Studi dilakukan di Ruang ICU Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar
Oleh :
NI WAYAN WINDARI
213221201
Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena berkat rahmat dan
Kecemasan Keluarga Pasien Yang Mengalami Post Operasi Di Ruang ICU RSUP
Medika Bali.
Dalam penyusunan proposal ini, penulis banyak mendapat bantuan sejak awal
sampai akhir terselesainya penelitian ini, untuk itu dengan segala hormat dan
besarnya kepada :
1. Drs. I Dewa Agung Ketut Sudarsana., MM Sebagai Ketua STIKes Wira Medika
Bali yang telah memberikan saya kesempatan menuntut ilmu di Program Studi
Ilmu Keperawatan.
2. Ns. Ni Luh Putu Dewi Puspawati, S.Kep.,M.Kep Sebagai Ketua Program Studi
3. Bapak, ibu, kakak, adik dan semua keluarga atas segala bantuan materi dan
i
4. Rekan-rekan Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Wira Medika Bali dan
para staf dosen serta pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah
penyempurnaan proposal ini. Penulis juga berharap agar penelitian ini dapat
memberikan sumbangan yang berarti bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………...………….. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………. 5
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………….. 5
1.3.1 Tujuan Umum ………………………………….………. 5
1.3.2 Tujuan Khusus ………………………………….……… 5
1.4 Manfaat Penelitian …………………………….……………….. 6
1.4.1 Manfaat Teoritis ………………………………………. 6
1.4.2 Manfaat Praktis ……………………………………….. 6
1.5 Keaslian Penelitian ………………………………………………. 7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh, dan pada umumnya dilakukan
dengan membuat sayatan pada bagian tubuh yang akan ditangani serta dilakukan
dalam Setiani (2017), jumlah pasien dengan tindakan operasi mencapai angka
peningkatan yang sangat signifikan dari tahun ke tahun. Tercatat ditahun 2011
terdapat 140 juta pasien di seluruh rumah sakit di dunia, sedangkan pada tahun
Indonesia pada tahun 2012 mencapai 1,2 juta jiwa (WHO dalam Setiani, 2017).
Tahun 2009, tindakan bedah menempati urutan ke-11 dari 50 pertama penanganan
1
dengan ditangani secara cermat untuk fungsi yang optimal. Ada beberapa masalah
yang sering muncul pada pasca pembedahan diantaranya luka akan mengalami
stress selama masa penyembuhan akibat dari nutrisi yang tidak adekuat, gangguan
luka (Perry and Potter, 2016). Pasien-pasien pasca operasi yang memerlukan
pemantauan atau observasi ketat dapat dirawat di ruang Intensive Care Unit
(ICU).
Ruang ICU (Intensive Care Unit) adalah bagian dari bangunan rumah sakit
dengan kategori pelayanan kritis, selain instalasi bedah dan instalasi gawat
Intensif dengan baik, terpadu dan memenuhi persyaratan teknis bangunan. Ruang
ICU merupakan salah satu perawatan mandiri di dalam rumah sakit dengan staf
memberikan terapi bagi pasien dengan penyakit akut, cidera, ataupun penyulit
yang dapat mengancam jiwa dan diharapkan masih reversible (Kemenkes, 2012).
psikologi tidak hanya pada pasien namun berdampak pada keluarga. Beban
penyakit kritis dapat berdampak pada kecemasan. Anggota keluarga pasien sakit
kritis mengalami tingkat kecemasan tinggi situasional dan stres ketika orang-
ruang ICU juga dibatasi dan berbeda dengan unit lain sehingga keluarga akan
2
mengalami suatu keadaan depresi, kecemasan bahkan gejala trauma setelah
merasakan rasa sedih dan cemas yang dirasakan ketika keluarganya berada dalam
situasi antara hidup dan mati. Dampak nyata yang dapat dirasakan adalah
mengatasi stimulus tersebut dan timbullah rasa cemas. Setiap anggota keluarga
perubahan prilaku dan emosional yang berdampak pada pikiran dan motivasi
Dampak dari kecemasan itu sendiri diantaranya, dalam jangka panjang dapat
mengganggu sistem saraf pusat, serangan panik yang biasanya dialami oleh orang
gejala seperti sakit kepala dan depresi. Kemudian dapat menyebabkan risiko
meningkat, jantung berdebar dan nyeri dada. Dalam jangka pendek yang dapat
terjadi akibat kecemasan salah satunya yaitu bermasalah pada sistem pencernaan
karena perasan cemas dapat menyebabkan sakit perut, mual, diare dan masalah
3
Dampak yang dapat terjadi akibat kecemasan pada keluarga saat salah satu
anggota keluarganya dalam kondisi kritis dan dirawat di ruang ICU yaitu, dalam
rumah sakit. Keluarga pasien adalah pemegang penuh keputusan yang akan
pasien yang dirawat di ruang ICU penting sekali diperhatikan karena dalam
perawatan pasien dan keluarga merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lain, hal ini perlu menjadi perhatian perawat
(Rosmala, 2017).
Sebuah studi penilaian tingkat stres dan kecemasan pada anggota keluarga
pasien rawat inap di unit perawatan khusus (ICU) menunjukan bahwa lebih dari
50% anggota keluarga melaporkan gejala depresi, kejadian ingin bunuh diri,
depresi diantara anggota keluarga (Zarei, 2015). Kondisi yang sama juga terjadi di
Amerika Serikat. Setiap tahunnya di Amerika Serikat sekitar 20% dari semua
4
negatif ini dapat memicu munculnya stress dan resiko terkena gangguan mental
kecemasan ringan, 11.2% kecemasan sedang dan 22,1% kecemasan berat dan
5
1.3 Tujuan Penelitian
ilmu keperawatan, khususnya pada bidang keperawatan kritis dan dapat pula
pasien post operasi serta dijadikan bahan evaluasi bagi perawat dalam upaya
6
pemberian komunikasi terapeutik kepada keluarga pasien untuk mengurangi
keluarganya dirawat.
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar teori baru dan dapat dijadikan
HARS (Hamilton Rating Scale For Anxiety), Sampel yang digunakan yaitu
7
tingkat kecemasan, desain penelitian menggunakan penelitian deskriptif,
dalam penelitian ini pada variable bebas yang di teliti teknik sampling,
pada variable bebas yang diteliti, jumlah responden, tempat dan waktu
penelitian.
8
kecemasan sedang, 22.1% kecemasan berat dan 8.8% mengalami kecemasan
penelitian. Perbedaan dalam penelitian ini yaitu terletak pada teknik sampel,
variabel bebas yang diteliti, jumlah sampel, waktu dan tempat penelitian.