Anda di halaman 1dari 14

Gerontik

Nursing

STIKesMU LSM

Asuhan Keperawatan Gerontik


Pada Lansia Dengan Fraktur
Presentasi Kelompok
KONSEP LANSIA

2
KONSEP FRAKTUR

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas


jaringan tulang yang umumnya
disebabkan oleh rudapaksa. (Mansjoer,
Arif, et al, 2000).

Fraktur adalah rusaknya kontinuitas


tulang yang disebabkan tekanan eksternal
yang datang lebih besar dari yang dapat
diserap oleh tulang. (L J Carpenito,2010).
 TRAUMA LANGSUNG
 TRAUMA TAK LANGSUNG
ETIOLOGI  TARIKAN OTOT
Long (2006:356)

4
MANIFESTASI
KLINIS
1. Deformitas.
2. Bengkak
3. Spasme otot karena kontraksi involunter di sekitar fraktur.
4. Nyeri, karena kerusakan jaringan dan perubahan fraktur yang
meningkat karena penekanan sisi-sisi fraktur dan pergerakan
bagian fraktur.
5. Kurangnya sensasi yang dapat terjadi karena adanya gangguan
saraf, di mana saraf ini dapat terjepit atau terputus oleh
fragmen tulang.
6. Hilangnya atau berkurangnya fungsi normal karena
ketidakstabilan tulang, nyeri atau spasme otot.
7. Pergerakan abnormal (menurunnya rentang gerak).
8. Krepitasi yang dapat dirasakan atau didengar bila fraktur
digerakkan. 5
BAGI KLIEN BAGI KELIARGA

BIO KOPING
KELUARGA

PSIKO

SOSIO

DAMPAK FRAKTUR
PIRITUAL
......................................................
ASUHAN
KEPERAWATAN

7
PENGKAJIAN

Identitas Klien
 Riwayat Penyakit
(RPS/RPD/RPK)
 Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan Kualitas Nyeri
(PQRST)
8
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut yang berhubungan dengan pergerakan fragmen tulang,
kompresi saraf, cedera neuromuscular, trauma jaringan, dan reflex
spasme otot sekunder.
2. Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan diskontinuitas
jaringan tulang, nyeri sekunder akibat pergerakan fragmen tulang.
3. Risiko cedera
4. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional, akan menjalani operasi,
status ekonomi, dan perubahan fungsi peran.

9
PERENCANAAN DIAGNOSA 2
dan
IMPLEMENTASI
Tujuan: klien mampu melaksanakan aktivitas fisik sesuai
dengan kemampuannya dan bertahap.

Kriteria hasil: klien dapat ikut seta dalam program latihan,


tidak mengalami kontraktur sendi, kekuatan otot bertambah, dan
klien menunjukan tindakan untuk meningkatkan mobilitas.
10
Intervensi:
Lanjutan...
a) Kaji mobilitas yang ada dan observasi adanya peningkatan
kerusakan. Kaji secara teratur fungsi motorik.
Rasional: mengetahui tingkat kemampuan klien dalam melakukan
aktivitas.
b) Atur posisi imobilisasi pada lengan atas.
Rasional :imobilisasi yang adekuat dapat mengurangi pergerakan
fragmen tulang yang menjadi unsure utama penyebab nyeri pada lengan
atas.
c) Ajarkan klien melakukan latihan gerak aktif pada ekstermitas yang
tidak sakit.
Rasional: gerakan aktif memberikan massa, tonus, dan kekuatan otot,
serta memperbaiki fungsi jantung dan pernapasan.

11
Dikit lagi kok...:v

d) Bantu klien melakukan ROM dan perawatan diri


sesuai toleransi.
Rasional: untuk mempertahankan fleksibilitas sendi
sesuai kemampuan.
e) Kolaborasi dengan ahli fisioterapi untuk melatih
fisik klien.
Rasional: kemampuan mobilisasi ekstremitas dapat
ditingkatkan dengan latihan fisik dan tim fisisoterapi.
12
EVALUASI

Mengevaluasi Setiap tindakan keperawatan


yang diberikan, berhasil atau tidak dan
berdampak atau tidak

13
UDAH SELESAI KOK :V

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai