Anda di halaman 1dari 24

UNIVERSITAS GUNADARMA

MANAJEMEN DAN PERENCANAAN

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN

Summary of : ANALISIS DAMPAK


LINGKUNGAN RS SILOAM
AMBON
Disusun oleh :
Nama : Cipta Destiara E.R Dosen : Dr. Haryo
NIM : 93216056

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

JURUSAN MANJEMEN REKAYASA DAN INFRASTRUKTUR


2018
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN RS SILOAM AMBON

AMDAL UNTUK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT SILOAM, DI HATIVE KECIL KOTA

A. Latar Belakang

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan
penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
di Indonesia. AMDAL ini dibuat saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan
memberikan pengaruh terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan
hidup di sini adalah aspek fisika – kimia, ekologi, sosial – ekonomi, sosial – budaya, dan
kesehatan masyarakat. Dasar hukum AMDAL adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999
tentang “Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup”.

Dokumen AMDAL terdiri dari:

 Dokumen Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA – ANDAL)

 Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)

 Dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)

 Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

AMDAL digunakan untuk:

 Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah.

 Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari


rencana usaha dan/atau kegiatan.

 Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana usaha dan/atau
kegiatan.

 Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan


hidup.

 Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana
usaha dan atau kegiatan.

Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah:

 Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL


 Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggung jawab atas suatu rencana usaha
dan/ atau kegiatan yang akan dilaksanakan, dan

 Masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk


keputusan dalam proses AMDAL.

Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Penentuan kriteria wajib AMDAL, saat ini, Indonesia menggunakan / menerapkan


penapisan 1 langkah dengan menggunakan daftar kegiatan wajib AMDAL (one step
scoping by prerequest list). Daftar kegiatan wajib AMDAL dapat dilihat di Peraturan
Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006

2. Apabila kegiatan tidak tercantum dalam peraturan tersebut, maka wajib menyusun UKL –
UPL, sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 16Tahun
2012

3. Penyusunan AMDAL menggunakan Pedoman Penyusunan AMDAL sesuai dengan


Permen LH NO 16 Tahun 2012

4. Kewenangan Penilaian didasarkan oleh Permen LH No. 16/2012

B. Tujuan Observasi

 Mengidentifikasi rencana pembangunan Rumah Sakit Siloham yang diperkirakan dapat


menimbulkan dampak terhadap lingkungan baik secara langsung atau tidak langsung
serta memperkirakan dan mengevaluasi dampak penting yang akan terjadi pada
lingkungan serta akibat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan saat pelaksanaan
pembangunan maupun setelah selesai pembangunan dan pada saat operasi RS. Siloham
Ambon.

 Mengidentifikasi rona lingkungan awal yang terkena dampak.

 Menyusun Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan


Lingkungan (RPL). Hasil penelitian dan evaluasi dari Andal ini digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan untuk melakukan tindakan pengelolaan dan pemantauan dampak
lingkungan yang ditimbulkannya. Dengan demikian akan dicapai manfaat pembangunan
yang optimum dengan pengurangan dampak negatif.

C. ANDAL

 Data Deskripsi Rencana Kegiatan

Kontraktor : PT. HAP dan CV.TRIJAYA MAKMUR


Proyek : Pembangun RS. Siloam

Lokasi : Hative Kecil, Kota Ambon (Pesisir pantai Tantui)

Luas Lahan : ± 25 Ha Pesisir Pantai (tanah timbunan)

Tenaga kerja : 13 orang / unit (dari PT)

Waktu : 450hari

Jam Kerja : 08.00 – 16.00 WIB

Alat Berat : Stamper , ekstfator, truk dan Setum

Perijinan : Proses langsung kepada Pemkot Ambon

Sertifikat tanah: Dari pemilik tanah langsung (Pemkot Ambon)

Iklim : Panas (± 29 – 35 o C).

Udara : Panas ( karena dekat pantai diantara Proyek Jembatan Merah Putih dan Pasar
Oleh-oleh).

Bising : Terlalu bising (jarak ± 5m dari jalan utama).

Getaran : Ada karena terdapat proyek pembangunan Jembatan Merah Putih , MCM, dan
jalan utama di sekitar RS. Siloam.

Topografi : Berada di tanah timbunan (reklamasi pantai).

Keistimewaan :

 Dekat dengan jalan raya

 Akses akomodasi mudah

 Dekat dengan Maluku City Mall

 Dekat dengan jembatan Merah Putih

 Daerahnya Strategis

Batas Wilayah Studi adalah pada daerah Hative Kecil dan Poka Rumah Tiga

 Deskripsi Rona Lingkungan Awal

Rumah Sakit bertaraf Internasional RS. Siloam yang dibangun untuk keperluan jasa komersial,
merupakan kawasan pesisir di daerah Hative Kecil, yang awalnya merupakan kawasan dengan
memeliki beberapa vegetasi pantai seperti mangrove, ketapang pantai dan bintanggur yang
kemudian di timbun dan di reklamasi pantainya merupakan daerah pembangunan RS. Siloam.
Lahan ini dipilih oleh pengembang karena proses perijinan lebih mudah dan daerahnya strategis
sebagai kawasan Rumah sakit .

Komponen yang ditelaah karena terkena dampak Aspek lingkungan yang ditelaah meliputi :

1. Geofisika Kimia,meliputi komponen :

a. emperatur dan kelembaban udara

b. Kualitas udara (gas dan debu)

c. Kualitas air laut

d. Abrasi pantai

e. Kebisingan

f. Getaran

2. Biologi, meliputi komponen :

a. Vegetasi Pantai

b. Biota air laut

3. Sosekbud, Meliputi komponen :

a. Kesempatan Kerja

b. Peluang Usaha

c. Pendapatan Masyarakat

d. Pemberdayaan Masyarakat

e. Akulturasi

f. Sikap dan Presepsi masyarkat

4. Keslingmas, meleputi komponen

a. Kesehatan masyarakat

b. Kesehata Ligkungan

Usaha/Kegiatan lain disekitarnya :Pembangunan Jembatan Merah Putih,Maluku City MallPasar


ole-ole dan Pasar ikan Higenis
Penjabaran dari 4 komponen diatas adalah sebagai berikut :

Kegiatan Jenis Dampak Komponen

1. TAHAP PRA KONTRUKSI

Perijinan dan Sosialisasi Presepsi & Sikap Masyarakat Sosekbud

Pembebasan Kawasan Presepsi & Sikap Masyarakat Sosekbud

Rekutmen Tenaga Kerja Kesempatan Kerja Sosekbud

Pendapatan Masyarakat Sosekbud

Presepsi & Sikap Masyarakat Sosekbud

2. TAHAP KONTRUKSI

Mobilisasi alat & Bahan Peningkatan Kebisingan Geofisik Kimia

Penurunan Kualitas Udara Geofisik Kimia

Kemacetan Geofisik Kimia

Kesehatan & Keselamatan Kerja Kesehatan Lingkungan

Presepsi & Sikap Masyarakat Sosekbud

Reklamasi Pantai Peningkatan Kebisingan Geofisik Kimia

Penurunan Kualitas Udara Geofisik Kimia

Perpindahan Masa Air Laut Geofisik Kimia

Kenaikan Muka Air Laut Geofisik Kimia

Perubahan pola arus laut Geofisik Kimia

Abrasi pantai Geofisik Kimia

Turunnya kualitas air laut Geofisik Kimia

Perubahan vegetasi pantai Biologi

Gangguan biota Perairan Biologi

Gangguan kesehatan dan keselamatan kerja Keslingmas


Presepsi & Sikap Masyarakat Sosekbud

Pembanguna Sarana & Prasarana Peningkatan kebisingan Geofisik Kimia

Penurunan Kualitas Udara Geofisik Kimia

Kemacetan Geofisik Kimia

Kesehatan Masyarakat Kesehtan masyarakat

Presepsi & Sikap Masyarakat Sosekbud

3. OPERASI

Rekrutmen Tenaga Kerja Kesempatan Kerja Sosekbud

Pendapatan Masyarakat Sosekbud

Presepsi & Sikap Masyarakat Sosekbud

Operasional Kegiatan Kualitas Air Laut Geofisik Kimia

Biota Laut Biologi

Kemacetan Geofisik Kimia

Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kesehatan masyarakat

Sampah & Limbah Geofisik Kimia

Kesehatan Masyarakat Kesehatan masyarakat

Presepsi & Sikap Masyarakat Sosekbud

Pemliharaan Kualitas Air Laut Geofisik Kimia

Sampah & Limbah Geofisik Kimia

Kesehatan Masyarakat Kesehatan masyarakat

Presepsi & Sikap Masyarakat Sosekbud

Pembahasan Untuk Masing-masing Komponen Diatas

1. Geofisik Kimia dan Biologi

A. Tahap Pra Kontruksi


Pada tahap ini ,ketika pembebasan lahan maka ada beberapa vegetasi pantai berupa mangrove,
bintanggur pantai dan ketapang yang ditebang (komponen bilogis) yang tentunya berkibat
gangguan pada padang lamun. Karena akar mangrove tak bisa lagi menyerap polutan sehingga
berdampak pada padang lamun, selanjutnya batu karang yang merupakan tempat makannya ikan
pun terganggu dan dampak turunannya adalah biota laut terganggu.

B. Tahap Kontruksi

Pada Tahap ini ketika mobiliasisi alat dan bahan proyek dapat meningkatkan kebisingan, serta
kualitas udara dan air menurun akibat dari masuk keluarnya kendaraan proyek dalam membawa
bahan baku. Penurunan kulaitas udara ini berpengaruh pada kesehatan masyarakat sekitarnya.

Untuk memenuhi tuntutan kebutuhan akan lahan, pada proyek RS. Siloham di pesisir Pantai
cenderung menambah luasan lahannya dengan mereklamasi Pantai, yaitu kegiatan menimbun
atau memasukkan material tertentu di kawasan Pantai dengan maksud untuk memperoleh lahan
kering (Nurmandi, 1999). Reklamasi merupakan bentuk campur tangan (intervensi) manusia
terhadap keseimbangan lingkungan alamiah Pantai yang selalu dalam keadaan seimbang dinamis
sehingga akan melahirkan perubahan ekosistem seperti perubahan pola arus, erosi dan
sedimentasi Pantai, dan berpotensi gangguan lingkungan. Akibat dari reklamasi pantasi ini
terjadi penurunan pada kualitas air laut, kulaitas udara tentunya dengan suara kebisingan yang
terjadi juga mengakibatkan gangguan pada biota laut. Saat pembangunan sarana dan prasarana
debu semen dari pembangunan dapat terbawa angin ke jalan utama yang jaraknya tidak jauh dari
tempat proyek akhirnya kualitas udara menurun juga . saat pembangunan sarana dan prasarana
tentunya dibangun juga taman pada RS. Siloham dengan demikian terjadi pertmabahan
tumbuhan (Bilogis).

C. Tahap Operasi

Pada tahap ini limbah dari RS. Siloam harus dikelola dengan baik agar tidak terjadi pencemaran
pada teluk sekitar RS. Siloam. Dengan menggunakan IPAL dan tekonologi terkini maka upaya
pengelolaannya dapat mengurangi dampak pencemaran. Sebab jika tidak dikelola dengan IPAL
yang baik maka akan terjadi pencemaran.

2. Sosekbud , Kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat

A. Tahap Pra Kontruksi

Tahap dimana segala persiapan yang dilakukan sebelum melakukan pekerjaan, pada tahap ini
kegiatan perijinan dilakukakan yang kemudian bukan berarti setelah pemakarsa mendapat ijin
lantas siap untuk memabangun RS, Siloham. Tetapi , harus melalui sosialiasi kepada masyarakat
sekitar dan masyarakat umum. Semua pembangunan pasti menuai prokontra dalam hal pendapat
dan presepsi masyarakat. Ada masyarakat yang mendukung dengan penuh semangat ketika kami
wawancarai dengan landasan berfikirnya adalah supaya kota ambon ini lebih bagus dan telah
siap menuju MEA 2015 serta agar kedokteran UNPATTI , satu satunya fakultas Kedokteran
Kebanggan orang Maluku ini dapat juga berkembang lebih baiki. Ada juga yang menolak,
dengan dalih jika RS. Siloham ini dibangun maka yang punya akses ke RS. Siloham ini hanya
orang-orang yang berduit (masyarakat ekonomi kelas menengah keatas) sementara masyarakat
yang punya ekonomi pas-pasan hanya bisa bertahan dengan puskesmas terdekat yang memang
sudah ada.

Pembebasan kawasan juga menuai kontraversi yang sama seperti diatas, namun mewakili
masyarakat kota ambon, Walikota Ambon Richard Loenapessy, dalam salah satu spernyataan
resminya di Situs Pemerintah Kota Ambon, dan beberapa media lokal bahwa masyarakat kota
ambon mendukung sepenuhnya upaya pemerintah kota lewat kerja sama dengan RS. Siloham
untuk membangun rumah sakit bertaraf internasional itu di Hative Kecil , dengan kawasan seluas
2.5 Ha.

Rekuitmen tenaga kerja pada proses pembangunan RS. Siloham ini tentunya membawa dampak
positif bagi masyarakat dimana ada masyarakt lokal yang dilibatkan untuk pembangunan ini. Hal
ini seperti disampaikan oleh Sandy, warga Rumah Tiga pantai yang saat kami wawancarai ,
mengakui bahwa ada tenaga lokal dari Rumah Tiga dan Hative Kecil yang dipekerjakan baik
untuk pengambilan sampel tanah dan sebagai pekerja tetap selama proyek ini dalammasa
pemabangunan. Terbukanya kesempatan kerja seperti itu maka secara otomatis pendapatan
masyarakat meningkat sehingga presepsi dan sikap masyarakat positif terhadap proyek yang
dibangun tersebut, disamping mengurangi angka pengannguran.

B. Tahap Kontruksi

Sebelum memulai tahap kontruksi yang jelas para pekerja yang sudah direkrut selain ada pekerja
lokal , ada juga pekerja dari luar kota ambon. Mereka yang dari luar kota ini pun mencari tempat
untuk tinggal, warga Rumah Tiga menyediakan jasa Kos-Kosan dan Kontrakan , selain
beberrapa tempat di Hative Kecil. Dengan para pekerja mengontrak tempat tinggal tentunya
pendapatan masyarakat sekitar bertambah selain lewat kontrakan juga lewat tempat makan , kios,
tokoh penyedia makanan dan minuman sekitar kontrakan para pekerja. Ada beberapa tukang
pendanyung perahu yang mengaku jika para pekerja itu ke lokasi kerja mereka, mereka sering
naik perahu sehingga pendapatan tukang perahupun meningkat.

Mobilisasi alat dan bahan juga mengakibatkan kemacetan pada daerah sekitar pembangunan RS.
Siloham, Kemacetan sering mengakibatakan kecelakaan. Selain itu banyak masyarkat yang
merasa waktunya terganggu ini juga berdampak pada sopir angkot yang sedang mengejar setoran
jadi terhambat. Kesehatan masyarakat sekitar juga terganggu akibat adanya kualitas udara
menurun ketika mobilisasi alat dan bahan proyek. Sehingga mengakibatkan presepsi dan sikap
masyarakat yang agak negative terhadap pembangunan proyek ini.
Reklamasi pantai juga mengakibatkan kesehatan masyarakat sekitar Hative kecil terganggu
karena kualitas udara yang menurun selain itu gangguan pada geofisika dan biologis yang sudah
kami jelaskanpada pertemuan sebelumnya. Sehingga berpengaruh pada sikap dan presepsi
masayarakat terhadap proyek tersebut.

Pembangunan Saran dan Prasaran juga berdampak pada kemacetan dan kesehehatan masyarakat
terganggu akibat debu semen yang naik keudara dan kualitas udara menurun masyarakat
sekitanya terkena gangguan kesehatan. Berujung pada presepsi dan sikpa masyarakat terhapa
proyek ini.

C. Tahap Operasi

Sebelum tahap operasi yang jelas ada rekuitmen tenaga kerja , sebagaimana keterangan Walikota
Ambon dalam situs resmi Pemkot dan RS. Siloham Ambon bahwa jumalah pekerja yang
dibutuhkan adalah 2000 pekerja. Tentunya ini memberi kesempatan kerja bagi penduduk lokal.
Ditengah sulitnya lapangan pekerjaan pasca kebijakan Presiden Jokowi tentang Moratorium PNS
selama 5 Tahun. Dengan demikian mahsiswa kesehatan diberbagai Perguruan Tinggi di Maluku
dapat memeliki kesempatan kerja dan tentunya mahasiswa Kedokteran unpatti juga punya
kesempatan yang sama. Pendapatan masyarakat meningkat. Presepsi dan sikap masyarakat
positif terhadap adanya RS. Siloham ini.

Setelah Rekuitment tenaga kerja , tentunnya para pekerja membutuhkan tempat tinggal yang
aksesnya dekat dengan tempat mereka bekerja. Ini membuat peluang usaha bagi masyarakt
sekitar Hative Kecil dan Poka Rumah Tiga untuk menyediakan jasa tempat tinggal, dengan
demikian pendapatan masyarakat meningkat.

Pada saat Operasional kegiatan , masyarakat diperdayakan. Menurut Pemarkasa , karena ini RS
bertaraf internsional maka tentunya masayarakt sekitar dan umumnya kami perdayakan lewat
ada anak muda yang kami seleksi untuk menyekolahkan mereka di PTS yang sudah menjadi
partner kami. Kemampuan bahasa inggrisnya tentu kami tingkatkan. Dengan adanya RS.
Siloham maka tentunyya pelayanan kesehatan masyarakat meningkat dan menjadi lebih baik
karena dokter dokter yang ditangkan juga dari spesialsiasi yang berbeda dan complete sertadari
manca negara tentunya. Kesempatan kerja dan peluang Usaha bagi masyarakat sekitar RS.
Siloam untuk menyediakan Rumah Makan, menjadi penyedia jasa ojek, security RS. Siloam ,
selain pendapatan bagi si pemilik Rumah Makan juga bagi masyarakat yang bekerja pada Rumah
makan tersebut. Proses operasional ini karena masayarakat diutungkan maka tentunya sikap dan
prsepsi masyarakat baik

 Isu – Isu Pokok

a. Kesehatan lingkungan akibat debu, bising dan getaran.

b. Dampak kegiatan terhadap pencemaran air laut di teluk ambon.


c. Rekrutmen tenaga kerja.

d. Masalah terjadinya kemacetan.

e. Transportasi menuju lokasi.

f. Keamanan lingkungan RS. Siloam.

D. PRAKIRAAN DAMPAK

Metode prakiraan dan Penentuan Dampak Besar dan Penting

Metode yang digunakan dalam identifikasi dampak adalah matriks dan diagram air. Penetapan
Penetapan kedua metode tersebut dianggap sesuai dengan objek studi,karena sifatnya yang saling
menunjang dan komprehensif. Untuk prakiraan dampak dasar dan penting menggunakan metode
formal dan informal. Pada metode formal dengan penghitungan matematis, sedangkan metode
informal dengan pendekatan “profesional judgement”.Evaluasi Dampak Besar Dan Penting
Setelah diketahui hubungan sebab akibat antara komponen kegiatan dengan komponen
lingkungan, selanjutnya akan dievakuasi besaran serta tingkat kepentingan dampaknya secara
holistis atas komponen lingkungan yang diperkirakan mengalami perubahan yang mendasar
akibat rencana kegiatan pembangunan perumahan, baik matematis maupun profesional
judgement.

Pedoman mengenai ukuran dampak besar dan penting yang ditetapkan meliputi 6 kriteria, antara
lain:

1. Jumlah Manusia yang terkena Dampak.

2. Intensitas berlangsungnya dampak

3. Luas Penyebaran Dampak.

4. Lamanya dampak berlangsung.

5. Sifat komulatif dampak.

6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.

7. Jumlah komponen lingkungan hidup yang terkena dampak.

(Kepka Bapedal No. 056/1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting: UU No. 32
Tahun 2009 Pasal 22 ayat 2).
Tabel 1.1

Prakiraan Matriks Dampak Penting Kegiatan Pembangunan RS. Siloam di Hative , Kota Ambon

Kegiatan Jenis Dampak Enam Kriteria Dampak Penting Evaluasi Dampak

A B C D E F

TAHAP PRAKONTRUKSI

Perijinan dan Sosialisasi Presepsi & Sikap Masyarakat PP PP PP PTP PP


PTP PP

Pembebasan Kawasan Presepsi & Sikap Masyarakat PP PP PP PTP PTP PP


PP

Rekutmen Tenaga Kerja Kesempatan Kerja PP PTP PP PTP PP PP PP

Pendapatan Masyarakat PP PP PP PTP PTP PP PP

Presepsi & Sikap Masyarakat PP PP PP PTP PP PTP PP

TAHAP KONTRUKSI

Mobilisasi alat & Bahan Peningkatan Kebisingan NTP NTP NTP NTP NTP
NTP NTP

Penurunan Kualitas Udara NP NTP NTP NP NTP NTP NTP

Kemacetan NP NP NTP NTP NP NTP NP

Kesehatan & Keselamatan Kerja PTP PTP PTP PTP PTP PTP PTP

Presepsi & Sikap Masyarakat PTP PTP PTP PTP PTP PTP PTP

Reklamasi Pantai Peningkatan Kebisingan NTP NTP NTP NTP NTP NTP
NTP

Penurunan Kualitas Udara NP NTP NTP NTP NTP NTP NTP

Perpindahan Masa Air Laut NP NTP NTP NTP NTP NTP NTP

Kenaikan Muka Air Laut NP NTP NTP NTP NP NTP NTP

Perubahan pola arus laut NTP NTP NTP NTP NP NTP NTP

Abrasi pantai NP NP NTP NP NP NP NP

Turunnya kualitas air laut NP NTP NTP NP NTP NTP NTP


Perubahan vegetasi pantai NP NTP NTP NP NTP NP NP

Gangguan biota Perairan NTP NTP NTP NP NTP NTP NTP

Gangguan kesehatan dan keselamatan kerja NTP NTP NTP NTP NTP NP NTP

Presepsi & Sikap Masyarakat PTP PTP PTP PTP PTP PP PTP

Pembanguna Sarana & Prasarana Peningkatan kebisingan NTP NTP NTP NTP
NTP NP NTP

Penurunan Kualitas Udara NTP NTP NTP NTP NTP NP NTP

Kemacetan NP NTP NTP NP NP NP NP

Kesehatan Masyarakat NP NTP NTP NTP NTP NP NTP

Presepsi & Sikap Masyarakat PTP PTP PTP PTP PTP PTP PTP

OPERASI

Rekrutmen Tenaga Kerja Kesempatan Kerja PP PTP PTP PP PP PP PP

Pendapatan Masyarakat PP PTP PTP PP PP PTP PP

Presepsi & Sikap Masyarakat PTP PTP PTP PTP PTP PTP PTP

Operasional Kegiatan Kualitas Air Laut NTP NTP NTP NP NTP NP NTP

Biota Laut NP NTP NTP NP NTP NP NTP

Kemacetan NP NTP NTP NP NTP NP NTP

Akulturasi PP NTP PTP PP PTP PP PP

Kesempatan berusaha PP PP PP PTP PTP PP PP

Pelayanan Kesehatan Masyarakat PP PP PTP PTP PTP PP PTP

Sampah & Limbah NP NTP NTP NP NP NP NP

Kesehatan Masyarakat PP PTP PTP PP PP PTP PP

Pemberdayaan Masyarakat PP PTP PTP PP PP PTP PP


Presepsi & Sikap Masyarakat PP PTP PP PP PTP PP PP

Pemliharaan Kualitas Air Laut NTP NTP NTP NP NTP NP NTP

Sampah & Limbah NP NTP NTP NP NP NP NP

Kesehatan Masyarakat NP NTP NTP NP NTP NP NP

Presepsi & Sikap Masyarakat NTP NTP NTP NTP NTP NTP NTP

Keterrangan NTP= Negatif Tidak Penting

NP= Negatif Penting

PTP= Positif Tidak Penting

PP=Positif Penting

Tabel 2. Matriks RKL-RPL Pembangunan RS. Siloam di Tantui, Kota Ambon

KOMPONEN TERKENA DAMPAK SUMBER DAMPAK DAMPAK BESAR &


PENTING TOLOK UKUR DAMPAK TUJUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
PENGELOLAAN LOKASI PENGELOLAAN WAKTU PENGELOLAAN
PEMBIAYAAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN

PENGELOLA PENGAWAS PELAPORAN

Tata ruang/Tata guna lahan R.S SILOAM

Penimbunan Pantai

Perubahan dinamika arus dan gelombang , sehingga


merubah keseimbangan transpor sedimen di pantai dan menimbulkan perubahan morfologi dasar
perairan disekitar teluk Ambon
kerugian pada masyarakat sekitar

perairan
pantai dan dasar perairan sekitar proyek yang menimbulkan kerugian masyarakat di sekitar
pantai tersebut diperlukan kajian kelayakan teknis
dan ekonomi agar lebih efektif dan efisien.

tahap konstruksi dan pasca konstruksi proyek a pengelolaan berasal dari


pemrakarsa yang dipergunakan untuk pembangunan talud, upah personil dan biaya operasional
kegiatan
KAPEDALDA
Kota Ambon

Hidrologi dan Kualitas air Penurunan kualitas air


sebagai akibat resuspensi sedimen
konsentrasi B3 di dalam air akibat sedimentasi
akibat kegiatan pengerukan
Characteristic Leaching Procedure) untuk mengetahui potensi pencemaran dan toksitas logam
berat dari bahan B3 lain yang terdapat dalam sedimen

-jenis logam berat dari B3 dalam sedimen yang akan dikeruk.

konstruksi a operasional

KOMPONEN TERKENA DAMPAK SUMBER DAMPAK DAMPAK BESAR &


PENTING TOLOK UKUR DAMPAK TUJUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
PENGELOLAAN LOKASI PENGELOLAAN WAKTU PENGELOLAAN
PEMBIAYAAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN

PENGELOLA PENGAWAS PELAPORAN

Hidrooseanografi Pemanfaatan dan pengoperasian fasilitas pelayaran Perubahan dinamika


arus dan gelombang, sehingga merubah keseimbangan transport sediment
morfologi dasar perairan yang menimbulkan kerugian pada masyarakat sekitar
terjadinya perubahan morfologi kawasan proyek sekitar proyek yang menimbulkan kerugian
masyarakat di sekitar inding pantai yang dibuat landai (kemiringan ≥ 20%)
kerusakan, agar lebih efektif dan efisien.

a konstruksi/operasi
berasal dari pemrakarsa, upah personil dan biaya pengelolaan
Perhubungan dan Telekomunikasi Kota Ambon

Biota darat (Flora dan Fauna) Penghijauan dan penataan kawasan sekitar pantai RS Siloham
Peningkatan jumlah dan jenis tanaman penghijauan dan Fauna • Jumlah, jenis,
keanekaragaman dan sebaran tanaman penghijauan

• Luasan lahan yang dihijaukan (%) • Membuat penghijauan di lingkungan pelayaran

• Meningkatkan keanekaragaman tanaman serta peran dan fungsinya dalam ekosistem

tanaman hias

-8 meter pada lokasi lahan terbuka 40%


enghijauan yaitu dalam kawasan tapak proyek pada lahan terbuka, tepi jalan, tepi
saluran, lahan keliling tapak proyek, tepi pantai dan taman Penanaman tanaman penghijauan
dilaksanakan selama tahap konstruksi
Pemrakarsa proyek yang berupa biaya investasi. Pembelian tanaman, pupuk, dan peralatan biaya
personil dan biaya operasional
Ambon

KOMPONEN TERKENA DAMPAK SUMBER DAMPAK DAMPAK BESAR &


PENTING TOLOK UKUR DAMPAK TUJUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
PENGELOLAAN LOKASI PENGELOLAAN WAKTU PENGELOLAAN
PEMBIAYAAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN

PENGELOLA PENGAWAS PELAPORAN

Biota Air (Plankton, Benthos)Kegiatan pengerukan Penurunan keanekaragaman plaknton dan


benthos Jumlah individu, jumlah jenis dan indeks keanekaragaman plankton dan benthos
Memperkecil penurunan

keanekaragaman plankton
dan benthos
yang dapat menyedot langsung lumpur dan ticlak menimbulkan pengadukan dan penyebaran
lumpur ke perairan sekitar Pada perairan tapak proyek di lokasi pekerjaan pengerukan Selama
bersumber
dari pemrakarsa terdiri dari biaya sewa peralatan kapal keruk dan perlengkapannya, biaya
personil dan operasional

ku

Persepsi Masyarakat

Munculnya persepsi negatif akibat adanya


gangguan kesehatan, kenyamanan dan keamanan

kan jalan pada arus lalulintas sekitar tantui,

Mencegah terjadinya persepsi negatif masyarakat


terhadap proyek

Tapak proyek dan sekitarnya Selama masa konstruksi

biaya operasional lainnya

KOMPONEN TERKENA DAMPAK SUMBER DAMPAK DAMPAK BESAR &


PENTING TOLOK UKUR DAMPAK TUJUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
PENGELOLAAN LOKASI PENGELOLAAN WAKTU PENGELOLAAN
PEMBIAYAAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN

PENGELOLA PENGAWAS PELAPORAN

Kesehatan Masyarakat dan Pekerja


tanah urugan

sekitar.
terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat sekitar.

drainase sementara selama masa konstruksi.

m kerja yang memenuhi standar keselamatan dan kesehatan kerja.

Tapak proyek dan sekitarnya Selama masa konstruksi


untuk keperluan pembuatan saluran drainase jalan dan pengawasan dan biaya operasional
lainnya

Ketenagakerjaan saat kontruksi ah Sakit


Siloham

masyarakat sekitar

pengangguguran

• Memperdayakan masyarakt lokal

• Merekrutmen tenaga kerja lokal yang terampil dengan transparan dan tanpa nepotisme

Memberdayakan sumberdaya manusia lokal menjadi tenaga kerja yang terampil

Tempat Proyek dan Sekitarnya Selama masa kontruksi

KOMPONEN TERKENA DAMPAK SUMBER DAMPAK DAMPAK BESAR


&PENTING TOLOK UKUR DAMPAK TUJUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
PENGELOLAAN LOKASI PENGELOLAAN WAKTU PENGELOLAAN
PEMBIAYAAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN

PENGELOLA PENGAWAS PELAPORAN

Tenaga Kerja saat RS. Siloham Beroperasi • Pelayanan Kesehatan,

• Pengeoperasaian Rumah Sakit Siloham,

• Peningkatan Kesempatan kerja bagi masayarakt umumnya dan usaha bagi masyarakat
sekitar RS Siloham,

Menurunnya angka Pengannguran Jumlah tenaga kerja khusunya profesi kesehatan pada lokal,

Jumlah angkatn kerja pada lokal Mengurangi angka pengangguran,

Memperdayakan masyarakat lokal • . Merekrutmen tenaga kerja lokal yang terampil dengan
transparan dan tanpa nepotisme

Memberdayakan sumberdaya manusia lokal menjadi tenaga kerja yang terampil

RS. Siloham Operasi Dana gaji berasal dari Pihak RS Siloham dan Pemerinath lewat
Dinas Kesehatan Provinsi RS. Siloham RS. Siloham RS. Siloham dan Pemerintah Kota
Ambon

Kemacetan Arus Lalulintas Pada saat kontruksi dan operasi Aktivitas masyarakat terhambat,

Penghasilan sopir angkot menurun,

Kebisingan terjadi Deretan kemacetan mobil dan kendaraan bermotor

Memperlancakan Arus lalu lintas Memngatur jalur atas (tantui) lebih difungsikan dan hanya
satu jalur untuk tantui bawah

Depan RS Siloham Padaa Saat Kontruksi, mobiliasasi alat berat dan sebagian hari kerja saat
operasi Satlantas Ambon dan PP Lease

Dan Pihak RS Siloham Satlantas Ambon dan PP Lease Satlantas Ambon dan PP
Lease
Tabel 3 Matriks Evaluasi Dampak Penting Pembangunan RS. Siloam di Tantui, Kota Ambon

Kegiatan Jenis Dampak Enam Kriteria Dampak Penting Jmlh Penting (P) Bobot
(%) Keputusan

A B C D E F

TAHAP PRAKONTRUKSI

Perijinan dan Sosialisasi Presepsi & Sikap Masyarakat P TP TP TP TP


P 2 33,33 Tdk Dikelola

Pembebasan Kawasan Presepsi & Sikap Masyarakat P TP TP TP TP P


2 33,33 Tdk Dikelola

Rekutmen Tenaga Kerja Kesempatan Kerja P P TP TP TP P 3


50 Dikelola

Pendapatan Masyarakat P P P TP TP P 4 66,66


Dikelola

Presepsi & Sikap Masyarakat P TP TP TP TP P 2 33,33


Dikelola

TAHAP PRAKONTRUKSI

Mobilisasi alat & Bahan Peningkatan Kebisingan TP TP TP TP TP


TP 0 0 Tdk Dikelola

Penurunan Kualitas Udara TP TP TP TP TP TP 0 0 Tdk


Dikelola

Kemacetan P TP P TP P TP 2 33,33 Dikelola

Kesehatan & Keselamatan Kerja TP P P TP TP TP 2 33,33


Tdk Dikelola

Presepsi & Sikap Masyarakat P TP TP TP TP P 2 33,33


Dikelola

Reklamasi Pantai Peningkatan Kebisingan TP TP TP TP TP TP


0 0 Tdk Dikelola

Penurunan Kualitas Udara TP TP TP TP TP TP 0 0 Tdk


Dikelola
Perpindahan Masa Air Laut TP TP TP P TP TP 1 16,6 Tdk
Dikelola

Kenaikan Muka Air Laut TP TP TP TP TP TP 0 0 Tdk


Dikelola

Perubahan pola arus laut TP TP TP TP TP TP 0 0 Tdk


Dikelola

Abrasi pantai P TP TP P P TP 3 50 Dikelola

Turunnya kualitas air laut TP TP TP P P TP 2 33,33 Tdk


Dikelola

Perubahan vegetasi pantai TP TP TP P P TP 2 33,33 Tdk


Dikelola

Gangguan biota Perairan TP TP TP TP P TP 1 16,66 Tdk


Dikelola

Gangguan kesehatan dan keselamatan kerja TP TP P TP P TP 2


33,33 Dikelola

Presepsi & Sikap Masyarakat P P P TP P TP 4 66,66


Dikelola

Pembanguna Sarana & Prasarana Peningkatan kebisingan TP TP TP TP


TP P 1 16,66 Tdk Dikelola

Penurunan Kualitas Udara TP TP TP TP TP P 1 16,66 Tdk


Dikelola

Kemacetan P TP P TP P TP 3 50 Dikelola

Kesehatan Masyarakat TP TP P TP P TP 2 33,33


Dikelola

Presepsi & Sikap Masyarakat P P P TP P TP 4 66,66


Dikelola

OPERASIONAL

Rekrutmen Tenaga Kerja Kesempatan Kerja P P P TP TP P 4


66,66 Dikelola
Pendapatan Masyarakat TP TP P TP TP P 2 33,33 Tdk
Dikelola

Presepsi & Sikap Masyarakat P P P TP P P 5 83,33


Dikelola

Operasional Kegiatan Kualitas Air Laut TP TP P P P TP 3


50 Dikelola

Biota Laut TP TP P TP P TP 3 50 Dikelola

Kemacetan P TP P TP P TP 3 50 Dikelola

Pemberdayaan Masyrakat P P P TP P P 3 83,33


Dikelola

Pelayanan Kesehatan Masyarakat P P P TP P P 5 83,33


Dikelola

Sampah & Limbah P P P TP P P 5 83,33 Dikelola

Kesehatan Masyarakat TP TP P TP P TP 2 33,33


Dikelola

Presepsi & Sikap Masyarakat P P P TP P P 5 83,33


Dikelola

Pemliharaan Kualitas Air Laut TP TP TP TP TP TP 0 0


Tdk Dikelola

Sampah & Limbah P P TP P P TP 4 66,66 Dikelola

Kesehatan Masyarakat P TP TP TP TP P 2 33,33


Dikelola

Presepsi & Sikap Masyarakat P P P TP P P 5 83,33


Dikelola

PASCA OPERASI

Pengalihan fungsi bangunan Kualitas Air Laut TP TP TP P TP P


2 3,33 Tdk Dikelola

Sampah & Limbah P P TP P P P 5 83,33 Dikelola

Kesehatan Masyarakat P TP TP TP TP P 2 3,33


Dikelola
Presepsi & Sikap Masyarakat P TP TP TP TP TP 1 16,66 Tdk
Dikelola

Keterangan P= Penting

TP= Tidak Penting

ALIR HASIL EVALUASI

Dari hasil bahasan evaluasi dampak yang bersifat holistis secara totalitas terhadap beragam
dampak besar dan penting lingkungan, dilakukan evaluasi penanganan dampak besar dan penting
secara garis besar. Pengelolaan dampak negatif yang harus diminimalkan dan pengelolaan
dampak positif yang dikembangkan

DAFTAR PUSTAKA
• http://www.ambon.go.id Diakses Pada tanggal 15 pukul 15;30 WIT

• Danielyn.blogspot.com/2009/09/amdal.html Diakses Pada tanggal 15 pukul 15;40 WIT

• Bahan Ajar AMDAL oleh Dr Jusmy D Puttuhena, untuk mahasiswa kehutanan Unpatti.

• mily.wordpress.com/2010/10/22/makalah-amdal diakses pada tanggal 15 desember pukul


15: 55 wit

Anda mungkin juga menyukai