Pengukuran Radiasi 2
(yang membedakannya dengan jenis energi lain)
Pengukuran Radiasi 3
Susunan peralatan untuk
mendeteksi dan mengukur radiasi
Pengukuran Radiasi 4
Kuantitas:
Jumlah radiasi pada suatu lokasi pengukuran
(radiasi per detik.m2)
Energi :
kekuatan dari setiap radiasi yang
dipancarkan
(keV, MeV)
Laju Dosis:
Intensitas dalam bentuk satuan proteksi radiasi
(Roentgen/dt; Rem/dt; Sievert/dt)
Pengukuran Radiasi 5
Alat Ukur
Proteksi Radiasi
Alat Ukur
Radiasi
Sistem Pencacah
Pengukuran Radiasi 6
Alat Ukur Proteksi Radiasi
mengukur intensitas atau dosis
radiasi untuk keperluan keselamatan
Sistem Pencacah Radiasi
mengukur kuantitas atau energi
radiasi untuk keperluan aplikasi atau
penelitian
Pengukuran Radiasi 7
radiasi
detektor
Peralatan
penunjang
Pengukuran Radiasi 8
Bahan yang dapat berinteraksi dengan radiasi,
berfungsi mengubah energi radiasi menjadi
bentuk energi lain yang lebih mudah diamati
seperti energi listrik.
Pengukuran Radiasi 9
Bahan yang dapat berinteraksi dengan radiasi,
berfungsi mengubah energi radiasi menjadi
bentuk energi lain yang lebih mudah diamati
Bahan Detektor Tanggapan
Gas Pancaran Elektron
Sintilasi Percikan Cahaya
Semikonduktor Pancaran Elektron
Emulsi Foto Bayangan Hitam
Pengukuran Radiasi 10
Merupakan rangkaian elektronik dan berfungsi
mengubah tanggapan detektor menjadi informasi
yang lebih komunikatif.
Pengukuran Radiasi 11
• Ionisasi
• Scintilasi
• Termoluminisensi
• Efek Pemanasan
• Reaksi Kimia
• Perubahan Biologi
Pengukuran Radiasi 12
Pengukuran Radiasi 13
Pengukuran Radiasi 14
Pengukuran Radiasi 15
Peraga
R
-
HV
+
Pengukuran Radiasi 16
- - -
+ + +
Peraga
R
-
HV
+
Pengukuran Radiasi 17
Detektor Isian Gas
Keunggulan :
Kontruksi sangat sederhana
Kelemahan :
Effisiensi rendah
Pengukuran Radiasi 18
Detektor Isian Gas
Pengukuran Radiasi 19
Bahan
photomultiplier
sintilator
peraga
Pengukuran Radiasi 20
Bahan
photomultiplier
sintilator
peraga
Percikan cahaya
Pengukuran Radiasi 21
Proses Scintilasi
Pita Konduksi e-
Krital Sintilator
Elektron loncat
ketika tertumbuk radiasi
Pita Valensi
Krital Sintilator
Pengukuran Radiasi 22
Kontruksi Photomultiplier
100 V 300 V
Photokatoda 500 V
Dinode Dinode
Anode
elektron
Percikan Pulsa
cahaya Listrik
Dinode Dinode
200 V 400 V
Pengukuran Radiasi 23
Detektor Scintilasi
Keunggulan :
Effisiensi tinggi dan respon sangat cepat
Kelemahan :
Kontruksi rumit
Pengukuran Radiasi 24
Tipe p
Tipe n Peraga
+ -
Pengukuran Radiasi 25
Tipe p
+ +
+
- - -
R
Tipe n Peraga
+ -
Pengukuran Radiasi 26
Detektor Semikonduktor
Keunggulan :
Resolusi tinggi
Kelemahan :
Kontruksi rumit dan mudah rusak
Pengukuran Radiasi 27
Jenis Detektor Keunggulan Kelemahan
Isian Gas Sederhana Efisiensi Rendah
Resolusi Rendah
Sintilasi Efisiensi Tinggi Konstruksi Rumit
Respon Cepat Resolusi Rendah
Semikonduktor Resolusi Tinggi Konstruksi Rumit
Pengukuran Radiasi 28
(berdasarkan kegunaannya)
Pengukuran Radiasi 29
Pengukuran Radiasi 30
Dosimeter Perorangan
Monitor Area
Monitor Kontaminasi
Pengukuran Radiasi 31
Dosimeter Perorangan
Monitor Area
Monitor Kontaminasi
Pengukuran Radiasi 32
Kontruksi Monitor Area
Detektor Penguat
Ratemeter
HV
Speaker
Pengukuran Radiasi 33
Jenis :
Survaimeter atau
Survaimeter atau
Survaimeter sinar-X
Survaimeter neutron
Pengukuran Radiasi 34
MONITOR LINGKUNGAN
SURVEY METER
Digunakan untuk mengetahui tingkat radiasi di
suatu tempat dalam satuan laju dosis.
Pemilihian survey meter yang akan digunakan
harus didasarkan pada :
Jenis Radiasi,
Energi Radiasi,
Kondisi tempat kerja.
Pengukuran Radiasi 35
MONITOR KONTAMINASI
Suatu alat monitor radiasi yang digunakan untuk
mengetahui tingkat kontaminasi di suatu tempat kerja dalam
satuan cacah per satuan waktu.
MONITOR AREA
Suatu alat monitor yang digunakan untuk memonitor suatu
daerah radiasi secara terus menerus. Biasanya dihubungkan
pada suatu sistem peringatan dini untuk kondisi kedaruratan
nuklir.
Pengukuran Radiasi 36
KALIBRASI ALAT UKUR
Yang perlu diperhatikan dalam hal kalibrasi Alat Ukur
Radiasi :
faktor hambur dari ruangan kalibrasi
sumber kalibrasi berumur paro panjang
dilakukan secara berkala
Pengukuran Radiasi 37
Faktor yang mempengaruhi
Ketelitian kalibrasi
Pengukuran Radiasi 38
Pengukuran Radiasi 39
Sistem Pencacah Integral
Sistem Pencacah Diferensial
Sistem Spektroskopi
Pengukuran Radiasi 40
Mengukur Kuantitas radiasi tanpa
memperhatikan energi radiasinya
Pengukuran Radiasi 41
Pengukuran Radiasi 42
HV
berfungsi untuk memberi catu daya tegangan tinggi ke
detektor
Inverter
berfungsi untuk memisahkan tegangan tinggi dan sinyal
dari detektor, serta mengkondisikannya agar dapat
dicacah oleh counter.
Counter – Timer
berfungsi untuk menghitung jumlah pulsa listrik yang
memasukinya dalam selang waktu tertentu
Pengukuran Radiasi 43
Mengukur Kuantitas radiasi dalam
selang energi radiasi tertentu
Pengukuran Radiasi 44
Pengukuran Radiasi 45
HV
berfungsi untuk memberi catu daya tegangan tinggi ke
detektor
Penguat
berfungsi untuk memperkuat dan membentuk sinyal
listrik agar dapat diolah lebih lanjut.
Diskriminator
berfungsi untuk mendiskriminasi pulsa listrik
Counter – Timer
berfungsi untuk menghitung jumlah pulsa listrik yang
memasukinya dalam selang waktu tertentu
Pengukuran Radiasi 46
Pengukuran Radiasi 47
Pengukuran Radiasi 48
Pengukuran Radiasi 49
Mengukur distribusi energi radiasi
yang dipancarkan oleh suatu sumber
Pengukuran Radiasi 50
Pengukuran Radiasi 51
Pengukuran Radiasi 52
ADC
berfungsi untuk mengukur tinggi dari setiap pulsa listrik
yang memasukinya.
MCA
berfungsi untuk mencacah (menghitung) jumlah pulsa
listrik berdasarkan ketinggiannya.
Pengukuran Radiasi 53
• Waktu Mati
• Efisiensi
• Resolusi
Pengukuran Radiasi 54
Selang waktu yang dibutuhkan sistem
pencacah untuk mengolah sebuah pulsa
listrik menjadi sebuah informasi.
Pengukuran Radiasi 55
Ru
Rk
1 Ru
R1 R2 R12 Rb
R122 R12 R22
Pengukuran Radiasi 56
Nilai yang menunjukkan faktor
korelasi antara jumlah radiasi yang
memasuki detektor dan jumlah pulsa
yang ditampilkan counter.
Jumlah Cacahan
100%
Intensitas Radiasi
Pengukuran Radiasi 57