OLEH
KELOMPOK VII
Oleh:
Kelompok: VII
(Ns DWI AGUNG SUSANTI M.Kep.) (AHMAD ZAJULI S.Kep, Ns.)
NIP NIP. 19810114 2003121 002
Mengetahui
Kepala Ruangan
(NANANG SYAHGIANTO S.Kep Ns)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “Asuhan Keperawatan Klien Tn A Dengan Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial; menarik diri”.
Dalam penyelesaian masalah ini kami mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, maka
kesempatan ini kami mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Direktur Utama dr. Lurentius Panggabean, Sp.KJ., MKK RSJ Dr Radjiman
WEdiodiningrat Lawang Malang
2. Bapak Nanang Syahgianto S.Kep Ns selaku kepala ruangan
2. Bapak Ahmad Zajuli S.Kep Ns selaku pembimbing lahan
3. Ibu Ns Evita Muslima Isnanda Putri M.Kep selaku pembimbing institusi
4. Seluruh staf Ruang Kakak Tua Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang
Malang.
5. Rekan-rekan Mahasiswa Akademi Kesehatan Rajekwesi Bojonegoro yang mengikuti
Mata Ajaran Keperawatan Jiwa.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, meskipun demikian kami
merasa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan
saran sehingga dapat lebih menyempurnakannya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN DEPAN .................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................ ii
KATA PENGANTAR................................................................................ iii
DAFTAR ISI............................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang.......................................................................................... 1
1.2 RumusanMasalah...................................................................................... 1
1.2 TujuanPenulisan..................................................................................... 2
1.3 Manfaat.................................................................................................... 2
BAB 5 PEMBAHASAN............................................................................ 50
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 53
LAMPIRAN............................................................................................... 55
BAB 1
PENDAHULUAN
Dapat digunakan sebagai masukan bagi institusi pelayanan dalam meningkatkan mutu
6. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi …. berhubungan dengan menarik diri.
2. Isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.
7. Rencana Tindakan
1) Diagnosa Keperawatan 1: Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi……. Berhubungan
dengan menarik diri
Tujuan umum:
Tidak terjadi perubahan persepsi sensori: halusinasi ….
Tujuan khusus:
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan:
Bina hubungan saling percaya: salam terapeutik, memperkenalkan diri, jelaskan
tuiuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kesepakatan / janji dengan
jelas tentang topik, tempat, waktu.
Beri perhatian dan penghargaan: temani kilen walau tidak menjawab
Dengarkan dengan empati: beri kesempatan bicara, jangan terburu_buru,
tunjukkan bahwa perawat mengikuti pembicaraan klien.
a. Klien dapat menyebut penyebab menarik diri
Tindakan:
Bicarakan penyebab tidak mau bergaul dengan orang lain.
Diskusikan akibat yang dirasakan dari menarik diri.
b. Klien dapat menyebutkan keuntungan hubungan dengan orang lain
Tindakan:
Diskusikan keuntungan bergaul dengan orang lain.
Bantu mengidentifikasikan kernampuan yang dimiliki untuk bergaul.
d. Klien dapat melakukan hubungan sosial secara bertahap: klien perawat, klien
perawat klien lain, perawat-klien kelompok, klien keluarga.
Tindakan
Lakukan interaksi sering dan singkat dengan klien jika mungkin perawat yang sama
Motivasi temani klien untuk berkenalan dengan orang lain
Tingkatkan interaksi secara bertahap
Libatkan dalam terapi aktivitas kelompok sosialisasi
Bantu melaksanakan aktivitas setiap hari dengan interaksi
Fasilitasi hubungan kilen dengan keluarga secara terapeutik
e. Klien dapat mengungkapkan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain.
Tindakan:
Diskusi dengan klien setiap selesai interaksi / kegiatan
Beri pujian atas keberhasilan klien
f. Klien mendapat dukungan keluarga
Tindakan:
Beri pendidikan kesehatan tentang cara merawat klien melalui pertemuan keluarga
Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga.
2) Diagnosa 2: Isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
Tujuan umum:
Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal
Tujuan khusus:
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan:
1) Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip komunikasi terpeutik
2) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Tindakan :
Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimilikiklien.
Setiap bertemu klien hindarkan dari penilaian negatif.
Utamakan memberi pujian yang realistik.
b. Klien dapat menilai kemampun yang dimiliki
Tindakan:
Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit
Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkn penggunaannya.
c. Klien dapat (menetapkan) merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampun yang
dimiliki
Tindakan:
Rencanakan bersama klien aktifitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan
Tingkatkan kegiatan sesuai toleransi kondisi klien
Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan
d. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi sakit dan kemampuannya
Tindakan:
Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan
Beri pujian atas keberhasilan klien
Diskusikan kemungkinan pelaksanan di rumah
e. Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Tindakan:
Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri
rendah
Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat
Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.
BAB III
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
2) ALASAN MASUK
Data Primer
Klien mengatakan suka menyendiri
Data Sekunder
...........
Faktor Penyebab/Pendukung :
1. Riwayat Trauma
Aniaya Fisik
Klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya fisik baik sebagai
pelaku,korban, maupun saksi.
Aniaya Seksual
Klien mengatakan tidak pernah mengalami aniaya seksual baik sebagai pelaku,
korban, dan saksi.
Penolakan
Klien mengatakan mengalami penolakan di usia 28 tahun pelaku yaitu pacarnya
sendiri karena klien tidak memiliki uang yang dirasakan klien saat ini sudah bisa
menerima.
Kekerasan dalam keluarga
Klien mengatakan tidak pernah mengalamikekerasan dalam rumah tangga.
Tindakan kriminal
Klien mengatakan tidak pernah mengalami tindakan kriminal baik sebagai pelaku,
korban, maupun saksi.
DiagnosaKeperawatan :
Peran:
Di rumah :klien saat di rumah sebagai ana laki laki dan mengembala
Di rsj. :klien tidak menyadari bahwa dia sebagai pasien rsj
Ideal diri:
Klien mengatakan ingin pulang
Hargadiri:
klien mengatakan merasa tidak.berguna karena pasien hanya berdiam
Spiritual
Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan beragama islam sholat itu wajib
Kegiatan ibadah
Klien mengatakan jiwa itu perasaan dari hati dan penyakit jiwa itu cobaan
DiagnosaKeperawatan:
6) PEMERIKSAAAN FISIK
Keadaan umum
Baik.klien terlihat rapi baju bersih berdiam merunduk tidak banyak bicara tidak
berkonsentrasiKesadaran (Kuantitas)
Kesadaran composmetis
Gcs : 4 5 6
Tanda vital:
TD : 120/80 mm/Hg
N. :80 x/menit
S : 37 CO
P : 21 x/menit
Ukur:
BB : 65. Kg
TB :168Cm
Keluhanfisik:
Jelaskan :
Klien mengatakan tidak ada keluhan fisik pada saat pengkajian
DiagnosaKeperawatan :
I. STATUS MENTAL
1. Penampilan (Penanpilan usia, cara perpakaian, kebersihan)
Jelaskan:
Penampilan cukup rapi menggunakan baju dari rumah sakit jiwa lawang berwarna ungu.
Cara menggunakan pakaian benar sesuai kulit bersih dan rambut pendek
DiagnosaKeperawatan:
2. Pembicaraan (Frekuensi, Volume, Jumlah, Karakter) :
Jelaskan:
Frekuensi pada pembicaraan lambat, suara pelan, ucapan sedikit dan klien tidak suka
bercerita.
DiagnosaKeperawatan:
3. Aktifitasmotorik/Psikomotor
Kelambatan :
Hipokinesia,hipoaktifitas
Katalepsi
Sub stupor katatonik
Fleksibilitasserea
Jelaskan:
Klien sehari-hari lebih banyak tduran atau duduk menyendiri selama di RSJ aktifitasnya
pun berkurang
Peningkatan :
Hiperkinesia,hiperaktifitas Grimace
Stereotipi Otomatisma
GaduhGelisahKatatonik Negativisme
Mannarism Reaksikonversi
Katapleksi Tremor
Tik Verbigerasi
Ekhopraxia Berjalankaku/rigid
Command automatism Kompulsif :sebutkan …………
Jelaskan:
Klien belum mengalami peningkatan aktivitas saat diajak berinteraksi
DiagnosaKeperawatan:
4. Mood dan Afek
a. Mood
Depresi Khawatir
Ketakutan Anhedonia
Euforia Kesepian
Lain lain
Jelaskan
Klien sedih, suka menyendiri dan tidak mau berbicara.
b. Afek
Sesuai Tidaksesuai
Tumpul/dangkal/datar Labil
Jelaskan:
Ekpresi wajah klien datar tidak tersenyum klien hanya biasa biasa saja.
DiagnosaKeperawatan
5. InteraksiSelamaWawancara
Bermusuhan Kontakmatakurang
Tidakkooperatif Defensif
Mudahtersinggung Curiga
Jelaskan:
Kontak mata kurang dan klien sering menunduk..............................................................
Diagnosa Keperawatan
6. Persepsi Sensorik
a. Halusinasi
Pendengaran
Penglihatan
Perabaan
Pengecapan
Penciuman
b. Ilusi
Ada
Tidakada
Jelaskan:
Klien tidak ada halusinasi pendengaran dan penglihatan
DiagnosaKeperawatan
7. Proses Pikir
a. ArusPikir:
Koheren Inkoheren
Sirkumtansial Asosiasilonggar
Logorhoe Neologisme
b. Isi Pikir
Obsesif Fobia,sebutkan…………..
Ekstasi Waham:
Fantasi o Agama
Alienasi o Somatik/hipokondria
Pikiranbunuhdiri o Kebesaran
Preokupasi o Kejar / curiga
Pikiranisolasisosial o Nihilistik
Ide yang terkait o Dosa
PikiranRendahdiri o Sisippikir
Pesimisme o Siar piker
Pikiranmagis o Kontrolpikir
Pikirancuriga Lain lain :
Jelaskan:
Isi pikir klien mengaggap sendiri itu tentang berkumpul dengan orang lain
c. Bentuk pikir :
Realistik
Non realistik
Dereistik
Otistik
Jelaskan:
Klien lebih suka menyendiri
DiagnosaKeperawatan:
8. Kesadaran
Orientasi (waktu, tempat, orang)
Jelaskan:
Waktu = mengetahui jam
Tempat= klien tau kalo ini dirumah sakit
Orang = klien masih daoet menggingat nama orang dan nama sendiri
Meninggi
Menurun:
Kesadaranberubah
Hipnosa
Confusion
Sedasi
Stupor
Jelaskan:
DiagnosaKeperawatan:
9. Memori
Gangguandayaingatjangkapanjang ( > 1 bulan)
Gangguandayaingatjangkamenengah ( 24 jam - ≤ 1 bulan)
Gangguan daya ingat pendek (kurunwaktu 10 detiksampai 15 menit)
Jelaskan:
A. Kien masih ingat contoh pekerjaan kesukaan
B. Klien masih ingat seperti hanya ingin dikamar menyendiri dan tiduran
C. Klien tidak gangguan masih ingat dia abis makan
DiagnosaKeperawatan:
DiagnosaKeperawatan:
II. DayaTilikDiri
Mengingkaripenyakit yang diderita
Menyalahkanhal-haldiluardirinya
Jelaskan:
Klien menyadari bahwa dirinya sedang sakit
DiagnosaKeperawatan:
transportasi,
tempat tinggal.
Keuangan dan kebutuhan lainnya.
Jelaskan:
Perawatan kesehatan : mantri
Transportortasi : sepedah motor
Tempat tinggal : di desa di rumah orang tuanya
DiagnosaKeperawatan:
Diagnosa Keperawatan:
8) MEKANISME KOPING
Jelaskan :
Klien megatakan apabila ada masalah lebih memilih diam dan dipendam sendiri
Diagnosa Keperawatan:
DiagnosaKeperawatan:
11) ASPEK MEDIS
1. Diagnosis Medis :
F.20
ANALISA DATA
DIAGNOSA
NO DATA
KEPERAWATAN
1. DS: Isolasi social : Menarik
Klien mengatakan lebih suka sendiri karena Diri
sendiri itu lebih tenang
DO:
- klien tampak duduk sendiri
- klen tampak tidak mau berbicara dengn
temannya
2. DS: Harga diri rendah
Klien mengatakan merasa tidak berguna
DO:
Klien tampak murung dan tidak percaya diri,
dan kontak mata kurang
3. DS: Koping individu in
Klien mengatakan saat ada masalahbtidak
bercerita dengan temannya , masalahnya efektif
hanya dipendam saja
DO:
Klien tampak diam
4. DS:
DO:
dst DS:
DO:
____________________
NIM................................
NAMA PASIEN : Tn A
RUANG : Kakak Tua
Perencanaan
Diagnosa
Tgl
Keperawat Rencana Tindakan Keperawatan
an Tujuan Kriteria Hasil
05-
Isolasi TUM:
01-
social Klien dapat
15 berinteraksi
dengan orang
lain.
Setelah 2X 1.1. Bina hubungan saling percaya
TUK 1: pertemuan klien dengan:
Klien dapat dapat menerima a. Sapa klien dengan ramah, baik
membina kehadiran verbal maupun non verbal
hubungan saling perawat. Klien b. Perkenalkan diri dengan sopan
percaya. dapat c. Tanyakan nama lengkap klien dan
mengungkapkan nama panggilan yang di sukai klien
perasaan dan d. Jelaskan tujuan pertemuan
keberadaannya e. Buat kontrak interaksi yang jelas
saat ini secara f. Tunjukkan sikap empati dan
verbal. menerima klien apa adanya
Klien mau g. Beri perhatian pada klien dan
menjawab salam perhatikan kebutuhan dasar klien
Ada kontak mata
Klien mau
berjabat tangan
Klien mau
berkenalan
Klien mau
menjawab
pertanyaan
Klien mau duduk
berdampingan
dengan perawat
Klien mau
mengungkapkan
perasaannya
05- TUK 2:
01- Klien mampu Setelah 2X 2.1Tanyakan pada klien tentang:
15 menyebutkan interaksi klien a. Orang yang tinggal serumah/teman
penyebab dapat sekamar klien
menarik diri menyebutkan b. Orang yang paling dekat dengan
minimal satu klien di rumah/di ruang perawatan
penyebab c. Apa yang membuat klien dekat
menarik diri dari dengan orang tersebut
yang berasal d. Orang yang tidak dekat dengan
dari: klien di rumah/di ruang perawatan
1. Diri sendiri e. Apa yang membuat klien tidak
2. Orang lain dekat dengan orang tersebut
3. Lingkungan f. Upaya yang sudah dilakukan agar
dekat dengan orang lain
2.2Kaji pengetahuan klien tentang
perilaku menarik diri dan tanda-
tandanya
Untuk
perawat
1.
Memvali
dasi
kemampu
an klien
mendisku
sikan
kembali
keuntung
an
berintera
ksi
dengan
orang
lain
2.
Memvali
dasi
kemampu
an
klien, ,em
diskusika
n kembali
kerugian
bila tidak
berintera
ksi
dengan
orang
lain
Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
Klien Dengan Isolasi Sosial
Pertemuan kedua
Tanggal 21-03-2018
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
- klien tidak mempunyai teman dekat, tidak ada kontak mata
- klien sudah mau tersenyum, sudah mulai mau berinteraksi dengan 1 orang dan
komunikatif
2. Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial
3. Tujuan
- Mengajarkan klien mempraktekkan cara berkenalan dengan 1 orang
- Klien mampu memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain sebagai
salah satu kegiatan harian
4. Intervensi
a. Berdiskusi dengan klien tentang keuntungan berinteraksi denga orang lain
b. Bnerdiskusi dengan klien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
c. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien
d. Membrikan kesempatan kepada klien, mempraktekkan cara berkenalan dengan orang
lain
e. Membantu pasien mamasukkan kegiatan berbincang2 dengan orang lain sebagai salah
satu kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Orientasi
a. Salam
“selamat pagi mas, bagaimana perasaan mas pagi ini ?”
b. Evaluasi/ validasi
“sudah diingat lagi pelajaran kita tentang berkenalan?coba sebutkan lagi sambil
bersalaman dengan perawat “bagus sekali...!berarti mas masih ingat”
c. Kontrak : topik, waktu, tempat
“Nah seperti janji kita kemarin, kita akan mengulangi percakapan yang kemarin, dan
saya akan mengajak mas mencovca berkenalan dengan teman perawat saya. Tidak lama
kok, hanya 10menit.“ yao kita temui teman perawat saya disana, dikursi didepan tv “
2. Kerja
“menurut mas, apa saja keuntungankalo kita mempunyai teman?”wahhhhh benar, ada
teman bercakap-cakap. Apalagi (sampai klien dapat menyebutkan beberapa), nahh kalau
kerugiaannya tidak mempunyai teman apa saja mas,yaaa apa lagi ?( sampai klien dapat
menyebutkan beberapa) jadi banyak juga ruginya tidak punta teman yaa, kalau begitu
inginkah mas belajar bergaul denga orang lain ?”bagus, (bersama-sama klien saudara
mendekati teman perawat saudara)”
“selamat sore mas V, mas ini ingin nberkenalan dengan mas V “.
“ baiklah mas A bisa berkenala dengan perawat V seperti yang kita praktekkan kemarin”
(klien mendemostrasikan cara berkenalan dengan perawat V : Memberi salam,
menyebutkan nama, menanyakan nama perawat dan seterusnya”
“ada lagi yang mas A ingin tanyakan kepada perawat V, coba tanyakan tentang keluarga
perawat V, kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarankan, mas H bisa sudahi perkenalan
ini, lalu mas A bisa membuat janji bertemu lagi dengan perawat V misalnya besok sore
sebelum makan malam”
“baiklah perawat V, karena mas H sudah selesai berkenalan maka saya dan mas H akan
kembali keruangan, selamat sore”. (bersama2 klien saudara meninggalkan perawat
Vuntuk melakukan terminasi dengan mas H ditempat lain.
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif
“bagaimana perasaan mas setelah tahu keuntungan berteman dan tidak berteman?”
“tolong sebutkan! Bagus !”
“bagaimana perasaan mas A setelah berkenalan dengan perawat V?”
“mas A tampak bagus sekali saat perkenalan tadi “
b. Rencana tindak lanjut
“ pertahan kan terus apa yang sudah mas A lakukan tadi. Jangan lupa untuk menanyakan
topik lain supaya perkenalan berjalan lancar. Misalnya menanyakan keluarga, hobi, dsb “
“bagaimana mau mencoba dengan perawat lain?mari kita masukkan dalam jadwal harian
mas. Mau berapa hari sekali?Bagaimana kalau 2 kali? Baiklah nanti mas A coba sendiri”
c. Kontrak yang akan datang : topik, waktu, tempat
“ besok kita latihan lagi yaa, mau jam berapa?9.0 bagaimana, selama 10 menit.
Tempatnya nanti diruang tamu saja yaa, sampai besok mas .”
CATATAN PERKEMBANGAN TINDAKAN KEPERAWATAN KESEHATAN
JIWA
DI UNIT RAWAT INAP RSJ.Dr.RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG
Tanggal 21-03-2018
A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Ds: - klien mengataka tidak mau berkenala perawat lain karena malu
Do:- klien tidak mau berbicara dengan perawat lain
-ada kontak mata
-sudah mulai tersenyum
- sudah mau mulai berinteraksi dengan orang lain
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial
3. Tujuan
- Mengajarkan klien mempraktekkan cara berkenalan dengan 2 orang atau lebih
- Klien mampu memasukkan kelgiatan berbincang-bincang dnegan orang lain sebagai
salah satu kegiatan harian
4. Intervnsi
a. Mengajarkan klien berbicara antara klien-perawat-perawat lain
b. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien
c. Memberi kesempatan kepada klien mempraktekkan cara berkenalan dengan 2 orang
atau lebih
d. Membantu klien mamasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain
dengan salah satu kegiatan harian
B. Strategi Komunikasi dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
1. Orientasi
a. Salam
“ selamat pagi mas. Bagaimana perasaan mas pagi ini ?”
b. Evaluasi dan validasi
“ apakah mas sudah bercakap-cakap dengan perawat V pagi tadi?(jika jawaban klien:
ya, saudara bisa lanjutkan komunikasi berikutnya dengan orang lain)”
“bagaimana perasaan mas setelah bercakap-cakap dengan perawat V setelah tadi
pagi”
“ bagus sekali, mas menjadi senang karena mempunyai teman lagi kalu begitu apakah
mas ingin mempunyai banyak teman lagi”
c. Kontrak : topik, waktu, tempat
“bagaimana kalau sekarang kita berkenalan lagi denga orang lain”seperti biasa kira-
kira 10 menit, nanti kita temui dia di dekat alat olahraga “
2. Kerja
(bersama-sama klien perawat mendekati perawat lainnya)
“selamat pagi perawat V, mas ini ingin berkenalan dengan mas A”
“Baiklah, mas A bisa berkenalan dengan perawat V seperti yang kita praktekkan
kemarin”
(selanjutnya perawat mengajak klien mendekati klien lainnya)
“ selamat pagi pak N, ini ada klien saya yanag ingin berkenalan “
“ baiklah, mas sekarang bisa berkenalan dengannya seperti yang mas telah lakukan
sebelumnya” (klien mendemonstrasikan cara berkenalan : memberi salam,
menyebutkan nama, nama panggilan, asal, dan hobi dan menanyakan hal yang sama
kepada klien yang akan diajak kenalan)
“adalagi yang mas ingin tanyakan kepada teman mas ini, kalau tidak ada lagi yang
ingin dibicarakan, mas bisa sudahi perkenalan ini lalu mas bisa lanjut untuk bertemu
lagi, misalnya bertemu lagi besok sebelum makan siang “(mas, membuat janji untuk
bertemu kembali dengan pak N)
“Baiklah pak N, karena mas sudah selesai berkenalan, saya dan mas mas H akan
kembali keruangan. Selamat pagi” (bersama –sama klien, perawat meninggalkan
klien N untuk melakukan terminasi dengan mas A ditempat lain)
3. Terminasi
a. Evaluasi subjektif dan objektif
“ bagaimana perasaan mas setelah berkenalan dengan pak N?”
b. Rencana tindak lanjut
“Pertahankan apa yang usdah mas lakukan tadi. Jangan lupa untuk betremu lagi
dengan pak N besok pagi “
“ selanjutnya bagaimana jika kegiatan berkenalan dan bercakap-cakap dengan orang
lain kita tambah lagi dijadwal harian. Jadi dalam 1 hari mas bisa bercakap-cakap
dengan orang lain sebanyak 3 kali. Jam 8.00 jam 12.30 dan jam 17.00. mas bisa
bertemu dengan perawat D dan tambah dengan klien yang baru kenal. Selanjutnya
mas bisa berkenalan dengan orang lain lagi secara bertahap, bagaimana mas setuju
kan ?”
c. Kontrak yang akan datang : topik, waktu, tempat
“ baiklah, besok kita kan bertemu lagi untuk membicarakan pengalaman mas. Pada
jam dan tempat yang sama yaa. Sampai besok mas... “
BAB 6
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Keberhasilan asuhan keperawatan pada klien Tn. D ada beberapa faktor yang
berpengaruh antara lain: kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan perawat
ruangan dalam memberikan asuhan keperawatan, pemberian obat yang teratur, serta
peran serta keluarga dalam merawat klien dan kooperatif dengan perawat. Sedangkan
hambatan yang ditemui adalah asuhan keperawatan diberikan tidak secara
kontinyu,mengingat tidak setiap hari selama 2 minggu mahasiswa praktek. Hambatan
lain ,keluarga dan klien ingin segera pulang walaupun klien belum mampu
melaksanakan adalah secara mandiri dengan alasan dana yang terbatas. Perawat dapat
memberikan motivasi untuk kontrol dan meminum obat secara teratur serta
melanjutkan perawatan di rumah sesuai dengan kemampuan keluarga.
7.2 Saran
Penulis menyadari dalam penulisan makalah asuhan keperawatan ini masih
terdapat banyak kekurangan, sehingga penulis membutuhkan kritik dan masukan
demi meningkatkan perbaikan dalam penulisan makalah yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 6.Alih Bahasa:
Yasmin Asih. Jakarta: EGC
Rawlins, R.P. & Patricia Evans Heacock. 1993.Clinical Manual of Psychiatric Nursing.2
nd Edition.Mosby Year Book, St. Louis.
Stuart, G.W. & Michele T. Laraia. 1998.Principles and Practice of Psychiatric Nursing. 6
th Edition. Mosby Company, St. Louis.
Towsend, Mary C., 1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Psikiatri Untuk Pembuatan
Rencana Keperawatan. Alih Bahasa: Novy Helena C.D., Edisi 3. Jakarta: EGC