lapisan sekitarnya.
Pada stadium 2, kanker menyebar ke jaringan
pemakaman
3. Dukungan masa duka cita ( berkabung )
TERAPI PADA PERAWATAN PALIATIF
1. TERAPI NUTRISI
a. Kebutuhan Kalori
Kebutuahan energi basal (basal Metabolic
Requirements(BMRs)) menggunakan rumus Harris-
Benedict
BMR utk laki-laki= 66.4730+(13.7516W)+(5.0033H)-
(6.7550A)
BMR utk perempuan= 65.5095+(9.563W)+(1.8496H)-
(4.6756A)
Ket: W= berat (kg)
H= tinggi (cm)
A= umur
b. Kebutuhan Lemak
Dosis umum lemak adl 0,5-1,0 g/kg/hari,
maksimum 2,5 g/kg/hari
Dosis tersebut cukup untuk mencegah
defisiensi asam lemak asensial
c. Kebutuhan Protein
Kebutuhan protein sekitar 1,5-2,0
g protein/kg berdasarkan BB ideal
d. Kebutuhan cairan
Kebutuhan cairan tergantung pada
kebutuhan cairan dasar, kehilangan dan
defisit serta penyakit dan terapi dapat
mempengaruhi. Pasien membutuhkan 35
ml/kg/hari, atau bervariasi sekitar 1250-
3000 ml/hari.
Terapi nutrisi
2. Terapi Oksigen
Pengobatan dengan memberikan pasien
ekstraoksigen, gas yang dibutuhkan tubuh
pasien untuk dapat bekerja dgn baik.
Terapi oksigen dapat memastikan bahwa
pasien mendapatkan cukup oksigen,
membantu tubuh pasien berfungsi lebih baik
dan mjd lebih aktif
3. Radioterapi
Sekitar 40-50% terapi ini ditujukan utk pasien
paliatif utk mengendalikan nyeri dan gejala
lain terkait efek lokal dari kanker dan
metastase dan umumnya dapat di toleransi.
Radioterapi paliatif dapat digunakan utk
menangani tumor primer atau metastasis
4. Kemoterapi
Kemoterapi paliatif adl suatu medikasi
antikanker pada kasus keganasan yg tdk
dapat tertangani.
Kemoterapi dpt digunakan sbg ajuvan,
kuratif / penanganan paliatif, tergantung tipe
dan stadium keganasan
5. Pembedahan
Tujuan pembedahan paliatif:
a. Kontrol nyeri
Asuhan Keperawatan 35
Manfaat untuk
= informasi askep terkini, akurat dan terpercaya,
= merupakan forum tukar pendapat dan
pengembangan gagasan,
= memberikan dukungan dan memperluas basis
dukungan,
= menyatukan sumber daya untuk tujuan
bersama yaitu kesejahteraan pasien,
= mengobati, merawat dan memberikan
penyuluhan sosial dan pelayanan lainnya.
= Bekerja sama dengan DepKes, Swasta (LSM),
Relawan, Pemuka Agama dll
Asuhan Keperawatan 36
2. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan
Dalam Melakukan Askep Paliatif
Asuhan Keperawatan 37
Akontabilitas
Perawat bertanggung jawab dan bertanggung
gugat terhadap keputusan dan tindakan
keperawatan serta mengenal batas peran dan
fungsi perawat dalam bertindak
Berdasarkan Kode Etik Keperawatan dan
Budaya
Asuhan Keperawatan 38
Menghormati hak ” privacy ” pasien terhadap
askep dan yankes bagi dirinya. Menghormati
nilai, kebiasaan, keyakinan dan kepercayaan /
agama serta budaya.
Legal
Pelaksanaan askep sesuai dengan peraturan
perundang – undangan keperawatan, kebijakan
lokal dan nasional serta mengenal tindakan
yang tidak sesuai dengan hukum yang berlaku
dan terkait dengan kode etik profesi /
keperawatan.
Asuhan Keperawatan 39
3. Penerapan Asuhan Keperawatan
Paliatif
Penanganan gejala dengan obat-obatan dan atau
intervensi non farmakologis.
Asuhan Keperawatan 40
Pengkajian
Asuhan Keperawatan 41
Diagnosa Keperawatan
Nyeri,
Resti Infeksi,
Perubahan Nutrisi,
Resti terhadap koping tidak efektif,
Imobilitas,
Ketidakseimbangan cairan,
Ansietas,
Asuhan Keperawatan 42
Resti terhadap Perubahan Perfusi Jaringan,
Perubahan Fungsi Defekasi,
Resti terhadap Perubahan Integritas Kulit,
Kerusakan Pertukaran Gas,
Gangguan Konsep Diri,
Kurang perawatan diri.
Asuhan Keperawatan 43
Contoh
Diagnosa Keperawatan :
Perubahan Nutrisi : kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan peningkatan
metabolik (demam, infeksi )
Tujuan :
Setelah dilakukan askep masalah nutrisi dapat
diatasi
Asuhan Keperawatan 44
Kriteria :
= Berat Badan meningkat kearah BB
normal
= Tanda Malnutrisi tidak ada
= Peningkatan tingkat energi
= Tonus otot optimal
= Lab, Hb : 14, Protein : 6 – 8 mg/dl,
Albumin : 4 – 6 mg/dl
Asuhan Keperawatan 45
INTERVENSI RASIONAL
1.Pantau :
berat badan dan ukur Untuk mengenal indikasi
antropometri tiap kemajuan atau
minggu penyimpangan dari hasil
masukan dan keluaran yang diharapkan
setiap 8 jam
albumin serum dan
BUN
persentase makanan
yang dimakan
Asuhan Keperawatan 46
2. Rujuk ke ahli gizi Ahli gizi adalah spesialis
untuk membantu nutrisi yang dapat
memilih dan membantu pasien dalam
merencanakan makanan perencanaan menu dan
untuk kebutuhan nutrisi. kebutuhan nutrisi untuk
kondisinya
Asuhan Keperawatan 47
Diagnosa Keperawatan :
Cemas berhubungan dengan perubahan
status mental, ancaman kematian
Tujuan :
Setelah diberikan askep cemas dapat
diatasi / berkurang
Asuhan Keperawatan 48
Kriteria :
Pasien mau mendiskusikan rasa takut /
cemasnya
Pasien tampak tenang
Pasien menyatakan cemas berkurang
Pasien dapat mendemonstrasikan pemecahan
Asuhan Keperawatan 49
INTERVENSI RASIONAL
1. Biarkan pasien dan orang Dengan mengungkapkan
terdekat mengungkapkan perasaan mempermudah
perasaan. penyelesaian masalah dan
juga memungkinkan perawat
mengidentifikasi fase yang
mana dari proses kesedihan
yang dialami pasien.
2. Berikan hubungan yang Sikap, pikiran dan perasaan
mendukung : pemberi perawatan
Menemani pasien mempengaruhi kualitas
Berikan informasi yg akurat hubungan perawat pasien dan
dan jelas ttg tindakan kep. keluarga.
Bantu pasien dan sediakan
kesempatan keluarga untuk
mengekspresikan pikiran-
pikiran, perasaan-perasaan
yg realistik
Asuhan Keperawatan 50
3. Rujuk pasien dan Kelompok pendukung
keluarga ke grup AIDS adalah sumber yang kuat
masyarakat lokal yang untuk pasien dan orang
dapat mendukung. yang bermakna bagi
pasien.
Asuhan Keperawatan 51
Diagnosa Keperawatan :
Intoleransi aktivitas berhubungan
dengan peningkatan kebutuhan energi :
demam / proses inflamasi
Tujuan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan
pasien dapat beraktivitas dengan adekuat
Asuhan Keperawatan 52
Kriteria :
Pasien mengatakan tidak cepat
lelah dalam aktivitas harian
Pasien berpartisipasi dalam
aktivitas perawatan
Penampilan rapi
Hasil laboratorium Hb > 10 gr/dl
Asuhan Keperawatan 53
INTERVENSI RASIONAL
1. Jamin bahwa bel dapat Untuk menjamin pasien aman
dijangkau oleh pasien.
Barang-barang diletakkan di
meja samping tempat tidur
agar mudah mengambilnya.
2. Bantu pasien memenuhi Perawatan diri membantu
kebutuhan sehari-harinya. memelihara harga diri dan
Anjurkan pasien agar ia dapat kembali untuk hidup tanpa
mengerjakan sebanyak tergantung pada orang lain
mungkin untuk dirinya. (mandiri).
3. Rujuk ke bagian fisioterapi, Ahli fisioterapi dapat membantu
jika terjadi kerusakan fisik pasien belajar bagaimana
yang permanen atau jangka menyesuaikan kebiasaan hidup
waktu yang lama. dengan keadaan fisik yang
terbatas dan dapat menentukan
alat-alat bantu yang tepat jika
diperlukan.
Asuhan Keperawatan 54
Perawatan
Upaya Keterangan
Suasana Tenang Duduk tenang dan ciptakan suasana tenang
Masase Meliputi tepukan, gosok, dan pijitan pada otot
Musik Dapat menciptakan suasana yang tidak asing pada pasien dengan
mendengarkan musik yang biasa di senangi seperti di rumah
Kompres hangat Kompres hangat pada tempat nyeri dengan kantong panas / pemanas listrik
Kompres dingin Kompres dingin dengan kantong es.
Hati-hati: pastikan kantong es tidak bocor dan terbungkus untuk menjaga
kenyamanan, sensasi dingin tanpa menimbulkan kerusakan kulit karena
dingin. Batasi setiap 10 menit ganti lokasi. Bila kulit memucat hentikan
Mandi Berendam di air hangat
Vibrasi Dengan alat vibrator. Dapat digunakan untuk menstimuli kulit dan jaringan
otot
Produk Mentol Gosokkan pada kulit.
Hati-hati jangan dikenakan pada kulit yang luka atau radang, dalam memilih
produk, karena beberapa jenis ada yang mengandung salisilat (senyawa
kimia seperti aspirin) yang mungkin kontraindikasi untuk pasien tertentu.
Asuhan Keperawatan 55
Perawatan
Paliatif
Perawatan Paliatif
Sesak napas
Muntah
Gatal
Perawatan kulit
Perawatan Mulut
Nyeri
Asuhan Keperawatan 56
Konseling paliatif
Beri kesempatan untuk mengekspresikan perasaannya
Dengarkan dengan baik dan empati
Gunakan strategi komunikasi therapeutic saat berbicara
dengan pasien
Perhatikan suku,budaya,kepercayaan dan nilai-nilai pada
individu dan keluarga saat mereka mengekspresikan
kesedihannya
Anjurkan pasien membangun hubungan dengan orang lain
Hubungkan pasien dengan grup support
Beri waktu bagi keluarga dan orang-orang yang dekat
dengannya untuk bertemu
Bantu keluarga dan orang yang dicintai untuk menyediakan
waktu mengingat-ingat hal yang menyenangkan bersama
pasien
Anjurkan keluarga dan orang yang dekat agar melakukan
hubungan terus misal dengan telephone, kartu, catatan
singkat pada pasien sebagai dukungan.
Asuhan Keperawatan 57
IMPLEMENTASI:
Sesak Napas
Muntah
Gatal
Perawatan kulit
Perawatan Mulut
Asuhan Keperawatan 58
Perawatan
Paliatif
Sesak Napas
Seringkali parah
◦ infeksi paru atau kanker: Sarkoma Kaposi; limfoma
kortikosteroid + antibiotik
◦ Aspirasi cairan pleura
◦ Oksigen
◦ Morphin untuk enxietas, nyeri dan ketidak nyamanan
◦ Bronkodilator dg nebulizer
◦ Posisi ½ duduk di tempat tidur
Asuhan Keperawatan 59
Perawatan
Paliatif
Muntah
Mengganggu masukan cairan dehidrasi
perlu rehidrasi
Bujuk pasien minum sedikit-sedikit tapi sering
Dapat diberi metoclopropamide (primperan)
lapor dokter
Asuhan Keperawatan 60
Perawatan
Paliatif
Gatal
Beri krem pelembab
Bila ada ruam infeksi jamur? .krem anti jamur
Bila tidak ada infeksi krem steroid
K/P antihistamin: CTM pada malam hari
Asuhan Keperawatan 61
Perawatan
Paliatif
Perawatan Kulit
Hindari dekubitus
◦ Ganti posisi tidur setiap 4 jam
◦ Alas tidur lebih lunak
Bila sudah ada kemerahan hindari
penekanan
◦ Beri lotion – kamper spiritus
Ganti segera linen yang kotor
Massage titik yang tertekan: tumit, siku,
pergelangan kaki, punggung, pinggul
Tutup luka dengan kain kasa dan krem
antiseptik
Asuhan Keperawatan 62
Perawatan
Paliatif
Perawatan Mulut
Bersihkan dengan sikat gigi yang lembut 2 - 3 kali
sehari
Kumur sesudah makan
Bila ada luka atau radang mulut makanan lunak
atau cair.
◦ Obati sesuai indikasi
Asuhan Keperawatan 63
NYERI
Definisi :
Pengalaman sensorik dan emosional yang
ngilu
Lamanya ( terus-menerus, sesaat, frekuensi )
Faktor-faktor ( perburukan / perbaikan )
Efek terhadap kegiatan aktifitas sehari-hari
pasien.
Intensitasnya ( mild, moderate atau severe )
Perkiraan intensitas nyeri dengan menggunakan alat
pengukur nyeri. Pada anak alat pengukurnya adalah
SMILEY ANALOGUE SCALE
Pada dewasa dengan visual analog scale
SKALA INTENSITAS NYERI
VISUAL ANALOG SCALE (VAS)
1 2 3 4 5 6 7 8
9 10
No pain Pain
as Bad as it Could
Possibly be
Nilai : 1-4 : nyeri ringan
5-6 : nyeri sedang
7-10 : nyeri berat
Melakukan investigasi dan tindak lanjut
dimulai dengan tes yang sederhana, tersedia,
dengan kegagalan minimal