Disusun Oleh :
Kelompok 4A
1. Agung Laksmana (2030006)
2. Agus Handoko (2030007)
3. Astika Rahmawati (2030014)
4. Dwi Putri Ambarwati (2030029)
5. Esty Lailatul F. (2030032)
6. Feni Alfiyanita (2030033)
7. Hasim Effendi (2030043)
8. Mei Ayu Sari (2030068)
9. Muhammad Rizal A. (2030071)
10. Nisa Arfianti W. (2030079)
11. Norma Widya A. (2030082)
12. Oktarina Ayu P. S. (2030085)
13. Tri Indriawati (2030109)
14. Ulfatul Kusna (2030110)
15. Yeti Eriyana (2030116)
i
LEMBAR PENGESAHAN
Penanggung jawab
Agung Laksmana
2030006
Mengetahui,
Surabaya, 16 April 2021
Pembimbing Institusi
DR. Setiadi.,S.Kep.,Ns.,M.Kep
NIP. 03001
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan
berkat serta rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal yang
berjudul “Timbang Terima”. Proposal ini disusun sebagai pertanggung jawaban
dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Keperawatan.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
iv
3.7 Naskah Role Play Timbang Terima........................................................17
3.8 Kriteria Evaluasi......................................................................................23
3.8.1 Evaluasi Struktur.....................................................................................23
3.8.2 Evaluasi Proses........................................................................................24
3.8.3 Evaluasi Hasil..........................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Timbang terima adalah suatu teknik untuk menyampaikan dan menerima
suatu informasi yang berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang terima harus
dilakukan seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan
lengkap tentang tindakan mandiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah dan
belum dilakukan serta perkembangan pasien pada saat itu. Informasi yang
disampaikan harus akurat sehingga kesinambungan asuhan keperawatan dapat
berjalan dengan sempurna (Nursalam, 2012). Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pelaksanaan timbang terima dalam pelayanan keperawatan
diantaranya menurut Kamil (2017) yaitu faktor internal meliputi komunikasi,
gangguan, kelelahan, memori, pengetahuan atau pengalaman, dokumentasi.
Faktor eksternal meliputi budaya organisasi, infrastruktur, keterbatasan teknologi
dan tenaga kerja. Adapun berdasarkan penelitian yang dilakukan Kesrianti, Noor
& Maidin (2014) menyatakan bahwa pengetahuan, sikap, ketersediaan prosedur
tetap, kepemimpinan, dan rekan kerja berpengaruh terhadap pelaksanaan Timbang
terima.
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Marlin Goraph (2018), yang
mendapatkan hasil yaitu ada hubungan antara timbang terima (operan shift)
dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap bangsal RSU GMIM
Pancaran Kasih Manado .Pada penelitian kedua yang dilakukan oleh Kurniawan R
(2018), yang mendapatkan hasil keterlaksanaan timbang terima shift sore-malam
sebesar 55%. Dengan kategori tahap persiapan sebesar 51.4%, tahap pelaksanaan
sebesar 59.4%, dan tahap post timbang terima sebesar 38.8%. Gambaran timbang
terima secara keseluruhan belum mencapai keterlaksanaan 100% sesuai dengan
Standar Prosedur Operasional (SPO). Perlu adanya kebijakan maupun sosialisasi
sebagai upaya meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan perawat untuk
melaksanakan timbang terima yang sesuai dengan SPO yang telah ditetapkan.
Keperawatan sebagai profesi merupakan bagian dari masyarakat yang akan
terus berubah seirama dengan berubahnya masyarakat yang terus me nerus
1
berkembang dan mengalami perubahan. Perubahan kearah tujuan yang lebih baik
dapat dilakukan dengan salah satu upaya yang sangat penting dalam
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan, yaitu dengan cara meningkatkan
mutu dan sumber daya manusia dan pengelolaan manajemen keperawatan
(Nursalam, 2012). Rachman (2009), mengemukakan bahwa keperawatan
sebagai profesi mengharuskan pelayanan keperawatan diberikan secara
profesional oleh perawatan dengan kopetensi yang memenuhi standar dan
memperhatikan kaidah etik dan moral. Untuk menjadikan perawat sebagai
profesional, sebagai tenaga profesional maka perlu dilakukan pembinaan secara
terus menerus secara berkesinambungan sehingga menjadikan perawat sebagai
tenaga kerja yang perlu diperhatikan, diakui dan dihargai keprofesianya melalui
penerapan sistem manjemen.
Praktek mahasiswa Profesi Ners Stikes Hang Tuah Surabaya tahun ajaran
2021 stase manajemen keperawatan ingin mempraktekkan atau memperagakan
cara timbang terima disuatu Rumah Sakit. Berdasarkan dari uraian di atas
maka penulis tertarik mengambil judul “Proposal Role Play Timbang Terima
Praktik Klinik Manajemen Keperawatan”.
2
2. Menyampaikan hal-hal yang sudah/belum dilakukan dalam asuhan
keperawatan pada pasien.
3. Menyampaikan hal-hal yang penting yang perlu ditindaklanjuti oleh
dinas berikutnya.
4. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
5. Mendokumentasikan timbang terima.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1. Tahap persiapan
Persiapan alat
a. Menyiapkan status pasien/ rekam medic
b. Format timbang terima
c. Log book
2. Prosedur pelaksaan
a. Persiapan
1) Kedua kelompok dinas sudah siap dan berkumpul di nurse station
2) Kelompok yang akan bertugas menyiapkan catatan/ log book , PP
yang akan mengoperkan menyiapkan lembar timbang terima.
3) Kepala ruangan membukla acara timang terima dilanjutkan dengan
doa bersama dan membacakan visi misi dan moto.
b. Pelaksanaan
1) PP dinas malam melakukan timbang terima pada PP dinas pagi,
hal-hal yang perlu disampaikan saat timbang terima :
a) Identitas pasien dan diagnose medis
b) Masalah keperawtan yang muncul
c) Data focus (keluhan subjektif dan objektif)
d) Rencana keperawatan yang sudah/ belum dilaksanakan
e) Tindakan kolaboratif
f) Persiapan rencana umum yang perlu dilakukan (persiapan
operasi, pemeriksaan penunjang, konsul, prosedur tindakan
tertentu), perlu disampaikan dan ditindak lanjuti
5
2) PP dinas pagi melakukan klarifikasi terhadap data yang
disampaikan.
3) Menyupayakan penyampaian yang jelas, singkat dan padat.
4) Lama timbang terima setiap paien kurang lebih 5 menit, kecuali
kondisi khusus yang memerlukan keterangan lebih rinci.
5) Karu diikuti semua perawat keliling ke tiap klien. PP dinas pagi
melakukan validasi data.
3. Penutup
a. perawat kembali ke nurse station, lanjut diskusi tentang hasil
validasi.
b. Setelah proses timbang terima selesai dilakukan, maka kedua PP
menandatangani laporan timbang terima di ketahui oleh karu
c. Karu menutup timbang terima, karu member reward, kepada PP
dinas malam dan mengucapakan selamat bekerja kepada PP dinas
pagi
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan keadaan timbang terima antara
lain adalah :
1. Dilaksanakan tepat waktu setiap pergantian sift
2. Dipimpin oleh karu atau perawat associate/ perawat pelaksana yang telah
diberi wewenang atau delegasi
3. Diikuti oleh setiap perawat yang telah dan yang akan dinas
4. Adanya unsur bimbingan, pengarahan serta tanggungjawab
5. Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat sistematis dan
menggambarkan kondisi klien saat serta menjaga kerahasian klien
6. Timbang terima harus berorientasi pada permasalahan klien
7. Saat timbang terima dikamar klien menggunakan volume suara yang
cukup sehingga klien disebelahnya tidak mendengar sesuatu yang privasi
bagi klien. Semua yang dianggap rahasia sebaiknya tidak dibicarakan
secra langsung dihadapan paien
8. Sesuatu yang mungkin membuat klien terkejut sebaiknya dibicarakan di
nurse station (Setiadi, 2016)
6
Isi materi tembang terima
Hal-hal penting pemberian asuhan keperawatan pasien misalnya untuk
pasien baru dimulai dari identitas pasien alasan MRS, keadaan umum pasien,
diagnose keperawatan, tindakan yang perlu dilakukan baik independen maupun
kolaboras. Selain itu, tindakan yang perlu dilakukan untuk pasien lama, informasi
perkembangan baru dan perubahan kondisi pasien disertai tindak lanjut yang
diharapkan.
7
b) Meningkatkan hubungan caring dan komunikasi antara pasien
dengan perawat.
c) Mengurangi waktu untuk melakukan klarifikasi ulang pada kondisi
pasien secara khusus.
Bedside handover juga tetap memperhatikan aspek tentang
kerahasiaan pasien jika ada informasi yang harus ditunda terkait adanya
komplikasi penyakit atau persepsi medis yang lain.
Timbang terima memiliki beberapa metode pelaksanaan diantaranya:
a) Menggunakan Tape recorder Melakukan perekaman data tentang
pasien kemudian diperdengarkan kembali saat perawat jaga
selanjutnya telah datang. Metode itu berupa one way
communication.
b) Menggunakan komunikasi Oral atau spoken Melakukan pertukaran
informasi dengan berdiskusi.
c) Menggunakan komunikasi tertulis (written) Melakukan pertukaran
informasi dengan melihat pada medical record saja atau media
tertulis lain (Triwibowo, 2013)
9
1. On call responsibility yang merupakan timbang terima dalam bentuk
pertanggung jawaban atas informasi melalui telepon/informasi lisan.
2. Critical report yaitu bentuk pencatatan atas informasi hasil pemeriksaan
penunjang, seperti catatan laboratorium.
3. Hospital to community handover yaitu bentuk timbang terima dari fasilitas
pelayanan rumah sakit ke rumah/fasilitas pelayanan kesehatan di
masyarakat.Perpindahan paien pada tingkat perawatan, merupakan suatu
bentuk timbang terima yang ditujukan pada perpindahan pasien dari
perawatan kritikal ke perawatan medical.
4. Nursing shift merupakan bentuk timbang terima yang berhubungan dengan
pergantian shift dalam pelayanan keperawatan seperti pergantian dari dinas
pagi ke dinas sore.
10
7. Sesuatu yang mungkin membuat pasien terkejut dan syok sebaiknya
dibicarakan di nurse station.
2. Proses.
Proses operan dipimpin oleh kepala ruang dan dilaksanakan oleh seluruh
perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shif. Perawat primer
mengoperkan ke perawat primer berikutnya yang akan mengganti shif.
Operan pertama kali dilakukan di nurse station kemudian ke ruang perawatan
pasien dan kembali lagi ke nurse station. Isi operan mencakup jumlah pasien,
diagnosis keperawatan, intervensi yang belum/sudah dilakukan. Setiap pasien
tidak lebih dari lima menit saat klarifikasi ke pasien.
3. Hasil.
Operan dapat dilaksanakan setiap pergantian shif. Setiap perawat dapat
mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar perawat berjalan dengan
baik.
11
BAB 3
PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 Pelaksanaan Kegiatan
Hari / Tanggal : Kamis, 22 April 2021
Pukul : 08.00 WIB
Pelaksana : Kepala Ruangan, Ketua Tim, Perawat Pelaksana
Topik : Timbang terima dengan shift pagi ke shift siang
Tempat : Nurse Station
Sasaran : Perawat dan Pasien
3.2 Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Bu Yeti Eriyana
Ketua Tim : Hasim Effendi dan Mei Ayu
Perawat pelaksana : Astika R, Ulfa, Feni A, Norma
Notulen : Dwi Putri
3.3 Metode dan Media
Metode :
1. Proses operan dilakukan pada setiap pergantian dinas (shift) yaitu pukul 08.00
dan 14.00 serta pukul 21.00.
2. Timbang terima/operan pagi merupakan pre conference untuk dinas pagi dan
post conference untuk perawat yang dinas sore. Operan ini dipimpin oleh
penanggung jawab shift dinas pagi
12
3. Timbang terima/operan siang merupakan pre conference untuk perawat dinas
sore dan post conference untuk perawat yang dinas malam. Operan ini
dipimpin oleh penanggung jawab shift dinas sore.
4. Timbang terima/operan malam merupakan pre conference untuk perawat
yang dinas malam dan post conference untuk perawat yang dinas pagi.
Operan ini dipimpin oleh KARU atau KATIM.
Media :
1. Materi disampaikan secara lisan
2. Dokumentasi pasien (status)
3. Buku Timbang Terima
3.4 Alur Timbang Terima
Mekanisme timbang terima
Pasien
Tindakan
Yang telah Yang akan
13
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
2. Kelompok yang akan 3. PA
bertugas menyiapkan
catatan (Work Sheet),
PP yang akan
mengoperkan,
menyiapkan buku
timbang terima &
nursing kit
3. Kepala ruangan
membuka acara
timbang terima
dilanjutkan dengan doa
1. PP dinas pagi Nurse 1. Kepala
Pelaksanaan melakukan timbang 20 menit Station Ruangan
Timbang terima kepada PP dinas 2. PP
terima sore. Hal-hal yang 3. PA
perlu disampaikan pada
saat timbang terima :
a. Identitas pasien
dan diagnosa
medis termasuk
hari rawat
keberapa atau post
op hari keberapa
b. Masalah
keperawatan
c. Data yang
mendukung
d. Tindakan
keperawatan yang
sudah/belum
dilaksanakan
e. Rencana umum
yang perlu
dilakukan :
Pemeriksaan
penunjang,
konsul, prosedur
14
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
tindakan tertentu
2. Kepala ruangan
membuka dan memberi
salam kepada pasien,
PP pagi menjelaskan Bed
tentang pasien, PP sore Pasien
mengenalkan anggota
timnya dan melakukan
validasi data
3. Lama timbang terima
setiap pasien kurang
lebih 5 menit, kecuali
kondisi khusus yang
memerlukan
keterangan lebih rinci.
15
3.7 Naskah Role Play Timbang Terima
Narasi : Timbang terima dilakukan setiap pergantian sift pagi, siang dan malam
17
Dan begitu juga pada perawat pagi Ulfa melaporkan keadaan pasien saat ini
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Viera., Wijaya, Arif., & Habibi Y.Y., 2014, „Nurse Knowledge With
Acceptance Weigh Implementation‟, Nursing Journal of STIKes Insan
Cendekia Medika Jombang, vol.08 no.002, h.2.
Eaton. (2010). Standard Methods for Examination of Water and wastewater. 21st
Edition. Marryland-USA: American Public Health Assosiaton.
23