CEDERA OTAK RINGAN (COR) DI RUANG ICCU RUMAH SAKIT RSPAL Dr.
RAMELAN SURABAYA
Oleh :
Esty Laillatul F
NIM 2030032
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Serta perbaikan-perbaikan sepenuhnya, maka kami menganggap dan dapat menyetujui bahwa
Laporan Asuhan Keperawatan ini dinyatakan layak
(Esty Laillatul F)
A. DATA UMUM
Nama Mhs : Esty laillatul f Nama Pasien : Tn.M
Tgl Pengkajian : 31 Mei 2016 Umur Pasien : 50 tahun
Jam : 19.40 WIB Jenis Kelamin : laki-laki
Tgl MRS : 31 Mei 2016 No Rekam Medik : 123xx
Ruangan : ICCU Diagnosa Medis : Cedera Otak Ringan (COR)
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
Keluhan Utama Pasien mengatakan nyeri pada kepala di bagian belakang
Riwayat Pada tanggal 31 Mei 2016 pukul 16.00 WIB klien terjatuh dari plafon
kejadian/penyakit pada saat bekerja memperbaiki plafon masjid, tubuh yang terbentur lebih
sekarang dahulu adalah bagian dada yang terbentur oleh besi plafond dan setelah
itu tubuh klien terpelanting hingga bagian punggung dan kepala terbentur
lantai, selanjutnya klien sempat tidak sadarkan diri dan langsung dibawa
ke IGD Rumkital dr. Ramelan, klien sadar saat perjalanan ± 5 menit
setelah pingsan. Sesampainya di IGD pada pukul 15.10 WIB. Kemudian
dilakukan tindakan observasi TTV (TD:172/111 mmHg, N:98x/mnt, S:
36,5°C, RR:24x/mnt, GCS 456) diberikan terapi infuse RL 21 tpm
(1500/24 jam), injeksi ranitidine 50 mg, ketorolac 30 mg dan dilakukan
perawatan luka dan tindakan heacting, foto thorax, CT Scan. Pada pukul
19.30 WIB klien dipindahkan ke ICU IGD Rumkital dr. Ramelan
Surabaya untuk dilakukan tindakan lebih lanjut dengan diagnose medis
COR. Saat pengkajian tanggal 31 Mei 2016 pukul 19.40 klien
mengeluhkan nyeri pada kepala (P:jatuh dari ketinggian, Q:cekot-cekot,
R:kepala, S:7 dari 1-10, T:hilang timbul), terpasang infuse RL 21 tpm
(1500/24 jam), observasi TTV TD:150/90 mmHg, N:94x/mnt, S:36,5°C,
RR:24x/mnt.
Riwayat penyakit Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit diabetes, hipertensi,
dahulu
asma ataupun penyakit jantung.
Riwayat Allergi Pasien mengatakan tidak memiliki alergi makanan maupun obat-obatan
GCS E : 4 V: 5 M: 6 Total : 15
AIRWAY & Bentuk dada normochest, pergerakan dada simetris, tidak ada pernafasan
BREATHING
cuping hidung, otot bantu nafas tidak ada, perkusi sonor, irama nafas
3 lpm. Pasien tidak batuk dan juga tidak ada produksi sputum, tidak ada
nyeri tekan, fremitus vokal teraba, suara perkusi paru adalah sonor, suara
napas vesikuler, tidak ada suara napas tambahan wheezing ataupun ronchi
ada sianosis, pasien mendapatkan terapi infus di tangan kiri dengan cairan
ictus cordis teraba pada ICS 4-5 midclavicula sinistra, nyeri dada tidak
ada, akral hangat, kering, merah. Tidak terdapat oedema pada tangan dan
juga kaki bagian kanan maupun kiri. Nadi 94 x/menit, TD: 152/91mmHg,
CRT pasien kurang dari 2 detik (1,5 detik), dan tidak terdapat distensi
genetalia dalam keadaan bersih, eliminasi urin pasien SMRS kurang lebih
keluhan nyeri saat BAK ataupun keluhan lainnya. Pada saat pengkajian
jumlah 800cc dalam 4 jam dengan karakteristik kuning jernih, bau khas,
GASTROINTESTIN mulut bersih, membran mukosa lembab, dan tidak ada gigi palsu. Diit
AL
SMRS makan 1 porsi habis, diit nasi dengan lauk serta sayur yang lunak,
minum 7 gelas per hari air putih, diit MRS nasi lunak (bubur) dengan lauk
serta sayur, nafsu makan klien menurun, pasien mengatakan terasa mual
saat makan namun tidak muntah, klien menghabiskan setengah porsi (4-5
hepar ataupun lien, rectum dan anus normal dan tidak ada hemoroid,
BONE & Rambut berwarna hitam, tidak ada benjolan, terdapat luka pada kulit
INTEGUMEN
kepala dibagian oksipital sepanjang 4 cm, berwarna merah
darah yang berlebih, tidak ada odema disekitar luka, kulit kepala
bersih, turgor kulit baik / elastis, tidak ada sianosis, warna kulit sawo
sendi bebas, kekuatan otot tangan kanan dan kiri maksimal, kekuatan
otot kaki kanan dan kiri maksimal, tidak ada jejas di punggung akibat
pada kepala saat bergerak, dan mobilisasi dibantu oleh orang lain.
5555 5555
5555 5555
Keterangan:
5: otot normal, dapat melawan tahanan maksimal
4: otot mampu berkontraksi dan bergerak melawan tahanan minimal
3: otot dapat berkontraksi dan bergerak melawan gravitasi
2: otot dapat berkontraksi tetapi tidak mampu melawan gravitasi
1: Terdapat kontraksi otot
0: Tidak ada kontraksi otot
(Esty Laillatul F)
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
D. Laboratorium
(Pemeriksaan
Darah)
WBC 16,9 10^3/uL 4.0 - 10.0 Meningkat
RBC 4,87 10^6/uL 3.50 - 5.50 Normal
HGB 14,2 g/dL 11.0 - 16.0 Normal
HCT 43,1 % 37.0 - 54.0 Normal
PLT 275 10^3/uL 150 – 400 Normal
Kimia Klinik
BUN 13,8 mg/dl 8,0 – 24,0 Normal
CREAT 1,1 mg/dl 0,5 – 1,3 Normal
GLUC-M 129 mg/dl 75 - 110 Meningkat
Na 137,8 mmol/L 135,0 – 145,0 Normal
K 3,42 mmol/L 3,50 – 5,00 Normal
CL 102,1 mmol/L 95,0 – 108,0 Normal
DO :
Pada kepala pasien terdapat luka pada
kepala sepanjang 4 cm
P : nyeri sejak jatuh dari ketinggian
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : bagian kepala
S : 7 (1-10)
T : hilang timbul
Resiko Infeksi
S:
-pasien mengatakan nyeri
dibagian jahitan
O:
-Pada kepala pasien terdapat
luka sepanjang 4 cm,
berwarna merah kehitaman,
dijahit (4 jahitan) dan ditutup
kasa
A : masalah belum teratasi
P : intervensi 2,3,4, 11,13 ,15
dilanjutkan
1 juni 1,2,3 08.00 - Mengobservasi vital sign Nyeri akut
TD: 130/80 MmHg
2016 S:
N: 82 x/menit -pasien mengatakan nyeri pada
bagian kepala sudah
S: 36,5 ºC
berkurang
RR: 22 x/menit P : nyeri sejak jatuh dari
ketinggian
SPO2: 98%
08.30 Q : seperti ditusuk-tusuk
- Mengganti infuse RL 20 tpm (1500/24 jam) R : bagian kepala
1,2,3
S : 5 (1-10)
- injeksi ranitidine 50 mg/iv, ketorolac 30 mg/iv,
1,2,3 09.15 T : hilang timbul
ondancentron 3x4mg/iv, piracetam 3x3g/iv
1,2,3 10.00
O:
- melakukan perawatan luka
3 11.00 -pasien tampak meringis
- Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan kesakitan kadang-kadang
-Nadi : 82 x/menit RR : 22
pasien dan lingkungan pasien
1 11.30 x/menit TD: 130/80mmHg
1 11.40 - Identifikasi skala nyeri -Pada kepala pasien terdapat
luka pada kepala sepanjang 4
1,2,3 - Mengajarkan teknik nonfarmakologi untuk
cm
13.00 meringankan rasa nyeri A : masalah teratasi sebagian
2 - Membantu pasien makan siang karena tidak ada P : intervensi 2,3,4,9
2 13.30 keluarganya dilanjutkan
14.00 - kurangi atau hilangkan penyebab muntah
2 - Mengajarkan teknik nonfarmakologi untuk Nausea
14.15 mengolah muntah S:
- pasien mengeluh mual kadang-
2 - Menganjurkan membawa kantong plastik untuk
kadang, tidak muntah, nafsu
1,2,3 15.00 menampung muntah makan mulai membaik
17.00 - Menganjurkan untuk istirahat tidur
O:
- Mengobservasi vital sign
TD: 120/80 MmHg -nafsu makan klien meningkat,
N: 82 x/menit klien menghabiskan (7-8
S: 36 ºC sendok makan)
RR: 20 x/menit A : masalah teratasi sebagian
1 18.00
SPO2: 99% P : intervensi 6,7 dilanjutkan
3 19.00
- mengajarkan pasien teknik relaksasi napas dalam
- Mengajarkan cara memeriksa kondisi luka atau Resiko Infeksi
1,2,3 20.00
luka oprasi S:
3 21.00 -pasien mengatakan nyeri
- Mengecek apakah pasien sudah makan malam
berkurang dibagian jahitan
1,2,3 22.00
- Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan
23.00 O:
sistemik
01.00 -Pada kepala pasien terdapat
- Mengajurkan pasien untuk istirahat tdur
luka sepanjang 4 cm, dijahit
02.00 - Mengecek apakah pasien sudah tidur atau belum (4 jahitan) dan ditutup kasa,
- Mengecek cairan infus pasien tidak ada perdarahan, luka
- Mengganti infuse RL 17 tpm (1500/24 jam) dalam kondisi baik
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi 11,13 dilanjutkan
2 juni 07.00 - Mengobservasi lokasi, karakteristik, durasi, Nyeri akut
2016 frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan skala nyeri S:
- Mengobservasi vital sign -pasien mengatakan nyeri pada
TD: 120/80 MmHg bagian kepala sudah
N: 80 x/menit berkurang
S: 36 ºC P : nyeri sejak jatuh dari
09.10
RR: 20 x/menit ketinggian
Q : seperti ditusuk-tusuk
SPO2: 99%
R : bagian kepala
- Mengganti infuse RL 15 tpm (1500/24 jam) S : 3 (1-10)
11.00 T : hilang timbul
- Mengecek apakah pasien sudah tidur siang
13.00
- Memberikan teknik nonfarmakologis untuk O:
14.00 -pasien sudah jarang mengeluh
mengurangi rasa nyeri (kompres hangat/dingin)
-Nadi : 80 x/menit RR : 20
- Mengecek apakah pasien sudah makan siang x/menit TD: 120/80mmHg
14.30 -Pada kepala pasien terdapat
- Mengajarkan teknik nonfarmakologi untuk
luka pada kepala sepanjang 4
15.00
mengolah muntah cm, luka tampak baik
A : masalah teratasi sebagian
- Menganjurkan membawa kantong plastik untuk
15.30 P : intervensi dihentikan
menampung muntah
- Mengajarkan cara memeriksa kondisi luka atau
17.00 Nausea
luka oprasi
S:
- injeksi ranitidine 50 mg/iv, ketorolac 30 mg/iv,
- Pasiensudah tidak mengeluh
ondancentron 3x4mg/iv, piracetam 3x3g/iv
17.30 - Mengobservasi vital sign mual, tidak muntah, nafsu
TD: 110/80 MmHg makan sudah membaik
18.00
N: 80 x/menit
O:
S: 36 ºC
RR: 20 x/menit -nafsu makan klien meningkat,
SPO2: 99% klien menghabiskan 1 porsi
makan
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
Resiko Infeksi
S:
-pasien mengatakan nyeri
berkurang dibagian jahitan
O:
-Pada kepala pasien terdapat
luka sepanjang 4 cm, dijahit
(4 jahitan) dan ditutup kasa,
tidak ada perdarahan, luka
dalam kondisi baik
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
19
EVALUASI SUMATIF
Hari / tgl Diagnosa Evaluasi sumatif
Rabu, 31 Maret Nyeri Akut (D.0077) S : Pasien hanya bisa berbicara sesuai dengan apa yang ditanyakan
2021 Kategori oleh perawat atau jelas
Psikologis
O:
Subkategori
1. Terpasang O2 nasal kanul 3 lpm.
Nyeri dan Kenyamanan 2. Pasien terpasang infuse RL 21 tpm (1500/24 jam)
SDKI Hal : 172 3. Kesadaran composmentis dengan GCS E4M5V6 Total: 15
4. Hasil TTV :
TD: 110/80 MmHg
Nausea (D.0076) N: 80 x/menit
Kategori S: 36 ºC
RR: 20 x/menit
Psikologis
SPO2: 99%
Subkategori 5. Pasien mendapatkan terapi :
Nyeri dan Kenyamanan injeksi ranitidine 50 mg/iv, ketorolac 30 mg/iv, ondancentron
SDKI Hal : 170 3x4mg/iv, piracetam 3x3g/iv
20
a. Terpasang O2 nasal kanul 3 lpm
b. injeksi ranitidine 50 mg/iv, ketorolac 30 mg/iv, ondancentron
3x4mg/iv, piracetam 3x3g/iv
21
22