orang serta kerja 2 longshoft. Perusahaan telah memiliki P2K3 yang di daftarkan
kepada dinas Tenaga setempat akan tetapi belum pernah mengirimkan laporan triwulan
pelaksanaan program K3 ke disnaker setempat. Selain itu perusahaan saat ini sedang
melakukan pemasangan instalasi alarm kebakaran otomatis, akan tetapi tidak di
lakukan oleh PJK3 bidang instalasi Sarana Proteksi Kebakaran, PJK3 tersebut tidak
memiliki SKP PJK3 dari kementrian K3 masih dalam pembahasan dan belum disetujui
oleh seluruh anggota P2K3.
Perusahaan ini memiliki tim tanggap darurat kebakaran dengan jumlah yang telah di
ikut sertakan dalam pembinaan K3 kebakaran dengan rincian 8 orang, sebagai petugas
peran kebakaran dan 1 orang sebagai ahli K3 spesialis kebakaran yang dimiliki adalah
alat pemadam api ringan dengan media pemadam tepung kering yang diletakkan di
lantai setiap 20 meter
Di area produksi di dapatkan adanya roda gigi pada mesin produksi yang tidak memiliki
cover pelindung serta tidak memiliki operator perkakas dan produksi yang bertanggung
jawab pada pengoprasian
pengoprasian seluru
seluruh
h mesin produksi. Selain itu, sejak di operasikan tah
tahun
un
2020, seluruh mesin produksi belum pernah di lakukan pemeriksaan dan pengujian
berkala.
Perusahaan ini memiliki kotak P3K type C sejumlah 1 buah yang ditempatkan pada pos
security dan untuk petugas P3K, perusahaan memliki bahan kimia yang mudah
terbakar, akan tetapi tidak terdapat MSDS serta label pada wadah penyimpanan bahan
kimia. Perusahaan masuk dalam potensi bahaya menengah dan hanya memiliki 1
orang petugas K3 Kimia yang bekerja pada shift 1 saja
Sebagai calon Ahli K3 Umum, Bagaimana Upaya anda dalam pemenuhan syarat
K3 di perusahaan di bawah ini terkait :
didukung
disediakanoleh sumberorganisasi/unit
meliputi daya manusia bertanggung
di bidang K3 prasarana
jawab di dan sarana.
bidang K3 Yang
yang
perusahaan di dalamnya wajib membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja yang disingkat P2K3.
b. K3 Penanggulangan Kebakaran
1. Berdasarkan Kepmenaker No. 186/MEN/1999 tentang unit penanggulangan
kebakaran di tempat kerja.
Pasal 6 :
a. Petugas peran kebakaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf a,
sekurang-kurangnya 2 (dua) orang untuk setiap jumlah tenaga kerja 25 (dua
puluh lima) orang.
b. Regu penanggulangan kebakaran dan K3 spesialis penanggulangan
kebakaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf b dan huruf d, ditetapkan
untuk tempat kerja tingkat resiko bahaya kebakaran ringan dan sedang I yang
mempekerjakan tenaga kerja 300 (tiga ratus) orang, atau lebih, atau setiap
tempat kerja tingkat resiko bahaya kebakaran sedang II, sedang III, dan berat.
c. Koordinator unit penanggulangan kebakaran sebagaimana dimaksud pasal 5
huruf c, ditetapkan sebagai berikut :
d. Untuk tempat kerja tingkat resiko bahaya kebakaran ringan dan sedang I,
sekurang-kurangnya 1 (satu) orang untuk setiap jumlah tenaga kerja 100
(seratus) orang.
e. Untuk tempat kerja tingkat resiko bahaya kebakaran sedang II dan sedang III
dan berat, sekurang-kurangnya 1 (satu) orang untuk setiap unit kerja.
2. Berdasarkan Pasal 8, PERMENAKERTRANS No. 4 Tahun 1980
Pasal 8 :
Pemasangan alat pemadam api ringan harus sedemikian rupa sehingga bagian
paling atas (puncaknya) berada pada ketinggian 1,2 m dari permukaan lantai
kecuali jenis CO2 dan tepung kering (dry chemical) dapat ditempatkan lebih
rendah dengan syarat, jarak antara dasar alat pemadam api ringan tidak kurang
15 cm dan permukaan lantai.