Anda di halaman 1dari 12

Hand Out Keperawatan Maternitas

Topik : PANGGUL & Siklus Menstruasi

Dosen : Arum Dewi S., S.Keb., Bd

 PANGGUL
Panggul yang dikenal penting dalam ilmu kebidanan adalah panggul kecil (pelvis
laminar) yang merupakan wadah alat kandungan dan menentukan bentuk jalan lahir,
sedangkan panggul besar (pelvis mayor) berfungsi mendukung isi perut dan bisa
menggambarkan keadaan panggul kecil.
Panggul wanita terdiri atas bagian-bagian berikut.
a. Bagian keras yang di bentuk ole 4 buah tulang.
1. 2 tulang pangkal paha (os.koksa).
2. 1 tulang kelangkang (os.sakrum).
3. 1 tulang tungging (os.koksigis)
b. Bagian lunak : diafragma pelvis, dibentuk oleh bagian-bagian berikut.
1. Pars muskularis levator ani.
2. Pars membranase
3. Ragio perineum

1) Bagian panggul yang keras


a. Tulang pangkal paha
Tulang pangkal paha terdiri atas tiga tulang yang berhubungan satu sama
lain pada asetabulum (cawan untuk kepala tulang paha ; caput femuralis)
1. Tulang asus (os ilium)
Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas
dan belakang dari panggul.
2. Tulang duduk (os ischium).
Terdapat pada sebelah bawah dari tulang usus. Bagian pinggir belakang
yang berduri adalah spina iskiadika, sedangkan bagian pinggir bawah
tulang duduk yang sangat tebal disebut tuber ischiadicum. Bagian
inilah yang mendukung berat badan kalau kita duduk.
3. Tulang kemaluan (os pubis)
Terletak dibawah dan depan dari tulang usus. Dengan tulang duduk,
tulang ini membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul yang disebut
foramen obturatorium.tangkai tulang kemaluan yang berhubungan
dengan tulang usus disebut ramus superior osis pubis, sedangkan yang
berhubungan dengan tulang duduk disebut ramus inferior ossis pubis.
Ramus kiri dan kanan membentuk arcus pubis,sedang hubungan antara
kanan dan kiri disebut simfisis.
b. Tulang kelangkang
Tulang ini berbentuk segitiga dengan lebar di bagian atas dan mengecil
dibagian bawah. Tulang ini terletak diantara kedua tulang pangkal paha
yang memiliki cirri-ciri sebagai berikut.
1. Terdiri atas dua ruas tulang yang berhubungan erat.
2. Permukaan depan licin dengan lengkungan dari atas kebawah dan dari
kanan maupun kiri.
3. Pada bagian kanan dan kiri, garis tengah terdapat lubang yang akan
dilalui saraf. Lubang tersebut dimanakan foramina sacralia anterior.
4. Tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pinggang ruas ke-5.
5. Tulang kelangkang yang paling atas mempunyai tonjolan besar
kedepan disebut promontorium.
6. Kesamping tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pangkal
paha melalui artikulasio sacro-iliaca.
7. Kebawah tulang kelangkang berhubungan dengan tulang tungging.
c. Tulang tungging
Tulang ini berbentuk segitiga dan terdiri atas 3-5 ruas yang bersatu. Pada
waktu persalinan, ujung tulang ini dapat ditolak sedikit ke belakang
sehingga ukuran panggul bertambah besar.

2) Bagian panggul yang lunak


Bagian yang membentuk dasar panggul disebut diafragma pelvis yang
dibentuk oleh bagian-bagian berikut ini.
a. Pars maskularis levator ani.
1. Muskulus pubococcygeus dari ossis pubis ke septum anococcygeum.
2. Muskulus iliococcygeus, dari arkus tandineus muskulus levator ani ke
os coccygeus dan septum anococcygeum.
3. Muskulus ischiococcygeus dari spina iskiadika kepinggir os sacrum
dan os koksigis.
b. Pars membranasea .
1. Hiatus urogenitalis.
 Terletak diantara kedua muskulus pubococcygeus.
 Berbentuk segitiga.
2. Diafragma urogenitalis.
 Menutupi hiatus urogenitalis.
 Bagian depannya ditembus oleh uretra dan vagina.
c. Ragio perineum
Merupakan bagian permukaan pintu bawah panggul terbagi menjadi
bagian-bagian berikut ini.
1. Bagian anal (sebelah belakang)
Terdapat muskulus sfingter ani eksternum yang mengelilingi anus dan
liang senggama bagian bawah.
2. Region urogenitalis
Terdapat muskulus ischiokavernosus dan muskulus transverses
perinei superfisialis.

3) Dinding Rongga Panggul


1. Dinding anterior : pendek, dibentuk oleh korpus, rami dan simfisis ossium
pubis.
2. Dinding posterior : dibentuk oleh permukaan ventral os sacrum dan os
koksigis, serta muskulus pyriformis yang membentang pada permukaan
ventral os sacrum dan diliputi oleh fascie pelvis.
3. Dinding lateral : di bentuk oleh bagian os koksa dibawah apertura pelvis
superior, membran obturatoria, ligamentum sakrotuberosum,ligamentun
sakrospinosum,dan muskulus obturator, internus dengan fescia obturatoria.
4. Dinding inferior / dsar panggul dibentuk : dientuk leh diafragma pelvis (mm.
levator ani, mm. koksigei, fascia diafragmatis pelvis, dan trigonum
urogenitale) yang berfungsi menahan alat-alat ronggga panggul. Diafragma
pelvis membagi lagi rongga panggul bagian bawah menjadi bagian rongga
panggul utam (bagian atas diafragma pelvis) dan bagian perineum (bagian
bawah diafragma pelvis).
Beberapa fungsi umum panggul wanita adalah sebagai berikut.
a. Bagian keras panggul wanita.
Panggul besar untuk menyangga isi abdomen.
Panggul kecil untuk membentuk jalan lahir dan tempat alat genetalia.
b. Bagian lunak panggul wanita
 Membentuk lapisan dalam jalan lahir.
 Menyangga alat genetalia agar tetap dalam posisi yang normal saat hamil
maupun saat kala nifas.
 Saat persalinan, berperan dalam proses kelahiran dan kala plasenta.

4) Panggul kecil (pelvis minor)


Panggul kecil dalam ilmu kebidanan mempunyai arti penting karena merupakan
tempat alat reproduksi wanita dan membentuk jalan lahir. Jalan lahir berbentuk
corong dengan luas bidang yang berbeda-beda sehingga dapat menentukan posisi
dan letak terendah janin yang melalui jalan lahir itu.
Ciri-ciri khas jalan lahir adalah sebagai berikut.
1. Terdiri atas empat bidang.
a. Pintu atas panggul.
b. Bidang terluas panggul.
c. Bidang tersempit panggul.
d. Pintu bawah panggul.
2. Jalan lahir merupakan corong yang melengkung ke depan dengan sifat
berikut.
a. Jalan lahir depan panjangnya 4,5 cm.
b. Jalan lahir belakang panjangnya 12,5 cm.
c. Pintu atas panggul menjadi pintu awah panggul seolah berputar
90derajat.
d. Bidang putar pintu atas panggul menjadi pintu bawah panggul terjadi
pada bidang tersempit.
e. Pintu bawah panggul buklanlah satu bidang, tetapi dua segitiga dengan
dasar pada :
 Segitiga belakang pangkal (dasar) pada tuber ossis ischiidan ujung
belakangnya os sacrum;
 Segitiga depannya dengan ujung (puncak) pada simfisis pubis.
1. Pintu atas panggul (P.A.P)
Pintu atas panggul merupakan bulatan oval dengan panjang kesamping dan
dibatasi oleh bagian-bagian berikut.
a. Promontorium.
b. Sayap os sakrum.
c. Linea terminalis kanan dan kiri.
d. Pinggir atas simfisispubis.
Pada pintu atas panggul (PAP) di tentukan tiga ukuran penting yaitu ukuran
muka belakang (konjugata vera), ukuran melintang (diameter transversa), dan
ukuran serong (diameter oblique).
a. Ukuran muka belakang (kunjugata vera).
Panjang sekitar 11 cm, tidak dapat diukur secara langsung, tetapi
ukurannya dapat diperhitungkan melalui pengukuran konjugata diagonalis.
Konjugata diagonalis terletak antara promontrium dan tepi bawah simfisis
pubis. Konjugata vera (CV)= CD-1,5 cm. konjugata obstetrikayaitu ukuran
antar promontrium dengan tonjolan simfisis pubis.
b. Ukuran melintang (diameter transversa).
Jarak antara kedua linea terminalis diambil tegak lurus pada kunjugata
vera, ukurannya 12,5-13,5 cm
c. Ukuran serong (diameter oblique).
Jarak antara artikulasio sacro-iliacia menuju tuber kulum pubikum yang
bertentangan. Kedua ukuran ini tidak dapat diukur pada wanita yang masih
hidup. Ukuran normalnya kurang lebih 13 cm.

2. Bidang terluas panggul


Merupakan bidang dengan ukuran-ukuran terbesar. Bidang ini terbentang
antara pertengahan simfisis, pertengahan asetabulum, serta pertemuan antara
ruas kedua dan ketiga tulang kelangkang. Ukuran muka belakang 11,75 cm,
sedangkan ukuran melintang 12,5 cm.
3. Bidang sempit panggul
Bidang ini mempunyai ukuran-uuran terkeciljalan lahir. Membentang setinggi
tebi bawah simfisis menuju kedua spina iskiadika dan memtong tulang
kelangkang setinggi 1-2 cm diatas ujungnya. Ukuran muka belakang 11,5 cm
dan ukuran melintangnya 10 cm. bidang ini merupakan titik putar dari PAP
menjadi PBP. Kesempitan PBP biasanya disertai kesempitan bidang sempit
panggul.
4. Pintu bawah panggul (P.B.P)
Pintu bawah panggul terdiri atas dua segitiga dengan dasar yang sama.
Segitiga depan : dasarnya tubur ossis iskiadika dengan dibatasi orcus pubis.
Segitiga belakang : dasarnya tuber ossis iskiadika dengan dibatasi oleh
ligamentum sakrotuberosum kanan dan kiri. Ukuran muka belakang 11,5 cm
( tepi bawah simfisis menuju ujung tulang kelangkang,ukuran melintang 10,5
cm jarak antara kedua tuber ossis iskiadika kanan dan kiri, serta diameter
sagitalis posterior 7,5bcm (ujung tulang kelangkang ke pertengahan ukuran
melintang.

Bidang pelvis diameter Ukuran


(cm)
Pintu atas panggul (pelvic inlet) Konjugata vera 11,5
Knjugata obsterik 11,0
Transversal 13,5
Oblik 12,5
Posterior sagital 4,5
Diameter terbesar Anteroposterior 12,75
transversal 12,5
Pitu tengah panggul (pelvic Anteroposterior 12,0
Interspinarum 10,5
midplane)
Posterior sagital 4,5-5,0
Pintu bawah panggul (pelvic AP anatomik 9,5
AP obstetric 11,5
outlet)
Intertuberosum 11
Posterior sagita 7,5

5) Ukuran panggul
Beberapa ukuran panggul adalah sebagai berikut.
1. Distantia spinarum.
Jarak antara spina iliaka anterior superior iliaka anterior kanan dan kiri,
ukuran normal 24-26 cm.
2. Distantia kristarum
Jarak yang terjauh antar Krista iliaka kanan dan kiri 28-30 cm.
3. Konjugata eksterna (boudeloque)
Jarak antara pinggir atas simfisis dan ujung prosessus spinosum ruang tulang
lumba ke-V kurang lebih 18-20 cm.
4. Ukuran lingkar panggul.
Dari pinggir atas simfisis ke pertengahan antara spina iliaka anterior superior
dan trokhanter mayor sepihak, kemudian kembali melalui tempat yang sama,
dipihak yang lain ukurannya kurang lebih 80-90 cm.

Inklinasi panggul adalah sudut yang terbentuk antara bidang yang


melalui aperture pelvis superior dengan bidang horizontal (pada keadaan
normal sebesar 60 derajat).

Bagian diatas/kranial terdapat aperture pevis superior disebut pelvis


spurium (pelvis major), merupakan bagian bawah/kaudal dari pada rongga
abdomen. Makna obstetriknya adalah untuk menahan alat-alat dalam rongga
perut dan menahan uterus yang berisi fetus yang terus bertambah besar secara
mulai bermakna mulai usia kehamilan bulan ketiga.

Bagian dibawah/kaudal terhadap apertura pelvis superior disebut pelvis


verum (pelvis minor), merupakan rongga panggul yang sangat menentukan
kapasitas unutuk jalan lahir bayi pada waktu persalinan (verum=sebenarnya,
disebut juga true pelvis).

Sumbu panggul adalah garis yang menghubungkan pusat-pusat dari


beberapa bidang di dalam panggul berupa garis yang lurus dibagian atas
sampai suatu titik sedikit atas spina iskiadika dan kemudian melengkung
kedepan di daerah PBP.

Bidang hodge adalah bidang khayal untuk menuntukan seberapa jauh


bagian depan anak turun kedalam rngga panggul.

HODGE I = sama dengan PAP

HODGE II= sejajar Hodge I melalui pinggir bawah simfisis

HODGE III = sejajar Hodge I melalui spina iskiadika

HODGE IV = sejajar HodgeI melalui ujung os koksigis.

6) Bentuk panggul
Caldwell-mly mengemukakan empat dasar panggul yang didasarkan pada bentuk
segmen posterior dan anterior dari PAP yaitu sebagai berikut.
1. Tipe gynecoid : bentuk pintu atas seperti elips melintang kiri-kanan, hampir
mirip lingkaran. Diameter transversal terbesar terletak ditengah. Dinding
samping panggul juga lurus. Tipe ini merupakan jenis panggul tipikal wanita
(female type).
2. Tipe anthropoid : bentuk pintu atas panggul seperti elips membujur
anteroposterior. Diameter transversal terbesar juga terletak ditengah.
Dinding samping panggul juga lurus. Tipe ini merupakan jenis panggul
tipikal glongan kera (ape type).
3. Tipe android : bentuk pintu atas panggul seperti segi tiga. Diameter
transversal terbesar teletak di posterior dekat sakrum. Dinding samping
panggul membentuk sudut yang makin sempit kearah bawah. Merupakan
jenis panggul tipikal pria (male type).
4. Tipe platypelloid : bentuk pintu atas panggul seperti “kacang” atau “ginjal” .
diameter transversal terbesar juga terletak ditengah. Dinding samping
panggul membentuk sudyt yang semakin lebar kearah bawah.

Perbedaan bentuk panggul wanita dan pria adalah sebagai berikut.


a. Pada wanita pada pelvis spurium dangkal , SIAS menghadap ke
ventral. Pada pria, dinding pelvis spurium tajam/curam, SIAS
menghadap kemedial.
b. Pada wanita, aperture pelvis superior berbentuk oval. Pada pria,
aperture pelvis superior berbentuk heart-shaped, lengkung, dengan
promotorium os sakrum mennjol ke anterior.
c. Pada wanita, pelvis verum merupakan segmen pendek suatu kerucut
panjang. Pada pria, pelvis verum merupakan segmen panjang suatu
kerucut pendek.
d. Pada wanita, ukuran-ukuran diameter rongga panggul lebih besar
(perbedaan sampai sebesar 0,5-1,5 cm) dibandingkan ukuran-ukuran
diameter rongga panggul pria.
e. Pada wanita, apertura pelvis inferior berbentuk bundar, diameter lebih
beasar. Pada pria, apertura pelvis inferior berbentuk lonjong dan kecil.
f. Pada wanita, angulus subpubikus adalah sudut lebar/besar. Pada pria,
angulus subpubikus merupakan sudut tajam/kecil.

 MENSTRUASI

Pada umumnya setiap periode menstruasi yang dialami oleh wanita akan
terjadi sekitar 3-5 hari, sementara siklus nya akan dapat berlangsung selama 28 hari.
akan tetapi masa menstruasi yang akan dialami oleh setiap wanita biasanya akan
memiliki karakteristik masing-masing sehingga akan sulit untuk menentukan mana
yang normal dan mana yang tidak normal. biasanya beberapa wanita akan mengalami
periode menstruasi yang sangat singkat, sementara yang lain akan lebih panjang, dan
biasanya volume menstruasi akan terdapat pada beberapa banyak wanita, dan
sementara yang lain akan lebih sedikit.Pada wanita yang sehat dan tidak hamil, setiap
bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat kandungannya yang disebut
menstruasi (haid). Ada 3 fase yang dialami setiap wanita selama menstruasi,
yaitu :

1. Fase Folikuler adalah dimana kdar FSH ( Folicle Stimulating Hormone ) sedikit
meningkaat sehingga merangsang tumbuhnya 3 – 30 folikel ovarium ( kantung
dinding telur ) yang masing – masing mengandung 1 sel telur.
2. Fase Ovulatior adalah dimana kadar LH ( Luteinizing Hormone ) meningkat dan
folikel yang matang akan menonjol ke permukaan ovarium ( dinding telur ) untuk
melepaskan sel telur ( ovulasi ). Sel telur biasanya dikeluarkan dalam waktu 16 –
32 jam setelah terjai peningkatan kadar LH. Dalam fase ini biasanya wanita
mengalami gangguan nyeri pada perut bagian bawah, rasa itu bisa berlangsung
dalam beberapa menit bahkan sampai beberapa jam.
3. Fase Luteal adalah lepasnya sel telur dari indung telur selama 14 hari, dan folikel
ovarium ( kantung induk telur ) akan menutup kembali dan membentuk kopus
luteum yang menghasilkan hormon progesteron dalam jumlah besar.

Tetapi perlu diketahui setelah 14 haari kropus luteum akan hancur dan selama dalam
fase ini seorang wanita juga akan mengalami peningkatan suhu tubuh sampai siklus
yang baru akan dimulai, keculai jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus
luteum akan menghasilkan HCG ( Human Chorionic gonadotropin ) hormon ini akan
menjaga kropus luteum yang menghasilkan hormon progesteron sampai janin bisa
menghasilkan hormonnya sendri. Fase Luteal biasanya ditandai sebagai fase bagi
wanita yang ingin hamil.

Pada siklus menstruasi, selaput lendir rahim terjadi perubahan-perubahan


yang berulang-ulang dari hari ke hari. Selama satu bulan mengalami 4 masa
(stadium).

1. Stadium menstruasi (desquamasi).


Pada masa ini, endmetrium terlepas dari dinding rahim disertai dengan
perdarahan., hanya lapisan tipis yang tertinggal disebut stratum basale. Stadium
ini berlangsung selama 4 hari. Melalui haid, keluar darah, potongan-potngan
endometrium, dan lender dari serviks. Darah ini tidak membeku karena adanya
fermen(biokatalisator) yang mencegah pembekuan darah dan mencairankan
potongan-ptongan muksa. Banyaknya perdarahan selama haid kurang lebih 50 cc.

2. Stadium post menstruum (regenerasi)


Luka yang terjadi karena endometrium terlepas, lalu berangsu-angsur ditutup
kembali leh selaput lendir baru dari sel epitel kelenjar endometrium. Tebal
endrometrium kira-kira 0,5mm. stadium ini berlangsung selama 4 hari.
3. Stadium inter menstruum (proliferasi).
Pada masa ini endometrium tumbuh menjadi tebal kurang lebih 3,5mm, kelenjar-
kelenjarnnya tumbuh lebih cepat dari jaringan lain. Stadium ini berlangsung
kurang lebih 5-14 hari dari hari pertama haid.
4. Stadium pra menstruum (sekresi )
Pada stadium ini, endometrium tetap tebal, tetapi bentuk kelenjar berubah
menjadi panjang dan berliku-liku serta mengeluarkan getah. Dalam endometrium
telah tertimbun glikogen dan kapur yang diperlukan sebagai makanan untuk sel
telur. Perubahan ini dilakukan untuk mempersiapkan endometrium dalam
menerima sel telur.

Lapisan endmetrium dapat terlihat yaitu lapisan atas yang padat (stratum
kompaktum) yang hanya ditembus oleh saluran-saluran keluar dari kelenjar. Lapisan
stratum spongeosum memiliki banyak lubang lubang karena terdapat rongga dari
kelenjar, sedangkan lapisan bawah disebut stratum basale. Stadium ini berlangsung
14-28 hari. Jika tidak terjadi kehamilan, maka endometrium dilepas dengan
perdarahan dan berulang lagi siklus menstruasi.

Dibawah ini ada empat jenis Siklus Menstruasi Tidak Normal diantara nya adalah :

a. Metrorrhagia, menstruasi yang ada secara tidak teratur dan menstrruasi ini akan
mungkin terjadi pada setiap 3-6 minggu sekali.

b. Oligomenorrhea, arus menstruasi yang terjadi amat ringan dan tidak sering terjadi
pada sebagian wanita yang akan mengalami kondisi ini, menstruasi mereka
mungkin hanya 2 kali dalam setahun
c. Polymoenorrhea, menstruasi yang akan terjadi lebih sering, dan umumnya wanita
yang mengalami polymenorrhea akan myngkin menantikan menstruasi mereka 2-3
minggu sekali.

d. Menorrhagia, yaitu pendarahan yang sangat hebat pada saat selama menstruasi, dan
tak jarang hal ini dapat membutuhkan konsultasi dokter dan pengobatan yang lebih
lanjut.

Gejala adanya Siklus Menstruasi Tidak Normal diantara nya adalah :

 Apabila usia nya sudah mencapai 16 tahun akan tetapi belum juga mengalami
menstruasi yang pertama

 Pada periode menstruasi anda yang biasnya ada akan tetapi tiba-tiba berhenti
padahal tidak hamil.

 Terjadi pendarahan menstruasi yang berlangsung lama hingga lebih dari 7 hari

 Panjang siklus menstruasi akan terpisah lebih lama 35 hari kurang dari 21 hari
terhitung pada saat hari pertama pendarahan menstruasi akan terjadi ke hari
pertama pendarahan siklus berikutnya.

 Adapula pendarahan yang terjadi di luar jadwal menstruasi yang terjadi biasa nya
(misalnya siklus menstruasi yang sudah selesai, namun dua atau tiga hari
berikutnya akan terjadi pendarahan lagi)

 Tidak akan mengalami periode menstruasi selama tiga bulan berturut-turut atau
lebih padahal anda belum memasuki masa perimenopause.

 Akan mengalami periode menstruasi yang tidak teratur paahal anda belum
memasuki adanya masa perimenoupase (menjelang menopause).

Anda mungkin juga menyukai