruksi dan 2 (dua) orang Ahli Muda K3 Konstruksi
2. Untuk Tenaga kurang dari 100 orang atau penyelenggaraan proyek kurang dari 6 bulan
harus memiliki sekurang kurangnya 1 (Satu) orang Ahli K3 Madya Konstruksi dan 1 (satu)
orang Ahli Muda K3 Konstruksi
3. Untuk Tenaga kurang dari 25 orang atau penyelenggaraan proyek kurang dari 3 bulan
harus memiliki sekurang kurangnya 1 (satu) orang Ahli Muda K3 Konstruksi.

2. Perusahaan Saudara mempunyai Forklift Kapasitas 15 Ton dan 50 Ton . Sebutkan dan
jelaskan Pemenuhan Norma dan Persyaratan k3 nya/ Lengkap dengan dasar Hukumnya
jawaban :
Berdasarkan PERMENAKER No. 08/MEN/2020
yaitu operator yang memiliki sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Forklift Kelas 1
dengan batas maksimum beban yang dapat diangkat dan unit yang dapat dioperasikan
adalah lebih dari 15 ton.

3. Perusahaan Saudara mempunyai Overhead Crane kapasitas 100 ton . Sebutkan dan
jelaskan Pemenuhan Norma dan persyaratan k3 nya. Lengkap dengan dasar hukumnya
jawaban :
Dalam peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per 09/Men/2010 Telah ditetapkan kualifikasi
dan syarat – syarat Operator Overhead Crane
operator Overhead Crane kelas 2 harus memiliki sertifikat yang diperoleh melalui
pelatihan.Operator pemegang sertifikat memiliki peranan penting dalam mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dalam mengoperasikan Overhead Crane, karena
operator mengetahui danmemahami prosedur pengoperasian yang aman.

4. Sebutkan cara perusahaan melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja k3 di perusahaan


berdasarkan peraturan pemerintah no 50 thn 2012
jawaban :
Pemantauan & Evaluasi Kinerja K3, meliputi standar pemantauan pengumpulan &
penggunaan data, serta pemeriksaan SMK3
Peninjauan & Peningkatan Kinerja SMK3, meliputi pelaporan & perbaikan kekurangan.

5. Siapakah yang melakukan pengawasan Norma system Management K3 Berdasarkan pp 50


thn 2012
jawaban :
Pengawasan SMK3 dilakukan oleh pengawas ketenagakerjaan pusat, provinsi dan/atau
kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya
6. Tugas dan fungsi P2K3 dan dasar hukum Memberikan saran dan pertimbangan di bidang
K3 kepada pengusaha/pengurus tempat kerja (diminta maupun tidak) Fungsi
jawaban :
Hukum pembentukan:Permenaker RI Nomor PER. 04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan
1. Menghimpun dan mengolah data tentang keselamatan dan kesehatan kerja di tempat
kerja.
2. Membantu menunjukkan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja :
 Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan K3.
 Faktor yang dapat mempengaruhi efesiensi dan produktivitas kerja
 Alat pelindung diri bagi pekerja yang bersangkutan.
 Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya.

3. Membantu pengusaha atau pengurus dalam:

 Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja.


 Menentukan tindakan koreksi dengan alternative terbaik.
 Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan
kerja.
 Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit akibat kerja serta
mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
 Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang keselamatan kerja.
 Hygiene perusahaan, kesehatan kerja dan ergonomic.
 Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan menyelenggarakan makanan di
perusahaan.
 Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja.
 Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja.
 Mengembangkan laboratorium keselamatan dan kesehatan kerja, melaksanakan
pemeriksaan laboratorium dan melaksanakan interpretasi hasil pemeriksaan.
 Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja, higine perusahaan dan kesehatan
kerja.

4. Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan manajemen dan pedoman


kerja dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan kerja, higine perusahaan, kesehatan
kerja, ergonomic dan gizi tenaga kerja.

Anda mungkin juga menyukai