Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH ANALISIS MASALAH DAMPAK LINGKUNGAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Analisis Masalah
Dampak Lingkungan yang di ampu oleh:

Dosen: Wildan Firdaus, M.Si.

“KERANGKA ACUAN”

Disusun Oleh Kelompok 2:

1. Fitria Handayani 1174040054


2. Gita Fitrian Januar 1174040055
3. Imas Siti Masithoh 1174040060
4. Lili Mulyawati 1174040066
5. Millatul Khoiriyah 1174040073
6. Muhammad Abdul Kamil 1174040079
7. Muhammad Taufiq M 1174040085

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT. Atas
izin-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tak lupa
shalawat serta salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta keluarganya,
para sahabatnya dan sampai kita umat di akhir zaman.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak Wildan Firdaus, M.Si.
yang telah membimbing dan memberikan ilmunya kepada kami, dan tidak luput
juga kami ucapkan terima kasih banyak kepada teman-teman yang ikut
menyumbang pikirannya sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok mata


Analisis Masalah Dampak Lingkungan berjudul “Kerangka Acuan”. Kami telah
usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari banyak pihak,
sehingga dapat memperlancar proses pembuatan makalah ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah “Kerangka Acuan”


ini dapat memberikan pengetahuan dan wawasan terhadap pembaca. Selain itu,
kritik dan saran kami tunggu untuk perbaikan makalah ini nantinya.

Bandung, 9 Oktober 2019

Penyusun

i|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Maksud dan Tujuan Penelitian.......................................................................2
D. Manfaat Penulisan..........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
A. Pengertian Kerangka Acuan...........................................................................4
B. Tujuan dan Fungsi KA-ANDAL....................................................................5
C. Dasar Pertimbangan Penyusunan KA-ANDAL.............................................5
D. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Penyusunan KA-ANDAL.......................6
E. Wawasan KA-ANDAL...................................................................................6
F. Proses Pelingkupan.........................................................................................8
G. Analisis Proyek Kerangka Acuan.................................................................13
BAB III SIMPULAN DAN REKOMENDASI..................................................17
A. Simpulan.......................................................................................................17
B. Rekomendasi................................................................................................18
BAB IV PENUTUP..............................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20

ii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kerusakan lingkungan oleh aktivitas manusia yang mulai


meningkat,antara lain tercemarnya lingkungan oleh pestisida serta limbah
industri & transportasi. rusaknya habitat tumbuhan &hewan langka serta
menurunnya nilai estetika alam.

Oleh karena itu lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani di


karenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya
yaitu adanya masalah mengenai keadaan lingkungan hidup seperti
kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah.

Untuk itu di perlukan suatu pemahaman yang cukup dalam


menganalisis mengenai dampak tehadap lingkungan. Meningkatnya intensitas
kegiatan penduduk dan industri perlu dikendalikan untuk mengurangi kadar
kerusakan lingkungan di banyak daerah antara lain pencemaran industri,
pembuangan limbah yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan kesehatan,
penggunaan bahan bakar yang tidak aman bagi lingkungan, kegiatan
pertanian, penangkapan ikan dan pengelolaan hutan yang mengabaikan daya
dukung dan daya tampung lingkungan.

Agar pembangunan tidak menyebabkan menurunya kemampuan


lingkungan yang disebabkan karena sumber daya yang terkuras habis dan
terjadinya dampak negatif, maka sejak tahun 1982 telah diciptakan suatu
perencanaan dengan mempertimbangkan lingkungan. Hal ini kemudian
digariskan dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1986 tentang Anlisis
Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL). Peraturan Pemerintah ini
kemudian diganti dan disempurnakan oleh Peraturan Pemerintah No. 51
Tahun 1993 dan terakhir Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentan
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).

1|Page
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, ada


beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, antara lain:

1. Apa itu Kerangka Acuan?


2. Bagaimana Tujuan dan Fungsi KA-ANDAL?
3. Bagaimana Dasar Pertimbangan Penyusunan KA-ANDAL?
4. Bagaimana Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Penyusunan KA-ANDAL?
5. Bagaimana Wawasan KA-ANDAL?
6. Bagaimana Proses Pelingkupan?
7. Bagaimana Analisis Proyek Kerangka Acuan?

C. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai


berikut:

o Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang mata kuliah Analisis


Masalah Dampak Lingkungan
o Untuk mengetahui apa itu Kerangka Acuan
o Untuk mengetahui bagaimana Tujuan dan Fungsi KA-ANDAL
o Untuk mengetahui bagaimana Dasar Pertimbangan Penyusunan KA-
ANDAL
o Untuk mengetahui bagaimana Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam
Penyusunan KA-ANDAL
o Untuk mengetahui bagaimana Wawasan KA-ANDAL
o Untuk mengetahui bagaimana Proses Pelingkupan
o Untuk mengetahui bagaimana Analisis Proyek Kerangka Acuan

2|Page
D. Manfaat Penulisan

o Kita dapat mengetahui apa itu Kerangka Acuan


o Kita dapat mengetahui bagaimana Tujuan dan Fungsi KA-ANDAL
o Kita dapat mengetahui bagaimana Dasar Pertimbangan Penyusunan KA-
ANDAL
o Kita dapat mengetahui bagaimana Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam
Penyusunan KA-ANDAL
o Kita dapat mengetahui bagaimana Wawasan KA-ANDAL
o Kita dapat mengetahui bagaimana Proses Pelingkupan
o Kita dapat mengetahui bagiaimana Analisis Proyek Kerangka Acuan

3|Page
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kerangka Acuan

Kerangka acuan ialah uraian tugas yang harus di laksanakan dalam study
andal. Kerangka acuan dijabarkan dari pelingkupan sehingga KA memuat
tugas-tugas yang relevan dengan dampak penting. Dengan KA yang demikian
itu, study andal menjadi terfokus pada dampak penting. Karena KA didasarkan
pada pelingkupan dan pelingkupan mengharuskan adanya identifikasi dampak
penting maka, pamrakarsa haruslah mempunyai kemampuan untuk melakukan
identifikasi dampak penting sendiri. Baik sendiri ataupun dengan bantuan
konsultan.

Di dalam study andal dilakukan pula identifikasi dampak. Jika pelaksana


andal adalah konsultan yang membantu pemerakarsa dalam penyususan KA,
tidaklah akan terjadi perbedaan antara dampak penting yang di identifikasinya
dengan yang tertera dalam kerangka acuan. Tetapi jika konsultannya lain,
dapatlah terjadi bahwa dalam proses identifikasi dampak itu dapat terjadi
teriidentifikasinya dampak penting yang tidak termuat dalam KA. Dalam hal
ini konsultan andal seyogya nya merundingkan dengan pihak pemerakarsa agar
dilakukan pekerjaan tambah. Sebaliknya juga dapat terjadinya dampak yang
semula di anggap sebagai penting dan karena itu di muat dalam KA. Tetapi
kemudian ternyata tidak penting. Dalam hal ini seyogyanya di usulkan untuk
dilakukan pekerjaan kurang. Karena menurut Kepmen KA harus di setujui oleh
instansi yang berwenang, maka baik dalam hal pekerjaan kurang maupun
pekerjaan tambah persetujuan haruslah bersifat resmi yang disetujui tidak saja
oleh pemerakarsa, melainkan juga oleh instansi yang berwenang.

Jadi kerangka acuan adalah ruang lingkup studi analisis dampak


lingkungan hidup yang merupakan hasil pelingkupan yang disepakati oleh
Pemrakarsa/Penyusun ANDAL dan komisi ANDAL.

4|Page
B. Tujuan dan Fungsi KA-ANDAL

1. Tujuan penyusunan KA-ANDAL adalah:


a. Merumuskan ruang lingkup dan kedalaman studi ANDAL
b. Mengarahkan studi ANDAL agar berjalan efektif dan efisien sesuai
dengan biaya, tenaga dan waktu yang tersedia.

2. Fungsi penyusunan KA-ANDAL adalah:


a. Sebagai rujukan penting bagi pemrakarsa, instansi yang membidangi
rencana usaha atau kegiatan, dan penyusunan studi AMDAL tentang
lingkup dan kedalaman studi ANDAL yang akan dilakukan.
b. Sebagai salah satu rujukan bagi penilai dokumen ANDAL untuk
mengevaluasi hasil studi ANDAL.

C. Dasar Pertimbangan Penyusunan KA-ANDAL

1. Keanekaragaman
ANDAL bertujuan menduga kemungkinan terjadinya dampak dari
suatu rencana usaha dan /atau kegiatan terhadap lingkungan hidup. Rencana
usaha dan / atau kegiatan dan rona lingkungan hidup pada umumnya sangat
beranekaragam. Keanekaragaman rencana usaha dan / atau kegiatan dapat
berupa keanekaragaman bentuk, ukuran, tujuan, sasaran, dsb. Demikian pula
rona lingkungan hidup akan berbeda menurut letak geografi,
keanekaragaman factor lingkungan hidup, pengaruh manusia, dsb. Karena
itu, tata kaitan antara keduanya tentu akan sangat bervariasi pula.
Kemungkinan timbulnya dampak lingkungan hidup pun akan berbeda-beda.
Dengan demikian KA-ANDAL diperlukan untuk memberikan arahan
tentang komponen usaha dan / atau kegiatan manakah yang harus ditelaah,
dan komponen lingkungan hidup manakah yang perlu diamati selama
menyusun ANDAL.

5|Page
2. Keterbatasan Sumber Daya
Penyusunan KA-ANDAL acap kali dihadapkan dengan keterbatasan
sumber daya seperti antara lain: keterbatasan waktu, dana, tenaga, metode,
dsb. KA-ANDAL memberikan ketegasan tentang bagaimana menyesuaikan
tujuan dan hasil yang ingin dicapai dalam keterbatasan sumber daya tersebut
tanpa mengurangi mutu pekerjaan ANDAL. Dalam KA-ANDAL
ditonjolkan upaya untuk penyusun prioritas manakah yang harus
diutamakan agar tujuan ANDAL dapat terpenuhi meski sumber daya
terbatas.

3. Efisien
Pengumpulan data dan informasi untuk kepentingan ANDAL perlu
dibatasi pada factor-faktor yang berkaitan langsung dengan kebutuhan.
Dengan ini ANDAL dapat diperlakukan secara efisien. Penentuan masukan
berupa data dan informasi yang amat relevan ini kemudian disusun dan
dirumuskan dalam KA-ANDAL.

D. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Penyusunan KA-ANDAL

Pihak-pihak yang secara langsung terlibat dalam penyusunan KA-


ANDAL adalah pemrakarsa, instansi yang bertanggung jawab dan penyusun
studi ANDAL. Namun dalam pelaksanaan penyusunan KA ANDAL (proses
pelingkupan) harus senantiasa melibatkan para pakar serta masyarakat yang
berkepentingan sesuai dengan Pasal 33 sampai dengan 35 Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang AMDAL.

KA-ANDAL ini merupakan dokumen penting untuk memberikan


rujukan tentang kedalaman studi ANDAL yang akan dicapai.

E. Wawasan KA-ANDAL

Dokumen KA-ANDAL harus mencerminkan secara jelas dan tegas


wawasan lingkungan hidup yang harus dipertimbangkan dalam pembangunan

6|Page
suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Sehubungan dengan hal tersebut, ada
beberapa faktor yang harus diperhatikan:

a. Dokumen KA-ANDAL harus menampung berbagai aspirasi tentang hal-hal


yang dianggap penting untuk ditelaah dalam studi ANDAL menurut pihak-
pihak yang terlibat.
b. Mengingat AMDAL adalah bagian dari studi kelayakan, maka dalam studi
AMDAL perlu ditelaah dan dievaluasi masing-masing alternatif dari
rencana usaha dan kegiatan yang dipandang layak baik dari segi lingkungan
hidup, teknis maupun ekonomis sebagai upaya untuk mencegah timbulnya
dampak negatif yang lebih besar.
c. Mengingat kegiatan-kegiatan pembangunan pada umumnya mengubah
lingkungan hidup, maka menjadi penting memperhatikan komponen-
komponen lingkungan hidup yang berciri:
i. Komponen lingkungan hidup yang ingin dipertahankan dan dijaga serta
dilestarikan fungsinya, seperti antara lain:
 Hutan lindung, hutan konservasi dan cagar biosfer
 Sumber daya air
 Keanekaragaman hayati
 Kualitas udara
 Warisan alam dan warisan budaya
 Kenyamanan lingkungan hidup
 Nilai-nilai budaya yang berorientasi selaras dengan lingkungan
hidup.
ii. Komponen lingkungan hidup yang akan berubah secara mendasar dan
perubahan tersebut dianggap penting oleh masyarakat di sekitar suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan, seperti antara lain:
 Pemilikan dan penguasaan lahan
 Kesempatan kerja dan usaha
 Taraf hidup masyarakat
 Kesehatan masyarakat

7|Page
d. Pada dasarnya dampak lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan tidak berdiri sendiri, satu sama lain
memiliki keterkaitan dan ketergantungan. Hubungan sebab akibat ini perlu
dipahami sejak dini dalam proses penyusunan KA-ANDAL agar studi
ANDAL dapat berjalan lebih terarah dan sistematis.

Keempat faktor tersebut harus menjadi bagian integral dalam


penyusunan KA-ANDAL terutama dalam proses pelingkupan.

F. Proses Pelingkupan

Pelingkupan merupakan proses awal (dini) untuk menentukan lingkup


permasalahan dan mengidentifikasi dampak besar dan penting (hipotesis) yang
terkait dengan rencana usaha dan/atau kegiatan.

Pelingkupan merupakan proses terpenting dalam penyusunan KA-


ANDAL karena melalui proses ini dapat dihasilkan:
a. Dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup yang dipandang
revelan untuk ditelaah secara mendalam dalam studi ANDAL dengan
meniadakan hal-hal atau komponen lingkungan hidup yang dipandang
kurang penting ditelaah.
b. Lingkup wilayah studi ANDAL berdasarkan beberapa pertimbangan: batas
proyek, batas ekologis, batas sosial dan batas administrative.
c. Kedalaman studi ANDAL antara lain mencakup metode yang digunakan,
jumlah sampel yang diukur dan tenaga ahli yang dibutuhkan sesuai dengan
sumber daya yang tersedia (dana dan waktu)
Semakin baik hasil pelingkupan semakin tegas dan jelas arah hasil dari
studi ANDAL yang akan dilakukan..

1. Pelingkupan Dampak Besar dan Penting

Pelingkupan dampak besar dan penting dilakukan melalui serangkaian


proses berikut:

8|Page
a. Identifikasi Dampak Potensial

Pada tahap ini kegiatan pelingkupan dimaksudkan untuk


mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup (primer, sekunder,
dst) yang secara potensial akan timbul sebagai akibat adanya rencana
usaha dan/atau kegiatan. Pada tahap ini hanya diinventarisasi dampak
potensial yang mungkin akan timbul tanpa memperhatikan besar/kecilnya
dampak, atau penting, atau tidaknya dampak. Dengan demikian pada
tahap ini belum ada upaya untuk menilai apakah dampak potensial
tersebut merupakan dampak besar dan penting.

Identifikasi dampak potensial diperoleh dari serangkaian hasil


konsultasi dan diskusi dengan para pakar, pemrakarsa, instansi yang
bertanggung jawab, masyarakat yang berkepentingan serta dilengkapi
dengan hasil pengamatan lapangan (observasi). Selain itu identifikasi
dampak potensial juga dapat dilakukan dengan menggunakan metode-
metode identifikasi dampak berikut ini:

1) Penelaah pustaka; dan atau


2) Analisis isi (content analysis); dan atau
3) Interaksi kelompok (rapat, lokakarya, brainstorming, dll); dan atau
4) Metode ad hoc; dan atau
5) Daftar uji (sederhana, kuesioner, deskriptif); dan atau
6) Matriks interaksi sederhana; dan atau
7) Bagan lair (flowchart); dan atau
8) Pelapisan (overlay); dan atau
9) Pengamatan lapangan (observasi)

Untuk jelasnya proses pelaksanaan pelingkupan dapat mempelajari


Panduan Pelingkupan Untuk Kerangka Acuan ANDAL sesuai dengan
Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.
KEP-30/MENKLH/7/1992.

9|Page
b. Evaluasi Dampak Potensial

Pelingkupan pada tahap ini bertujuan untuk menghilangkan atau


meniadakan dampak potensial yang dianggap tidak relevan atau tidak
penting sehingga diperoleh daftar dampak besar dan penting hipotesis
yang dipandang perlu dan relevan untuk ditelaah secara mendalam dalam
studi ANDAL. Daftar dampak besar dan penting potensial ini disusun
berdasarkan pertimbangan atas hal-hal yang dianggap penting oleh
masyarakat di sekitar rencana usaha dan/atau kegiatan, instansi yang
bertanggung jawab, dan para pakar. Pada tahap ini daftar dampak besar
dan penting hipotesis yang dihasilkan belum tertata secara sistematis.
Metode yang digunakan pada tahap ini adalah interaksi kelompok (rapat,
lokakarya, brainstorming). Kegiatan identifikasi kelompok besar dan
penting nin terutama dilakukan oleh kelompok pemrakarsa usaha
dan/atau kegiatan (yang dalam hal ini dapat diwakili oleh konsultan
penyusun AMDAL), dengan mempertimbangkan hasil konsultasi dan
diskusi dengan pakar, instansi yang bertanggung jawab dan masyarakat
yang berkepentingan.

c. Pemusatan Dampak Besar dan Penting (Focusing)


Pelingkupan pada tahap ini bertujuan untuk mengelompokkan atau
mengorganisir dampak besar dan penting yang telah dirumuskan dari
tahap sebelumnya dengan maksud agar memperoleh isu-isu pokok
lingkungan hidup yang dapat mencerminkan atau menggambarkan secara
utuh dan lengkap perihal:
 Keterkaitan antara rencana usaha dan/atau kegiatan dengan komponen
lingkungan hidup yang mengalami perubahan mendasar (dampak
besar dan penting);
 Keterkaitan antara berbagai komponen dampak besar dan penting
yang telah dirumuskan.

10 | P a g e
Isu-isu pokok lingkungan hidup tersebut dirumuskan melalui 2
(dua) tahapan. Pertama, segenap dampak besar dan penting
dikelompokkan menjadi beberapa kelompok menurut keterkaitannya satu
sama lain. Kedua, dampak besar dan penting yang berkelompok tersebut
selanjutnya diurut berdasarkan kepentingannya, baik dari segi ekonomi,
sosial, maupun ekologis.

2. Pelingkupan Wilayah Studi

Penetapan lingkup wilayah studi dimaksudkan untuk membatasi


wilayah studi ANDAL sesuai hasil pelingkupan dampak besar dan penting,
dan dengan memperhatikan keterbatasan sumber daya, waktu, tenaga serta
saran pendapat dan tanggapan dari masyarakat yang berkepentingan.

Lingkup wilayah studi ANDAL ditetapkan berdasarkan pertimbangan


batas-batas tuang sebagai berikut:

a. Batas Proyek
Yang dimaksud dengan batas proyek adalah ruang dimana suatu
rencana usaha dan/atau kegiatan akan melakukan kegiatan pra konstruksi,
konstruksi dan operasi. Dari ruang rencana usaha dan/atau kegiatan inilah
bersumber dampak terhadap lingkungan hidup di sekitarnya, termasuk
dalam hal ini alternatif lokasi rencana usaha dan/atau kegiatan. Posisi
batas proyek ini agar dinyatakan juga dalam koordinat.

b. Batas Ekologis
Yang dimaksud dengan batas ekologis adalah ruang persebaran
dampak dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan menurut media
transportasi limbah (air, udara), di mana proses alami yang berlangsung
di dalam ruang tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan
mendasar. Termasuk dalam ruangan ini adalah ruang di sekitar rencana
usaha dan/atau kegiatan yang secara ekologis memberi dampak terhadap
aktivitas usaha dan/atau kegiatan.

11 | P a g e
c. Batas Sosial
Yang dimaksud dengan batas sosial adalah ruang di sekitar rencana
usaha dan/atau kegiatan yang merupakan tempat berlangsungnya
berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu yang
sudah mapan (termasuk sistem dan struktur sosial), sesuai dengan proses
dinamika sosial suatu kelompok masyarakat, yang diperkirakan akan
mengalami perubahan mendasar akibat suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan.

Batas sosial ini sangat penting bagi pihak-pihak yang terlibat dalam
studi ANDAL, mengingat adanya kelompok-kelompok yang kehidupan
sosial ekonomi dan budayanya akan mengalami perubahan mendasar
akibat aktivitas usaha dan/atau kegiatan. Mengingat dampak lingkungan
hidup yang ditimbulkan oleh suatu rencana usaha dan/atau kegiatan
menyebar tidak merata, maka batas sosial ditetapkan dengan membatasi
batas-batas terluar dengan memperhatikan hasil identifikasi komunitas
masyarakat yang terdapat dalam batas proyek, ekologis serta komunitas
masyarakat yang berada di luar batas proyek dan ekologis namun
berpotensi terkena dampak yang mendasar dari rencana usaha dan/atau
kegiatan melalui penyerapan tenaga kerja, pembangunan fasilitas umum
dan fasilitas sosial

d. Batas administratif
Yang dimaksud dengan batas administratif adalah ruang di mana
masyarakat dapat secara leluasa melakukan kegiatan sosial ekonomi dan
kegiatan sosial budaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di dalam ruang tersebut.

Batas ruang tersebut dapat berupa batas administrasi pemerintah


atau batas konsesi pengelola sumber daya oleh suatu usaha dan/atau
kegiatan (misalnya, batas HPH, batas kuasa pertambangan).

12 | P a g e
Dengan memperhatikan batas-batas tersebut di atas dan
memperhatikan kendala-kendala teknis yang dihadapi ( dana, waktu, dan
tenaga), maka akan diperoleh ruang lingkup studi yang dituangkan dalam
peta dengan skala yang memadai.

e. Batas Ruang Lingkup Wilayah Studi ANDAL


Batas ruang lingkup wilayah studi ANDAL yakni ruang yang
merupakan kesatuan dari keempat wilayah di atas, namun penentuannya
disesuaikan dengan kemampuan pelaksana yang biasanya memiliki
keterbatasan sumber data, seperti waktu, dana, tenaga, teknik dan metode
telaahan.

Dengan demikian, ruang lingkup wilayah studi memang bertitik


tolak pada ruang rencana usaha dan/atau kegiatan, kemudian diperluas ke
ruang ekosistem, ruang sosial dan ruang administratif yang lebih luas.

G. Analisis Proyek Kerangka Acuan

Analisis KA-Amdal terhadap pembangunan Pabrik Tekstil

a) Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan pengidentifikasian terkait rencana analisa
dampak lingkungan.

b) Tahap Konstruksi
Pembangunan kawasan pabrik tekstil berpotensi memberikan dampak
lingkungan baik dampak positif maupun negatif terhadap aspek fisika-
kimia, biologi, dan sosial budaya

1. Dampak fisika-kimia

Dampak fisika-kimia yang ditimbulkan adalah:

13 | P a g e
 Kualitas air, adanya penurunan kualitas air, ancaman terhadap
pencemaran air karena limbah tekstil.
 Kualitas udara, penurunan kualitas udara karena debu-debu hasil dari
pengerukan tanah, pengangkutan bahan konstruksi, dan polusi
kendaran berat yang beroperasional.

 Polusi suara, adanya kebisingan karena beroperasinya alat-alat berat,


berlalu-lalang kendaraan pengangkut bahan-bahan konstruksi,

2. Dampak biologi
Dampak yanng ditimbulkan berupa kerusakan vegetasi, satwa dan
biota. Hal ini dikarenakan beroperasionalnya alat-alat konstruksi,
pembersihan lahan (land cleaning), pekerjaan galian dan timbunan, serta
tahap pelaksanaan konstruksi. Adapula ancaman terhadap pencemaran
tanah dan air akibat bahan-bahan kimia, yang akan merusak ekosistem
sekitar pembangunan

3. Dampak sosial budaya


Dampak yang ditimbulkan pada tahap konstruksi ini adalah:
 Adanya mobilitas, terjadinya banyak pendatang untuk bekerja
membangun pabrik tekstil tersebut.
 Adanya peningkatan ekonomi, masyarakat sekitar kawasan
pembagunan pabrik membuka tempat usaha seperti warung makan.
 Adanya ancaman konflik sosial, masyarakat akan ada yang
mendukung atau menolak kegiatan pembangunan tersebut, hal ini
harus diselesaikan secara cepat agar tidak mengganggu proses
pembangunan kawasan pabrik.
 Pembangunan kawasan pabrik ini akan memerlukan ratusan tenaga
profesional ataupun pekerja bukan profesional untuk mobilisasi
peralatan dan bahan bangunan, pembersihan lahan, pembangunan
instalasi mekanikal dan elektrikal, pekeraan arsitektural, dan
pembangunan sarana pendukung lainnya.

14 | P a g e
c) Pasca Konstruksi
Setelaah kawasan industri dibangun, maka dampak penting yang akan
timbul adalah:

1. Dampak ekonomi
Pabrik tekstil dibangun untuk menyerap tenaga kerja yang ada di
sekitar kawasan industri. Banyak masyarakat sekitar yang bekerja di
pabrik tersebut dan memilki kehidupan yang lebih layak. Warga
sekitarpun dapat membuka usaha, seperti warung kelontong, warung
nasi, ataupun membuka usaha kontrakan atau kos-kosan bagi pegawai
pabrik yang jauh tempat tinggalnya dari pabrilk.

2. Dampak sosial budaya


Dengan adanya pabrik tersebut, maka ada perubahan sosial budaya
yang berubah pula, seperti pekerjaan yang mulanya masyarakat yang
hidup dari mengolah tanah atau bertani, setelah adanya pabrik ini
masyarakat meninggalkan pekerjaan orang terdahulunya sebagai petani
dan lebih memilih menjadi pekerja pabrik, adapula karena adanya
pertambahan penduduk dari luar daerah, maka ada budaya yang dibawa
ke lingkungan masyarakat tersebut, baik positif ataupun negatif.

3. Dampak transportasi
Setelah adanya pabrik, maka akan ada pembangunan sarana
transportasi seperti jalan, lampu penerangan ataupun papan petunjuk.
Adanya angkutan umum yang akan melintasi kawasan tersebut akan
memudahkan masyarakat sekitar ataupun pekerja. Juga akan adanya
kepadatan lalu lintas saat jam-jam masuk atau keluar pabrik, dan lalu
lalangnya kendaraan besar yang mendistribusikan hasil-hasil produksi.

4. Dampak lingkungan
Adanya polusi hasil dari produksi tekstil dan kendaran-kendaran di
sekitar pabrik,adanya ancaman pencemaran air ataupun tanah karena
bahan-bahan kimia hasil dari produksi tekstil atau menurunnya kualitas

15 | P a g e
air bersih untuk masyarakat akan mengancam kesehatan masyarakat,
seperti penyakit ispa, diare ataupun penyakit-penyakit lainnya. Dampak
yang lainnya adalah ancaman kebocoran limbah cair tekstil terhadap
lahan pertanian atau sawah masyarakat sekitar, limbah cair tekstil akan
mencemari sawah-sawah masyarakat dan merusak hasil tani ataupun
ekosistem yang ada.

5. Dampak lahan
Jika kawasan pabrik dibangun di lahan yang mulanya sebagai
persawahan, maka dampaknya adalah berkurangnya lahan-lahan
pertanian yang ada karena digunakan menjadi kawasan pabrik ataupun
pemukiman-pemukiman baru. Namun jika dibangun di kawasan
penduduk, maka akan adanya pembebasan lahan atau penggusuran
terhadap rumah masyarakat yang mengakibatkan masyarakat harus
mencari lahan baru dan pekerjaan baru.

6. Dampak pemukiman
Sektor pemukiman akan mengalami peningkatan volume seiring
dengan beroperasinaya daerah industri. Hal ini dapat terjadi akibat
adanya permintaan akan tempat tinggal yang besar dari pekerja yang
datang dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan industri. Akibatnya,
akan terjadi perubahan fungsi lahan secara besar-besaran sebagai
pemukiman. Harga sewa ataupun beli tanah akan mengalami lonjakan
akibat pernintaan pasar yang tinggi.

7. Dampak sarana publik


Dengan terus berkembangnya jumlah penduduk di sekitar daerah
industri akibat adanya tenaga kerja, maka akan berdampak pada
permintaan sarana publik, seperti di bidang kesehatan, pendidikan,
ekonomi, dan hiburan. Keberadaan puskesmas/klinik, sekolah, pasar,
taman rekreasi akan menjadi kebutuhan penting di wilayah tersebut.

16 | P a g e
BAB III
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

 Kerangka acuan adalah ruang lingkup studi analisis dampak lingkungan


hidup yang merupakan hasil pelingkupan yang disepakati oleh
Pemrakarsa/Penyusun ANDAL dan komisi ANDAL.

 Tujuan penyusunan KA-ANDAL adalah:


c. Merumuskan ruang lingkup dan kedalaman studi ANDAL
d. Mengarahkan studi ANDAL agar berjalan efektif dan efisien sesuai
dengan biaya, tenaga dan waktu yang tersedia.

 Fungsi penyusunan KA-ANDAL adalah:


c. Sebagai rujukan penting bagi pemrakarsa, instansi yang membidangi
rencana usaha atau kegiatan, dan penyusunan studi AMDAL tentang
lingkup dan kedalaman studi ANDAL yang akan dilakukan.
d. Sebagai salah satu rujukan bagi penilai dokumen ANDAL untuk
mengevaluasi hasil studi ANDAL.

 Dasar Pertimbangan Penyusunan KA-ANDAL:


a. Keanekaragaman.
b. Keterbatasan sumber daya.
c. Efisien.

 Pihak-pihak yang secara langsung terlibat dalam penyusunan KA-ANDAL


adalah pemrakarsa, instansi yang bertanggung jawab dan penyusun studi
ANDAL. Namun dalam pelaksanaan penyusunan KA ANDAL (proses
pelingkupan) harus senantiasa melibatkan para pakar serta masyarakat
yang berkepentingan sesuai dengan Pasal 33 sampai dengan 35 Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang AMDAL.

17 | P a g e
 Dokumen KA-ANDAL harus mencerminkan secara jelas dan tegas
wawasan lingkungan hidup yang harus dipertimbangkan dalam
pembangunan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.

 Pelingkupan merupakan proses awal (dini) untuk menentukan lingkup


permasalahan dan mengidentifikasi dampak besar dan penting (hipotesis)
yang terkait dengan rencana usaha dan/atau kegiatan.

B. Rekomendasi

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan maka rekomendasi yang


dapat diberikan adalah

18 | P a g e
BAB IV
PENUTUP

Akhir kata dari penulisan makalah ini kami mengucapkan kepada seluruh
pihak yang terlihat dalam pembuatan makalah ini. Harapan kami dengan
ditulisnya makalah yang berjudul “Kerangka Acuan” dapat memberikan
pengetahuan dan wawasan untuk para pembaca. Dan kami mengharapkan kritik
dan saran apabila dalam pembuatan makalah ini kurang sempurna.

19 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Keraf, A. Sonny. 2007. Pedoman Penyusunan Amdal. Yogyakarta: Media


Pressindo.

Soemarwoto, Otto. 2014. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta:


Gadjah Mada University Press.

20 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai