Anda di halaman 1dari 57

SEMINAR KEPERAWATAN JIWA

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA


KLIEN Tn. A DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL:
MENARIK DIRI
DI RUANG KAKAK TUA
DI RUMAH SAKIT JIWA DR. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
MALANG

OLEH
KELOMPOK VII

1. MAULANA FIRDA MIFTACHUL HUDA


2. SITI NUR FITRIYAH
3. ZAQIA ULFA
4. RINA KUSMIANAH
5. VITA AINURROFIQOH

AKADEMI KESEHATAN RAJEKWESI


BOJONEGORO
PRODI DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2018
LEMBAR PENGESAHAN
SEMINAR KEPERAWATAN JIWA

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN Tn. A


DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI
DI RUANG KAKAK TUA
DI RUMAH SAKIT JIWA DR. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
MALANG

TELAH DIPERIKSA DAN DI SAHKAN PADA :


Hari : Kamis
Tanggal :   29    Maret 2018

Oleh:

Kelompok: VII

Pembimbing Institusi                                Pembimbing Klinik/ Lahan

(Ns DWI AGUNG SUSANTI M.Kep.)                    (AHMAD ZAJULI S.Kep, Ns.)
NIP NIP. 19810114 2003121 002

Mengetahui

Kepala Ruangan
(NANANG SYAHGIANTO S.Kep Ns)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “Asuhan Keperawatan Klien Tn A Dengan Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial; menarik diri”.
Dalam penyelesaian masalah ini kami mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, maka
kesempatan ini kami mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Direktur Utama dr. Lurentius Panggabean, Sp.KJ., MKK RSJ Dr Radjiman
WEdiodiningrat Lawang Malang
2. Bapak Nanang Syahgianto S.Kep Ns selaku kepala ruangan
2.      Bapak Ahmad Zajuli S.Kep Ns selaku pembimbing lahan
3.      Ibu Ns Evita Muslima Isnanda Putri M.Kep selaku pembimbing institusi
4.      Seluruh staf Ruang Kakak Tua Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Malang.
5.      Rekan-rekan Mahasiswa Akademi Kesehatan Rajekwesi Bojonegoro yang mengikuti
Mata Ajaran Keperawatan Jiwa.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, meskipun demikian kami
merasa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu kami  mengharapkan kritik dan
saran sehingga dapat lebih menyempurnakannya.

                                   

                                                                                                Lawang, 29 Maret 2018


                                                                                                                       

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN DEPAN  .................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................... iv

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1  LatarBelakang.......................................................................................... 1
1.2  RumusanMasalah...................................................................................... 1
1.2 TujuanPenulisan..................................................................................... 2
1.3  Manfaat.................................................................................................... 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kasus (Masalah Utama)............................................................................ 3
2.2 Pengertian................................................................................................. 3
2.3 Proses TerjadinyaMasalah........................................................................ 3
2.4 Pohon Masalah......................................................................................... 5
2.5MasalahKeperawatan dan Data Yang Perlu Dikaji................................... 5
2.6 Diagnosa Keperawatan............................................................................. 6
2.7Rencana TindakanKeperawatanUntukSemuaMasalahPadaKlien............. 6

BAB 3 GAMBARAN KASUS


3.1  Pengkajian.............................................................................................. 10
3.2 Analisa Data........................................................................................... 19
3.3Daftar MasalahKeperawatan................................................................... 21
3.4PohonMasalah (Problem Tree)................................................................. 21
3.5 Prioritas Diagnosa Keperawatan............................................................ 21
3.6 Rencana Tindakan Keperawatan............................................................ 22

BAB 4 IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn A 31

BAB 5 PEMBAHASAN............................................................................ 50

BAB 6 KESIMPULAN dan SARAN....................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 53

LAMPIRAN............................................................................................... 55
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menarik diri (withdrawal) adalah suatu tindakan melepaskan diri, baik perhatian maupun
minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung (isolasi diri). Pada mulanya klien merasa
dirinya tidak berharga lagi sehingga merasa tidak aman dalam berhubungan dengan orang lain.
Berdasarkan data di ruang Kakak Tua pasien yang dirawat di ruangan ada 37 orang (laki-
laki) dengan criteria: pasien dengan isolasi social berjumlah (10 orang), pasien dengan Gangguan
persepsi sensori : halusinasi (10 orang), pasien dengan resiko perilaku kekerasan (7 orang),
pasien dengan Gangguan Konsep Diri: Harga diri rendah (5 orang), pasien dengan deficit
perawatan diri (5 orang)
Pada klien dengan menarik diri diperlukan rangsangan/stimulus yang adekuat untuk
memulihkan keadaan yang stabil.Stimulus yang positif dan terus menerus dapat dilakukan oleh
perawat.Apabila stimulus tidak dilakukan / diberikan kepada klien tetap menarik diri yang
akhirnya dapat mengalami halusinasi, kebersihan diri kurang dan kegiatan hidup sehari-hari
kurang adekuat.
Menyadari pentingnya stimulus yang adekuat tersebut serta melihat kenyataan bahwa selama
beberapa hari kami amati banyak kasus dengan menarik diri di ruang Kakak Tua , maka kami 
terdorong untuk menerapkan asuhan keperawatan klien Tn. A dengan masalah utama isolasi
sosial: menarik diri pada kasus Shizoprenia hebifrenik berkelanjutan.
Asuhan keperawatan ini kami buat selama kami praktek dari tanggal 20 Maret 2018 sampai
dengan tanggal Maret 2018 di ruang Kakak Tua  RSJ dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.
1.2  Rumusan Masalah
Seberapa besar masalah asuhan keperawatan klien Tn A dengan masalah utama isolasi social;
menarik diri di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang ?
1.3 Tujuan
1.      Tujuan Umum
Untuk mengetahui asuhan keperawatan klien Tn A dengan masalah utama isolasi sosial;
menarik diri di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang Malang
2.      Tujuan Khusus
a.       Mengidentifikasi pengkajian keperawatan pada klien Tn A
b.      Analisa Data keperawatan pada klien Tn A
c.       Daftar Masalah Keperawatankeperawatan pada klien Tn A
d.      Pohon Masalah (Problem Tree)
e.       Prioritas Diagnosa Keperawatan pada klien Tn A
f.       Rencana Tindakan Keperawatan pada klien Tn A
1.4 Manfaat

Dapat digunakan sebagai masukan bagi institusi pelayanan dalam meningkatkan mutu

pelayanan pada klien gangguan jiwa.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.    Kasus (Masalah Utama)


Gangguan Interaksi sosial: Menarik diri
2.   Pengertian
Perilaku menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang
lain, menghindari hubungan dengan orang lain ( Rawlins,1993 ).
3. Proses Terjadinya Masalah
1. Penyebab:
a.         Perkembangan: Sentuhan, perhatian, kehangatan dari keluarga yang mengakibatkan
individu menyendiri, kemampuan berhubungan dengan orang lain tidak adekuat yang berakhir
dengan menarik diri.
b.        Komunikasi dalam keluarga: Klien sering mengalami kecemasan dalam berhubungan
dengan anggota keluarga, sering menjadi kambing hitam, sikap keluarga tidak konsisten (kadang
boleh, kadang tidak). Situasi ini membuat klien enggan berkomunikasi dengan orang lain.
c.         Sosial Budaya: Di kota besar, masing-masing individu sibuk memperjuangkan hidup
sehingga tidak waktu bersosialisasi. Situasi ini mendukung perilaku menarik diri.
Pada mulanya klien merasa dirinya tidak berharga lagi sehingga merasa tidak aman
dalam berhubungan dengan orang lain. Biasanya klien berasal dari lingkungan yang penuh
permasalahan, ketegangan, kecemasan dimana tidak mungkin mengembangkan kehangatan
emosional dalam hubungan yang positif dengan orang lain yang menimbulkan rasa aman.
Dunia merupakan alam yang tidak menyenangkan, sebagai usaha untuk melindungi diri,
klien menjadi pasif dan kepribadiannya semakin kaku (rigid).Klien semakin tidak dapat
melibatkan diri dalam situasi yang baru.Ia berusaha mendapatkan rasa aman tetapi hidup itu
sendiri begitu menyakitkan dan menyulitkan sehingga rasa aman itu tidak tercapai. Hal ini
menyebabkan ia mengembangkan rasionalisasi dan mengaburkan realitas daripada mencari
penyebab kesulitan serta menyesuaikan diri dengan kenyataan.
Konflik antara kesuksesan dan perjuangan untuk meraih kesuksesan itu sendiri terus
berjalan dan penarikan diri dari realitas diikuti penarikan diri dari keterlibatan secara emosional
dengan lingkungannya yang menimbulkan kesulitan. Semakin klien menjauhi kenyataan semakin
kesulitan yang timbul dalam mengembangkan hubungan dengan orang lain. Menarik diri juga
disebabkan oleh perceraian, putus hubungan, peran keluarga yang tidak jelas, orang tua pecandu
alkohol dan penganiayaan anak.Resiko menarik diri adalah terjadinya resiko perubahan sensori
persepsi (halusinasi).
2. Tanda-tanda menarik diri dilihat dari beberapa aspek :
a.       Aspek fisik:
1.      Makan dan minum kurang
2.      Tidur kurang atau terganggu
3.      Penampilan diri kurang
4.      Keberanian kurang
b.      Aspek emosi:
1.      Bicara tidak jelas, merengek, menangis seperti anak kecil
2.      Merasa malu, bersalah
3.      Mudah panik dan tiba-tiba marah
c.       Aspek sosial:
1.      Duduk menyendiri
2.      Selalu tunduk
3.      Tampak melamun
4.      Tidak peduli lingkungan
5.      Menghindar dari orang lain
6.      Tergantung dari orang lain
d.      Aspek intelektual:
1.      Putus asa
2.      Merasa sendiri, tidak ada sokongan
3.      Kurang percaya diri

4.   Pohon masalah


     Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi ( Effect)

Isolasi Sosial (core Problem)

Gangguan konsep diri: harga diri rendah

5. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji


1. Masalah Keperawatan.
a) Resiko perubahanm persepsi sensori: halusinasi
b) Isolasi sosial : menarik diri
c) Gangguan konseps diri: harga diri rendah
2.    Data yang perlu di kaji.
a.       Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi
1)      Data Subjektif
a) Klien mengatakan mendengar bunyi yang tidak berhubungan dengan stimulus nyata
b) Klien mengatakan melihat gambaran tanpa ada stimulus yang nyata
c) Klien mengatakan mencium bau tanpa stimulus
d) Klien merasa makan sesuatu
e) Klien merasa ada sesuatu pada kulitnya
f) Klien takut pada suara/bunyi/gambar yang dilihat dan didengar
g) Klien ingin memukul/melempar barang-barang
2)      Data Objektif
a) Klien berbicar dan tertawa sendiri
b) Klien bersikap seperti mendengar/melihat sesuatu
c) Klien berhenti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu
d) Disorientasi
b.      Isolasi sosial : menarik diri
1)      Data obyektif:    
Apatis, ekpresi sedih, afek tumpul, menyendiri, berdiam diri dikamar, banyak diam, kontak
mata kurang (menunduk), menolak berhubungan dengan orang lain, perawatan diri kurang,
posisi menekur.
2)      Data subyektif:  
Sukar didapat jika klien menolak komunikasi, kadang hanya dijawab dengan singkat, ya atau
tidak.
c.       Gangguan konseps diri: harga diri rendah
1)        Data obyektif:   
Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan, ingin
mencederai diri.
2)  Data subyektif: 
Klien mengatakan: saya tidak bisa, tidak mampu, bodoh/tidak tahu apa-apa, mengkritik diri
sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri.

6. Diagnosa Keperawatan
1.      Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi …. berhubungan dengan menarik diri.
2.      Isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.
7.   Rencana Tindakan
1)      Diagnosa Keperawatan 1: Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi……. Berhubungan
dengan menarik diri
Tujuan umum:
Tidak terjadi perubahan persepsi sensori: halusinasi ….
Tujuan khusus:
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan:
 Bina hubungan saling percaya: salam terapeutik, memperkenalkan diri, jelaskan
tuiuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kesepakatan / janji dengan
jelas tentang topik, tempat, waktu.
 Beri perhatian dan penghargaan: temani kilen walau tidak menjawab
 Dengarkan dengan empati: beri kesempatan bicara, jangan terburu_buru,
tunjukkan bahwa perawat mengikuti pembicaraan klien.
a. Klien dapat menyebut penyebab menarik diri
Tindakan:
  Bicarakan penyebab tidak mau bergaul dengan orang lain.
  Diskusikan akibat yang dirasakan dari menarik diri.
b. Klien dapat menyebutkan keuntungan hubungan dengan orang lain
Tindakan:
  Diskusikan keuntungan bergaul dengan orang lain.
  Bantu mengidentifikasikan kernampuan yang dimiliki untuk bergaul.
d.      Klien dapat melakukan hubungan sosial secara bertahap: klien perawat, klien
perawat klien lain, perawat-klien kelompok, klien keluarga.
Tindakan
  Lakukan interaksi sering dan singkat dengan klien jika mungkin perawat yang sama
  Motivasi temani klien untuk berkenalan dengan orang lain
  Tingkatkan interaksi secara bertahap
  Libatkan dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi
  Bantu melaksanakan aktivitas setiap hari dengan interaksi
  Fasilitasi hubungan kilen dengan keluarga secara terapeutik
e.       Klien dapat mengungkapkan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain.
 Tindakan:
  Diskusi dengan klien setiap selesai interaksi / kegiatan
  Beri pujian atas keberhasilan klien
f.       Klien mendapat dukungan keluarga
Tindakan:
  Beri pendidikan kesehatan tentang cara merawat klien melalui pertemuan keluarga
  Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.

2)      Diagnosa 2: Isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
Tujuan umum:
Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal
Tujuan khusus:
a.    Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan:
1)      Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip komunikasi terpeutik
2)      Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Tindakan :
  Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimilikiklien.
  Setiap bertemu klien hindarkan dari penilaian negatif.
  Utamakan memberi pujian yang realistik.
b.   Klien dapat menilai kemampun yang dimiliki
Tindakan:
  Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit
  Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkn penggunaannya.
c.    Klien dapat (menetapkan) merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampun yang
dimiliki
Tindakan:
  Rencanakan bersama klien aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan
  Tingkatkan kegiatan sesuai toleransi kondisi klien
  Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
d.   Klien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi sakit dan kemampuannya
Tindakan:
  Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan
  Beri pujian atas keberhasilan klien
  Diskusikan kemungkinan pelaksanan di rumah
e.    Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan:
  Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat  klien dengan harga diri
rendah
  Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat
  Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.
BAB III
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA

Tanggal MRS : 06 - 03 - 2018


Tanggal Dirawat di Ruangan : 12 - 03- 2018
Tanggal Pengkajian : 20 - 03 - 2018
RuangRawat : R. Kakak Tua
1) IDENTITAS KLIEN
Nama : TN A (L)
Umur : 26 Tahun
Alamat : Mojokerto
Pendidikan : SMP
Agama :ISLAM
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : Tidak Bekerja
JenisKel. : Laki-laki
No CM :1127xx

2) ALASAN MASUK
 Data Primer
Klien mengatakan suka menyendiri

 Data Sekunder
...........

 Keluhan Utama Saat Pengkajian


Klien mengatakan Tidak ada keluhan

3) RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (FAKTOR PRESIPITASI)


Klien mengatakan kurang lebih 2 bulan yang lalu klien suka menyendiri di kamar dan tidak
mau bicara, tidak mau berkumpul dengan orang lain. Karena menganggap sendiri itu tenang.
Kemudian klien di antar keluarga ke puskesmas lalu di rujuk ke RSJ Lawang menggunakan
mobil. Saat turun dari mobil ibunya menangis. Klien masuk IGD lalu masuk ruang camar 2
hari lalu di pindah di ruang kakak tua.

4) RIWAYAT PENYAKIT DAHULU (FAKTOR PREDISPOSISI)


 Pernah mengalami gangguan jiwa di masalalu?
Klien menyatakan tidak mengalami gangguan jiwa sebelumnya dan belum pernah masuk
di sini ( RSJ ), ya baru ini yang pertama

 Faktor Penyebab/Pendukung :
1. Riwayat Trauma
 Aniaya Fisik
Klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya fisik baik sebagai
pelaku,korban, maupun saksi.
 Aniaya Seksual
Klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya seksual baik sebagai pelaku,
korban, dan saksi.
 Penolakan
Klien mengatakan mengalami penolakan di usia 28 tahun pelaku yaitu pacarnya
sendiri karena klien tidak memiliki uang yang dirasakan klien saat ini sudah bisa
menerima.
 Kekerasan dalam keluarga
Klien mengatakan tidak pernah mengalamikekerasan dalam rumah tangga.
 Tindakan kriminal
Klien mengatakan tidak pernah mengalami tindakan kriminal baik sebagai pelaku,
korban, maupun saksi.
DiagnosaKeperawatan :

2. Pernah melakukan upaya / percobaan / bunuhdiri


Klien mengatakan Tidak pernah karena bunuh diri itu di larang
DiagnosaKeperawatan :

3. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan (peristiwa kegagalan, kematian,


perpisahan )
Klien mengatakan tidak ada peristiwa kegagalan, kematian dan perpisahan.
Diagnosa Keperawatan :

4. Pernah mengalami penyakit fisik (termasuk gangguan tumbuh kembang)


Klien tidak mengalami gangguan tumbuh kembang
DiagnosaKeperawatan :

5. Riwayat Penggunaan NAPZA


Klien mengatakan tidak pernah menggunakan obat obatan yang terlarang maupun
minum-minuman keras
Diagnosa Keperawatan :

 Upaya yang telah dilakukan terkait kondisi di atas dan hasilnya :


Tidak ada tindakan yang di lakukan
Diagnosa Keperawatan :

 Riwayat Penyakit Keluarga


Anggota keluarga yang gangguan jiwa ?
Tidak ada keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Diagnosa Keperawatan:

5) PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL (Sebelum dan sesudah sakit)


 Genogram:
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Tinggal serumah
X : Meninggal
: Pasien
: Garis pernikahan
: Garis keturunan
Jelaskan:
Px anak ke lima dari tujuh bersaudara
Px tinggal serumah dengan kedua orang tua dan dua adiknya
Pola asuh : di asuh orang tua tidak pernah di pukuli
Komunikasi : sering berkomunikasi dengan ibunya dan tidak ada masalah
Dalam keluarga
Pengambilan keputusan : klien menyelesaikan masalah tanpa ada sangkut
paut orang tuanya
Diagnosa Keperawatan :
 Konsep Diri
 Citra tubuh:
Klien mengatakan sangat suka dengan tangannya karena tangan bisa di buat untuk
menerima dan berkenalan
 Identitas:
Di rumah :klien bernama Abdi mujiyono umur 26 tahun pendidikan smp
Pekerjaan mengembala kambing
Di rsj :klien tidak menjawab

 Peran:
Di rumah :klien saat di rumah sebagai ana laki laki dan mengembala
Di rsj. :klien tidak menyadari bahwa dia sebagai pasien rsj
 Ideal diri:
Klien mengatakan ingin pulang
 Hargadiri:
klien mengatakan merasa tidak.berguna karena pasien hanya berdiam

DiagnosaKeperawatan : HDR (Harga diri rendah)


 HubunganSosial
 Orang yang berarti/terdekat

Di rumah :klien mengatakan orang yang berarti adalah ibu nya


Di rsj. : klien hanya berdiam diri dikamar

 Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat dan hubungan sosial


Di rumah : klien mengatakan dulu ikut tahlilan tapi semenjak 2 bulan
yang lalu terahir ini sudah tidak karena lebih suka.sendiri
Di rsj. : klien mengatakan suka Menyendiri tidak berkumpul dengan
temenya
 Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan tidak mau bicara dengan temenya suka menyendiri diam dan
menunduk
DiagnosaKeperawatan : isolasi sosial

 Spiritual
 Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan beragama islam sholat itu wajib
 Kegiatan ibadah
Klien mengatakan jiwa itu perasaan dari hati dan penyakit jiwa itu cobaan

DiagnosaKeperawatan:

6) PEMERIKSAAAN FISIK
 Keadaan umum
Baik.klien terlihat rapi baju bersih berdiam merunduk tidak banyak bicara tidak
berkonsentrasiKesadaran (Kuantitas)
Kesadaran composmetis
Gcs : 4 5 6

 Tanda vital:
TD : 120/80 mm/Hg
N. :80 x/menit
S : 37 CO
P : 21 x/menit
 Ukur:
BB : 65. Kg
TB :168Cm
 Keluhanfisik:
Jelaskan :
Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik pada saat pengkajian

DiagnosaKeperawatan :
I. STATUS MENTAL
1. Penampilan (Penanpilan usia, cara perpakaian, kebersihan)
Jelaskan:
Penampilan cukup rapi menggunakan baju dari rumah sakit jiwa lawang berwarna ungu.
Cara menggunakan pakaian benar sesuai kulit bersih dan rambut pendek

DiagnosaKeperawatan:
2. Pembicaraan (Frekuensi, Volume, Jumlah, Karakter) :
Jelaskan:
Frekuensi pada pembicaraan lambat, suara pelan, ucapan sedikit dan klien tidak suka
bercerita.

DiagnosaKeperawatan:

3. Aktifitasmotorik/Psikomotor
Kelambatan :
 Hipokinesia,hipoaktifitas
 Katalepsi
 Sub stupor katatonik
 Fleksibilitasserea
Jelaskan:
Klien sehari-hari lebih banyak tduran atau duduk menyendiri selama di RSJ aktifitasnya
pun berkurang

Peningkatan :
 Hiperkinesia,hiperaktifitas  Grimace
 Stereotipi  Otomatisma
 GaduhGelisahKatatonik  Negativisme
 Mannarism  Reaksikonversi
 Katapleksi  Tremor
 Tik  Verbigerasi
 Ekhopraxia  Berjalankaku/rigid
 Command automatism  Kompulsif :sebutkan …………
Jelaskan:
Klien belum mengalami peningkatan aktivitas saat diajak berinteraksi

DiagnosaKeperawatan:
4. Mood dan Afek
a. Mood
 Depresi  Khawatir
 Ketakutan  Anhedonia
 Euforia  Kesepian
 Lain lain
Jelaskan
Klien sedih, suka menyendiri dan tidak mau berbicara.

b. Afek
 Sesuai  Tidaksesuai
 Tumpul/dangkal/datar  Labil
Jelaskan:
Ekpresi wajah klien datar tidak tersenyum klien hanya biasa biasa saja.

DiagnosaKeperawatan

5. InteraksiSelamaWawancara
 Bermusuhan  Kontakmatakurang
 Tidakkooperatif  Defensif
 Mudahtersinggung  Curiga
Jelaskan:
Kontak mata kurang dan klien sering menunduk..............................................................

Diagnosa Keperawatan
6. Persepsi Sensorik
a. Halusinasi
 Pendengaran
 Penglihatan
 Perabaan
 Pengecapan
 Penciuman
b. Ilusi
 Ada
 Tidakada
Jelaskan:
Klien tidak ada halusinasi pendengaran dan penglihatan

DiagnosaKeperawatan
7. Proses Pikir
a. ArusPikir:
 Koheren  Inkoheren

 Sirkumtansial  Asosiasilonggar

 tangensial  Flight of Idea


 Blocking  Perseverasi

 Logorhoe  Neologisme

 Clang Association  Main kata kata


 Afasia  Lain lain…
Jelaskan:
Klien saat berorientasi menjawab dengan berbelit-belit dan terkadang lupa

b. Isi Pikir
 Obsesif  Fobia,sebutkan…………..
 Ekstasi  Waham:

 Fantasi o Agama
 Alienasi o Somatik/hipokondria
 Pikiranbunuhdiri o Kebesaran
 Preokupasi o Kejar / curiga
 Pikiranisolasisosial o Nihilistik
 Ide yang terkait o Dosa
 PikiranRendahdiri o Sisippikir
 Pesimisme o Siar piker
 Pikiranmagis o Kontrolpikir
 Pikirancuriga  Lain lain :
Jelaskan:
Isi pikir klien mengaggap sendiri itu tentang berkumpul dengan orang lain

c. Bentuk pikir :
 Realistik
 Non realistik
 Dereistik
 Otistik
Jelaskan:
Klien lebih suka menyendiri
DiagnosaKeperawatan:

8. Kesadaran
 Orientasi (waktu, tempat, orang)
Jelaskan:
Waktu = mengetahui jam
Tempat= klien tau kalo ini dirumah sakit
Orang = klien masih daoet menggingat nama orang dan nama sendiri
 Meninggi
 Menurun:
 Kesadaranberubah
 Hipnosa
 Confusion
 Sedasi
 Stupor
Jelaskan:
DiagnosaKeperawatan:
9. Memori
 Gangguandayaingatjangkapanjang ( > 1 bulan)
 Gangguandayaingatjangkamenengah ( 24 jam - ≤ 1 bulan)
 Gangguan daya ingat pendek (kurunwaktu 10 detiksampai 15 menit)
Jelaskan:
A. Kien masih ingat contoh pekerjaan kesukaan
B. Klien masih ingat seperti hanya ingin dikamar menyendiri dan tiduran
C. Klien tidak gangguan masih ingat dia abis makan

DiagnosaKeperawatan:

10. Tingkat KonsentrasidanBerhitung


a. Konsentrasi
 Mudahberalih
 Tidakmampuberkonsentrasi
Jelaskan:
Klien mamapu berkonsentrasi saat disuruh untuk memfokuskan perhatian dalam satu
arah
b. Berhitung
Jelaskan:
Klien dapat berhitung contong 1+1= 2 4+4=8 10-2=8
DiagnosaKeperawatan:
11. KemampuanPenilaian
 Gangguanringan
 Gangguanbermakna
Jelaskan :
Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik seperti pusing batuk gatal gatal

DiagnosaKeperawatan:
II. DayaTilikDiri
 Mengingkaripenyakit yang diderita
 Menyalahkanhal-haldiluardirinya
Jelaskan:
Klien menyadari bahwa dirinya sedang sakit

DiagnosaKeperawatan:

7) KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


 Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
 Perawatan kesehatan,

 transportasi,
 tempat tinggal.
 Keuangan dan kebutuhan lainnya.
Jelaskan:
Perawatan kesehatan : mantri
Transportortasi : sepedah motor
Tempat tinggal : di desa di rumah orang tuanya

 Kegiatan Hidup Seharihari


1. Perawatan diri
 Mandi
Jelaskan :
Mandi 2 X sehari dengan mandiri
Berpakaian, berhias dan berdandan
Jelaskan :
Berpakaian rapi kaos RSJ warna ungu kulit bersih rambut hitampendek
warna hitam
 Makan
Jelaskan :
Makan 3X sehari dengan lauk pauk porsi habis
Minum setiap haus
Toileting (BAK, BAB)
Jelaskan :
BAK 4 X sehari lancar dengan konsistensi warna kuning bau khas
BAB 1 X sehari
Diagnosa Keperawatan:
2. Nutrisi
Berapa frekwensi makan dan frekwensi kudapan dalam sehari.
Frekuensi makan 3 kali sehari dengan porsi lauk pauk habis makan secara
mandiri setelah makan piring di cuci sendiri

Bagaimana nafsu makannya


Nafsu makan baik selalu habis
Bagaimana berat badannya.
Berat badan normal
Diagnosa Keperawatan:
3. Tidur
1. Istirahat dan tidur
Tidur siang, lama : ______11.00______ s/d ___1300__________
Tidur malam, lama : _____20.00________ s/d __04.00___________
Aktifitas sebelum/sesudah tidur : __Berdoa________ , _________
Jelaskan
Pasien tidur nyenyak sebelum tidur klien berdoa
2. Gangguantidur
a. Insomnia
b. Hipersomnia
c. Parasomnia
d. Lain lain
Jelaskan
Tidak ada gangguan tidur tidur nyenyak

DiagnosaKeperawatan:

 Kemampuan lain lain


1. Mengantisipasi kebutuhan hidup
Klien mengatakan dirinya sudah tidak mampu bekerja

2. Membuat keputusan berdasarkan keinginannya,


Mampu membuat keputusan berdasarkan keinginannya

3. Mengatur penggunaan obat dan melakukan pemeriksaan kesehatannya sendiri.


Klien mampu mengatur penggunaan obat pagi sian malam dan mampu membedakan
warna obat
Diagnosa Keperawatan:
 Sistem Pendukung Ya Tidak
Keluarga
Terapis
Teman sejawat
Kelompok sosial
Jelaskan :
Keluarga sangat mendukung untuk kesembuhan anaknya

Diagnosa Keperawatan:

8) MEKANISME KOPING
Jelaskan :
Klien megatakan apabila ada masalah lebih memilih diam dan dipendam sendiri
Diagnosa Keperawatan:

9) MASALAH PSIKOSOSIALDAN LINGKUNGAN


 Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya
Jelaskan :
Klien tidak pernah bertegkar dengan tetangga dan keluarganya

 Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya


Jelaskan :
Klien tidak ada masalah dalam lingkungannya hanya klien lebih suka menyendiri

 Masalah dengan pendidikan, spesifiknya


Jelaskan :
Klien tidak ada masalah pada pendidikannya. Pasien mengatakan hanya lukusan SMP.
 Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya
Jelaskan :
Klien tidak ada masalah untuk pekerjaanya, klien mengatakan pekerjaannya dirumah
hanya mengembala kambing
 Masalah dengan perumahan, spesifiknya
Jelaskan :
Klien mengatakan dalam hal perumahannya tidak ada masalah.

 Masalah dengan ekonomi, spesifiknya


Jelaskan :
Klien mengatakan tidak ada masalah dalam ekonominya. Pasien selalubtercukupi
walaupun hidup sederhana dan berkecukupan. Masalah dengan pelayanan kesehatan,
spesifiknya
Jelaskan :
Klien tidak ada masalah dalam pelayanan kesehatan. Apabila keluarga yang sakit di
periksakan di puskesmas terdekat .
 Masalah lainnya, spesifiknya
Jelaskan :
Klien tidak ada masalah lain, klien hanya ingin cepat pulang kembali sama orangtuanya.
DiagnosaKeperawatan:

10) ASPEK PENGETAHUAN


Apakah klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan yang kurang tentang
suatu hal?
Bagaimana pengetahuan klien/keluarga saat ini tentang penyakit/gangguan jiwa, perawatan
dan penatalaksanaanya faktor yang memperbera tmasalah (presipitasi), obat-obatan atau
lainnya. Apakah perlu yang berkaitan dengan spesifiknya masalah tsb.
 Penyakit/gangguanjiwa  Penatalaksanaan
 Sistempendukung  Lain-lain, jelaskan
 Faktorpresipitasi
Jelaskan :
Klien perlu diberikan kemampuan utuk pengetahuan tentang penyakitnya agar bisa
menceritakan masalahnya agar tidak menarik diri dan tidak menyendiriterus

DiagnosaKeperawatan:
11) ASPEK MEDIS
1. Diagnosis Medis :
F.20

2. Diagnosa Multi Axis


Axis I : Skizofrenia Hibefrenik
Axis II : pendiam
Axis III : tidak ditemukan
Axis IV : tidak ditemukan
Axis V : -
Terapi Medis
Haloperidol 3x1,5 mg
Lorazepam 1x1 mg (malam)

ANALISA DATA

DIAGNOSA
NO DATA
KEPERAWATAN
1. DS: Isolasi social : Menarik
Klien mengatakan lebih suka sendiri karena Diri
sendiri itu lebih tenang

DO:
- klien tampak duduk sendiri
- klen tampak tidak mau berbicara dengn
temannya
2. DS: Harga diri rendah
Klien mengatakan merasa tidak berguna
DO:
Klien tampak murung dan tidak percaya diri,
dan kontak mata kurang
3. DS: Koping individu in
Klien mengatakan saat ada masalahbtidak
bercerita dengan temannya , masalahnya efektif
hanya dipendam saja
DO:
Klien tampak diam
4. DS:

DO:

dst DS:

DO:

12) DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWAN


a. Isolasi sosial
b. Gangguan konsep diri: Harga Diri Rendah
c. Koping indivisu in efektif
13) POHON MASALAH

14) PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


2. ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI
Lawang, 20 Maret 2018
Mahasiswa yang mengkaji

____________________
NIM................................

NAMA PASIEN : Tn A
RUANG : Kakak Tua

Perencanaan
Diagnosa
Tgl
Keperawat Rencana Tindakan Keperawatan
an Tujuan Kriteria Hasil

05-
Isolasi TUM:
01-
social Klien dapat
15 berinteraksi
dengan orang
lain.
Setelah 2X 1.1.    Bina hubungan saling percaya
TUK 1: pertemuan klien dengan:
Klien dapat dapat menerima a.    Sapa klien dengan ramah, baik
membina kehadiran verbal maupun non verbal
hubungan saling perawat. Klien b.    Perkenalkan diri dengan sopan
percaya. dapat c.    Tanyakan nama lengkap klien dan
mengungkapkan nama panggilan yang di sukai klien
perasaan dan d.   Jelaskan tujuan pertemuan
keberadaannya e.    Buat kontrak interaksi yang jelas
saat ini secara f.    Tunjukkan sikap empati dan
verbal. menerima klien apa adanya
 Klien mau g.    Beri perhatian pada klien dan
menjawab salam perhatikan kebutuhan dasar klien
 Ada kontak mata
 Klien mau
berjabat tangan
 Klien mau
berkenalan
 Klien mau
menjawab
pertanyaan
 Klien mau duduk
berdampingan
dengan perawat
 Klien mau
mengungkapkan
perasaannya
05- TUK 2:
01- Klien mampu Setelah 2X 2.1Tanyakan pada   klien tentang:
15 menyebutkan interaksi klien a.    Orang yang tinggal serumah/teman
penyebab dapat sekamar klien
menarik diri menyebutkan b.    Orang yang paling dekat dengan
minimal satu klien di rumah/di ruang perawatan
penyebab c.    Apa yang membuat klien dekat
menarik diri dari dengan orang tersebut
yang berasal d.   Orang yang tidak dekat dengan
dari: klien di rumah/di ruang perawatan
1.     Diri sendiri e.    Apa yang membuat klien tidak
2.     Orang lain dekat dengan orang tersebut
3.     Lingkungan f.     Upaya yang sudah dilakukan agar
dekat dengan orang lain
2.2Kaji pengetahuan klien tentang
perilaku menarik diri dan tanda-
tandanya

2.3Diskusikan dengan klien penyebab


menarik diri atau tidak mau bergaul
dengan orang lain
2.4Beri pujian terhadap kemampuan
klien mengungkapkan perasaannya

05- Isol TUK 3 :


01- asi Klien dapat Setelah 2X 3.1Kaji pengetahuan klien tentang
15 Sosi menyebutkan interaksi klien manfaat dan keuntungan bergaul
al keuntungan dapat dengan orang lain
berhubungan menyebutkan 3.2Beri kesempatan pada klien untuk
dengan orang keuntungan mengungkapkan perasaannya
lain dan kerugian berhubungan tentang keuntungan berhubungan
tidak sosial,misalnya: dengan orang lain
berhubungan a.    Banyak teman 3.3Diskusikan bersama klien tentang
dengan orang b.    Tidak kesepian manfaat berhubungan dengan orang
lain c.    Bisa diskusi lain
d.   Saling menolong 3.4Beri reinforcement positif terhadap
kemampuan mengungkapkan
perasaan tentang keuntungan
berhubungan dengan orang lain

Setelah 2X interaksi klien dapat


menyebutkan kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain.
Misal: sendiri, tidak punya teman,
kesepian, tidak ada temannya
ngobrol.
05- Isol TUK 4 :
01- asi Klien dapat Setelah 2X 4.1  Observasi perilaku klien saat
15 Sosi melaksanakan interaksi klien berhubungan dengan orang lain.
al hubungan sosial dapat 4.2  Beri motivasi dan bantu klien
secara bertahap melaksanakan untuk berkenalan/berkomunikasi
hubungan sosial dengan orang lain melalui:
secara bertahap a.    Klien-perawat
dengan: b.    Klien-perawat-perawat lain
a.    Klien-perawat c.    Klien-perawat-perawat lain-klien
b.    Klien-perawat- lain
perawat lain d.   Klien-kelompok kecil
c.    Klien-perawat- e.   
perawat lain- Klien-keluarga/kelompok/masyarak
klien lain at
d.   Klien-kelompok 4.3  Beri reinforcement terhadap
kecil keberhasilan yang telah dicapai
e.    4.4  Bantu klien mengevaluasi manfaat
Klien-keluarga/k berhubungan dengan orang lain
elompok/masyar 4.5  Motivasi dan libatkan klien untuk
akat mengikuti kegiatan terapi aktifitas
kelompok sosialisasi

4.6  Diskusikan jadwal kegiatan harian


yang dapat dilakukan untuk
meningkat kemampuan klien
bersosialisasi
4.7  Beri motivasi klien untuk
melakukan kegiatan sesuai dengan
jadwal yang telah di buat
4.8  Beri pujian terhadap kemampuan
klien memperluas pergaulannya
melalui aktivitas yang dilaksanakan
05-
Isolasi TUK 5 :
01-
social Klien mampu Setelah 2X 5.1      Dorong klien untuk
15 mengungkapkan interaksi klien mengungkapkan perasaannya
perasaannya dapat setelah berhubungan dengan orang
setelah mengungkapkan lain/kelompok
berhubungan perasaan setelah 5.2      Diskusikan dengan klien manfaat
dengan orang berhubungan berhubungan dengan orang lain
lain dengan orang 5.3      Beri reinforcement positif atas
lain untuk: kemampuan klien mengungkapkan
a.    Diri sendiri perasaan manfaat berhubungan
b.    Orang lain dengan orang lain.
c.    kelompok
05-
isolasiSosial TUK 6
01- Klien mendapat Setalah 2X 6.1.   Diskusikan pentingnya peran serta
15 dukungan pertemuan keluarga sebagai pendukung untuk
keluarga dalam keluarga dapat mengatasi prilaku menarik diri
memperluas menjelaskan 6.2    Diskusikan dengan anggota
hubungan sosial tentang: keluarga tentang:
      Pengertian       Perilaku menarik diri
menarik diri       Tanda dan gejala menarik diri
      Tanda dan gejala       Penyebab prilaku menarik diri
      Penyebab dan       Cara keluarga meghadapi klien
akibat menarik yang sedang menarik diri
diri
      Cara merawat 6.3  Diskusikan potensi keluarga untuk
klien menarik membantu klien     mengatasi
diri prilaku menarik diri

6.4 Latih keluarga cara merawat klien


menarik diri

6.5 Tanyakan perasaan keluarga setalag


Setelah 2X mencoba cara yang dilatihkan
pertemuan
keluarga dapat
mempraktekkan 6.6   Dorong anggota keluarga untuk
cara merawat memberikan dukungan kepada
klien menarik klien berkomunikasi dengan orang
diri. lain

6.7  Anjurkan anggota keluarga untuk


rutin dan bergantian mengunjungi
klien minimal 1x seminggu
6.8   Beri reinforcement atas hal-hal
yang telah dicapai dan
keterlibatannya keluarga merawat
klien di rumah sakit
05- Isol TUK 7
01- asi Klien dapat Setalah 2x 7.1 Diskusikan dengan klien tentang
15 Sosi memanfaatkan interaksi klien manfaat dan kerugisn tidak minum
al obat dengan baik menyebutkan: obat, nama, warna, dosis, cara, efek
         Manfaat minum terapi dan efek samping
obat penggunaan obat
         Kerugian tidak 7.2 Pantau klien saan penggunaan obat
minum obat
         Nama,warna 7.3 Anjurkan klien minta sendiri obat
dosis, efak terapi pada perawat agar dapat merasakan
dan efek manfaatnya
samping obat
7.4 Beri pujian jika klien menggunakan
obat dengan benar
7.5 Diskusikan akibat berhenti minum
obat tanpa konsultasi dengan dokter
Setelah 2x
interaksi klien 7.6 Anjurkan klien untuk konsultasi
mendemonstrasi dengan dokter/perawat jika terjadi
kan penggunaaan hal-hal yang tidak diinginkan.
obat dan
menyebutkan
akibat berhenti
minum obat
tanpa konsultasi
ke dokter
BAB 4
IMPLEMENTASI

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


Klien Dengan Isolasi Sosial
Pertemuan Pertama

Tanggal 20 Maret 2018


A.      Proses Keperawatan
1.      Kondisi klien
-          Rasa kesepian, tidak mampu berkonsentrasi
-          Klien tidak mempunyai teman dekat dan tidak komunikatif
-          Tidak ada kontak mata, tampak sedih, menarik diri dan menyendiri
2.      Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial
3.      Tujuan
-          Klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri
-          Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang, dan kerugian tidak
berhubungan
-          Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
-          Klien mampu mengungkapakan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain
4.      Intervensi
a.       Mengidentifikasi penyebab isolali sosial pasien
b.      Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain
c.       Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
d.      Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan 1 orang
e.       Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan orang
lain dalam kegiatan harian
B.       Strategi Komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
1.      Orientasi
a.       Salam
“ Selamat pagi mas, saya mahasiswa dari rajekwesi yang akan merawat mas selama di
ruang Kakak Tua perkenalkan nama saya vita ainurrofiqoh saya senang di panggil vita,
nama mas siapa dan senang di panggil apa?” rumahnya dimana?”
b.      Evaluasi/validasi
“ Bagaimana perasaan mas hari ini?”
c.       Kontrak : Topik, Waktu, Tempat
“ Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keluarga dan teman-teman mas?” mau
dimana kita bercakap-cakap, “bagaimana kalau di ruang tamu mas?” kita berbincang-
bincang selama 10 menit ya?bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang cara
perkenalan dengan orang lain ?”
2.    Kerja
“ Siapa saja yang tinggal serumah dengan mas? Siapa yang paling dekat dengan mas?
Siapa yang jarang bercakap-cakap dengan mas? Apa yang membuat mas jarang
bercakap-cakap dengannya?”
“ Apa yang mas rasakan selama dirawat di sini? Ow mas merasa sendirian ? Siapa saja
yang mas kenal diruangan ini? Apa saja kegiatan yang biasa mas lakukan dengan teman-
teman yang mas kenal?”
“ Apa yang menghambat mas dalam berteman atau bercakap-cakap dengan orang lain?”
“ Menurut mas apa saja keuntungan kalau kita mempunyai teman? Wah benar ada teman
bercakap-cakap.Apalagi? (sampai klien dapat menyebutkan beberapa) nah kalau
kerugiannya tidak mempunyai teman apa saja mas?” ya pa lagi (sampai klien dapat
menyebutkan beberapa) jadi bnyak juga ruginya tidak mempunyai teman ya? Kalau
begitu maukah mas bergaul dengan orang lain? Bagus”
“ Mas sekarang kita belajar berkenal dengan orang lain ya?”
“ Benigi lho mas, untuk berkenal dengan orang lain kita sebutkan dulu nama kita dan
nama panggilan kita, selanjutnya asal dan hobi.”
Contohnya begini : perkenalkan nama saya Harianto suka dipanggil Hari saya berasal
dari Malang hobi saya badminton”
“ Selanjutnya mas menyakan nama orang yang diajak berbicara contohnya begini :
Nama mas siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari mana dan hobinya apa?”
“ Ayo mas coba misalnya saya belum dengan mas, coba berkenalan dengan saya!”
“ Ya, bagus sekali? Coba sekali lagi? Bagus sekali”
“ Setetelah mas berkenalan dengan orang tersebut, mas bisa melanjutkan percakapan
tentang cuaca, tentang hobi, tentang keluarga, pekerjaan, dll.
3.    Terminasi
a.       Evaluasi Subyektif dan Obyektif
“ Bagaimana persaan mas setalah ngobrol dengan saya?”
“ Tolong sebutkan! Bagusss!”
“ Bagaiman perasaan mas setelah kita latihan berkenalan?” Mas tadi sudah
mempraktekkan cara berkenalan dengan baik sekali?”
b.      Rencana Tindak Lanjut
“ Selanjutnya mas dapat mengingat-ingat apa saja yang kita pelajari hari ini” Sehingga
mas lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain. Mas mau mempraktekkan ke teman
mas yang lain, mau berapa lama kita mencobanya? Mari kita masukkan pada jadwal
kegiatan harian mas”
c.       Kontrak yang akan datang : topik, waktu tempat
“ Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan berkenalan dengan orang
lain?” Besok pagi jam 9 saya akan datang kesini untuk mengajak mas latihan berkenalan
dengan yang lain dan mengajak latihan berkenalan dengan teman saya. Bagaimana mas
mau kan?” Tempatnya diruang tamu saja ya?Sampai jumpa mas!”
CATATAN PERKEMBANGAN TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN
JIWA
DI UNIT RAWAT INAP RSJ.Dr.RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

Nama pasien            :Tn A                                                                                                 


Ruang                      : Kakak Tua                                                                                    

Tan Dx. Impleme Evaluasi Na


ggal Keperaw ntasi Keperaw ma
dan atan Tindaka atan Dan
Jam n Tan
Keperaw da
atan Tan
gan
06- Isolasi SP 1 S:
01- sosial 1.        1.      Klien
2015 perkenalk mengatak
Jam an nama an
16.0 saya Vita namanya
0 ainurrofiq Abdi
oh senang Mujiono
dipanggil senang
vita nama dipanggil
mas siapa abdi,
dan rumahny
senang di a di
panggil Pagak
apa?” 2.      Klien
rumahnya mengatak
dimana?” an
2.        Apa yang enggan
membuat berkump
mas ul dan
jarang berbicara
bercakap- dengan
cakap orang
dengan lain
teman karena
yang tidak tahu
lain? apa yang
3.        Menurut dibicarak
mas apa an dan
saja klien
keuntung merasa
an kalau malu
kita 3.      Klien
mempuny mengatak
ai teman? an tidak
4.        Kalau tahu apa
kerugiann keuntung
ya tidak an
mempuny berteman
ai teman 4.      Klien
apa mas? mengatak
5.        Mas an tidak
sekarang tahu apa
kita kerugian
belajar menarik
berkenala diri atau
n dengan berteman
ayo 5.      Klien
sekarang mengatak
coba an mau
berkenala berkenala
n dengan n dengan
bapak 1 orang
itu? dulu
O:
1.      Klien
mau
menjawa
b salam
2.      Tidak
ada
kontak
mata
3.      Klien
mau
berjabat
tangan
4.      Klien
mau
berkenala
n
5.      Klien
mau
menjawa
b
pertanyaa
n
6.      Klien
mau
duduk
berdampi
ngan
dengan
perawat
7.      Klien
mau
mengung
kapkan
persaann
ya
A:
1.      Klien
mau
mengenal
kan
identitas
dirinya
secara
lengkap
2.      Klien
mampu
menyebut
kan
penyebab
menarik
diri
3.      Klien
belum
mampu
mendisku
sikan
tentang
keuntung
an
berintera
ksi
dengan
orang
lain
4.      Klien
belum
mampu
mendisku
sikan
tentang
kerugian
tidak
berintera
ksi
P : untuk
klien
1.     
Menganj
urkan
klien
berdiskus
i tentang
keuntung
an
berintera
ksi
dengan
orang
lain
2.     
Menganj
urkan
klien
berdiskus
i tentang
kerugian
bila tidak
berintera
ksi
dengan
orang
lain

Untuk
perawat
1.     
Memvali
dasi
kemampu
an klien
mendisku
sikan
kembali
keuntung
an
berintera
ksi
dengan
orang
lain
2.     
Memvali
dasi
kemampu
an
klien, ,em
diskusika
n kembali
kerugian
bila tidak
berintera
ksi
dengan
orang
lain
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
Klien Dengan Isolasi Sosial
Pertemuan kedua

Tanggal 21-03-2018
A.    Proses keperawatan
1.      Kondisi klien
-  klien tidak mempunyai teman dekat, tidak ada kontak mata
-  klien sudah mau tersenyum, sudah mulai mau berinteraksi dengan 1 orang dan
komunikatif
2.      Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial
3.      Tujuan
-  Mengajarkan klien mempraktekkan cara berkenalan dengan 1 orang
-  Klien mampu memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain sebagai
salah satu kegiatan harian
4.      Intervensi
a.       Berdiskusi dengan klien tentang keuntungan berinteraksi denga orang lain
b.      Bnerdiskusi dengan klien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
c.       Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
d.      Membrikan kesempatan kepada klien, mempraktekkan cara berkenalan dengan orang
lain
e.       Membantu pasien mamasukkan kegiatan berbincang2 dengan orang lain sebagai salah
satu kegiatan harian
B.     Strategi Komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
1.      Orientasi
a.       Salam
“selamat pagi mas, bagaimana perasaan mas pagi ini ?”
b.      Evaluasi/ validasi
“sudah diingat lagi pelajaran kita tentang berkenalan?coba sebutkan lagi sambil
bersalaman dengan perawat “bagus sekali...!berarti mas masih ingat”
c.       Kontrak : topik, waktu, tempat
“Nah seperti janji kita kemarin, kita akan mengulangi percakapan yang kemarin, dan
saya akan mengajak mas mencovca berkenalan dengan teman perawat saya. Tidak lama
kok, hanya 10menit.“ yao kita temui teman perawat saya disana, dikursi didepan tv “
2.      Kerja
“menurut mas, apa saja  keuntungankalo kita mempunyai teman?”wahhhhh benar, ada
teman bercakap-cakap. Apalagi (sampai klien dapat menyebutkan beberapa), nahh kalau
kerugiaannya tidak mempunyai teman apa saja mas,yaaa apa lagi ?( sampai klien dapat
menyebutkan beberapa) jadi banyak juga ruginya tidak punta teman yaa, kalau begitu
inginkah mas belajar bergaul denga orang lain ?”bagus, (bersama-sama klien saudara
mendekati teman perawat saudara)”
“selamat sore mas V, mas ini ingin nberkenalan dengan mas V “.
“ baiklah mas A bisa berkenala dengan perawat V seperti yang kita praktekkan kemarin”
(klien mendemostrasikan cara berkenalan dengan perawat V : Memberi salam,
menyebutkan nama, menanyakan nama perawat dan seterusnya”
“ada lagi yang mas A ingin tanyakan kepada perawat V, coba tanyakan tentang keluarga
perawat V, kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarankan, mas H bisa sudahi perkenalan
ini, lalu mas A bisa membuat janji bertemu lagi dengan perawat V misalnya besok sore
sebelum makan malam”
“baiklah perawat V, karena mas H sudah selesai berkenalan maka saya dan mas H akan
kembali keruangan, selamat sore”. (bersama2 klien saudara meninggalkan perawat
Vuntuk melakukan terminasi dengan mas H ditempat lain.
3.      Terminasi
a.       Evaluasi subjektif dan objektif
“bagaimana perasaan mas setelah tahu keuntungan berteman dan tidak berteman?”
“tolong sebutkan! Bagus !”
“bagaimana perasaan mas A setelah berkenalan dengan perawat V?”
“mas A tampak bagus sekali saat perkenalan tadi “
b.      Rencana tindak lanjut
“ pertahan kan terus apa yang sudah mas A lakukan tadi. Jangan lupa untuk menanyakan
topik lain supaya perkenalan berjalan lancar. Misalnya menanyakan keluarga, hobi, dsb “
“bagaimana mau mencoba dengan perawat lain?mari kita masukkan dalam jadwal harian
mas. Mau berapa hari sekali?Bagaimana kalau 2 kali? Baiklah nanti mas A coba sendiri”
c.       Kontrak yang akan datang : topik, waktu, tempat
“ besok kita latihan lagi yaa, mau jam berapa?9.0 bagaimana, selama 10 menit.
Tempatnya nanti diruang tamu saja yaa, sampai besok mas .”
CATATAN PERKEMBANGAN TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN
JIWA
DI UNIT RAWAT INAP RSJ.Dr.RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

Nama pasien       :Tn a                                                                                               Nomor


Jenis kelamin           : 0
Ruang                      kakak tua                                                                                      Unit
Keswa     : R. Inap
Tang Dx. Impleme Evaluasi Na
gal Keperaw ntasi keperaw ma
dan atan tindakan atan dan
jam keperawa tan
tan da
tan
gan
20 Isolasi SP 1 S:
mare sosial 1.      Menurut 1.      Klien
t mas apa mengata
2018 saja kan
Jam keuntung keuntun
16.0 an kalau gan
0 kita mempun
mempun yai
yai teman
teman? bisa di
2.      Kalau ajak
kerugian ngobrol
nya tidak 2.      Klien
mempun mengata
yai kan
teman kerugiaa
apa mas? nya
SP 2 tidak
3.      Baiklah mempun
mas H yai 
bisa teman
berkenala merasa
n dengan sepi dan
perawat sendiri
D seperti 3.      Klien
yang kita mengata
praktekk kan
an tidak
kemarin mau
4.      berkenal
Pertahan an
kan terus dengan
apa perawat
sudah lain
mas A karen
lakukan malu
tadi. 4.      Klien
Jangan mengata
lupa kan mau
untuk berkenal
menanya an
kan topik dengan
lain. teman 1
Nanti kamarny
coba a
perkenala O:
n lagi 1.      Klien
jika tampak
dikamar mempun
yaa mas? yai
teman
2.      Klien
mau
mempra
ktekkan
ngobrol
dengan
teman
disebela
hnya
3.      Klien
mau
berbicar
a antara
klien
dengan
perawat
4.      Klien
tidak
mau
berbicar
a antara
klien-
perawat,
perawat-
klien
5.      Klien
tidak
mau
berbicar
a antara
klien-
perawat,
perawat
lain-
klien
lain
6.      Klien
tidak
mau
berbicar
a antara
klien
dan
kelompo
k kecil
7.      Klien
tidak
berbicar
a antara
klien-
keluarga
atau
kelompo
k
masyara
kat
A:
1.      Klien
mampu
mendisk
usikan
tentang
keuntun
gan
berintera
ksi
2.      Klien
mampu
mendisk
usikan
tentang
kerugian
tidak
berintera
ksi
3.      Klien
mampu
mempra
ktekkan
cara
berkenal
an 
dengan
1 orang
4.      Klien
mampu
berbicar
a antara
klien-
perawat
5.      Klien
belum
mampu
berbicar
a antara
klien-
perawat-
perawat
lain
6.      Klien
belum
mampu
berbicar
a antara
klien-
perawat-
perawat
lain-
klien
lain
7.      Klien
belum
mampu
berbicar
a antara
klien
dengan
kelompo
k lain
8.      Klien
belum
mampu
berbicar
a antara
klien-
kelompo
k
masyara
kat
P :
untuk
klien
1.     
Menganj
urkan
klien
berbicar
a antara
klien-
perawat-
perawat
lain
2.     
Menganj
urkan
klien
berbicar
a antara
klien
perawat-
perawat
lain-
klien
lain
3.     
Menganj
urkan
klien
berbinca
ng
antara
klien-
kelompo
k kecil
Untuk
perawat:
1.     
Memval
idasi
hasil
latihan
berkenal
an dan
berbinca
ng-
bincang
klien-
perawat-
perawat
lain
2.     
Memval
idasi
hasil
latihan
berkenal
an dan
berbinca
ng-
bincang
antara
klien-
perawat-
perawat
lain-
klien
lain
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
Klien Dengan Isolasi Sosial
Pertemuan ketiga

Tanggal 21-03-2018
A.    Proses keperawatan
1.      Kondisi Klien
Ds: - klien mengataka tidak mau berkenala perawat lain karena malu
Do:- klien tidak mau berbicara dengan perawat lain
     -ada kontak mata
     -sudah mulai tersenyum
     - sudah mau mulai berinteraksi dengan orang lain
2.      Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial
3.      Tujuan
-          Mengajarkan klien mempraktekkan cara berkenalan dengan 2 orang atau lebih
-          Klien mampu memasukkan kelgiatan berbincang-bincang dnegan orang lain sebagai
salah satu kegiatan harian
4.      Intervnsi
a.       Mengajarkan klien berbicara antara klien-perawat-perawat lain
b.      Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
c.       Memberi kesempatan kepada klien mempraktekkan cara berkenalan dengan 2 orang
atau lebih
d.      Membantu klien mamasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain
dengan salah satu kegiatan harian
B.     Strategi Komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
1.      Orientasi
a.       Salam
“ selamat pagi mas. Bagaimana perasaan mas pagi ini ?”
b.      Evaluasi dan validasi
“ apakah mas sudah bercakap-cakap dengan perawat V pagi tadi?(jika jawaban klien:
ya, saudara bisa lanjutkan komunikasi berikutnya dengan orang lain)”
“bagaimana perasaan mas setelah bercakap-cakap dengan perawat V setelah tadi
pagi”
“ bagus sekali, mas menjadi senang karena mempunyai teman lagi kalu begitu apakah
mas ingin mempunyai banyak teman lagi”
c.       Kontrak : topik, waktu, tempat
“bagaimana kalau sekarang kita berkenalan lagi denga orang lain”seperti biasa kira-
kira 10 menit, nanti kita temui dia di dekat alat olahraga “
2.      Kerja
(bersama-sama klien perawat mendekati perawat lainnya)
“selamat pagi perawat V, mas ini ingin berkenalan dengan mas A”
“Baiklah, mas A bisa berkenalan dengan perawat V seperti yang kita praktekkan
kemarin”
(selanjutnya perawat mengajak klien mendekati klien lainnya)
“ selamat pagi pak N, ini ada klien saya yanag ingin berkenalan “
“ baiklah, mas sekarang bisa berkenalan dengannya seperti yang mas telah lakukan
sebelumnya” (klien mendemonstrasikan cara berkenalan : memberi salam,
menyebutkan nama, nama panggilan, asal, dan hobi dan menanyakan hal yang sama
kepada klien yang akan diajak kenalan)
“adalagi yang mas ingin tanyakan kepada teman mas ini, kalau tidak ada lagi yang
ingin dibicarakan, mas bisa sudahi perkenalan ini lalu mas bisa lanjut untuk bertemu
lagi, misalnya bertemu lagi besok sebelum makan siang  “(mas, membuat janji untuk
bertemu kembali dengan pak N)
“Baiklah pak N, karena mas sudah selesai berkenalan, saya dan mas mas H akan
kembali keruangan. Selamat pagi” (bersama –sama klien, perawat meninggalkan
klien N untuk melakukan terminasi dengan mas A ditempat lain)
3.      Terminasi
a.       Evaluasi subjektif dan objektif
“ bagaimana perasaan mas setelah berkenalan dengan pak N?”
b.      Rencana tindak lanjut
“Pertahankan apa yang usdah mas lakukan tadi. Jangan lupa untuk betremu lagi
dengan pak N besok pagi “
“ selanjutnya bagaimana jika kegiatan berkenalan dan bercakap-cakap dengan orang
lain kita tambah lagi dijadwal harian. Jadi dalam 1 hari mas bisa bercakap-cakap
dengan orang lain sebanyak 3 kali. Jam 8.00 jam 12.30 dan jam 17.00. mas bisa
bertemu dengan perawat D dan tambah dengan klien yang baru kenal. Selanjutnya
mas bisa berkenalan dengan orang lain lagi secara bertahap, bagaimana mas setuju
kan ?”
c.       Kontrak yang akan datang : topik, waktu, tempat
“ baiklah, besok kita kan bertemu lagi untuk membicarakan pengalaman mas. Pada
jam dan tempat yang sama yaa. Sampai besok mas... “
BAB 6
PENUTUP

7.1     Kesimpulan
Keberhasilan asuhan keperawatan pada klien Tn. D  ada beberapa faktor yang
berpengaruh antara lain: kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan perawat
ruangan dalam memberikan asuhan keperawatan, pemberian obat yang teratur, serta
peran serta keluarga dalam merawat klien dan kooperatif dengan perawat. Sedangkan
hambatan yang ditemui adalah asuhan keperawatan diberikan tidak secara
kontinyu,mengingat  tidak setiap hari selama 2 minggu mahasiswa praktek. Hambatan
lain ,keluarga dan klien ingin segera pulang walaupun  klien belum mampu
melaksanakan adalah secara mandiri dengan alasan dana yang terbatas. Perawat dapat
memberikan motivasi untuk kontrol dan meminum obat secara teratur serta
melanjutkan perawatan di rumah sesuai dengan kemampuan keluarga.

7.2  Saran
Penulis menyadari dalam penulisan makalah asuhan keperawatan ini masih
terdapat banyak kekurangan, sehingga penulis membutuhkan kritik dan masukan
demi meningkatkan perbaikan dalam penulisan makalah yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 6.Alih Bahasa:
Yasmin Asih. Jakarta: EGC

Keliat, B. A.1999.Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa.Jakarta: EGC

Rawlins, R.P. & Patricia Evans Heacock. 1993.Clinical Manual of Psychiatric Nursing.2
nd Edition.Mosby Year Book, St. Louis.

Stuart, G.W. & Michele T. Laraia. 1998.Principles and Practice of Psychiatric Nursing. 6
th Edition. Mosby Company, St. Louis.

Towsend, Mary C., 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Psikiatri Untuk Pembuatan
Rencana Keperawatan. Alih Bahasa: Novy Helena C.D., Edisi 3. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai