PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata satu (S1) pada
Jurusan Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Yayasan Pendidikan Sebelas April Sumedang
disusun oleh:
Bismillahirohmanirrohim.
Segala puji syukur ke Hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnNya, sehingga kita dapat merasakan hikmah sehat, waktu yang
bermanfaat, dan luasnya kesempatan untuk menuntut ilmu sehingga penulis dapat
Keluarga dengan Resiliensi Pada Pasien Stroke Iskemik di Ruang Anyelir RSUD
Kabupaten Sumedang tahun 2019” ini menjadi salah satu syarat dalam
diskusi, dan keluarga akhirnya proposal penelitian ini dapat diselesaikan. Dalam
hal ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tidak terhingga kepada
semua pihak yang telah membantu dalam proposal penelitian ini terutama kepada
Yth:
1. Bapak H. Hilman Taufiq W.S., dr., M.Kes. selaku Ketua STIK Sebelas
Sumedang.
7. Kedua orang tua, yang telah membantu baik moril maupun materil juga
curahan limpahan cinta dan kasih sayang, doa yang terus dipanjatkan
dukungan dan semangat atas kebersamaan baik dalam suka maupun duka
Dengan penuh harap semoga proposal ini dapat memberikan manfaat bagi
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
2012). Di samping itu juga kesehatan merupakan hak dasar manusia dan salah
satu faktor yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. Oleh
seluruh kebutuhan dasar individu dapat terpenuhi dengan baik. Hal ini sejalan
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
dilakukan suatu upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk
berkesinambungan.
disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi
pada siapa saja dan kapan saja. Gangguan syaraf tersebut menimbulkan gejala
antara lain kelumpuhan wajah atau anggota badan, bicara tidak lancar, bicara
setelah penyakit jantung dan kanker pada kelompok usia lanjut, sedangkan di
kompleks, memerlukan waktu yang lama, biaya tidak sedikit, perlu dukungan
dari keluarga. 500.000 penduduk terkena stroke, 1/3 dapat pulih kembali, 1/3
terjadi gangguan fungsional ringan sampai sedang dan 1/3 lainnya mengalami
Provinsi Jawa Barat memiliki estimasi jumlah penderita terbanyak pada tahun
2017 yaitu 239,001 orang (7,4%) dan 533.895 orang (16,6%) (Pusat data dan
2017 didapatkan urutan pertama yaitu stroke infark sebanyak 10 kasus, kasus
kedua stroke yang tidak menyebutkan stroke infark atau hemoragik 400 kasus
2018, jumlah pasien stroke yang di rawat di unit stroke pada bulan
untuk menjalani masa-masa sulit dengan cepat (Efendi, 2009). Salah satu
berupa nasihat, saran, dan usulan. Dukungan penilaian dapat berupa support,
stroke iskemik.
stroke iskemik.
1.3.2.3 Memberikan gambaran dukungan instrumental tentang pasien
stroke iskemik.
stroke iskemik
keperawatan keluarga.
TINJAUAN PUSTAKA
individu yang ada di dalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling
sebagai berikut :
a. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan
mempunyai peran sosial yaitu, sebagai suami, istri, anak, kakak dan
adik.
anggotanya.
a) Patrilineal
b) Matrilineal
c) Matrilokal
d) Patrilokal
e) Keluarga kawinan
istri.
tugasnya masing-masing.
a. Fungsi afektif
b. Fungsi sosialisasi
anak, memberikan batasan perilaku yang boleh dan tidak boleh pada
d. Fungsi ekonomi
e. Fungsi biologis
f. Fungsi psikologis
g. Fungsi pendidikan
bagi individu yang diperoleh dari orang lain yang dapat dipercaya,
2010).
kehidupan.
(Friedman, 2010).
kehidupan.
(Friedman, 2010).
keluarga yaitu:
a. Dukungan Emosional
sedang dihadapi.
b. Dukungan Penilaian
individu.
c. Dukungan Instrumental
d. Dukungan Informasional
a. Faktor Internal
1) Tahap Perkembangan
ditetukan oleh faktor usia dalam hal ini adalah pertumbuhan dan
yang berbeda-beda.
3) Faktor emosi
4) Spiritual
b. Faktor Eksternal
1) Praktik di Keluarga
2) Faktor sosio-ekonomi
kesehatannya.
c. Latar Belakang Budaya
bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja (Muttaqin, 2012).
terhenti. 80% stroke adalah stroke iskemik. Stroke iskemik ini dibagi
membuat penggumpalan.
darah.
jaringan otak.
oleh:
infark.
d. Hemoragik cerebral.
Suplai darah keotak dapat berubah (makin lambat atau cepat) pada
dapat beku pada area yang stenosis, tempat aliran darah mengalami
edema, dan kongesti. Edema dapat berkurang dalam beberapa jam atau
2012).
Perdarahan pada otak disebabkan oleh ruptur arteriosklerotik
lebih berat dapat menyebabkan herniasi otak pada falk serebri atau
1) Migrain
2) Hipertensi
3) Diabetes
4) Kolesterol
6) Gangguan jantung
8) Penyakit ginjal
1) Kurang olahraga
5) Mendengkur
6) Narkoba
7) Obesitas
8) Stres
9) Gaya hidup
c. Faktor lain
1) Trombosis serebral
area sekitarnya.
2) Emboli serebral
4) Migrain
7) Kondisi hiperkogulasis
progresif)
prodomal, terjadi pada waktu istirahat atau bangun pagi dan kesadaran
23% antara ½ sampai dengan 2 jam, dan 12% terjadi setelah 2 jam,
sampai 19 hari).
(gangguan hemisensorik)
memahami ucapan)
2.3.6 Komplikasi
diantaranya:
a. Bekuan darah
b. Dekubitus
kaki dan tumit bila memar ini tidak bisa dirawat bisa menjadi
infeksi.
c. Pneumonia
Pasien stroke tidak bisa batuk dan menelan dengan sempurna, hal ini
menimbulkan penumonia.
yang tinggi dan luwes saat dihadapkan pada tekanan internal maupun
signifikan.
tekanan berat (Luthar, Cichetti & Becker, dalam Thomas, 2010) dan
untuk kembali pulih dari suatu keadaan yang menekan dan mampu
fenomena, yaitu:
a. Insight
dan menjawab dengan jujur. Hal ini membantu individu untuk dapat
memahami diri sendiri dan orang lain, serta dapat menyesuaikan diri
b. Kemandirian
Kemandirian adalah kemampuan untuk mengambil jarak secara
keseimbangan antara jujur pada diri sendiri dan peduli pada orang
lain.
c. Hubungan
d. Inisiatif
e. Kreativitas
menghadapi kesulitan.
f. Humor
lebih ringan.
g. Moralitas
berbagai hal dan membuat keputusan yang tepat tanpa rasa takut
bentuk yaitu:
a. Ketenangan hati
lain sehingga ia dapat melihat hal-hal yang lebih positif daripada hal-hal
tersebut dari hal yang positif, dan tidak terjebak pada hal-hal negatif yang
terdapat didalamnya.
b. Ketekunan
c. Kemandirian
d. Kebermaknaan
e. Eksistensial kesendirian
a. Regulasi Emosi
individu.
b. Pengendalian impuls
c. Optimisme
Individu yang resilien adalah individu yang optimis.
baik dan buruk yang terjadi pada dirinya. Gaya berfikir dengan
hadapi.
e. Empati
Empati mengaitkan bagaimana individu mampu membaca
semua keinginan dan emosi orang lain (Revich, K., & Shatte, A.
2002).
f. Efikasi Diri
mencapai resiliensi.
g. Reaching out
namun tidak ada jaminan bahwa hasil yang sama akan nampak ketika
a. Tahapan Resiliensi
(Coulson, R.2006 : 5) :
1) Mengalah
bagi mereka. Outcome dari individu yang berada pada level ini
2) Bertahan (survival)
E. 2005 : 5).
protektif yang hadir dalam kehidupan seorang individu tetapi juga dari
kemunculannya.
a. Faktor Risiko
b. Faktor Protektif
Stroke
Dukungan Keluarga Dengan Depresi Pada Pasien Paska Stroke oleh Cut
Mala Dewi, Devi Darliana tahun 2017. Pasien yang menderita penyakit
depresi pada pasien. Keluarga sebagai orang yang terdekat sangat berperan
Resiliensi Pada Pasien Stroke Ringan Ditinjau Dari Jenis Kelamin oleh
negatif. Setiap orang harus memiliki resiliensi yang baik agar terhindar dari
segala permasalahan begitu juga pada pasien stroke yang diketahui rentan
Poli Neurologi RSUD DR. Saiful Anwar Malang. Alat pengumpulan data
ringan laki-laki dan perempuan dengan nilai asyp sig, (2-tailed) 0,480 > 1/2 α,
α= 0,01.
Stroke oleh Viona Belinda Takumansang tahun 2017 dengan tujuan dari
observasi, menunjukan bahwa keluarga yang berperan sebagai care giver bagi
(71,43%).
2.6 Kerangka Teori
Bagan 2.1
Dimodifikasi dari Friedman dkk (2010) dan Wagnild & Young (2010)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
memerlukan jawaban.
jenis, dan jumlah hipotesis dan teknik analisis statistik yang akan
hidup, dengan sifat dan tipe dukungan sosial bervariasi pada masing-
pada sistem persarafan Sistem saraf ini merupaan sistem yang berfungsi
akan dikembangkan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu
pasien stroke.
Dimodifikasi dari Friedman dkk (2010) dan Wagnild & Young (2010)
hipotesa, yaitu hipotesis Nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha). Adapun
atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang diletakan peneliti untuk dipelajari dan
a. Variabel Independen
Sugiyono (2015).
b. Variabel Dependen
2010).
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Operasional ukur
keluarganya yang
menderita
penyakit stroke
Variabel Independen
agar kembali
bangkit dari
situasi sulit
pasien stroke
pada anggota
keluarga yang
mengalami stroke
dan didengarkan
pada anggota
keluarga yang
mengalami stroke
(Friedman 2010)
Resiliensi Ketenangan hati Kuisioner Ordinal 1. Baik >75%
Eksistensial
kesendirian
(Wagnild &
Young, 2010)
3.2.1 Populasi
ditarik kesimpulannya.
Sumedang sejumlah 246 orang. Data diambil dari 3 bulan terakhir yaitu
3.2.2 Sampel
Menurut Notoatmodjo (2014) sampel adalah objek yang
ukuran sampel dengan populasi < 10.000 maka dapat rumus sebagai
berikut :
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑑)2
Keterangan :
n : Besar Sampel
N : Besar populasi
246
𝑛=
1 + 246 (0,1)2
246
𝑛=
1 + 2,42
246
𝑛=
3,46
𝑛 = 71,09
𝑛 = 71
𝑛 = 71 sampel
sedang menunggu pasien stroke dan pasien stroke yang berada saat
a. Kriteria Inklusi
menjadi responden.
b. Kriteria Ekslusi
menjadi responden.
menulis.
menurun.
a. Data primer
RSUD.
b. Data sekunder
membutuhkan suatu alat, dimana macam alat pengumpul data ini tergantung
pada macam dan tujuan penelitian serta data yang diambil (dikumpulkan)
(Notoatmodjo, 2010). Alat yang digunkan oleh peneliti dalam penelitian
adalah lembar kuisioner. Lembar kuisioner ini dalam penelitian ini dibuat
oleh peneliti dengan memasukan topik yang sesui dengan data dukungan
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid, sehingga valid
(Notoatmodjo, 2010):
𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 }{𝑁 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 }
Keterangan :
kepada 20 responden.
valid dan tidak valid, kemudian data valid tersebut diuji reliabilitasnya.
Biasanya hanya point-point yang valid saja yang diikut sertakan dalam
𝑘 𝑉𝑡 − ∑ 𝑝𝑞
𝑟11 = ( )( )
𝑘−1 𝑉𝑡
Keterangan :
Vt = varians total
Sumedang.
berikut:
penelitian.
3.7.1 Penyusunan laporan akhir sesuai dengan hasil penelitian yang didapat
3.8.1 Editing
meliputi :
atau terbaca.
Salah satu paket yang paling sering digunakan untuk “entri data”
2019.
Etika adalah ilmu atau pengetahuan tentang apa yang dialakukan (pola
etika yang berlaku untuk setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antar
pihak peneliti, pihak yang diteliti (subjek penelitian) dan msyarakat yang
Empat prisip yang harus dipegang teguh dalam sebuah penelitian yaitu:
(Notoatmodjo, 2010)
dignity)
inclusiveness)
responden.
a. Lokasi Penelitian
b. Waktu penelitian
Jakarta.
Dinas Kesehatan Sumedang Rekapitulasi Stroke. (2017). Cetak SP3 LB1 2017
Litbang, Diklat. Data Pasien Stroke RSUD Sumedang. (2018). Litbang RSUD
Sumedang.
Seto. Jakarta.
Press. Semarang.
Nama :
Umur :
Pendidikan Terakhir :
Pekerjaan :
dilaksanakan oleh :
NPM : 1710105278
Saya akan memberikan jawaban yang benar dan jujur tanpa adanya unsur
paksaan dari pihak manapun dan tidak akan melakukan tuntutan apapun
( )
KUESIONER PENELITIAN
Hari/Tanggal :
No Responde :
Petunjuk Pengisian
2. Pilih salah satu jawaban yang saudara anggap paling sesuai dengan kenyataan
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
No Pertanyaan SS S TS STS
1. Kami sekeluarga saling menjaga satu sama lain
jika ada anggota keluarga yang sakit.
2. Kami saling menemani ketika ada anggota yang
sakt
3. Kami sekeluarga memperhatikan saat ada
anggota keluarga yang sakit.
4. Kami sekeluarga membantu mengkontrol asupan
makanan dan obat-obatan jika ada anggota
keluarga yang sakit.
5. Kami sekeluarga saling menghormati dan
menyayangi satu sama lain.
6. Kami sekeluarga merawat dengan penuh kasih
sayang saat ada anggota keluarga yang sakit.
7. Kami sekeluarga membiarkan anggota keluarga
yang sakit untuk beraktifitas sendiri.
8. Kami sekeluarga memutuskan secara sepihak
keputusan yang berkaitan dengan masalah
keluarga.
9. Kami sekeluarga menolak menjalankan
keputusan yang telah disepakati bersama.
10. Saya menceritakan semua yang saya alami
kepada keluarga saya.
11. Setiap anggota keluarga bebas mengemukakan
pendapat dalam menyelesaikan masalah
keluarga.
12. Kami sekeluarga menerima dengan lapang dada
setiap keputusan yang telah disepakati bersama.
13. Kami menjalankan dengan baik keputusan yang
telah dibuat.
14. Perhatian yang diberikan keluarga membuat
termotivasu untuk sembuh.
15. Saat hari libur kami sekeluarga menyempatkan
diri untuk berkumpul,
16. Waktu makan bersama adalah waktu yang di
nanti-nanti untuk saling berkumpul.
17. Saya lebih mempercayai apa yang disampaikan
orang lain daripada keluarga saya dalam
penyembuhan.
18. Kami sekeluarga merasa terbebadi dengan
anggota keluarga yang sakit.
19. Kami sekeluarga acuh pada anggota keluarga
yang sakit.
20. Bersenang-senang bersama orang lain menjadi
pilihan utama dibandingkan dengan merawat
anggota keluarga yang sakit.
21. Kami mengeluh jika dilibatkan dalam merawat
anggota keluarga yang sakit.
22. Kami sekeluarga saling bahu membahu dalam
merawat anggota keluarga yang sakit.
23. Secara bergantian kami menjaga anggota
keluarga yang sakit.
24. saat saya sakit saya mempercayakan seluruh
penyembuhan pada keluarga saya.
25. Jika sedang memiliki masalah, saya lebih
memilih bercerita kepada keluarga daripada
orang lain.
26. Kami sekeluarga memberikan motivasi saat ada
anggota keluarga yang sakit.
27. Mengurus anggota keluarga yang sakit menjadi
hal yang lebih utama dibandingkan keluar
bersama teman-teman.
28. Bagi keluarga kami terlibatkan dalam merawat
anggota keluarga yang sakit menjadi hal yang
sangat menyenangkan.
29. Kami sekeluarga merasa senang jika
mendengarkan keluh kesah anggota keluarga
yang sedang sakit.
30. Saya lebih memilih untuk membayar orang lain
untuk merawat anggota keluarga yang sakit.