Anda di halaman 1dari 17

GANGGUAN KEBUTUHAN

AKTIVITAS
PENERIMAAN PASIEN BARU
MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE KURSI RODA
MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE TEMPAT TIDUR LAINNYA
PENGERTIAN AKTIVITAS MENURUT PARA AHLI

Disusun Oleh :
IRIANTI OROH
JULIANA MONGI
JULIUS KEDUMAN
LILIANTI BADOA
A. PENERIMAAN PASIEN BARU

Penerimaan pasien baru merupakan suatu tata cara ataupun pedoman dalam
menerima pasien baru masuk. Penerimaan pasien baru merupakan suatu prosedur
yang dilakukan oleh perawat ketika ada pasien baru datang ke sebuah ruangan rawat
inap.
Tujuan
1. Mengetahui keadaan pasien dan keluarga
2. Pasien bisa langsung menempati ruang perawatan
3. Mengetahui kondisi dan keadaan klien secara umum
4. Menurunkan tingkat kecemasan pasien saat MRS
Prosedur
Persiapan :
1. Tempat tidur dalam keadaan bersih dan siap pakai
2. Fasilitas yang bersedia dalam kondisi baik
3. Meja dan kursi pasien dalam keadaan bersih
4. Paket perawatan/sovenir
5. Lembar orientasi pasien baru dan keluarga
6. Berkas rekam medis
7. Peralatan untuk pemeriksaan dalam yang terdiri dari
thermometer,timbangan BB bila perlu
• Tahapan Penerimaan Pasien Baru
1. Menyiapkan kelengkapan administrasi
2. Menyiapkan kelengkapan kamar sesuai pesanan
3. Menyiapkan format penerimaan pasien baru
4. Menyiapkan buku status pasien dan format pengkajian
5. Menyiapkan inform consent sentralisasi obat
6. Menyiapkan nursing kids
7. Menyiapkan lembar tata tertib pasien, keluarga pengunjung ruangan
Tahap pelaksanaan pasien baru
1. Pasien datang diruangan diterima oleh kepala ruangan atau perawat primer atau perawat yang diberi
delegasi
2. Perawat memperkenalkan diri pada klien dan keluarganya
3. Perawat bersama dengan karyawan lain memindahkan pasien ke tempat tidiur (apabila pasien datang
dengan berangkar atau kursi roda) dan berikan posisi yang nyaman
4. Perkenalkan pasien baru dengan pasien yang sekamar
5. Setelah pasien tenang dan situasi sudah memungkinkan perawat memberikan informasi kepada klien
dan keluarga tentang orientasi ruangan. Perawatan(termasuk perawat yang bertanggung jawab dan
sentralisasi obat),medis (dokter yang bertanggung jawab dan jadwal visit) dan tata tertib ruangan.
6. Perwat menanyakan kembali tentang kejelas dan informasi yang telah disampaikan
7. Perawat melakukan pengkajian terhadap pasien sesuai dengan format
8. Perawat menunjukkan kamar atau tempat tidur klien dan mengantarkan ke tempat yang telah
ditetapkan.
9. Apabila pasien atau keluarga sudah jelas, maka diminta untuk menendatangani inform consent
sentralisasi obat.
Hal yang perlu di perhatikan
1. Pelaksanaan secara efektif dan efesien
2. Dilakukan oleh kepala ruangan atau perawat atau perawat primer dan atau
perawat asosiete yang telah diberikan wewenang atau yang didelegasikan.
3. Saat pelaksanaan tetap menjaga privasi klien.
4. Ajak pasien komunikasi yang baik dan beri sentuhan terapeutik
Peran perawat dalam penerimaan pasien baru
1. Kepala ruangan
a. Menerima pasien baru
b. Memeriksa kelengkapan yang diperlukan untuk persiapan pasien baru
2. Perawat primer
a. Menyiapkan lembar penerimaan pasien baru
b. Menendatangani lembar penerimaan pasien baru
c. Mengorientasikan pasien ke ruangan
d. Memberi penjelasan tentang perawat dan dokter yang bertanggung jawab
e. Mendegelasikan pengkajian dan pemeriksaan fisik pada pasien baru kepada perawat associate
f. Mendokumentasikan penerimaan pasien baru
3. Perawat Associate
Membantu PP dalam pelaksanaan penerimaan paien baru, pengkajian dan pemeriksaan fisik pada
pasien baru.
B. MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE KURSI
RODA
Memindahkan pasien dari tempat tidur ke kursi roda adalah sebuah aktivitas yang
dilakukan pada pasien yang membutuhkan bantuan untuk berpindah dari tempat
tidur ke kursi roda.
Tujuan
1. Melatih otot skelet untuk mencegah kontraktur atau sindrom disuse.
2. Mempertahankan kenyamanan pasien
3. Mempertahankan kontrol diri pasien
4. Memindahkan pasien untuk pemeriksaan(diagmostik,fisik,dll)
Prosedur atau cara kerja
1. Cuci tangan
2. Bantu pasien duduk ditepi tempat tidur
3. Siapkan kursi roda dalam posisi 45 derajat terhadap tempat tidur
4. Pasang sabuk pemidah bila perlu
5. Pastikan bahwa pasien menggunakan sepatu/sandal yang stabil dan tidak
licin
6. Regangkan kedua kaki anda
7. Fleksikan panggul dan lutut anda dengan lutut pasien
8. Genggam sabuk pemindah dari bawah atau rangkul axila pasien dan
tempatkn tangan anda di skapula pasien
9. Angkat passion sampai berdiri pada hitungan ke-3 sambil meluruskan panggul dan
tungkai anda dengan tetap mempertahankan lutut agak fleksi
10. Pertahankan stabilitas tungkai yang lemah atau paralis dengan lutut
11. Tumpukan pada kaki yang jauh dari kursi
12. Instruksikan pada pasien untuk menggunakan yang memegang kursi untuk
menyokong
13. Fleksikan panggul dan lutut anda sambil menurunkan pasien ke kursi
14. Kaji pasien untuk kesejajaran yang tepat untuk posisi duduk
15. Posisikan pasien pada posisi yang dipilih
16. Observasi pasien untuk menentukan respons terhadap kesejajaran tubuh yang
tepat dan adanya titik tekan
17. Cuci tangan
18. Catat prosedur dalam catatan keperawatan
Pendokumentasi
a. Nama pasien yang beri tindakan
b. Tanggal dan jam waktu pemindahan
c. Prosedure pelaksanaan
d. Keperluan pemindahan/tujuan dilakukan pemindahan
C. MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT TIDUR KE
TEMPAT TIDUR LAINNYA

Adalah memindahkan pasien yang mengalamiketidakmampuan, keterbatasan, tidak


boleh melakukan sendiri, atau tidak sadar dari tempat tidur ke brankar yang dilakukan
oleh dua atau tiga oran perawat.
Tujuan
Memindahkan pasien antar ruangan untuk tujuan tertentu (misalnya pemeriksaan
diagnostic, pindah ruangan dll)
Alat dan bahan:
a. Brankar
b. Bantal bila perlu
Prosedure :
1. Ikut protokol standar
2. Atur brankar dalam posisi terkunci dengan sudut 90 derajat terhadap tempat
tidur
3. Dua atau tiga orang perawat menghadap ke tempat tidur pasien
4. Silangkan tangan pasien kedepan dada
5. Tekuk lutut anda, kemudian masukkan tangan anda kebawah tubuh pasien
6. Perawat pertama meletakkan tangan dibawah leher/bahu dan bawah
pinggang,perawat kedua meletakkan tangan dibawah pinggul pasien,sedangkan
perawat ketiga meletakkan tangan dibawah pinggul dan kaki.
7. Pada hitungan ketiga,angkat pasien bersama-sama dan pindahkan ke brankar
8. Atur posisi dan pasang pengaman
9. Lengkapi akhir protocol
D. PENGERTIAN AKTIVITAS MENURUT PARA AHLI
• Kebutuhan aktivitas (Mobilisasi) adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan
kegiatan dengan bebas (kosier, 1989)
• Kebutuhan aktivitas (mobilisasi) adalah kemampuan seseorang untuk berjalan bangkit
bediri dan kembali ke tempat tidur,kursi,kloset duduk,dan sebagiannya disamping
kemampuan mengerakkan eksternitas atas (Hincliff, 1999)
• Kebutuhan aktivitas dini menurut Carpenito tahun 2000 adalah suatu upaya
mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan cara membimbing penderita
untuk mempertahankan fungsi fisiologis.
• Kebutuhan aktivitas atau pergerakkan dan istirahat tidur merupakan suatu kesatuanyang
saling berhubungan dan saling mempenagruhi. Salah satu tanda kesehatan adalah
adanya kemampuan seeorang tidak terlepas dari keadekuatan system persarafan dan
musculoskeletal.
• Aktivitas adalah suatu energy atau keadaan bergerak dimana manusia memerlukan
untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup.
Sistem Tubuh Yang Berperan dalam Kebutuhan Aktivitas
1. Tulang
Tulang merupakan organ yang memiliki berbagai fungi, yaitu fungsi mekanis untuk
membentuk rangka dan tempat meletaknya berbagai otot, fungsi sebagai tempat
penyimpanan mineral khusunya kalsium dan fosfor yang bisa dilepaskan setup saat sesuai
kebutuhan,fungsi tempat sumsum tulang dalam membentuk sel darah, dan fungsi pelindung
organ-organ dalam
2. Otot dan Tendon
Otot memiliki kemampuan berkontraksi yang memungkinkan tubuh bergerak sesuai
dengan keinginan.
3. Ligament
Ligament merupakan bagian yang menhibingkan tuang dengan tulangligament bersifat
elastic sehingga membantu fleksibilitas sendi dan mendukung sendi.
Lanjutan...
4. System saraf
System saraf terdiri atas system saraf pusat(otak dan modula spinallis) dan system
saraf tepi (percabangan dari system saraf pusat. Setiap saraf memiliki somatic dan
otonom.
5. Sendi
Merupakan tempat dua atau lebih ujung tulang bertemu. Sendi membuat segmentasi
dari rangka tubuh dan memungkinkan gerakan antara segmen dan berbagai derajat
pertumbuhan tulalng.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai