Puji dan syukur saya Panjatkan ke Hadirat tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini
tepat pada waktunya. Makalah ini membahas “ASPEK LEGAL ETIK DALAM ASKEP
SISTEM MUSKULOSKELETAL”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapat banyak tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan adanya kerjasama dengan anggota kelompok makalah ini
bisa diselesaikan. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada semua anggota
kelompok yang sudah suport dan mendo’akan kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekian.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu memahami aspek legal etik dalam askep sistem
muskuloskeletal.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Proteksi Organ Tubuh
Penggerak Otot
Tempat produksi sel darah merah
Penyimpanan Mineral
2.4 Bentuk Tulang
Tulang Tulang Tulang Pipih Tulang Tidak
Panjang Pendek
Beraturan
Lebih panjang Kurang panjang Berbentuk seperti Bentuknya
serta agak lebar serta kurang piring sangat tidak
lebar teratur
Contoh : Contoh :
Contoh : Contoh :
TL Femur TL Sternum
TL Carpal TL Vertebrae
TL Humerus TL Scapula
TL Tarsal
TL Pelvis
Fig
3
diharapkan ataupun tidak melakukan tugas denganhati-hati sehingga
mengakibatkan pasien jatuh dan cedera.
b) Pencurian
Mengambil sesuatu yang bukan milik anda membuat anda
bersalah karena mencuri. Jikaanda tertangkap, anda akan dihukum.
Mengambil barang yang tidak berharga sekalipun dapatdianggap
sebagai pencurian.
c) Fitnah
Jika anda membuat pernyataan palsu tentang seseorang dan
merugikan orang tersebut,anda bersalah karena melakukan fitnah. Hal
ini benar jika anda menyatakan secara verbalatau tertulis.
d) False imprisonment
Menahan tindakan seseorang tanpa otorisasi yang tepat
merupakan pelanggaran hukumatau false imprisonment.
Menggunakan restrein fisik atau bahkan mengancam akan
melakukannya agar pasien mau bekerja sama bisa juga termasuk
dalam false imprisonment.Penyokong dan restrein harus digunakan
sesuai dengan perintah doktere.
e) Penyerangan dan pemukulan
Penyerangan artinya dengan sengaja berusahan untuk
menyentuh tubuh orang lain atau bahkan mengancam untuk
melakukannya. Pemukulan berarti secara nyata menyentuh oranglain
tanpa ijin.Perawatan yang kita berikan selalu atas ijin pasien atau
informed consent. Ini berarti pasien harus mengetahui dan menyetujui
apa yang kita rencanakan dan kita lakukan.
f) Pelanggaran privasi
Pasien mempunyai hak atas kerahasiaan dirinya dan urusan
pribadinya. Pelanggaran terhadap kerahasiaan adalah pelanggaran
privasi dan itu adalah tindakan yang melawan hukum.
4
g) Penganiayaan
Menganiaya pasien melanggar prinsip-prinsip etik dan membuat
anda terikat secarahukum untuk menanggung tuntutan hukum. Standar
etik meminta perawat untuk tidakmelakukan sesuatu yang
membahayakan pasien. Setiap orang dapat dianiaya, tetapi hanyaorang
tua dan anak-anaklah yang paling rentan. Biasanya,pemberi layanan
atau keluargalahyang bertanggung jawab terhadap penganiayaan ini.
Mungkin sulit dimengerti mengapaseseorang menganiaya ornag lain
yang lemah atau rapuh, tetapi hal ini terjadi. Beberapaorang merasa
puas bisa mengendalikan orang lain. Tetapi hampir semua
penganiayaan berawal dari perasaan frustasi dan kelelahan dan
sebagai seorang perawat perlu menjagakeamanan dan keselamatan
pasiennya.
5
oleh diri dan orang lain. Terkadang,dalam situasi pelayanan
kesehatan,terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi.
3 Justice (Keadilan)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapai yang sama dan adil
terhadap orang lainyang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan
kemanusiaan. Nilai inidirefleksikan dalam prkatek profesional ketika
perawat bekerja untuk terapiyang benar sesuai
hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
4 Non Maleficience (Tidak Merugikan)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cederafisik dan
psikologis pada klien.
5 Veracity (Kejujuran)
Prinsip ini berarti penuh dengan kebenaran. Nilai diperlukan
oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran
pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat
mengerti. Prinsip ini berhubungan dengan kemampuan seseorang
untuk mengatakan kebenaran.
6 Fidellity (Metepati Janji)
Prinsip ini dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan
komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya
dan menepati janji serta menyimpan rahasia pasien.
7 Confidentiality (Kerahasiaan)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang
klien harus dijaga privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam
dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka
pengobatan klien.
8 Accountability (Akuntabilitas)
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan
seorang professionaldapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau
tanpa terkecuali.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Aspek Legal Etik Keperawatan adalah Aspek aturan keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung
jawabnya pada berbagai tatanan pelayanan, termasuk hak dan kewajibannya
yang diatur dalam undang-undang keperawatan.
Sistem muskuloskeletal adalah suatu sistem yang terdiri dari tulang,
otot, kartilago, ligamen, tendon, fascia, bursae, dan persendian (Depkes,
1995: 3).
3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak, terutama penulis.
Mohon kritiik dan saran yang membangun demi menyempurnakan makalah
ini dilain kesempatan.
7
DAFTAR PUSTAKA