Anda di halaman 1dari 43

LEMBAGA PENERBANGAN DAN

ANTARIKSA NASIONAL

Laporan kemajuan
Hasil pemantauan penurunan muka tanah
(land subsidence) di beberapa kota besar di
Pulau Jawa berdasarkan data satelit
penginderaan jauh

Tim penelitian dan pengembangan land subsidence


Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh

3 Oktober 2020
Definisi

➢ Land subsidence atau penurunan muka tanah adalah fenomena alam


penurunan muka tanah yang banyak terjadi di kota-kota besar yang
berdiri di atas lapisan sedimen permukaan tanah.
➢ Dari berbagai studi dapat diketahui bahwa terdapat beberapa faktor
penyebab penurunan muka tanah yaitu:
➢ eksploitasi air tanah, yaitu penurunan karena beban bangunan.
➢ konsolidasi alami lapisan tanah, gaya tektonik, dan lain-lain.
➢ Teknologi penginderaan jauh dapat memudahkan pengamatan
perubahan lingkungan seperti pemantauan land subsidence.
➢ Penggunaan data penginderaan jauh optik biasanya terkendala oleh
tertutup awan.
➢ Data penginderaan jauh Synthetic Aperture Radar (SAR) dikembangkan
untuk mengatasi keterbatasan data penginderaan jauh optik akibat
interferensi awan.
➢ Pemantauan penurunan tanah tersebut dapat dilakukan dengan
menggunakan pendekatan Interferometry Synthetic Aperture Radar
(InSAR).
Pemantauan land subsidence

Data penginderaan Data lain yang


Frekuensi
Wilayah jauh yang digunakan digunakan dan
pemantauan
dan sumber data sumber data
DKI Jakarta dan 2015-2016 Sentinel-1 SLC (ESA, Data penurunan muka
sekitarnya 2016-2017 Pustekdata LAPAN), air tanah (Kemen.
2017-2018 TeraSAR-X (Pustekdata ESDM)
2018-2019 LAPAN, Airbus)
2019-2020
Kota Bandung dan 2015-2016 Sentinel-1 SLC (ESA, Data penurunan muka
sekitarnya 2016-2017 Pustekdata LAPAN), air tanah (Kemen.
2017-2018 TeraSAR-X (Pustekdata ESDM)
2018-2019 LAPAN, Airbus)
2019-2020
Kota Cirebon dan 2015-2016 Sentinel-1 SLC (ESA, Data penurunan muka
sekitarnya 2016-2017 Pustekdata LAPAN), air tanah (Kemen.
2017-2018 TeraSAR-X (Pustekdata ESDM)
2018-2019 LAPAN, Airbus)
2019-2020
Pemantauan land subsidence

Data penginderaan Data lain yang


Frekuensi
Wilayah jauh yang digunakan digunakan dan
pemantauan
dan sumber data sumber data
Kota Pekalongan 2015-2016 Sentinel-1 SLC (ESA, Data penurunan muka
dan sekitarnya 2016-2017 Pustekdata LAPAN), air tanah (Kemen.
2017-2018 TeraSAR-X (Pustekdata ESDM)
2018-2019 LAPAN, Airbus)
2019-2020
Kota Semarang 2015-2016 Sentinel-1 SLC (ESA, Data penurunan muka
dan sekitarnya 2016-2017 Pustekdata LAPAN), air tanah (Kemen.
2017-2018 TeraSAR-X (Pustekdata ESDM)
2018-2019 LAPAN, Airbus)
2019-2020
Kota Surabaya 2015-2016 Sentinel-1 SLC (ESA, Data penurunan muka
dan sekitarnya 2016-2017 Pustekdata LAPAN), air tanah (Kemen.
2017-2018 TeraSAR-X (Pustekdata ESDM)
2018-2019 LAPAN, Airbus)
2019-2020
Diagram alir metodologi

INPUT Input yang digunakan adalah


Data Sentinel-1 SLC dengan
rentang perekeman setiap tahun
(selama 5 tahun untuk tiap
kota/wilayah)

PROSES Proses yang dilakukan, yaitu koreksi


geometrik, koreksi nilai dB untuk
menghilangkan noise serta unwrap
phase untuk mendapatkan informasi
displacement

OUTPUT
Informasi land subsidence rata-rata
dalam rentang waktu 5 tahun
Land subsidence
DKI Jakarta dan sekitarnya (2015 – 2016)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence
DKI Jakarta dan sekitarnya (2016 – 2017)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence
DKI Jakarta dan sekitarnya (2017 – 2018)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence
DKI Jakarta dan sekitarnya (2018 – 2019)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence
DKI Jakarta dan sekitarnya (2019 – 2020)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence rata-rata
DKI Jakarta dan sekitarnya (2015 – 2020)

Hasil perhitungan laju rata-rata land


subsidence secara vertikal di DKI Jakarta dan
sekitarnya selama periode 2015 – 2020 adalah
bervariasi antara 0,1 – 8 cm per tahun.

Land subsidence rata-rata


(m/tahun)
-0.08 - -0.02
-0.02 - -0.009
-0.009- -0.001
-0.001 - 0.007
0.007 - 0.024
Land subsidence
Kota Bandung dan sekitarnya (2015 – 2016)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence
Kota Bandung dan sekitarnya (2016 – 2017)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence
Kota Bandung dan sekitarnya (2017 – 2018)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence
Kota Bandung dan sekitarnya (2018 – 2019)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence
Kota Bandung dan sekitarnya (2019 – 2020)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence rata-rata
Kota Bandung dan sekitarnya (2015 – 2020)

Hasil perhitungan laju rata-rata land subsidence


secara vertical di Kota Bandung dan sekitarnya
selama periode 2015 – 2020 adalah bervariasi
antara 0,1 – 4,3 cm per tahun.

Rata-rata land subsidence


(m/tahun)
Land subsidence
Kota Cirebon dan sekitarnya (2015 – 2016)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence
Kota Cirebon dan sekitarnya (2016 – 2017)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence
Kota Cirebon dan sekitarnya (2017 – 2018)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence
Kota Cirebon dan sekitarnya (2018 – 2019)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence
Kota Cirebon dan sekitarnya (2019 – 2020)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence rata-rata
Kota Cirebon dan sekitarnya (2015 – 2020)

Hasil perhitungan laju rata-rata land


subsidence secara vertical di Kota Cirebon dan
sekitarnya selama periode 2015 – 2020 adalah
bervariasi antara 0,28 – 4 cm per tahun.

Rata-rata land subsidence


(m/tahun)
Land subsidence
Kota Pekalongan dan sekitarnya (2015 – 2016)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence
Kota Pekalongan dan sekitarnya (2016 – 2017)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence
Kota Pekalongan dan sekitarnya (2017 – 2018)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence
Kota Pekalongan dan sekitarnya (2018 – 2019)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence
Kota Pekalongan dan sekitarnya (2019 – 2020)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence rata-rata
Kota Pekalongan dan sekitarnya (2015 – 2020)

Hasil perhitungan laju rata-rata land


subsidence secara vertical di Kota Pekalongan
dan sekitarnya selama periode 2015 – 2020
adalah bervariasi antara 2,1 – 11 cm per tahun.

Rata-rata land subsidence


(m/tahun)
-0.112 - -0.07
-0.07 - -0.047
-0.047- -0.021
-0.021- 0.004
0.004- 0.046
Land subsidence
Kota Semarang dan sekitarnya (2015 – 2016)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence
Kota Semarang dan sekitarnya (2016 – 2017)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence
Kota Semarang dan sekitarnya (2017 – 2018)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence
Kota Semarang dan sekitarnya (2018 – 2019)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence
Kota Semarang dan sekitarnya (2019 – 2020)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence rata-rata
Kota Semarang dan sekitarnya (2015 – 2020)

Hasil perhitungan laju rata-rata land


subsidence secara vertical di Kota Semarang
dan sekitarnya selama periode 2015 – 2020
adalah bervariasi antara 0,9 – 6 cm per tahun.

Rata-rata land subsidence


(m/tahun)
Land subsidence
Kota Surabaya dan sekitarnya (2015 – 2016)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence
Kota Surabaya dan sekitarnya (2016 – 2017)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence
Kota Surabaya dan sekitarnya (2017 – 2018)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence
Kota Surabaya dan sekitarnya (2018 – 2019)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence
Kota Surabaya dan sekitarnya (2019 – 2020)

Coherence Phase Displacement


Land subsidence rata-rata
Kota Surabaya dan sekitarnya (2015 – 2020)

Hasil perhitungan laju rata-rata land subsidence


secara vertical di Kota Surabaya dan sekitarnya
selama periode 2015 – 2020 adalah bervariasi
antara 0,3 cm – 4,3 cm per tahun.

Rata-rata land subsidence


(m/tahun)
Penutup

➢ Teknologi penginderaan jauh dapat digunakan untuk pengamatan


perubahan lingkungan seperti pemantauan land subsidence berbasis
data satelit Synthetic Aperture Radar (SAR).
➢ Pemantauan land subsidence dapat dilakukan dengan menggunakan
pendekatan Interferometry Synthetic Aperture Radar (InSAR).
➢ Informasi pemantauan land subsidence di 6 (enam) wilayah, yaitu DKI
Jakarta, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Pekalongan, Kota
Semarang, dan Kota Surabaya menunjukan variasi penurunan rata-rata
permukaan tanah yang berbeda-beda.
➢ Berdasarkan perhitungan laju rata-rata land subsidence selama periode
tahun 2015 – 2020 dapat diperoleh hasil pengukuran di beberapa
wilayah sebagai berikut:
• DKI Jakarta berkisar antara 0,1 – 8 cm per tahun
• Kota Bandung berkisar antara 0,1 – 4,3 cm per tahun
• Kota Cirebon berkisar antara 0,28 – 4 cm per tahun
• Kota Pekalongan berkisar antara 2,1 – 11 cm per tahun
• Kota Semarang berkisar antara 0,9 – 6 cm per tahun
• Kota Surabaya berkisar antara 0,3 – 4,3 cm per tahun

Anda mungkin juga menyukai