Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
ICU merupakan unit yang merawat pasien dengan penyakit kritis yang
mengalami kegagalan akut satu atau lebih organ vital yang dapat mengancam
jiwa sehingga memerlukan propilaksis monitoring ketat dan memerlukan staff
khusus serta peralatan khusus. Konsep definisi dari University of California
Davis Health System (2009) bahwa Penggunaan staf yang khusus dan
perlengkapan yang khusus yang di tujukan untuk observasi, perawatan dan
terapi pasien kritis yang mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa
juga tertera dalam Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit Kep.
Menkes RI nomor 1778/MENKES/SK/XII/2010.
Menurut Hyzy (2010) karakteristik pelayanan keperawatan kritis di
unit perawatan intensif adalah kecepatan respon pelayanan terhadap pasien
dengan kondisi kritis dan ketenagaan yang terdiri dari interdisiplin keilmuan
kesehatan dengan kualifikasi dan pelatihan khusus perawatan intensif.
Elektrokardiogram merupakan salah satu alat yang mendukung terapi
pada pasien kritis dan dapat dugunakan untuk monitor jantung sehingga
memungkinkan perawat dan dokter memantau secara terus menerus ritme dan
denyut jantung dari pasien. Pemasangan alat ini tentu membutuhkan
ketrampilan yang baik sehingga tidak menimbulkan salah penafsiran dari
hasil, maka dari itu kami membuat makalah yang berjudul “PROSEDUR
PEMASANGAN EKG 12 LEAD”.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prosedur pemasangan alat EKG pada pasien kritis?
2. Lead manakah yang perlu diobservasi pada pasien kritis?
3. Apa saja hal-hal yang perlu diobservasi pada monitor EKG?

1
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Mahasiswa diharapkan dapat mengerti tentang EKG 12 Lead
Tujuan Khusus :
1. Mahasiswa mengetahi pengertian EKG
2. Mahasiswa mengetahui tujuan pemasangan EKG pada klien kritis.
3. Mahasiwa mengetahui indikasi dan kontraindikasi apa saja yang
memerlukan pemasangan EKG.
4. Mahasiswa mengetahui persiapan apa saja yang diperlukan
sebelumpemasangan alat EKG baik dari sisi pasien, alat dan bahan
5. Mahasiswa mengetahui prosedur pemeriksaan EKG pada pasien kritis
6. Mahasiswa mengetahui hal-hal yang perlu diobservasi pada monitor alat
EKG

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Elektrokardiogram (EKG) atau electrocardiogram (ECG) adalah
tes medis untuk mendeteksi kelainan jantung dengan mengukur aktivitas
listrik yang dihasilkan oleh jantung, sebagaimana jantung berkontraksi.
EKG dapat membantu mendiagnosis berbagai kondisi kesehatan seperti
aritmia jantung, pembesaran jantung, peradangan jantung (perikarditis atau
miokarditis), dan penyakit jantung koroner.
Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu sinyal yang dihasilkan oleh
aktifitas listrik otot jantung. EKG ini merupakan rekaman informasi
kondisi jantung yang diambil dengan memasang electroda pada badan.
Rekaman EKG ini digunakan oleh dokter ahli untuk menentukan kodisi
jantung dari pasien. Sinyal EKG direkam menggunakan
perangkat elektrokardiograf.
Mesin yang mencatat EKG disebut dengan elektrokardiograf.
Elektrokardiograf akan mencatat aktivitas listrik otot jantung dan
menampilkan data ini pada layar visual atau pada kertas print. Data ini
yang kemudian akan ditafsirkan oleh dokter yang ahli.

B. Sadapan dan Lead EKG


Aktivitas listrik jantung dapat dilihat melalui monitoring jantung yang terus
menerus atau melalui gambaran EKG yang merefleksikan aktifitas jantung
pada saat tertentu. Lead yang ditempatkan pada pasien memberikan
gambaran berbeda untuk dilihat. 12 lead EKG memberikan 12 posisi
gambar yang berbeda mengenai jantung, dan penggunaan 18 lead EKG
berarti akan memberikan 18 gambaran yang berbeda. Kesemua bentuk
gelombang akan mengalami perubahan ketika muncul di bagian lead yang
berbeda untuk monitoring jantung secara terus menerus (misalnya pasien di

3
ICU) maka lead II yang biasanya digunakan, karena bentuk gelombangnya
yang positif (tegak).
Untuk memahami EKG, harus memahami terlebih dahulu mengenai Lead
Sandapan/dudukan utama). Saat kita melakukan perekaman EKG pada
pasien maka akan ada hasil rekam EKG. Seperti dibawah ini :

Gambar I
Contoh hasil perekaman normal EKG 12 Lead

Dalam hasil rekam EKG tersebut tampak gambar gelombang yang


mempunyai bentuk yang berbeda-beda. Hasi rekaman EKG diatas disebut
Perekaman EKG 12 Lead sehingga menyajikan 12 gambar yang berbeda
yaitu: lead I,II,III,aVR,aVL,aVF, V1,V2,V3,V4,V5, dan V6.
12 lead itu muncul dari Elektroda yang ditempatkan pada dada klien
yang berjumlahn 6 buah dan elektroda yang berbentuk seperti penjepit yang
berjumlah 4 buah yang ditempatkan pada ekstremitas klien. Elektroda-
elektroda ini diletakan pada kulit untuk mengukur arah listrik jantung yang
nantinya di transformasikan dalam bentuk gelombang pada kertas EKG.

4
Gambar II
Pemasangan 3 elektroda bagian ekstremitas dan 1 elektroda sebagai ground

Terdapat tiga jenis sadapan pada perekaman EKG 12 lead yaitu Sadapan
Bipolar, sadapan Unipolar ekstremitas dan Sadapan Unipolar Precordial.
a. Sadapan Bipolar :
Terdapat tiga sadapan bipolar yaitu pada lead I, II dan III. Setiap
sadapan mempunyai sudut pandangnya sendiri terhadap jantung. Lead
I, tangan kanan negatif mengarah ke tangan kiri yang positif. Lead II,
tangan kanan negatif mengarah ke kaki kiri yang positif. Sedangkan
lead III, tangan kiri positif mengarah ke kaki kiri positif juga.
Dalam penerapannya di gambaran EKG, lead yang mengarah ke
arah yang positif normal nya akan berdefleksi positif pada gambaran
EKG. Hasil EKG yang paling jelas yaitu pada lead II karena lead II
searah dengan vektor jantung. Di lead II dalam perekaman ekg
dikhususkan dengan perekaman selama 6 detik.

5
Gambar III

Gambar Lead 1, II dan Lead III

b. Sadapan Unipolar Ekstremitas


Terdapan tiga sadapan unipolar ekstremitas antara lain:
1) aVR (Augmented Voltase Right Hand) yaitu sadapan yang
terletak pada tangan kanan sebagai kutub negatif, dengan sudut
-150o.
2) aVL (Augmented Voltase Left Hand) yaitu sadapan yang
terletak pada tangan kiri sebagai kutub positif, dengan sudut
-30o.
3) aVF (Augmented Voltase Foot) yaitu sadapan yang terletak
tungkai sebagai kutub positif, dengan sudut +90o.
(Dari keenam lead yang sudah dipastikan sebagai sistem
hexaxial reference yaitu Jantung diasumsikan berada ditengah-

6
tengan dan merupakan sebagai sumbu utama dimulainya arah
vektor).
Gambar IV
Gambar aVR, aVL dan aVF

c. Sadapan Unipolar Precordial


Terdapat dua belas sadapan unipolar precordial yaitu V1, V2, V3,
V4,V5, V6, V7, V8, V9 dan 3VR, 4VR, 5VR.
Letak sadapan unipolar precordial, yaitu:
V1 : Sebelah kanan sternum antara ICS 4 dan 5
V2 : Sebelah kiri sternum antara ICS 4 dan 5
V3 : Diantara V2 dan V4
V4 : Garis Midklavikula kiri antara ICS ke 5 dan 6
V5 : Garis axillaris anterior sejajar V4
V6 : Garis midaxillaris sejajar V5
V7 : Ruang interkostal V garis aksila posterior kiri
V8 : Ruang interkostal V garis skapula posterior kiri
V9 : Ruang interkostal V samping kiri tulang belakang
V3R : Antara V1-V4R
V4R : Ruang interkostal ke-5 garis midklavikula kanan
V5R : Ruang interkostal ke-5 garis axillaris anterior sejajar V4R
Gambar V

Setelah kita paham dengan 3 jenis sadapan diatas. Sebenarnya ada


hal yang sangat penting untuk penerapannya di klinis, sadapan EKG yang
dilakukan kepada klien ada 3 kategori, yang pertama sadapan dasar 12
lead, sadapan 15 lead dan sadapan 18 lead. Yang termasuk sadapan dasar
12 lead yaitu lead I, II, III, aVR, aVL, aVF, V1, V2, V3, V4, V5 dan V6.

7
Sadapan 15 lead yaitu sadapan dasar 12 lead ditambah V7, V8 dan V9,
sadapan tersebut digunakan pada kasus seperti penyakit jantung koroner
yang kita curigai terjadi iskemik, injury ataupumn infark dibagian
posterior. Sedangkan sadapan 18 lead yaitu sadapan 15 lead ditambah
V3R, V4R dan V5R, sadapan tersebut digunakan apabila ada kecurigaan
letak jantung disebelah kanan.

C. Tujuan tindakan EKG


1. Mengetahui adanya kelainan-kelainan irama jantung dan otot jantung
contoh : hipertorofi
2. Mengetahui posisi jantung di dalam rongga dada
3. Mengetahui pengaruh/efek obat-obat jantung
4. Mengetahui adanya ganguan-gangguan elektrolit
5. Memperkirakan adanya pembesaran jantung/hipertropi atrium dan
ventrikel
6. Menilai fungsi pacu jantung.
7. Mengetahui Pola aktifitas listrik jantung yang dapat menyebabkan
gangguan irama jantung.

D. Indikasi Pemasangan EKG


1. Cacat jantung bawaan yang melibatkan sistem kelistrikan jantung
2. Aritmia (irama jantung abnormal - cepat, lambat atau denyutnya tidak
teratur)
3. Kerusakan jantung seperti ketika salah satu arteri jantung tersumbat
(oklusi koroner)
4. Suplai darah yang buruk ke jantung
5. Posisi normal dari jantung
6. Peradangan jantung - perikarditis atau miokarditis
7. Serangan jantung selama di ruang gawat darurat atau pemantauan di
ruang ICU (intensive care unit)
8. Gangguan sistem konduksi jantung

8
9. Ketidakseimbangan kimia darah (elektrolit) yang mengontrol aktivitas
jantung.
10. Adanya Perikarditis

E. KONTRAINDIKASI
Hampir tidak ada kontraindikasi untuk dipasangnya alat ekg pada pasien.

F. Komplikasi
EKG merupakan prosedur medis yang aman, dan sejauh ini belum
ditemukan risikonya. EKG tidak mengirimkan arus listrik ke tubuh Anda,
artinya Anda tidak terkena stroom. Hanya saja ada kemungkinan adanya
orang yang mungkin mengalami alergi atau sensitif terhadap elektroda yang
menyebabkan kulit mereka gatal dan kemerahan. Namun hal ini sangat
jarang terjadi.

G. Hal – Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemasangan EKG Pada


Pasien Kritis
Ketika menempel elektroda pada pasien prosedur yang harus diikuti yaitu :
1. Pilih posisi stabil. Hindari tonjolan tulang, sendi, dan lipatan pada
kulit. Area tempat melekatnya otot pada tulang menghasilkan antifak
gerakan yang paling sedikit
2. Cukur rambut tubuh yang berlebihan pada area pemasangan
3. Gosok area yang akan dicukur dengan kassa kering untuk
menghilangkan minyak dan debris. Diperlukan persiapan kulit dengan
alkohol untuk kulit yang berminyak, tunggu alkohol kering sebelum
dipasang elektroda. Reaksi kimia antara alkohol atau material dan zat
perekat yang digunakan dapat menyebabkan iritasi kulit atau
menyebabkan elektroda tidak menempel pada kulit.
4. Ganti elektroda setiap 2- 3 hari dan pantau adanya iritasi
5. Sebelum memasang elektroda pada tubuh klien, jelaskan tujuan dan
yakinkan pasien bahwa bunyi alarm monitor yang dapat nyala

9
sewaktu – waktu bukan indikasi adanya masalah denyut jantung tetapi
juga ketika elektroda lepas atau tidak terhubung.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Elektrokardiogram adalah tes medis untuk mendeteksi kelainan jantung
dengan mengukur aktivitas listrik yang dihasilkan oleh jantung.
Lead yang ditempatkan pada pasien memberikan gambaran berbeda
untuk dilihat. 12 lead EKG memberikan 12 posisi gambar yang berbeda
mengenai jantung dimna kesemua bentuk gelombang akan mengalami
perubahan ketika muncul di bagian lead yang berbeda untuk monitoring
jantung secara terus menerus (misalnya pasien di ICU) maka lead II yang
biasanya digunakan,karena bentuk gelombangnya yang positif (tegak).
Terdapat tiga jenis sadapan pada perekaman EKG 12 lead yaitu Sadapan
Bipolar, sadapan Unipolar ekstremitas dan Sadapan Unipolar Precordial.
Tujuan pemeriksaan elektrofisiologi digunakan untuk mendiagnosis dan
mengevaluasi intervensi dalam pengobatan aritmia. Sehingga perawat dan
dokter dapat menerapkan perawatan segera terutama pada pasien kritis.

B. Saran

10
Mengingat pentingnya monitoring status kardiak pada pasien kritis, maka
diharapkan :
1. Mahasiswa dapat mengerti gambaran 12 lead pada EKG.
2. Mahasiswa mengerti akan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pasien
kritis dan dapat bersikap sigap dalam menentukan intervensi pada pasien
yang tiba-tiba keadaannya buruk.
3. Mahasiswa tidak mengabaikan issue etik di kamar perawatan intensif saat
perawatan klien.

Lampiran 1

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMASANGAN EKG 12 LEAD

SOP PEMASANGAN EKG 12 LEAD

PENGERTIAN Alat untuk mendeteksi kelainan jantung dengan


mengukur aktivitas listrik yang dihasilkan oleh jantung,
sebagaimana jantung berkontraksi. EKG dapat
membantu mendiagnosis berbagai kondisi kesehatan
seperti aritmia jantung, pembesaran jantung, peradangan
jantung (perikarditis atau miokarditis), dan penyakit
jantung koroner
TUJUAN 1. Mengetahui adanya kelainan-kelainan irama
jantung dan otot jantung contoh : hipertorofi
2. Mengetahui posisi jantung di dalam rongga dada
3. Mengetahui pengaruh/efek obat-obat jantung
4. Mengetahui adanya ganguan-gangguan elektrolit
5. Memperkirakan adanya pembesaran
jantung/hipertropi atrium dan ventrikel
6. Menilai fungsi pacu jantung.

11
7. Mengetahui Pola aktifitas listrik jantung yang
dapat menyebabkan gangguan irama jantung.
INDIKASI 11. Cacat jantung bawaan yang melibatkan sistem
kelistrikan jantung
12. Aritmia (irama jantung abnormal - cepat, lambat
atau denyutnya tidak teratur)
13. Kerusakan jantung seperti ketika salah satu arteri
jantung tersumbat (oklusi koroner)
14. Suplai darah yang buruk ke jantung
15. Posisi normal dari jantung
16. Peradangan jantung - perikarditis atau miokarditis
17. Serangan jantung selama di ruang gawat darurat
atau pemantauan di ruang ICU (intensive care
unit)
18. Gangguan sistem konduksi jantung
19. Ketidakseimbangan kimia darah (elektrolit) yang
mengontrol aktivitas jantung.
20. Adanya Perikarditis
ALAT DAN 1. Mesin EKG yang dilengkapi dengan 3 kabel :
BAHAN
a. Satu kabel untuk listrik

b. Satu kabel untuk ground/bumi

c. Satu kabel untuk pasien

2. Plat elektroda :

a. Elektroda ektremitas diikatkan dengan ban


pengikat khusus

b. Elektroda pre cordial (dada) dengan balon


penghisap

12
3. Kertas tissue

4. Alkohol

5. Jelly

6. Bengkok

7. Sarung tangan bersih


PROSEDUR Tahap Pra Interaksi
1. Cuci tangan
2. Pakai sarung tangan bersih
Tahap Orietasi
1. Berikan salam dan tanyakan kembali nama pasien
2. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3. Jaga privacy pasien
Tahap Kerja
1. Posisikan pasien supinasi/posisi fowler
2. Minta/bantu pasien untuk melepas pakaian atas
3. Instruksikan pasien untuk tetap berbaring, tidak
bergerak, batuk atau berbicara
4. Bersihkan tempat penyandapan dengan tissue yang
dibasahi dengan alcohol/air, kemudian diberi jelly
Pasang elektroda ekstremitas :
a. Merah (RA) : pergelangan tangan kanan
searah telapak tangan
b. Kuning (LA) : pergelangan tangan kiri searah
telapak tangan
c. Hijau (LF) : kaki kiri sebelah dalam
d. Hitam (RF) : kaki kanan sebelah dalam
Pasang elektroda pre cordial (dada) :
a. C1 : sela iga (ICS) ke empat pada garis
sternal kanan
b. C2 : sela iga (ICS) ke empat pada garis
sternal kiri
c. C3 : terletak antara C2 dan C4
d. C4 : sela iga (ICS) ke lima pada garis mid
klavikula kiri

13
e. C5 : sejajar dengan C4 pada garis aksila
depan
f. C6 : sejajar dengan C4 pada garis aksila
tengah
5. Rekam EKG dengan cara tekan ON lalu START,
setelah selesai tekan OFF
6. Lepaskan elektroda, bersihkan bekas jelly dengan
tissue
7. Rapikan kembali alat-alat dan posisikan pasien
senyaman mungkin
Tahap Terminasi
1. Evaluasi perasaan pasien dan hasil rekaman
2. Simpulkan hasil kegiatan
3. Lepaskan sarung tangan
4. Cuci tangan
Dokumentasi
1. Catat dipinggir kiri atas kertas EKG : nama pasien,
umur, jam, dan tanggal perekaman
2. Catat hasil tindakan di catatan keperawatan
EVALUASI Penampakan visual klien
Hasil EKG

14
DAFTAR PUSTAKA

Patricia Gonce Morton ... [et al] ; alih bahasa, Nike Budhi Subekti ... [et al] ;
editor bahasa Indonesia, Fruriolina Ariani, Alfrina Hanny, Esty
Wahyuningsih, – Ed. 8 ; 2008 ; Keperawatan Kritis : Pendekatan Asuhan
Holistic ; Jakarta : EGC

Pusat jantung nasional, (2006). Materi Kursus EKG Praktik : National


Caardiovaskular center : JAKARTA.

Thaler MS, 2000, Satu-Satunya Buku EKG yang Anda Perlukan, Edisi 2,
Hipokrates, Jakarta.

NN ; http://dokumen.tips/documents/ekg-indikasi-dan-prosedur.html. Diakses
pada hari Jum’at 19 Mei 2017

NN ; https://www.scribd.com/doc/239795510/SOP-EKG Diakses pada hari


Jum’at 19 Mei 2017

NN ; https://www.academia.edu/19826565/SOP_Pemasangan_Elektrokardiogram
_EKG Diakses pada hari Jum’at 19 Mei 2017

15

Anda mungkin juga menyukai