OPERASI TRANSGENDER
Kelas 1A
Kelompok 8
YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati
indahnya alam ciptaan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada
baginda Habibillah Muhammad SAW yang telah menunjukan kepada kita jalan yang
lurus berupa ajaran agama yang sempurna.
Namun tidak lepas dari semua itu kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena
itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca
yang ingin memberi saran atau kritik demi memperbaiki makalah ini agar nantinya
dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 2
C. Tujuan.........................................................................................................................2
D. Manfaat.......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Transgender.................................................................................................3
A. Kesimpulan................................................................................................................ 8
B. Saran...........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN
Operasi ini, secara medis juga dikenal sebagai feminisasi atau maskulinisasi,
genetoplasti, penektomi atau faginoplasti, orkiektomi, atau faloklasti tergantung
dari jenis kelamin asli dan jenis kelamin yang diinginkan. Hal ini dimanfaatkan
oleh pribadi transgender untuk beralih dari gender ( karateristik sesuai jenis
kelamin ) biologis mereka , menjadi sesuai dengan jenis kelamin yang diinginkan
yang sebut disforiagender.
3
2. Faktor Penyebab Operasi Transgender
a. Faktor kromosom
Faktor ini adalah faktor genetik, merupakan bawaan yang akan
mempengaruhi perilaku seseorang karena kromosomnya .
Contoh : laki laki dengan syndrome klinefilter, yaitu kelainan genetik pada
laki laki yang diakibatkan oleh kelebihan kromosom X. normalnya, laki
laki hanya kromosom seks berupa XY. Namun penderita syndrome ini
umumnya memiliki kromosom XXY. Kelainan tersebut membuat laki laki
berkelakuan seperti perempuan.
b. Faktor Neuropsikologis
Faktor ini dipengaruhi oleh lingkungan dan psikologis lingkungan dan
psikologis seseorang. Cassandra mengatakan, ” umumnya seseorang
merasakan perasaan tidak nyaman. Dan tertekan karena merasa berada
ditubuh yang salah. Maka, lingkungan dan psikologi seseorang yang
tertekan tersebut menjadi salah satu pendukung yang menyebabkannya
melakukan transgender.
c. Faktor Hormonal
4
3. Hubungan Operasi Transgender dengan Kesehatan Reproduksi
5
f. Penyedia layanan kesehatan sering kali kekurangan pengetahuan
dasar tentang orang orang transgender dan kebutuhan kesehatan
mereka.
g. Banyak penyedia layanan kesehatan yang tidak memberikan
pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi kepada kaum
transgender
h. Marginalisasi dan kekerasan meningkatkan resiko kesehatan bagi
kaum transgender. Mereka pada umumnya harus menghadapi
tingginya tingkat marjinalisasi sosial dan ekonomi serta tingkat
kekerasan fisik dan seksual
6
4. Resiko dan Efek Samping Operasi Transgender
Komplikasi yang paling umum dari operasi pergantian kelamin pria ke wanita
adalah penyempitan jalur vagina baru. Namun, hal ini dapat ditangani dengan
dilasi (pelebaran) atau menggunakan sebagian jaringan usus besar untuk membuat
vagina. Sementra itu, komplikasi dari prosedur wanita ke pria adalah prosedur
disfungsi penis. Cangkok penis buatan adalah prosedur yang sulit dan tidak akan
menghasilkan rupa yang seragam.
Terlepas dari komplikasi fisik, operasi ganti kelamin juga dapat memengaruhi
kualitas hidup baru orang tersebut. Orang-orang transgender yang telah memiliki
identitas baru seing kehilangan sering kehilangan pasangan, keluarga, teman,
bahkan pekerjaan. Mereka bahkan mungkin bisa merasa kesulitan jika diharuskan
untuk pindah dan memulai hidup baru.
Sebuah jurnal terbitan PLOS ONE tahun 2011 tentang studi tindak lanjut
terhadap 324 orang Swedia yang telah menjalankan operasi ganti kelamin
menunjukkan bahwa mereka memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap angka
kematian, perilaku bunuh diri, dan gangguan psikiatri dibanding populasi umum..
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
8
DAFTAR PUSTAKA