Anda di halaman 1dari 10

Departemen Keperawatan Jiwa

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


CARA MERAWAT PASIEN DENGAN HALUSINASI

OLEH :

RESKY AULIYAH INSANI B, S.KEP (70900120010)


MEGAWATI YUNUS, S.Kep (70900120008)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS

KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

1. Topik : Cara Merawat Pasien Dengan Halusinasi

2. Sasaran : Keluarga

3. Waktu : Jum’at, 19 Februari 2021

4. Tempat : Desa Bonto Sunggu

5. TIU : Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan keluarga pasien


mampu memahami dan merawat pasien dengan Halusinasi

6. TIK : Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan keluarga


pasien mampu

a. Mengetahui pengertian halusinasi


b. Mengetahui penyebab halusinasi
c. Mengetahui cara mengontrol halusinasi dengan 4 cara
d. Mengetahui cara merawat pasien dengan halusinasi
7. Metoda : Ceramah dan Diskusi
Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluh Reserta


1. 5 menit Pembukaan 1. Menjawab salam
1. Mengucapkan salam 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan
3. Kontrak waktu
4. Menjelaskan tujuan

2. 20 menit Pelaksanaan 1. Memperhatikan


2. Mendengarkan
1. Menjelaskan pengertian
3. bertanya
halusinasi
2. Menjelaskan penyebab
halusinasi
3. Menjelaskan cara
mengontrol halusinasi
dengan 4 cara
4. Menjelaskan cara
merawat pasien dengan
halusinasi

5 menit 1. Memberikan kesimpulan 1. Bertanya


2. Membuka sesi tanya jawab 2. Memperhatika
3. Menutup penyuluhan 3. Mendengarkan
8. Media : Flip Chart Dan Leaflet

9. Materi :

a. Pengertian halusinasi
Halusinasi adalah persepsi yang salah atau persepsi sensori yang tidak sesuai
dengan kenyataan seperi melihat bayangan atau suara-suara yang sebenarnya tidak
ada (Hartono, 2012).
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang dialami oleh
pasien gangguan jiwa. Pasien merasakan sensasi berupa suara, penglihatan,
pengecapan, perabaan, atau penghiduan tanpa stimulus yang nyata (Keliat et al.,
2018).
Halusinasi adalah persepsi yang terjadi tanpa adanya stimulus eksternal yang
nyata, dengan karakteristik yang khas:
1) Bagi pasien, halusinasi ternyata nyata, sama seperti persepsi sensorik
yang normal, karena itu pasien kerap tidak memiliki tilikan atas
halusinasinya
2) Halusinasi dirasakan sebagai sensasi eksternal dari mobilitas sensorik
seperti pendengaran, penglihatan, pengecapan, pembauan, dan peraba;
harus dibedakan dengan ide, pemikiran atau fantasi yang berasal dari
alam pikiran pasien sediri.
3) Halisinasi terjadi tanpa stimulus eksternal, bukan berupa distorsi atau
penyimpangan dari stimulus yang ada (liat ilusi). (Wick & Birell, 2018)
b. Penyebab Halusinasi
1) Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi halusinasi terdiri dari
a) Faktor Biologis : Adanya riwayat anggota keluarga yang mengalami
gangguan jiwa (herediter), riwayat penyakit atau trauma kepala, dan
riwayat penggunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain
(NAPZA).
b) Faktor Psikologis : Memiliki riwayat kegagalan yang berulang.
Menjadi korban, pelaku maupun saksi dari perilaku kekerasan serta
kurangnya kasih sayang dari orang-orang disekitar atau over protektif.
c) Sosiobudaya dan lingkungan : Sebahagian besar pasien halusinasi
berasal dari keluarga dengan sosial ekonomi rendah, selain itu pasien
memiliki riwayat penolakan dari lingkungan pada usia perkembangan
anak, pasien halusinasi seringkali memiliki tingkat pendidikan yang
rendah serta pernah mmengalami kegagalan dalam hubungan sosial
(perceraian, hidup sendiri), serta tidak bekerja.
2) Faktor Presipitasi
Stressor presipitasi pasien gangguan persepsi sensori halusinasi ditemukan
adanya riwayat penyakit infeksi, penyakit kronis atau kelainan struktur otak,
adanya riwayat kekerasan dalam keluarga, atau adanya kegagalan-kegagalan
dalam hidup, kemiskinan, adanya aturan atau tuntutan dikeluarga atau
masyarakat yang sering tidak sesuai dengan pasien serta konflik antar
masyarakat (Nurhalimah, 2016)
c. Cara Mengontrol Halusinasi
Ada empat cara mengontrol halusinasi yaitu sebagai berikut :
1) Menghardik halusinasi
Caranya dengan menyuruh suara itu pergi dengan mengatakan “pergi...pergi...
kamu bayangan palsu jangan ganggu saya”.
2) Minum obat secara teratur
Mengingatkan pasien untuk selalu minum obat secara teratur. Menjelaskan
kepada pasien pengertian, jenis obat, cara minum obat dengan benar, tujuan
dan manfaat minum obat secara benar dalam menghilangkan halusinasi,
menjelaskan media atau alat yang dibutuhkan untuk meminum obat dengan
benar, menjelaskan efek samping obat dan cara mengatasinya.
Misalnya :

Nama Obat Warna Bentuk Manfaat Obat Dosis


Obat Obat Obat

Chlorpromazin Orange Tablet Untuk


(CPZ) mempermudah
tidur dan
menenangkan
emosi/perasaan
pasien

Haloperidol 1. Pink Tablet Untuk membantu 5 mg


(HP) mengontrol atau
menghilangkan
2. Putih suara-suara/ 1,5 mg
bayangan yang
didengar dan
mengontrol
perasaan ingin
marah dan
jengkel

Resperidon Krem agak Tablet Untuk 2 m


(RPD) coklat menghilangkan
muda atau mengontrol
halusinasi dan
untuk
menghilangkan
perasaan malu,
minder, dan
malas
beraktivitas
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam minum obat pasien :
a) Dosis dan aturan minum obat yang hendak diminum (waktu,
frekuensi, atau dosis minum obat) disesuaikan dengan kebutuhan
pasien.
b) Manfaat minum obat secara teratur yaitu pasien akan merasakan
badannya lebih tenang, rileks, tidak mudah marah/tersinggung atau
halusinasi terkontrol
3) Bercakap-cakap dengan orang lain
Ketika halusinasi muncul, keluarga pasien bisa mengajarkan kepada pasien
untuk mengajak seseorang untuk bercakap-cakap. Caranya seperti : “Ayo bu,
ajak saya ngobrol, saya mendengar suara-suara. Ajak saya ngobrol agar suara
itu hilang”.
4) Melakukan aktivitas
Caranya pada waktu-waktu dimana halusinasi pasien muncul, pasien harus
melakukan aktivitas seperti yang sudah dibuat dijadwal hariannya. Jadi
halusinasinya tidak akan muncul pada saat itu karena saat itu pasien sedang
melakukan aktivitas.
Cara lain dalam mengontrol halusinasi dengan terapi agama yaitu terapi zikir.
Zikir adalah doa di mana akan mengingat, mengungkapkan perasaan, kemauan dan
keinginan terhadap sang pencipta.
Dengan zikir orang akan memperoleh ketenangan jiwa dan kelegaan batin,
karena ia akan mengingat dirinya dan merasa diingatkan oleh Allah SWT. Dengan
zikir yang dilakukan, maka akan merasa bahwa Allah mengetahui, memperhatikan,
dan mendengar doanya. Orang yang selalu berzikir mengingat Allah dalam keadaan
bagaimanapun pasti akan terhindar dari segala tingkah laku yang negatif dan hatinya
akan lebih tenang, nyaman, dan damai. Berbagai pengaruh yang datang ke dalam hati
tidak terlepas dari perasaan was-was.
d. Menjelaskan cara merawat pasien dengan halusinasi
1) Jangan biarkan pasien sendiri
2) Anjurkan pasien untuk terlibat dalam kegiatan rumah (buat jadwal)
3) Bantu pasien untuk berlatih cara menghentikan halusinasi
4) Memantau dan memenuhi obat untuk pasien
5) Jika pasien terlihat melamun, berbicara sendiri atau tertawa sendiri maka
segera disapa atau diajak bicara
6) Kontrol keadaan pasien
7) Segera bawa ke rumah sakit jika halusinasi berlanjut dan beresiko mencederai
diri dan orang lain
10 Evaluasi :
a. Proses
1. Perawat menjelaskan tentang pengertian, penyebab, cara mengontrol halusiansi,
dan menjelaskan cara merawat pasien dengan halusinasi.
2. Keluarga pasien antusias terhadap materi penyuluhan
3. Keluarga Pasien tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai
4. Keluarga Pasien terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
b. Hasil
Keluarga mengerti mengenai apa itu halusinasi, Keluarga Pasien mengerti tentang
cara merawat pasien dengan Halusinasi, dapat menyebutkan 4 cara mengontrol
halusinasi yaitu menghardik, minum obat secara teratur, bercakap-cakap, melakukan
aktivitas dan cara lain yaitu berzikir.
Lampiran media

Anda mungkin juga menyukai