Anda di halaman 1dari 2

NAMA : HARVINA SINDY PRASTIWI TANGGAL : 15/03/2021

NIM : G0A018011 TEMPAT : IGD RSWN

1) Identitas Klien : An.A


2) Diagnosa Medis : kejang tanpa demam
3) Dasar Pemikiran :
Epilepsy adalah sebuah gangguan saraf kronik yang ditandai dengan
kejadian kejang berulang akibat gangguan aktivitas listrik di otak. Setiap kondisi
yang menyebabkan gangguan pola normal aktivitas saraf dapat menyebabkan
kejang. Epilepsi dapat timbul dari perkembangan sel saraf yang tidak normal,
ketidakseimbangan senyawa kimia dalam otak, atau kombinasi keduanya. Namun
tidak semua kejang dapat dikatakan sebagai epilepsi. Diagnosis epilepsi baru
ditegakkan setelah dilakukan wawancara medis lengkap dan pemeriksaan EEG.
Terapi epilepsi sebaiknya dilakukan sedini mungkin setelah diagnosis epilepsi
ditegakkan. Terapi pilihan untuk epilepsi adalah dengan pemberian obat
antikejang. Jenis obat yang dipilih disesuaikan dengan jenis dan variasi
kejangnya. Kebanyakan pasien hanya memerlukan satu jenis obat (monoterapi),
meski masih terdapat beberapa yang memerlukan dua jenis obat antikonvulsan
atau lebih. Kejang tanpa demam terjadi pada 0,4% populasi anak, jika insiden
kejang tanpa demam terus berlanjut, kemungkinan besar akan menyebabkan
epilepsy. Penyebab kejang beragam, namun yang paling umum adalah trauma
pada jaringan otak yang dapat memicu terjadinya kejang.

4) Analisa sintesa

Rangsang mekanik dan biokimia gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

Perubahan konsentrasi ion di ruang ekstra seluler

Ketidakseimbangan potensial membrane ATP ASE

Disfungsi Na- dan K+


Kejang

5) Tindakan keperawatan yang dilakukan


Memberikan posisi yang aman dan pemberian oksigen

6) Diagnosa keperawatan
Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan gangguan neurologis atau kejang

7) Data fokus
An.A 7 th/382933 datang kejang >10 menit, tidak ada demam, vesikuler, akral hangat,
nadi kuat, HR 147x/menit, TD 131/67, RR 26x/menit, SpO2 96%

8) Prinsip tindakan dan rasional


a) Memiringkan posisi klien, dan menempatkan klien di tempat yang aman
Rasional : supaya klien tidak menelan muntahannya sendiri
b) Mengeluarkan sesuatu yang ada di mulut klien
Rasional : untuk menghindari klien tersedak
c) Longgarkan pakaian
Rasional : untuk memberi kenyamanan klien
d) Pemberian bronkodilator (O2)
Rasional : membantu memperlancar pola nafas klien (menghindari adanya sesak
nafas)

9) Tujuan tindakan
Memaksimalkan oksigenasi

Anda mungkin juga menyukai