Anda di halaman 1dari 29

Ns.

Catur Prasastia Lukita Dewi,


S.Kep.,M.Kes
 Pada awal pembelajaran mahasiswa akan
mendapat materi tentang perspektif
keperawatan medikal Bedah
 Meningkatkan kesadaran dan wawasan
mahasiswa tentang peran dan fungsi seorang
perawat dalam bidang keperawatan medikal
bedah
 KMB disajikan pada semester 3-7
 Distribusi KMB: per-sistem
 CARDIOVASCULAR,
 PERSEPSI SENSORI
 PENCERNAAN
 PERKEMIHAN
 INTEGUMEN
 RESPIRASI
 MUSKULOSKETAL
 NEUROBIHAVIOR
 IMUN & HEMATOLOGI
berbagai penyebab patologis seperti
 Infeksi atau peradangan,
 Kongenital,
 Neoplasma
 Trauma
 Degeneratif
 Membahas tentang masalah
kesehatan
yang lazim terjadi pada usia dewasa
baik yang bersifat akut maupun
kronik dengan atau tanpa tindakan
operatif
 Lingkup garapan keperawatan adalah
KDM, penyimpangan dan intervensinya.
 lingkup garapan keperawatan medikal
bedah adalah segala hambatan
pemenuhan kebutuhan dasar yang
terjadi karena perubahan fisiologis pada
satu atau berbagai sistem tubuh; serta
modalitas dan berbagai upaya untuk
mengatasinya.
 Klien sebagai mahluk yang holistic, yang
harus dipenuhi segala KDMnya , baik
biologis, psikologis, social dan spiritual yang
diberiakan secara komprehensif
 Yankep memperhatikan aspek kemanusiaan
setiap pasien berhak mendapatkan
perawatan tanpa membeddakan suku,
kepercayaan, status social, agama dan
ekonomi
 profesi yang unik menangani
respon manusia dalam menghadapi
masalah kesehatan
 secara esensial menyangkut
kebutuhan dasar manusia, ini
menempatkan art and science sama
pentingnya.
 keperawatan diaplikasikan pada manusia
kadang kurang bisa diprediksi (hasilnya).
 Ini terjadi bukan karena sains keperawatan
tidak precise tetapi lingkup garapan
keperawatan adalah respon manusia dan
tidak ada ketentuan bahwa perilaku manusia
akan sama dihadapkan pada stimulus yang
sama.
 Human side dari keperawatan inilah yang
disebut art atau kiat.
 Berkenaan dengan ketrampilan-ketrampilan
 tehnis atau prosedur-prosedur

 untuk membantu klien mengatasi masalah


kesehatannya dan memenuhi kebutuhan
dasarnya.
 Perawat harus dapat mengkaji kapan
suatu data menjadi indikasi adanya
masalah, dan perlakuan seperti apa
untuk mengatasi masalah tersebut.

 Menggunakan tehnik Problem Solving


 Keperawatan pada dasarnya
adalah human science and human care

 Caring menyangkut upaya


memperlakukan klien secara manusiawi
dan utuh sebagai manusia yang berbeda
dari manusia lainnya
 Respon manusia terhadap masalah
kesehatan baik actual maupun potensial
 fokus keperawatan
 Lingkup garapan keperawatan

Ketidak mampuan klien untuk


Memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri (self-
care-deficit)
Basis intervensi keperawatan

Meningkatnya tuntutan akan kemandirian atau


menurunnya kemampuan untuk dapat:
 Memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri.
 Meningkatnya tuntutan atau menurunnya
kemampuan untuk pemenuhan kebutuhan
dasarnya
 asuhan keperawatan pada klien DEWASA yang
mengalami gangguan fisiologis baik yang nyata
atau terprediksi mengalami gangguan karena
adanya penyakit, trauma atau kecacatan.

 Asuhan keperawatan meliputi perlakuan


terhadap individu untuk memperoleh
kenyamanan; membantu individu dalam
meningkatkan dan memepertahankan
kesehatannya
 Meningkatkan & mempertahankan
Kesehatannya
 melakukan prevensi
 Deteksi dan mengatasi kondisi berkaitan
dengan penyakit
 mengupayakan pemulihan klien
langkah-langkah praktek Keperawatan
 pengkajian,
 perencanaan,
 implementasi
 evaluasi

 bio-psiko-sosial & Spiritual klien dalam


merespon gangguan fisiologis sebagai akibat
penyakit, trauma atau kecacatan.
 Klien yang ditangani dalam praktek
keperawatan medikal bedah adalah orang
dewasa,
 Pendekatan “one-to-one basis”.
 Kategori “dewasa” berimplikasi pada
pengembangan yang dijalani sesuai Tugas-
tugas perkembangan yang berdampak pada
perubahan peran dan respon psikososial
 Praktek keperawatan adalah
perwujudan profesi, dalam hal
ini adalah hubungan
professional antara perawat-
klien yang didasarkan pada
kebutuhan dasar klien,
 Intervensi keperawatan untuk
membantu memenuhi
kebutuhan dasar klien
tersebut didasari oleh
penalaran legal etis disertai
dengan pendekatan yang
manusiawi (humane).
 Intervensi tersebut dilakukan melalui
kerjasama dengan klien, dengan atau tanpa
kolaborasi denagn profesi kesehatan lain
sesuai dengan lingkup wewenang dan
tanggung jawabnya.
 promotif
 yaitu membantu seseorang baik yang sehat maupun
disable untuk meningkatkan level of Wellness
 preventif
 mencegah penyakit dan atau kecacatan,
 restoratif & rehabilitatif
 asuhan selama kondisi sakit dan upaya pemulihannya,
 consolation of the dying
 pendampingan bagi klien yang menghadapi kematian

Anda mungkin juga menyukai