OLEH :
BOY SETIAWAN LAKIBU
1601027
OLEH :
BOY SETIAWAN LAKIBU
1601027
ii
2020
PERSETUJUAN PEMBIMBING
SKRIPSI
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERAWAT DALAM PELAKSANAAN TRIAGEDI INSTALASI
GAWAT DARURAT UPTD RUMAH SAKIT. MANEMBO –
NEMBO TIPE C BITUNG
Diajukan Oleh :
BOY SETIAWAN LAKIBU
1601027
Pembimbing II
iii
NIDN : 0908128703
NIRM : 1601027
Telah berhasil dipertahankan di depan dewan penguji pada November Tahun 2020
dan diterima sebagai bagian persyaratan yang dilakukan untuk memperoleh gelar
sarjana keperawatan pada program studi Ners STIKES Muhammadiyah Manado
PANITIA PENGUJI
Mengetahui,
iv
Agust A. Laya, SKM, M.Kes Ns. Silvia Dewi Mayasari Riu, S.Kep, M.Kep
NIRM : 1601027
Menyatakan bahwa skripsi saya ini asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik sarjana baik di STIKES Muhammadiyah Manado
maupun di Perguruan Tinggi lain. Dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis
dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
dan dicantumkan dalam daftar rujukan.
Apabila dikemudian hari ada klaim dari pihak lain maka akan menjadi
tanggung jawab saya sendiri, bukan tanggung jawab dosen pembimbing atau
pengelola program studi Ners STIKES Muhammadiyah Manado dan saya siap
menerima sanksi akademik sesuai dengan peraturan yang berlaku, termasuk
pencabutan gelar sarjana yang telah saya peroleh.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada paksakan
dari pihak manapun.
v
Yang Menyatakan
CURICULUM VITAE
A. Identitas Responden
Nirm : 1601027
Anak : Ke 2 ( 2 Bersaudara )
Agama : Islam
No. Hp : 085342816742
Email : boystlakibu@gmail.com
B. Riwat Pendidikan
vi
3. SMA Negeri 1 Tal-Tim-Sel, Lulus Tahun 2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur di panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat, anugrah
dan rahmat-nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menempuh Sarjana
skripsi ini dapat bermanfaat baik untuk penulis maupun pihak lain yang menaruh
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
vii
1. Agus A. Laya, SKM, M.Kes selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Manado
Muhammadiyah Manado
2. Ns. Suwandi I. Luneto, S.kep, M.kes selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik
Kurikulum, serta pembimbing (I) yang telah memberikan saran dan dukungan
3. Ns. Zainar Kasim, S. Kep, M.kes selaku Wakil Ketua II Bidang Keuangan dan
4. I Made Rantiasa, S.Kp, M.kes selaku Wakil Ketua III Bidang Administrasi
5. Rizal Arsyad, S.Ag, M.A selaku Wakil Ketua IV Bidang Kemahasiswaan AIK
6. Ns. Silvia Dewi Mayasari Riu, S.Kep, M.Kep selaku Ketua Program Studi
7. Ns. Sri Wahyuni, S.kep, M.kes selaku Sekretaris Program Studi Ners Sekolah
viii
9. Ns. Rahmat Hidayat Djalil, S.kep, M.kep selaku penguji I yang telah banyak
memberikan arahan dan masukan serta motivasi agar penelitian ini cepat
terselesaikan
10. Ns. Minar Hutauruk, S.kep, M. kes selaku penguji II yang telah memberikan
11. Staf Dosen Program Studi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)
12. Seluruh responden yang telah memberikan waktu dan informasi dalam
penelitian
13. Terima kasih kepada seluruh senior dari MALUKU UTARA Ko Rahmat, Ka
kepeda penulis baik dalam bentuk dukungan maupun matrial selama penulis
menempuh pendidikan
14. Terima kasih kepada seluruh teman-teman angkatan 2016 terlebih khusus
kepada sudara dirantau Buseng, Upik, Mifta, Shamo, Uleng, Marlo, Irman,
Riski, Ul Sebe, Aki, Aswan Sebe, Andy, Wahyu, Fijai, Toxin yang telah
semangat
orang yang selalu saya jadikan sebagai panutan dalam hidup serta menjadi
energy bagi saya untuk terus berjuang, terimakasih atas semua do’anya.
ix
Skripsi ini saya persambahkan untuk kedua orang tua (Ayah & Ibu) walaupun
saya tahu ini belum seberapa untuk membuat rasa bangga dan bahagia. Terima
kasih juga kepada kaka saya serta seluruh keluarga besar saya atas motivasi
16. Terima kasih atas berbagai pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu,
yang telah membantu langsung maupun tidak langsung kepada penulis selama
mengeikuti perkuliahan
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak terdapat
berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Akhirnya
kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini tetap
penulis harapkan.
Penulis
x
Boy Setiawan Lakibu, (2020) “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perawat
Dalam Pelaksanaan Triage di Instalasi Gawat Darurat UPTD Rumah Sakit.
Manembo-Nembo Tipe C Bitung”. Skripsi Program Studi Ners STIKES
Muhammadiyah Manado. Dosen Pembimbing (I) Ns. Suwandi I. Luneto,
S.Kep, M.Kes, Pembimbing (II) Irne Wida Desiyanti, SST, M.Kes
ABSTRAK
xi
Boy Setiawan Lakibu, (2020) “ Analysis of Affecting Factors Nurses in Implementing
Triage of the UPTD Manembo-Nembo Type C Bitung Hospital Emergency
Room”. Thesis of the nursing Study Program at STIKES Muhammadiyah
Manado. Supervisor (I) Ns. Suwandi I. Luneto, S.Kep, M.Kes Advisor (II) Irne
Wida Desiyanti, SST, M.Kes
ABSTRACT
xii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….vii
ABSTRAK……………………………………………………………………...xi
ABSTRACT…………………………………………………………………….xii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………xiii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………...xv
DAFTAR TABEL………………………………………………………………xvi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………...8
C. Tujuan Penelitian…………………………………………………….9
D. Manfaat Penelitian…………………………………………………..10
Pelaksanaan Triage……………………………………………………22
E. Penelitian Terkait…………………………………………………….36
A. Kerangka Konsep………………………………………………….38
xiii
B. Hipotesis…………………………………………………………...38
C. Variabel Penelitian………………………………………………...39
D. Devinisi Operasional………………………………………………40
A.Desain Penelitian……………………………………………………42
D. Instrumen Penelitian………………………………………………..44
F. Pengolahan Data…………………………………………………….49
H. Etika Penelitian……………………………………………………..52
A. Hasil Penelitian……………………………………………………..54
B. Pembahasan…………………………………………………………66
BAB VI : PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………..77
B. Saran…………………………………………………………………78
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..79
LAMPIRAN…………………………………………………………………….83
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pusat dari tempat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian
inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Instalasi gawat darurat (IGD)
tindakan medis segera (Permenkes RI, No, 47, 2018). Jumlah dan
kasus pasien yang datang ke unit gawat darurat tidak dapat di prediksi
untuk mencegah kematian dan kecacatan (to save live and limb)
dengan lama waktu penanganan atau respon time selama lima menit
dan waktu definitif yang tidak lebih dari dua jam (Basoki dkk, 2008,
UGD berasal dari rujukan dengan jumlah rumah sakit umum sebanyak
1.003 dari 1.319 jumlah rumah sakit umum yang ada (Keputusan
2
Kandau Manado sebagai Rumah Sakit Umum Rujukan Sulawesi
RSUP. Prof.Dr.
dibrikan label merah (Kartu merah), pasien dengan kondisi gawat dan
3
dengan kondisi tidak gawat dan tidak darurat akan mendapatkan label
hijau (Kartu hijau) serta death arrival (Kartu hitam) (Sudrajat, 2014).
darurat dan hal ini yang akan membedakan antara perawat instalasi
melakukan Triage.
pasien dan menghadapi keluarga pasien (Elliot et al, 2007, hlm 466).
4
Berdasarkan kondisi tersebut menggambarkan bahwa tugas dan
atau carah tetapi semuanya tetap berada dalam prinsip pada penilaian
atau primary survey. Agar penilaian Triage lebih akurat maka primary
Metode yang biasa di gunakan adalah Triage yaitu simple triage and
5
Kemampuan perawat dalam melakukan Triage sangat
pelaksanaan Triage .
yangmempengaruhiTriageDecisionmakingdibagimenjadiduafaktorant
aralain yaitu faktor internal (dari dalam) dan faktor eksternal (dari
kondisi klinis pasien, dan riwayat klinis pasien. Jika faktor – faktor
6
Andersson, Omberg dan Svedlund (2006) berpendapat bahwa
profesi yang berbeda – beda, antara lain oleh dokter umum (dibantu
oleh perawat) dan oleh perawat saja. Hal ini pun sejalan dengan
yangdidapatdariujiKendallTaumakadiperolehnilaikoefisiensebesar0.45
7
Hal ini sesuai dengan hipotesa bahwa ada hubungan antara Tingkat
Triage.
dengan nilai signifikan yaitu p value = 0.017 (alfa a< 0.05) dengan
melaksanakanTriage.
8
didapatkan 7 orang perawat memiliki pengatahuan kurang baik
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
9
b. Diidentifikasi Keterampilan Perawat Di InstalasiGawat
Bitung
D. Manfaat Penelitian
1. TempatPenelitian
Sebagai data Rumah Sakit untuk mengetahui Faktor – faktor apa saja
2. Responden
10
Hasil peneliian ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi
pelaksanaan triage
3. InstansiPendidikan
4. Peneliti selanjutnya
BAB II
11
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
kondisi kegawatdaruratan bagi pasien secara cepat dan tepat sehingga bisa
2017).
pertolongan yang cepat dan tepat sesuai sesuai standar prosedur yang telah
ditetapak rumah sakit, dengan demikian maka perlu adanya standar dalam
12
kemampuannya sehingga dapat menjamin suatu penanganan Gawat
Darurat dengan response time yang cepat dan penanganan yang tepat.
membuat standar yang baku dalam Pelayanan Gawat Darurat yang dapat
(Meinurisa, 2017).
sebagai berikut:
c. Rumah Sakit tidak boleh meminta uang muka pada saat menangani
13
multi-profesi, dan terintegrasi struktur organisasi fungsional
dalam pelaksanaan
14
Tabel 2.1. Berikut adalah jenis Pelayanan yang diberikan di unit Instalasi Gawat
DaruratRumah Sakit berdasarkan klasifikasinya
4. Bedah
5. Bedah
5. Anestesi emergensi
emergensi
Emergensi
Sumber: Kepmenkes RI No. 856/Menkes/SK/IX/2009
15
B. Konsep Triage
1. Definisi
suatu konsep pengkajian yang cepat dan terfokus dengan suatu cara yang
fasilitas yang paling efisien terhadap hampir 100 juta orang yang
(Pusponegoro, 2010).
16
hitungan jam. 3) Traumaringan. 4) Sudah meninggal.Pada umumnya
Gawatdarurat.
17
intervensi/tindakan terapeutik, prosedur diagnostic adalah
Right Patient, toThe Right Place at The Right Time, with The
Triage
sakitnya
18
d) Tidak ada dokumentasi
Perawatan pertama.
dan berpengalaman
c) Sesuai protokol
1) Traffic Director
2) Spot Check
19
“mendesak”, atau “ditunda”. Dapat dilakukan beberapa tes
3) Comprehensive
3. Klasifikasi Triage
data objektif yang mencakup keadaan umum Pasien serta hasil pengkajian
dkk 2008) .
20
dengan cepat, tepat dan akurat sehinga terhindar dari kecacatan dan
kematian.
dapat meninggal/cacat.
Klasifikasi Keterangan
Gawat Darurat (P1) Keadaan yang mengancam nyawa/adanya
gangguan ABC dan perlu tindakan segera,
misalnya cardiac arrest, penurunan
kesadaran, trauma mayor dengan
perdarahan hebat.
Gawat tidak darurat (P2) Keadaan mengancam nyawa tetapi tidak
memerlukan tindakan darurat. Setelah
dilakukan diresusitasi maka ditindak
lanjuti oleh dokter spesialis, misalnya :
pasien kanker tahap lanjut, fraktu dll.
Darurat tidak gawat (P3) Keadaan yang tidak mengancam nyawa tetapi
memerlukan tindakan darurat. Pasien
sadar, tidak ada gangguan ABC dan dapat
langsung diberikan terapi definitive. Untuk
tindak lanjut dapat ke poliklinik,
misalnya : laserasi, fraktur minor/tertutup.
Sistitis, otitis media dll.
Tidak gawat tidak darurat (P4) Suatu Keadaan yang tidak mengancam nyawa
dan tidak memerlukan tindakan gawat.
Gejala dan tanda klinis ringan
/asimtomatis mis : penyakit kulit, batuk
dan flu dapat di tidaklanjuti di poliklinik
21
Klasifikasi Keterangan
Prioritas I (merah) Mengancam jiwa atau fungsi vital, perlu
resusitasi dan tindakan bedah segera,
mempunyai kesempatan hidup yang lebih
besar. Penanganan dan pemindahan
bersifat segera yaitu gangguan pada jalan
nafas, pernafasan dan sirkulasi. Contohnya
sumbatan jalan nafas, tension
pneumothorak, syok hemoragik, luka
terpotong pada tangan dan kaki combutio
(luka bakar) tingkat II dan III > 25%
Prioritas II (kuning) Potensial mengancam nyawa dan fungsi vital
bila tidak segera ditangani dalam jangka
waktu singkat. Penanganan dan
pemindahan bersifat jangan terlambat.
Contohnya : fraktur, combutio (luka
bakar) tingkat II dan III < 25%, trauma
thorak/abdomen, laserasi luas, trauma bola
mata
Prioritas III (hijau) Perlu Pelayanan biasa, tidak perlu segera.
Panaganan dan pemindahan bersifat
terakhir. Contohnya: luka superficial,
luka-luka ringan
Prioritas IV (hitam) Kemungkinan pasien untuk hidup sangat kecil,
hanya perlu terapi suportif. Contoh henti
jantung kritis, dan trauma kepala kritis
4. Proses Triage
22
dilakukan diluar gedung atau didepan IGD. Kemudian perawat/petugas
subjektif dan objektif harus dilakukan dengan cepat, tidak lebih dari
tempat tidur bermonitor ketika Pasien tampak mual atau mengalami sesak
nafas, sinkop, atau diaforesis. Bila kondisi Pasien ketika datang sudah
Pengkajian awal hanya didasarkan atas data objektif dan data subjektif
23
pengkajian kemudian dilengkapi dengandata subjektif yang berasal
Gawat Darurat) atau BTCLS (Basic Trauma Cardiac life Support) (Pedoman
keluarga pasien (Elliot et al, 2007, hlm 466). Berdasarkan kondisi tersebut
Triage.
Triage dilakukan oleh perawat yang profesional (RN) yang sudah terlatih
dalam prinsip triage, pengalaman kerja minimal enam bulan di bagian UGD,
24
e. Keterlampilan pengkajian yang tepat,dll.
pengaruhi oleh berbagai faktor yaitu antara lain faktor internal berupa
dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
sift, kondisi klinis pasien, dan riwayat klinis pasien. Jika faktor – faktor
25
Sedangkan faktor eksternal meliputi motivasi kerja, beban kerja tinggi, dan
pengaturan shift.
1. Faktor Internal
a. Pengetahuan
Kita telah diberikan sebuah pemikiran atau akal dari sejak kita dilahirkan,
pemikiran itu akan hadir atau muncul dalam jiwa kita senderi dengan cara
kita berproses mencari tahu. Dari hal - hal yang tadinya kita tidak ketahui,
metode atau cara – cara yang dapat kita lalui baik melalui proses pendidikan
maupun pengalaman yang kita alami. Hal tersebut dikatakan sebagai proses
mengatur diri, fungsi mengukur sesuatu hal, fungsi pengembangan diri, dan
fungsi deskriptif. Dari penjelasan tersebut ternyata masih banyak orang yang
manusia, atau hasil pengalaman seseorang terhadap sesuatu hal yang diamati
26
pengetahuan (Notoatmojo, 2014).
sesuatu hal yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt
1). Tahu(know)
Tahu diartikan sebagai hal yang diingat dari sesuatu yang dipelajari
sesuatu yang khusus dari seluruh hal yang dipelajari atau rangsangan
2). Memahami(comprehension)
3). Aplikasi(aplication)
suatu tindakan sesuai yeng telah dipelajari sebelumnya pada situasi atau
27
kondisi yang sebenarnya. Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai
kontekskehidupan.
a). Umur
seseorang dalam berpikir dan bekerja dilihat dari tingkat umur yang
jiwa.
b).Pengalaman
28
c). Pendidikan
d). Pekerjaan
2011).
e). JenisKelamin
tuhan pada manusia. Jenis kelamin itu melekat pada laki – laki
a). Informasi
29
informasi begitu sangatmembantu untuk mejelaskan suatu kedaan,
b). Lingkungan
c). Sosialbudaya
30
Keperawatan, tetapi 61 (30,5%) tahap pelaksanaan asuhan Keperawatan
tidak berjalan secara aktif. Serta pada penelitian ini peneliti melakukan
hal ini Triage yang sebenarnya membuat Perawat kurang percaya diri
Perawat di tuntut untuk berpikir kritis dalam berbagai cara, salah satunya
31
intervensi yang efektif (Kozier, ERB, Berman, & Snyder, 2010).
b. Keterampilan
1. Pengertian
pelatihan dan kemampuan awal yang dipunyai oleh setiap orang dapat
lebih berguna untuk menglahirkan sesuatu yang bernilai dan lebih cepat.
setiap orang
32
b).Technical Skill : Mengoprasikan komputer dan alat digital lainnya
dipengaruhi oleh :
a. Tingkat Pendidikan
33
dirumah Desa Sumbar Girang RW 1 Rembang (Islami, Aisyah dan
wirdoyo,2012)
b. Umur
c. Pengalaman
a. Motivasi
b. Pengalaman
34
Yaitu suatu hal yang akan menguatkan kemampuan seseorang dalam
tindakan -tindakansebelumnya.
c. Keahlian
2. Faktor Eksternal
a. Motivasi
bersifat dari dalam atau dari luar bagi seorang individu, yang
besar di dalam diri, untuk mencapai suatu keinginan, cita-cita dan tujuan
35
sekuat tenaga untuk mencapai yang diinginkannya.
b. Teori motivasi
kebutuhan adalah :
36
manusia sebagai lima macam hierarki, mulai dari kebutuhan fisiologis
diri.
rendah.
37
Frederick Herzberg menyatakan ada dua faktor yaitu intrinsik dan
tergantung dari hubungan timbal balik antara apa yang diinginkan dan
38
Menurut penelitian oleh Irwati (2017), yang berjudul Faktor – faktor yang
peroleh nilai koefisien sebesar 0.450 dengansignifikan0.025 (sig < 0.05). hal
ini sesuai dengan hipotesa bahwa ada hubungan antara Tingkat Pengetahuan
Triage di dapatkan hasil melalui uji statistin Sperman’s rho dengan nilai
signifikan yaitu p value = 0.017 (alfa a< 0.05) dengan nilai korelasi 0.401
melaksanakan Triage.
Triage di IGD RS. Puri Inda didapatkan hasil melalui uji Spearman rho dengan
39
pelaksanaan Triage, nilai korelasi antara sikap dengan pelaksanaan Triage
BAB III
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DEFINISI
OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
40
Kerangka konseptual penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara
konsep satu terhadap konsep lainnya dari masalah yang diteliti (Setiadi,
2015).
nPPPgetahuan
Pelaksaan
Keterampilan Triage
Motivasi
Keterangan :
: :Yang diteliti
: : Pengaruh
B. Hipotesis Penelitian
tidakdinilai benar atau salah. Melainkan diuji apakah sahih (valid) atau tidak
41
a. Ada Hubungan Pengetahuan Perawat Dengan Pelaksanaan Triage Di
C Bitung
C Bitung.
Bitung
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
Motivasi.
2. Variabel Dependen
42
D. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan penjelasan semua variabel dan istilah
2015).
43
BAB IV
METODE PENELITIAN
44
A. Desain Penelitian
1. Tempat penelitian
2. Waktu penelitian
1. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh Perawat yang ada di Instalasi Gawat
45
2.Sampel
3. Kriteria Sampel
2012).
46
1. Perawat yang bekerja di Instalasi Gawat Darurat UPTD Rumah
a) Kriteria Eksklusi
1. Kepala Ruangan
C. Instrumen Penelitian
2016).
1. Pengumpulan Data
47
2. Variabel Independen
sebagai berikut :
48
1) Ketrampilan baik apabila pernah mengikuti pelatihan
pelatihan kegawatdaruratan
berikut :
49
3. Variabel Dependen
tepat.
1. Data Primer
langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari Invalid source
50
specified. Data primer dari penelitian ini adalah hasil wawancara
2. Data Sekunder
lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek
data laporan yang telah tersedia Invalid source specified.Data ini diperoleh
1) Peneliti meminta data survey awal dan ijin kepada pihak UPTD
sebagai responden.
langsung hanya dapat melalui via online group jika ada hal yang
52
melalui via onlinegroup dan peneliti memeriksa serta memastikan
F. Pengolahan Data
berikut :
data.
data dengan pemberian kode. Kegunaan dari koding ini adalah untuk
kuesioner
53
5. Cleaning (Pengecekan Kembali) yaitu pembersihan data, apakah data
G. Analisa Data
Analisis data adalah kegiatan setelah data dari seluruh responden atau data
1. Analisa Univariat
(Pelakksanaan triage).
frekuensi:
f
p= x 100
n
Keterangan :
54
P = Presentasi
F = Frekuensi
N = Jumlah Sampel
2. Analisa Bivariat
0,05, jika nilai signifikan (p) lebih kecil dari α maka dikatakan hasil
penelitian diterima, dan jika nilai signifikan (p) lebih besar dari α maka
dikatakan hasil penelitian ditolak. Setelah itu data di input dan diolah
H. Etika Penelitian
antara lain :
riset yang akan dilakukan. Jika responden bersedia untuk di teliti maka
tidak memaksa.
3. Confidentiality(Kerahasiaan)
tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.
BAB V
56
A. Hasil Penelitian
rumah sakit umum daerah milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan
merupakan bagian dari RSUD. Gunung Wenang Manado ( RSUP. Prof. Dr.
R.D Kandau Manado). Selain menjadi pusat rujukan dari puskesmas di Kota
Bitung, juga melayani masyarakat yang datang bepergian melalui pintu gerbang
Tentang Organisasi dan Tata Kerja UPTD Rumah Sakit. Manembo – Nembo
berdiri di atas lahan seluas 5 hektar yang terletak agak kedalam di Kelurahan
Bitung.
57
1) Tenaga Medis
a) Dokter Umum :8
a) Ners : 79 Orang
c) SPK : 21 Orang
d) Bidan : 21 Orang
3) Fasilitas Pelayanan
58
d) Laboratorium : 1 Unit
e) Radiologi : 1 Unit
a) BOR : 59,65%
b) LOS : 4 Hari
2. Karakteristik Responden
Banyaknya Responden
Umur
Frekuensi(n) Percent (%)
17-25 10 31.2
26-35 20 62.5
36-45 2 6.2
Total 32 100.0
Banyaknya Responden
Jenis Kelamin
Frekuensi(n) Percent (%)
Laki – Laki 6 18.8
Perempuan 26 81.2
Total 60 32 100.0
Sumber : Data Primer, 2019
Tabel 2.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Masa Kerja di IGD UPTD Rumah Sakit.
Banyaknya Responden
Masa Kerja
Frekuensi(n) Percent (%)
< 5 Tahun 26 81.2
>5 Tahun 6 18.8
Total 32 100.0
Tabel 2.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di IGD UPTDRumah Sakit.
Manembo – Nembo Tipe C Bitung 2020
61
Banyaknya Responden
Pendidikan
Frekuensi(n) Percent (%)
DIII 23 71.9
S1 Ners 9 28.1
Total 32 100.0
Sumber : Data Primer, 2019
3. Analisis Univariat
Tabel 2.9 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Perawat tentang Triage di IGD UPTDRumah
Sakit. Manembo-Nembo Tipe C Bitung Tahun 2020 (n=32)
Banyaknya Responden
Pengetahuan
Frekuensi(n) Percent (%)
Baik 24 75.0
Kurang 8 25.0
Total 32 100.0
62
Hasil tabel 2.9 distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan
%.
Banyaknya Responden
Keterampilan
Frekuensi(n) Percent (%)
Baik 23 71.9
Kurang 9 28.1
Total 32 100.0
%.
63
Tabel 2.11 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Motivasi Perawat di IGD UPTDRumah Sakit. Manembo-
Nembo Tipe C Bitung Tahun 2020 (n=32)
Banyaknya Responden
Motivasi
Frekuensi(n) Percent (%)
Baik 24 75.0
Kurang 8 25.0
Total 32 100.0
Banyaknya Responden
Pelasanaan Triage
Frekuensi(n) Percent (%)
Tepat 27 84.4
Tidak Tepat 5 15.6
Total 32 100.0
64
Hasil tabel 2.12 distribusi frekuensi berdasarkan pelaksanaan
4. Analisis Bivariat
Pelaksanaan Triage
Total
Pengetahuan Tepat Tidak Tepat
F % F % N %
Baik 19 59.4 5 15.6 24 75.0
Kurang 8 25.0 0 0 8 25.0
Total 27 84.4 5 15.6 32 100.0
Signifikan (p) =.004
65
Triage.Sedangkan terdapat 8 responden (25.0 %) dengan
jika nilai value lebih kecil dari nilai α = 0,05 dapat disimpulkan
Pelaksanaan Triage
Total
Keterampilan Tepat Tidak Tepat
F % F % N %
Baik 21 65.6 2 6.2 23 71.9
Kurang 6 18.8 3 9.4 9 28.1
Total 27 84.4 5 15.6 32 100.0
Signifikan (p) = .004
Odd Ratio = 5.250
66
dengan pelaksanaan Triagedi IGD UPTD Rumah Sakit. Manembo –
dilanjutkan pada fischer exact test dengan nilai p =.004 yang dimana
jika nilai value lebih kecil dari nilai α = 0,05 dapat disimpulkan
Pelaksanaan Triage
Total
Motivasi Tepat Tidak Tepat
F 67
% F % N %
Baik 19 59.4 5 15.6 24 75.0
Kurang 8 25. 0 0 0 8 25.0
Total 27 84.4 5 15.6 32 100.0
Signifikan (p) = .004
Berdasarkan table 2.15 tabulasi silang hubungan motivasi dengan
pelaksanaan Triage.
dilanjutkan pada fischer exact test dengan nilai p =.004 yang dimana
jika nilai value lebih kecil dari nilai α = 0,05 dapat disimpulkan
B. Pembahasan
68
Penelitian ini berjudul Aanalisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perawat
dependen dilakukan hanya satu kali pada waktu yang sama. Alat ukur yang
Bitungdidapatkan adanya 2 sel yang memiliki nilai expected count kurang dari 5
maka pembacaan hasil dilanjutkan pada fischer exact test dengan nilai p =.004
yang dimana jika nilai value lebih kecil dari nilai α = 0,05 dapat disimpulkan
Rumah Sakit. Manembo – Nembo Tipe C Bitung. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Martianti (2015), di IGD RSUD Wates tentang
koefisien sebesar 0.450 dengansignifikan0.025 (sig < 0.05). Hal ini sesuai
69
keterampilan dalam pelaksanaan triage. Sesuai dengan teori Notoatmojo, (2014)
pengetahuan atau suatu keyakinan yang dimiliki oleh seseorang yang didapatkan
dari proses berpikir merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam
merupakan salah satu faktor yang paling menentukan dalam pelaksanaan proses
Triage yang sebenarnya membuat perawat kurang percaya diri dalam melakukan
70
kurang tetapi pelaksanaan Triage tepat ada terdapat 8 responden (25.0 %).Hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor Internal ( umur, pengalaman,
seseorang dalam berpikir dan bekerja dilihat dari tingkat umur yang dimiliki,
pendidikan seseorang maka semakin sedikit pengetahuan yang dimiliki dan akan
71
pada manusia. Jenis kelamin itu melekat pada laki – laki dan perempuan yang
kita kenal secara sosial maupun kultural. Informasi, Menurut Long (1996) dalam
adanya faktor eksternal (lingkungan fisik dan non fisik). Sosialbudaya, Tingkat
pendidikan dan status sosial yang tinggi akan berpengaruh terhadap tingkat
pengetahuan merupakan hal yang amat penting bagi seseorang untuk dapat
mengaplikasikan sesuatu hal baik dalam bentuk narasi maupun tindakan sehingga
apa yang dikerjakan sesuai dengan ilmu atau pengetahuan yang didapatkan.
didapatkan adanya 2 sel yang memiliki nilai expected count kurang dari 5 maka
pembacaan hasil dilanjutkan pada fischer exact test dengan nilai p =.004 yang
72
dimana jika nilai value lebih kecil dari nilai α = 0,05 dapat disimpulkan bahwa
Sakit. Manembo – Nembo Tipe C Bitung. Sedangkan nilai Odd Ratio (OR) =
5.250 yang artinya responden yang keterampilan baik berpeluang 5.2 kali dalam
pelatihan dan kemampuan awal yang dipunyai oleh setiap orang dapat lebih
berguna untuk menglahirkan sesuatu yang bernilai dan lebih cepat. Robbins
kategori yaitu, Basic Literacy Skill, Technical Skill, Interpersonal Skill, Problem
Triage di IGD UPTD Rumah Sakit. Manembo – Nembo Tipe C Bitung, terdapat
73
23 responden (71.9 %) dengan keterampilan baik tetapi dalam pelaksanaan
tetapi dalam pelaksanaan Triage tepat 6 responden (18.8 %).Hal ini dipengaruhi
pertolongan pertama pada anak dengan kecelakaan dirumah Desa Sumbar Girang
Seseorang dengan umur yang cukup, akan semakin matang dan dewasa dalam
atau semangat dari dalam diri seseorang agar melaksanakan berbagai tindakan.
sesuai dengan prosedur yang telah ada.Pengalaman, yaitu suatu hal yang akan
74
melaksanakan tindakan -tindakansebelumnya.Keahlian, keahlian akan membuat
mengerjakan keterampilantertentu.
lebih tinggi dan umur yang matang dalam bekerja serta memberikan dorangan
didapatkan adanya 2 sel yang memiliki nilai expected count kurang dari 5 maka
pembacaan hasil dilanjutkan pada fischer exact test dengan nilai p =.004 yang
75
dimana jika nilai value lebih kecil dari nilai α = 0,05 dapat disimpulkan bahwa
beban kerja perawat melakukan Triage di dapatkan hasil melalui uji statistin
Sperman’s rho dengan nilai signifikan yaitu p value = 0.017 (α< 0.05) dengan
dalam teorinya mengartikan motivasi merupakan hasil dari sejumlah proses yang
bersifat dari dalam atau dari luar bagi seorang individu, yang menyebabkan
dan mengarahkan individu pada perilaku guna mencapai tujuan tertentu (Setiadi,
yang dilakukan manusia untuk memenuhi kekurangan yang dialami dan motivasi
perkembangan yaitu motivasi yang tumbuh dari dasar diri manusia untuk
kebutuhan, bahwa motivasi dimiliki seseorang pada saat belum mencapai tingkat
76
akan lagi menjadi motivator.Teori Motivasi Dua Faktor, Frederick Herzberg
menyatakan ada dua faktor yaitu intrinsik dan ekstrinsik, dimana faktor intrinsik
daya dorong dari luar diri seseorang, terutama dari organisasi tempatnya bekerja.
CBitung, motivasi baik tetapi dalam pelaksanaan Triage tidak tepat ada 5
responden (25.0 %). Hal ini dipengaruhi oleh beberapafaktor antara lain faktor
Internal (presepsi individu terhadap diri sendiri, harga diri dan prestasi, harapan,
kebutuhan, kepuasan kerja) dan faktor Eksternal (jenis dan sifat pekerjaan,
Presepsi individu terhadap diri sendiri, yaitu sesorang termotivasi atau tidak
untuk melakukan sesuatu banyak tergantung pada pada proses kognitif berupa
mengarahkan prilaku seseorang untuk bertindak. Harga diri dan prestasi, faktor
77
ini mendorong atau mengarahkan individu untuk berusaha agar menjadi pribadi
yang mandiri, kuat dan memperoleh kebebasan serta mendapatkan status tertentu
sendiri yang berfungsi secara penuh, sehingga mampu meraih potensinya secara
total. Kebutuhan akan mendorong dan mengarahkan sesorang untuk mencari atau
alaminya. Kepuasan kerja, lebih merupakan suatu dorongan efektif yang muncul
dalam diri individu untuk mencapai goal atau tujuan yang diinginkan dari suatu
perilaku. Jenis dan sifat pekerjaan, dorongan untuk bekerja pada jenis dan sifat
mengarahkan individu untuk menentukan sikap atau pilihan pekerjaan yang akan
78
berhubungan dengan rasa mampunya dalam melakukan interaksi secara efektif
karakteristik atau kualitas dari objek pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang
yang dapat mempengaruhi motivasi atau dapat merubah arah tingkah laku dari
satu objek ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan yang lebih besar.
semakin tinggi dan baik motivasi yang diberikan baik motivasi dari dalam
sebaliknya semakin buruk atau rendah motivasi yang didapatkan oleh perawat
akan berpengaruh terhadap tugas atau pekerjaan yang berikan khususnya dalam
sakit dan mampu mengevaluasi setiap keadaan yang dialami guna untuk
sakit.
79
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
kegawat daruratan
80
3. Motivasi Perawat di IGD UPTD Rumah Sakit. Manembo – Nembo Tipe C
B. Saran
serta memberikan dukungan yang lebih baik secara moril maupun materi
2. Bagi Responden
81
3. Bagi Institusi STIKES Muhammadiyah Manado
Dapat dijadikan data dasar dan acuan bagi peneliti selanjutnya untuk
DAFTAR PUSTAKA
Diniz, I. A., Cavalcante, R. B., Otoni, A., & Mata, L. R. (2015). Perception of
primary v health care manegement nurse on the nursing process. Rvista
Brasileira de t, Enfermagem REBEN, 180. doi: http://dx.doi.org/10.1590/0034-
7167.2015680204i.
Garbez, A. R., Carrieri-kohlman, V., Stotts, N., Chan, G., Neighbor, M., & Francisco,
S. (2011). Factors Influencing Patient Assignment to Level 2 and Level 3
82
Within the 5-Level ESI Triage System. YMEN, 37(6), 526–532.
http://doi.org/10.1016/j.jen.2010.07.0 10
Health, Manitoba. (2010). Disaster Management Model For The Health Sector.
Canada: Manitoba Helath
Hagos, F., Alemseged, F., Balcha, F., Berhe, S., & Aregay, A. (2014). Application of
nursing process and its affecting factors among nurses working in Mekelle
Zone Hospitals, Northern Ethopia. Nursing Research and Practice.
https://www.hindawi.com/journals/nrp/2014/675212/
Kozier, B., ERB, G., Berman, A., & Snyder, S. (2010). Buku ajar fundamental
Keperawatan (Konsep, Proses, & Praktik). Jakarta: EGC.
Manuaba, Ida, Bagus. Et all. 2008. Gawat Darurat Obstetri Ginekologo & Obstetri
Ginekologi Sosial Untuk profesi Bidan. Jakarta : EGC
Meinurisa, 2017. Kualitas Pelayanan instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSU tipe D.
83
Muhiddin N, 2013. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja Perawat dalam
pelaksanaan asuhan Keperawatan di rung rawat inap private care center RSUP
DR Wahidin Sudirohusodo Makasar
Potter & Perry, 2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan “Konsep, Proses, dan
Praktik” Edisi 4, Jakarta, EGC.
Pusponegoro, D Aryono. et al, (2010) Buku Panduan Basic Trauma and Cardiac Life
Support, Jakarta : Diklat Ambulance AGD 118
Setiadi. 2012. Konsep & Penulisan Riset Keperawatan, Yogyakarta, Graha Ilmu.
Sumartini T. 2017. Hubungan perilaku caring Perawat dengan kepuasan Pasien JKN
di instalasi rawat inap kelas III di RSUD Pandan Arang Boyolali (online)
http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/34/01-gdl-tutiksumar-1675-
1-artikel-k.pdf diakses 29 maret 2019
84
RSUP PROF DR. R. D. Kandou Manado. E-Journal Keperawatan (e-kp) vol. 5
no. 1
Siagian, S.P. (2008) Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara
Tira, 2018. Triage keperwatan Gawat Darurat. Online www.academia.edu. Diakses 1 april 2019
Wandy, 2007. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Beban Perawat di Unit Rawat
Inap RSJ Dadi Makassar , Skripsi : Unhas, Makassar.
85
86
87
88
89
LEMBAR PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN
KepadaYth :
Di_
Tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
NIM : 1601027
UPTD Rumah Sakit. Manembo – Nembo Tipe C Bitung”. Penelitian ini tidak
responden, segala bentuk informasi yang diberikan akan dijaga kerahasiaanya dan
90
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Nama :
Umur :
Alamat :
Setelah mendapat penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian ini, maka saya,
Triage di Instalasi Gawat Darurat UPTD Rumah Sakit. Manembo – Nembo Tipe
C Bitung”
Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran, dan tanpa unsur paksaan
dari pihak manapun serta jawaban yang saya berikan adalah yang sejujur-jujurnya
Responden
( )
Cat:
91
KUESIONER PENELITIAN
A. Identitas Responden
2. Nama responden :
3. Umur :
4. Jenis Kelamin :
5. Masa Kerja :
6. Pendidikan :
ENIL
PPGD
a. Pengkategorian korban
b. Triage
92
2. Triage pada umumnya di lakukan pada pasien dengan..
a. Semua pasien
c. 15 detik
fungsi dan..
a. Penampilan
b. Penampakan
c. Poster tubuh
a. Kartu triage
b. Kartu pengenal
c. Kartu antrian
a. Merah
b. Hijau
c. Kuning
93
7. Korban yang dapat menunggu untuk beberapa jam diberi kartu dengan
warna…
a. Merah
b. Hijau
c. Kuning
a. Merah
b. Hijau
c. Hitam
9. Beberapa hal yang mendasari klasifikasi pasien dalam sistem triage adalah
a. Gawat
b. Perlu perawatan
a. Gawat
b. Darurat
c. Gawat darurat
94
11. Suatu keadaan yang tidak mengancam nyawa tetapi memerlukan
pengertian…
a. Gawat
b. Darurat
c. Gawat darurat
12. Suatu keadaan yang mengancam jiwa di sebabkan oleh gangguan A,B,C,
a. Gawat
b. Darurat
c. Gawat darurat
a. Kondisi tubuh
b. Derajat kegawatan
c. Tingkat kesadaran
No Pertanyaan Ya Tidak
96
menjalankan tugas selalu memiliki
6 bekerja
8 kinerja
di IGD
9 Setiap motivasi yang ada didalam diri
97
10 Setiap motivasi yang saya miliki dapat
di IGD
11 Sebagai petugas IGD setiap motivasi
produktifitas bekerja
D. Pelaksnaan Triage
No Kegiatan Ya Tidak
IGD
98
pemeriksaan
3 Penentuan derajat kegawatan ditentukan
pelayanan pertama
pelayanan ke tiga
pelayanan ke empat
prioritasnya
99
lebih lanjut, penderita / korban
sakit lain
ruang observasi
jenazah
100
MASTER TABEL
101
6 2 2 2 1 1 1 1 1
7 1 2 1 2 2 2 2 1
8 2 1 2 2 1 1 1 1
9 2 2 1 2 2 1 1 1
10 1 1 1 1 1 1 2 1
11 2 2 2 1 2 1 1 1
12 2 2 1 2 1 1 1 1
13 2 2 1 2 1 2 1 1
14 1 1 1 1 2 1 2 1
15 2 2 1 2 2 1 1 1
16 1 2 1 1 1 1 1 1
17 1 2 1 1 1 2 1 1
18 2 1 1 1 2 1 2 1
19 2 2 1 2 1 2 1 2
20 2 2 1 1 1 1 2 1
21 3 2 1 1 1 1 2 1
22 2 2 1 1 1 2 1 1
23 2 2 2 1 1 1 1 2
24 1 1 1 1 1 2 1 1
25 1 1 2 2 1 1 1 1
26 2 2 1 1 1 1 1 1
27 2 2 1 1 1 2 1 2
28 2 2 1 1 1 1 1 1
29 1 2 1 1 1 2 1 2
30 1 2 1 2 1 1 1 1
31 2 2 1 1 1 1 1 1
32 2 2 1 1 1 1 1 2
HASIL UJI STATISTIK
Frequencies
Statistics
N Valid 32 32 32 32 32 32 32 32
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0
Frequency Table
102
Umur Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Masa Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
103
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Ketrampilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Motivasi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
104
Pelaksanaan Triase
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Crosstabs
[DataSet2]
Cases
Pengetahuan * Pelaksanaan
32 100.0% 0 .0% 32 100.0%
Triase
Ketrampilan * Pelaksanaan
32 100.0% 0 .0% 32 100.0%
Triase
Motivasi * Pelaksanaan
32 100.0% 0 .0% 32 100.0%
Triase
Pengetahuan * Pelaksanaan Triase
Crosstab
Pelaksanaan Triase
105
Expected Count 20.2 3.8 24.0
Kurang Count 8 0 8
Total Count 27 5 32
Chi-Square Tests
N of Valid Casesb 32
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.25.
106
Risk Estimate
N of Valid Cases 32
Ketrampilan * Pelaksanaan Triase
Crosstab
Pelaksanaan Triase
Kurang Count 6 3 9
Total Count 27 5 32
107
Chi-Square Tests
N of Valid Casesb 32
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.41.
Risk Estimate
N of Valid Cases 32
Motivasi * Pelaksanaan Triase
Crosstab
Pelaksanaan Triase
108
% of Total 59.4% 15.6% 75.0%
Kurang Count 8 0 8
Total Count 27 5 32
Chi-Square Tests
N of Valid Casesb 32
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.25.
Risk Estimate
N of Valid Cases 32
109
LEMBAR KONSULTASI PROPOSAL
Nirm : 1601027
110
Pembimbing I
Nirm : 1601027
ACC UJIAN
Manado, 7 Juni 2020
Pembimbing II
111
DOKUMENTASI PENELITIAN
112
113