AGRIBISNIS
TANAMAN HORTIKULTURA
RIZKY SYAHRIR
150610100030
AGRIBISNIS ‘A’
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJAJARAN
2011
Pengertian Hortikultura
4. Lanskap arsitektur
Lanskap menggunakan tanaman tertentu yang dipadukan dengan
elemen elemen lainnya untuk menghasilkan pemandangan yang
indah. Aspek utama dalam lanskap arsitektur ini adalah penutupan
permukaan tanah yang umumnya diwakili dengan rumput. Lanskap
arsitektur sedemikian pentingnya karena dapat memuaskan
masyarakat yang melihatnya dan berpengaruh terhadap efek fisiologis
manusia.
5. Tanaman obat-obatan
a. Cangkok,
Jenis tumbuhan yang biasa dicangkok pohon buah – buahan
misalnya mangga, jeruk, dan lainlain. Umumnya jenis tumbuhan
berkayu
b. Setek batang,
Potongan batang tumbuhan yang hendak di setek harus
mempunyai sebuah mata sebagai bakal tunas. Potongan
batang ini umumnya merupakan batang yang sudah cukup tua.
c. Runduk,
jenis tumbuhan yang dapat dikembangbiakan dengan runduk
sangat sedikit. Tumbuhan itu mempunyai batang yang panjang
dan lentur. Tumbuhan yang dapat dikembangbiakan dengan
cara merunduk misalnya melati , alemanda, apel, dan lain2
d. Setek daun,
umumnya diterapkan pada tanaman hias misalnya begunia.
Daun yang disetek ini harus cukup tua, dan tanah yang
digunakn sebagai media tumbuh harus gembur dan lembab.
Perkembangbiakan dengan setek daun ini dilakukan dengan
meletakkan daun yang sudah dipilih tadi diatas permukaan
tanah. Beberapa hari kemudian tumbuh tunas baru yang
kemudian dapat dipindahkan ketempat lain.
e. Tempel (okulasi),
cara perbanyakkan ini dilakukan dengan menempelkan tunas
dari satu tumbuhan ke batang tumbuhan lain. Setiap tumbuhan
itu mempunyai sifat yang berbeda. Batang dan tunas yang
diokulasi berasal dari dua tumbuhan. Batang yang ditempel
merupakan tumbuhan yang mempunyai akar dan batang yang
kuat.
TANAMAN HORTIKULTURA
1. Budidaya durian
Durian merupakan tanaman tahunan dan mempunyai nilai ekonomis
tinggi. Kabupaten Bengkayang merupakan dataran tinggi dan berbukit,
cocok untuk tanaman durian. Beberapa spesies durian sangat
potensial untuk dikembangkan antara lain: Aspar, Raja Mabah, Sawah
Mas, Kalapet, dan Lai Mansu. Salah satu contoh produk dari durian
adalah dodol durian yang dikenal sampai keluar daerah Kabupaten
Bengkayang.
2. Budidaya pisang
Komoditi pisang yang dikembangkan di Kabupaten Bengkayang
memiliki potensi ekonomis relatif tinggi karena memiliki nilai jual,
pangsa pasar dan budidaya yang relatif mudah serta tidak
memerlukan lahan yang berhamparan luas, jenis tanaman pisang
yang dikembangkan antara lain pisang nipah / kepok, pisang singapor,
pisang masak hijau dan varietas unggul yakni pisang cavendis.
Budidaya pisang di Kabupaten Bengkayang terbesar di Kecamatan
Sanggau Ledo dengan produksi sebesar 10.270 Kwintal dengan total
koversi sebesar 51,12 Ha.
3. Jeruk
Jeruk siam (Citrus nobilis var. microcarpa) merupakan varietas yang
dikembangkan di Kabupaten Bengkayang, khususnya di Kecamatan
Sungai Raya. Produksi jeruk di Kabupaten Bengkayang pada tahun
2006 sebesar 31.205 Kwintal dengan total konversi sebesar 81,05 Ha.
4. Rambutan
Rambutan merupakan tanaman hortikultura yang dipanen 2 kali
dalam setahun, saat ini produksi rambutan di Kabupaten Bengkayang
pada tahun 2006 sebesar 27,216 Kwintal, dari luas panen 99,54 Ha. Di
Kabupaten Bengkayang lahan yang digunakan untuk budidaya
rambutan masih cukup luas, serta tersedia untuk para investor yang
tersebar di seluruh kecamatan.
12 November 2003
TEMPO Interaktif, Jakarta
Sekitar 13 jenis komoditas pertanian Indonesia (tomat, paprika,
jeruk, timun, nenas, alpukat, mangga, manggis, anggur, melon, appel,
rambutan dan cabe) terancam ditolak pasar Taiwan setelah munculnya
larangan masuk bagi produk pertanian yang mempunyai sembilan
jenis lalat buah yang tidak ada di Taiwan.
Analisis: Lalat buah memang merupakan salah satu hama yang sering
merusak komoditas pertanian Indonesia. Lalat buah tersebut diduga ada tiga
jenis lalat buah, antara lain Bactrocera Papayae, Bactrocera Zonata, dan
Musae. Penolakan Taiwan ini setidaknya menuntut Departemen Pertanian
untuk segera melakukan langkah nyata dalam memberantas hama lalat buah
terutama yang menjadi alasan penokan negara lain terhadap produk
hortikultura kita.
Strategi yang sekiranya dapat dilakukan oleh Deptan adalah menjalin kerja
sama dengan lembaga-lembaga penelitian seperti LIPI misalnya, untuk
mencari tahu lebih detail tentang lalat buah tersebut, zat-zat apa saja yang
dapat mematikan lalat tersebut tanpa merusak tanaman dan buah
hortikultura.
Dia menyebutkan nilai ekspor untuk 13 komoditas tersebut pada tahun 1998
hanya US$ 25,8 ribu, tahun 1999 nilai ekspor meningkat menjadi US$ 1,6
juta, tahun 2000 melonjak lagi menjadi US$ 3,23 juta, tahun 2001 turun
menjadi US$ 1,9 juta, dan tahun 2002 turun lagi menjadi US$ 1,3 juta.”
Maka dari itu, marilah kita bersama-sama memulai dengan untuk lebih serius
memerhatikan hortikultura Indonesia, karena seperti yang sudah kita ketahui
bersama, banyak keuntungan yang dapat Indonesia terima jika sektor ini
dikembangkan secara serius oleh negara.
Daftar Pustaka
http://mekanisasi-pertanian.blogspot.com/2008/11/pengertian-
hortikultura.html (Diakses tanggal 15 Februari 2011)
http://agrimaniax.blogspot.com/2010/07/tanaman-hortilkultura.html (Diakses
tanggal 15 Februari 2011)
http://www.mediaindonesia.com/read/2010/07/16/155921/76/20/Produk-
Hortikultura-Indonesia-Meningkat (Diakses tanggal 17 Februari 2011)
http://www.perhorti.org/index.php?option=com_content&view=category&layou
t=blog&id=34&Itemid=73 (Diakses tanggal 17 Februari 2011)
http://www.perhorti.org/index.php?option=com_content&view=article&id=49:te
mulawak-primadona-pameran-hortikultura-internasional-
lisabon&catid=34:headlines&Itemid=78 (Diakses tanggal 17 Februari 2011)
KATA PENGANTAR
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis