Anda di halaman 1dari 31

OPERASI PLASTIK

DAN
TRANSGENDER
OLEH :
KELOMPOK 1
1.DELVA RAHMADINI
2.NEVA DWINANDA
3.VINA IRENE SINURAT
OPERASI PLASTIK
Definisi Operasi Plastik
Operasi plastik adalah sebuah tindakan kedokteran
yang menitikberatkan pada rekonstruksi atau
perbaikan cacat dan kekurangan fungsional pada
fisik pasien yang dikarenakan oleh:
• penyakit,
• cedera,
• penyakit bawaan
• pembedahan yang pernah dijalani.

Bedah plastik juga meliputi rekonstruksi estetika


dan tindakan bedah yang bertujuan untuk memperbaiki
kualitas fisik yang tidak diinginkan dari struktur tubuh
normal.
Tujuan utama :
• Mengembalikan fungsi kulit
• tengkorak
• struktur rahang wajah (maksilofasial)
• sistem otot tulang belakang (musculoskeletal)
• payudara
• kaki dan tangan
• alat kelamin
Keuntungan Rekonstruktif
• Mereka yang diuntungkan dari proses ini antara
lain:
• Mereka yang memiliki kelainan bawaan seperti jari
berselaput, tanda lahir, dan bibir sumbing.
• Mereka yang memiliki luka bakar atau cedera serius
lainnya yang disebabkan oleh kecelakaan atau
bencana alam
• Mereka yang menderita penyakit serius dan harus
menjalani tindakan bedah pengangkatan, seperti
pengangkatan tumor kanker dari payudara atau
wajah.
Keuntungan Estetika
• Mereka yang ingin meningkatkan kepercayaan
diri dengan memperbaiki keseimbangan dan
kecantikan tubuh mereka.
Teknik dalam Operasi Plastik
• Cangkok Kulit –melibatkan pelepasan
kulit sehat dari area yang sama sekali tidak
terpengaruh untuk kemudian digunakan untuk
menutupi area kulit yang rusak atau ingin
diperbaiki.
Teknik cangkok kulit biasanya digunakan
untuk menutupi luka berukuran besar, luka bakar,
patah tulang, bibir sumbing, dan area kulit yang
terpaksa harus disingkirkan karena kondisi
tertentu seperti kanker.
Teknik Cangkok Kulit:
1. Kulit yang telah dipersiapkan kemudian
dilekatkan menggunakan staples, lem dan klip
bedah, atau jahitan.
2. Area yang telah ditempel kulit hasil cangkok
tersebut kemudian ditutup selama 5-7 hari agar
luka hasil operasi mengering dengan sempurna.
• Perluasan Jaringan –melibatkan
peregangan dari jaringan-jaringan sekitar area.

Teknik Perluasan Jaringan :


1. Dokter bedah plastik akan memasukkan alat
menyerupai balon ke bawah lapisan kulit, yang
kemudian akan diisi penuh dengan air garam
untuk membuat kulit menjadi renggang.
2. Setelah dirasa cukup, alat tersebut akan ditarik
keluar, dan jaringan baru akan ditempatkan di
lokasi tersebut untuk menggantikan kulit yang
rusak atau hilang.
• Bedah Penutup – Umumnya dilakukan
pada tindakan bedah untuk payudara dan bibir
sumbing, metode bedah plastik ini melibatkan
perpindahan jaringan, lengkap dengan sejumlah
pembuluh darah utama, dari satu bagian tubuh
ke bagian tubuh lainnya.
Cara kerjanya mirip dengan teknik cangkok
kulit, namun teknik ini memiliki kemungkinan
sukses yang lebih besar karena pasokan darah
disediakan langsung oleh jaringan baru yang
ditanamkan pada bagian yang rusak.
Beberapa di antara jenis-jenis tindakan operasi
rekonstruktif antara lain:
• Rekonstruksi payudara
• Bedah tangan
• Bedah perbaikan bekas luka
• Rekonstruksi anggota tubuh bagian bawah
• Perbaikan cacat bawaan: bibir sumbing dan cacat
pada tangan dan kaki
• Bedah perbaikan luka bakar
• Bedah mikro rekonstruktif
• Rekonstruksi cacat lunak
• Rekonstruksi setelah trauma pada kepala, leher dan
anggota tubuh lainnya
Beberapa di antara jenis-jenis tindakan bedah
kecantikan antara lain:
• Peremajaan wajah menggunakan laser atau terapi ringan
lainnya
• Peremajaan wajah menggunakan botox atau obat suntik
lainnya
• Peninggian hidung
• Bedah kecantikan telinga
• Pembesaran dagu atau pipi
• Pengencangan kulit wajah secara keseluruhan
• Pembentukan tubuh: Bedah perut (Tummy Tuck), sedot
lemak (tradisional atau modern) dan tindakan
pembentukan tubuh kembali
• Pembesaran, pengecilan, atau pengencangan kecantikan
payudara
Efek Samping dan Risiko dari Operasi
Tingkatan risiko bergantung pada beberapa faktor
Plastiktingkat pengalaman dari sang dokter bedah, metode
termasuk
bedah yang digunakan, dan kondisi kesehatan pasien. Beberapa
komplikasi yang mungkin terjadi antara lain:
• Pendarahan, yang mungkin saja memerlukan transfusi darah
jika cukup parah
• Rasa sakit dan tidak nyaman, yang dapat ditangani dengan
penawar rasa sakit
• Infeksi, yang dapat ditangani dengan pemberian antibiotik
setelah pembedahan
• Bekas luka, yang akan menghilang dengan sendirinya
• Kegagalan penanaman cangkok, yang memerlukan
pembedahan lanjutan
• Kegagalan pencangkokan kulit, yang juga memerlukan
pembedahan lanjutan.
Sebelum menjalani proses apapun, penting
untuk mendiskusikan perihal semua risiko yang
mungkin terjadi dari proses bedah yang akan
dijalani serta jalan keluar bila hal tersebut terjadi
dengan dokter bedah karena operasi plastik pun
memiliki risiko dan komplikasi tertentu.
TRANSGENDER
Pengertian Transgender
• Transgender adalah istilah yang digunakan
untuk mendeskripsikan orang yang melakukan,
merasa, berpikir atau terlihat berbeda dari jenis
kelamin yang ditetapkan saat mereka lahir.
• "Transgender" tidak menunjukkan bentuk
spesifik apapun dari orientasi seksual orangnya.
Orang-orang transgender dapat saja
mengidentifikasikan dirinnya sebagai
heteroseksual,homoseksual, biseksual, panseksu
al, poliseksual, atau aseksual.
Transgender merupakan suatu gejala
ketidakpuasan seseorang karena merasa tidak
adanya kecocokan antara bentuk fisik dan kelamin
dengan kejiwaan ataupun adanya ketidakpuasan
dengan alat kelamin yang dimilikinya. Ekspresinya
bisa dalam bentuk dandanan, make up, gaya dan
tingkah laku, bahkan sampai kepada operasi
penggantian kelamin (Sex Reassignment Surgery)
Dalam DSM (Diagnostic and Statistical
Manual of Mental Disorder) – III, penyimpangan
ini disebut sebagai juga gender dysporia syndrome.
Penyimpangan ini terbagi lagi menjadi beberapa
subtipe meliputi transseksual, a-seksual,
homoseksual, dan heteroseksual.
Tanda-tanda transgender
Tanda-tanda transgender atau transseksual yang bisa dilacak melalui
DSM, antara lain:
1. Perasaan tidak nyaman dan tidak puas dengan salah satu
anatomi seksnya;
2. Berharap dapat berganti kelamin dan hidup dengan jenis
kelamin lain;
3. Mengalami guncangan yang terus menerus untuk
sekurangnya selama dua tahun dan bukan hanya ketika dating stress;
4. Adanya penampilan fisik interseks atau genetik yang tidak
normal;
5. Dan dapat ditemukannya kelainan mental semisal
schizophrenia yaitu menurut J.P. Chaplin dalam Dictionary of
Psychology (1981) semacam reaksi psikotis dicirikan di antaranya
dengan gejala pengurungan diri, gangguan pada kehidupan emosional
dan afektif serta tingkah laku negativisme.
Penyebab Terjadinya Transgender
1. Faktor bawaan (hormon dan gen) atau
Transseksualisme
• Suatu jenis ekstrem dari gender
dysphoria disebut transseksualisme.
Pada transseksualisme terdapat ketimpangan
atau ketidaksesuaian antara jenis kelamin
biologis dengan identitas gender akibat kelainan
gen/hormon atau pengaruh lingkungan.
• Sebagai suatu fenomena ekstrem, J.P. Chaplin
dalam Dictionary of Psychology (1981) menyatakan
bahwa penderita transseksualisme memiliki
beberapa kriteria khusus sebagai berikut.
▫ Merasa tidak nyaman akan kelamin biologis dirinya.
▫ Merasa terganggu secara berkelanjutan selama ≥ 2
tahun dan tidak hanya pada saat stres.
▫ Memiliki kelainan genetis dan/atau congenital sex
hormone disorders.
▫ Tidak memiliki kelainan mental (misal:
schizophrenia).
▫ Berkeinginan untuk membuang/menghilangkan alat
kelamin yang dimilikinya dan hidup dengan jenis
kelamin berlawanan.
Upaya Deteksi Transgender
• Tahap pertama : wawancara klinis oleh tim ahli terhadap
pasien yang diduga menderita transseksualisme dan
berkeinginan untuk beralih gender.
• Tahap kedua pemeriksaan fisik oleh dokter yang terpercaya.
Pemeriksaan kelainan genetis dan hormonal merupakan hal
yang seharusnya dilakukan. Hasil positif kedua tahap ini
dilanjutkan dengan evaluasi psikologis untuk melihat
beberapa hal penting sebagai berikut.
· Ketiadaan kelainan mental.
· Motivasi pasien untuk berganti gender.
· Kesediaan pasien untuk menerima segala kondisi dan
konsekuensi akibat pengubahan gender.
Ketiga tahap pendahuluan di atas merupakan upaya
deteksi dan justifikasi legal adanya
fenomena transseksualisme dalam suatu individu. Jika hasil
evaluasi pada ketiga tahap tadi adalah positif, maka secara
medis, gender-reassignment boleh dilakukan.
Gender Reassigment
Gender-reassignment sendiri secara umum
dilakukan dalam 2 tahapan utama. Pertama,
dilakukan cross-gender hormones treatment.
Pemberian hormon dari jenis kelamin yang
berlawanan ini biasanya dilakukan selama 2 tahun
untuk mengkondisikan fisiologis pada pasien.
Setelah dianggap siap, maka dilakukan sex-
reassignment surgery.
• Sex reassignment surgery merupakan suatu
prosedur operasi medis pengubahan organ
kelamin antar jenis kelamin. Tujuan sex
reassignment surgery adalah sebagai berikut.
• Perbaikan organ kelamin yang tidak sempurna.
• Penghilangan salah satu kelamin pada kasus
kelamin ganda.
• Transseksual
Tahapan Transgender
Gender-reassignment sendiri secara umum
dilakukan dalam 2 tahapan utama. Pertama,
dilakukan cross-gender hormones treatment.
Pemberian hormon dari jenis kelamin yang
berlawanan ini biasanya dilakukan selama 2 tahun
untuk mengkondisikan fisiologis pada pasien.
Setelah dianggap siap, maka dilakukan sex-
reassignment surgery.
2. Faktor lingkungan
• Pendidikan yang salah pada masa kecil dengan
membiarkan anak laki-laki berkembang dalam
tingkah laku perempuan
• Pada masa pubertas dengan homoseksual yang
kecewa dan trauma, trauma pergaulan seks dengan
pacar, suami atau istri.
Perlu dibedakan penyebab transseksual
kejiwaan dan bawaan. Pada kasus transseksual karena
keseimbangan hormon yang menyimpang (bawaan),
menyeimbangkan kondisi hormonal guna
mendekatkan kecenderungan biologis jenis kelamin
bisa dilakukan.
Thankyou~

Anda mungkin juga menyukai