Anda di halaman 1dari 17

Semester III

Prodi Keperawatan

Blok 2.3 Respiratory

Oleh : Putri Puspitasari, S.Kep., Ners

Asuhan Keperawatan
Pada Pasien Efusi Pleura

STIKes Dharma Husada Bandung


ANATOMI

Pleura merupakan membrane tipis


yang terdiri dari 2 lapisan yang
berbeda :
• Pleura Viseralis : melapisi paru-
paru, permukaan luarnya terdiri
dari sel mesotelial yang tipis,
diantara celah-celah sel ini
terdapat beberapa sel limfosit.
• Pleura Parientalis : melapisi toraks,
lapisan jaringan yang lebih tebal
dan terdiri sel-sel mesotelial serta
jaringan ikat, dalam jaringan ikat
terdapat pembuluh kapiler dari
arteri intercostalis.
FISIOLOGI
 Secara normal, ruang pleural mengandung
sejumlah kecil cairan (5 sampai 15ml) berfungsi
sebagai pelumas yang memungkinkan permukaan
pleural bergerak tanpa adanya friksi (Smeltzer C
Suzanne, 2002).
 Cairan pleura diprosuksi oleh pleura parientalis dan
selanjutnya akan keluar lagi dalam jumlah yang
sama/ diabsorbsi oleh pleura varientalis melakui
sistem limfatik dan vaskuler.
 Pergerakan cairan dari pleura pareintalis ke pleura
viseralis terjadi karena adanya perbedaan tekanan
hidrostatik dan tekanan osmotik koloid plasma.
Definisi
Efusi pleural adalah pengumpulan cairan
dalam ruang pleura yang terletak
diantara permukaan visceral dan
parietal, proses penyakit primer jarang
terjadi tetapi biasanya merupakan
penyakit sekunder terhadap penyakit
lain. (Smeltzer, 2001)
Etiology

Kelainan pada pleura hampir selalu merupakan kelainan sekunder.


Kelainan primer pada pleura hanya ada dua macam, yaitu :
1. Infeksi kuman primer antar pleura
2. Tumor primer pleura

Timbulnya efusi pleura dapat disebabkan oleh kondisi-kondisi :


1. Hambatan reabsorbsi cairan dari rongga pleura, karena adanya tumor
2. Peningkatan produksi cairan berlebih, karena radang (tuberculosis,
pneumonia, virus)
LANJUTAN…….

Secara patologis, efusi pleura disebabkan oleh keadaan-


keadaan:
1. Meningkatnya tekanan hidrostatik (misalnya akibat gagal
jantung)
2. Menurunnya tekanan osmotic koloid plasma (misalnya
hipoproteinemia)
3. Meningkatnya permeabilitas kapiler (misalnya infeksi
bakteri)
4. Berkurangnya absorbsi limfatik
1. Transudat (filtrate plasma yang mengalir menembus
dinding kapiler yang utuh)
Gagal jantung, sirosis hepatis dan ascites, hipoproteinemia
pada nefrotik sindrom, obstruksi vena cava superior,

2. Eksudat
• Infeksi (pneumonia, TBC, virus, jamur, parasit, dan abses)
• Neoplasma (Ca. paru-paru, metastasis : limfoma, dan
leukemia)

EFUSI PLEURA PENYEBAB EFUSI PLEURA DILIHAT DARI


CAIRAN YANG DIHASILKANNYA :
Perbedaan cairan transudat dan eksudat
(Black dan Jacob 1993, dalam Somantri, 2008)

Indikator Transudat Eksudat


1. Warna 1. Kuning pucat dan jernih 1. Jernih, keruh, purulen, dan
2. Bekuan 2. (-) hemoragik
3. Berat Jenis 3. <1018 2. (-)/(+)
3. >1018
4. Leukosit 4. <1000 /uL
5. Eritrosit 5. Sedikit 4. Bervariasi, >1000/uL
6. Hitung jenis 6. MN (limfosit/mesotel) 5. Biasanya banyak
6. Terutama PMN
7. Protein Total 7. <50% serum
8. LDH 8. <60% serum 7. > 50% serum
9. Glukosa 9. =plasma 8. >60% serum
9. = / < plasma
10.Fibrinogen 10. 0,3-4%
11.Amilase 11.(-) 10.4-6 % atau lebih
12.Bakteri 12.(-) 11.>50% serum
12.(-) / (+)
Manifestasi klinisnya :

• Adanya timbunan cairan mengakibatkan perasaan sakit karena


pergesekan,
• Bila cairan banyak, penderita akan sesak napas.
• Adanya gejala-gejala penyakit penyebab :
- Tuberkulosisi : banyak keringat, batuk, banyak riak.
- Pneumonia akan menyebabkan demam, menggigil, dan nyeri dada,
- Efusi maligna dapat mengakibatkan dipsnea dan batuk.

Tanda dan Gejala yang dirasakan biasanya adalah karena


Gejala penyakit penyebab
PATOFISIOLOGIS

Efusi pleura bergantung pada keseimbangan antara cairan


dalam rongga pleura. Dalam keadaan normal cairan pleura dibentuk
secara lambat sebagai filtrasi melalui pembuluh darah kapiler. Filtrasi
ini terjadi karena perbedaan tekanan osmotic plasma dan jaringan
interstistial submesotelial, kemudian melalui sel mesitelial masuk
kedalam rongga pleura.
Pada umumnya, efusi terjadi karena penyakit pleura hampir
mirip plasma (eksudat) sedangkan yang timbul pada pleura normal
merupakan ultrafiltrat plasma (transudat). Efusi dalam hubungannya
dengan pleuritis disebabkan oleh peningkatan permeabilitas pleura
parietalis sekunder (efek samping dari) peradangan atau keterlibatan
neoplasma. Contoh bagi efusi pleura dengan pleura normal adalah
payah jantung kongestif.
PATOFISOLOGI
Pasien dengan pleura yang awalnya normal pun dapat
mengalami efusi pleura ketika terjadi payah/gagal jantung
kongestif. Ketika jantung tidak dapat memompakan darahnya
secara maksimal ke seluruh tubuh terjadilah peningkatan
tekanan hidrostatik pada kapiler yang selanjutnya menyebabkan
hipertensi kapiler sistemik. Cairan yang berada dalam pembuluh
darah pada area tersebut selanjutnya menjadi bocor dan masuk
ke dalam pleura. Peningkatan pembentukan cairan dari pleura
parietalis karena hipertensi kapiler sistemik dan penurunan
reabsorbsi menyebabkan pengumpulan abnormal cairan pleura.
Adanya hipoalbuminemia juga akan mengakibatkan
terjadinya efusi pleura. Peningkatan pembentukan cairan pleura
dan berkurangnya reabsorbsi. Hal tersebut berdasarkan adanya
penurunan pada tekanan onkotik intravaskuler (tekanan osmotic
yang dilakukan oleh protein).
Mengatasi penyakit yang mendasari

Mencegah reaccumulation cairan

Mengurangi ketidaknyamanan dan dipnea

PENATALAKSANAAN EFUSI PLEURA


ASUHAN KEPERAWATAN

Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
1. Biodata
2. Riwayat kesehatan
- Keluhan utama : Bersifat asimtomatik
- Riwayat kesehatan dahulu : Klien dengan efusi pleura
terutama akibat adanya infeksi non pleura biasanya
mempunyai riwayat penyakit tuberkolosis
- Riwayat kesehatan keluarga :Efusi pleura bukan merupakan
penyakit keturunan, tetapi penularan mungkin dari anggota
keluarga lain (TBC), atau faktor penyebab timbulnya efusi
pleura karena penyakit sekunder : jantung.
ASUHAN KEPERAWATAN

B. Pemeriksaan Fisik

1. Insfeksi : RR cenderung meningkat dan klien biasanya dispneu,


Deviasi trakea menjauhi sisi yang terkena, hemitorak yang sakit
mencembung, kosta mendatar.

2. Auskultasi : Penurunan bunyi pernapasan pada sisi terkenan


(egofoni) dengan menghilang

3. Palpasi : Vocal premitus menurun terutama untuk jumlah efusi


pleura yang cairannya > 250, pergerakan dinding dada yang
tertinggal pada dada yang sakit

4. Perkusi : redup/ dullness


ASUHAN KEPERAWATAN
C. Pemeriksaan Penunjang

1. Foto Thorax
Permukaan cairan yang terdapat dalam rongga pleura akan membentuk bayangan
seperti kurva hal lain yang dapat dilihat ialah terdorongnya mediastrium pada sisi
yang berlawanan dengan cairan

2. CT – SCAN
Pada kasus kanker paru Ct Scan bermanfaat untuk mendeteksi adanya tumor
paru.

3. Torakosintesis
Aspirasi cairan pleura berguna sebagai sarana untuk diagnostic maupun
terapeutik. Torakosintesis dilakukan pada bagian paru sela iga ke 9 garis aksila
posterior, menggunakan jarum abbocath nomor 14 – 16.

4. Biopsi Pleura
Pemeriksaan histology beberapa jaringan pleura dapat menunjukan kasus
pleuritis atau tumor pleura.
Masalah Keperawatan yang Mungkin Muncul

1. Pola napas tidak efektif

2. Nyeri akut

3. Kerusakan pertukaran gas

4. Intoleransi aktivitas
SELAMAT BELAJAR…….

Anda mungkin juga menyukai