Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN KASUS STROKE

Makalah ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah Keperawatan
Keluarga

Dosen pembimbing : Bapak suharyoto, S.KM., M.Kes.

Disusun Oleh:

Irma Soviya Afriliana

(A2R17010)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN TINGKAT IV-A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


HUTAMA ABDI HUSADA TULUNGAGUNG
Jln. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 1
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN STROKE

DEFINISI
Cedera serebrovaskular atau stroke meliputi awitan tiba-tiba defisit neurologis karena
insufisiensi suplai darah ke suatu bagian dari otak. Insufisiensi suplai darah
disebabkan oleh trombus, biasanya sekunder terhadap arterisklerosis, terhadap
embolisme berasal dari tempat lain dalam tubuh, atau terhadap perdarahan akibat
ruptur arteri (aneurisma)(Lynda Juall Carpenito, 1995).

Menurut WHO. (1989) Stroke adalah disfungsi neurologi akut yang disebabkan oleh
gangguan aliran darah yang timbul secara mendadak dengan tanda dan gejala sesuai
dengan daerah fokal pada otak yang terganggu.

ETIOLOGI
Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan stroke antara lain :

1. Thrombosis Cerebral.

Thrombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga
menyebabkan iskemi jaringan otak yang dapat menimbulkan oedema dan kongesti
di sekitarnya.Thrombosis biasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau
bangun tidur. Hal ini dapat terjadi karena penurunan aktivitas simpatis dan
penurunan tekanan darah yang dapat menyebabkan iskemi serebral.Tanda dan
gejala neurologis seringkali memburuk pada 48 jam sete;ah thrombosis.

Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan thrombosis otak :

a. Atherosklerosis

Atherosklerosis adalah mengerasnya pembuluh darah serta berkurangnya


kelenturan atau elastisitas dinding pembuluh darah. Manifestasi klinis
atherosklerosis bermacam-macam. Kerusakan dapat terjadi melalui mekanisme
berikut :
 Lumen arteri menyempit dan mengakibatkan berkurangnya aliran darah.
 Oklusi mendadak pembuluh darah karena terjadi thrombosis.

 Merupakan tempat terbentuknya thrombus, kemudian melepaskan


kepingan thrombus (embolus)
 Dinding arteri menjadi lemah dan terjadi aneurisma kemudian robek dan
terjadi perdarahan.
b. Hypercoagulasi pada polysitemia

Darah bertambah kental, peningkatan viskositas /hematokrit meningkat dapat


melambatkan aliran darah serebral.

c. Arteritis( radang pada arteri )

2. Emboli

Emboli serebral merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan darah,
lemak dan udara. Pada umumnya emboli berasal dari thrombus di jantung yang
terlepas dan menyumbat sistem arteri serebral. Emboli tersebut berlangsung cepat
dan gejala timbul kurang dari 10-30 detik. Beberapa keadaan dibawah ini dapat
menimbulkan emboli :

a. Katup-katup jantung yang rusak akibat Rheumatik Heart Desease.(RHD)


b. Myokard infark
c. Fibrilasi, keadaan aritmia menyebabkan berbagai bentuk pengosongan ventrikel
sehingga darah terbentuk gumpalan kecil dan sewaktu-waktu kosong sama
sekali dengan mengeluarkan embolus-embolus kecil.
d. Endokarditis oleh bakteri dan non bakteri, menyebabkan terbentuknya
gumpalan-gumpalan pada endocardium.

3. Haemorhagi

Perdarahan intrakranial atau intraserebral termasuk perdarahan dalam ruang


subarachnoid atau kedalam jaringan otak sendiri. Perdarahan ini dapat terjadi karena
atherosklerosis dan hypertensi. Akibat pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan
perembesan darah kedalam parenkim otak yang dapat mengakibatkan penekanan,
pergeseran dan pemisahan jaringan otak yang berdekatan ,sehingga otak akan
membengkak, jaringan otak tertekan, sehingga terjadi infark otak, oedema, dan
mungkin herniasi otak.
Penyebab perdarahan otak yang paling lazim terjadi :

a. Aneurisma Berry, biasanya defek kongenital.


b. Aneurisma fusiformis dari atherosklerosis.
c. Aneurisma myocotik dari vaskulitis nekrose dan emboli septis.
d. Malformasi arteriovenous, terjadi hubungan persambungan pembuluh darah
arteri, sehingga darah arteri langsung masuk vena.
e. Ruptur arteriol serebral, akibat hipertensi yang menimbulkan penebalan dan
degenerasi pembuluh darah.
4. Hypoksia Umum

a. Hipertensi yang parah.


b. Cardiac Pulmonary Arrest
c. Cardiac output turun akibat aritmia

5. Hipoksia setempat

a. Spasme arteri serebral , yang disertai perdarahan subarachnoid.


b. Vasokontriksi arteri otak disertai sakit kepala migrain.

FAKTOR RESIKO
Faktor-faktor resiko stroke dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Akibat adanya kerusakan pada arteri, yairtu usia, hipertensi dan DM.
2. Penyebab timbulnya thrombosis, polisitemia.
3. Penyebab emboli MCI. Kelainan katup, heart tidak teratur atau jenis penyakit
jantung lainnya.
4. Penyebab haemorhagic, tekanan darah terlalu tinggi, aneurisma pada arteri dan
penurunan faktor pembekuan darah (leukemia, pengobatan dengan anti koagulan)
5. Bukti-bukti yang menyatakan telah terjadi kerusakan pembuluh darah arteri
sebelumnya : penyakit jantung angina, TIA., suplai darah menurun pada
ektremitas.
Dari hasil data penelitian di Oxford,Inggris bahwa penduduk yang mengalami stroke
disebabkan kondisi-kondisi sebagai berikut :

1. Tekanan darah tinggi tetapi tidak diketahui 50-60%


2. Iskemik Heart Attack 30%
3. TIA 24%
4. Penyakit arteri lain 23%
5. Heart Beat tidak teratur 14%
6. DM 9%
Kemudian ada yang menunjukan bahwa yang selama ini dianggap berperan dalam
meningkatkan prevalensi stroke ternyata tidak ditemukan pada penelitian tersebut
diantaranya, adalah:

1. Merokok, memang merokok dapat merusak arteri tetapi tidak ada bukti kaitan
antara keduanya itu.
2. Latihan, orang mengatakan bahwa latihan dapat mengurangi resiko terjadinya
stroke. Namun dalam penelitian tersebut tidak ada bukti yang menyatakan hal
tersebut berkaitan secara langsung. Walaupun memang latihan yang terlalu berat
dapat menimbulkan MCI.
3. Seks dan seksual intercouse, pria dan wanita mempunyai resiko yang sama
terkena serangan stroke tetapi untuk MCI jelas pria lebih banyak daripada
wanita.
4. Obesitas. Dinyatakan kegemukan menimbulkan resiko yang lebih besar, namun
tidak ada bukti secara medis yang menyatakan hal ini.
5. Riwayat keluarga.

Klasifikasi:

1. Stroke dapat diklasifikasikan menurut patologi dan gejala kliniknya, yaitu :


a. Stroke Haemorhagi,
Merupakan perdarahan serebral dan mungkin perdarahan subarachnoid.
Disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada daerah otak tertentu.
Biasanya kejadiannya saat melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga
terjadi saat istirahat. Kesadaran pasien umumnya menurun.

b. Stroke Non Haemorhagic


Dapat berupa iskemia atau emboli dan thrombosis serebral, biasanya terjadi saat
setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari. Tidak terjadi
perdarahan namun terjadi iskemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya
dapat timbul edema sekunder . Kesadaran umummnya baik.

2. Menurut perjalanan penyakit atau stadiumnya:

a. TIA ( Trans Iskemik Attack) gangguan neurologis setempat yang terjadi selama
beberapa menit sampai beberapa jam saja. Gejala yang timbul akan hilang
dengan spontan dan sempurna dalam waktu kurang dari 24 jam.
b. Stroke involusi: stroke yang terjadi masih terus berkembang dimana gangguan
neurologis terlihat semakin berat dan bertambah buruk. Proses dapat berjalan
24 jam atau beberapa hari.
c. Stroke komplit: dimana gangguan neurologi yang timbul sudah menetap atau
permanen . Sesuai dengan istilahnya stroke komplit dapat diawali oleh serangan
TIA berulang.

PATOFISIOLOGI
Infark serbral adalah berkurangnya suplai darah ke area tertentu di otak. Luasnya
infark bergantung pada faktor-faktor seperti lokasi dan besarnya pembuluh darah dan
adekuatnya sirkulasi kolateral terhadap area yang disuplai oleh pembuluh darah yang
tersumbat. Suplai darah ke otak dapat berubah (makin lmbat atau cepat) pada
gangguan lokal (thrombus, emboli, perdarahan dan spasme vaskuler) atau oleh karena
gangguan umum (hipoksia karena gangguan paru dan jantung). Atherosklerotik
sering/cenderung sebagai faktor penting terhadap ortak, thrombus dapat berasal dari
flak arterosklerotik , atau darah dapat beku pada area yang stenosis, dimana aliran
darah akan lambat atau terjadi turbulensi. Thrombus dapat pecah dari dinding
pembuluh darah terbawa sebagai emboli dalam aliran darah. Thrombus
mengakibatkan ;

1. Iskemia jaringan otak yang disuplai oleh pembuluh darah yang bersangkutan.
2. Edema dan kongesti disekitar area.
Area edema ini menyebabkan disfungsi yang lebih besar daripada area infark itu
sendiri. Edema dapat berkurang dalam beberapa jam atau kadang-kadang sesudah
beberapa hari. Dengan berkurangnya edema pasien mulai menunjukan
perbaikan,CVA. Karena thrombosis biasanya tidak fatal, jika tidak terjadi perdarahan
masif. Oklusi pada pembuluh darah serebral oleh embolus menyebabkan edema dan
nekrosis diikuti thrombosis. Jika terjadi septik infeksi akan meluas pada dinding
pembukluh darah maka akan terjadi abses atau ensefalitis , atau jika sisa infeksi
berada pada pembuluh darah yang tersumbat menyebabkan dilatasi aneurisma
pembuluh darah. Hal iniakan me yebabkan perdarahan cerebral, jika aneurisma pecah
atau ruptur. Perdarahan pada otak lebih disebabkan oleh ruptur arteriosklerotik dan
hipertensi pembuluh darah.. Perdarahanintraserebral yang sangat luas akan
menyebabkan kematian dibandingkan dari keseluruhan penyakit cerebro vaskuler.
Jika sirkulasi serebral terhambat, dapat berkembang anoksia cerebral. Perubahan
disebabkan oleh anoksia serebral dapat reversibel untuk jangka waktu 4-6 menit.
Perubahan irreversibel bila anoksia lebih dari 10 menit. Anoksia serebral dapat terjadi
oleh karena gangguan yang bervariasi salah satunya cardiac arrest.
PATHOFISIOLOGI STROKE

Oklusi

Penurunan perfusi jaringan cerebral

Iskemia

Hipoksia

Metebolisme anaerob Nekrosis jaringan otak aktifitas elektrolit terganggu

Volume Cairan bertambah

Asam laktat Pompa Na dan K gagal

meningkat

Na dan K influk

Edema cerebra Retensi air

TIK meningkat
Perbedaan perdarahan Intra Serebral(PIS) dan Perdarahan Sub Arachnoid (PSA)

Gejala PIS PSA


Timbulnya Dalam 1 jam 1-2 menit

Nyeri Kepala Hebat Sangat hebat

Kesadaran Menurun Menurun sementara

Kejang Umum Sering fokal

Tanda rangsangan Meningeal. +/- +++

Hemiparese ++ +/-

Gangguan saraf otak + +++

Perbedaan antara infark dan perdarahan otak sebagai berikut :

Gejala (anamnesa) Infark Perdarahan


Permulaan Sub akut Sangat akut
Waktu Bangun pagi Lagi aktifitas
Peringatan + 50% TIA -
Nyeri Kepala - +
Kejang - ++
Kesadaran menurun Kadang sedikit +++

Gejala Objektif Infark Perdarahan


Koma +/- ++
Kaku kuduk - ++
Kernig - +
pupil edema - +
Perdarahan Retina - +
Pemeriksaan Laboratorium
Darah pada LP - +
X foto Skedel + Kemungkinan pergeseran
glandula pineal
Angiografi
Aneurisma
CT Scan. Oklusi, stenosi
AVM. massa intra
Densitas berkurang hemisfer/vasospasme.
Massa intrakranial
densitas bertambah.

Jika dilihat bagian hemisfer yang terkena tanda dan gejala dapat berupa:

1. Stroke hemisfer Kanan


a. Hemiparese sebelah kiri tubuh.
b. Penilaian buruk
c. Mempunyai kerentanan terhadap sisi kolateral sehingga kemungkinan terjatuh ke sisi yang berlawanan
tersebut.
2. Stroke yang Hemifer kiri
a. Mengalami hemiparese kanan
b. Perilaku lambat dan sangat hati-hati
c. Kelainan bidang pandang sebelah kanan.
d. Disfagia global
e. Afasia dan mudah frustasi.
Pemeriksaan Diagnostik
1. Rontgen kepala dan medula spinalis
2. Elektro encephalografi
3. Punksi lumbal
4. Angiografi
5. Computerized Tomografi Scanning ( CT. Scan)
6. Magnetic Resonance Imaging

PENATALAKSANAAN STROKE
Untuk mengobati keadaan akut perlu diperhatikan faktor-faktor kritis sebagai berikut 1. Berusaha
menstabilkan tanda-tanda vital dengan :

a. Mempertahankan saluran nafas yang paten yaitu lakukan pengisapan lendiryang sering, oksigenasi,
kalau perlu lakukan trakeostomi, membantu pernafasan.
b. Mengontrol tekanan darah berdasarkan kondisi pasien, termasuk usaha memperbaiki hipotensi dan
hipertensi.
1. Berusaha menemukan dan memperbaiki aritmia jantung.
2. Merawat kandung kemih, sedapat mungkin jangan memakai kateter.
3. Menempatkan pasien dalam posisi yang tepat, harus dilakukan secepat mungkin pasien harus dirubah
posisi tiap 2 jam dan dilakukan latihan-latihan gerak pasif.

PENGOBATAN KONSERVATIF
1. Vasodilator meningkatkan aliran darah serebral ( ADS ) secara percobaan, tetapi maknanya :pada
tubuh manusia belum dapat dibuktikan.
2. Dapat diberikan histamin, aminophilin, asetazolamid, papaverin intra arterial.
3. Anti agregasi thrombosis seperti aspirin digunakan untuk menghambat reaksi pelepasan agregasi
thrombosis yang terjadi sesudah ulserasi alteroma.
PENGOBATAN PEMBEDAHAN
Tujuan utama adalah memperbaiki aliran darah serebral :

1. Endosterektomi karotis membentuk kembali arteri karotis , yaitu dengan membuka arteri karotis di
leher.
2. Revaskularisasi terutama merupakan tindakan pembedahan dan manfaatnya paling dirasakan oleh
pasien TIA.
3. Evaluasi bekuan darah dilakukan pada stroke akut
4. Ugasi arteri karotis komunis di leher khususnya pada aneurisma.

KOMPLIKASI
Setelah mengalami stroke pasien mungkin akan mengalmi komplikasi , komplikasi ini dapat
dikelompokan berdasarkan:

1. Berhubungan dengan immobilisasi ; infeksi pernafasan, nyeri pada daerah tertekan, konstipasi dan
thromboflebitis.
2. Berhubungan dengan paralisis: nyeri pada daerah punggung, dislokasi sendi, deformitas dan terjatuh
3. Berhubungan dengan kerusakan otak : epilepsi dansakit kepala.
4. Hidrocephalus

PENGKAJIAN DATA DASAR


1. Aktivitas/istirahat :
Klien akan mengalami kesulitan aktivitas akibat kelemahan, hilangnya rasa, paralisis, hemiplegi,
mudah lelah, dan susah tidur.

2. Sirkulasi
Adanya riwayat penyakit jantung, MCI, katup jantung, disritmia, CHF, polisitemia. Dan hipertensi
arterial.

3. Integritas Ego.
Emosi labil, respon yang tak tepat, mudah marah, kesulitan untuk mengekspresikan diri.

4. Eliminasi
Perubahan kebiasaan Bab. dan Bak. Misalnya inkoontinentia urine, anuria, distensi kandung kemih,
distensi abdomen, suara usus menghilang.

5. Makanan/caitan :
Nausea, vomiting, daya sensori hilang, di lidah, pipi, tenggorokan, dysfagia

6. Neuro Sensori
Pusing, sinkope, sakit kepala, perdarahan sub arachnoid, dan intrakranial.

Kelemahan dengan berbagai tingkatan, gangguan penglihatan, kabur, dyspalopia, lapang pandang
menyempit.

Hilangnya daya sensori pada bagian yang berlawanan dibagian ekstremitas dan kadang-kadang pada
sisi yang sama di muka.

7. Nyaman/nyeri
Sakit kepala, perubahan tingkah laku kelemahan, tegang pada otak/muka

8. Respirasi
Ketidakmampuan menelan, batuk, melindungi jalan nafas.
Aspirasi irreguler, suara nafas, whezing,ronchi.

9. Keamanan
Sensorik motorik menurun atau hilang mudah terjadi injury.

Perubahan persepsi dan orientasi

Tidak mampu menelan sampai ketidakmampuan mengatur kebutuhan nutrisi

Tidak mampu mengambil keputusan.

10. Interaksi sosial


Gangguan dalam bicara

Ketidakmampuan berkomunikasi

11. Belajar mengajar

a. Pergunakan alat kontrasepsi


b. Pengaturan makanan
c. Latihan untuk pekerjaan rumah.

PRIORITAS KEPERAWATAN
1. Meningkatkan perfusi serebri dan oksigenasi yang adekuat.
2. Mencegah dan meminimalkan komplikasi dan kelumpuhan permanen.
3. Membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
4. Memberikan dukungan terhadap proses mekanisme koping dan mengintegrasikan perubahan konsep
diri.
5. Memberikan informasi tentang proses penyakit, prognosis, pengobatan dan kebutuhan rehabilitasi.

TUJUAN AKHIR KEPERAWATAN


1. Meningkatnya fungsi serebral dan menurunnya defisit neurologis.
2. Mencegah/meminimalkan komplikasi.
3. Kebutuhan sehari-hari terpenuhi baik oleh dirinya maupun orang lain.
4. Mekanisme koping positip dan mampu merencanakan keadaan setelah sakit
5. Mengerti terhadap proses penyakit dan prognosis.
Daftar Pustaka

Carpenito, Lynda Juall, 2000, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 8, EGC, Jakarta.

Depkes RI, 1996, Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Persarafan, Diknakes,
Jakarta.

Doengoes M. 2000, Rencana Asuhan Keperawatan “Pedoman untuk perencanaan Dan Pendokumentasian
Perawatan Pasien.Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta

Engram, Barbara, 1998, Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah, Volume 3, EGC, Jakarta.

Hudak & Gallo, 1987, Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik ( terjemahan ), Edisi VI, Volume II.
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

Made Kariasa 1997. Patofisiologi Beberapa Gangguan Neurologi,,

Hand Out Kursus Keperawatan Neurologi, Fakultas Ilmu Keperawatan UI. Jakarta.

Linda Juall Carpenito, 1995, Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan, EGC, Jakarta.

Sylvia A. Price, 1995. Patofiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.Edisi 4.Buku 1. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“HUTAMA ABDI HUSADA”
Ijin Pendirian Mendiknas RI Nomor : 113/D/O/2009

Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo Telp./Fax: 0355-322738


Tulungagung 66224
Alamat E-mail : akperta@gmail.com

Format Pengkajian Keperawatan Keluarga

A. PENGKAJIAN : Tgl 14 Desember 2020


Data Umum :
Nama Kepala Keluarga : Ny. K
Pekerjaan Kepala Keluarga : Pedagang
Pendidikan Kepala Keluarga : SD
Alamat dan Telepon : desa karangrejo kecamatan boyolangu / 082145344224

Komposisi Keluarga
Status imunisasi(Balita)
Sex Hub. Dg polio DPT Hepati Ca Status
No Nama Umur Pdd BC
s kel KK tis mp Kesh.
G
ak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1. Ny. K P KK 45th SD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Ny. G P Ibu 70th SD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Stroke
3. Nn. F P Anak 17th SMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Genogram :

Keterangan:
: meninggal
: laki-laki
: perempuan
: penderita / anggota keluarga yang sakit (Tn. M)
: garis keturunan
: tinggal serumah
1. Tipe Keluarga
Three generation family yang terdiri dari nenek, ibu dan anak
2. Suku bangsa
Semua anggota keluarga Ny.K bersuku jawa
3. Agama :
Semua anggota keluarga Ny.K beragama Islam
4. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Keluarga Ny.K berjualan kelontong dirumah dengan warung yang berada di halaman samping rumah.
Penghasilan mereka sehari hari cukup untuk kehidupan makan sehari hari .
5. Penghasilan keluarga
< Rp. 1000.000 / bln Rp. 2000.000 – Rp. 3000.000
 Rp. 1000.000 – Rp. 2000.000 > Rp. 3000.000

6. Pengeluaran keluarga / bulan untuk makan :


< Rp. 1.500.000 / bln  > Rp. 1.500.000
7. Apakah keluarga mempunyai tabungan :
 Ya  tidak
Aktifitas Rekreasi Keluarga
8. Apakah keluarga menyediakan waktu untuk rekreasi bersama :
Ya  Tidak
Bila ya, frekuensi rekreasi :
1 x / minggu 1 x / tahun
1 x / bulan Lain-lain
9. Apakah keluarga memiliki waktu luang:
Ya Tidak
10. Apakah yang dilakukan untuk mengisi waktu luang :
 Nonton TV
 Mendengarkan radio
 Olah raga
Ket : Menonton tv, mengobrol sesama keluarga, menunggu toko, dan mengobrol dengan tetangga.
Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga :
11. Tahap perkembangan keluarga saat ini : (pilih)
 Pasangan baru
 Keluarga chilbearing (kelahiran anak pertama)
 Keluarga dengan anak pra sekolah
 Keluarga dengan anak sekolah
 Keluarga dengan anak remaja
 Keluarga dengan anak dewasa
 Keluarga dengan usia pertengahan
 Keluarga dengan usia lanjut.
12. Tahap perkembangan keluarga :
Tugas perkembangan keluarga saat ini yang belum terpenuhi
a. mempertahankan kesehatan
b. Membantu anak untuk mandiri

13. Riwayat kesehatan keluarga inti :


Riwayat Pelayanan
Riwayat
No Nama (status dalam penyakit lain kesehatan yang
penyakit
. keluarga) yang pernah di digunakan untuk
keturunan
derita mengatasi penyakit
1. Ny.K (Kepala keluarga) Tidak ada Tidak ada BPJS
2. Ny. G (Ibu) Tidak ada stroke BPJS
3. An.F (anak) Tidak ada Tidak ada BPJS
Lingkungan
Karakteristik rumah:
14. Status kepemilikan rumah
 Rumah sendiri Rumah dinas
 Rumah kontrakkan Lain-lain ………….
Ket: Status rumah yang sedang ditinggali adalah milik sendiri.
15. Type rumah :
 Permanen  Semi permanen  Tidak permanen
Ket: Rumah yang ditinggali termasuk type Permanen yaitu dibangun ditanahnya sendiri dan tidak
dapat dipindahkan.
16. Ventilasi (10% luas lantai)
 Ya  Tidak
Ket: pada setiap kamar tidur terdapat jendela dengan ukuran 70 x 110 cm. Pada ruang tamu terdapat
jendela. Dapur juga memiliki jendela Penerangan ; setiap ruangan terdapat lampu.
17. Luas kamar tidur (syarat 3 x 3 untuk 2 orang) :
 Memenuhi syarat Tak memenuhi syarat
Ket: Hunian tempat tidur untuk satu kamar maksimal 2 orang, privasi orang yang ada di kamar
terjamin karena kamar memiliki pintu permanen dan kunci.
18. Pencemaran rumah oleh cahaya matahari :
 Baik  Cukup  Kurang
Ket: Penerangan untuk ruangan-ruangan baik
19. Pemanfaatan pekarangan / halaman rumah :
 Ya  Tidak
Jika ya pemanfaatan halaman rumah : ………………………….
Sayur-sayuran Buah-buahan
Toga Taman Tidak ditanami
Ket : Selain untuk menanam sayuran, Pada halaman samping rumah terdapat warung yang digunakan
untuk berjualan kelontong yang digunakan sebagai penghasilan sehari hari
20. Penyediaan air bersih :
PDAM Sumur Sungai
21. Penyediaan air minum :
PDAM Sumur Sungai
22. Apakah air minum di masak :
Selalu Kadang-kadang Tidak pernah
23. Penyediaan jamban :
Ada Tidak
24. Jenis jamban
Septic tank Sumur Sumur dengan resapan
Kalau tidak mempunyai jamban BAB / BAK dimana :
WC umum Jamban tetangga
Sungai Sawah
25. Jarak jamban dengan sumur
< 10 m > 10 m
Ket: Jarak jamban dengan sumur kurang lebih 10m
Denah Rumah :

5 6

3
2 7

1
4

Keterangan:

1. Ruang Tamu
2. Kamar Tidur
3. Kamar Tidur
4. Ruang Keluarga
5. Dapur
6. Kamar Mandi
7. Tempat jemuran dan warung

26. Karakteristik tetangga dan komunitas :


Adakah kegiatan di masyarakat (arisan, pengajian, PKK, dll)
Keluarga Ny.K selalu berinteraksi baik dengan para tetangga, aktif ikut kegiatan pengajian serta gotong
royong di lingkungan sekitar, serta menjalin hubungan sosial yang cukup baik dengan para tetangga
PKK Karang Taruna
Senam
Bila ya kapan dilakukan
1x/minggu 1x /bulan
 Lain-lain ………………….
Bagaimana keterlibatan keluarga dalam kegiatan tersebut :
Tidak pernah Kadang-kadang Selalu
27. Sistem pendukung keluarga :

Fasilitas transportasi yang dimiliki keluarga :


 Tidak punya Mobil
 Sepeda motor Lain-lain ………….
28. Fasilitas komunikasi yang dimiliki keluarga :
Radio
Telepon
Televisi
Majalah, koran
Computer/Internet
Lain-lain

Struktur Keluarga
29. Adakah anggota yang berperan sebagai aparat pemerintah di lingkungan tempat tinggal:
Ya Tidak
Bila ya sebagai apa …………………………………
30. Adakah anggota keluarga yang berperan sebagai tokoh masyarakat ?
Ya Tidak
Bila ya sebagai apa …………………………………
31. Apakah keluarga mempunyai kebiasaan untuk berdiskusi bersama
Ya Tidak
32. Bila ya, kapan hal tersebut dilaksanakan :
 Secara rutin
 Sewaktu-waktu
Bila ada masalah
33. Bagaimana cara keluarga membuat keputusan :
Musyawarah seluruh anggota keluarga, pola komunikasi yang digunakan di keluarga Ny.K
adalah pola komunikasi terbuka dimana mereka dapat mengungkapkan pendapat mereka
masing- masing secara terbuka
Musyawarah dengan anggota keluarga tertentu
 Tanpa musyawarah / secara sepihak (oleh siapa …………………………………………………..)
34. Bagaimana keluarga mengatasi masalah yang timbul:
Musyawarah seluruh anggota keluarga, saat keluarga ada masalah, yang memutuskan atau
pengambil keputusan adalah Ny.K sebagai kepala keluarga, namun tetap dengan musyawarah
seluruh anggota keluarga
 Musyawarah dengan anggota keluarga tertentu
 Tanpa musyawarah/ secara sepihak (oleh siapa …………………………………………………)
35. Adakah tradisi keluarga yang dipertahankan :
jika ada anggota keluarga yang sakit, dibelikan obat di warung terlebih dahulu, jika tidak
kunjung sembuh Ny.K akan memutuskan untuk membawa untuk diperiksakan ke puskesmas
atau pelayanan kesehatan terdekat
Ada Tidak ada
36. Bagaimana hubungan antara anggota keluarga

Hubungan antar anggita keluarga cukup baik, anggota keluarga selalu bertukar pendapat satu
sama lain, saling menghormati dan menghargai antar anggota keluarga masing
Ada Tidak ada
Fungsi keluarga
37. Fungsi Afekif
Bagaimana respon anggota keluarga apabila ada anggota keluarga yang berprestasi, berulang tahun,
menikah dan lain-lain
 Acuh tak acuh
 Biasa-biasa saja
Ikut merasakan
38. Bagaimana respon anggota keluarga apabila ada anggota keluarga yang mengalami masalah; sakit,
mengalami kegagalan:
 Acuh tak acuh
 Biasa-biasa saja
Ikut merasakan
39. Apakah keluarga memiliki norma-norma dalam melaksanakan interaksi antara anggota keluarga
Ada
 Tidak ada
40. Fungsi sosialisai :
Apakah ada norma yang diberlakukan bagi setiap anggota keluarga
Ya Tidak
Bila ada sebutkan:

Nilai dan norma yang digunakan yaitu budaya Jawa yang saling menghormati satu sama lain, saling
mendukung dan membantu jika ada anggota keluarga yang berada dalam masalah, sopan santun, dll

Apakah ada sanksi bila norma tersebut dilanggar oleh anggota keluarga ?
Ya Tidak
Bila ya sebutkan
Ditegur dan diberi nasehat jika melakukan kesalahan yang melanggar norma dan nilai dalam keluarga
Fungsi perawatan kesehatan :
 Apakah keluarga mengetahui masalah kesehatan yang sedang dihadapi keluarga?
Ya Tidak
secara umum keluarga masih belum cukup mampu mengenal penyakit stroke yang diderita Ny. G,
terbukti bahwa Ny.K tidak mengetahui penyakit stroke yang diderita Ny. G, Saat dikaji di beri
pertanyaan tentang, perawatan,pencegahan, dan pengobatan strke, keluarga Ny.K tidak dapat menjawab
pertanyaan, serta ekspresi wajah dari keluarga tampak kebingungan.
 Apakah keluarga mengetahui cara mengatasi masalah kesehatan keluarga ?
Ya Tidak
Bila ya upayakan apa yang sudah dilakukan …………………………………………
 Apakah keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit ?
Ya Tidak
Kemampuan keluarga dalam memberikan perawatan penyakit stroke masih kurang. keluarga tidak tahu
bagaimana merawat Ny. G. keluarga tampak bingung saat ditanya apa saja makanan yang tidak boleh
dimakan oleh pasien stroke. Keluarga mengatakan makanan klien sama dengan makanan anggota keluarga
lain sehari hari, juga saat ditanya faktor yang dapat menyebabkan kekambuhan stroke, keluarga dan pasien
tidak mampu menjawab, Keluarga juga tidak memperhatikan keteraturan minum obat Ny. G terbukti saat
ditanya apakah Ny. G teratur minum obat, klien mengatakan tidak minum obat jika tidak disiapkan
keluarga

 Apakah keluarga mampu memelihara lingkungan rumah sehat


Ya Tidak
Bila ya bagaimana anda memelihara lingkungan
Keluarga selalu menyapu rumah dan membersihkan lingkungan lumah
 Apakah keluarga mampu menggunakan fasilitas / pelayanan kesehatan di masyarakat
Ya Tidak
Bila ya pelayanan kesehatan apa yang saudara gunakan ?
Keluarga biasa periksa ke puskesmas saat ada anggota keluarga yang sakit dan pernah dirawat di Rumah
Sakit Umum daerah,
Fungsi reproduksi :
Berapa jumlah anak yang dimiliki keluarga ? 1 anak
Apakah keluarga menjadi akseptor KB ?
Ya Tidak, saat ini Ny. G sudah memasuki masa menopause
41. Fungsi ekonomi :
Apakah keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan anggota keluarga ?
Ya Tidak
Apakah keluarga dapat memenuhi kebutuhan sandang anggota keluarga?
Ya Tidak
Apakah keluarga dapat memenuhi kebutuhan perumahan anggota keluarga ?
Ya Tidak
Stres dan Koping Keluarga
42. Stesor jangka pendek dan panjang :
Apakah keluarga mengalami masalah dalam jangka waktu 6 bulan terakhir ini?
Ya Tidak
Ny.K kawatir dengan kondisi kesehatan Ny. G saat ini karena kondisi kesehatannya yang
kurang baik. Saat ini pasien mengatakan tangan dan kaki bagian kanan terasa lemah saat digerakkan,
sering terasa kesemutan serta jarang digunakan untuk bergerak, hanya duduk atau tidur di tempat tidur,
tidak pernah latihan gerak atau mobilisasi karena takut
Bila ya, apakah masalah tersebut sudah diatasi ?
belum
Apakah keluarga mengalami masalah dalam jangka waktu 1 tahun terakhir ini ?
Pendapatan jualan sedikit menurun sehingga hanya cukup untuk kebutuhan makan, sedangkan
anaknya belum juga mendapat pekerjaan
Bila ya, apakah masalah tersebut sudah diatasi ? belum
43. Kemampuan keluarga berespon terhadap stresor :
Apakah keluarga mampu mengatasi masalah yang dihadapi
Ya Tidak
Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor yaitu berusaha untuk selalu merawat Ny. G yang
sedang sakit
44. Strategi Koping yang digunakan:
Bagaimana keluarga mengetahui masalah yang dihadapi
Strategi yang digunakan dalam mengatasi masalah adalah dengan musyawarah, tidak pernah
menyelesaikan masalah secara disfungsional seperti kekerasan
45. Strategi adaptasi disfungsional :
Apakah keluarga menggunakan cara-cara yang tidak bermanfaat dalam mengatasi masalah ?
Ya Tidak
Bila ya bagaimana cara mengatasi ……………………………………………………….
……………………………………………………………………………….
Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan fisik terhadap seluruh anggota keluarga
Pemeriksaan Nama Anggota Keluarga
Fisik
Ny.K Ny.G Nn. F

TD 130/80 mmHg 180/100mmHg 120/80 mmHg

N 86x/mnt 90x/mnt 78 x/mnt

RR 20x/mnt 22x/mnt 20x/mnt

BB / TB 62 kg / 160cm 45 kg / 140cm 50 kg / 155 cm

Rambut Bersih Bersih, Beruban Bersih

Konjungtiva Tidak anemis Tidak anemis Tidak anemis

Sklera Tidak ikterik Tidak ikterik Tidak ikterik

Hidung Bersih Bersih Bersih

Telinga Bersih Bersih Bersih

Mulut Mukosa bibir Mukosa bibir Mukosa bibir


lembab lembab lembab

Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada


pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar pembesaran kelenjar
thyroid thyroid thyroid

Dada Tidak ada suara Tidak ada suara Tidak ada suara
nafas tambahan nafas tambahan, nafas tambahan,
detak jantung detak jantung detak jantung
regular. regular. regular.
Abdomen Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan

Ekstremitas Tidak ada varises, Kelemahan pada Tidak ada varises,


tidak ada edema Tangan dan kaki tidak ada udema,
bagian kanan

Kulit Sawo matang Sawo matang Sawo matang

Turgor kulit Baik Baik Baik

Keluhan - Kepala pusing, kaki -


dan tangan sering
kesemutan dan sulit
digerakkan

Harapan Keluarga
Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada ?
Harapan keluarga terhadap masalah kesehatan yaitu agar Ny. G selalu diberi kesehatan,
sedangkan terhadap petugas kesehatan yaitu agar perawat dapat memberikan pendidikan
kesehatan.
PENGKAJIAN FISIK KELUARGA
( Sesuaikan dg kasusnya)

Nama penderita: Ny. G


Umur: 70 th

A. I. RIWAYAT KESEHATAN MEDIS


1. Penyakit yang pernah diderita : Stroke
2. Penyakit yang diderita sekarang : Stroke
Tindakan kesehatan untuk menanganinya : periksa ke puskesmas

II. PEMERIKSAAN FISIK ( Pada keluarga yang sakit )


1. Tanda – tanda vital
- Tekanan darah : 180/100 MmHg
- Nadi : 90 x / menit
- Pernafasan : 22 x / menit
- Suhu : 36,5 Derajat celcius
- Berat Badan : 45 Kg
- Tinggi Badan : 140 Cm
2. Kulit
- Warna : bersih, sawo matang
- Gatal : ( ) ada (  ) tidak ada
Kalau ada bagian mana …………………………………..
- Luka : ( ) ada (  ) tidak ada
Kalau ada bagian mana …………………………………..
- Petechiae : ( ) ada ( ) tidak ada
- Perubahan pada kuku
 Cianosis ( )
 Clubbing ( )
- Keadaan rambut ;

 Rambut rontok : ( ) ya (  ) tidak


 Warna rambut : beruban
 Kekebalan : sedang, rata
Allopesia ( ) botak ( ) ketombe ( ) lesi ( ) kutu
Lain - lain : rambut bersih beruban
3. Mata
Kanan Kiri
a. Kelopak Mata
 Sembab ( ) ( )
 Peradangan ( ) ( )
 Koreng ( ) ( )
 Lain – lain : mata normal simetris kanan kiri
b. Konjuctiva dan sklera
Kanan Kiri

 Peradangan ( ) ( )
 Anemis ( ) ( )
 Ikteri ( ) ( )
 Lain – lain : mata tidak ada peradangan atau kemerahan, konjungtiva tidak anemis
sklera tidak ikterik, penglihatan sedikit berkurang
c. Kornea
Kanan Kiri

 Peradangan ( ) ( )
 Lain – lain : normal, tidak ada peradangan
d. Pergerakan Bola Mata
Kanan Kiri

 Eksotalmus ( ) ( )
 Endotalmus ( ) ( )
 Strabismus ( ) ( )
 Nistasmus ( ) ( )
 Lain – lain : normal, pergerakan bola mata sama kuat kanan kiri
4. Telinga
Kanan Kiri
- Pendengaran : ……………………………………
- Tinnitus ( ) ( )
- Purulen ( ) ( )
- Seruman ( ) ( )
- Nyeri ( ) ( )
- Lain – lain, sebutkan : telinga normal, simetris kanan kiri, tidak ada serumen,
pendengaran normal
5. Hidung dan Sinus
Kanan Kiri
- Kelainan bentuk ( ) ( )
- Epistaksis ( ) ( )
- Sinusitis ( ) ( )
- Nyeri ( ) ( )
- Alergi ( ) ( )
- Lain – lain, sebutkan : hidung normal, simetris, bersih tidak ada polip ataupun sinusitis
6. Mulut, faring dan laring
- Gusi berdarah ( ) - Bau mulut ( )
- Nyeri ( ) - Bentuk bibir ( )
- Carries ( ) - Peradangan ( )
- Lidah kotor ( ) - Kesulitan menelan ( )
- Sakit kerongkongan ( )
Pada mulut, mukosa bibir kering, bersih, gigi sebagian ompong, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid pada leher
7. Payudara
Kanan Kiri
- Nyeri ( ) ( )
- Keluar cairan ( ) ( )
- Bernanah ( ) ( )
- Sinusitis ( ) ( )
- Tumor ( ) ( )
Payudara normal, simetris kanan kiri, tidak ada nyeri tekan, lesi, maupun keluar cairan
8. Abdomen
- Bentuk permukaan : datar
- Keadaan kulit perut :
- Tegang ( ) - Striae ( )
- Tipis ( ) - Benjolan ( )
- Edema ( ) - Asites ( )
- Licin ( ) - Lesi ( )
inspeksi abdomen terlihat simetris, auskultasi terdengar bising 12 kali per menit, palpasi
ada nyeri tekan epigastrium timbul saat telat makan, perkusi tympani.
9. Ekstremitas
- Adakah kelainan bentuk atau luka : tidak ada luka, Pada ekstremitas adanya kelemahan
dan sering terasa kesemutan pada tangan dan kaki sebelah kanan, tidak ada oedema,
10. Thorak
a. Jantung
- Bunyi jantung : tidak ada bunyi tambahan, inspeksi ictus cordis tidak tampak,
palpasi ictus cordis teraba di clavikula sinistra, perkusi redup

b. Paru – paru
- Ronchi ( )
- Stidor ( )
- Whezing ( )
- Krepitasi ( )
- Kelainan lain : inspeksi terlihat simetris, palpasi vokal fremitus kanan kiri sama,
perkusi resonan, auskultasi vesikuler.
c. Struktur dan bentuk tulang belakang
- Kifosis ( )
- Lordosis ( )
- Skoliosis ( )
- Tidak ada kelainan (  )
11. Lain - Lain …………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………………………..
DIAGN OSIS KEPERAWATAN KELUARGA

I. Analisis dan sintesis data

No Data Masalah Penyebab


Subjektif : Ketidakefektifan Ketidakmampuan keluarga
 Ny.K mengatakan pemeliharaan kesehatan merawat anggota keluarga
selama merawat Ny.G yang sakit
dirumah, Ny.G dirawat
sebisa dan seadanya
karena keluarga tidak
mengetahui cara
merawat Ny.G
 Ny.G Mengatakan
kurang memperhatikan
makanan yang di
konsumsi Ny.G

Objektif :
 Px 8 bulan lalu baru
MRS karena stroke
 Riwayat px pernah
1
menderita stroke 2th
yang lalu
 Keluarga terlihat tidak
mampu memberikan
perawatan
 Keluarga terlihat
bingung saat ditanya
cara merawat Ny.G
 Kepala sering pusing,
Ny.G terlihat beberapa
kali memegangi
kepalanya bagian
belakang
 Keluarga tidak tahu
makanan pantangan
orang stroke

2 Subjektif : Gangguan mobilisasi fisik Ketidakmampuan keluarga


- Keluarga Ny.G Ny. G pada keluarga Ny.K merawat anggota keluarga
mengatakan tangan dan yang sakit
kaki kanan px lebih
sering kesemutan dan
sulit digerakkan
- Keluarga mengatakan
Ny. G tidak pernah
belajar untuk mobilisasi
karena takut jatuh
- Ny G tidak bisa
menggerakkan tangan
dan kaki kanannya

Objektif :
- tidak ada alat bantu
berjalan untuk NY. G
- Semenjak Px dirumah
keluarga tidak pernah
membantu pasien
melakukan latihan gerak
aktif/pasif
- Tangan dan kaki kanan
pasien sulit digerakkan
- keluarga tidak tahu
bagaimana cara melatih
mobilisasi Ny. G
- Klien terlihat lemah dan
sulit melakukan
mobilisasi
- Tampak adanya
kelemahan di tangan dan
kaki sebelah kanan saat
digerakkan
- klien hanya duduk dan
tidur di tempat tidur
- klien tidak pernah
latihan mobilisasi
- TTV
TD : 180/100 mmHg,
N : 90 x / menit,
RR : 22 x / menit,
S : 36,5o C

II. Perumusan diagnosis keperawatan

No Diagnosis Keperawatan (PES)


Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan Ny. G pada keluarga Ny.K berhubungan dengan
1
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
Gangguan mobilisasi fisik Ny. G pada keluarga Ny.K b/d ketidakmampuan keluarga
2
merawat anggota keluarga yang sakit stroke

III. Penilaian (scoring) diagnosis keperawatan

No.Dx No Kriteria Perhitungan Skor Pembenahan

Dx.1 1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Masalah pemeliharaan


1. gangguan masalah (3) kesehatan tidak efektif adalah
2. ancaman kesehatan (2) actual
3. krisis (1)
2. Kemungkinan masalah ½x2 1 Karena pengetahuan keluarga
dapat diubah NyG Tentang pemeliharaan
1.tinggi (2) kesehatan kurang, sementara
2. sedang (1) sumber daya keluarga cukup
3. rendah (0)
3. Potensi untuk mence-gah 2/3 x 1 2/3 Penyakit sudah berjalan lama,
masalah sudah mengalami gangguan
1.      Mudah (3) gerak, keluarga skarang tidak
2.       Cukup (2) mengupayakan kegiatan
3.      Tidak dapat (1) mencari kesehatan
4. Menonjolnya masalah 1/2 x 1 ½ Keluarga mengaggap sakitnya
1. Masalah dirasakan dan ny.G merupakan masalah,
perlu penanganan segera. tapi tidak memerlukan
(2) penanganan segera karena
2. Masalah di rasakan, tidak sdah berjalan lama.
perlu di tangani segera (1)
3. Masalah tidak dirasakan
(0)
Total Skor 3 1/6

Dx 2 1 Sifat masalah 3/3 x 1 1 Keluarga mengaggap sakitnya


1.gangguan kesehatan (3) ny.G merupakan masalah,
2. ancaman kesehatan (2) tapi tidak memerlukan
3. krisis (1) penanganan segera karena
sudah berjalan lama.
2 Kemungkinan masalah ½x2 1 Tingkat pengetahuan
dapat diubah kurang,dan klien tidak mau
1.tinggi (2) dilakukan terapi
2. sedang (1)
3. rendah (0)
3 Potensi untuk mence-gah 1/3 x 1 1/3 Masalah sudah berjalan lama,
masalah sudah terjadi kerusakan
1.      Mudah (3)
2.       Cukup (2)
3.      Tidak dapat (1)
4 Menonjolnya masalah 0/2 x 1 0 Masalah gangguan mobilisasi
1.      Masalah dirasakan fifik tidak dirasakan oleh
dan perlu penanganan keluarga karena sudah
segera. (2)
berjalan lama
2.      Masalah di rasakan,
tidak perlu di tangani
segera (1)
3.      Masalah tidak
dirasakan (0)
Total Skor 2 1/3

08. Prioritas diagnosis keperawatan

Prioritas Diagnosis keperawatan Skor


1 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan Ny. G pada 3 1/6
keluarga Ny.K berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit stroke
2 Gangguan mobilisasi fisik Ny. T pada keluarga Tn. J 2 1/3
b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit stroke
A. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Diag. keperawatan :
“Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit”

No
Tujuan Kriteria Hasil / standar Intervensi
Dx
Diharapkan keluarga mampu memelihara Verbal 1. Keluarga memiliki motivasi Edukasi Kesehatan
1. kesehatan keluarga yang menderita stroke (pengetahuan) Observasi
dalam memelihara kesehatan
dalam waktu 3 minggu - Identifikasi kesiapan dan kemampuan
Ny.G menerima informasi
- Identifikasi actor-faktor yang dapat
2. Keluarga terlibat dalam upaya
meningkatkan dan emnurunkan motivasi
pemeliharaan kesehatan Ny.G perilaku hidup bersih dan sehat
3. Keluarga mampu Terapeutik
menyebutkan kembali - Sedikan materi dan media actorkan
- Jadwalkan actorkan kesehatan sesuai
pengertian stroke secara kesepakatan
sederhana. - Berikan kesempatan untuk bertanya
4. Keluarga dapat mnyebutkan Edukasi
kembali minimal 3 penyebab - Jelaskan actor risiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
stroke. - Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
Psikomotor 5. Keluarga mampu - Ajarkan strategi yang dapat digunakan
(perilaku) untuk meningkatkan prilaku hidup bersih
menyebutkan kembali lima dan sehat
tanda dan gejala stroke serta
dampak penyakit tersebut
dengan benar.

Diag. keperawatan :
Gangguan mobilisasi fisik Ny. G pada keluarga Ny.K b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit stroke

No
Tujuan Kriteria Hasil / standar Intervensi
Dx
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Psikomotor  Ny.G melakukan ROM aktif Observasi
2 selama 3x kunjungan keluarga mampu (perilaku)
minimal 3 kali sehari.  Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
melakukan tindakan perawatan kesehatan
yang tepat kepada anggota keluarga yang  Keluarga mampu menyediakan lainnya
sakit.
tongkat 4 kaki  Identifikasi toleransi fisik melakukan
 Keluarga dapat pergerakan
mendemonstasikan cara Terapeutik
membantu Ny. G berjalan  Fasilitasi aktivitas
dengan tongkat kaki 4  Libatkan keluarga untuk membantu pasien
 Keluarga mampu menyebutkan dalam meningkatkan pergerakan
manfaat melakukan latihan Edukasi
mobilisasi  Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
 Anjurkan melakukan mobilisasi dini
 Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan (misal : duduk di tempat tidur,
duduk di sisi tempat tidur)
B. IMPLEMENTASI

tanggal & waktu Diag. keperawatan Implementasi


14 –12 – 2020 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan Ny. G pada 1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan keluarga Ny.G dalam menerima informasi
08.00 keluarga Ny.K berhubungan dengan tentang penyakit stroke
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga Hasil : Keluarga Ny.G mau menerima informasi tentang penyakit Stroke yg di derita Ny.G
yang sakit stroke
2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku
hidup bersih dan sehat pada keluarga Ny.G
Hasil : Keluarga Ny.G dapat menjelaskan Kembali factor-faktor yang dapat meningkatkan
maupun menurunkan tekanan darah Ny.G
3. Memberikan Pendidikan kesehatan Pada keluarga Ny.G tentang penyakit stroke
Hasil : Keluarga Ny.G faham tentang apa itu penyakit stroke
4. Memberikan kesempatan Pada keluarga ny.G untuk bertanya
Hasil : Keluarga Ny.G aktif bertanya tentang penyakit stroke
5. Menjelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan terutama penyakit stroke
Hasil : Keluarga Ny.G faham Factor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi penyakit
stroke
6. Menganjurkan hidup bersih dan sehat pada keluarga ny.G
Hasil : Keluarga Ny.G sepakat untuk memulai berperilaku hidup bersih dan sehat
7. Mengajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan
sehat pada keluarga ny.G
Hasil : Keluarga Ny.G faham strategi apa untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan
sehat.

14 – 12 – 2020 Gangguan mobilisasi fisik Ny. G pada keluarga Ny.K 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik yang dialami oleh ny.G
08.00 b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota
Hasil : Ny.G mengatakan merasakan linu-linu pada bagian tangan kanan dan kaki kanan,
keluarga yang sakit stroke
sebagian aktivitas dibantu keluarga
2. Mengidentifikasi toleransi fisik ny.G dalam melakukan pergerakan
Hasil : ny.G dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan mandiri seperti mandi, menyapu,
menyisir rambut secara mandiri
3. Melibatkan keluarga untuk membantu Ny.G dalam meningkatkan pergerakan
Hasil : keluarga ny.G mau membantu aktivitas ny.G seperti mengambilkan barang yang
terletak jauh dari ny.G dan membantu Ny.G saat hendak berdiri
4. mengobservasi TTV pada ny.G
Hasil :
TD : 180/100 mmHg,
N : 90 x / menit,
RR : 22 x / menit,
S : 36,5o C
5. menjelaskan pada keluarga ny.G tentang tujuan mobilisasi
Hasil : keluarga Ny.G mengerti tujuan mobilisasi dan dapat menjelaskan kembali pentingnya
mobilisasi bagi Ny.G
6. mengajarkan keluarga tentang mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis. Duduk disisi
tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi)
Hasil : ny.G mampu melakukan mobilisasi sederhana seperi duduk ditempat tidur dan
berpindah dari tempat tidur ke kursi secara mandiri
21-12-2020 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan Ny. G pada 2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku
08.00 keluarga Ny.K berhubungan dengan hidup bersih dan sehat pada keluarga Ny.G
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga Hasil : Keluarga Ny.G dapat menjelaskan Kembali actor-faktor yang dapat meningkatkan
yang sakit stroke
maupun menurunkan tekanan darah Ny.G
5. Menjelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan terutama penyakit stroke
Hasil : Keluarga Ny.G faham Factor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi penyakit
stroke
6. Menganjurkan hidup bersih dan sehat pada keluarga ny.G
Hasil : Keluarga Ny.G sepakat untuk memulai berperilaku hidup bersih dan sehat

21-12-2020 Gangguan mobilisasi fisik Ny. G pada keluarga Ny.K 2. Mengidentifikasi toleransi fisik ny.G dalam melakukan pergerakan
08.00 b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit stroke Hasil : ny.G dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan mandiri seperti mandi, menyapu,
menyisir rambut secara mandiri
3. Melibatkan keluarga untuk membantu Ny.G dalam meningkatkan pergerakan
Hasil : keluarga ny.G mau membantu aktivitas ny.G seperti mengambilkan barang yang
terletak jauh dari ny.G dan membantu Ny.G saat hendak berdiri
4. mengobservasi TTV pada ny.G
Hasil :
TD : 160/90 mmHg,
N : 90 x / menit,
RR : 20 x / menit,
S : 36,0o C
6. mengajarkan keluarga tentang mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis. Duduk disisi
tempat tidur, pindah dari tempat tidur ke kursi)
Hasil : ny.G mampu melakukan mobilisasi sederhana seperi duduk ditempat tidur dan
berpindah dari tempat tidur ke kursi secara mandiri

28-12-2020 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan Ny. G pada 6. Menganjurkan hidup bersih dan sehat pada keluarga ny.G
08.00 keluarga Ny.K berhubungan dengan Hasil : Keluarga Ny.G sepakat untuk memulai berperilaku hidup bersih dan sehat
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit stroke

28-12-2020 Gangguan mobilisasi fisik Ny. G pada keluarga Ny.K 2. Mengidentifikasi toleransi fisik ny.G dalam melakukan pergerakan
08.00 b/d ketidakmampuan keluarga merawat anggota
Hasil : ny.G dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan mandiri seperti mandi, menyapu,
keluarga yang sakit stroke
menyisir rambut secara mandiri
4. mengobservasi TTV pada ny.G
Hasil :
TD : 150/80 mmHg,
N : 90 x / menit,
RR : 20 x / menit,
S : 36,2o C

C. EVALUASI

Tanggal & waktu Diag. Keperawatan Evaluasi


16-12-2020 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan Ny. G S:
pada keluarga Ny.K berhubungan dengan
08.00  Keluarga ny.G mengatakan dapat mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit stroke informasi tentang penyakit stroke
 Keluarga Ny.G mengatakan sudah faham tentang penyakit stroke yg di derita Ny.G
 Keluarga ny.G mengatakan hidup bersih dan sehat itu sangat penting
 Keluarga Ny.G mengatakan bahwa terdapat faktor resiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan
O:
 Keluarga dapat menjelaskan tentang penyakit stroke yang diderita Ny.G
 Keluarga tampak berdiskusi dalam memahami informasi
 Keluarga mengikuti jadwal pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
 Keluarga dapat menjelaskan tentang hidup bersih dan sehat
 Keluarga memahami terdapat faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
A : Keluarga saling memotivasi satu sama lain dalam pemeliharaan kesehatan anggota
keluarganya yang sakit dan pengetahuan tentang penyakit stroke. Masalah ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi nomor 2,3,5,6, dan 7

16-12-2020 Gangguan mobilisasi fisik Ny. G pada keluarga S:


Ny.K b/d ketidakmampuan keluarga merawat
08.00  keluarga Ny.G mengatakan nyeri pada tangan kanan dan kaki kanan masih hilang timbul
anggota keluarga yang sakit stroke
 keluarga mengakatan aktivitas seperti mandi,berdiri dari tempat tidur masih dibantu
 keluarga faham tentang tujuan mobilisasi pada ny.G
 keluarga mengatakan Ny.G mulai aktif dalam melakukan aktivitas

O:
 Keluarga mau membantu Ny.G berjalan / berpindah tempat dan membantu aktivitas yang
memerlukan bantuan
 Keluarga menaruh barang keperluan Ny. G di dekat Ny.G agar mudah dijangkau Klien
 Ny.G melakukan sebagian aktivitas dengan mandiri

A : Keluarga saling memotivasi satu sama lain dalam membantu mobilisasi anggota keluarganya
yang sakit. Masalah Gangguan mobilisasi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervesi nomor 2,3,4,6.


19-12-2020 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan Ny. G S:
pada keluarga Ny.K berhubungan dengan
08.00  Keluarga Ny.G mengatakan sudah faham tentang penyakit stroke yg di derita Ny.G
ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit stroke  Keluarga ny.G mengatakan hidup bersih dan sehat itu sangat penting dan akan
ditingkatkan lagi
 Keluarga Ny.G mengatakan bahwa terdapat faktor resiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan
O:
 Keluarga dapat menjelaskan tentang penyakit stroke yang diderita Ny.G
 Keluarga tampak berdiskusi dalam memahami informasi
 Keluarga mengikuti jadwal pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
 Keluarga dapat menjelaskan tentang hidup bersih dan sehat
 Keluarga memahami terdapat faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
A : Keluarga saling memotivasi satu sama lain dalam pemeliharaan kesehatan anggota
keluarganya yang sakit dan pengetahuan tentang penyakit stroke. Masalah ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi nomor 2,5,dan 6

19-12-2020 Gangguan mobilisasi fisik Ny. G pada keluarga S:


Ny.K b/d ketidakmampuan keluarga merawat
08.00  keluarga mengakatan aktivitas seperti mandi,berdiri dari tempat tidur masih dibantu
anggota keluarga yang sakit stroke
 keluarga faham tentang tujuan mobilisasi pada ny.G
 keluarga mengatakan Ny.G mulai aktif dalam melakukan aktivitas

O:
 Keluarga mau membantu Ny.G berjalan / berpindah tempat dan membantu aktivitas yang
memerlukan bantuan
 Keluarga menaruh barang keperluan Ny. G di dekat Ny.G agar mudah dijangkau Klien
 Ny.G melakukan sebagian aktivitas dengan mandiri

A : Keluarga saling memotivasi satu sama lain dalam membantu mobilisasi anggota keluarganya
yang sakit. Masalah Gangguan mobilisasi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi nomor 2,3,4, dan 6

23-12-2020 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan Ny. G S:


pada keluarga Ny.K berhubungan dengan
08.00  Keluarga Ny.G mengatakan sudah faham tentang penyakit stroke yg di derita Ny.G
ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit stroke  Keluarga ny.G mengatakan hidup bersih dan sehat itu sangat penting dan akan
ditingkatkan lagi
 Keluarga Ny.G mengatakan bahwa terdapat faktor resiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan

O:
 Keluarga dapat menjelaskan faktor-faktor yang dapat meningkatkan stroke
 Keluarga dapat menjelaskan tentang hidup bersih dan sehat
 Keluarga dapat menjelaskan komplikasi penyakit stroke

A : Keluarga saling memotivasi satu sama lain dalam pemeliharaan kesehatan anggota
keluarganya yang sakit dan pengetahuan tentang penyakit hipertensi meningkat. Masalah
ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi nomor 5 dan 6

23-12-2020 Gangguan mobilisasi fisik Ny. G pada keluarga S:


Ny.K b/d ketidakmampuan keluarga merawat
08.00  keluarga mengakatan aktivitas seperti mandi,berdiri dari tempat tidur masih dibantu
anggota keluarga yang sakit stroke
 keluarga sudah faham tentang tujuan mobilisasi pada ny.G
 keluarga mengatakan Ny.G mulai aktif dalam melakukan aktivitas
 keluarga mengatakan ny.G sudah mulai aktif beraktivitas

O:
 Keluarga mau membantu Ny.G berjalan / berpindah tempat dan membantu aktivitas yang
memerlukan bantuan
 Keluarga menaruh barang keperluan Ny. G di dekat Ny.G agar mudah dijangkau Klien
 Ny.G melakukan sebagian aktivitas dengan mandiri

A : Keluarga saling memotivasi satu sama lain dalam membantu mobilisasi anggota keluarganya
yang sakit. Masalah Gangguan mobilisasi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi nomor 2, 4, dan 6

26-12-2020 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan Ny. G S:


pada keluarga Ny.K berhubungan dengan
08.00  Keluarga Ny.G mengatakan sudah faham tentang penyakit stroke yg di derita Ny.G
ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit stroke  Keluarga ny.G mengatakan hidup bersih dan sehat itu sangat penting dan akan
ditingkatkan lagi
 Keluarga Ny.G mengatakan bahwa terdapat faktor resiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan
 Keluarga Ny.G sudah faham Factor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi penyakit
stroke

O:
 Keluarga dapat menjelaskan faktor-faktor yang dapat meningkatkan stroke
 Keluarga dapat menjelaskan tentang hidup bersih dan sehat
 Keluarga dapat menjelaskan komplikasi penyakit stroke

A : Keluarga saling memotivasi satu sama lain dalam pemeliharaan kesehatan anggota
keluarganya yang sakit dan pengetahuan tentang penyakit hipertensi meningkat. Masalah
ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi nomor 6


26-12-2020 Gangguan mobilisasi fisik Ny. G pada keluarga S:
Ny.K b/d ketidakmampuan keluarga merawat
08.00  keluarga mengakatan aktivitas seperti mandi,berdiri dari tempat tidur masih dibantu
anggota keluarga yang sakit stroke
 keluarga sudah faham tentang tujuan mobilisasi pada ny.G
 keluarga mengatakan Ny.G mulai aktif dalam melakukan aktivitas
 keluarga mengatakan ny.G sudah mulai aktif beraktivitas
 keluarga mengatakan ny.G mampu melakukan mobilisasi sederhana seperi duduk ditempat
tidur dan berpindah dari tempat tidur ke kursi secara mandiri
O:
 Keluarga mau membantu Ny.G berjalan / berpindah tempat dan membantu aktivitas yang
memerlukan bantuan
 Keluarga menaruh barang keperluan Ny. G di dekat Ny.G agar mudah dijangkau Klien
 Ny.G melakukan sebagian aktivitas dengan mandiri

A : Keluarga saling memotivasi satu sama lain dalam membantu mobilisasi anggota keluarganya
yang sakit. Masalah Gangguan mobilisasi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi nomor 2 dan 4

30-12-2020 Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan Ny. G S:


pada keluarga Ny.K berhubungan dengan
08.00  Keluarga Ny.G mengatakan sudah faham tentang penyakit stroke yg di derita Ny.G
ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit stroke  Keluarga ny.G mengatakan hidup bersih dan sehat itu sangat penting dan akan
ditingkatkan lagi
 Keluarga Ny.G mengatakan bahwa terdapat faktor resiko yang dapat mempengaruhi
kesehatan
 Keluarga Ny.G sudah faham Factor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi penyakit
stroke
 Keluarga ny.G mengatakan sudah mulai hidup bersih dan sehat (misal: makanan yg tidak
bersantan, gorengan)

O:
 Keluarga dapat menjelaskan faktor-faktor yang dapat meningkatkan stroke
 Keluarga dapat menjelaskan tentang hidup bersih dan sehat
 Keluarga dapat menjelaskan komplikasi penyakit stroke

A : Keluarga saling memotivasi satu sama lain dalam pemeliharaan kesehatan anggota
keluarganya yang sakit dan pengetahuan tentang penyakit hipertensi meningkat. Masalah
ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit teratasi

P : intervensi dihentikan

30-12-2020 Gangguan mobilisasi fisik Ny. G pada keluarga S:


Ny.K b/d ketidakmampuan keluarga merawat
08.00  keluarga mengakatan aktivitas seperti mandi,berdiri dari tempat tidur masih dibantu
anggota keluarga yang sakit stroke
 keluarga sudah faham tentang tujuan mobilisasi pada ny.G
 keluarga mengatakan Ny.G mulai aktif dalam melakukan aktivitas
 keluarga mengatakan ny.G sudah mulai aktif beraktivitas
 keluarga mengatakan ny.G mampu melakukan mobilisasi sederhana seperi duduk ditempat
tidur dan berpindah dari tempat tidur ke kursi secara mandiri
O:
 Keluarga mau membantu Ny.G berjalan / berpindah tempat dan membantu aktivitas yang
memerlukan bantuan
 Keluarga menaruh barang keperluan Ny. G di dekat Ny.G agar mudah dijangkau Klien
 Ny.G melakukan sebagian aktivitas dengan mandiri

A : Keluarga saling memotivasi satu sama lain dalam membantu mobilisasi anggota keluarganya
yang sakit. Masalah Gangguan mobilisasi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit teratasi sebagian

P : intervensidilanjutkan pada nomor 2 dan 4


DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai