Disusun Oleh :
Biologi-2/Semester VII
SEMESTER V / BIOLOGI II
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyanyang, atas
anugrahnya yang telah memudahkan penulis dalam menyelesaikan tugas makalah ini dengan
tepat waktu. Shalawat seta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhiratnanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kesalahan serta
kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran
daripembacauntukmakalahini, agar makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih
baik lagi. Kemudian apabila banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf
sebesar-besarnya.
Demikian makalah ini di tulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
maupun penulis,Terimakasih..
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Tanaman cengkeh (Syzygium aromaticum (L) Merr & Perry) di Indonesia lebih
kurang 95 % diusahakan oleh rakyat dalam bentuk perkebunan rakyat yang tersebar di
seluruh propinsi. Sisanya sebesar 5% diusahakan oleh perkebunan swasta dan perkebunan
negara. Cengkeh merupakan tanaman rempah yang termasuk dalam komoditas sektor
perkebunan yang mempunyai peranan cukup penting antara lain sebagai penyumbang
pendapatan petani dan sebagai sarana untuk pemerataan wilayah pembangunan serta turut
serta dalam pelestarian sumber daya alam dan lingkungan. Pada mulanya bagian dari
tanaman cengkeh yaitu bunga cengkeh hanya digunakan sebagai obat terutama untuk
kesehatan gizi. Menurut Chaniago (1980), sejak tahun 22 sebelum Masehi, cengkeh
digunakan sebagai rempah – rempah, diantaranya di Tiongkok digunakan dalam upacara
keagamaan yaitu dimasukan ke dalam peti mayat. Begitu juga bagi perwira yang ingin
menghadap kaisar diharuskan mengunyah cengkeh, sedang di Persia cengkeh digunakan
sebagai lambang cinta. Kemudian berkembang lagi dan sejak tahun 1980 cengkeh digunakan
sebagai periang yaitu sebagai pencampur tembakau ditambah rempah – rempah (Kemala,
1988).
Rokok hasil campuran antara cengkeh dan rempah lainnya disebut rokok kretek,
sedang rokok campuran tembakau dan rempah atau sauslainnya tanpa cengkeh disebut rokok
sigaret atau lebih populer disebut rokok putih. Sepuluh tahun kemudian dengan
berkembangnya pemakaian cengkeh sebagai bahan campuran rokok, Indonesia menjadi
konsumen cengkeh terbesar di dunia.
1.3 Tujuan
a) Untuk mengetahui cengkeh
b) Untuk mengetahui pelepasan varietas cengkeh
c) Untuk mengetahui pendaftaran varietas cengkeh
d) Untuk mengetahui varietascengkeh
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar 1. Cengkeh
2. Klasifikasi
Kingdom :plantea
Divisi : spermatophyte
Kelas :dicotyledoneae
Ordo :myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Morfologi
3. Batang : Keras berkayu bercabang. Bentuk bulat (teres) dan memiliki permukaan kasar.
Tipe percabangan monopodial dan memilki cabang yang banyak.Kulitnya mengandung asam
betulinat, friedelin, epifriedelinol, sitosterim,eugenin (suatu senyawa ester dari epifriedelinol
dengan suatu asam lemak rantai panjang), dan C27H55COOH.
4. Daun : Kaku bentuk lanset. Warna pangkal daun hijau suram, dan bergradasi ke kuning
lalu jingga ke ujungnya. Mengandung eugenol dan karioeugenol, asam gallat, metil gallat,
turunan triterpen, asam oleanolat (kariofilin), asam betulinat.
5. Bunga : Majemuk tak berbatas malai rata ( corymbus rasomus ), muncul pad ujung ranting
daun ( flos terminalis ) dengan tangai pendek. Warnanya hijau yang mejadi merah ketika
tua.Kelopak anjangnya 4-5 mm, dengan stamen banyak dan putik 1. Merupakan bunga
tunggal.Kuncupnya mengandung 16-23% eugenol, zat samak tipe gallat, sianidin
ramnoglukosida, kuersetin,kaemferol, mirsetin dan isokuersitin.
6. Buah : Termasuk kedalam buah buni dengan panjang 2-2,5 cm warna merah sampai merah
kehitaman
Penyebaran tanaman cengkeh keluar pulau Maluku mulai sejak tahun 1769. Bibit tanaman ini
mula-mula diselundupkan oleh seorang kapten dari Pranciske Rumania, selanjutnya
disebarkan ke Zanzibar dan Madagaskar. Penyebaran tanaman cengkeh kewilayah Indonesia
sepertiJawa, Sumatra, Kalimantan baru dimulai pada tahun 1870. Sampai saat ini tanaman
cengkeh telah tersebar keseluruh dunia. Tanaman cengkeh dikenal sebagai tanaman rempah
yang digunakan sebagai obat tradisional. Cengkeh termasuk salah satu penghasil minyak
atsiri yang biasa digunakan sebagai bahan baku industry farmasi maupun industry
makanan, sedangkan penggunaan yang terbanyak sebagai bahan baku rokok
.
1. CengkehSiputih:
2. Cengkeh Sikotok.
Helai daun kecil, warna hijau sampai hijau tua kehitam-hitaman dan lebih mengkilap.
Cabang rimbun dan rendah, semua ranting tertutup daun.
Bunga kuning kemerahan, tiap rumpun 20-50 bunga.
3. Cengkeh Zanzibar.
Pelepasan Varietas Keunggulan suatu varietas harus dibuktikan dengan uji adaptasi atau
observasi yang merupakan salah satu syarat dalam pelepasan varietas. Uji adaptasi berlaku untuk
tanaman buah yang harus dilakukan di beberapa agroklimat. Berdasarkan PP No. 44 Tahun 1995,
pelepasan varietas merupakan syarat mutlak bagi varietas unggul hasil pemuliaan maupun introduksi
yang akan diperjualbelikan. Dalam rangka pelepasan varietas, pengujian calon varietas dilakukan di
lahan petani (on) farm) bersifat partisipatif yaitu dengan mengikut sertakan mitra. Pengujian
multilokasi pepaya IPB-1 hasil pemuliaan sudah dilakukan di lahan petani dan PT Agro Ekatama di
Kabupaten Bogor, serta di Serpong, bekerjasama dengan fihak swasta yaitu PT Cahaya Dami dan PT
Bismelanag. Saat ini proses pengajuan pelepasan varietas pepaya sedang dilakukan, sedangkan
pendaftaran varietas untuk ketiga varietas tersebut sudah dilakukan di Kantor Pusat Perlindungan
Varietas Tanaman (PPVT), Departemen Pertanian.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas bekerjasama dengan Balittro dan Balai
Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBP2TP) Medan melakukanpenilaian
dan menetapkan per-tanaman cengkeh di Desa Tiangau Pulau Siantan sebagai Blok
PenghasilTinggi (BPT). Hasil seleksi individu pohon unggul pada BPT Tiangau, terpilih 20
pohoninduk (PIT) yang diajukan untuk dilepas. Pada sidang pelepasan varietas tahap II
tanggal 18 Oktober 2019 di Solo, Tim PenilaiVarietas Tanaman (TPV) Perkebunan
menyetujui untuk melepas 20 PIT cengkeh Tiangau sebagai varieta sunggul dengan nama
Siantan Agribun.
KepalaDinasProvinsiKetahananPanganPertaniandanKesehatanHewanProvinsiKepula
uan Riau BapakDrs Ahmad
IzhardanKepalaDinasPerikananPertaniandanPanganKabupatenKepulauanAnambasBapakEfiS
juhairiS.Sos., yang menghadiriSidangPelepasan TPV Perkebunan tahap II di Solo,
sangatbersyukuratasdisetujuinya usulanpelepasanvarietasunggulcengkeh “SiantanAgribun”.
Tata cara pendaftaran calon varietas tanaman cengkeh yaitu sebagai berikut:
1. Pendaftaran varietas dimaksudkan untuk pendaftaran varietas cengkeh dalam rangka pengawasan
peredaran benih.
2. Pendaftaran varietas tanaman cengkeh meliputi proses penerimaan, pemeriksaan dan klarifikasi
dokumen, penerbitan tanda daftar, dan pemasukan data varietas kedalam data base.
3. Pendaftaran varietas tanaman cengkeh dilaksanakan oleh PPVTPP (Pusat Perlindungan Varietas
Tanaman dan Perizinan Pertanian).
4. Permohonan pendaftaran varietas tanaman cengkeh dapat dilakukan oleh penyelenggara pemuliaan
atau pemilik calon varietas/kuasanya baik perorangan, badan hukum, instansi pemerintah dan atau
pemerintah daerah.
5. Varietas tanaman cengkeh pemuliaan atau hasil lokal yang didaftarkan harus memenuhi persyaratan
meliputi:
a. Memiliki deskripsi varietas sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Direktur Jendral
Holtikultura.
d. Nama varietas dalam deskripsi mengikuti penanaman yang diatur dalam peraturan
perundang- undangan dibidang perlindungan varietas tanaman.
Pemohon pendaftaran calon varietas Cengkeh harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
e. Surat pernyataan kesanggupan menjamin kebenaran varietas yang diedarkan sesuai dengan
deskripsi.
f. Surat pernyataan kesanggupan memlihara arsip benih atau tanaman yang didaftarkan
sebagai varietas asli (autentik)
g. Surat pernyataan kesanggupan menarik benih yang beredar apabila varietas benih tersebut
tanda daftarnya dicabut.
1. Pengujian kebenaran varietas dilakukan oleh Lemabaga Penguji milik pemerintah, pemerintah
daerah atau swasta yang telah diakreditasi atau yang ditunjuk oleh Menteri.
2. Lembaga penguji dapat dilakukan oleh (a) Instansi yang menangani bidang pengawasan dan
sertifikasi benih tanaman, atau (b) Perguruan tinggi yang melaksanakan pendidikan dibidang
pertanian, atau (c) Intansi lingkup badan bidang pertanian yang menangani bidang penelitian dan
pengembangan tanamancengkeh.
3. Pelaku usaha dibidang perbenihan tanaman pepaya yang memiliki sertifikat sistem manajemen
mutu dan lembaga sertifikasi yang berwenang dapat melakukan pengujian kebenaran varietas
miliknya sendiri yang diperoleh dari hasil pemuliaan dalam negeri.
4. Pengujian kebenaran varietas dapat dilakukan melalui pembuktian (a) secara viksual dengan cara
membandingkan performa tanaman dengan dekripsi varietas, (b) pengujian laboratorium dengan
mencocokan pita Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) varietas yang diuji dengan varietas pembanding.
5. Jenis tanaman yang dapat dikecualikan dari uji kebenaran varietas, bila memenuhi kriteria sebagai
berikut: (a) kelompok holtikultura yang varietasnya sangat dipengaruhi oleh selera konsumen, (b)
kelompok tanaman sayuran dan obat yang penggunaan dan konsumennya sangat terbatas, (c) jenis
yang strainnya mudah berubah karena pengaruh lingkungan.
Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) adalah perlindungan khusus yang diberikan negara,
yang dalam hal ini diwakili oleh Pemerintah dan pelaksanaannya dilakukan oleh Kantor PPVT,
terhadap varietas tanaman yang dihasilkan oleh Pemulia melalui kegiatan pemuliaan tanaman.
Berdasarkan UU RI No. 29 Tahun 2000, varietas yang dapat diberi PVT adalah varietas dari spesies
tanaman yang baru, unik, seragam, stabil dan diberi nama. Genotipe IPB-10 (Wulung Bogor), sedang
diajukan ke Kantor PPVT untuk mendapatkan hak PVT tersebut. Pengajuan PVT ini dilakukan atas
kerjasama PKBT, IPB dengan Pemda Kabupaten Bogor. Genotipe Wulung Bogor mempunyai sifat
unik, yaitu wama ungu pada petiole dan batangnya, selain itu produktivitas buah dan papainnya cukup
tinggi. Saat ini pengujian ketahanan genotipe Wulung terhadap penyakit sedang berjalan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendaftaran pengujian calon varietas diajukan sebelum dilaksanakan pengujian secara tertulis oleh
pengusul pelepasanvaritetas kepada ketua TP2V Hortikultura dengan melampirkan proposal
pengujian berupa hard copy dan soft copy.
2. Supervisi Pengujian :
3. Permohonan Pelepasan :
a. Diajukan secara tertulis oleh pengusul pelepasan varietas kepada Menterei Pertanian.
b. Permohonan Disertai dengan makalah usulan untuk satu calon varietas atau untuk dua calon
varietas dari satu jenis tanaman, disertai dengan foto berwarna terutama bagian keunggulannya.
DAFTAR PUSTAKA
Silitonga, Novia Ujianty. Perlindungan Hukum Terhadap Varietas Tanaman. Skripsi. Medan:
Universitas Sumatera Utara, 2008.
https://id.wikipedia.org/wiki/Cengkih