2. Ricky (19813059) 3. Nurul Raufa Istiqomah (19813085) 4. M. Dharin (19813137) 5. Nisa Fadillah Al Haq (19813143)
SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYARI PROGRAM REKAYASA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2014
Vetiver zizanioides Daftar isi Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Bab II Vetiver Zizainoides 2.1 Komoditas Biologi 2.2 Potensi Industri 2.3 Teknologi 2.4 Industri Saat Ini 2.5 Manajemen 2.6 Pemasaran 2.7 Kebijakan 2.8 Komoditas Aspek Sosial 2.9 Prospek Industri Bab III Penutup 3.1 Kesimpulan 3.2 Referensi
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang Tanaman akar wangi (vetiver zizanioides) merupakan tanaman herba yang banyak digunakan sebagai pengharum karena dapat menghasilkan senyawa metabolit sekunder seperti minyak atsiri yang juga dapat berfungsi sebagai obat. Selama ini, pemanfaatan dan pengetahuan mengenai potensi tanaman akar wangi masih terbatas pada pengolahan minyak atsiri dan kerajinan dari akar wangi. Tanaman akar wangi sendiri dewasa ini banyak digunakan dalam pengobatan herbal, hal tersebut mengindikasikan adanya kandungan senyawa metabolit yang berguna dalam bidang farmakologi. Potensi terbentuknya metabolit sekunder pada tanaman akar wangi, beberapa terkait dengan aktifitas bakteri endofit yang berada pada organ tanaman dimana bakteri mampu merombak senyawa kompleks menjasi lebih sederhana yang dapat memicu tanaman menghasilkan metabolit sekunder. Hampir setiap tanaman tingkat tinggi memiliki bakteri endofit yang berada pada jaringan tanaman baik batang, daun, maupun akar, dari berbagai jenis tanaman yang tersebar di muka bumi ini, masing - masing tanaman memiliki satu atau lebih mikroba endofit yang terdiri dari jamur dan bakteri. Kemampuan pembentukan senyawa metabolit sekunder oleh tanaman inang, juga diduga dimiliki oleh mikroorganisme endofit, dimana bahan aktif yang dibentuk oleh mikroorganisme endofit diperkirakan memiliki kemampuan yang sama dengan bahan aktif yang dihasilkan tanaman inanag. Kemampuan bakteri endofit dalam memproduksi senyawa metabolit sekunder merupakan potensi untuk dimafaatkan sebagai sumber produksi dan sebagai upaya mengurangi pemanfaatan tanaman untuk ditebang. Pembentukan senyawa metabolit sekunder pada bakteri endofit tidak terlepas dari peran ekspresi gen yang terlibat dalam biosintesisnya. Ketosynthase dan nouribosomal peptide syntethase diketahui sebagai superfamili dari enzim kompleks biosinttetik yang berasosiasi dengan prokaryotik, fungi dan tumbuhan yang berperan dalam pembentukan metabolit sekunder. Ketosynthase dan nrps ini telah banyak diketahui dapat berperan dalam produksi berbagai produk seperti antibiotik maupun produk lainnya yang diperlukan untuk keperluan medis dan industri farmakologi dalam skala besar. Berdasarkan sejumlah penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa enzim daari kelompok ks dan nrps dapat sintesis oleh bakteri endofit. Identifikasi secara mendalam mengenai potensi mikroorganisme endofit yang dapat dilakukan dengan analisis genetik dan analisis keragaman gen bakteri serta potensinya untuk produksi senyawa metabolit sekunder sangat diperlukan. 1.2 Tujuan Untuk mengetahui manfaat, potensi, kegunaan, dan ciri khas dari vetiver zizanioides (akar wangi).
Bab II VETIVER ZIZANIOIDES 2.1 Komoditas biologi Chrysopogon zizanioides , umumnya dikenal sebagai vetiver (berasal dari kata Tamil : vettiver) adalah rumput yang hidup di musim apapun dari keluarga Poaceae yang berasal dari India. Di India bagian barat dan utara, lebih populer dikenal sebagai khus. Vetiver dapat tumbuh hingga 1,5 meter dan membentuk gumpalan yang lebar. Batangnya tinggi dan daunnya panjang, tipis, dan agak kaku ; bunganya berwarna ungu kecoklatan. Tidak seperti kebanyakan rumput yang bentuknya horizontal menyebar, akar vetiver dengan sistem akar yang mirip-tikar yang tumbuh ke bawah sedalam 2-4 m. Vetiver paling dekat hubungannya dengan Sorghum namun memiliki banyak karakteristik morfologi yang mirip rumput wangi lainnya, seperti lemongrass (Cymbopogon citratus), citronella (Cymbopogon nardus, C.winterianus), dan palmarosa (Cymbopogon martinii ). Meskipun berasal dari India , vetiver dibudidayakan secara luas di daerah tropis di dunia . Produsen utama di dunia termasuk Haiti , India , Jawa , dan Runion . Genotipe komersial yang paling umum digunakan vetiver adalah yang steril ( tidak menghasilkan biji ). Genotipe ini dapat dengan mudah dikontrol oleh budidaya tanah pada batas dari lindung nilai . DNA fingerprint menunjukkan bahwa hampir semua akar wangi tumbuh di seluruh dunia untuk wewangian , pertanian , dan bioteknologi menjadi dasar cultigen (organisme domestik) nonfertil yang sama. Morfologi The vetiver grass memiliki kebiasaan tumbuh berkelompok . Tunas yang tumbuh di bawah tanah membuat tumbuhan tahan terhadap pembekuan dan panas , sehingga untuk bertahan hidup pada kondisi yang berat . Daun bisa tumbuh hingga 120-150 cm dengan lebar 0,8 cm serta cabang batang sepanjang 2,5-5,0cm . Duri sekunder berpasangan dan ada tiga benang sari . Batang tanaman tegak dan kaku . Mereka dapat bertahan terhadap aliran air yang dalam . Dengan air jernih , tanaman bisa bertahan sampai dua bulan . Sistem akar vetiver terstruktur dengan bagus dan sangat kuat . Sistem akar tersebut dapat tumbuh dengan kedalaman 3-4 m di tahun pertama . Vetiver tidak memiliki stolon ataupun rhizoma . Karena semua karakteristik ini , tanaman akar wangi sangat tahan terhadap kekeringan dan dapat membantu untuk melindungi tanah terhadap erosi .
2.2 Potensi industri Potensi dan Prospek Pengembangan Minyak Atsiri di Indonesia Indonesia sejak era tahun 60-an dikenal sebagai negara penghasil minyak atsiri terbesar di dunia. Walaupun penghasil minyak atsiri utama adalah nilam (Pogostemon cablin Benth), akar wangi (Vetiver Zizanioides) juga memberikan kontribusi untuk Indonesia terutama di daerah Jawa. Produk ini mempunyai orientasi export. Minyak atsiri digunakan di industri parfum sebagai zat pengikat aroma dan perannya belum mampu digantikan oleh zat sintetis, sehingga kebutuhan minyak atsiri di dunia besar sekali. Seluruh bagian tanaman akar wangi mengandung minyak atsiri, namun kandungan minyak terbesar pada akarnya. Hasil tanaman ini adalah minyak yang didapat dengan cara menyuling akarnya. Minyak atsiri merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia yang bahan bakunya berasal dari berbagai jenis tanaman perkebunan. Minyak atsiri dari kelompok tanaman tahunan perkebunan antara lain berasal dari cengkeh, pala, lada, kayu manis, sementara yang berasal dari kelompok tanaman semusim perkebunan berasal dari tanaman nilam, sereh wangi, jahe dan terutama akar wangi. Rata-rata nilai devisa yang diperoleh dari ekspor minyak atsiri selama sepuluh tahun terakhir cenderung meningkat dari US$ 10 juta pada tahun 1991 menjadi sekitar US$ 50-70 juta dalam tahun 2001, 2002 dan 2003, dengan nilai rata-rata/kg sebesar US$ 13,13. Walaupun secara makro nilai ekspor ini kelihatannya kecil namun secara mikro mampu meningkatkan kesejahteraan petani di pedesaan yang pada gilirannya diharapkan dapat mengurangi gejolak sosial. Akarwangi Merupakan Komoditi Unggulan Jawa Barat Di dalam Surat Edaran Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Nomor. 525/1517/Prod/2001 tanggal 27 Agustus 2001 tentang Komoditas Perkebunan Di Jawa Barat bahwa pengertian Komoditi unggulan adalah komoditas yang diunggulkan suatu daerah yang tumbuh dan berkembang dengan baik karena sesuai dengan agroklimat setempat ( kondisi tanah dan iklim ) yang mempunyai peran sebagai berikut : - Sebagai penghasil devisa dan mempunyai pangsa pasar yang besar dalam perdagangan lokal, regional maupun global. - Sebagi sumber penghasilan dan pendapatan utama yang tersebar disebagian wilayah diantaranya sudah menjadi komoditas sosial di Jawa Barat. - Merupakan komoditas spesifik lokalita yang mempunyai keunggulan, kompetitif dan kooperatif. - Berkembang dan menjadi unggulan daerah. Akarwangi dalam Surat Edaran Kepala Dinas Perkebunan tersebut merupakan salah satu komoditi unggulan,disamping itu juga merupakan komoditi lokalita artinya yang tumbuh baik sesuai dengan agroklimat yang ada di salah satu kabupaten yaitu di Garut . Dan telah berkembang yang saya ketahui sejak tahun 1980 yang selanjutnya ditetapkan oleh Keputusan Gubernur nomor 30 Tahun 1990 tentang Penyempurnaan Ketentuan Ketentuan Penanaman dan Penyulingan Serehwangi Akarwangi di Jawa Barat yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Bupati Garut nomor 520/SK196-huk/90 tentang Areal Penanaman ,Pengolahan dan Penyulingan Akarwangi di Kabupaten Garut ;didalamnya ditetapkan 4 kecamatan yaitu kecamatan Leles, Cilawu, Bayongbong dan Samarang dengan luas areal 2.400 Ha. Indonesia sebagai negara penghasil minyak atsiri - Akarwangi sering disebut produsen Java vetiver oil. . Prospek pasar, baik untuk ekspor maupun pasar dalam negeri, komoditi ini pada masa yang akan datang cukup besar, seiring dengan semakin tingginya permintaan terhadap parfum/kosmetika, trend mode dan belum berkembangnya barang substitusi essensial oil yang bersifat pengikat (fiksasi) dalam industri parfum/kosmetika. Luas areal akar wangi di tahun 2006 yang diusahakan petani Kabupaten Garut adalah 2045 Ha dengan produksi 59 ton minyak atsiri dengan harga Rp. 330.500.- /kg di tingkat petani.
2.3 Teknologi Tanaman akar wangi adalah tanaman yang potensial untuk diambil minyaknya, namun sampai saat ini belum menarik perhatian petani, pemerintah maupun investor. Sehingga perkembangan tanaman akar wangi mengalami hambatan dan hanya berkembang di daerah tertentu saja di Indonesia. Salah satu sentra tanaman akar wangi adalah Kabupaten Garut, Jawa Barat. Penanaman tanaman akar wangi di Garut terutama di daerah sektar bagian hulu DAS (daerah aliran sungai) Cimanuk disekitar kecamatan Samarang, Leles, Bayongbong, Cilawu dan Cisurupan. Minyak akar wangi merupakan salah satu bahan pewangi, biasanya dipergunakan untuk pembuatan parfum atau sebagai bahan pewangi sabun. Seiring dengan kemajuan teknologi dan peningkatan terhadap produk wewangian, kebutuhan terhadap minyak akar wangi makin meningkat.
Persyaratan tumbuh Faktor Syarat Tanah Tanah pasir yang sedikit berlumpur tapi bukan 100% lumpur. Topografi Lahan yang agak miring agar tidak kelebihan pemberian air. Lahan yang datar bisa dipakai, namun pemberian air harus dipantau karena tumbuhan muda dapat mati jika kelebihan air. Tumbuhan dewasa dapat mengatasi kelebihan air tersebut. Nutrisi Tanaman menyerap unsur N dan P namun anti terhadap Na, Mg, Mn dan Al pH Dapat bertahan pada pH 3.3-12.5 Kondisi tanah Toleran terhadap penggaraman Logam berat Menyerap logam berat yang larut di air yang tercemar seperti As, Cd, Cr, Ni, Pb, Hg, Se and Zn. Cahaya Tanaman vetiver sebagai tanaman C4 terpengaruh pertumbuhannya jika tertutup bayangan. Namun, tidak apa jika hanya sebagian tertutup. Suhu Tahan terhadap suhu 15C to +55C tergantung wilayah. Suhu tanah optimal adalah 25 C. Dormansi akar terjadi di bawah suhu 5 C. Pertumbuhan batang terpengaruh terlebih dulu; saat suhu 13 C, pertumbuhan batang, tetapi pertumbuhan batang terjadi dengan laju 12.6 cm/hari. Pada kondisi dingin, batang mengalami dormansi dan berubah menjadi ungu dengan kemungkinan mati, namun bagian yang ada di bawah tanah dapat selamat dan tumbuh kembali. Air Tahan terhadap kebanjiran dan kekeringan, tahan terhadap presipitasi tahunan hingga 41 dm dengan syarat tumbuhan memiliki tinggi minimal 225 mm. Penanaman
Persiapan lahan, dilakukan dengan pencangkulan agar tanah menjadi gembur pada saat 1,5-2,5 bulan sebelum penanaman. Kemudian membuat lubang dengan ukuran 20 cm x 20 cm dengan kedalaman 15 cm atau 30 cm x 30 cm dengan kedalaman 10 cm. Penanaman dilakukan pada musim hujan. Pada tanah yang subur jarak tanam 100 cm x 100 cm sedang tanah yang kurang subur jarak yang digunakan 60 cm x 90 cm. Ketika membuat lubang tanam, tanah cangkulan dapat diletakkan disekitar lubang. Pada tanah-tanah cangkulan tersebut diberikan campuran pupuk kandang. Pemberian pupuk kandang dilakukan sekurang- kurangnya satu bulan sebelum tanam, untuk satu lubang diberi pupuk sebanyak 1 kg. Lubang-lubang yang telah diberi pupuk tersebut dibiarkan terbuka selama 2 minggu agar mendapat cahaya matahari. Setelah itu tanah bekas cangkulan tersebut dimasukkan kembali ke dalam lubang seperti semula. Pembibitan, perbanyakan akar wangi umumnya menggunakan cara vegetatif yakni dengan menggunakan bonggol akar. Bonggol berasal dari tanaman dalam rumpun yang tidak berbunga, kemudian dipecah-pecah sehingga tiap pecahan bonggol memiliki mata tunas yang selanjutnya bonggol ini dapat langsung ditanam di lahan yang sudah dipersiapkan. Penanaman, penanaman akar wangi sebaiknya dilakukan pada permulaan musim hujan yaitu bulan Oktober-Nopember, karena fase awal pertumbuhan, tanaman akar wangi membutuhkan air yang cukup. Namun demikian akar wangi bisa juga ditanam di luar musim penghujan asal tanaman disiram setiap pagi dan sore. Bibit yang ditanam berasal dari pecahan bonggol dengan diameter sekitar 10 cm dengan 5 mata tunas dari tanaman yang berumur 12 bulan. Penanaman dapat di lakukan secara monokultur atau campuran. Penanaman bibit akar wangi dilakukan dengan cara memasukkan bonggol yang siap tanam ke lubang yang telah dibuat lalu ditutup kembali selanjutnya tanah disekitarnya dipadatkan. Penanaman di lokasi miring, sebaiknya perlu dibuat terasering.
2.4 Industri saat ini Rumput vetiver ditanam untuk berbagai tujuan. Tanaman ini membantu untuk menstabilkan tanah dan melindunginya terhadap erosi, juga dapat melindungi ladang terhadap hama dan gulma. Vetiver memiliki kualitas yang memadai untuk pakan ternak. Dari akar, minyak diekstrak dan digunakan untuk kosmetik dan aroma terapi. Karena bersifat berserat, tanaman juga dapat digunakan untuk kerajinan, tali dan lain-lain. a. Konservasi tanah dan air Beberapa aspek dari vetiver menjadikannya sebuah tanaman pengendali erosi yang sangat baik di iklim hangat. Tidak seperti kebanyakan rumput yang tidak membentuk akar tikar horizontal. Akar tumbuh hampir 2-4 m ke dalam tanah yang melebihi kedalaman akar dari beberapa pohon. Hal ini membuat vetiver menjadi penghalang yang sangat baik untuk menstabilkan lereng landai, teras, dan sawah, dan melindungi tanah dari erosi.. Vetiver juga telah digunakan untuk menstabilkan tanggul ataupun potongan rel kereta api pada situasi geologis yang menantang dalam upaya untuk mencegah tanah longsor dan jatuhan batu. Kereta api Konkan di India Barat menjadi contohnya . Pabrik ini juga menembus dan mengendur tanah yang padat/keras . Konservasi mitigasi limpasan dan air Batang yang tumbuh berdekatan membantu untuk memblokir aliran permukaan air ke tempat lain (ketika air meluap). Akar wangi memperlambat kecepatan aliran air dan dengan demikian meningkatkan jumlah diserap oleh tanah ( infiltrasi ) . Akar wangi dapat menahan kecepatan aliran hingga 5 meter per detik (16 ft/s). Akar wangi meningkatkan infiltrasi air dan mengurangi penguapan , sehingga dapat menjaga kelembaban tanah saat kondisi panas dan kering juga melindungi tanah terhadap erosi. Perlindungan tanaman dan pembasmi hama Vetiver dapat digunakan untuk melindungi tanaman . Tanaman ini menarik Chilo partellus yang bertelur cenderung di vetiver dan bukan tanaman lain. Karena struktur berbulu pada vetiver , larva yang tidak bisa bergerak pada daun akan jatuh ke tanah dan mati . Minyak esensial dari akar wangi memiliki sifat anti - jamur terhadap Kuhn (Rhizoctonia solani). Vetiver digunakan untuk pengendalian gulma di perkebunan kopi , kakao dan teh . Tanaman ini membangun penghalang dalam bentuk tikar tebal . Ketika penutup pelindung akar wangi rusak, bahan organik tanah akan terbentuk dan nutrisi tambahan untuk tanaman panen menjadi tersedia . Vetiver sebagai anti rayap Studi yang dilakukan oleh Prof Gregg Henderson menemukan bahwa ekstrak akar wangi bisa mengusir rayap. Namun, rumput vetiver saja, yang bukan ekstraknya, tidak dapat digunakan untuk mengusir rayap. Henderson menanam vetiver di tong sampah dan dipalu kayu pancang ke dalam kaleng berisi tanah. Ia membiarkan populasi besar rayap untuk pindah ke tong sampah melalui tong sampah lain, tetapi menemukan bahwa meskipun akar vetiver sepenuhnya mengisi kaleng, dalam 6 bulan kayunya masih dirusak rayap. Rayap telah pindah ke sekitar akar dan sampai ke kayu. Jika akar tidak rusak, bahan kimia anti rayap, seperti nootkatone, tidak dikeluarkan. Henderson melaporkan bahwa penelitiannya pada gagasan perlindungan rumah dengan vetiver ditanam sebagai pelindung berakhir pada saat itu. Studi lain menemukan hasil yang serupa. Pakan ternak Daun vetiver adalah produk sampingan yang berguna untuk memberi makan sapi, kambing , domba dan kuda. Kandungan gizi bergantung pada musim, tahap pertumbuhan dan kesuburan tanah. Pada kebanyakan iklim, nilai gizi dan hasil yang terbaik jika vetiver dipotong setiap 1-3 bulan .
Young Vetiver Mature Vetiver Old Vetiver Energy [kcal/kg] 522 706 969 Digestibility [%] 51 50 - Protein [%] 13.1 7.93 6.66 Fat [%] 3.05 1.30 1.40 Makanan dan Perasa Vetiver ( Khus ) juga digunakan sebagai agen penyedap , biasanya melalui sirup khus. Sirup Khus dibuat dengan menambahkan khus ke gula, air dan sirup asam sitrat . Esensi Khus adalah sirup kental berwarna hijau gelap yang terbuat dari akar rumput khus (rumput vetiver). Sirup ini digunakan untuk perasa pada milkshake dan minuman yogurt seperti lassi, juga dapat digunakan dalam es krim, minuman campuran seperti Shirley Temples dan sebagai topping makanan penutup. Sirup khus tidak perlu didinginkan, meskipun produk rasa khus mungkin perlu. Perfumery dan aromaterapi Vetiver pada dasarnya dibudidayakan untuk wewangian minyak esensial yang disuling dari akarnya. Produksi di seluruh dunia diperkirakan mencapai sekitar 250 ton per tahun . Karena sifat fiksatif yang sangat baik , vetiver digunakan secara luas dalam parfum. Vetiver terkandung dalam 90 % dari semua parfum yang ada di Barat. Vetiver adalah bahan yang lebih umum pada wewangian untuk pria ; beberapa contoh penting termasuk Dior Eau Sauvage , Guerlain Vetiver , zizan oleh Ormonde Jayne dan Vetiver oleh L' Occitane . Indonesia , Cina dan Haiti adalah produsen utama. pengolahan Vetiver diperkenalkan ke Haiti pada tahun 1940 oleh Prancis Lucien Ganot. Pada tahun 1958 , Franck Lger menanam tanaman di tanah penyulingan alkohol ayahnya Demetrius Lger. Tanaman ini diambil alih pada tahun 1984 oleh putra Franck , Pierre Lger , yang memperluas jumlah tanaman. Total produksi meningkat dalam sepuluh tahun dari 20 sampai 60 ton per tahun , membuatnya menjadi produsen terbesar di dunia. Ekstrak minyak akar wangi dilakukan dengan destilasi uap. Operasi besar lain di lapangan adalah yang dimiliki oleh keluarga Boucard. Runion dianggap penghasil minyak akar wangi kualitas tertinggi yang disebut " bourbon vetiver " dengan urutan kualitas berikutnya adalah Haiti dan kemudian Jawa. Amerika Serikat , Eropa , India , dan Jepang adalah konsumen utama . Minyak atsiri Minyak berwarna kuning coklat dan agak kental. Baunya tajam, manis, kayu, berasap dan beraroma. Minyak kualitas terbaik diperoleh dari akar berumur 18 24 bulan. Akar digali, dibersihkan, dan kemudian dikeringkan. Sebelum distilasi , akar dicincang dan direndam dalam air. Proses distilasi dapat memakan waktu hingga 24 jam. Setelah distilat terpisah menjadi minyak esensial dan hidrosol , minyak dibiarkan selama beberapa bulan agar bau yang tidak diinginkan yang terbentuk selama distilasi menghilang. Seperti nilam dan minyak essential sandalwood, bau dari akar wangi berkembang dan meningkat seiring dengan penuaan. Karakteristik minyak bervariasi tergantung di mana rumput tumbuh dan kondisi iklim dan tanah. Minyak yang disuling di Haiti dan Runion memiliki kualitas yang lebih tinggi daripada minyak dari Jawa, yang memiliki aroma berasap. Di India Utara, minyak disuling dari vetiver yang tumbuh secara liar. Minyak ini dikenal sebagai khus atau Khas, dan dianggap lebih bagus daripada minyak yang diperoleh dari varietas yang dibudidayakan . Hal ini jarang ditemukan di luar India , karena sebagian besar dikonsumsi di dalam negeri. Penggunaan obat Vetiver telah digunakan dalam pengobatan tradisional di Asia Selatan , Asia Tenggara , dan Afrika Barat.
Penggunaan rumah tangga Di anak benua India , khus ( vetiver akar ) sering digunakan untuk mengganti kayu dalam pendingin di pemotong jerami atau kayu. Ketika air dingin selama berbulan-bulan, cenderung menumpuk ganggang , bakteri dan mikroorganisme lainnya. Hal ini menyebabkan pendingin untuk mengeluarkan bau amis ke dalam rumah. Akar wangi melawan bau ini. Sebuah alternatif yang lebih murah adalah dengan menambahkan vetiver atau khus murni ke tangki. Keuntungan lain adalah bahwa mereka tidak mudah terbakar seperti serutan kayu kering. Tikar yang dibuat oleh tenunan akar vetiver dan diikat dengan tali digunakan di India untuk mendinginkan ruangan di rumah selama musim panas. Tikar biasanya digantung di pintu dan dijaga tetap lembab dengan menyemprotkan air secara berkala. Tikar-tikar itu mendinginkan udara yang lewat, serta mengeluarkan aroma yang menyegarkan. Membersihkan bahan bakar Sebuah penelitian baru menemukan tanaman ini mampu tumbuh di tanah yang terkontaminasi bahan bakar. Selain itu, studi ini menemukan tanaman ini juga mampu membersihkan tanah, sehingga pada akhirnya , hampir bebas bahan bakar. Kegunaan lain Rumput vetiver digunakan sebagai atap jerami, lumpur pembuatan batu bata untuk pembangunan perumahan (batu bata tersebut memiliki konduktivitas termal yang lebih rendah ), benang dan tali serta ornamen ( untuk bunga ungu muda ) . Karangan bunga yang terbuat dari rumput vettiver digunakan untuk menghiasi Dewa Menari Nataraja di kuil-kuil Hindu .
2.5 Management Vetiver ditanam di lereng panjang dan rapi agar mudah dipanen . Tanah harus basah. Parit sedalam 15-20 cm. Sebuah modifikasi penanaman bibit atau transplanter mekanik dapat menanam sejumlah besar slip vetiver di pembibitan. Varietas berbunga dan tidak berbunga digunakan untuk budidaya . Tanah pasir berlumpur memastikan panen yang mudah dan kerusakan minimal untuk mahkota dan akar tanaman. Ruang terbuka dianjurkan, karena kurangnya cahaya mempengaruhi pertumbuhan akar wangi . Irigasi direkomendasikan untuk beberapa bulan pertama setelah tanam. Tanaman yang lebih dewasa lebih memilih irigasi oleh banjir. Pengendalian gulma mungkin diperlukan selama tahap pendewasaan, dengan menggunakan atrazine setelah penanaman. Untuk mengendalikan rayap yang menyerang materi mati, hexachlorobenzene dapat dipakai untuk pagar vetiver. Bercak coklat tampaknya tidak berpengaruh pada pertumbuhan vetiver. Di Cina, penggerek batang ( Chilo sp . ) telah dikenal , tetapi mereka mati setelah masuk ke dalam batang. Selanjutnya, vetiver dipengaruhi oleh Didymella andropogonis pada daun , Didymosphaeria andropogonis pada batang mati , Lulworthia medusa pada batang dan Ophiosphaerella herpotricha. Hanya di Malaysia, lalat putih menjadi masalah . Pengelolaan hama ini dilakukan tidak hanya dengan menggunakan insektisida, tetapi juga dengan manajemen kultur/jaringan yang sesuai. Vetiver dipotong hingga 3 cm di atas tanah pada akhir musim tanam. Secara umum, vetiver sangat tahan terhadap herbisida dan pestisida . 2.6 Pemasaran Minyak akar wangi merupakan salah satu kelompok mata dagang yang dapat menghasilkan devisa bagi negara. Disamping itu juga rnerupakan komoditas yang perlu dikernbangkan baik secara vertikal maupun horizontal untuk peningkatan pendapatan petani di pedesaan. Meskipun antara tahun 1994 sampai tahun 2000 minyak akar wangi hanya mempunyai kontribusi rata-rata sebesar 12,47 % dari total pendapatan ekspor minyak atsiri, tetapi komoditas ini merupakan gugus mata dagang yang memegang peranan cukup besar dalam : (1) Peningkatan pendapatan dan taraf hidup masyarakat berpendapatan rendah di pedesaan, (2) Salah satu agroindustri yang dapat menciptakan lapangan usaha baru yang padat keja dan memanfaatkan lahan yang kurang produktif di pedesaan, (3) Mendorong terjadinya penyebaran agro industri ke pusat-pusat pertanian di pedesaan, (4) Lebih mendorong perubahan struktur ekspor dari komoditas pertanian ke arah komoditas olahan.
2.7 Kebijakan Untuk mempertahankan kelangsungan keberadaan komoditi Akarwangi ini perlu ditindaklanjuti melalui kegiatan yang dilakukan dalam rehabilitasi/intensifikasi tanaman penghasil minyak atsiri (akarwangi) adalah: 1. Perbaikan budidaya tanaman akarwangi dengan menggunakan benih dari varietas unggul; 2. Pembangunan kebun penangkar benih di lokasi pengembangan untuk menjamin ketersediaan benih dari varietas unggul ; 3. Pengawalan dan pendampingan pelaksanaan teknis pengembangan tanaman penghasil minyak atsiri, penanganan pasca panen dan pengolahan; 4. Peningkatan SDM petani melalui berbagai pelatihan dan pendampingan; 5. Penumbuhan dan pengaktifan/dinamika Kelompok Tani Tanaman Penghasil Minyak atsiri; 6. Memfasilitasi pengawalan kegiatan di tingkat pusat serta pembinaan petani Tanaman Penghasil Minyak Atsiri oleh petugas provinsi, kabupaten dan penyuluh. 2.8 Komoditas aspek sosial Secara umum petani akar wangi akan berhubungan dengan alam dan lingkung-annya. Antara petani akar wangi, lahan usa-hatani akar wangi, pengguna akar wangi, serta instansi terkait (Dinas PKT, Dinas Perkebunan, BRLKT, dan instansi lain-nya) sama-sama memiliki kepentingan. Masyarakat yang selama ini secara turun-temurun mengembangkan akar wangi di lahan milik atau lahan yang diusahakan-nya memiliki ketergantungan ekonomis dan sosial budaya yang tinggi pada akar wangi. Tenaga kerja yang digunakan mulai dari pengolahan tanah, penanaman, pe-meliharaan sampai pada pemanenan ada-lah tenaga kerja upahan. Mereka adalah masyarakat desa setempat yang tingkat ekonominya lemah serta kepemilikan la-hannya sempit (sekedar untuk tempat tinggal dan pekarangan) sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka bekerja sebagai tenaga upahan dengan upah yang diterima berkisar antara Rp 7.000,- - Rp 9.000,- per hari. Ada dua kemungkinan penyebab digunakannya te-naga kerja upahan. Pertama dari segi Info Hutan Vol. V No. 3 : 261-272, 2008 status sosial, pada umumnya para petani akar wangi memiliki status sosial yang lebih tinggi dibanding masyarakat petani yang tidak mengembangkan akar wangi. Dari segi konsep liberalisme, petani akar wangi yang demikian adalah orang-orang yang berhasil merebut pasar, sehingga menjadi kaya. Berdasarkan konsep Marxian, mereka adalah kaum juragan desa, sedangkan berdasarkan konsep bu-daya Jawa disebut kaum priyayi. Kedua, jenis pekerjaan utama pemilik tanaman akar wangi adalah wiraswasta, pedagang, dan lain-lain. Penjualan tanaman akar wangi dila-kukan langsung di lapangan (di lahan). Penjualan dilakukan melalui dua cara : 1. Dalam bentuk turun akar, yaitu pemi-lik tanaman memanen sendiri dibantu petani penggarap serta buruh yang di-upah. Kemudian hasil panen dalam bentuk akar wangi diangkut ke pinggir lahan/jalan untuk dijual kepada pembeli/penyuling. 2. Dalam bentuk tebasan atau borongan dengan istilah setempat disebut dengan teplak.
2.9 Prospek industri Rumput vetiver ditanam untuk berbagai tujuan. Tanaman ini membantu untuk menstabilkan tanah dan melindunginya terhadap erosi, tetapi juga dapat melindungi terhadap bidang hama dan gulma. Vetiver memiliki kualitas yang menguntungkan untuk pakan ternak. Dari akar, minyak diekstrak dan digunakan untuk kosmetik dan aromaterapi. Karena sifat berserat, tanaman juga dapat digunakan untuk kerajinan, tali dan banyak lagi. Bab III 3.1 Kesimpulan Akar wangi (vetiver zizanioides) adalah salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia, seperti : minyak atsiri, obat-obatan, atap jerami, pembersih bahan bakar, dll. Referensi USDA. http://www.vetiver.org/USA-USDA-NRCS_Sunshine.pdf. Diakses tanggal 9 April 2014 Anonim. ?. Industri Destilasi Atsiri. http://anekamesin.com/industry-development. Diakses tanggal 6 April.
Anonim.?. .http://www.litbang.deptan.go.id. Diakses tanggal 6 April 2014.
Suwanda, Mamat Haris. 2002. Analisis Efisiensi Penelitian dan Dampaknya terhadap Ekonomi Nasional Studi Kasus pada Tanaman Perkebunan. http://tumoutou.net/702_05123/mamat_hs.htm. Diakses tanggal 6 April 2014.
Usmadi. 2006. Potensi dan Peluang Minyak Atsiri Nilam. http://www.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Opini&id=115282. Diakses tanggal 6 April 2014.