Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asuhan masa nifas sangat diperlukan dalam periode ini karena merupakan
masa krisis. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi
setelah persalinan dan 40% kematian pada masa nifas terjadi dalam 24 jam
perjtama.(prawirohardjo, 2006:122)
Persalinan normal adalah pengeluaran hasil konsepsi yang terjadi pada usia
kehamolan aterm ,lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung 18 24 jam tanpa komplikasi baik ibu maupun janim ( Sarwono,
2006)
Di masa lampau perawatan puerperium sangat konservatif, dimana pasien
diharuskan tidur terlentang selama 40 hari. Dampak sikap demikian pernah
dijumpai, terjadi adhesi antara labiumminus dan labiummayus kanan kiri, dan
telah berlangsung hampir enam tahun. Kini perawatan puerperium lebih aktif
dengan di anjurkan untuk melakukan mobilisasi dini (manuaba, 1998:193).
Dari uraian diatas penulis tertarik untuk membuat laporan yang dituangkan
dalam judul Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Normal Pada Ny. R Usia 32 Tahun P2
A0 Nifas Hari Ke- 1 Di Klinik Lily Srikandi Medika
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan Umum
Dapat menerapkan asuhan kebidanan pada ibi nifas normal dengan
menggunakan metodologi asuhan kebidanan Hellen Varney dengan baik dan
benar.
2. Tujuan Khasus
a. Dapat mengidentifikasikan data yang relevan pada ibu nifas normal.
b. Dapat menetapkan diagnosa/masalah/kebtuhan potensial pada ibu
nifas normal
c. Dapat melaksanakan antisipasi segera pada diagnosa/masalah
kebutuhan potensial pada ibu nifas normal.
d. Dapat mendokumentasikan asuhan yang diberikan dengan baik dan
benar.
C. Manfaat penulisan
a. Manfaat Teoritis
Bagi mahasiswa, Sebagai penambah keilmuan khususnya tentang
asuhan ibu nifas normal
b. Manfaat Teoritis
Bagi Bidan, Dapat meningkatkan pelayanan dan keterampilan yang sudah
baik dalam memberikan asuhan pada ibu nifas fisiologis.

c. Manfaat Teoritis
Bagi pasien, keluarga pasien dan penulis sebagai acuan untuk
meningkatkan perawatan dan sebagai informasi supaya lebih
memperhatikan kesehatan
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
Nifas adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya
kembali alat kandungan yang lamanya + 6 minggu. (Syaifudin, 2002).
Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai
alat-alat kandungan kembali seperti prahamil. Lama masa nifas 6-8
minggu.(Mochtar,1998:115).

B. Tujuan
Tujuan masa nifas adalah memulihkan organ-organ reproduksi dari bersalin
ke keadaan semula seperti belum hamil dan bersali. (Mochtar, 1998)
C. Periode
Ada 3 periode masa nifas :
1) Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri
dan berjalan-jalan. Dalam agama Islam, dianggap telah bersih dan boleh
bekerja setelah 40 hari.
2) Puerperium Intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia
yang lamanya 6-8 minggu.
3) Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat
sempurna terutama bila selama hamil / waktu persalinan mempunyai
komplikasi, waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulan-
bulan atau tahunan. (Mochtar, 1998)

D. Perubahan Fisik Pada Ibu Nifas


a. Tanda-tanda vital
Perubahan tanda-tanda vital dalam hal ini meliputi suhu badan, respiration
rate, nadi dan tekanan darah, yang nantinya berkaitan langsung dengan
perubahan pada:
1) Sistem Cardiovaskuler
Pada ibu hamil cenderung terjadi hipervolemia, kenaikan darah
kurang lebih 40 % untuk persendian kelahiran. Pada persalinan
pervaginam kehilangan darah sekitar 300 400 cc. Perubahan yang
terdiri dari blood volume (volume darah) dan hematokrit
(haemocosentrasi) dan akan kembali normal setelah 4-6 minggu.

Setelah melahirkan shunt akan hilang dengan tiba-tiba. Volume


darah ibu relatif akan bertambah. Keadaan ini menimbulkan beban
jantung dapat menimbulkan decompensatio cordis pada penderita
vitium cordis. Untuk keadaan ini dapat diatasi dengan mekanisme
kompensasi dengan timbulnya haemoconsentrasi sehingga volume
darah kembali seperti sediakala umumnya hal ini terjadi pada hari
ketiga sampai kelima hari post partum.

Tekanan darah mengalami sedikit perubahan, sehingga dapat


tejadi hipotensi orthotatik yang ditandai dengan adanya perasaan
pusing setelah berdiri.Hal ini terjadi pada 48 jam pertama.

2) Suhu
Selama 24 jam pertama, naik menjadi 380 celcius sebagai efek
dehidrasi akibat pengeluaran cairan yang banyak dan perubahan
hormonal.

3) Pernafasan
Pernafasan pada ibu postpartum akan normal sama dengan
sebelum melahirkan.

4) Nadi
Dalam periode waktu 6-8 hari setelah melahirkan sering
ditemukan Bradikardia.Ini sebagai konsekuensi dari penambahan
cardiacoutput dan skroke volume artinya volume sirkulasi keluar
melalui jantung bertambah didukung dengan hipervolemia sudah
terjadi saat kehamilan,sehingga konsistensi pompanya lebih lambat
(bradikardi). Nadi akan normal kembali dalam 3 bulan setelah
melahirkan, karena sirkulasi sudah dapat kembali seperti semula.
Frekuensi denyut nadi 50-70 kali per menit masih dianggap normal.

b. Involusio uteri dan pengeluaran lochea


1) involusio uteri
Adalah perubahan yang merupakan proses kembalinya alat
kandungan atau uterus dan jalan lahir setelah bayi dilahirkan hingga
mencapai keadaan sebelum hamil dan melahirkan.

Proses involusi uteri adalah jaringan ikat dan otot mengalami


proses proteolitik /autolisis yaitu suatu proses dimana endometrium
mengalami pemecahan protein yang nantinya akan diabsorbsi dan
dibuang melalui urine maupun PPV. Proses proteolitik
mengakibatkan ukuran uterus berangsur-angsur pulih seiring dengan
with drawal estrogen sehingga oxytosin meningkatkan kontraksi
konstan involusi.
Tinggi fundus uteri dan berat uterus menurut masa involusi:

Waktu TFU Berat


Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gram
Uri lahir 2 jari dibawah pusat 750 gram
1 minggu Pertengahan symphisis pusat 500 gram
2 minggu Tak teraba diatas symphisis 350 gram
6 minggu Bertambah kecil 50 gram
8 minggu Sebesar normal 30 gram

2) Lochea
Adalah merupakan hasil konsepsi (sekret) yang dikeluarkan melalui
vagina yang mengandung darah, desidua, dosis tromboflast, bakteri.
Menurut warnannya lochea dibagi menjadi :

a) Lochia rubra (cruenta)


Warna merah.
Hari ke 1 2 post partum.
Berisi dominan darah.
b) Lochea Sanguinolenta
Warna merah.
Terjadi pada hari ke 3 4 post partum.
Berisi dominan darah.
c) Lochea serosa
Warna merah.
Terjadi pada hari ke 5 9 post partum.
Berisi dominan darah tua, serum, leucosit, sisa plasenta.
d) Lochea Alba
Warna putih kekuningan.
Terjadi pada hari ke 2 10 post partum.
Berisi leucosit, sel epitel, mukosa, serum bakteri, sisa plasenta
c. Perubahan lainnya
1) Berkeringat Banyak dan kedinginan
Pada periode postpartum ibu mengalami suatu keadaan berkeringat
banyak (diaphoresis) sehingga mengganggu tidur ibu.Berkeringat
dingin merupakan suatu mekanisme tubuh untuk mereduksi cairan
yang tertahan selama kehamilan.

2) Komponen Darah
Mekanisme pembekuan darah diaktifkan pada periode immediate
postpartum dan bertahan hingga beberapa saat setelah melahirkan.
Cardiac Output belanjut meningkat dan mencapai puncak selama awal
puerperium.Dalam 2-3 minggu cardiac output meningkat seperti
sebelum hamil.

3) Sistem urinaria
a) Pembentukan air seni oleh ginjal meningkat.
b) Meskipun demikian ibu sering mengalami kesulitan dalam buang
air kecil karena :
Ibu tidak biasa buang air kecil sambil berbaring.
Uretra mungkin agak tersumbat karena perlukaan atau oedema dari
dindingnnya akibat tekanan oleh kepala bayi.
4) Defekasi
Biasanya ibu sembelit karena perlukaan atau odema dari dindingnya
akibat tekanan oleh kepala bayi. (Saifuddin, 2002 : 123)

d. Laktasi
Adalah pembentukan dan pengeluaran air susu ibu. Proses
pengeluaran ASI ada 2 :

1) Maternal
a) Reflek Prolaktin
Sewaktu bayi menyusu, rangsangan dari ujung saraf sensorik
puting susu dikirim ke hipotalamus yang akan memacu
keluarnya hormon prolaktin yang kemudian merangsang sel
kelenjar memproduksi ASI.

Menyusukan dengan kerap adalah cara terbaik untuk


mendapatkan ASI dalam jumlah banyak.

b) Let down reflek


Keluarnya air susu karena kontraksi rahim yang membantu
lepasnya placenta dan mengurangi perdarahan. Oleh karena
itu setelah dilakukan, bayi perlu disusukan ibunya jika
mungkin.

2) Pada bayi
a) Rooting reflek
Bayi baru lahir apabila di sentuh pipinya akan menoleh ke
arah sentuhan, bila bibirnya dirangsang / disentuh dia akan
membuka mulut dan berusaha mencari puting untuk
menyusu.

b) Reflek menghisap
Terjadi bila ada sesuatu yang merangsang langit-langit pada
mulut bayi, biasanya puting susu.

c) Reflek menelan
Timbul bila ada cairan di rongga mulut.

(Monsjoer. dkk, 1999: 322)

Manajemen laktasi

Setelah ibu selesai dibersihkan dan diberi pakaian yang bersih adn
kering maka bayi yang sudah diselimuti, diberikan pada ibunya
untuk mulai mendapatkan ASI, proses ini merupakan bagian dari
rawat gabung yaitu : menyatukan ibu dan bayinya untuk dirawat.

a. Melatih reflek hisap bayi dan merangsang agar ASI cepat keluar
b. Membina psikologis ibu dan anak
c. Membantu kontraksi uterus melalui rangsangan pada puting
susu.
d. Memberi ketenangan pada ibu dan perlindungan bagi bayinya
e. Mencegah kehilangan panas yang berlebihan pada bayi
E. Perubahan Psikologi Ibu Nifas
Menurut Rubin Tahun (1963) tahap adaptasi perannya sebagai orang tua :

a. Tahap I Taking In (Ketergatungan)


Terjadi pada hari ke-1 sampai ke-2 :

1) Menyerahkan sepenuhnya pada orang lain untuk memenuhi


kebutuhannya
2) Memusatkan pada diri sendiri
3) Tidak mengawali kontak, pengalaman sendiri atau peran baru.
b. Tahap II Taking Hold ( saling ketergantungan )
Terjadi pada hari ke-3 sampai ke-5 :

1) Mencari kasih sayang pada diri sendiri juga pada bayinya.


2) Umpan balik hal-hal baru.
3) Informasi Post partum Blues (depresi setelah melahirkan)
4) Ibu merasa sendiri, tidak berharga
5) Konsentrasi pecah, benci terhadap diri sendiri.
6) Insomnia (tidak bisa tidur)
c. Tahap III Letting Go (mandiri)
(Terjadi lebih dari 7 hari)

1) Menerima peran barunya sebagai ibu.


2) Meningktkan keterampilan daLam merawat bayi
Adapun Faktor- faktor yang mempengaruhi psikis ibu nifas antara lain :

1) Dukungan suami
2) Dukungan orang tua
3) Usia kehamilan direncanakan atau tidak
Kesiapan psikologi yang mempengaruhi psikologi ibu nifas :
1) Kapasitas hubungan intim
2) Kemampuan memperhatikan
3) Kemampuan belajar
4) Komunikasi

F. Penatalaksanaan Nifas
a) Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pelayanan nifas bagi
ibu:
(1) Adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada ibu dalam
masa nifas.
(2) Keterampilan yang diperlukan dalam memberikan pelayanan
nifas bagi ibu dan bayi.
(3) Membantu ibu dan keluarganya agar mengetahui hal-hal yang
diperlukan pada masa nifas.
b) Perawatan dalam masa nifas
(1) Mobilisasi
(2)Diet
(3)Miksi
(4)Defekasi
(5)Perawatan mamae
(6)Laktasi
c) Kunjungan masa nifas
(1)Kunjungan 1 (6 jam setelah persalinan)
(a) Menilai adanya perdarahan
(b) Memeriksa bayi.
(c) Mengajarkan pada ibu dan keluarga tentang semua
kebutuhan bayi agar tetap sehat.
(d) Memastikan bahwa tubuh bayi tetap hangat dan pemberian
ASI seger setelah lahir.
(2)Kunjungan pada hari ke 3 PP
(a) Ibu berangsur pulih kembali dan cukup istirahat.
(b)Ada atau tidaknya tanda infeksi atau perdarahan yang
terlalu banyak.
(c) Ibu memahami tanda bahaya yang harus diperhatikan dan
cara perawatan dirinya.
(d) Ibu menyusui dengan baik, sehat dan tali pusat dirawat
dengan baik.
(e) Ibu menerapkan nasehat yang diberikan tentang perawatan
bayi.
(f) Ibu dianjurkan untuk minum tablet tambah darah sampai
hari ke 40 PP
(3)Kunjungan pada minggu ke 2
(a) Rahim ibu telah mengecil sampai ke ukuran sebelum
hamil.
(b) Memberikan penjelasan pada ibu cara melakukan personal
hygiene.
(4)kunjungan pada minggu ke 6
(a) mampu mengenal tanda bahaya perdarahan.
(b) Membahas KB, menyusui bayi dengan ASI dan perawatan
bayi selanjutnya.
BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS FISIOLOGIS


PADA NY.A P1A0 DI BPM SUKATMI SETROKALANGAN KUDUS

I. PENGKAJIAN
Hari : Jumat

Tanggal : 23 Desember 2016

Jam : 16.00 WIB

Tempat : BPM Sukatmi

Data diambil dengan cara : Auto Anamnesa dan Allo Anamnesa

A. DATA SUBYEKTIF

1. Identitas pasien

Nama : Ny. A

Umur : 28 Tahun

Agama : Islam

Suku / bangsa : Jawa / Indonesia

Pendidikan : SMU

Pekerjaan : Karyawan

Alamat : Kaliwungu ,kudus

IdentitasPenanggung Jawab

Nama Suami : Tn.B

Umur : 30 Tahun
Agama : Islam

Suku/bangsa : Jawa / Indonesia

Pendidikan : SMU

Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Kaliwungu ,kudus

2. Keluhan Utama

Ibu mengatakan payudara bengkak dan nyeri 2 hari setelah


melahirkan

3. Riwayat Perkawinan

Ibu mengatakan menikah usia 26 tahun, lama menikah 2 tahun


dengan suami sekarang.

4. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat Kesehatan Yang Lalu

a) Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular


seperti TBC, hepatitis, PMS.

b) Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit


keturunan seperti asma, DM (kencing manis).

c) Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit jantung,


ginjal, hipertensi, malaria.

d) Ibu tidak pernah mengalami operasi abdomen (SC)

b. Riwayat Kesehatan Sekarang

a) Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit menular


seperti TBC, hepatitis, PMS.

b) Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit


keturunan seperti asma, DM (kencing manis)
c) Ibu mengatakan tidak sedang menderita penyakit
jantung,ginjal hipertensi.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga

a) Dari pihak keluarga (suami dan istri ) tidak ada yang


menderita penyakit menular seperti TBC dan hepatitis.

b) Dari pihak keluarga (suami dan istri ) tidak ada yang


menderita penyakit keturunan seperti asma dan DM
(kencing manis)

c) Keluarga suami dan istri tidak ada riwayat kehamilan


kembar.

5. Riwayat Obstetri

a. Riwayat Menstruasi

Menarche : 14 tahun

Siklus : 28 hari

Lama : 6-7 hari

Jumlah : 2x sehari ganti pembalut

Keluhan : kadang-kadang disminore dan nyeri pada


pinggang

HPHT : 30 Maret 2016

HPL : 7 Januari 2017

b. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas masa lalu

Tidak ada karena ibu seorang primigravida.

c. Riwayat kehamilan sekarang

Umur kehamilan : 37 minggu

Riwayat ANC : 8 x, di BPM Sukatmi


Imunisasi TT : TT 2x pada kehamilan 16 minggu dan
21 minggu

Keluhan

Trisemester I : Mual, muntah di pagi hari

Trisemester II : Pusing

Trisemester III : Pegel pegel pada daerah pinggang


dan kenceng-kenceng.

d. Riwayat persalinan sekarang

1) Tanggal melahirkan : 23 Desember 2016

2) Tempat melahirkan : di BPM Sukatmi

3) Jenis persalinan : Spontan

4) Melahirkan anak ke : 1 (spontan)

5) Plasenta lahir spontan jam 10.30 WIB, cotyledon 18 buah,


bentuk bulat, insertio centralis diameter 15 cm, tebal 2 cm,
panjang tali pusat 45 cm, berat 390 gram.

6) Robekan perinium derajat 1

Lama persalinan

Kala I : 1 jam 30 menit

Kala II : 30 menit

Kala III : 5 menit

Kala 1V : 2 jam

Jumlah perdarahan

Kala I :-

Kala II : + 30 cc

Kala III : +80 cc


Kala IV : +50 cc

Jumlah : +160 cc

6. Riwayat KB

Ibu belum pernah mengikuti program KB,dan berencana ingin


KB suntik 3 bulan.

7. Pola kebiasaan sehari-hari

Pola Setelah 2 hari post partum

Nutrisi Makan : 3x sehari ,nasi lauk pauk ,sayur

Keluhan :tidak ada

Minum :8-9 gelas perhari

Jenis : air putih

Eliminasi Bab : 1x sehari

Bak :3x sehari

Istirahat Ibu masih sering terbangun saat tidur untuk


menyusui dan merawat bayinya.

Aktifitas Ibu belum beaktifitas seperti biasa melakukan


kegiatan rumah tangga seperti biasa

Personal Mandi : 2x sehari


hygiene Gosok gigi : 3x sehari

Keramas : 1x sehari

Seksual Belum melakukan

8. Data Psikososial dan spiritual

a. Ibu merasa senang dengan kelahiran bayinya


b. Suami dan keluarga menerima kelahiran bayinya.
c. Ibu beribadah secara teratur.
d. Hubungan ibu dengan keluarga baik.
9. Data Pengetahuan

a. Ibu kurang mengerti tentang perawatan bayi


b. Ibu kurang mengerti tentang gizi seimbang pada ibu nifas.
c. Ibu kurang mengerti tentang ASI Ekslusif
10.Data Lingkungan yang berpengaruh

a. Ibu tinggal bersama suami di rumah orang tua.

b. Ibu tidak mempunyai hewan peliharaan.

c. Tempat tinggal ibu cukup bersih.

B. DATA OBYEKTIF

1. Pemeriksaan Umum
KU : Baik

Kesadaran : Composmentis

TD : 110/70mmHg

Pernapasan : 20x/menit

Nadi : 80x/menit

Suhu : 36 o C

BB : 50 kg

TB : 157 cm

LILA : 22 cm

2. Status Present
Kepala : Mesochepal, kulit kepala bersih

Rambut : Bersih, tidak mudah rontok

Mata : Conjungtiva tidak anemis, sclera tidak

ikterik
Hidung : Bersih, tidak ada serumen.

Mulut : Bersih, tidak ada sariawan.

Telinga : Bersih, tidak ada polip.

Leher : Tidak ada pembesaran JPV (Jugularis


Vena Pressur),tidak ada pembesaran

kelenjar tiroid dan kelenjar parotis.

Dada : Simetris, tidak ada benjolan abnormal

pada payudara.

Perut : Tidak ada luka bekas operasi,tidak

ada pembesaran lien.

Genetalia : varices tidak ada, oedema tidak ada

Anus : Tidak ada pelebaran vena recti

Ekstremitas : Tidak ada varices, tidak ada oedema

3. Status Obstretikus
Inspeksi
Muka : Cloasma gravidarum tidak ada.

Laktasi : Mamae membesar, hiperpigmentasi, puting susu

menonjol, colostrum (+),ASI belum lancar

Perut : Mengecil sesuai involusi uterus

Vulva : PPV darah,lochea rubra

Perineum : Ada luka jahitan / robekan pada derajat 1 pada


perenium

Palpasi : TFU 2 jari di bawah pusat

II. DIAGNOSA
Hari : sabtu
Tanggal : 24 desember 2016

Jam : 08.00 WIB

Ny. A P1Ao, umur 28 tahun, 2 hari post partum dengan engorgement.

Data dasar

DS :

1) Ibu mengatakn bernama Ny. A dan berumur 26 tahun

2) Ibu mengatakan ini persalinan yang pertama

3) Ibu mengatakan melahirkan tanggal 23 desember 2016 jam


10.15 WIB

4) ibu mengatakan payudaranya bengkak,tegang,nyeri dan badan


terasa panas

5) Ibu mengatan bayinya susah menyusu

DO:

1) Keadaan umum : Baik

2) Kesadaran : compos mentis

3) TTV :

TD : 120/70 mmHg

N : 80x/menit

RR : 20x/menit

Suhu : 36 0C

III. DIAGNOSA POTENSIAL


Potensial terjadi bendungan ASI

IV. ANTISIPASI
-
V. INTERVENSI
Hari : Sabtu

Tanggal : 24 Desember 2016

Jam : 08.00 WIB

1. Periksa KU dan TTV


2. Berikan konseling kepada ibu untuk menjaga kebersihan jalan
lahir.
3. Ajarkan ibu untuk perawatan payudara.
4. Berikan konseling kepada ibu untuk selalu mengkonsumsi
makanan bergizi
5. Beri KIE tentang pentingnya ASI eksklusif
VI. IMPLEMENTASI
Hari : Sabtu

Tanggal : 24 Desember 2016

Jam : 08.00 WIB

1. Melakukan pemeriksaan KU dan TTV:

KU : Baik

TD : 120/70 mmHg

N : 80x/menit

RR : 20x/menit

Suhu : 365 0C

2. Membersihan jalan lahir dengan cara :

Mengajari ibu dengan cara selalu menjaga kebersihan bagian


daerah Vagina atau daerah kemaluan dengan menggunakan sabun
dan dibasuh air mengalir.
3. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi seperti
makan sehari 3x dan mengkonsumsi buah dan sayuran.
VII. EVALUASI
Hari : Sabtu
Tanggal : 24 Desember 2016
Jam : 19.00 WIB

1. Sudah melaksanakan pemeriksaan KU dan TTV.


Ku : Baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 120/70 mmHg
N : 80x / menit
RR : 20x / menit
2. Ibu memahami dan bersedia menjaga kebersihan jalan lahir.
3. Ibu memahami dan bersedia melaksanakan perawatan
payudara
4. Ibu memahami tentang penjelasan yang di berikan.
5. Ibu mengerti dan bersedia untuk memberikan ASI eksklusif pada
bayinya.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Langkah I : Pengkajian
Telah dilakukan pengkajian sesuai dengan teori secara berurutan dan
sistematis sehingga dapat menentukan diagnosa kebidanan: nifas
fisiologis sesuai dengan data yang telah ditentukan.
B. Langkah II : Interprestasi Data
Dari data yang telah dikaji maka penulis menentukan diagnosa yang
tepat terhadap Ny. A P1A0, umur 28 tahun, 2 hari post partum

C. Langkah III : Diagnosa Potensial


Karena pada waktu persalinannya Ny. A adalah Fisiologis sehingga
tidak muncul diagnosa potensial pada post partum.

D. Langkah IV : Antisipasi
Karena diagnosa potensial tidak ditemukan tanda-tanda yang
mengarah ke diagnosa potensial, sehingga tidak di perlukan
tindakan.

E. Langkah V : Intervensi
1. Sebelum melaksanakan tindakan, telah merencanakan tindakan apa
saja yang akan dilakukan sesuai dengan protap dan kewenangan
yang diberikan, sehingga dapat mengukur tingkat keberhasilan
dengan melihat kesenjangan antara perencanaan dengan
pelaksanaan yang telah dilakukan sehingga dapat sebagai bahan
evaluasi dan intropeksi.
2. Di lahan lebih ke arah pelaksanaan tanpa terlalu memperhatikan
acuan protap, tapi lebih kearah prosedur yang telah menjadi
kebiasaan dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan pasien.

F. Langkah VI : Implementasi
Walaupun telah direncanakan secara teoritis namun dalam
pelaksanaan menyesuaikan dengan kondisi di lahan.

G. Langkah VII : Evaluasi


Telah dilakukan evaluasi sesuai dengan temuan yang ada sampai 2
hari post partum dan penulis tidak menemukan kesulitan.
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Nifas adalah masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk


pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya + 6 minggu.
Perubahan yang terjadi pada masa nifas adalah pada system
reproduksi yaitu mengalami masa involusi, mengeluarkan kotoran
yang disebut lochea serta laktasi. (Saifuddin, 2002)

Dari pengkajiam pada Ny.A umur 28 tahun, yang telah


melahirkan bayinya pada hari Jumat dengan usia kehamilan 37
minggu, BB : 3000 gram, PB : 48 cm, lahir spontan, gerak aktif,
warna kemerahan, dan menangis kuat didapatkan diagnosa Ny. A, P1
A0 umur 28 tahun, 2 hari post partum. Kemudian dilakukan asuhan
sesuai intervensi, diantaranya menganjurkan ibu cara membersihkan
jalan lahir, menganjurkan ibu untuk perawatan payudara,
menganjurkan ibu untuk makan-makanan bergizi, menganjurkan ibu
untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan serta bersedia minum
obat yang diberikan.

Setelah dilakukan pengkajian dan pemberian asuhan pada Ny.


A, umur 28 tahun, maka didapatkan kesimpulan bahwa terdapat
kesesuaian antara teori dengan praktek yang diberikan, yaitu pada
perubahan yang terjadi pada masa nifas serta penatalaksanaan pada
ibu nifas.

B. Saran
1) Bagi Mahasiswa
Dapat lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilan asuhan
pada ibu nifas fisiologis.
2) Bagi Bidan
Dapat meningkatkan pelayanan dan keterampilan yang sudah baik
dalam memberikan asuhan pada ibu nifas fisiologis.
3) Bagi Pasien
Dapat lebih memenuhi tentang tanda bahaya pada ibu nifas
sehingga dapat mencari pertolongan segera ke tenaga kesehatan
jika ada kasus kegawatdaruratan.

Anda mungkin juga menyukai