DISUSUN OLEH :
BAB I
PENDAHULUAN
Anak usia sekolah diartikan sebagai anak yang berada dalam rentang usia 6-12
tahun, dimana anak mulai memiliki lingkungan lain selain keluarga (supraptini, 2004)
Febris adalah peningkatan abnormal suhu badan rectal mimila 38. Demam
merupakan tanda adanya masalah yang menjadi penyebab bukan suatu penyakt dan tidak
terjadi dengan sendirinya. Data klinis terkait menemukan tanda yang menunjukkan
keseriusan demam (missal : anak yang aktif dan sadar memiliki suhu 40 derajat celcius
secara umum kurang menghawatirkan disbanding bayi yang lesu dan latergik dengan
Bermain merupakan bagian penting dari masa balita dan punya nilai pendidikan
yang tinggi (june, 2003) artinya setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan
Berdasarkan hasil observasi di ruang anggrek pada tanggal 28 maret 2017 terdapat
pasien febris pada tahapan usia sekolah sebanyak 2 anak.kemudian untuk meningkatkan
nafsu makan dan minum pasien tersebut dilakukan terapi bermain ular tangga sebagai
1.2 TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak.
2. Tujuan Khusus
1) Untuk meningkatkan nafsu makan dan minum
2) Mengurangi resiko anxietas akibat hospitalisasi
BAB II
TINJAUAN PIUSTAKA
A. BERMAIN
2. Prinsip
a. Tidak banyak energi, singkat dan sederhana
b. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang
c. Kelompok umur sama
d. Melibatkan keluarga/orangtua
A. Sasaran
1. Anak usia sekolah (6-12tahun)
2. Anak yang dirawat di ruang Anggrek
3. Tidak mempunyai keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain) yang dapat menghalangi
proses terapi bermain
4. Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai
5. Anak yang mau berpartisipasi dalam terapi bermain
D. Sasaran
1. Nama : An. F
Umur : 7 th
Jenis kelamin : Laki-laki
Diagnosa medis : Febris hari ke-5
2. Nama : An. N
Umur : 8 th
Jenis kelamin : perempuan
Diagnosa medis : Febris hari ke-5
E. Metode
Bermain dengan ular tangga dengan aturan ketika anak bermain bertemu dengan tangga,
anak tersebut harus makan biscuit dan ketika bertemu ular anak tersebut harus minum air
putih yang disediakan oleh perawat.
F. Media
1. Ular tangga
2. Biscuit
3. Air minum
4. hadiah
C. Setting tempat
LEADER
PESERTA PESERTA
FASILITATOR
OBSERVER
D. Strategi Pelaksanaan
(………………………….) (…….…………………..)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bermain merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan anak
sehari-hari karena bermain sama dengan kerja pada orang dewasa, yang dapat
menurunkan stres anak, belajar berkomunikasi dengan lingkungan, menyesuaikan diri
dengan lingkungan, belajar mengenal dunia dan meningkatkan kesejahteraan mental
serta sosial anak
B. Saran
Rumah Sakit : Terapi bermain pada anak dapat menjadi sarana untuk anak yang
takut saat dirawat dirumah sakit, sebaiknya terapi bermain dibuat menjadi program
khusus yang dapat memfasilitasi anak yang mendapat dampak hospitalisasi dari
perawatan dirumah sakit.