Oleh :
Rizky Gusti Saleh
NIM. A2R17029
A. Data Fokus
Data Subjektif ( DS ) : - Pasien mengeluh feses keras dan berwana hitam
Pembimbing Mahasiswa
A. Definisi Anemia
Anemia adalah kondisi dimana seseorang tidak memiliki cukup sel darah
merah yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan tubuh. Anemia
adalah suatu kondisi di mana konsentrasi hemoglobin lebih rendah dari biasanya.
Kondisi ini mencermin kan kurang nya jumlah normal eritrosit dalam sirkulasi.
Akibat nya, jumlah oksigen yang di kirim ke jaringan tubuh juga berkurang
(Sugeng Jitowiyono, 2018).
B. Etiologi
C. Manifestasi klinis
Tanda dan gejala anemia sebenarnya bisa dideteksi . Sebenarnya kita bisa
mengenali tanda anemia itu salah satu cara untuk bisa menangani semenjak awal
anemia ini dan juga memberikan pengobatan anemia itu sendiri. Tanda anemia
bisa berupa :
a. Klien terlihat lemah, letih, lesu, hal ini karena oksigen yang dibawa
keseluruh tubuh berkurang karena media transport hemoglobin berkurang
sehingga tentunya yang membuat energy berkurang dan dampaknya
adalah lemah, letih dan lesu
d. Daya tahan tubuh menurun yang ditandai dengan mudah terserang sakit
e. Pada tingkat lanjut atau anemia yang berat maka klien bisa menunjukkan
tanda-tanda detak jantung cepat dan bengkak pada tangan dan kaki.
D. Patofisiologi
Anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum atau kehilangan sel
darah merah secara berlebihan atau keduanya.Kegagalan sumsum dapat terjadi
akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor atau kebanyakan akibat
penyebab yang tidak diketahui.Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan
atau hemplisis (destruksi), hal ini dapat akibat efek sel darah merah yang tidak
sesuai dengan ketahanan sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah
merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel fagositik atau
dalam system retikuloendotelial, terutama dalam hati dan limpa. Hasil samping
proses ini adalah bilirubin yang akan memasuki aliran darah. Setiap kenaikan
destruksi sel darah merah (hemolisis) segera direfleksikan dengan peningkatan
bilirubin plasma (konsentrasi normal ≤ 1 mg/dl, kadar diatas 1,5 mg/dl
mengakibatkan ikterik pada sclera).
Kegagalan sum-
sum Tulang
Defisit Nutrisi Deficit
Perawatan Diri
Nyeri
Gangguan absorbsi
Konstipasi
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Jumlah darah lengkap (JDL) : hemoglobin dan hematokrit
menurun. Jumlah eritrosit : menurun, menurun berat (aplastik);
2. MCV (molume korpuskular rerata) dan MCH (hemoglobin
korpuskular rerata) menurun dan mikrositik dengan eritrosit
hipokronik, peningkatan. Pansitopenia (aplastik).
3. Jumlah retikulosit : bervariasi, misal; menurun, meningkat
(respons sumsum tulang terhadap kehilangan darah
/hemolisis). Pewarna sel darah merah : mendeteksi perubahan
warna dan bentuk (dapat mengindikasikan tipe khusus anemia).
4. Laju Endap Darah : Peningkatan menunjukkan adanya reaksi
inflamasi, misal : peningkatan kerusakansel darah merah : atau
penyakit malignasi Masa hidup sel darah merah : berguna dalam
membedakan diagnosa anemia, misal : pada tipe anemia tertentu,
sel darah merah mempunyai waktu hidup lebih pendek.
5. Tes kerapuhan eritrosit : menurun. Sel Darah Putih : jumlah sel
total sama dengan sel darah merah (diferensial) mungkin
meningkat (hemolitik) atau menurun (aplastik) Jumlah trombosit :
menurun caplastik; meningkat; normal atau tinggi (hemolitik)
6. Hemoglobin elektroforesis:mengidentifikasi tipe struktur
hemoglobin. Bilirubin serum (tak terkonjugasi): meningkat
(hemolitik).
7. Folat serum dan vitamin B12 membantu mendiagnosa anemia
sehubungan dengan defisiensimasukan/absorpsi:
Besi serum :tak adatinggi (hemolitik)
BC serum : meningkat
G. Penatalaksanaan
a) Anemia kekurangan zat besi. Bentuk anemia ini diobati dengan suplemen
zat besi, yang mungkin Anda harus minum selama beberapa bulan atau
lebih. Jika penyebab kekurangan zat besi kehilangan darah - selain dari
haid - sumber perdarahan harus diketahui dan dihentikan. Hal ini mungkin
melibatkan operasi.
b) Anemia kekurangan vitamin. Anemia pernisiosa diobati dengan suntikan -
yang seringkali suntikan seumur hidup vitamin B12. Anemia karena
kekurangan asam folat diobati dengan suplemen asam folat.
c) Anemia penyakit kronis. Tidak ada pengobatan khusus untuk anemia jenis
ini. Suplemen zat besi dan vitamin umumnya tidak membantu jenis anemia
ini. Namun, jika gejala menjadi parah, transfusi darah atau suntikan
eritropoietin sintetis, hormon yang biasanya dihasilkan oleh ginjal, dapat
membantu merangsang produksi sel darah merah dan mengurangi
kelelahan.
d) Aplastic anemia. Pengobatan untuk anemia ini dapat mencakup transfusi
darah untuk meningkatkan kadar sel darah merah. Transplantasi sumsum
tulang jika sumsum tulang berpenyakit dan tidak dapat membuat sel-sel
darah sehat. Perlu obat penekan kekebalan tubuh untuk mengurangi sistem
kekebalan tubuh dan memberikan kesempatan sumsum tulang
ditransplantasikan berespon untuk mulai berfungsi lagi.
e) Anemia terkait dengan penyakit sumsum tulang. Pengobatan berbagai
penyakit dapat berkisar dari obat yang sederhana hingga kemoterapi untuk
transplantasi sumsum tulang.
f) Anemias hemolitik. Mengelola anemia hemolitik termasuk menghindari
obat-obatan tertentu, mengobati infeksi terkait dan menggunakan
obatobatan yang menekan sistem kekebalan, yang dapat menyerang sel-sel
darah merah. Pengobatan singkat dengan steroid, obat penekan kekebalan
atau gamma globulin dapat membantu menekan sistem kekebalan tubuh
menyerang sel-sel darah merah.
g) Sickle cell anemia. Pengobatan untuk anemia ini dapat mencakup
pemberian oksigen, obat menghilangkan rasa sakit, baik oral dan cairan
infus untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah komplikasi. Dokter juga
biasanya menggunakan transfusi darah, suplemen asam folat dan
antibiotik. Sebuah obat kanker yang disebut hidroksiurea (Droxia, Hydrea)
juga digunakan untuk mengobati anemia sel sabit pada orang dewasa
H. Komplikasi
I. Diagnosa Keperawatan
1. Perfusi perifer Tidak Efektif
2. Intolerasi Aktifitas
3. Konstipasi
4. Defisit Nutrisi
5. Defisit Perawatan Diri
6. Nyeti Akut
J. Intervensi
2. Terapeutik
Hindari pemasangan infus atau pengambilan
darah diarea keterbatasan perfusi
Hindari pengukuran tekanan darah pada
ekstremitas dengan keterbatasan perfusi
Hindari penekanan dan pemasangan
tourniquet pada area yang cedera
Lakukan pencegahan infeksi
Lakukan perawatan pada kaki dan kuku
3. Edukasi
Anjurkan berhenti merokok
Anjurkan berolahraga rutin
Anjurkan mengecek air mandi untuk
menghindari kulit terbakar
Anjurkan menggunakan obat penurun
tekanan darah, antikoagulan, dan penurun kolesterol,
jika perlu
Anjurkan minum obat pengontro, tekanan
darah secara teratur
Anjurkan menghindari obat penyekat beta
Anjurkan melakukan perawatan kulit yang
tepat ( mis. melembabkan kulit kering )
Anjurkan program rehabilitasi vascular
Anjurkan program diet untuk memperbiki
sirkulasi
Informasikan tanda dan gejala darurat yang
harus dilaporkan
2. Terapeutik
Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis.
cahaya, suara, kunjungan)
Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat
berpindah atau berjalan
3. Edukasi
Anjurkan tirah baring
Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
4. Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan
2. Terapeutik
Anjurkan diet tinggi serat
Lakukan massase abdomen, jika perlu
Lakukan evakuasi feses secara manual, jika perlu
Berikan enema atau irigasi, jika perlu
3. Edukasi
Jelaskan etiologi masalah dan alasan tindakan
Anjurkan peningkatan asupan cairan, jika tidak ada
kontraindikasi
Latih buang air besar secara teratur
Ajarkan cara mengatasi konstipasi/impaksi
4. Kolaborasi
Konsultasikan dengan tim medis tentang penurunan /
peningkatan frekuensi suara usus
Kolaborasi penggunaan obat pencahar, jika perlu
Observasi
Identifikasi status nutrisi
Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
Identifikasi makanan yang disukai
Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
Identifikasi perlunya penggunaan selang
nasogastrik
Monitor asupan makanan
Monitor berat badan
Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik
Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika
perlu
Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis.
Piramida makanan)
Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang
sesuai
Berikan makan tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
Berikan suplemen makanan, jika perlu
Hentikan pemberian makan melalui selang
nasigastrik jika asupan oral dapat ditoleransi
Edukasi
Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan (mis. Pereda nyeri, antiemetik),
jika perlu
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan, jika perlu
Observasi
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
Identifikasi skala nyeri o Identifikasi respon
nyeri non verbal
Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri o Identifikasi pengetahuan
dan keyakinan tentang nyeri
Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon
nyeri
Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
sudah diberikan
Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi
pijat, aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi bermain)
Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri
(mis. Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyri secara mandiri
Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
DAFTAR PUSTAKA
Betz & sowden, 2009.Buku saku keperawatan Edisi 3 Alih Bahasa dr. Jan
Tamboyang EGC: Jakarta
Fraser Diane & Cooper Margaret .2009 Rencana Asuhan Keperawatan Medical
Bedah. Jakarta.EGC
Handayani Wiwik dan Andi Sulistyo. 2008. Asuhan Keperawatan pada Klien
dengan Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta : Salemba Medika
Oleh :
NIM. A2R17029
ASKEP KMB
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
Uraian Kasus : Seorang perempuan Ny. I berusia 45 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
badan terasa lemah dan jantung sering terasa berdebar debar. Hasil pemeriksaan didapatkan bibir pucat, akral
dingin, kulit kering, konjungtiva anemis, frekuensi nadi 110X/mnt, TD 100/70 mmHg, frekuensi nafas 22
X/mnt, suhu 37 0C. Diagnosa medis anemia, Pasien mendapat terapi suplemen zat besi. Pada hari ke-7 pasien
mengeluh feses keras serta berwarna hitam. Hasil pemeriksaan fisik teraba adanya skibala pada abdomen
region kiri bawah, keluarga mengatakan pasien BAB 2 kali seminggu, mengejan terlalu lama saat BAB dan
sulit BAB, CRT 4 detik, pasien mengatakan sering merasa sesak saat setelah beraktifitas, terdapat sianosis, TD
setelah aktifitas 115/ 70 mmHg, dan Nadi 115 X / menit.
ASKEP KMB
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“HUTAMA ABDI HUSADA”
Ijin Pendirian Mendiknas RI Nomor : 113/D/O/2009
No. Kamar :1
I. IDENTITAS
1. Nama : Ny I
2. Umur : 45 tahun
4. Agama : Islam
7. Pendidikan : SMA
8. Pekerjaan : Wiraswasta
B. Pola Eliminasi
1. B A B
- Warna Kata pasien kuning Hitam
- Bau kecoklatan Khas feses
- Konsistensi Kata pasien bau khas tinja keras
- Jumlah Kata pasien lunak Tidak terkaji
- Frekwensi Tidak terkaji 2 kali seminggu
- Kesulitan BAB 1 kali sehari Tidak ada
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada
Tidak ada
2. B A K
- Warna Kunimg keruh
- Bau Kata pasien kuning jernih Khas amonia
- Konsistensi Kata pasien khas urin Cair
- Jumlah Cair 1000 ml
- Frekwensi Tidak terkaji cateter
- Kesulitan BAK 3 – 4 kali sehari badan terasa lemah
- Upaya mengatasi Tidak ada pemasangan cateter
Tidak ada
ASKEP KMB
- Yang Disukai Semua jenis makanan Semua menu suka
- Yang Tdk disukai Hati Hati
- Alergi Tidak ada Tidak ada
- Masalah makan Tidak ada Tidak ada
- Upaya mengatasi Tidak ada Tidak ada
2. Minum
- Frekwensi 1 – 1,5 liter per hari 1,2 liter per hari
- Jenis Air putih Air putih
- Diit Tidak ada Tidak ada
Tidak ada
- Pantangan Tidak ada
Air putih, teh manis
- Yang Disukai Air putih, kopi, teh manis
Tidak ada
- Yang Tdk disukai Tidak ada
Tidak ada
- Alergi Tidak ada Tidak ada
- Masalah minum Tidak ada Tidak ada
- Upaya mengatasi Tidak ada
F. Kebiasaan
- Merokok Tidak Tidak
- Alkohol Tidak Tidak
- Jamu, dll Kadang-kadang Tidak
Rekreasi
ASKEP KMB
V. KONSEP DIRI
A. Gambaran Diri :
Ny I percaya bahwa sakitnya adalah pemberian dari Allah dan bisa sembuh
B. Harga Diri :
Harga diri Ny I sangat baik dan tidak malu dengan sakitnya.
C. Ideal Diri :
Ny I ingin segera sembuh dan pulang kerumah
D. Identitas Diri :
Ny I dengan usia 45 Tahun, seorang pedagang sayur.
E. Peran :
Sebagai istri dari suami, dan ibu bagi anak-anaknya.
f. Telinga
- Bentuk telinga : Normal dan simetris
- Ukuran telinga : Normal dan sama
- Ketenggangan telinga : Telinga lentur
- Lubang telinga : Normal, bersih
- Ketajaman pendengaran : Pendengaran tajam
g. Mulut dan faring
- Keadaan bibir : Bibir berwarna pucat , kering
- Keadaan gusi dan gigi : Gusi pink, gigi bersih
- Keadaan lidah : Bersih dan tidak ada sariawan
- Orofarings : Normal
h. Leher
- Posisi trakhea : Normal dan simetris
- Tiroid : Tidak ada pembesaran
- Suara : Normal
- Kelenjar Lymphe : Normal
- Vena jugularis : Tidak ada bendungan
- Denyut nadi coratis : Teraba
ASKEP KMB
E. Pemeriksaan Thorak / dada
Inspeksi Thorak
Bentuk Thorak : Normal, simetris
Pernafasan
Frekwensi : 22 x / menit
Irama : Reguler
Tanda-tanda kesulitan bernafas : Tidak ada tanda tanda dispnea
Pemeriksaan Paru
Palpasi getaran suara ( vocal fremitus ) : Getaran sama antara kanan dan kiri
Perkusi : Sonor
Auskultasi
Suara Nafas : Tidak ada suara napas tambahan
Suara Ucapan : Intensitas dan kualitas sama
Suara Tambahan : Tidak ada
Pemeriksaan Jantung
Inspeksi dan Palpasi
Pulsasi : Tidak ada pulsasi
Ictus cordis : Teraba = ICS 5 Linea midclav Sinistra
Perkusi
Batas-batas jantung :
Kanan atas = ICS 2 Linea sternalis dextra. Kiri atas = ICS 2 Linea sternalis sinistra. Kanan
bawah = ICS 4 Linea sternalis sinistra. Kiri bawah = ICS 5 Linea midclavikula sinistra
.
Auskultasi
Bunyi jantung I : Lup = ics 4 linea sternalis sinistra, ics 5 midclav dextra
Bunyi jantung II : Dup = ics 2 linea sternalis sinistra, ics 2 linea st sinistra
F. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
Bentuk abdomen : Terdapat massa
Benjolan / Massa : Ada benjolan atau skibala pada abdomen kiri bawah
Bayangan pembuluh darah pada abdomen : Tidak ada
Auskultasi
Peristaltik Usus : 4 x / menit
Palpasi
Tanda nyeri tekan : Ada
Benjolan / massa : Ada, benjolan pada abdomen kiri bawah.
Tanda-tanda ascites : Tidak ada
Hepar : Normal, tidak ada pembesaran
Lien : Tidak ada nyeri tekan
Titik Mc. Burne : Tidak terdapat myeri tekan
ASKEP KMB
Perkusi
Suara Abdomen : Redup
Pemeriksaan Ascites : Tidak ada
I. Pemeriksaan Neurologi
Tingkat kesadaran ( secara kuantitatif ) / GCS :
Kesadaran Ny I Composmentis. GCS = E4V5M6
Tanda – tanda rangsangan otak ( meningeal sign ) :
Tidak ada kaku kuduk dan masalah lain
Fungsi Motorik :
Ny I dapat bergerak secara bebas
Fungsi Sensorik :
Ny I bisa membedakan sensasi panas,dingin, dan nyeri
Refleks :
Refleks Fisiologis : Bisep normal, Trisep normal, Patela normal
Refleks Patologis : Babinski normal, patologis lainnya juga normal
ASKEP KMB
ASKEP KMB
No. Laboratorium : 116054020
Nama Pasien : Ny I
Ruang : IGD / 3
Mahasiswa,
31 Agustus 2020
ASKEP KMB
Rizky Gusti Saleh
NIM. A2R17029
ASKEP KMB
ANALISA DATA
Nama pasien : Ny I
Umur : 45 Tahun
MASALAH
NO KELOMPOK DATA PENYEBAB
KEPERAWATAN
1 Mayor : Defisiensi Fe Perfusi perifer tidak
efektif
DS : -
Produksi Hb menurun ( D. 0009 )
DO :
Anemia
DS :
Aliran O2 kejaringan
Ny I mengeluh lemah menurun
- Hb 6 gr/dl
- Ht 32%
DS : ( D. 0056 )
- Ny I mengatakan badan terasa Produksi Hb menurun
lemah
DO : Anemia
Minor :
ASKEP KMB
DS : Intoleransi Aktivitas
DO:
DS: (D.0049)
- Pasien mengeluh feses keras dan Produksi Hb menurun
berwana hitam
- Pasien mengatakan saat BAB Anemia
Minor :
DS :
ASKEP KMB
ASKEP KMB
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny I
Umur : 45 Tahun
TANGGAL
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
MUNCUL
1 31 Agustus Perfusi perifer tidak efektif b.d aliran O2 kejaringan menurun d.d Akral
2021 dingin, CRT 4 detik, bibir pucat, konjungtiva anemis
2 31 Agustus Intoleransi aktifitas b.d. kelelahan d.d.keluhab lelah, lemah, tidak nyaman
2021 setelah beraktifitas, Frekuensi jantung meningkat, Tekanan darah meningkat,
sianosis setelah beraktifitas sedikit lama, nafas terengah –engah setelah
beraktifitas
3 31 Agustus Konstipasi b.d Mortilitas usus menurun d.d sulit BAB,dan BAB 2 kali
2021 seminggu
Mahasiswa,
31 Agustus 2020
NIM. A2R17029
ASKEP KMB
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny I
Umur : 38 Tahun
DIAGNOSA
NO LUARAN (SLKI) INTERVENSI (SIKI)
KEPERAWATAN
1 Perfusi perifer tidak Setelah dilakukan PERAWATAN SIRKULASI
efektif b.d aliran intervensi keperawatan (I.02079)
selama 3x24 jam,
O2 kejaringan
diharapkan perfusi
menurun d.d Akral perifer meningkat,
dingin, CRT 4 dengan Kriteria hasil : 4. Observasi
Perika sirkulasi perifer
detik, bibir pucat, Perfusi perifer (mis. nadi perifer, edema, pengisian
konjungtiva anemis (L.02011) meningkat kapiler, warna, suhu, ankle brachial
7. Warna kulit pucat index)
Identifikasi factor resiko
menurun
gangguan sirkulasi (mis. diabetes,
8. Kelemahan otot menurun perokok, orang tua, hipertensi, dan
9. Pengisian kampiler kolestrol tinggi)
menmbaik Monitor panas,
10. Akral membaik kemerahan, nyeri, atau bengkak
pada ekstremitas.
11. Tugor kulit membaik
12. Tekanan darah membaik
5. Terapeutik
Hindari pemasangan infus
atau pengambilan darah diarea
keterbatasan perfusi
Hindari pengukuran
tekanan darah pada ekstremitas
dengan keterbatasan perfusi
Hindari penekanan dan
pemasangan tourniquet pada area
yang cedera
Lakukan pencegahan
infeksi
Lakukan perawatan pada
kaki dan kuku
6. Edukasi
Anjurkan berhenti
merokok
Anjurkan berolahraga
rutin
Anjurkan mengecek air
mandi untuk menghindari kulit
terbakar
Anjurkan menggunakan
obat penurun tekanan darah,
antikoagulan, dan penurun
kolesterol, jika perlu
Anjurkan minum obat
pengontro, tekanan darah secara
ASKEP KMB
DIAGNOSA
NO LUARAN (SLKI) INTERVENSI (SIKI)
KEPERAWATAN
teratur
Anjurkan menghindari
obat penyekat beta
Anjurkan melakukan
perawatan kulit yang tepat ( mis.
melembabkan kulit kering )
Anjurkan program
rehabilitasi vascular
Anjurkan program diet
untuk memperbiki sirkulasi
Informasikan tanda dan
gejala darurat yang harus
dilaporkan
3. Edukasi
4. Kolaborasi
3. Edukasi
Jelaskan etiologi masalah dan
alasan tindakan
Anjurkan peningkatan asupan
cairan, jika tidak ada
kontraindikasi
Latih buang air besar secara
teratur
Ajarkan cara mengatasi
konstipasi/impaksi
4. Kolaborasi
Konsultasikan dengan tim medis
tentang penurunan / peningkatan
frekuensi suara usus
Kolaborasi penggunaan obat
pencahar, jika perlu
ASKEP KMB
DIAGNOSA 1 .
DX
1 I 31 – 08 – 31 – 08 – S : Ny I mengeluh lemah
2021 2021
PERAWATAN SIRKULASI
9:30 (I.02079) 14:00
O:
2 I 01 – 09 – 01 – 09 – S : Ny I mengeluh badan
2021 2021 masih lemah tetapi lebih
Observasi
14:40 21:00 mendingan dari kemarin
1. Memerikasa sirkulasi perifer
Hasil : Kulit kring, bibir pucat,
sianosis
O:
15:30 Terapeutik
- TTV : TD 120/80 mmHG,
4. Melakukan pencegahan infeksi HR 105 x/mnt, RR 18x/mnt,
suhu 36,2 °C.
Edukasi - Kekuatan nadi perifer
17:30 sedang ( nadi perifer teraba
6. Mengnjurkan mengecek air cukup kuat )
mandi untuk menghindari kulit
- CRT membaik (CRT
terbakar
18:00 kembali setelah 3 detik)
7. Menganjurkan melakukan
perawatan kulit yang tepat - Tugor membaik
( mis. melembabkan kulit - Akral membaik
kering)
8. Menganjurkan program - Bibir memerah
ASKEP KMB
rehabilitasi vascular - Konjungtiva pink
9. Menganjurkan program diet
untuk memperbiki sirkulasi
A : Masalah keperawatan
Perfusi jaringan perifer teratasi
sebagian
ASKEP KMB
09.15 vascular
10. Menganjurkan program diet untuk
memperbiki sirkulasi A : Masalah keperawatan
Perfusi jaringan perifer teratasi
ASKEP KMB
DIAGNOSA 2 .
ASKEP KMB
11:20 Hasil : Ny I dianjurkan untuk tirah baring
Kolaborasi
ASKEP KMB
6 I 02- 09- Terapeutik 02-09- S : Ny I mengatakan lelahnya sudah
I 2021 2021 berkurang banyak
1 Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah
stimulus
Hasil : kunjungan dibatasi agar px beristirahat O:
2 Melakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif - Kemudahan melakukan aktifitas sehari-
Hasil : Ny I mampu melakukan rentang gerak hari sedang ( Ny I terkadang masih
aktif dan pasif lelah setelah beraktifitas terlalu lama )
- Keluhan lelah membaik ( keluhan
3 Memfasilitas px berpindah atau berjalan lelahh berkurang )
Hasil : Ny I melakukan aktifitas sesuai - Perasaan lemah scukup membaik ( Ny
toleransi tidak merasa lemah )
- Tekanan darah cukup membaik ( TD
120/80 mmHg )
- Frekuensi nadi sedang ( Nadi 100
x/mnt )
- Sianosis sudah hilang setelah
beraktifitas
ASKEP KMB
DIAGNOSA 3
Terapeutik
10.40
Edukasi
14:30 21:00
1 Mengnjurkan diet tinggi serat O:
2 Melakukan massase abdomen,
3 Memberikan enema atau irigasi - Kemudahan dalam BAB
14:40 - Sehari BAB 1 kali
ASKEP KMB
Kolaborasi - Tidak ada kesulitan BAB
ASKEP KMB