Anda di halaman 1dari 30

KA-ANDAL

PERTAMBANGAN PASIR DI WILAYAH


PADALARANG GARUT JAWA BARAT

TUGAS AMDAL
Kelompok 1
• Ray Denis Lololuan (11.2014.1.00460 )
Regina Warayan (11.2016.1.00611)
Alex Andityaman Betaubun (11.2016.1.00630)
Anang Budimansyah (11.201.1.00639)
Viona Rumbiak (11.2017.1.00651)
Eka Putra Yoendra (11.2017.1.00660)
Jackie Angkie (11.2018.1.00700)
• Muhammad Roisul Amin (11.2018.1.00693)
Refinaldi Adhipratama (11.2018.1.00694)
Bryan Caesar M. Beko (11.2018.1.00702)
Maudy Cheisylia (11.2018.1.00692)
Eka Rizky Ramadhani (11.2018.1.00695)
Zuhrotus Sa”adah (11.2018.1.00699)

2
LATAR BELAKANG
✘ Kegiatan pertambangan merupakan suatu kegiatan yang merusak kondisi lingkungan. Oleh karena itu,
dalam perencanan suatu pertambangan dibutuhkan suatu Analisis Mengenai Dampak Lingkung suatu
(AMDAL) yang disebabkan oleh adanya kegiatan pertambangan tersebut dan menjadi dasar
pengambilan keputusan apakah kegiatan pertambangan yang direncanakan boleh dijalankanatau tidak.
Dalam dokumen AMDAL, akan dikaji dampak besar dan penting dari kegiatan pertambangan tersebut.

✘ Perubahan fungsi lahan akan digantikan dengan perbaikan fungsi dan tata guna lahan dengan pola
yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Bandung, terutama di daerah Padalarang memiliki potensi
yang cukup besar untuk menghasilkan pasir. Untuk meminimalisi dampaknya terhadap lingkungan,
maka diperlukan perencanaan yang matang, yang dipertimbangkan bersama dengan Pemerintah
Kabupaten Bandung.
✘ Rencana kegiatan penambangan pasir di Padalarang ini diharapkan dapat memenuhi tujuan yang
dicapai dan memberikan dampak positif terhadap lingkungan fisik-kimia, hayati, sosial-ekonomi-
budaya, maupun kesehatan masyarakat yang seringkali memiliki dampak negatif yang tidak dapat
dihindari. Bagi Pemrakarsa/Tim Penyusun AMDAL, pembangunan yang berwawasan lingkungan
wajib dilaksanakan.

3
MAKSUD DAN TUJUAN
✘ Maksud ✘ Tujuan
Maksud dari disusunnya Kerangka acuan Kegiatan pertambangan pasir ini sendiri
ANDAL adalah untuk menganalisis dampak memiliki tujuan sebagai berikut:
lingkungan dari hasil pelingkupan rencana - peningkatan kapasitas produksi pasir
kegiatan pertambangan yang akan dilakukan di
Padalarang. Sedangkan tujuan dari penyusunan - Menambah nilai tukar terhadap sumber daya
dokumen KA-ANDAL ini adalah: alami
- Memenuhi kebutuhan pasir sebagai bahan
bangunan utama bagi masyarakat
- Merumuskan lingkup dan kedalaman studi
ANDAL - Membuka lapangan kerja baru bagi
masyarakat
- Mengarahkan studi ANDAL agar berjalan
efektif dan efisien sesuai dengan biaya, tenaga,
dan waktu yang tersedia

4
LUAS WILAYAH DAN KAPASITAS PRODUKSI

Luas wilayah pertambangan yang direncakan adalah sebesar 12 ha dengan


keseluruhan luas wilayah sebesar 15 ha. Dengn luas tersebut, diharapkan
produksi pasir yang dihasilkan sebesar 9000 ton/tahun.
RUANG LINGKUP STUDI
Alternatif rencana kegiatan yang dimaksud dapat terdiri dari alternatif:
- - Proses atau teknologi yang digunakan Input atau bahan yang digunakan
- - Tata letak bangunan atau sarana pendukung
- - Pendekatan pengendalian atau pengelolaan dampak
- - Penjadwalan atau pentahapan kegiatan
Proses pertambangan yang terjadi di pertambangan pasir ini meliputi :
- Tahap pra-konstruksi, yaitu tahap yang berkaitan dengan perencanaan awal dalam membangun
suatu usaha pertambangan.
-Tahap konstruksi, yaitu tahap awal yang meliputi pembangunan dan segala fasilitas penunjang
kegiatan pertambangan di lokasi pertambangan.
-Tahap operasi, yaitu tahap dimana berlangsungnya kegiatan-kegiatan pertambangan.
- Tahap pasca operasi, yaitu tahap segala kegiatan yang dilakukan setelah kegiatan pertambangan
selesai dilakukan

6
METODE DAMPAK BESAR DAN PENTING
Metode yang digunakan dalam mengevaluasi dampak yang besar dan penting dalam perencanaan kegiatan
pasir di Padalarang adalah sebagai berikut:
1. Penelurusan hubungan antara komponen kegiatan dengan komponen lingkungan yang diperkirakan
akan terkena dampak.
2. Menggambarkan dengan jelas karakteristik dampak lingkungan yang akan terkena dampak.
3. Kesenjangan perubahan lingkungan yang diinginkan dan perubahan lingkungan yang mungkin akan
terjadi.
4. Luas persebaran masing-masing dampak baik di dalam wilayah kajian maupun di luar wilayah kajian.
5. Memilih alternatif pendekatan dalam pengendalian dampak lingkungan baik yang positif maupun
negatif, terutama dari aspek pendekatan teknologi, ekonomi, dan institusi.
6. Perumusan Arahan yang dalam Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan
Lingkungan (RPL).

7
RANCANGAN KEGIATAN
1. Tahapan Pra-Konstruksi
a. Survey Lokasi: b. Administrasi c. Pembebasan Lahan
Lokasi yang di survey adalah wilayah Persyaratan awal yang dibutuhkan Untuk lahan yang akan dijadikan
Bandung Barat, tepatnya di daerah seperti rencana tata ruang wilayah dan lokasi pertambangan bebas dari segala
Padalarang. Tujuan dari survei kegiatan izin ke pihak PemDa berupa: aktivitas apapun
ini adalah untuk mengetahui kondisi
lokasi, mengetahui kegiatan apa saja
yang dilakukan oleh masyarakat • Surat Izin Pertambangan Daerah
setempat, dan mengetahui kondisi (SIPD) –
ekonomi dan sosial dari masyarakat.
• Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP) –
• Surat Izin Tempat Usaha (SITU)

8
2. Tahapan Konstruksi
Secara umum, tahap persiapan konstruksi dari usaha pertambangan akan dibagi menjadi :


a. Pengadaan alat dan bahan
b. Pembukaan lahan (Land Clearing)
c. Managemen Tanah
d. Pembangunan Fasilita dan Infrastruktur
3. Tahapan Operasi
Tahapan operasi yang berlangsung pada pertambangan pasir adalah mining. Untuk proses penambangan
pasir yang digunakan excavator untuk menggali pasir karena pasir relatif lunak.
a. Peledakan
b. Pemuatan
c. Penimbunan
d. Ekskavasi Pasir
e. Pemuatan
f. Pengangkutan

9
4. Tahap Pasca Operasi

Setelah dilakukan proses operasi mka kita perlu melakukan tindakan- tindakan pasca operasi untuk mencegah
atau mereduksi dampak lingkungan yang mungkin akan timbul. Rencana penutupan tambang salah satunya
dengan cara penanaman kembali tumbu-tumbuhan atau biasa disebut dengan revegetasi.
RONA LINGKUNGAN HIDUP
Kegiatan penambangan pasir ini merupakan kegiatan yang diperkirakan memiliki dampak besar dan penting
terhadap lingkung dan hidup. Dan akan menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan terhadap komponen
lingkungan.
Komponen lingkungan yang akan ditelaah yaitu komponen yang diperkirakan akan terkena dampak besar
dan penting oleh rencana kegiatan ini dibagi menjadi tiga komponen utama, yaitu komponen fisik-kimia,
komponen biologi, komponen sosekbud, dan kesehatan masyarakat.
1. Komponen Lingkungan Fisik Kimia
Komponen fisik kimia yang diperkirakan terkena dampak dari rencana kegiatan adalah sebagai berikut :
a lklim
b.Kualitas udara
c.Kebisingan
d.Fisiografi
- Batas Wilayah Administratif
- Geomorfologi
- Strtigrafi
- Struktut Geologi

11
e. Hidrologi


Rona Lingkungn Hidup yang distudi meliputi: kualitas dan kuantitas air
permukaan, kualitas dan kuantitas air tanah, air larian (run off).
f. Ruang, Lhan dan Tanah
- Tata Guna Lahan
- Kondisi Lahan Eksisting
- Rencana Tata Ruang
- Sistem Transportasi
2. Komponen Lingkungan Biologi
a. Flora
Lokasi Penambanagn berada dikawasan Padalarang yang sebagian besr floranya adalah
merupakan flora liar. Lokasi ini juga bukan merupakan hutan lindung atau suaka
margasatwa. Disekitar lokasi sebagian besar berupa persawahan dan tanaman liar atau
alang-alang serta banyak pohon pisang.

12

b. Fauna Darat
Jenis fauna yang tercatat dari hasil pengamatn langsung dilapangan adalah berupa jenis
aves dan insekta.

13

3. Komponen sosial
a. Demografi
- Jumlah penduduk berdasarkan kelamin
- Jumlah penduduk berdasarkan matapencaharian
b. Komponen Budaya
- Fasilitas Perdagangan dan Jasa di Desa Jayamekar
- Fasilitas Umum Rekreasi dan Keluarga
-Gambaran Kondisi Sosial Ekonomi, Keamanan, Kesehatan, Tanggapan dan
Harapan Warga Masyarakat terhadap Kegiatan Penambangan Pasir.

Dilakukan dengan survei terhadap responden masyakarat yang secara langsung atau
terkena dampak penting dari kegiatan penambangan ini.

14
PERLINGKUPAN
1. Identifikasi Dampak Potensi
Dampak Potensial adalah dampak yang mungkin terjadi akibat adanya rencana kegiatan di lokasi yang
diusulkan. Inti dari langkah ini adalah mengidentifikasi interaksi antara komponen rencana kegiatan
dengan komponen lingkungan di lokasinya. Langkah ini dilakukan oleh tim pelaksana kajian dengan
membayangkan suatu situasi di mana semua dampak mungkin saja terjadi atau situasi terburuk. Dengan
demikian, segala macam dampak yang terpikir akan dicatat Beberapa alat bantu yang dapat digunakan
untuk melakukan dampak potensial di antaranya adalah sebagai berikut :
• Checklist
• Matriks
• Bagan alir

15
IDENTIFIKASI DAMPAK PRA
KONSTRUKSI

16
IDENTIFIKASI DAMPAK KONSTRUKSI

17
IDENTIFIKASI DAMPAK SELAMA
OPERASI

18
IDENTIFIKASI DAMPAK PASCA OPERASI

19
EVALUASI DAMPAK POTENSIAL
Berikut adalah kriteria dampak potensial yang dapat terdiri dari 4 pertanyaan, yaitu:
1. Apakah beban terhadap komponen lingkungan tertentu sudah tinggi
2. Apakah komponen lingkungan tersebut memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
sekitar (nilai sosial dan ekonomi) dan terhadap komponen lingkungan lainnya (nilai ekologis)
3. Apakah ada kekhawatiran masyarakat yang tinggi tentang lingkungan tersebut
4. Apakah ada aturan atau kebijakan yang akan dilanggar dan atau dilampaui oleh dampak tersebut

20
PERLINGKUPAN WILAYAH STUDI
Batas wilayah studi dibentuk dari empat yang berhubungan dengan dampak lingkungan suatu rencana
kegiatan, yaitu :
A. Batas proyek merupakan lokasi di mana seluruh komponen rencana kegiatan akan dilakukan, terutama
komponen yang menjadi sumber dampak. Batas proyek yang ditetapkan berdasarkan batas kepemilikan
lahan yang dimiliki oleh pemrakarsa, Berikut adalah peta batas proyek pertambangan pasir tersebut

21

B. Batas Ekologis
Batas ekologis ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha atau kegiatan menurut media
transportasi limbah (air, udara) dimana proses alami yang berlangsung didalam ruang tersebut
diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar. Batas ekologis ini mengarah pada awal
lokasi pengumpulan data rona lingkungan dan analisis dampak persebaran.
Berikut adalah batas ekologis dari proyek pertambangan pasir.

22
C. Batas Sosial
Batas sosial merupakan ruang di mana masyarakat yang terkena dampak limbah
emisi atau kerusakan lingkungan. Batas sosial ini dipengaruhi identifikasi


kelompok masyarakat yang terkena dampak sosial, ekonomi, dan kesehatan
masyarakat
Berikut adalah peta batas proyek tambang pasir.

D. Batas Administratif
Batas administratif merupakan ruang di mana masyarakat dapat secara leluasa
melakukan kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di dalam ruang tersebut
Batas Timur : Jalan Padalarang - Pasir Keramat
Batas Selatan : Jalan Padalarang - Pasir Keramat
Batas Barat : Gunung Tanjung
Batas Utara : Kawasan Pemukiman Penduduk
23
METODE PENGUMPULAN DAN
ANALISIS DATA
Metode pengumpulan data primer yang diambil antara lain adalah :
1. Hasil observasi secara langsung dilapangan
2. Hasil wawancara dengan pemrakarsa proyek
3. Hasil wawancara dengan penduduk dan tokoh masyarakat
4. Hasil pengambilan sampel di lapangan dan analisis laboratorium

sedangkan metode pengambilan data sekunder yang diambil diantaranya adalah :


5. Studi Pustaka
6. Studi perbandingan dengan proyek sejenis
7. Data-data dari instansi terkait
8. Studi literature

24
METODE EVALUASI DAMPAK PENTING

1. Pendekatan secara model matematis merupakan perkiraan dampak yang paling baik bila tersedia cukup
data dan model yang sesuai dengan data yang ada.
2. Pendekatan baku mutu lingkungan merupakan perkiraan dampak dengan menggunakan baku mutu
lingkungan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
3. Pendekatan analogi merupakan perkiraan dampak dengan menemukan persamaan pola dengan kasus-
kasus serupa yang telah ada.
4. Penilaian profesional yang merupakan pendugaan dampak oleh tenaga ahli berdasarkan pengalaman dan
ilmu yang dimiliki yang dikaitakan dengan fenomena di lapangan.

25
Dalam menentukan dampak penting pada laporan pendekatan ini digunakn secara standar baku mutu
lingkungan dengan melihat analogi terhadap kasus-kasus serupa yang pernah dialami sebelumnya. Secara
garis besar penting suatu dampak adalah bila kondisi berikut tercapai
1. Jumlah manusia yang terkena dampak : Dampak dapat dikatakan penting jika manusia terkena
dampak negatif langsung jumlahnya sama atau lebih besar dari manusia yang menerima manfaat positif
langsung proyek.
2. Luas wilayah penyebaran dampak : Berdampak penting jika sebarannya dua kali atau lebih luas dari
luas wilayah perencanaan atau telah melewati batas-batas administratif kabupaten.
3. Lamanya dampak berlangsung : Dampak dikatakan penting jika dampak berlangsung selama minial
satu tahapan kegiatan proyek.
4. Intensitas dampak : Dampak dikatakan penting jika dampak negatif telah menyebabkan kemerosotan
daya toleransi lingkungan secara drastis dalam waktu yang singkat dan ruang yang luas.
5. Banyaknya komponen lingkungan yang akan terkena dampak : Dampak dikatan penting jika
komponen-komponen lingkungan yang terkena dampak sekunder atau tersier lebih banyak atau sama
dengan komponen lingkungan yang terkena dampak penting.
6. Sifat kumulatif dampak : : Dampak dikatakan penting jika akumulasi dampak terjadi terus menerus
sehingga tidak dapat diasimilasi oleh lingkungan dan menimbulkan ruang yang relatif luas bahkan
terjadi fenomena sinergetik (saling memperkuat di wilayah sebarannya).
7. Berbalik (reversibel) atau tidak berbaliknya (Irreversibel) dampak tersebut : Dampak dianggap
penting jika lingkungan yang terkena dampak tidak dapat dipulihkan walaupun dengan intervensi
manusia.

26
PELAKSANAAN STUDI
Nama Proyek : Pembangunan Pertambangan Pasir di Gunung Bentang, Padalarang, Kecamatan Jayamekar,
Propinsi Jawa Barat

Pemilik Proyek : PT. RAZIO SETIA MUKT


Pemrakersa : PT. RAZIO SETIA MUKTI
Alamat : Sakti Plaza Lantai 2 JI. MT.Haryono Kav. 2-3 Jakarta

Penyusunan studi AMDAL


Sebagai penanggungjawab penyusunan studi ANDAL Pembangunan Pertambangan Pasir di Padalarang adalah :
Nama Konsultan : PT Environment Nusa Geotechnica
Penanggung Jawab : Yulianto Agung Ekandoko
Alamat : JI. Tebet Barat IV No. 33, Jaksel-DKI Jakarta

27
BIAYA STUDI
Besarnya biaya Studi yang dibutuhkan dalam penyusunan studi
ANDAL berdasarkan lingkup studi yang akan ditelaah. Adapun
rincian rencana pengeluaran adalah digunakan untuk sebagai
berikut

1. Biaya Survey
2. Biaya Wawancara dengan Responden/Komunikasi
3. Biaya untuk Tenaga Ahli
4. Biaya pengamatan/observasi lapangan
5. Biaya penelitian
6. Biaya Administrasi
7. dan biaya lainnya

28
WAKTU STUDI
Jangka waktu pelaksanaan studi AMDAL sejak tahap persiapan hingga penyerahan ke instansi yang
bertanggung jawab adalah 1 tahun. Hal ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut
1. Asumsi perkembangan dari proyek ini sangat cepat sehingga dampaknya pun dapat diketahui dengan
cepat pula.
2. Waktu satu tahun maksimum merupakan waktu yang cukup lama dalam melihat reaksi warga terhadap
proyek penambangan pasir ini.

29
Thanks!
Any questions?

30

Anda mungkin juga menyukai