Anda di halaman 1dari 29

GERAK PADA TUMBUHAN

MILDA FITRI ASRIYANI


MONICA INDIASTI PUTRI
NELLISA OKTAVIANTI
VINA IRENE SINURAT
GERAK PADA TUMBUHAN

A. Konsep Gerak pada Tumbuhan


B. Proses Dormansi
C. Proses Penuaan
D. Fotoperiodisme dan Vernalisasi
A. Konsep Gerak pada Tumbuhan
• Gerak merupakan salah satu ciri organisme untuk
menanggapi adanya rangsangan dari lingkungan.
• Tumbuhan tidak mempunyai sistem saraf dan
indera, namun tubuhan tersusun atas sel-sel yang
saling berdekatan dan berhubungan.
• Sementara itu, sel-sel yang saling berdekatan
menyebabkan tumbuhan menerima rangsangan
atau tanggapan dari lingkungannya.
Macam-macam Gerak Tumbuhan
Berdasarkan bagian apa yang bergerak dari
tumbuhan sebagai respon terhadap rangsangan,
maka gerak dibagi atas dua jenis:
• gerak endonom : gerakan pada tumbuhan yang
diakibatkan oleh rangsangan yang berasal dari
dalam tumbuhan itu sendiri
• gerak etinom: gerakan pada tumbuhan yang
disebabkan rangsangan yang berasal dari luar
tumbuhan tersebut.
a. Gerak Endonom
• Gerak aliran sitoplasma pada tumbuhan air Hydrilla
verticillata
• Pecahnya kulit buah polong-polongan (lamtoro,
kembang merak, kacang buncis, kacang kedelai)
karena berkurangnya air pada kulit buah. Kulit buah
menjadi kering,retak dan akhirnya pecah sehingga
bijinya terpental ke luar. Pecahnya kulit buah dan
terpentalnya biji sebenarnya merupakan cara
tumbuhan tersebut memencarkan alat perkembang
biakannya.
• membukanya kotak spora(sporangium ),tumbuhan
paku (Pteridophyta ) dan lumut (Bryophyta ).

b. Gerak Etionom / Esionom
Gerak etionom disebut juga dengan gerak esionom.
Rangsangan itu dapat berupa:
1. Cahaya
2. Sentuhan
3. Suhu
4. Air
5. Gravitasi bumi
6. Zat kimia
Organ tumbuhan yang memberikan respon terhadap
rangsangan tersebut adalah: akar, batang, daun, bunga, buah
atau bagian dari organ tumbuhan tersebut. Berdasarkan arah
respon, gerak etionom dibedakan menjadi:
1. Gerak tropisme
2. Gerak nasti
3. Gerak taksis
1. Gerak Tropisme
Gerak Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang
arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsangan. Tropisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu
trope, yang berarti membelok. Bila gerakannya mendekati
arah rangsangan disebut tropisme positif sedangkan jika
gerak responnya menjauhi arah datangnya rangsangan
disebut tro isme negatif. Contoh:
• Gerak batang tumbuhan ke arah cahaya
• Gerak akar tumbuhan ke pusat bumi
• Gerak akar menuju air
• Gerak membelitnya ujung batang atau sulur pada jenis
tumbuhan bersulur.
Ditinjau dari macam sumber rangsangannya, tropisme
dibedakan menjadi:
1. Fototropisme : rangsangan berupa cahaya
matahari
2. Geotropisme : rangsangan gaya gravitasi bumi.
3. Hidrotropisme : rangsangan berupa air
4. Kemotropisme : rangsangan berupa zat kimia.
5. Tigmotropisme : rangsangan sentuhan
6. Termotropisme: rangsangan berupa panas atau
perubahan panas
7. Skototropisme : pergerakan pertumbuhan ke arah
kegelapan
2. Gerak Nasti
Yaitu gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan,
namun arahnya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsangan.
Ditinjau dari macam sumber rangsangannya, gerak nasti dibedakan
menjadi:
1.Fotonasti :
2. Niktinasti : disebabkan oleh suasana gelap
3.Tigmonasti : rangsangan mekanis berupa sentuhan atau tekanan.
4.Termonasti : rangsangan suhu.
5.Haptonasti : disebabkan oleh sentuhan serangga, pada
tumbuhan insektivora.
6. Nasti Kompleks: disebabkan oleh beberapa faktor sekaligus.
Rangsangan yang diterima dapat berupa: cahaya matahari, suhu,
air dan zat kimia.
3. Gerak Taksis
Yaitu gerak seluruh atau bagian tubuh tumbuhan
yang berpindah tempat dan arah
perpindahannya dipengaruhi oleh arah
datangnya rangsangan. Ditinjau dari macam
sumber rangsangannya, taksis dibedakan
menjadi:
1. Fototaksis : adanya rangsangan berupa
cahaya.
2. Kemotaksis : rangsangan berupa zat kimia.
B. Proses Dormansi
Dormansi adalah kondisi dimana benih atau bagian
meristematik yang lain dari tumbuhan tidak mampu
berkecambah atau bertunas meskipun berada pada lingkungan
yang sangat mendukung perkecambahan atau pertunasan.
Dormansi tidak hanya terjadi pada benih tumbuhan saja
tetapi juga pada bagian meristem lain yang dapat digunakan
sebagai bahan perbanyakan, seperti umbi (modifikasi batang),
rimpang, tunas lateral dan sebagainya. Pada benih berakhirnya
masa dormansi ditandai dengan dimulainya perkecambahan,
sementara pada organ-organ vegetatif akhir masa dormansi
diindikasikan dengan munculnya tunas.
• Berdasarkan pada faktor yang mengendalikan
terjadinya, maka dormansi terdiri atas :
• Ecodormansi, bila dormansi terjadi akibat
pengaruh lingkungan. Misalnya tunas tumbuhan
yang tidak mau tumbuh akibat kekeringan.
• Paradormansi, dormansi yang terjadi bukan
karena pengaruh dari meristem tetapi dari dalam
tumbuhan itu sendiri. Contohnya kegagalan tunas
lateral tumbuh akibat dari apa yang disebut
sebagai dominansi apikal.
• Endodormansi, terjadi akibat pengaruh dari
meristem itu sendiri. Misalnya dormansi yang
terjadi karena after ripening.
Dormansi berdasar sumber yang mempengaruhi terbagi atas
dua yaitu :
• Dormansi primer, semua dormansi yang disebabkan oleh
sifat fisik dan fisiologi dari benih. Pengaruh dari sifat fisik
juga disebut exogenous dormancy sementara pengaruh
internal benih atau dari fisiologi benih disebut endogenous
dormancy.
• Dormansi sekunder. Dormansi yang terjadi akibat tidak
terpenuhinya syarat-syarat lingkungan yang dibutuhkan
untuk perkecambahan. Misalnya suhu atau kelembaban
yang tidak sesuai
• Dormansi Fisik
Dormansi fisik adalah dormansi yang terjadi oleh karena
pengaruh-pengaruh berikut :
Kulit benih yang keras
Sumbatan lapisan lilin pada permukaan kulit benih
Adanya hambatan mekanis yang menghalangi munculnya embrio

• Dormansi Fisiologi
Dormansi fisiologis terjadi karena :
Embrio yang belum dewasa (rudimenter)
Adanya senyawa yang menghambat perkecambahan
Adanya persyaratan khusus
After ripening
C. Proses Penuaan
Penuaan (senescence) adalah proses penurunan
kondisi dan aktivitas metabolisme yang menyertai
pertambahan umur dan mengarah pada kematian
organ atau organisme. Dimana semua proses tersebut
dikendalikan oleh ruang dan waktu, selain itu proses
penuaan biasanya diikuti dengan absisi
(pengguguran). Proses penuaan dimulai dengan
berkurangnya suplai nutrien pada suatu organ,
penurunan aktivitas metabolisme dan pertumbuhan
menurun.
Penuaan merupakan suatu proses dimana terjadi
kehilangan klorofil, RNA dan protein termasuk enzim
yang ada didalamnya. Hilangnya keempat unsur tersebut
secara terus-menerus mengakibatkan kerusakan organ.
Penuaan ditandai dengan layunya daun dan
perubahan warna daun menjadi memudar dan timbul
bercak-bercak hitam yang disebabkan daun mengalami
kekurangan klaroplas sehingga lama kelamaan daun
tersebut berwarna kuning dan akhirnya akan mati
Pola Penuaan
• Overall senescence, yaitu pola penuaan yang meliputi
keseluruhan tubuh tanaman. Tanaman akan mati setelah
menyelesaikan satu siklus kehidupannya.
• Top senescence, yaitu pola penuaan yang terjadi pada
tanaman bagian atas tanah sedangkan bagian yang berada
didalam tanah tetap hidup.
• Decidous senescence, yaitu pola penuaan yang terjadi hanya
pada bagian daun, dimana tanaman akan menggugurkan
semua daun-daunnya, sementara organ lainnya tetap hidup.
• Progressive senescence, yaitu pola penuaan meliputi daun-
daun yang terdapat dibagian bawah tanaman. Tanaman
hanya menggugurkan daun-daunnya yang terdapat di bagian
bawah saja (daun-daun yang tua), sedangkan daun-daun
yang lebih atas dan organ tanaman lainnya tetap hidup.
D. Fotoperiodisme dan Vernalisasi
1. fotoperiodisme
Fotoperiodisme adalah respon tanaman terhadap intensitas cahaya
matahari dan lamanya penyinaran yang diterima. Reaksi tanaman
terhadap cahaya ini berupa respon perkembangan tanaman untuk
panjang relatif periode terang (siang) juga panjang relatif periode
gelap (malam). Respon ini tidak sama antara satu tanaman dengan
yang lainnya. Fotoperiodisme ini lah yang merangsang perbungaan,
pertumbuhan akar serta batang pada musim-musim tertentu, dan
menjadi pemicu atas kerontokan daun. Karena perbedaan inilah, ada
tanaman yang termasuk kedalam kategori tanaman hari pendek (Short
Day Plant), kategori tanaman hari panjang (Long Day Plant), serta jenis
tanaman hari netral (Neutral Day Plant).
• Tanaman hari pendek adalah tumbuhan yang
perbungaannya dipengaruhi dan dikendalikan oleh
panjang hari yang lebih pendek dari pada penjang hari
minimum kritis, yang dipengaruhi faktor-faktor lingkungan
lainnya. Contohnya pada bunga Dahlia, ester,krisantenum
dan stroberi
• Tanaman hari netral adalah tanaman yang perbungannya
tidak dipengaruhi oleh fotoperiodisme melainkan oleh
faktor usia. Umumnya bunga muncul ketika tanaman
mencapai ukuran tertentu. Contohnya dandelion dan
tomat.
2. Vernalisasi

Vernalisasi merupakan induksi pendinginan yang


diperlukan oleh tumbuhan sebelum mulai perbungaan.
Vernalisasi sebenarnya tidak khusus untuk
perbungaan,tetapi diperlukan pula oleh biji-biji tumbuhan
tertentu sebelum perkecambahan. Respon terhadap suhu
dingin ini bersifat kualitatif (mutlak), yaitu perbungaan
akan terjadi atau perbungaan tidak akan terjadi.
Vernalisasi secara harfiah berarti membuat suatu
keadaan tumbuhan seperti musim semi, yaitu
menggalakkan perbungaan sebagai respon terhadap hari-
hari yang panjang selama musim semi.
Letak Vernalisasi

• Bukti-bukti bahwa rangsangan dingin dihasilkan didalam


meristem atu kuncup dan bukan didalam daun diperoleh dari
empat fenomena:
• Biji yang telah mengalami imbibisi mudah divernalisasi.
• Pengenaan suhu dingin hanya pada daun,akar atau batang
tidak efektif.
• Biji yang sedang berkembang pada tanaman induk dapat dan
seringkali sudah tervernalisasi apabila tepat pada waktu suhu
dingin berlangsung sebelum biji menjadi kering.
• Tanaman yang ditanam dari kuncup liar suatu daun yang
sudah tervernalisasi telah tergalakkan untuk berbungan
Organ Penerima Rangsangan Vernalisasi
• Organ tumbuhan yang dapat menerima rangsangan
vernalisasi yaitu biji, akar, embrio, pucuk batang. Apabila
daun tumbuhan yang memerlukan vernalisasi mendapat
perlakuan dingin, sedangkan bagian pucuk batangnya
dihangatkan, maka tumbuhan tidak akan berbunga
(tidak terjadi vernalisasi).
• Zat yang bertanggung jawab dalam meneruskan
rangsangan vernalisasi disebut vernalin, yaitu suatu
hormon hipotesis karena sampai saat ini belum pernah
diisolasi. Di dalam hal perbungaan GA dapat mengganti
fungsi vernalin,meskipun GA tidak sama dengan
vernalin.

Anda mungkin juga menyukai