Anda di halaman 1dari 11

Makalah

Aspek Legal Etik Dalam Askep Sistem Muskuloskeletal


Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Keperawatan Medikal Bedah III (KMB III)
Dosen Pengampu : Ida Rosidawati, M.Kep

Disusun Oleh Kelompok 5


Mahasiswa Program Sarjana Keperawatan Tingkat 3A
1 Euis Kardina NIM : C1714201013
2 Khoerul Muhlasin NIM : C1714201017
3 Moh Alvin Aditia P NIM : C1714201017
4 Rahajeng Sri NIM : C1714201023
5 Redi Rismanto NIM : C1714201024
6 Yoga Maulana NIM : C1714201030

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI SARJANA KEPERAWATAN
TA 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya Panjatkan ke Hadirat tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
tepat pada waktunya. Makalah ini membahas “ASPEK LEGAL ETIK DALAM ASKEP
SISTEM MUSKULOSKELETAL”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat banyak tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan adanya kerjasama dengan anggota kelompok makalah ini
bisa diselesaikan. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada semua anggota
kelompok yang sudah suport dan mendo’akan kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekian.

Tasikmalaya, 17 November 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................... i


Daftar Isi ............................................................................................................................. ii

BAB I Pendahuluan ............................................................................................................ 1


1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Tujuan ..................................................................................................................... 1

BAB II Pembahasan ............................................................................................................ 2


2.1 Pengertian Aspek Legal Etik ..................................................................................... 2
2.2 Pengertian Sistem Muskuloskeletal ........................................................................... 2
2.3 Fungsi Sistem Muskuloskeletal ................................................................................. 2
2.4 Bentuk Tulang ........................................................................................................... 3
2.5 Klasifikasi Tulang Berdasarkan Bentuknya .............................................................. 3
2.6 Masalah Legal Dalam Keperawatan .......................................................................... 3
2.7 Prinsip-Prinsip Etik Keperawatan ............................................................................. 5

BAB III Penutup ................................................................................................................. 7


3.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 7
3.2 Saran ....................................................................................................................... 7

Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesadaran masyarakat terhadap hak-hak mereka dalam pelayanan
kesehatan dan tindakan yang manusiawi semakin meningkat, sehingga
diharapkan adanya pemberi pelayanan kesehatan dapat memberi pelayanan
yang aman, efektif dan ramah terhadap mereka. Jika harapan ini tidak
terpenuhi, maka masyarakat akan menempuh jalur hukum untuk membela
hak-haknya.
Sistem muskuloskeletal adalah suatu sistem yang terdiri dari tulang,
otot, kartilago, ligamen, tendon, fascia, bursae, dan persendian (Depkes,
1995: 3).
Kebijakan yang ada dalam institusi menetapkan prosedur yang tepat
untukmendapatkan persetujuan klien terhadap tindakan pengobatan yang
dilaksanakan. Institusitelah membentuk berbagai komite etik untuk
meninjau praktik profesional dan memberi pedoman bila hak-hak klien
terancam. Perhatian lebih juga diberikan pada advokasi klien sehingga
pemberi pelayanan kesehatan semakin bersungguh-sungguh untuk
tetapmemberikan informasi kepada klien dan keluarganya bertanggung
jawab terhadap tindakanyang dilakukan.

1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu memahami aspek legal etik dalam askep sistem
muskuloskeletal.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Aspek Legal Etik


Aspek Legal Etik Keperawatan adalah Aspek aturan keperawatan
dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan
tanggung jawabnya pada berbagai tatanan pelayanan, termasuk hak dan
kewajibannya yang diatur dalam undang-undang keperawatan. Keperawatan
adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat
maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Perawat
sebagai profesi dan bagian integral dari pelayanan kesehatan tidak saja
membutuhkan kesabaran. Kemampuannya untuk ikut mengatasi masalah-
masalah kesehatan tentu harus juga bisa diandalkan.

2.2 Pengertian Sistem Muskuloskeletal


Sistem muskuloskeletal adalah suatu sistem yang terdiri dari tulang,
otot, kartilago, ligamen, tendon, fascia, bursae, dan persendian (Depkes,
1995: 3).
Sistem Muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan
mengurus pergerakan. Komponen utama dari sistem muskuloskeletal adalah
tulang dan jaringan ikat yang menyusun kurang lebih 25% berat badan dan
otot menyusun kurang lebih 50%. Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, otot
rangka, tendon, ligamen, dan jaringan-jaringan khusus yang
menghubungkan struktur-struktur ini. (Pricc.S.A.1995 : 175)

2.3 Fungsi Sistem Muskuloskeletal


 Pembentuk Tubuh
 Pendukung Tubuh

2
 Proteksi Organ Tubuh
 Penggerak Otot
 Tempat produksi sel darah merah
 Penyimpanan Mineral
2.4 Bentuk Tulang
Tulang Tulang Tulang Pipih Tulang Tidak
Panjang Pendek
Beraturan
Lebih panjang Kurang panjang Berbentuk seperti Bentuknya
serta agak lebar serta kurang piring sangat tidak
lebar teratur
Contoh : Contoh :
Contoh : Contoh :
 TL Femur  TL Sternum
 TL Carpal  TL Vertebrae
 TL Humerus  TL Scapula
 TL Tarsal
 TL Pelvis

2.5 Klasifikasi Tulang Berdasarkan Bentuknya

Fig

2.6 Masalah Legal Dalam Keperawatan


Hukum dikeluarkan oleh badan pemerintah dan harus dipatuhi oleh
warga negara. Setiaporang yang tidak mematuhi hukun akan terikat secara
hukum untuk menanggung denda atauhukuman penjara. Beberapa situasi
yang perlu dihindari seorang perawat :
a) Kelalaian
Seorang perawat bersalah karena kelalaian jika mencederai
pasien dengan cara tidak melakukan pekerjaan sesuai dengan yang

3
diharapkan ataupun tidak melakukan tugas denganhati-hati sehingga
mengakibatkan pasien jatuh dan cedera.
b) Pencurian
Mengambil sesuatu yang bukan milik anda membuat anda
bersalah karena mencuri. Jikaanda tertangkap, anda akan dihukum.
Mengambil barang yang tidak berharga sekalipun dapatdianggap
sebagai pencurian.
c) Fitnah
Jika anda membuat pernyataan palsu tentang seseorang dan
merugikan orang tersebut,anda bersalah karena melakukan fitnah. Hal
ini benar jika anda menyatakan secara verbalatau tertulis.
d) False imprisonment
Menahan tindakan seseorang tanpa otorisasi yang tepat
merupakan pelanggaran hukumatau false imprisonment.
Menggunakan restrein fisik atau bahkan mengancam akan
melakukannya agar pasien mau bekerja sama bisa juga termasuk
dalam false imprisonment.Penyokong dan restrein harus digunakan
sesuai dengan perintah doktere.
e) Penyerangan dan pemukulan
Penyerangan artinya dengan sengaja berusahan untuk
menyentuh tubuh orang lain atau bahkan mengancam untuk
melakukannya. Pemukulan berarti secara nyata menyentuh oranglain
tanpa ijin.Perawatan yang kita berikan selalu atas ijin pasien atau
informed consent. Ini berarti pasien harus mengetahui dan menyetujui
apa yang kita rencanakan dan kita lakukan.
f) Pelanggaran privasi
Pasien mempunyai hak atas kerahasiaan dirinya dan urusan
pribadinya. Pelanggaran terhadap kerahasiaan adalah pelanggaran
privasi dan itu adalah tindakan yang melawan hukum.

4
g) Penganiayaan
Menganiaya pasien melanggar prinsip-prinsip etik dan membuat
anda terikat secarahukum untuk menanggung tuntutan hukum. Standar
etik meminta perawat untuk tidakmelakukan sesuatu yang
membahayakan pasien. Setiap orang dapat dianiaya, tetapi hanyaorang
tua dan anak-anaklah yang paling rentan. Biasanya,pemberi layanan
atau keluargalahyang bertanggung jawab terhadap penganiayaan ini.
Mungkin sulit dimengerti mengapaseseorang menganiaya ornag lain
yang lemah atau rapuh, tetapi hal ini terjadi. Beberapaorang merasa
puas bisa mengendalikan orang lain. Tetapi hampir semua
penganiayaan berawal dari perasaan frustasi dan kelelahan dan
sebagai seorang perawat perlu menjagakeamanan dan keselamatan
pasiennya.

2.7 Prinsip-prinsip Etik Keperawatan


1 Autonomy (Otonomi)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu
mampu berpikir logis danmampu membuat keputusan sendiri. Orang
dewasa dianggap kompeten dan memilikikekuatan membuat sendiri,
memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang
harusdihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk
respek terhadap seseorang, ataudipandang sebagai persetujuan tidak
memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomimerupakan hak
kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan
diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat
menghargai hak-hak klien dalam membuatkeputusan tentang
perawatan dirinya.
2 Beneficience (Berbuat Baik)
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik.
Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan,
penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan

5
oleh diri dan orang lain. Terkadang,dalam situasi pelayanan
kesehatan,terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.
3 Justice (Keadilan)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapai yang sama dan adil
terhadap orang lainyang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan
kemanusiaan. Nilai inidirefleksikan dalam prkatek profesional ketika
perawat bekerja untuk terapiyang benar sesuai
hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
4 Non Maleficience (Tidak Merugikan)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cederafisik dan
psikologis pada klien.
5 Veracity (Kejujuran)
Prinsip ini berarti penuh dengan kebenaran. Nilai diperlukan
oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran
pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat
mengerti. Prinsip ini berhubungan dengan kemampuan seseorang
untuk mengatakan kebenaran.
6 Fidellity (Metepati Janji)
Prinsip ini dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan
komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya
dan menepati janji serta menyimpan rahasia pasien.
7 Confidentiality (Kerahasiaan)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang
klien harus dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam
dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka
pengobatan klien.
8 Accountability (Akuntabilitas)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan
seorang professionaldapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau
tanpa terkecuali.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Aspek Legal Etik Keperawatan adalah Aspek aturan keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung
jawabnya pada berbagai tatanan pelayanan, termasuk hak dan kewajibannya
yang diatur dalam undang-undang keperawatan.
Sistem muskuloskeletal adalah suatu sistem yang terdiri dari tulang,
otot, kartilago, ligamen, tendon, fascia, bursae, dan persendian (Depkes,
1995: 3).

3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak, terutama penulis.
Mohon kritiik dan saran yang membangun demi menyempurnakan makalah
ini dilain kesempatan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Dennis KB, Ninay K.2007.Sistem Muskuloskeletal. In Robbins, Kumar,


Cotran. Buku Ajar Patologi Ed 7 Vol 2. Jakarta: EGC.
Helmi, Zairin Noor. 2012. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta:
Salemba Medika.
Ningsih, Lukman N. 2011. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan
Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba Medika.
Sumijatum.2011.Membudayakan Etik dalam Praktik Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai