Anda di halaman 1dari 20

ASKEP PROLAPS TALI PUSAT

11/10/16

BY
Ns

ASFENI,S.Kep M.Kes

11/10/16

DEFINISI

tali pusat adalah tali pusat


berada
di
samping
atau
melewati bagian terendah janin
dalam
jalan
lahir
sebelum
ketuban pecah.

Prolaps

MANIFESTASI KLINIK
11/10/16

Tali pusat kelihatan menonjol keluar dari


vagiana.
Tali pusat dapat dirasakan atau diraba
dengan tangan didalam bagian yang lebih
sempit dari vagina.
Keadaan
jalan lahir yang berbahaya
mungkin terjadi sebagai mana tali pusat
ditekan antara bagian presentase dan
tulang panggul.
Bradikardia janin ( DJJ <100x/menit)
Hipoksia Janin

PENATALAKSANAAN
11/10/16

Tali pusat berdenyut


Jika

tali pusat berdenyut, berarti janin


masih hidup.
Beri oksigen 4-6 liter/ menit melalui
masker atau nasal kanul
Posisi ibu Trendelenberg
Diagnosis tahapan persalinan melalui
pemeriksaan dalam segera.

11/10/16

Jika ibu pada persalinan kala I :


Dengan sarung tangan desinfeksi tingkat tinggi (DTT)
masukan tangan kedalam vagina dan bagian terendah
janin segera didorong ke atas, sehingga tahanan pada
tali pusat dapat dikurangi.
Tangan yang lain menahan bagian terendah di supra
bubis dan evaluasi keberhasilan reposisi.
Jika bagian terbawah janin sudah terpegang dengan
kuat diatas rongga panggul, keluarkan tangan dari
vagina, letakan tangan tetap diatas abdomen sampai
dilakukan sesio cesarea.
Segera lakukan seksio cesarea.
5

Jika ibu pada persalinan kala II :


11/10/16

Pada

persentasi
kepala,
lakukan
persalinan segera dengan ekstraksi
vakum atau ekstraksi cunam/forseps.
Jika
presentase
bokong/sungsang
lakukan ekstraksi bokong atau kaki
Jika letak lintang, siapkan segera seksio
caesarea.
Siapkan segera resusitasi neonatus.
.

Tali pusat tidak berdenyut


11/10/16

Jika

tali pusat tidak berdenyut berarti


janin telah meninggal. Keadaan ini sudah
tidak merupakan tindakan darurat lagi,
lahirkan
bayi
secara
normal
tanpa
mencederai ibu.
Pergunakan waktu untuk memberikan
konseling pada ibu dan keluarganya tentang
apa yang terjadi serta tindakanapa yang
akan dilakukan.

11/10/16

Polindes:
Lakukan pemeriksaan dalam bila ketuban sudah pecah
dan bagian terbawah janin belum turun
Jika teraba tali pusat, pastikan tali pusat masih
berdenyut atau tidak dengan meletakkan tali pusat
diantara 2 jari
Lakukan reposisi tali pusat. Jika berhasil usahakan
bagian terendah janin memasuki rongga panggul,
dengan menekan fundus uteri dan usahakan segera
persalinan pervaginam.
Suntikkan terbutalin 0,25 mg sub cutan
Dorong ke atas bagian terbawah janin dan segera
rujuk ke Puskesmas / RS.
8

11/10/16

Puskesmas
Penanganan sama seperti di atas.
Jika
persalinan pervaginam tidak mungkin
dilaksanakan, segera rujuk ke Rumah sakit.

Rumah Sakit.
Lakukan evaluasi atau penanganan seperti pada
manajemen medik.
Jika
persalinan pervaginam tidak mungkin
terjadi, segera lakukan seksio cesarea.
9

KOMPLIKASI
11/10/16

Hipoksia janin
Lilitan tali pusat dapat menyebabkan penekanan atau
kompresi pada pembuluh-pembuluh darah tali pusat.
Akibatnya, suplai darah yang mengandung oksigen dan zat
makanan ke bayi akan berkurang, mengakibatkan bayi
menjadi sesak atau hipoksia.
Distres janin sehingga bisa mengakibatkan bayi mati
Lilitan tali pusat secara berulang-ulang ke satu arah.
Biasanya terjadi pada trimester pertama atau kedua. Ini
mengakibatkan arus darah dari ibu ke janin melalui tali pusat
tersumbat total. Karena dalam usia kehamilan tersebut
umumnya bayi masih bergerak dengan bebas.
Infeksi intra partum
Infeksi bakteri tertentu, juga parasit dan virus dapat pula
ikut masuk ke janin melalui tali pusat. Karena fungsinya
sebagai selang penghantar makanan dan oksigen ke janin
sehingga tali pusat menjadi vital bagi pertumbuhan dan
perkembangan janin.

10

KONSEP DASAR
KEPERAWATAN
11/10/16

Pengkajian
Identitas

klien
Riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya
Riwayat kesehatan sekarang
Pemeriksaan umum : kesadaran, tanda vital,
keadaan umum.
.
11

11/10/16

Pemeriksaan Fisik
Kepala :
Rambut : Kebersihan kulit kepala
Wajah : Adanya kloasma gravidarum atau tidak
Mata : Konjungtiva anemis atau tidak, sklera ikterik
atau tidak.
Hidung : Kebersihansekret ada atau tidak, sinus
paranasal membesar atau tidak.
Mulut : Kebersihanmukosa mulut merah atau tidak,
gigi berlubang atau tidak.
Telinga :Kebersihan liang telinga, ada serumen atau
tidak.
Leher : Kelenjar tiroid membesar atau tidak.

12

11/10/16

Toraks :
Inspeksi: Frekuensi pernapasan teratur atau
tidak, pada payudara ada striae dan linea atau
tidak, areola mamae hiperpigmentasi atau tidak,
serta puting susu menonjol datar atau terbenam.
Palpasi : Ada pembengkakan pada payudara atau
tidak.
Auskultasi : Bunyi napas normal atau tidak,
bunyi jantung SI-S2 diapeks.

13

11/10/16

Abdomen :
Inspeksi : Ada striae dan linea atau tidak, ada
bekas luka operasi atau tidak.
Palpasi : Tinggi fundus uteri, pemeriksaan
leupold.
Auskultasi : DJJ normal tidak.
Vulva :
Kebersihan vulva, fluor albus ada atau tidak.
Ekstremitas :
Ada varises atau tidak, edema ada atau tidak.
Pemeriksaanvaginal toucher
Teraba tali pusat pada daerah ostium uterus

14

Diagnosa Keperawatan
11/10/16

Gangguan

pertukaran gas b/d perubahan aliran darah


ke plasenta atau melalui tali pusat (prolaps)
Ansietas b/d situasi, ancaman yang dirasakan oleh ibu
ataujanin
Risiko cedera terhadap janin b/d hipoksia janin
Ketidakefektifan koping b/d komplikasi persalinan
Risiko infeksi b/d adanya prosedur invasive

.
15

11/10/16

Diagnosa Keperawatan
Gangguan pertukaran gas b/d perubahan aliran darah
ke plasenta atau melalui tali pusat (prolaps)
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24
jam, diharapkan gangguan pertukaran gas dapat
diatasi dengan kriteria hasil:
Respon ventilasi membaik
Denyut jantung janin dalam batas normal
Intervensi :
Berikan terapi oksigen sesuai indikasi
Anjurkan klien untuk melakukan pergerakan
aktif yang tidak berlebihan
Pantau denyut jantung janin secara berkala 16

11/10/16

Ansietas b/d situasi, ancaman yang dirasakan oleh ibu ataujanin


Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam,
diharapkan klien dapat mengontrol kecemasannya dengan kriteria
hasil:
Kontrol diri agresi
Klien merasa nyaman
Intervensi :
Lakukan pendekatan pada klien dengan baik
Berikan informasi mengenai diagnosis, pengobatan, dan
prognosis
Gunakan mekanisme pertahanan diri yang sesuai pada
klien
Ajarkan klien dalam menggunakan tehnik relaksasi
Kolaborasikan dengan tenaga medis lain dalam
pemberian obat anti cemas
17

11/10/16

Risiko cedera terhadap janin b/d hipoksia janin


Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam,
diharapkan cedera tidak terjadi dengan kriteria hasil:
Saluran O2dan nutrisi pada janin kembali normal

Keamanan ibu terjaga


Berikan terapi oksigen sesuai indikasi
Intervensi :
Pantau aktivitas pergerakan serta denyut jantung
janin secara berkala
Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang
bernutrisi
Atur pola makan ibu guna membantu pemenuhan
nutrisi pada janin
18

11/10/16

Ketidakefektifan koping b/d komplikasi persalinan


Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan koping individu
menjadi efektif dengan kriteria hasil:
Klien memahami kondisinya saat ini
Klien mampu mengontrol/ membuat pertahanan diri
Klien mampu beradaptasi dengan keadaan
Intervensi :
Kaji tingkat kecemasan klien
Anjurkan klien untuk tetap relaks
Jelaskan kondisi yang dialami klien, serta
kemungkinan terbaik yang akan didapatkan klien
Berikan support terhadap klien
Hindarkan klien dari berita yang mungkin akan
menurunkan pertahanan diri klien
19

11/10/16

20

Anda mungkin juga menyukai