DISUSUN OLEH:
ELTRA
(2017.C.09A.0883)
A. Pengertian Nyeri
C. Skala Nyeri
Skala nyeri secara umum digambarkan dalam bentuk nilai angka, yakni 1-10.
Cara mendeteksi skala nyeri dengan metode ini yaitu dengan melihat ekspresi wajah
yang sudah dikelompokkan ke dalam beberapa tingkatan rasa nyeri.
a. Skala 0, tidak nyeri
b. Skala 1, nyeri sangat ringan
c. Skala 2, nyeri ringan. Ada sensasi seperti dicubit, namun tidak begitu sakit
d. Skala 3, nyeri sudah mulai terasa, namun masih bisa ditoleransi
e. Skala 4, nyeri cukup mengganggu (contoh: nyeri sakit gigi)
f. Skala 5, nyeri benar-benar mengganggu dan tidak bisa didiamkan dalam waktu
lama
g. Skala 6, nyeri sudah sampai tahap mengganggu indera, terutama indera
penglihatan
h. Skala 7, nyeri sudah membuat Anda tidak bisa melakukan aktivitas
i. Skala 8, nyeri mengakibatkan Anda tidak bisa berpikir jernih, bahkan terjadi
perubahan perilaku
j. Skala 9, nyeri mengakibatkan Anda menjerit-jerit dan menginginkan cara apapun
untuk menyembuhkan nyeri
k. Skala 10, nyeri berada di tahap yang paling parah dan bisa menyebabkan Anda
tak sadarkan diri
1. SUARA
a. Menangis
b. Merintih
c. Menarik/ menghembuskan nafas
2. EKSPRESI WAJAH
a. Meringis
b. Menggigitlidah , mengatupkan gigi
c. Tertutup rapat/membuka mata atau mulut
d. Menggigit bibir
3. PERGERAKAN TUBUH
a. Kegelisahan
b. Mondar–mandir
c. Bergerak melindungi tubuh
d. Otot tegang
4. INTERAKSI SOSIAL
a. Menghindari percakapan dan kontak sosial
b. Berfokus aktivitas untuk mengurangi nyeri
c. Disorientasi waktu
2. Relaksasi
Teknik relaksasi memberi individu control diri ketika terjadi rasa tidak
nyaman atau nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri. Sejumlah teknik relaksasi
dapat dilakukan untuk mengendalikan rasa nyeri dengan meminimalkan
aktivitas simpatik dalam system saraf otonom.
Tahapan relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut :
a. Ciptakan lingkungan yang tenang
b. Usahakan tetap rileks dan tenang
c. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru – paru dengan udara
melalui hitungan 1,2,3
d. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan
ekstrimitas atas dan bawah rileks
e. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
f. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut
secara perlahan-lahan
g. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
h. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
i. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
j. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
k. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Keterangan:
: Pasien
J. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1) Peserta hadir di tempat penyuluhan
2) Penyelenggaraan diruang Dahlia
3) Pengorganisasian penyelenggaraan di lakukan sebelumnya
b. Evaluasi Proses
1. Peserta antusiasi terhadap materi penyuluhan tentang aktivitas
2. Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan
3. Peserta menjawab pertanyaan secara benar tentang materi penyuluhan
c. Evaluasi Hasil
1. Peserta sudah mengerti dan memahami tentang manajemen nyeri
2. Peserta hadir dalam penyuluhan
DAFTAR PUSTAKA
Smeltzer& Bare. 2012. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.