Anda di halaman 1dari 69

PENYAKIT KANKER dan ASKEP

PADA PASIEN PALIATIF

Ns. Happy Dwi Aprilina,S.Kep.,M.Kep.


Definisi

 Penyakit kanker merupakan suatu penyakit


yang disebabkan pertumbuhan sel-sel
jaringan tubuh tidak normal (tumbuh sangat
cepat dan tidak terkendali), menginfiltrasi/
merembes, dan menekan jaringan tubuh
sehingga mempengaruhi organ tubuh
JENIS-JENIS KANKER
1. Limfoma
 termasuk jenis kanker berasal dari jaringan yang

membentuk darah, misalnya sumsum tulang, leukimia,


limfoma merupakan jenis kanker yang tidak
membentuk masa tumor, tetapi memenuhi pembuluh
darah dan mengganggu fungsi sel darah normal
JENIS-JENIS KANKER
2. Sarkoma
 adalah jenis kanker akibat kerusakan jaringan

penujang di permukaan tubuh seperti


jaringan ikat, sel-sel otot dan tulang.
JENIS-JENIS KANKER
3. Glioma
adalah kanker susunan saraf, misalnya sel-
sel glia (jaringan panjang) di susunan saraf
pusat.
JENIS-JENIS KANKER
4. Karsinoma in situ
 istilah untuk menjelaskan sel epitel abnormal

yang masih terbatas di daerah tertentu


sehingga dianggap lesi prainvasif (kelainan/
luka yang belum menyebar)
Tahapan Penyakit kanker
1. Tahap awal adl tahap memasuki stadium
satu
 Pada stadium 1 yaitu kanker telah masuk ke

lapisan sekitarnya.
 Pada stadium 2, kanker menyebar ke jaringan

terdekat tetapi belum sampai ke kelenjar


getah bening
Tahapan Penyakit kanker
2. Tahap lanjut atau stadium lanjut apabila
kanker memasuki stadium tiga.
 Stadium 3, berarti kanker telah menyebar ke

kelenjar getah bening terdekat tetapi belum


sampai ke organ tubuh yang letaknya lebih
jauh.
3. Tahap akhir atau disebut stadium akhir
apabila telah masuk pada stadium empat.
Stadium empat menunjukkan bahwa kanker
telah menyebar ke organ tubuh atau jaringan
lain
7 gejala yang perlu diperhatikan dan diperiksakan
lebih lanjut ke dokter untuk memastikan ada atau
tidaknya kanker, yaitu:

 Waktu buang air besar atau kecil ada perubahan


kebiasaan atau gangguan.
 Alat pencernaan terganggu dan susah menelan.
 Suara serak atau batuk yang tak sembuh-sembuh
 Payudara atau di tempat lain ada benjolan (tumor).
 Andeng-andeng (tahi lalat) yang berubah sifatnya,
menjadi semakin besar dan gatal.
 Darah atau lendir yang abnormal keluar dari tubuh
 Adanya koreng atau borok yang tak mau sembuh-
sembuh.
Gejala-gejala Penyakit Kanker

 Gejala kanker timbul dari organ tubuh yang


diserang sesuai dengan jenis kanker, gejala
kanker pada tahap awal berupa kelelahan
secara terus menerus, demam akibat sel
kanker mempengaruhi sistem pertahanan
tubuh sebagai respon dari kerja sistem imun
tubuh tidak sesuai
Gejala-gejala Penyakit Kanker
 Gejala kanker tahap lanjut berbeda-beda.
Perbedaan gejala tergantung lokasi dan
keganasan sel kanker.
 Gejala kanker tahap lanjut yaitu penurunan

berat badan tidak sengaja dan terlihat


signifikan, pertumbuhan rambut tidak
normal, nyeri akibat kanker sudah menyebar
Faktor Penyebab Penyakit Kanker

 Penyebab kanker berupa gabungan dari


sekumpulan faktor genetik dan lingkungan.
 Faktor penyebab tumbuhnya kanker bersifat

internal dan eksternal.


 Faktor internal diantaranya yaitu faktor

keturunan, baik dari pihak orang tua secara


langsung maupun nenek moyang, daya tahan
tubuh yang buruk.
Faktor Penyebab Penyakit Kanker
 Faktor eksternal seperti pola hidup tidak
sehat di antaranya mengonsumsi makanan
dengan bahan karsinogen, makanan
berlemak, minuman beralkohol, kebiasaan
merokok, diet salah dalam waktu lama; sinar
ultraviolet dan radioaktif; infeksi menahun/
perangsangan/ iritasi; pencemaran
lingkungan atau polusi udara; obat yang
mempengaruhi hormon; berganti-ganti
pasangan
Indikasi pelayanan paliatif
 Pelayanan paliatif dimulai sejak diagnosis kanker
ditegakkan bila didapatkan satu atau lebih kondisi di
bawah ini :
 a. Nyeri atau keluhan fisik lainnya yang tidak dapat
diatasi
 b. Stres berat sehubungan dengan diagnosis atau
terapi kanker
 c. Penyakit penyerta yang berat dan kondisi sosial
yang diakibatkannya
 d. Permasalahan dalam pengambilan keputusann
tentang terapi yang akan atau sedang dilakukan
Indikasi pelayanan paliatif
 Pelayanan paliatif dimulai sejak diagnosis kanker ditegakkan
bila didapatkan satu atau lebih kondisi di bawah ini :
 e. Pasien/keluarga meminta untuk dirujuk ke perawatan paliatif
 f. Angka harapan hidup < 12 bulan (ECOG > 3 atau kanofsky <
50%, metastasis otak, metastasis di cairan interstisial, vena
cava superior sindrom, serta kondisi berikut bila tidak
dilakukan tindakan atau tidak respon terhadap tindakan yaitu:
kompresi tulang belakang, bilirubin ≥2,5 mg/dl, kreatinin ≥3
mg/dl ).
*tidak berlaku pada pasien kanker anak
 g. Pada pasien kanker stadium lanjut yang tidak respon dengan
terapi yang diberikan .
Prognostik berdasar Eastern Cooperative
Oncology Group (ECOG) dan Skala Karnofsky
 Eastern Cooperative Oncology Group (ECOG)
Grade 1 Masih sepenuhnya aktif, tanpa hambatan utk
mengerjakan tugas kerja dan pekerjaan sehari-hari
Grade 2 Hambatan pada pekerjan berat, tetapi masih mampu
bekerja kantor ataupun pekerjaan rumah ringan
Grade 3 Hambatan melakukan banyak pekerjaan, 50%
waktunya utk tiduran dan hanya mengurus
perawatan dirinya sendiri, tdk dapat melakukan
pekerjaan lain
Grade 4 Sepenuhnya tidak bisa melakukan aktivitas apapun,
scr total hanya di kursi atau tiduran terus
Prognostik berdasar Eastern Cooperative
Oncology Group (ECOG) dan Skala Karnofsky
 Skala Karnofsky
100% Normal, tidak ada keluhan, tidak ada tanda-tanda penyakit
90% Mampu melakukan aktivitas normal, beberapa gejala atau tanda-
tanda penyakit
80% Aktivitas normal dgn kesulitan, beberapa gejala atau tanda-tanda
70% Merawat diri, tdk mampu melakukan kegiatan normal atau bekerja
60% Membutuhkan bantuan, dpt mengurus kebutuhan paling pribadi
50% Sering memerlukan bantuan, sering memerlukan perawatn medis
40% Cacat, membutuhkan perawatan dan pertolongan khusus
30% Cacat, diindikasikan masuk ke RS tetapi tidak ada resiko kematian
20% Sangat sakit, sangat membutuhkan perawatan inap, memerlukan
pertolongan suportif
10% Hampir mati, progresifilitas penyakit cepat dan mematikan
Langkah-langkah dalam pelayanan
paliatif :
 1. Menentukan tujuan perawatan dan harapan pasien
 2. Membantu pasien dalam membuat Advanced care planning
(wasiat atau keingingan terakhir)
 3. Pengobatan penyakit penyerta dan aspek sosial yang
muncul
 4. Tata laksana gejala
 5. Informasi dan edukasi perawatan pasien
 6. Dukungan psikologis, kultural dan sosial
 7. Respon pada fase terminal: memberikan tindakan sesuai
wasiat atau keputusan keluarga bila wasiat belum dibuat,
misalnya: penghentian atau tidak memberikan pengobatan
yang memperpanjang proses menuju kematian (resusitasi,
ventilator, cairan, dll)
 8. Pelayanan terhadap pasien dengan fase terminal
 EVALUASI, apakah
 1. Nyeri dan gejala lain teratasi dengan baik
 2. Stress pasien dan keluarga berkurang
 3. Merasa memiliki kemampuan untuk
mengontrol kondisi yang ada
 4. Beban keluarga berkurang
 5. Hubungan dengan orang lain lebih baik
 6. Kualitas hidup meningkat
 7. Pasien merasakan arti hidup dan
bertumbuh secara spiritual
 Jika Pasien MENINGGAL
 1. Perawatan jenazah
 2. Kelengkapan surat dan keperluan

pemakaman
 3. Dukungan masa duka cita ( berkabung )
TERAPI PADA PERAWATAN PALIATIF
1. TERAPI NUTRISI
a. Kebutuhan Kalori
Kebutuahan energi basal (basal Metabolic
Requirements(BMRs)) menggunakan rumus Harris-
Benedict
BMR utk laki-laki= 66.4730+(13.7516W)+(5.0033H)-
(6.7550A)
BMR utk perempuan= 65.5095+(9.563W)+(1.8496H)-
(4.6756A)
Ket: W= berat (kg)
H= tinggi (cm)
A= umur
b. Kebutuhan Lemak
Dosis umum lemak adl 0,5-1,0 g/kg/hari,
maksimum 2,5 g/kg/hari
Dosis tersebut cukup untuk mencegah
defisiensi asam lemak asensial

c. Kebutuhan Protein
Kebutuhan protein sekitar 1,5-2,0
g protein/kg berdasarkan BB ideal
d. Kebutuhan cairan
Kebutuhan cairan tergantung pada
kebutuhan cairan dasar, kehilangan dan
defisit serta penyakit dan terapi dapat
mempengaruhi. Pasien membutuhkan 35
ml/kg/hari, atau bervariasi sekitar 1250-
3000 ml/hari.
Terapi nutrisi
2. Terapi Oksigen
Pengobatan dengan memberikan pasien
ekstraoksigen, gas yang dibutuhkan tubuh
pasien untuk dapat bekerja dgn baik.
Terapi oksigen dapat memastikan bahwa
pasien mendapatkan cukup oksigen,
membantu tubuh pasien berfungsi lebih baik
dan mjd lebih aktif
3. Radioterapi
Sekitar 40-50% terapi ini ditujukan utk pasien
paliatif utk mengendalikan nyeri dan gejala
lain terkait efek lokal dari kanker dan
metastase dan umumnya dapat di toleransi.
Radioterapi paliatif dapat digunakan utk
menangani tumor primer atau metastasis
4. Kemoterapi
Kemoterapi paliatif adl suatu medikasi
antikanker pada kasus keganasan yg tdk
dapat tertangani.
Kemoterapi dpt digunakan sbg ajuvan,
kuratif / penanganan paliatif, tergantung tipe
dan stadium keganasan
5. Pembedahan
Tujuan pembedahan paliatif:
a. Kontrol nyeri

b. Pertimbangan thd morbilitas, mortalitas dan


survival
c. Penilaian gejala dan utilisasi kualitas hidup
pasien
Tujuan utama adl utk meningkatkan kualitas
hidup pasien dan keluarga
Komponen penting dlm pembuatan keputusan utk
pembedahan paliatif adl pertimbangan thd
waktu harapan hidup
6. Psikoterapi
Berfungsi efektif sbg pendekatan utk
memahami konflik psikologis dan gejala2
psikoatrik pasien kanker serta berguna dlm
perencanaan intervensi psikologis
Mnt Hill dkk bahwa 12 dari 17 studi terkontrol,
intervensi psikoterapi efektif mengurangi
stres psikologis.
7. Rehabilitatif
a. Latihan Terapeutik
Latihan ini dapat membantu meningkatkan
kekuatan, ketahanan, jangkauan gerak, dan
koordinasi. Selain itu dpt memperbaiki
kondisi fisik dan psikologis pasien,
mengurangi rasa letih akibat kanker dan
memperbaiki respon imun
Ex: senam, akupuntur, latihan fisik
7. Rehabilitatif
b. Activities of Daily Living (ADL)
Yg termasuk ADL: berpakaian, makan, mandi.
Perlu adanya pelatihan kombinasi koordinasi
dan kekuatan diperlukan jika ada
kelemahan di kedua tungkai atas
Peralatan adaptif: pisau khusus utk memotong
makanan dgn satu tangan, kursi toilet yg
tinggi, peralatan pegangan yg lebar dll.
7. Rehabilitatif
c. Rehabilitatif kognitif
Membantu meningkatkan/mempertahankan
tingkat fungsi harian spt ADL dan interaksi
sosial
Teknik sederhana dgn menggunakan catatan
7. Rehabilitatif
d. Terapi meringankan nyeri/pengalihan nyeri
e. Terapi Fisik dada
dgn fisioterapi dada dan nebulizer shg dpt
membantu mobilisasi sekresi dan
meningkatkan pertugkaran gas dlm paru-
paru
7. Rehabilitatif
f. Terapi Menelan dan Berbicara
Resiko aspirasi pada pasien paliatif dpt
dikurangi oleh berbagai tekstur
makanan/cairan dan dgn posisi kepala dan
tubuh yg dpt membantu melindungi jalan
napas
Asuhan Keperawatan Paliatif

1. Identifikasi Jejaring Perawatan Paliatif

* Kelompok organisasi yang saling bekerjasama


untuk memberikan askep yang memadai.
Perlu renpra yang lebih optimal untuk
mencapai kesehatan prima.

Asuhan Keperawatan 35
 Manfaat untuk
= informasi askep terkini, akurat dan terpercaya,
= merupakan forum tukar pendapat dan
pengembangan gagasan,
= memberikan dukungan dan memperluas basis
dukungan,
= menyatukan sumber daya untuk tujuan
bersama yaitu kesejahteraan pasien,
= mengobati, merawat dan memberikan
penyuluhan sosial dan pelayanan lainnya.
= Bekerja sama dengan DepKes, Swasta (LSM),
Relawan, Pemuka Agama dll

Asuhan Keperawatan 36
2. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
Dalam Melakukan Askep Paliatif

 Perawatan paliatif dimulai apabila pengobatan


secara medis tidak lagi efektif, karena organ
organ vital dalam tubuh pasien sudah
mengalami kegagalan atau pasien dan keluarga
mengatakan tidak lagi melanjutkan terapi

Asuhan Keperawatan 37
 Akontabilitas
Perawat bertanggung jawab dan bertanggung
gugat terhadap keputusan dan tindakan
keperawatan serta mengenal batas peran dan
fungsi perawat dalam bertindak
 Berdasarkan Kode Etik Keperawatan dan
Budaya

Asuhan Keperawatan 38
 Menghormati hak ” privacy ” pasien terhadap
askep dan yankes bagi dirinya. Menghormati
nilai, kebiasaan, keyakinan dan kepercayaan /
agama serta budaya.

 Legal
Pelaksanaan askep sesuai dengan peraturan
perundang – undangan keperawatan, kebijakan
lokal dan nasional serta mengenal tindakan
yang tidak sesuai dengan hukum yang berlaku
dan terkait dengan kode etik profesi /
keperawatan.

Asuhan Keperawatan 39
3. Penerapan Asuhan Keperawatan
Paliatif
 Penanganan gejala dengan obat-obatan dan atau
intervensi non farmakologis.

 Adanya gangguan psikososial yang bersumber


pada kondisi penyakit pasien, kepribadian,
perkembangan dan latar belakang kehidupan
pribadi pasien, keluarga, budaya, agama dan
sebagainya.

Asuhan Keperawatan 40
Pengkajian

◦ Anamnesis yang teliti baik dari pasien


maupun keluarganya.( keluhan, lokasi)
◦ Pemeriksaan fisik, penunjang, status
mental dan laporan harian selama
perawatan
◦ Gejala-gejala yang berhubungan

Asuhan Keperawatan 41
Diagnosa Keperawatan
 Nyeri,
 Resti Infeksi,
 Perubahan Nutrisi,
 Resti terhadap koping tidak efektif,
 Imobilitas,
 Ketidakseimbangan cairan,
 Ansietas,

Asuhan Keperawatan 42
 Resti terhadap Perubahan Perfusi Jaringan,
 Perubahan Fungsi Defekasi,
 Resti terhadap Perubahan Integritas Kulit,
 Kerusakan Pertukaran Gas,
 Gangguan Konsep Diri,
 Kurang perawatan diri.

Asuhan Keperawatan 43
Contoh
Diagnosa Keperawatan :
Perubahan Nutrisi : kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan peningkatan
metabolik (demam, infeksi )

Tujuan :
Setelah dilakukan askep masalah nutrisi dapat
diatasi

Asuhan Keperawatan 44
Kriteria :
= Berat Badan meningkat kearah BB
normal
= Tanda Malnutrisi tidak ada
= Peningkatan tingkat energi
= Tonus otot optimal
= Lab, Hb : 14, Protein : 6 – 8 mg/dl,
Albumin : 4 – 6 mg/dl

Asuhan Keperawatan 45
INTERVENSI RASIONAL
1.Pantau :
 berat badan dan ukur Untuk mengenal indikasi
antropometri tiap kemajuan atau
minggu penyimpangan dari hasil
 masukan dan keluaran yang diharapkan
setiap 8 jam
 albumin serum dan
BUN
 persentase makanan
yang dimakan

Asuhan Keperawatan 46
2. Rujuk ke ahli gizi Ahli gizi adalah spesialis
untuk membantu nutrisi yang dapat
memilih dan membantu pasien dalam
merencanakan makanan perencanaan menu dan
untuk kebutuhan nutrisi. kebutuhan nutrisi untuk
kondisinya

Asuhan Keperawatan 47
Diagnosa Keperawatan :
Cemas berhubungan dengan perubahan
status mental, ancaman kematian

Tujuan :
Setelah diberikan askep cemas dapat
diatasi / berkurang

Asuhan Keperawatan 48
Kriteria :
 Pasien mau mendiskusikan rasa takut /
cemasnya
 Pasien tampak tenang
 Pasien menyatakan cemas berkurang
 Pasien dapat mendemonstrasikan pemecahan

masalah yang sehat dan menggunakan


sumber-sumber yang efektif

Asuhan Keperawatan 49
INTERVENSI RASIONAL
1. Biarkan pasien dan orang Dengan mengungkapkan
terdekat mengungkapkan perasaan mempermudah
perasaan. penyelesaian masalah dan
juga memungkinkan perawat
mengidentifikasi fase yang
mana dari proses kesedihan
yang dialami pasien.
2. Berikan hubungan yang Sikap, pikiran dan perasaan
mendukung : pemberi perawatan
 Menemani pasien mempengaruhi kualitas
 Berikan informasi yg akurat hubungan perawat pasien dan
dan jelas ttg tindakan kep. keluarga.
 Bantu pasien dan sediakan
kesempatan keluarga untuk
mengekspresikan pikiran-
pikiran, perasaan-perasaan
yg realistik

Asuhan Keperawatan 50
3. Rujuk pasien dan Kelompok pendukung
keluarga ke grup AIDS adalah sumber yang kuat
masyarakat lokal yang untuk pasien dan orang
dapat mendukung. yang bermakna bagi
pasien.

4. Jika kondisi berakhir dan Perawatan di rumah untuk


mendekati tahap akhir, memenuhi kebutuhan
diskusikan perawatan di sosial, emosi, fisik, dan
rumah. spiritual pasien yang sakit
dan keluarganya. Tim
perawat kesehatan
multidisiplin dan
sukarelawan terlibat dalam
perawatan di rumah.

Asuhan Keperawatan 51
Diagnosa Keperawatan :
Intoleransi aktivitas berhubungan
dengan peningkatan kebutuhan energi :
demam / proses inflamasi

Tujuan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan
pasien dapat beraktivitas dengan adekuat

Asuhan Keperawatan 52
Kriteria :
 Pasien mengatakan tidak cepat
lelah dalam aktivitas harian
 Pasien berpartisipasi dalam

aktivitas perawatan
 Penampilan rapi
 Hasil laboratorium Hb > 10 gr/dl

Asuhan Keperawatan 53
INTERVENSI RASIONAL
1. Jamin bahwa bel dapat Untuk menjamin pasien aman
dijangkau oleh pasien.
Barang-barang diletakkan di
meja samping tempat tidur
agar mudah mengambilnya.
2. Bantu pasien memenuhi Perawatan diri membantu
kebutuhan sehari-harinya. memelihara harga diri dan
Anjurkan pasien agar ia dapat kembali untuk hidup tanpa
mengerjakan sebanyak tergantung pada orang lain
mungkin untuk dirinya. (mandiri).
3. Rujuk ke bagian fisioterapi, Ahli fisioterapi dapat membantu
jika terjadi kerusakan fisik pasien belajar bagaimana
yang permanen atau jangka menyesuaikan kebiasaan hidup
waktu yang lama. dengan keadaan fisik yang
terbatas dan dapat menentukan
alat-alat bantu yang tepat jika
diperlukan.
Asuhan Keperawatan 54
Perawatan

Upaya Peningkatan Kenyamanan Paliatif

Upaya Keterangan
Suasana Tenang Duduk tenang dan ciptakan suasana tenang
Masase Meliputi tepukan, gosok, dan pijitan pada otot
Musik Dapat menciptakan suasana yang tidak asing pada pasien dengan
mendengarkan musik yang biasa di senangi seperti di rumah
Kompres hangat Kompres hangat pada tempat nyeri dengan kantong panas / pemanas listrik
Kompres dingin Kompres dingin dengan kantong es.
Hati-hati: pastikan kantong es tidak bocor dan terbungkus untuk menjaga
kenyamanan, sensasi dingin tanpa menimbulkan kerusakan kulit karena
dingin. Batasi setiap 10 menit ganti lokasi. Bila kulit memucat hentikan
Mandi Berendam di air hangat
Vibrasi Dengan alat vibrator. Dapat digunakan untuk menstimuli kulit dan jaringan
otot
Produk Mentol Gosokkan pada kulit.
Hati-hati jangan dikenakan pada kulit yang luka atau radang, dalam memilih
produk, karena beberapa jenis ada yang mengandung salisilat (senyawa
kimia seperti aspirin) yang mungkin kontraindikasi untuk pasien tertentu.

Asuhan Keperawatan 55
Perawatan
Paliatif

Perawatan Paliatif
 Sesak napas
 Muntah
 Gatal
 Perawatan kulit
 Perawatan Mulut
 Nyeri

Asuhan Keperawatan 56
Konseling paliatif
 Beri kesempatan untuk mengekspresikan perasaannya
 Dengarkan dengan baik dan empati
 Gunakan strategi komunikasi therapeutic saat berbicara
dengan pasien
 Perhatikan suku,budaya,kepercayaan dan nilai-nilai pada
individu dan keluarga saat mereka mengekspresikan
kesedihannya
 Anjurkan pasien membangun hubungan dengan orang lain
 Hubungkan pasien dengan grup support
 Beri waktu bagi keluarga dan orang-orang yang dekat
dengannya untuk bertemu
 Bantu keluarga dan orang yang dicintai untuk menyediakan
waktu mengingat-ingat hal yang menyenangkan bersama
pasien
 Anjurkan keluarga dan orang yang dekat agar melakukan
hubungan terus misal dengan telephone, kartu, catatan
singkat pada pasien sebagai dukungan.
Asuhan Keperawatan 57
IMPLEMENTASI:

Sesak Napas
Muntah
Gatal
Perawatan kulit
Perawatan Mulut

Asuhan Keperawatan 58
Perawatan
Paliatif

Sesak Napas
 Seringkali parah 
◦ infeksi paru atau kanker: Sarkoma Kaposi; limfoma 
kortikosteroid + antibiotik
◦ Aspirasi cairan pleura
◦ Oksigen
◦ Morphin untuk enxietas, nyeri dan ketidak nyamanan
◦ Bronkodilator dg nebulizer
◦ Posisi ½ duduk di tempat tidur

Asuhan Keperawatan 59
Perawatan
Paliatif

Muntah
 Mengganggu masukan cairan  dehidrasi 
perlu rehidrasi
 Bujuk pasien minum sedikit-sedikit tapi sering
 Dapat diberi metoclopropamide (primperan) 

lapor dokter

Asuhan Keperawatan 60
Perawatan
Paliatif

Gatal
 Beri krem pelembab
 Bila ada ruam  infeksi jamur? .krem anti jamur
 Bila tidak ada infeksi  krem steroid
 K/P antihistamin: CTM pada malam hari

Asuhan Keperawatan 61
Perawatan
Paliatif

Perawatan Kulit
 Hindari dekubitus 
◦ Ganti posisi tidur setiap 4 jam
◦ Alas tidur lebih lunak
 Bila sudah ada kemerahan  hindari
penekanan
◦ Beri lotion – kamper spiritus
 Ganti segera linen yang kotor
 Massage titik yang tertekan: tumit, siku,
pergelangan kaki, punggung, pinggul
 Tutup luka dengan kain kasa dan krem
antiseptik

Asuhan Keperawatan 62
Perawatan
Paliatif

Perawatan Mulut
 Bersihkan dengan sikat gigi yang lembut 2 - 3 kali
sehari
 Kumur sesudah makan
 Bila ada luka atau radang mulut  makanan lunak

atau cair.
◦ Obati sesuai indikasi

Asuhan Keperawatan 63
NYERI
Definisi :
 Pengalaman sensorik dan emosional yang

tidak menyenangkan serta dihubungkan


dengan kerusakan jaringan atau potensial
akan menyebabkan kerusakan jaringan( The
International Association for the study of pain
)
Kajian Riwayat Rasa Nyeri

- Tempat / lokasi terjadinya nyeri


 Sifat nyeri, terbakar, berdenyut, menusuk,

ngilu
 Lamanya ( terus-menerus, sesaat, frekuensi )
 Faktor-faktor ( perburukan / perbaikan )
 Efek terhadap kegiatan aktifitas sehari-hari

pasien.
 Intensitasnya ( mild, moderate atau severe )
 Perkiraan intensitas nyeri dengan menggunakan alat
pengukur nyeri. Pada anak alat pengukurnya adalah
SMILEY ANALOGUE SCALE
 Pada dewasa dengan visual analog scale
SKALA INTENSITAS NYERI
VISUAL ANALOG SCALE (VAS)

1 2 3 4 5 6 7 8
9 10
No pain Pain
as Bad as it Could
Possibly be
Nilai : 1-4 : nyeri ringan
5-6 : nyeri sedang
7-10 : nyeri berat
 Melakukan investigasi dan tindak lanjut
dimulai dengan tes yang sederhana, tersedia,
dengan kegagalan minimal

 Lakukan monitor nyerinya sesering mungkin


dan kemungkinan pencegahannya.

Anda mungkin juga menyukai