Anda di halaman 1dari 5

KISI-KISI ESSAY TRY OUT CALON AK3U

1. Sebutkan dan jelaskan bentuk pengendalian bahan kimia berbahaya di


tempat kerja ?
Jawaban :
Landasan hukum Kepmen 187/1999, Pengendalian bahan kimia berbahaya : upaya yang
dilakukan untuk mencegah dan atau mengurangi resiko akibat penggunaan bahan kimia
berbahaya ditempat kerja terhadap tenaga kerja, alat alat kerja dan lingkungan
Pasal 3 :
1. Penyediaan LDKB dan label tanda berbahaya,
2. Penunjukan petugas K3 kimia dan ahli K3 kimia

2. Apa saja yang perlu diperhatikan oleh ahli K3 umum dalam menentukan
jumlah petugas P3K di tempat kerja ?
Jawaban :
Landasan hukum Permen 15/2008 Pasal 4, petugas P3K di tempat kerja sebagaimana
dimaksud dalam :
pasal 3 ayat 1 : ditentukan berdasarkan jumlah pekerja/buruh dan potensi bahaya di tempat
kerja.
Pasal 3 ayat 2 :
a. tempat kerja dengan unit kerja berjarak 500 m atau lebih sesuai jumlah pekerja/buruh
dan potensi bahaya di tempat kerja
b. tempat kerja di setiap lantai yang berbeda di gedung bertingkat sesuai jumlah
pekerja/buruh dan potensi bahaya di tempat kerja
c. tempat kerja dengan jadwal kerja shif sesuai jumlah pekerja/buruh dan potensi bahaya
di tempat kerja.

Lampiran I.

Klarifikasi Tempat Kerja Jumlah Pekerja/Buruh Jumlah Petugas P3K


Tempat Kerja Potensi 25 – 150 1 orang
Bahaya Rendah >150 1 orang untuk setiap 150 orang
atau kurang
Tempat Kerja Potensi < 100 1 orang
Bahaya Tinggi
>100 1 orang untuk setiap 100 orang
atau kurang

3. Apa saja yang membuat penunjukan Ahli K3 dapat di cabut ?


Jawaban :
Landasan hukum Permenaker no.02 tahun 1992 pasal 8 (ayat 2)
a. Tidak memenuhi peraturan perundang undangan keselamatan dan kesehatan kerja
b. Melakukan kesalahan dan kecerobohan sehingga menimbulkan keadaan berbahaya
c. Dengan sengaja dan atau karena kehilafannya menyebabkan terbukanya rahasia suatu
perusahaan/instansi yang karena jabatannya wajib untuk dirahasiakan

4. Sebutkan kewajiban operator pesawat angkat dan pesawat angkut serta


dasar hukumnya ?
Jawaban :
Landasan hukum Permenaker no.08 tahun 2020 :
a. melakukan pengecekan pesawat, alat-alat pengaman, dan alat-alat perlengkapan lainnya
sebelum pengoperasian;
KISI-KISI ESSAY TRY OUT CALON AK3U

b. bertanggung jawab atas kegiatan pengoperasian aman pesawat;


c. tidak meninggalkan tempat pengoperasian pesawat selama mesin dihidupkan;
d. menghentikan dan segera melaporkan kepada atasan, apabila alat pengaman atau
perlengkapan pesawat tidak berfungsi dengan baik atau rusak;
e. mengawasi dan mengkoordinasikan operator kelas II dan operator kelas III bagi operator
kelas I, dan operator kelas II mengawasi dan mengkoordinasikan operator kelas III;
f. mematuhi peraturan dan melakukan tindakan pengamanan yang telah ditetapkan dalam
pengoperasian pesawat; dan
g. mengisi buku kerja dan membuat laporan harian selama mengoperasikan pesawat.

5. Berapa kebutuhan ahli K3 Konstruksi berdasarkan jumah pekerja dan lama


pekerjaan proyeknya? Apa landasan hukumya ?
Jawaban :
Berdasarkan KEPDIRJEN Binwasnaker no.20/2004, Menetapkan :
 Pertama : Setiap proyek konstruksi bangunan yang mempekerjakan tenaga kerja >100
orang atau lama proyek > 6 bulan : memiliki sekurang kurangnya 1 (satu) orang ahli
utama K3 konstruksi, 1(satu) orang ahli Madya K3 Konstruksi dan 2 (dua) orang ahli Muda
K3 Konstruksi
 Kedua : Setiap Proyek Konstruksi bangunan yg mempekerjakan tenaga kerja < 100 orang
atau lama proyek < 6 bulan : memiliki sekurang kurangnya 1 (satu) orang ahli Madya K3
konstruksi dan 1 (satu) orang ahli muda K3 konstruksi
 Ketiga : Setiap proyek konstruksi bangunan yang mempekerjakan tenaga kerja < 25 orang
atau lama proyek < 3 bulan : memiliki sekurang kurangnya 1 (satu) orang ahli muda K3
Konstruksi

6. Jelaskan norma program pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS


(P2HIV dan AIDS) ditempat kerja?
Jawaban :
Kepmenaker no 68/tahun 2004 tentang pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS ditempat
kerja. Pasal 2
 Pengusaha wajib melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS ditempat
kerja.
 Untuk melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS ditempat kerja
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pengusahan wajib :
a. Mengembangkan kebijakan tentang upaya pencegahan dan penanggulangan
HIV/AIDS.
b. Mengkomunikasikan kebijakan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dengan cara
menyebarluaskan informasi dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.
c. Memberikan perlindungan kepada pekerja/buruh dengan HIV/AIDS dari tindak dan
perlakuan diskriminatif.
d. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) khusus untuk
pencegahann dan penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan peraturan perundang-
undangan dan standar yang berlaku.
KISI-KISI ESSAY TRY OUT CALON AK3U

7. Perusahaan saudara mempunyai overhead crane kapasitas 100 ton.


Sebutkan dan jelaskan pemenuhan norma dan persyaratan K3nya.lengkap
dengan dasar hukumnya?
Jawaban :
Berdasarkan Permenaker No. 8 Tahun 2020 Pasal 176, Crane harus dilakukan pemeriksaan dan
pengujian pertama dan pemeriksaan dan pengujian berkala paling lambat 2 tahun dan
selanjutnya dilakukan paling lambat satu tahun sekali. Kemudian berdasarkan Permenaker
No. 8 Tahun 2020 pasal 165, harus memiliki operator keran angkat kelas II minimal 1 orang.

8. Perusahaan saudara mempunyai forklift kapasitas 15 ton dan 50 ton.


Sebutkan dan jelaskan pemenuhan norma dan persyaratan K3nya dan
landasan hukumya ?

Jawaban :
Berdasarkan Permenaker No. 8 Tahun 2020 Pasal 176, forklif harus dilakukan pemeriksaan
dan pengujian pertama dan pemeriksaan dan pengujian berkala paling lambat 2 tahun dan
selanjutnya dilakukan paling lambat satu tahun sekali. Kemudian berdasarkan Permenaker
No. 8 Tahun 2020 Pasal 165, Selanjutnya perusahaan harus memiliki operator forklift minimal
kelas I satu orang dan kelas II satu orang. Selanjutnya, pengoperasian forklift yang aman
berdasarkan Permenaker No. 8 Tahun 2020 Pasal 85 :
 Garpu atau permukaan bagian bawah muatan harus berjarak paling tinggi 15 cm diukur
dari permukaan landasan
 Harus berjarak 10 m dari bagian belakang kendaraan yang ada didepannya.
 Pada saat tidak digunakan harus diletakkan pada landasan yang rata tanpa ada
kemiringan dengan kondisi rem terkunci dan garpu sisi terbawah menempel pada
permukaan landasan
 Dilarang digunakan untuk tujuan lain selain fungsinya.

9. Sebutkan tugas dan kewajiban serta kewenangan Ahli K3 bidang Listrik


dan teknisi K3 Listrik?
Opsi 1 :
Permenaker 12 tahun 2015 Tugas dan kewajiban teknisi :
1. pemasangan instalasi listrik
2. perawatan istalasi listrik
3. operational instalsi listrik
4. indentifiaksi dan diteksi bahaya listrik
5. p3k pada kecelakaan listrik

untuk teknisi litrik berdasarkan kepdirjen Kep 311/BW/2002 kaliamat pertama : menerapkan
setiap teknisi yang diserahi tugas dan tangguung jawab dalam pekerjaan pemasngan,
pengoprasian, pemeliharaan, [emeriksaan, pengujian, dan perbaikan instalasi listrik harus
memenuhi syarat kompetensi kesalamatan dan kesehatan kerja listrik yang dibuktikan dengan
setifikat dan lisensi listrik.

Permenaker 12 tahun 2015 Tugaas dan kewajiban ahli k3 listrik :


1. penilaian dan pengukuran
2. pengujian dan perhitungan instalasi listrik

Kewenanagan dilakukan pemeriksaan dan pengujian berkala pada pasal 10 dan pasal 11,
pemerikasaan 1 tahun seklai dan pengujian 5 tahun sekali
KISI-KISI ESSAY TRY OUT CALON AK3U

Opsi 2 :

Berdasarkan permenaker no.12 tahun 2015 pasal 6 : tugas, kewajiban dan kewenangan :

 Ahli K3 Bidang Listrik perusahaan : Melakukan Perencanaan, pemasangan, perubahan,


dan pemeliharaan
 Teknisi K3 listrik : Melakukan pemasangan dan pemeliharaan pada pembangkitan,
transmisi, distribusi dan pemanfaatan listrik.
10. Jelaskan kriteria perusahaan yang dikategorikan sebagai :
a. perusahaan dengan potensi bahaya besar
b. perusahaan dengan potensi bahaya menengah
Jawaban :
Berdasarkan Kemenaker nomor 187 tahun 1999 Pasal 19,
Perusahaan Potensi Bahaya Besar menjelaskan kriteria sebagai berikut (16 Ayat 1 huruf c):
a. Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko;
b. Kegiatan teknis, rancang bangun, konstruksi, pemilihan bahan kimia, serta
pengoperasian dan pemeliharaan instalasi;
c. Kegiatan pembinaan tenaga kerja di tempat kerja;
d. Rencana dan prosedur penanggulangan keadaan darurat;
e. Prosedur kerja aman.

Perusahaan Potensi Bahaya menengah menjelaskan kriteria sebagai berikut (17 Ayat 1 huruf
b):
a. Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko;
b. Kegiatan teknis, rancang bangun, konstruksi, pemilihan bahan kimia, serta
pengoperasian dan pemeliharaan instalasi;
c. Kegiatan pembinaan tenaga kerja di tempat kerja;
d. Prosedur kerja aman.

11. Sebutkan dan jelaskan objek pengawasan norma k3 bahan berbahaya :

12. Perusahaan yang memiliki genset dengan tingkat kebisingan 91 dba,


sebutkan pengendaliannya dilihat dari hirarki pengendalian lingkungan
kerja ?

Jawaban : Berdasarkan Pemenaker no. 05/2018 pengendalian dilingkungan


kerja dilakukan sesuai hirarki pengendalian meliputi upaya :

1. Eliminasi
2. Substitusi
3. Rekaya Teknis
4. Administratif
5. Penggunaan APD (ear plug)

 Berdasarkan lampiran 1. Permenaker No 05/2018 nilai ambang batas kebisingan


intensitas 91 Dba waktu pemaparan operator per hari 2 jam, hal ini termasuk katagori
upaya pengendalian hirarki secara administratif.dan
 Berdasarkan regulasi OSHA Upaya hirarki penggunaan APD (Tunggal : Ear plug) diatur
sebagai berikut :
NRR Earplug : 25 Dba
Tingkat reduksi kebisingan (NRR – 7)/2 = (25-7)2 = 9 Dba
KISI-KISI ESSAY TRY OUT CALON AK3U

Jadi kebisingan genset dengan angka 91 Dba dikurangi tingkat reduksi kebisingan (9 Dba)
menghasilkan pengurangan kebisingan di angka 82 Dba.
Artinya dengan menggunakan APD berupa ear pluq dapat si operator genset dapat
diizinkan bekerja selama 8 jam/hari karena sudah dibawah standar NAB kebisingan 85
Dba.
13. Sebutkan kewajiban perusahaan dengan kategori potensi bahaya
menengah menurut kepmenaker no.187 tahun 1999 ?

Jawaban :

berdasarkan kepmenaker no.187 tahun 1999 pasal 16 yakni :

 Mempekerjakan petugas k3 kimia dengan sistem no shift sekurangnya 2 orang dan


apabila dikerjakan dengan sitem sift sekurangnya lima orang
 Memperkerjakan ahli k3 kimia 1 orang
 Membuat dokumen
 Pengendalian potensi bahaya besar
 Melaporakan setiap perubhan bahaya kimia
 Melakukan pemerikasaan dan pengujian bahan kimia 6 bulan seklai
 Mealkukan pemeriksaan dan pengujian instalasi 2 taun sekali
 Melakukan pemeriksaan kesehatan (mcu ) 1 tahun sekali

14. Sebutkan dan jelaskan susunan pengurus P2K3 berdasarkan permenaker


no 4 tahun 1987 ?

Jawaban :

Sususnan Menurut permenaker no 4 tahun 1987 pasal 3, Struktur keanggotaan P2K3 terdiri
dari unsur pengusahaan dan pekerja yang susunannya terdiri dari ketua , sekretaris, dan
anggota Sekretaris P2K3 ialah AK3U.

Anda mungkin juga menyukai