BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 16 Januari 2020, pukul : 09.00
Wib
3.1.1 Identitas Pasien
Tn. N, umur 53 tahun, jenis kelamin laki-laki, suku dayak/Indonesia, agama
kristen protestan, pekerjaan Swasta, pendidikan SMA, status perkawinan
sudah menikah, alamat jl. DS Tumbang Mujan, masuk rumah sakit pada
tanggal 16 januari 2020 dengan diagnosa medis Tuberculosis Paru.
3.1.2 Riwayat Kesehatan
3.1.2.1 Keluhan Utama
Pasien mengatakan: “Pasien mengatakan nyeri dada sebelah kanan P:
Pasien mengatakan nyeri dada sebelah kanan Q: Nyeri terasa ditusuk-tusuk
R: Nyeri dada sebelah kanan S: Skala Nyeri 4 (sedang) T: Nyeri selama
10-15 menit,nyeri hilang timbul”
3.1.2.2 Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan pada tanggal 16 Januari 2020 pasien mengalami sesak
nafas, nyeri dada seperti ditusuk-tusuk dan disertai batuk-batuk di rumah
lalu pasien langsung dibawa oleh keluarga ke IGD RSUD dr. Doris
sylvanus palangkaraya selama di IGD pasien mendapatkan terapi infus
nacl+ drip aminophylline 25 mg 1 ampul sebanyak 16 tpm, dan mendapat
terapi injeksi lansoprazole 2x30 mg dan nebulizier combivent. Setelah
dilakukan pemeriksaan laboratorium pasien dianjurkan untuk rawat inap di
ruang Gardenia untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
3.1.2.3 Riwayat Penyakit Sebelumnya (riwayat penyakit dan riwayat operasi)
Pasien mengtakan pasien belum pernah masuk rumah sakit sebelumnya
dan belum pernah melakukan operasi
3.1.2.4 Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada memiliki riwayat penyakit keluarga seperti
Tuberculosis paru, Diabetes mellitus, jantung dan hipertensi.
27
7
28
GENOGRAM KELUARGA :
Keterangan:
: laki-laki
: perempuan
: hubungan kelurga
: tinggal serumah
: pasien
: meninggal
Tipe pernapasan dada dan perut, irama pernapasan tidak teratur,ada suara
napas tambahan seperti ronchi kering, pernapasan 20x/menit.
Keluhan lainnya : Pasien mengeluh nyeri saat batuk
Masalah Keperawatan: Nyeri akut dan Bersihan jalan nafas tidak efektif
3.1.3.5 Cardiovaskuler (Bleeding)
Tidak terdapat nyeri dada, klien tidak pusing, capillary refill time (CRT)
>2 detik, tidak terdapat asites, tidak terdapat oedema, pusing, keram,
sinkop ataupun nyeri dada. Iktus cordis tidak terlihat, vena jugularis tidak
meningkat, suara jantung normal (lup-dup).
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
3.1.3.6 Persyarafan (Brain)
Nilai GCS Eye : 4 (dapat membuka mata dengan spontan), verbal: 5
(orientasi baik), mototrik 6 (dapat mengikuti perintah). Total GCS: 10
(normal).
Nervus kranial I (Olfaktorius) : Klien dapat membedakan bau,
Nervus kranial II (Opticus) : Klien dapat melihat dengan baik, Nervus
kranial III (Okulomotorius) : Klien dapat memejamkan kedua matanya,
Nervus kranial IV (Troklearis) : Klien dapat menggerakkan otot mata
kesamping kanan dan kiri, Nervus kranial V (Trigeminus) : Klien dapat
mengunyah dengan baik, Nervus Kranial VI (Abdusen) : Klien dapat
menggerakkan bola mata ke kiri dan kekanan, Nervus kranial VII
(Fasialis) : Klien dapat tersenyum, Nervus kranial VIII
(Vestibuloakustikus) : Klien dapat mendengar dengan baik, Nervus kranial
IX (Glosofaringus) : Klien dapat menelan makanan, Nervus kranial X
(Vagus) : Klien dapat berbicara dengan jelas, Nervus kranial XI
(Aksesorius) ; Klien dapat menoleh ke kanan dan ke kiri, Nervus kranial
XII (Hipoglosus) : Klien dapat menggerakkan lidah.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
3.1.3.7 Eliminasi Urin (Bladder)
Produksi urin dalam 24 jam sekitar ±1500cc pengeluaran urin. Warna urin
kuning dengan bau khas amoniak, tidak ada masalah.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
30
Diet yang diberikan oleh ahli gizi adalah diet biasa. Pasien tidak
merasakan mual dan keinginan untuk muntah, serta pasien tidak
mengalami kesukaran menelan makanan. Sebelum sakit, pasien makan 3
kali sehari (pagi, siang, sore/malam) sebanyak 1-2 porsi dengan jenis
makanan seperti nasi, sayur, lauk, daging serta jenis minumannya antara
lain air putih dan teh, nafsu makan pasien baik, setiap hari pasien mampu
minum sekitar 1500-2000 cc/24 jam. Tetapi setelah sakit pasien makan 3
kali sehari (pagi, siang, malam) makan nasi, sayur dan lauk minum
sebanyak 1000cc.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
3.1.4.3 Pola istirahat dan Tidur
Pasien tidur sebelum sakit siang 1-3 jam sedangkan malam 7-8 jam setelah
sakit pasien tidur siang 1-2 jam sedangkan malam 6-7 jam.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan
3.1.4.4 Kognitif
Pasien mengatakan mengerti dan menerima sakit yang ia alami sekarang.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
3.1.4.5 Konsep Diri
1. Gambaran diri: Pasien mengatakan menyukai dirinya secara utuh.
2. Ideal diri: Pasien mengatakan ingin cepat keluar dari rumah sakit.
3. Identitas diri: Pasien mengatakan bahwa ia adalah seorang bapak.
4. Harga diri: Pasien mengatakan bahwa ia tidak malu dengan sakit yang
ia alami saat ini, ia dapat menerima keadaannya.
5. Peran: Pasien mengatakan bahwa dirumah ia adalah seorang kepala
keluarga bagi ibu dan anaknya.
Masalah keperawatan: Tidak ada masalah keperawatan.
3.1.4.6 Aktivitas sehari-hari
Sebelum sakit pasien mengatakan pasien melakukan aktivitas mandiri,
namun saat sakit aktivitasnya dibantu oleh keluarga. Dengan skala
aktivitas 3 dengan memerlukan bantuan atau pengawasan dan bimbingan
sederhana.
Masalah Keperawatan: Intoleransi aktivitas
32
2 Ureum 20 Mg/dl 21 – 53
Kelompok 3
39
Nyeri akut
- TTV :
TD : 140/80 mmHg
N : 70 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,5 ºc
40
Difusi O2 menurun
Intoleransi aktivitas
41
2. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji secara komperehensif terhadap 1. Mengetahui tingkat nyeri
berhubungan dengan keperawatan selama 3x7 jam nyeri nyeri 2. Untuk mengetahui
inflamasi paru pasien teratasi, 2. Observasi ketidaknyamanan secara ketidaknyamanan
Mampu mengontrol nyeri (tahu verbal non verbal 3. Untuk mengalih perhatian pasien
penyebab nyeri, mampu 3. Komunikasi terapeutik 4. Untuk mengurangi faktor yang
menggunakan tehnik nonfarmakologi 4. Tentukan faktor yang memperburuk memperburuk nyeri
untuk mengurangi nyeri, mencari nyeri 5. Agar pasien mampu menggunakan
dengan kriteria hasil: bantuan) 5. Ajarkan teknik nonfarmako nafas teknik nonfarmako dafas dalam
1) Melaporkan bahwa nyeri dalam dan distraksi dan distraksi
berkurang dengan menggunakan 6. Kolaborasi pemberian analgetik
manajemen nyeri sesua indikasi advis dokter
43
CATATAN PERKEMBANGAN